SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL
OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2003
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL: OIeh : Wahyu Purwanto •
Berorientasi pada produk
menggunakan
BOM
sebagai
dasar
perhitungan kebutuhan komponen dan perakitan. •
Berorientasi pada masa depan
menggunakan
informasi
JIP
untuk
menghitung kebutuhan komponen dimasa yang akan datang. •
Meliputi manajemen waktu, kapan suatu komponen dibutuhkan atas dasar perhitungan ekspektasi waktu siklus.
•
Meliputi perencanaan prioritas yang menghasilkan apa saja yang diperlukan untuk mencapai JIP dan kendala material dan kapasitas.
A. Cara Kerja PKM/MRP: 1. Hitung kebutuhan kotor terhadap persediaan yang diproyeksikan dan jadwal penerimaan dan material/produk. 2. Konversikan kebutuhan bersih menjadi jumlah kebutuhan yang direncanakan dengan menggunakan ukuran LOT. 3. Menempatkan rencana order pada periode yang tepat menggunakan penjadwalan ke belakang dan tanggal dibutuhkan dikurangi waktu siklus. 4. Menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk pemakai. B. Tujuan PKM!MRP: 1. Merupakan rencana produksi atau rencana pemesanan komponen dan material yang diperlukan untuk mendukung JIP, meliputi : identifikasi produk yang harus dipesan, identifikasi jumlah dan menjadwalkan saat dibutuhkan (Order Release) dan batas penyerahan (Due Date). 2. Menentukan prioritas berdasarkan batas pem esanan. 3. Input bagi perencanaan kapasitas. Masukan-masukan PKM/MRP: 1. JIP 2. Struktur produk/BOM 3. Status persediaan, Lead Time, Safety Stock
Contoh : Suatu perusahaan kursi 4 kaki mempunyai order 100 kursi yang harus dikirim dalam waktu 4 minggu lagi dan pada saat ini tidak ada persediaan. Pada setiap kursi ada 4 kaki dan waktu yang diperlukan untuk merakit kursi dengan kakinya adalah I minggu sehingga ada waktu 3 minggu untuk memproduksi kaki sebanyak 400 buah. Jika diketahui untuk memproduksi kaki ± 2 minggu, bagaimanakah PKM? Kursi : Minggu ke
1
2
3
4
……N
Gross Req. Schedule Receipts Projected Inventory
100 0
Net Req.
-100
Planned Orders
100
100
3
4
……N
4
……N
Kaki Kursi Minggu ke
1
2
Gross Req. Schedule Receipts Projected Inventory
400 0
Net Req.
- 400
Planned Orders
400
400
JIP : Minggu ke Kursi
1
2
3
400
Tingkat 0 0 1 1 1 2 2 2 3 3 Table JIP Minggu Kursi A Kursi B
1
No Komponen F-449 F-456 A-448 A-454 P-455 P-447 P-452 P-453 R-450 R-451
5
Ukuran Lot L L L L L L L L L L
6 40
Waktu Ancang 2 2 1 1 2 1 1 1 3 2
7 50
Deskripsi Kursi B Kursi A Dudukan B Dudukan A Kaki Kerangka B Bantalan Kerangka A Material Bantalan Material Kerangka
8
9 70
Produksi/ Beli P P P P B P P P B B
10 80
Status Persediaan (IOH): No. Komponen A-448 A-454 F-449 F-456 P-447 P-452 P-453 P-455
Status Persediaan 10 0 30 10 10 40 40 40 40 0 0
R-451 R-450 Jadwal pesanan (IOO) No. Komponen A-454 P-455 R-450
Jumlah 40 20 100
Datang Minggu Ke 2 3 1
Analisis Kursi A Produk : Kursi A Minggu Ke
F-456
Gros Req. Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders
Produk : Kursi B Minggu Ke
F-449
Gros Req. Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders
1
2
3 4
10 -
-
-
-
-
-
-
1
2
3 4
10
-
-
-
-
-
10
5
6
-
-
7 50 -40 40
40
5
8
6
9 10 -
80
7
-
8
-120 80
9
40
70
-10
80 70
10
70
10
Produk : Kaki Minggu Ke
P-455
Gros Req. Schedule Receipts (IOH)
1
2
Gros Req. Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders Produk : Kerangka A Minggu Ke
40
5
A-454 1 2
0
6
30
160
30
-130
130
3 4
130 210
320
6
7
5
40 40
P-453 1 2
40
Produk : Kerangka A Minggu Ke
P-447 1 2
3 4
7
8
210 340 210
32 0
8
40
80
0
-80 80
8 0
Gros Req. Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders
5
6
7
8
9
66 0 32 0
9
9
10
10
80
Gros Req. Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders
10
Produk : Dudukan B Minggu Ke
P-448 1 2
Gros Req. Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders
4
20 60
Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders
Produk : Dudukan A Minggu Ke
3
40
3 4
5
6
-40 40
7
8
9
10
7
8
9
10
80 -70 -40 40
70
70 60
3 4
5
-60 60
6
10 70
40
10
Produk : Bantalan Minggu Ke
P-452
Gros Req. Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders Material Kerangka Minggu Ke
1
2
3 4
5
6
40 30
P-451
1
2
Gros Req. Schedule Receipts (IOH) Projected Inventory (IOH) Net Req. Planned orders
3
60
4
40
7
8
70
80
-30 30 80
-110
5
9
10
80
6
7
60
40
-60 60
-100 40
8
9
10
C. Metode Lot For Lot : • Sederhana ukuran Lot sama dengan jumlah kebutuhan (bersifat dinamis) • Bertujuan untuk meminimumkan ongkos simpan ongkos simpan menjadi nol. Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori
1 20 20 0
2 50 50 0
3 80 80 0
4 100 100 0
5 0 0 0
D. Jumlah Pesanan Tetap: • Penentuan besarnya Lot dengan JPT sangat spesifik untuk setiap produk intuisi, empiris, pengalaman • Besamya jumlah mencerminkan pertimbangan faktor-faktor luar seperti peristiwa atau kejadian yang tidak dapat dihitung dengan teknik algoritma. • Ukuran Lot selalu tetap namun periodenya tidak sama. Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori
1 20 180 160
2 50 110
E. Jumlah pesanan ekonomis
3 100 10
4 80 180 110
5 0 110
6 100 1
7 40 180 150
10 50
: rata-rata kebutuan A : ongkos pesan :ongkos simpan
= 600/12 = 50 unit = Rp 1.500/pesan = Rp 3.125/unit/periode
F. Periode Pesan Tetap: • Teknik penetapan ukuran Lot didasarkan pada periode waktu tertentu. Besarnya jumlah Lot tidak berdasarkan ramalan, namun dengan cara menjumlahkan kebutuhan bersih pada periode yang akan dating. • Dengan mengambil contoh sebelumnya, akan digunakan 2 periode pemesanan. Jika kebutuhan bersih=0, bergeser satu periode. Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori
1 20 70 0 1 20 220 200
2 50 50 2 50 150
3 100 50
3 100 180 80 4 80 220 190
4 80 0 5 0 19 0
6 10 0 -
5 0 0
6 100 140 40
7 40 50
8 9 40 20 - 22 10 0 21 0
10 11 12 70 30 50 - 90 60 16 0
7 40 60
8 9 40 20 20 0
10 11 12 70 30 50 15 30 0 0 10 0
90
7 40 0
G. Jumlah Periode Pesan: • Didasarkan pada: JPP =jumlah Periode Pesan JPE = jumlah Pesan Ekonomis T = Banyaknya Periode D = Total Kebutuhan JPP Periode Kebutuhan Ukuran Lot Inventori
= 12 x (220/600)=4.4 = 4 periode 1 20 250 230
2 50 180
3 100 80
4 80 0
5 0 0
6 10 0 20 0 10 0