SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITI DALAM MENCIPTAKAN PENELITI INDONESIA YANG HANDAL Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
DAFTAR ISI PENDAHULUAN KAJIAN TEORITIS & PRAKTIK EMPIRIS KEBERADAAN KELOMPOK PENELITIAN SEBAGAI ENTITAS DALAM SEBUAH PUSAT PENELITIAN LANDASAN FILISOFI, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS SISTEM EVALUASI KINERJA MODEL RANCANGAN SKP TAHUNAN BERDASARKAN JENJANG PENELITI REWARD DAN PUNISHMENT Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PENDAHULUAN LEMBAGA PENELITIAN TERTUA DI INDONESIA
1. Belanja pendidikan; 2. Jumlah penduduk terdidik universitas; 3. Jumlah lulusan sarjana S1 (per tahun) khususnya bidang sains dan perekayasaan, yang mencakup matematika dan ilmu pengetahuan alam, pertanian, dan ilmu pengetahuan teknik; 4. Jumlah lulusan Doktor (per tahun) khususnya bidang sains dan perekayasaan; 5. Jumlah peneliti bidang sains dan perekayasaan; 6. Jumlah Doktor peneliti dalam unit penelitian (pemerintah dan swasta).
kemampuan menyediakan masyarakat yang terdidik dari suatu bangsa
(Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 & Perka LIPI No. 1 Tahun 2014)
1. Jenis penelitian bersifat lintas disiplin ilmu pengetahuan (sosial dan kemanusiaan, alam, teknik, dan pengukuran), baik dalam rangka penciptaan ilmu pengetahuan baru maupun untuk pemecahan masalah bangsa 2. Otoritas keilmuan dalam berbagai bidang penelitian, dimana LIPI mewakili negara dalam keanggotaan organisasi keilmuan internasional
ketersediaan peneliti yang berkompeten dan memiliki kecintaan (passion) kepada pengembangan ilmu pengetahuan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
digerakkan oleh
MODAL INTELEKTUAL
KEBERHASILAN
INDIKATOR
MEMILIKI KARAKTERISTIK
Pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia
PENDAHULUAN DUA SKENARIO BESAR Peneliti yang bermutu yang mampu melaksanakan kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan Ketersediaan peneliti yang bermutu yang diharapkan mencapai jumlah atau rasio yang cukup memadai yang mampu mencapai ’critical mass’
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PENDAHULUAN DUA SKENARIO BESAR
Peneliti yang bermutu yang mampu melaksanakan kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan
Ketersediaan peneliti yang bermutu yang diharapkan mencapai jumlah atau rasio yang cukup memadai yang mampu mencapai ’critical mass’
Penyediaan modal inteklektual peneliti berkelas dunia diharapkan tercipta oleh pesatnya kerja sama universitas dengan sektor swasta. Contohnya Pembiayaan pendidikan doktoral, diutamakan pada program di bidang ilmu pengetahuan alam dan keteknikan. Kemudian beban pembiayaan dipertimbangkan atas dasar kebutuhan sector swasta dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah dan dunia swasta. Dalam jangka panjang hal ini akan berdampak memacu penelitian ilmu pengetahuan yang bermutu di sektor swasta. ’critical mass’ sebagai daya pengungkit pada tingkatan penguasaan ilmu pengetahuan seperti yang terjadi di negara maju. Percepatan penyediaan peneliti bermutu diharapkan diperoleh dari pesatnya kerja sama lembaga penelitian ilmu pengetahuan dengan universitas, yaitu dalam penelitian ilmu pengetahuan “mutakhir” untuk penciptaan doktor baru melalui program pendidikan doktoral kerja sama antara lembaga penelitian ilmu pengetahun dan universitas di bidang ilmu alam dan keteknikan.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
ADANYA SEJUMLAH KEBIJAKAN YANG DAPAT MEBGHAMBAT PROSES PERCEPATAN , SEPERTI ATURAN KEPEGAWAIAN, POLA KERJA DAN SISTEM EVALUASI YANG TIDAK SESUAI
•
Membangun Peneliti yang handal dengan lingkungan yang kondusif • Membangun lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovatif • Membentuk Peneliti yang berkarakter dan berkontribusi kepada pembangunan bangsa
KAJIAN TEORITIS & PRAKTIK EMPIRIS
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PENELITI Sebagai tenaga profesional PRINSIP PROFESI PENELITI 1. 2.
3.
4. 5.
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu penelitian dan pengembangan dan ilmu pengetahuan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak yang mulia; Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Seseorang yang mempunyai tanggung jawab dalam penelitian ilmu pengeahuan sesuai dengan bidang kepakaran/ kompetensi yang diakui oleh peraturan yang berlaku serta dibina oleh lembaga pembina peneliti di Indonesia
• Pengakuan terhadap kedudukan peneliti sebagai tenaga professional dibuktikan dengan sertifikat Peneliti. • Sertifikat peneliti dikeluarkan oleh LIPI. • Kedudukan peneliti sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran peneliti sebagai agen pengembang ilmu pengetahuan serta mengabdi kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan peradapan yang maju untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur serta menumbuhkan kemampuan daya saing bangsa
PENELITI Sebagai tenaga profesional KARAKTERISTIK PEKERJAAN PENELITI 1. 2.
3.
4.
Peneliti tidak ditentukan oleh batasbatas ruang kantor dan waktu Lingkungan kerja Peneliti memiliki tingkat persaingan yang tinggi serta tekanan dari lembaga terhadap peneliti Para peneliti saat ini berlomba-lomba meningkatkan produktivitas risetnya sehingga banyak yang bekerja melebihi waktu normal seseorang bekerja. Wang et al (2012) menemukan bahwa banyak peneliti yang masih bekerja setelah jam kerja normal setiap hari, bahkan bekerja hinggal larut malam atau ada yang sampai esok dini hari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Profesi peneliti adalah tugas para ilmuwan, akademisi, insinyur yang dengan segala kebebasan asasinya sebagai insan ilmiah melakukan penelitian ilmiah yang dibimbing kepekaan nurani dengan kode etika peneliti. Profesi peneliti berbeda dengan profesi lainnya (dokter, akuntan, adminisitrator, dll) yang dalam melaksanakan tugas profesinya peneliti tidak hanya memiliki pelanggan/klien tetapi melayani dirinya sendiri dengan segala kebebasan asasinya sebagai insan ilmiah • Berbeda dengan aktivitas administratif yang umumnya dilengkapi dengan standard prosedur rinci, aktivitas meneliti adalah aktivitas sistematis yang dilandasi oleh kreativitas untuk mencari penjelasan tentang fenomena yang diamati; baik itu fenomena alam maupun fenomena sosial kemanusiaan • Aspek lain yang membedakan kerja peneliti dengan pegawai lainnya yang bersifat administratif memiliki dinamika yang dapat mengandung ketidakpastian dari arah perkembangan penelitian dan hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian • Aspek ketidakpastian gerak dan hasil penelitian dan kesulitan mengukur outcome dan dampak dari hasil penelitian menuntut bentuk pengukuran kinerja yang berbeda dengan aktivitas lain yang lebih diwarnai kepastian dan kejelasan hasil, outcome dan dampaknya
PRAKTEK WAKTU KERJA PENELITI DI BEBERAPA NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG Wang, dkk (2012) melakukan penelitian tentang jam kerja peneliti melalui jumlah unduhan paper dari jurnal on-line Springer yang dilakukan oleh para ilmuwan diseluruh dunia
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PRINSIP AKTIVITAS PENELITIAN 1. Kebebasan asasi peneliti termasuk bebas dari segala kendali birokrasi yang menghambat dan campurtangan administrasi yang membatasi tugas profesi peneliti. 2. Kebebasan peneliti hanya dibatasi oleh kode etika peneliti yaitu rambu-rambu kejujuran intelektual total atas dasar kecintaan kepada profesi peneliti. 3. Akuntabilitas kebebasan dalam bentuk catatan jam kerja (working hours record) peneliti sebagai pegawai pemerintah dilakukan secara elektronik real time selama 24 jam perhari, tanpa dibatasi ruang dan waktu, Etos kerja atau esensi yang melekat dalam diri peneliti adalah mendedikasikan hidup dan perjuangannya mencapai keunggulan puncak,sehingga kepuasan hidup dalam kerja peneliti adalah kebebasan berkreasi mencapai keunggulan puncak misalnya sebagai peraih anugerah Nobel ilmu pengetahuan. 4. Sebagai pegawai pemerintah, kebebasan berkreasi mencapai keunggulan puncak bukan dalam ruang hampa, tetapi dalam rangka mewujudkan program nasional dan proyek lembaga dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (mission oriented)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
KEBERADAAN KELOMPOK PENELITIAN SEBAGAI ENTITAS DALAM SEBUAH PUSAT PENELITIAN Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
1.
Adanya transformasi dari Bidang Penelitian (Struktural Ess. III) menjadi Kelompok Peneliti (Non Struktural) Pemisahan sejumlah peran teknis terkait dengan administrasi tidak akan dilaksanakan oleh Ketua Kelti
Roadmap jelas dan bersifat integrasi antar kegiatan yang dilakukan; 2. Terjadi perubahan mental dan cara kerja peneliti dari yang bersifat eksklusif menjadi inklusif, dari persaingan internal menjadi kolaborasi internal untuk menjawab tantangan luar, dari penyelesaian proyek semata menjadi membangun kompetensi; dan 3. Terbangun kepakaran sehingga mengantarkan menjadi peneliti yang profesional dikelompok masing-masing dengan kegiatan seperti yang telah diusulkan di renstra LIPI
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
semangat baru
TRANSFORMASI
WUJUD NILAI BARU
Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
IMPLIKASI
PERUBAHAN PARADIGMA
PERUBAHAN PARADIGMA Pembagian Peran, Tanggungjawab dan Tugas Kelompok Penelitian
Kabag TU/Kabid Diseminasi
Peran 1. Koordinator penyusunan rencana kegiatan penelitian dan pengembangan SDM kelompok penelitian; 2. Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan SDM kelompok penelitian; 3. Penanggungjawab kualitas penelitian di lingkungan di kelompok penelitian; 4. Penanggungjawab koordinasi, sinkronisasi dan integrasi di lingkungan kelompok penelitian; 5. Melakukan penilaian hasil pelaksanaan penelitian bagi pegawai dalam kelompok penelitian;
Peran 1. Penanggungjawab pelaksanaan advokasi dan sosialisasi hasil penelitian dari kelompok penelitian; 2. Memfasilitasi dan memonitor pelaksanaan tertib administrasi bagi peneliti di kelompok penelitian; 3. Memfasilitasi penyusunan laporan tahunan hasil penelitian di kelompok penelitian.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
PERUBAHAN PARADIGMA (lanjutan) Pembagian Peran, Tanggungjawab dan Tugas Tanggungjawab 1. Merumuskan rencana kerja penelitian di kelompok penelitian; 2. Merumuskan sasaran program/kegiatan di kelompok penelitian; 3. Merumuskan program peningkatan kemampuan dan kompetensi peneliti di kelompok penelitian; 4. Pembinaan staf peneliti di kelompok penelitian; 5. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan kegiatan di lingkungan kelompok; 6. Melakukan identifikasi berbagai permasalahan, hambatan, peluang dan tantangan yang dihadapi kelompok; 7. Melakukan konsultasi dengan Kepala Pusat mengenai berbagai permasalahan dan peluang yang perlu dikoordinasikan; Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Tanggungjawab 1. Mengkoordinasikan kerjasama dengan pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar LIPI. 2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penelitian di kelompoknya; 3. Menyiapkan bahan/laporan tahunan di kelompoknya; 4. Mengkoordinir kegiatan advokasi dan sosialisasi hasil penelitian di kelompoknya; 5. Memeriksa dan menyetujui pengajuan biaya operasional penelitian di kelompoknya; 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pusat Penelitian
PERUBAHAN PARADIGMA (lanjutan) Pembagian Peran, Tanggungjawab dan Tugas Tugas 1) Tersusunnya rencana kerja penelitian kelompok penelitian 3 tahun kedepan; 2) Terumuskannya sasaran program/kegiatan kelompok penelitian; 3) Terkoordinirnya program peningkatan kemampuan dan kompetensi peneliti di lingkungan kelompok 3 tahun kedepan; 4) Terbinanya kompetensi SDM di lingkungan kelompok; 5) Terkoordinirnya dan terpantaunya pelaksanaan kegiatan di lingkungan kelompok; 6) Teridentifikasi dan terpetakannya berbagai permasalahan, hambatan, peluang dan tantangan yang dihadapi kelompok; 7) Terlaksananya konsultasi dengan Kepala Pusat d mengenai berbagai permasalahan dan peluang yang bias dikoordinasikan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Tugas 1. Terkoordinirnya kegiatan advokasi dan sosialisasi hasil penelitian kelompok penelitian; Terkoordinirnya kerjasama dengan pemangku kepentingan baik di dalam maupun di luar LIPI; 2. Tervalidasinya pengajuan biaya operasional penelitian kelompok penelitian; Tersusunnya hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian kelompok penelitian; 3. Tersedianya bahan/laporan tahunan kelompok penelitian; 4. Terlaksananya tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pusat Penelitian
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LANDASAN FILOSOFI, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS LANDASAN FILOSOFI Penelitian ilmu pengetahuan esensinya adalah tentang keberadaan peneliti dan ilmuwan sebagai pengerak dan penghasil ilmu pengetahuan
Reformasi birokrasi merupakan titik tolak perubahan organisasi pemerintah secara menyeluruh untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan peran organisasi pemerintah dengan strategi yang tepat sesuai dengan Text kapasitas organisasinya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Tipe Organisasi Sesuai Kapasitas Sistemiknya
Sumber: dimodifikasi dari Fritzen (2007), Mitzberg (1980) dan Lunenberg (2012)
LANDASAN FILOSOFI, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS LANDASAN SOSIOLOGIS Tradisi penelitian ilmu pengetahuan yang menjadi cikal bakal pengembangan keilmuwan di Indonesia telah berlangsung berabad-abad
Masyarakat berbudaya ilmiah merupakan kunci untuk memajukan bangsa, peradaban dan kesejahteraan manusia, mewujudkan kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan yang Text humanis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Kegiatan penelitian ilmu pengetahuan, terbukti mampu mendorong masyarakat menjadi lebih berbudaya ilmiah dan merubah cara berpikir masyarakat yang tradisional menjadi berpikiran maju, rasional, dan kreatif, serta sumber inovasi
LANDASAN FILOSOFI, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS LANDASAN YURIDIS UU Nomor 5 Tahun 2014 APARATUR SIPIL NEGARA PP Nomor 53 Tahun 2010 DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PP Nomor 46 Tahun 2011
Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 KETENTUAN PELAKSANAAN PP NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Perka LIPI Nomor 03/E/2012 PENEGAKAN DISIPLIN DALAM RANGKA PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LIPI
Keppres Nomor 68 Tahun 1995 PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Perpres Nomor 120 Tahun 2012 TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
HARI KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PEMERINTAH
Kepmen PAN & RB Nomor 8 Tahun 1996 PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PEMERINTAH
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI FITRAH PENELITI & LANDASAN EVALUASI KINERJA
1. 2. 3. 4.
PENELITIAN ILMIAH
kualitas proposal penelitian, ketertelusuran proses pelaksanaan penelitian; kualitas hasil penelitian yang dipublikasikan dan/atau diterapkan dalam dunia nyata; indikator-indikator kredibilitas ilmiah
berkewajiban mengevaluasi kinerja peneliti dalam mengekploitasi kreativitas menemukan hal baru dari awal sampai akhir berkewajiban menyediakan iklim ilmiah yang baik bagi peneliti untuk menghasilkan diskoveri, invensi, inovasi, dan solusi orisinal tanpa menetapkan pembatasan (constraint) ruang dan waktu mengeksploitasi kreativitas menemukan hal baru
mengeksploitasi kreativitas menemukan hal baru “KREATIVITAS ILMIAH” 1. Sebuah gagasan orisinal yang kemunculannya (emergence) tidak diduga atau sulit direncanakan apalagi ditargetkan, dan 2. Kreativitas ilmiah adalah hasil pembauran kompleks dari perenungan, percobaan, pengalaman, pengetahuan, dan interaksi/diskusi yang luas dan mendalam
LEMBAGA keadaan yang tidak membuat pembatasan (ruang dan waktu) terhadap kebebasan asazi insan ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
kompetensi ilmiah sarana/dana pendukung iklim ilmiah
KEBERHASILAN
PENELITI
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITI – PELAJARAN DARI NEGARA LAIN
Royal Academy of Overseas Sciences-Belgia (1) Pada prinsipnya, sistem evaluasi yang dibangun oleh KAOW 1. bertujuan membangun kapasitas peneliti; 2. meminimumkan tugas-tugas administratif; 3. dievaluasi oleh peer review (external); 4. pentingnya memahami lingkungan peneliti. Aspek terakhir ini sangat penting bagi peneliti di negara berkembang dengan infrastruktur riset terbatas dan budaya riset yang belum handal. Kemajuan personal peneliti Berupa: penghargaan, promosi, pemberian prizes, pendanaan riset kedepan, pemberian fellowship (perjalanan atau post-doctoral), pemberian dukungan materi dan/atau institusi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Cara terbaik menggunakan bakat dan hasil karyanya Berupa: mengundangnya sebagai anggota komite program doktor, komite ilmiah sebuah lembaga penyandang dana riset atau penghargaan riset, referee jurnal ilmiah, dll; dasar untuk mengembangkan kolaborasi; memperkuat kapasitas riset suatu lembaga; memperkuat akuntabilitas lembaga atau individu peneliti; dll
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITI – PELAJARAN DARI NEGARA LAIN
Royal Academy of Overseas Sciences-Belgia (2) Peneliti dengan Karier awal Evaluasi ex-Ante (belum ada publikasi signifikan) pada umumnya untuk menerima peneliti sebagai kandidat doktor, sehingga evaluasi mencakup: potensial peneliti, profil, karakteristik personal, proposal riset dan lingkungan institusi. Peneliti Senior Tiga aspek utama yang menjadi pertimbangan adalah: Luaran riset dan publikasi a. Relevansi riset terhadap pembangunan (e.g aspek kesehatan, pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan pertanian, pengembangan kapasitas dll) perbandingan antara relevansi yang diharapkan dan yang dicapai b. Kualitas ilmiah (originalitas/inovasi) c. Valorisasi atau Implementasi hasil/dampak: dampak ilmiah (publikasi, komunikasi dengan komunitas internasional); dampak nyata berupa diseminasi hasil; dampak keberlanjutan (dampak teknologi, dampak sosial, dampak ekonomi, dan keberlanjutan) d. Partisipasi dalam konferensi dengan kontribusi ilmiah dan publikasi di prosiding Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITI – PELAJARAN DARI NEGARA LAIN
Royal Academy of Overseas Sciences-Belgia (3) Profil Peneliti a. Kolega akademik (Jejaring) b. Motivasi dalam riset c. Perhatian pada dampak d. Perhatian pada memperkuat kapasitas riset e. Keanggotaan dalam jejaring dan aktif dalam jejaring f. Dimensi nasional/internasional: dosen tamu, partisipasi dalam proyek riset asing, komite bagi doktor, reviewer jurnal ilmiah, konsultansi, kapasitas dalam menarik pendanaan kompetitif, penghargaan ilmiah bergengsi, kapasitas pengelolaan Lingkungan Peneliti a. Kapasitas menulis dll b. Anggota tim yang kompeten c. Akses terhadap sumberdaya riset, dll
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITI – PELAJARAN DARI NEGARA LAIN
Standard Evaluation Protocol (KNAW-VSNU and NWO - Belanda) Tujuannya adalah memberikan pedoman umum bagi evaluasi dan perbaikan atau kemajuan riset dan kebijakan riset berdasarkan penilaian pakar (expert assessments). Evaluasi eksternal diterapkan pada dua tingkat: LEMBAGA RISET SECARA KESELURUHAN
PROGRAM/KELOMPOK RISET
(1) hasil riset ilmiah relevan dengan masyarakat ilmiah; dan (2) pembinaan mahasiswa doktoral
Kriteria
a. b. c. d.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Kualitas; Produktivitas, Relevansi dan kepentingan sosial-ekonomi-budaya, Kelayakan.
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI EVALUASI PENILAIAN KINERJA PENELITI SAAT INI
Evaluasi secara administrasi. Beberapa diantaranya adalah evaluasi kinerja peneliti melalui absensi dan penilaian kinerja secara individu
1.
Model penilaian pada penelitian saat ini tidak disesuaikan dengan buku biru kegiatan penelitian, sehingga banyak kegiatan peneliti yang merupakan tugas sebagai pejabat atau pelaksana kegiatan yang bersifat institusional tidak dinilai. 2. Model penilaian peneliti saat ini tidak dapat menelusuri berbagai hal termasuk jangkauan, tempat dan waktu. Pada saat ini penilaian terhadap peneliti lebih banyak aktivitas yang jangkauan, tempat dan waktunya berada didalam perkantoran bersifat fisik. 3. Model penilaian peneliti saat ini tidak mengukur apakah peneliti yang bersangkutan bekerja dan tidak bekerja sesuai dengan kompetensi penelitiannya 4. Model penilaian peneliti saat ini luput dalam melihat tanggung jawab peneliti kepada lembaga. 5. Model penilaian kinerja peneliti belum memiliki keterkaitan dengan kinerja program lembaga penelitian tempat peneliti bekerja. 6. Model penilaian peneliti melalui SKP lebih bersifat azas control bukan proporsional. Kewajiban peneliti mengisi SKP menuntut peneliti bekerja secara minimalis dengan tercapainya waktu kerja, output seadanya dikarenakan tidak adanya apresiasi jika seorang peneliti berhasil mencapai melebihi target yang direncanakan.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI USULAN MODEL SISTEM EVALUASI PENELITI
Catatan kualitas proposal penelitian: • Abstrak proposal penelitian yang telah mendapat persetujuan pembiayaan (sendiri/bersama, intern/kerjasama, kerjasama nasional/internasional, pembiayaan negara/hibah/mandiri, satu tahun/tahun jamak, skala lokal/nasional) • Penilaian peer reviewer terhadap proposal penelitian Posisi dalam riset kerjasama internasional
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Catatan proses dan hasil pelaksanaan penelitian: • Prosesur, teknik, metode yang dijalankan dalam pelaksanaan penelitian. • Data yang diolahdan dihasilkan dalam setiap tahap/rangkaian Prosesur, teknik, metode yang dilakukan dalam pelaksanaa penelitian. • Bentuk hasil temuan ilmiah (diskoveri, invensi/paten, inovasi, solusi, model, konsep, kebijakan, bantuan teknis) • Hasil penelitian yang diterapkan oleh pemakai/pemangku kepentingan • Hasil yang penelitian yang mendapat pengakuan terhadap kreativitas ilmiah (award internasional/nasional)
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI USULAN MODEL SISTEM EVALUASI PENELITI
Catatan publikasi ilmiah:
Catatan aktivitas ilmiah:
•
Layanan komunitas ilmiah (scientific community service)
• •
Jenis publikasi (buku, jurnal , seminar/konferensi, dan laporan teknis, dalam skala nasional/internsioanl) Posisi pengarang dalam publikasi nasional/ internasional dengan kepengarangan kepenyertaan Catatan trends sitasi publikasi internasional
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
• Memberi layanan kepada komunitas ilmiah (peer-reviewer/editor jurnal internasional /nasional, kegiatan sosieti/asosiasi ilmiah internasional/nasional, pengajar/pembimbing di universitas) • Memberi pelatihan/sosialisasi/disseminasi peningkatan kemampuan professi peneliti. • Memberikan layaan pengujian ilmiah (standard, metrologi, dll). • Mobilitas ilmiah internasional (lembaga PBB, lembaga R&D, universitas, pertemuan ilmiah) • Posisi dalam mobilitas ilmiah internasional (dosen tamu, peneliti tamu, pembicara kunci, pemakalah, peserta)
EVALUASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PENELITIAN DAN MODEL EVALUASI KINERJA PENELITI USULAN MODEL SISTEM EVALUASI PENELITI
Kontribusi kelembagaan (institutional contribution) • Pemimpin lembaga (Kepala/waka, sestama/deputi, kapus/biro,kasub/kabid, kasubbid) • Penasehat/pengarah program lembaga, koordinator/evaluator program, kepala laboratorium, koordinator penelitian /peneliti kepala (principal investigator), penangungjawab pelayanan teknis kepada pemakai/pemangku kepentingan (standard, instrumen, model, dll.) • Ketua/anggota dari majelis/komisi/tim ilmiah ditugaskan Kepala lembaga.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Kategori Penilaian: A. melebihi harapan (exceed the expectation), B. sesuai harapan (meet the expectation), C. dibawah harapan (below the expectation), D. gagal (fail)
SISTEM EVALUASI KERJA
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
CATATAN KUALITAS PROPOSAL PENELITIAN
Komponen penilaian kerja peneliti
Status diawal*)
Kinerja A B C
1. Catatan kualitas proposal penelitian: Abstrak proposal penelitian yang telah mendapat persetujuan pembiayaan (sendiri/bersama, intern/kerjasama, kerjasama nasional/internasional, pembiayaan negara/hibah/mandiri, satu tahun/tahun jamak, skala lokal/nasional) Penilaian peer reviewer terhadap proposal penelitian Posisi dalam riset kerjasama internasional ... dll
Catatan: : A. melebihi harapan (exceed the expectation), B. sesuai harapan (meet the expectation), C. dibawah harapan (below the expectation), D. gagal (fail) *) i. telah diselesaikannnya (accomplished), ii. telah dihentikan (terminated),iii. akan dilanjutkkan (to be continued), iv rencana kegiatan baru (new activity). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
D
CATATAN PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN
Komponen penilaian kerja peneliti 2. Catatan proses dan hasil pelaksanaan penelitian: Prosesur, teknik, metode yang dijalankan dalam pelaksanaan penelitian. Data yang diolahdan dihasilkan dalam setiap tahap/rangkaian Prosesur, teknik, metode yang dilakukan dalam pelaksanaa penelitian. Bentuk hasil temuan ilmiah (diskoveri, invensi/paten, inovasi, solusi, model, konsep, kebijakan, bantuan teknis) Hasil penelitian yang diterapkan oleh pemakai/pemangku kepentingan Hasil yang penelitian yang mendapat pengakuan terhadap kreativitas ilmiah (award internasional/nasional) ...dll
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Status diawal*)
Kinerja A B C
D
CATATAN PUBLIKASI ILMIAH
Komponen penilaian kerja peneliti
3. Catatan publikasi ilmiah: Jenis publikasi (buku, jurnal , seminar/konferensi, dan laporan teknis, dalam skala nasional/internsioanl) Posisi pengarang dalam publikasi nasional/ internasional dengan kepengarangan kepenyertaan Catatan trends sitasi publikasi internasional ...dll
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Status diawal*)
Kinerja A B C
D
CATATAN AKTIVITAS ILMIAH
Komponen penilaian kerja peneliti 4. Catatan aktivitas ilmiah: Layanan komunitas ilmiah (scientific community service) Memberi layanan kepada komunitas ilmiah (peerreviewer/editor jurnal internasional/nasional, kegiatan sosieti/asosiasi ilmiah internasional/nasional, pengajar/pembimbing di universitas) Memberi pelatihan/sosialisasi/disseminasi peningkatan kemampuan professi peneliti. Memberikan layaan pengujian ilmiah (standard, metrologi, dll). Mobilitas ilmiah internasional (lembaga PBB, lembaga R&D, universitas, pertemuan ilmiah) Posisi dalam mobilitas ilmiah internasional (dosen tamu, peneliti tamu, pembicara kunci, pemakalah, peserta) ...dll Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Status diawal*)
Kinerja A B C
D
CATATAN AKTIVITAS ILMIAH
Komponen penilaian kerja peneliti
4. Catatan aktivitas ilmiah: Kontribusi kelembagaan (institutional contribution) Pemimpin lembaga (Kepala/waka, sestama/deputi, kapus/biro,kasub/kabid, kasubbid) Penasehat/pengarah program lembaga, koordinator/evaluator program, kepala laboratorium, koordinator penelitian /peneliti kepala (principal investigator), penangungjawab pelayanan teknis kepada pemakai/pemangku kepentingan (standard, instrumen, model, dll.) Ketua/anggota dari majelis/komisi/tim ilmiah ditugaskan Kepala lembaga. ..dll
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Status diawal*)
Kinerja A B C
D
MODEL RANCANGAN SKP TAHUNAN BERDASARKAN JENJANG PENELITI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Jenjang Peneliti Pertama No
1.
2.
3.
4.
Uraian Tugas Jabatan
Melaksanakan kegiatan dan membuat laporan penelitian dan pengembangan iptek sesuai dengan bidang penelitian dan/atau kepakarannya di bawah bimbingan dan pembinaan Menyusun karya tulis ilmiah hasil penelitian dan pengembangan dan/atau hasil pemikiran ilmiah
Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah pada taraf nasional/regional/internasional sesuai dengan bidang penelitian dan/atau kepakarannya Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang penelitian dan/atau kepakarannya
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Hasil Kerja Jabatan (*)
Laporan penelitian dan pengembangan iptek
KTI yang terbit dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal ilmiah, proceeding pertemuan ilmiah, majalah ilmiah, makalah yang diterbitkan secara internasional dan nasional (minimal 1 dalam 1 tahun); KTI yang tidak terbit dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal ilmiah, proceeding pertemuan ilmiah, majalah ilmiah, makalah (minimal 1 dalam 1 tahun) Buku penyuluhan/tulisan populer yang diterbitkan dan dimanfaatkan (minimal 1 dalam 1 tahun); Anggota/ peserta dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional/regional/ nasional (minimal 2 dalam setahun) Keikutsertaan dalam Kursus/penataran ilmiah (minimal 1 dalam 1 tahun)
Jenjang Peneliti Muda No. 1. 2.
3.
Uraian Tugas Jabatan Menyiapkan bahan program rencana kegiatan litbang
Hasil Kerja Jabatan (*) Program penelitian yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan dan membuat laporan penelitian dan/atau pengembangan iptek, sesuai bidang penelitian dan/atau kepakarannya dengan memperhatikan isu-isu nasional/internasional dan kebutuhan pasar yang mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan Menyusun karya tulis ilmiah hasil penelitian dan pengembangan dan/atau hasil pemikiran ilmiah
Laporan penelitian dan pengembangan iptek
KTI yang terbit dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal ilmiah, proceeding pertemuan ilmiah, majalah ilmiah, makalah yang diterbitkan secara internasional dan nasional (minimal 1 dalam 1 tahun); KTI yang tidak terbit dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal ilmiah, proceeding pertemuan ilmiah, majalah ilmiah, makalah (minimal 1 dalam 1 tahun) Buku penyuluhan/tulisan populer yang diterbitkan dan dimanfaatkan (minimal 1 dalam 1 tahun);
4. 5. 6.
Menyebarluaskan hasil penelitiannya dengan sasaran agar menghasilkan manfaat langsung maupun tidak langsung, dengan tugas dan fungsinya Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah pada taraf nasional dan internasional dengan diskusi mencari informasi, menghadiri seminar, pelatihan, dan lokakarya Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang penelitian dan/atau kepakarannya
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Anggota/ peserta dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional/regional/ nasional (minimal 2 dalam setahun) Keikutsertaan dalam Kursus/penataran ilmiah (minimal 1 dalam 1 tahun)
Jenjang Peneliti Madya No. 1. 2.
3.
4.
Uraian Tugas Jabatan Menyiapkan bahan program rencana kegiatan litbang Melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan dari penelitian dan/atau pengembangan, mengevaluasi hasil pengembangan penelitian dan/atau pengembangan dan/atau hasil pemikiran ilmiah Merumuskan konsep usulan kebijakan nasional yang akan diterapkan Menyusun karya tulis ilmiah, dan menerbitkan serta menyebarluaskan hasil penelitian dan/atau pengembangan iptek sesuai bidang penelitian dan/atau kepakarannya dengan memperhatikan isu-isu nasional/internasional dan kebutuhan pasar yang mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Hasil Kerja Jabatan (*) Program penelitian yang akan dilaksanakan Laporan penelitian dan pengembangan iptek
Konsep usulan kebijakan nasional yan akan diterapkan dan sesuai dengan kepakarannya. Terciptanya pilot project minimal 1 project dalam 1 tahun KTI yang terbit dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal ilmiah, proceeding pertemuan ilmiah, majalah ilmiah, makalah yang diterbitkan secara internasional dan nasional (minimal 1 dalam 1 tahun); KTI yang tidak terbit dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal ilmiah, proceeding pertemuan ilmiah, majalah ilmiah, makalah (minimal 1 dalam 1 tahun) Buku penyuluhan/tulisan populer yang diterbitkan dan dimanfaatkan (minimal 1 dalam 1 tahun);
Jenjang Peneliti Madya No. 5.
Uraian Tugas Jabatan Mengarahkan, membimbing, dan membina pejabat Peneliti di bawahnya dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan iptek sesuai bidang penelitian dan/atau kepakarannya dengan memperhatikan isu-isu nasional/internasional dan kebutuhan pasar yang mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
Hasil Kerja Jabatan (*) Peneliti yang dibimbing minimal 2 orang dalam 1 tahun dan Peneliti yang dibimbing dapat menyelesaikan penelitiannya dengan cepat dan lebih berproduktif
6.
Menyebarluaskan hasil penelitiannya dengan sasaran agar menghasilkan manfaat langsung maupun tidak langsung dengan tugas dan fungsinya
7.
Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah pada taraf nasional dan internasional sesuai dengan bidang penelitian dan/atau kepakarannya dengan diskusi mencari informasi, menghadiri seminar, pelatihan, dan lokakarya Meningkatakan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang penelitian dan/atau kepakarannya
Buku pelajaran sekolah/penyuluhan/tulisan populer yang diterbitkan dan dimanfaatkan minimal 1 terbitan dalam 1 tahun Menjadi pembicara Oral/Poster dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional/regional/ nasional Anggota/ peserta dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional/regional/ nasional (minimal 2 dalam setahun)
8.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Jenjang Peneliti Utama No. 1. 2. 3. 4.
5.
Uraian Tugas Jabatan Menyiapkan bahan program rencana kegiatan litbang Melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan dan/atau pemikiran ilmiah Mengevaluasi hasil pengembangan penelitian dan/atau pengembangan dan/atau pemikiran ilmiah Merumuskan konsep usulan kebijakan nasional yang akan diterapkan Menyusun karya tulis ilmiah, dan menerbitkan serta menyebarluaskan hasil penelitian dan/atau pengembangan iptek sesuai bidang penelitian dan/atau kepakarannya dengan memperhatikan isu-isu nasional/internasional dan kebutuhan pasar yang mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Hasil Kerja Jabatan (*) Program penelitian yang akan dilaksanakan Laporan penelitian dan pengembangan iptek Hasil Evaluasi/Telaahan terhadap hasil pengembangan penelitian dan/atau pengembangan dan/atau pemikiran ilmiah Konsep usulan kebijakan nasional yan akan diterapkan dan sesuai dengan kepakarannya. Terciptanya pilot project minimal 1 project dalam 1 tahun KTI yang terbit dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal ilmiah, proceeding pertemuan ilmiah, majalah ilmiah, makalah yang diterbitkan secara internasional dan nasional (minimal 1 dalam 1 tahun); KTI yang tidak terbit dalam bentuk buku, bagian dari buku, jurnal ilmiah, proceeding pertemuan ilmiah, majalah ilmiah, makalah (minimal 1 dalam 1 tahun) Buku penyuluhan/tulisan populer yang diterbitkan dan dimanfaatkan (minimal 1 dalam 1 tahun);
Jenjang Peneliti Utama No. 6.
7.
Uraian Tugas Jabatan Mengarahkan, membimbing, dan membina pejabat Peneliti di bawahnya dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan iptek sesuai bidang penelitian dan/atau kepakarannya dengan memperhatikan isu-isu nasional/internasional dan kebutuhan pasar yang mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
Memupuk perkembangan kehidupan ilmiah pada taraf nasional dan internasional
8.
Menyebarluaskan hasil penelitiannya dengan sasaran agar menghasilkan manfaat langsung maupun tidak langsung dengan tugas dan fungsinya
9.
Mengikuti secara aktif perkembangan ilmiah pada taraf nasional dan internasional sesuai dengan bidang penelitian dan/atau kepakarannya dengan diskusi mencari informasi, menghadiri seminar, pelatihan, dan lokakarya Meningkatakan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang penelitian dan/atau kepakarannya
10.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Hasil Kerja Jabatan (*) Peneliti yang dibimbing minimal 2 orang dalam 1 tahun dan Peneliti yang dibimbing dapat menyelesaikan penelitiannya dengan cepat dan lebih berproduktif
Menghasilkan minimal 1 teori, konsep, proses/prosedur yang memiliki dampak sosial ekonomi secara internasional dan memperoleh pengakuan dari lembaga yang berwenang Buku pelajaran sekolah/penyuluhan/tulisan populer yang diterbitkan dan dimanfaatkan minimal 1 terbitan dalam 1 tahun Menjadi pembicara Oral/Poster dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional/regional/ nasional Anggota/ peserta dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional/regional/ nasional (minimal 2 dalam setahun) Laporan dari mengikuti seminar/lokakarya/diklat/workshop ilmiah di tingkat nasional dan internasional
REWARD DAN PUNISHMENT
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Penghargaan Terhadap Kinerja Penghargaan dapat diberikan kepada peneliti yang mampu menunjukkan prestasi/kinerja yang cemerlang dalam satu tahun. Prestasi/kinerja yang cemerlang dapat dibuktikan dari capaian rencana yang telah disusun pada awal tahun sesuai dengan tingkat jabatan. Penilaian terhadap seorang peneliti diketegorikan memiliki prestasi/kinerja ditentukan melalui panel Tim Penilaian Kinerja Peneliti
Penghargaan bagi peneliti berprestasi/berkinerja cemerlang dapat berupa: 1. Memperoleh kenaikan satu tingkat pada kelas jabatan, misalnya Seorang peneliti memiliki prestasi cemerlang, dimana peneliti tersebut duduk pada Jabatan Fungsional Peneliti Muda, dengan kelas Jabatan 9, maka karena yang bersangkutan berprestasi cemerlang dapat dinaikan kelas jabatan ke tingkat 10. Penetapan kenaikan kelas jabatan ini dikeluarkan oleh Surat Keputusan Kepala Lembaga; 2. Sabatikal riset di luar negeri dengan biaya LIPI; 3. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan formal melalui beasiswa dari LIPI 4. Memperoleh kesempatan untuk mendesiminasikan hasil penelitian melalui workshop, seminar ataupun sejumlah pertemuan ilmiah lainnya di tingkat Nasional/Regional/Internasional, dengan fasilitasi penuh oleh Lembaga. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Sanksi Terhadap Kinerja Sanksi dapat diberikan kepada peneliti yang tidak/kurang mampu menunjukkan prestasi/kinerja yang cemerlang dalam satu tahun. Prestasi/kinerja yang tidak/kurang cemerlang dapat dilihat dari capaian rencana yang telah disusun pada awal tahun sesuai dengan tingkat jabatan. Penilaian terhadap seorang peneliti diketegorikan tidak/kurang memiliki prestasi/kinerja ditentukan melalui panel Tim Penilaian Kinerja Peneliti.
Sanksi bagi peneliti yang tidak/kurang berprestasi/berkinerja dapat berupa: 1. Penurunan satu tingkat pada kelas jabatan, misalnya Seorang peneliti dinilai oleh Komite Penilaian Kinerja Peneliti memiliki prestasi, dimana peneliti tersebut duduk pada Jabatan Fungsional Peneliti Madya, dengan kelas Jabatan 11, maka karena yang bersangkutan tidak/kurang berprestasi/berkinerja dapat diturunkan kelas jabatan ke tingkat 10. Penetapan penurunan kelas jabatan ini dikeluarkan oleh Surat Keputusan Kepala Lembaga; 2. Tidak diikut sertakan dalam kegiatan penelitian selama satu tahun 3. Peneliti yang tidak memenuhi tanggung jawab sebagai peneliti yaitu tanggung jawab kepada ilmu pengetahuan yang menghasilkan luaran bersifat imiah dan tanggung jawab dan komitmen kepada lembaga dengan menghormati martabat lembaga (tidak melecehkan keberadaan lembaga) serta tanggung jawab kepada masyarakat sebagai ilmuwan terhormat dalam pergaulan ilmiah dapat dikenakan sanksi kode etik. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia