SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PEMUSTAKA PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA *Hasrina**Hasriany Amin***Joko Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari
[email protected] ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Sistem Pelayanan Perpustakaan Terhadap Pemustaka pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sistem Pelayanan Perpustakaan Terhadap Pemustaka Pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Penentuan informan dilakukan secara purposive sampling sebanyak 6 orang yaitu Kepala Badan Perpustakaan, Petugas Layanan Sirkulasi 1 orang,Petugas Layanan Referensi 1 orang, Petugas layanan Bebas Pustaka 1 orang, pemustaka 2 orang. Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif. Adapun alat analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelayanan yang diterapkan diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Sultra berdasarkan UndangUndang No. 43 Tahun 2007 tentang standar pelayanan perpustakaan umum yaitu pelayanan prima yang didalamnya dimuat pelayanan secara terarah, terpadu, dan akurat. Layanan perpustakaan yang ada di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sultra sudah menggunakan layanan yang terotomasi serta sistem layanan sirkulasi adalah sistem terbuka dimana pemustaka bebas mencari bahan pustaka sendiri sesuai yang diinginkan/dibutuhkan pemustaka sedangkan layanan referensi sistem tertutup dimana pemustaka tidak bebas mencari bahan pustaka sendiri sesuai yang diinginkan/dibutuhkan pemustaka, bahan pustaka yang ada diruangan referensi tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang hanya dipinjam/dibaca ditempat saja atau difoto copy. Layanan bebas pustaka diberikan kepada setiap mahasisa dari perguruan tinggi yang akan menyelesaikan studinya yang akan datang dan tidak mempunyai tunggakan peminjaman buku di perpustakaan umu daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, bila mana ternyata ada tunggakannya maka
yang bersangkutan harus menyelesaikanya terlebih dahulu baru dapat diberikan surat keterangan bebas pustaka KATA KUNCI: Sistem Layanan, Petugas perpustakaan, Pengunjung
ABSTRACT Formulation of the problem in this research is how the Library Service System Against pemustaka at the National Library and Archives of Southeast Sulawesi Province This study aims to determine Library Service System Against pemustaka At the National Library and Archives of Southeast Sulawesi Province. This research was conducted at the National Library and Archives of Southeast Sulawesi Province. Determination of informants done by purposive sampling as many as 6 people is the Head of Library, Circulation Services Officer 1 person, 1 person Reference Service Officers, Officers Free Library services 1, pemustaka 2. The data collection techniques is by observation, interviews, documentation. The data used is qualitative. The analysis tool used is descriptive qualitative. These results indicate that the service applied applied at Library and Regional Archives Prov. Sultra under Law No. 43 of 2007 on public library service standards are excellent service in which services are loaded in a focused, integrated and accurate. Library services in the Library and Archives of the Province of South East Sulawesi are already using the service, automated and service system of circulation is an open system where pemustaka free search for library materials themselves as desired / required pemustaka whereas reference services closed system where pemustaka not be free to find library materials themselves according desired / required pemustaka, there was room of library materials reference can not be borrowed to take home only borrow / read only or photographed copy place. The service is free literature is given to each mahasisa from college who will finish his forthcoming and have no arrears borrowing library books umu area of Southeast Sulawesi province, when where there was a tunggakannya the subject must be menyelesaikanya in advance will be given a certificate of free libraries KEYWORDS: System Services, librarian, Guest
PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi saat ini yang dipenuhi persaingan, setiap organisasi mengharuskan pimpinan organisasi memutar otak agar organisasi yang ia pimpin tetap bertahan dan atau bahkan memjadi leader dalam persaingan yang ada. Berbagai cara mereka lakukan untuk memdapatkannya, missal memperbaiki fasilitas, memperbaiki produk yang dihasilkan, perbaikan layanan, promosi, dan lain sebagainya. Semua itu mereka lakukan dengan tujuan yang sama, yaitu merebut hati masyarakat pemakainya dan mempunyai tempat di hati masyarakat pemakainya. Berbagai cara tersebut, tidak hanya berlaku pada organisasi profit saja, tetapi juga berlaku pada organisasi nirlaba, yaitu organisasi yang memberikan pelayanan, yang tujuan utamanya bukan semata-mata mencari keuntungan, seperti perpustakaan. Hal tersebut dilakukan agar layanan dan jasanya tetap menjadi pilihan pemustaka dan atau pemustaka potensial, di tengah derasnya arus informasi dan persaingan antar penyelenggara perpustakaan serta lembaga penyedia jasa informasi lainnya. Perpustakaan yang menyediakan informasi dan memberikan layanan kepada pemustaka dari seluruh lapisan masyarakat adalah perpustakaan umum. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 43 Tahun 2007 psal 1 ayat 6 perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status social ekonomi.
Tiga sistem layanan perpustakan, yakni sistim layanan terbukan (open access), sistem layanan tertutup (close acces), dan sistem layanan campuran (mixed access), ketiga sistem layanan ini ada hubungannya dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk menemukan bahan pustaka. Sistem layanann terbuka, perpustakaan memberi kebebasan kepada penggunanya untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diperlukannya di rak buku. Tujuan akses layanan terbuka ini adalah memberikan kesempatan kepada pengguna perpustakaan untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca di rak, tetapi juga mengetahui berbagai alternatif dari pilihan koleksi yang ada di rak. Oleh karena itu, penataan ruang koleksi perlu diperhatikan. Akses layanan tertutup memiliki arti pengguna tidak boleh langsung mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkannya di rak melainkan harus melalui pustakawan perpustakaan. Pengguna dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkannya melalui katalog yang disediakan. Sistem ini ditujukan untuk koleksi khusus yang keberadaannya perlu memperoleh pengamanan. Misalnya jumlah eksemplarnya yang terbatas atau koleksi yang bersifat langka. Akses layanan tertutup ini akan membuat pustakawan menjadi sibuk karena harus mencari bahan pustaka di rak, terutama pada jam-jam sibuk pada saat banyak pengguna yang memerlukan bahan pustaka. Sebuah perpustakaan terdapat dua pelayanan yaitu peminjaman dan referensi. Sistem pelayanan didasarkan pada jumlah penduduk yang dilayani, jumlah koleksi, pengawasan, perawatan dan ekonomi. Untuk perpustakaan daerah
pada umumnya mengunakan sistem pelayanan terbuka yang memberikan kebebasan pengunjung untuk memilih dan mengambil bahan pustaka yang diinginkan. Hal ini didasarkan pada jumlah penduduk yang cukup banyak. Untuk mengakomodasi
perpustakaan
untuk
golongan
anak
sekaligus
menjaga
ketenangan dengan ruang perpustakaan umum maka perpustakaan anak dipisahkan secara tegas dengan sekat sekat namun tetap mejadi satu bagian yang tidah terpisahkan dengan perpustakaan umum. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yanitu, Bagaimana sistem pelayanan perpustakaan terhadap pemustaka pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara? Tujuan Penelitian Untuk mengetahui sistem pelayanan perpustakaan terhadap pemustaka pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, sebab inisiatif masyarakat untuk berkunjung di perpustakaan sangat kurang, ini disebabkan karena berbagi faktor sepeti kenyamanan, layanan, sarana dan prasarana, koleksi, penataan ruangan dan buku yang kurang baik dan sebagainya, namun perlu diketahui bahwa pandangan orang
berbeda-beda. Sehingga perlu adanya pelayan pemustaka yang baik untuk mendapatkan informasi yang dilakuakan oleh pegawai perpustakaan daerah sehingga pemustaka merasa nyaman dengan layanan tersebut.
INFORMAN PENELITIAN Sebagai informan penelitian ini, penulis meenentukan enam orang yang dinilai dapat memberikan informasi yang diutuhkan dalam penelitian, yaitu 1 orang kepala badan perpustakaan, 1 orang petugas layanan sirkulasi, 1 otang petugas layanan referensi, 1 orang petugas layanan bebas pustaka, 2 orang pemustaka/pengunjung Jenis dan Sumber Data Jenis Data Penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu data yang berdasarkan fakta, kejadian, atas segala informasi dan keterangan yang diberikan oleh informan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi literatur yang dimaksudkan untuk mendukung kekuatan dan kebenaran data hasil penelitian, baik dari buku-buku dan litertur lainnya yang berkaitan dengan permasalahan.
Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi yaitu mengadakan pengamatan lansung yang berhubungan dengan masalah penelitian di perpustakaan Daerah Prov. Sulawesi Tenggara. 2. Wawancara yaitu dengan mengadakan pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab dengan bebebrapa informan yang berkaitan dengan rumusan masalah pemelitian. 3. Dokumentasi yaitu mengadakan pengumpulan data tertulis melalui dokumen perpustakaan yang memiliki relevansi dengan maslah penelitian
Teknik Analisis Data Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu teknik yang menjelasakan mengenai sistem pelayanan perpustakaan terhadap pemustaka pada Badan Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara yang dilakukan melalui pengamatan dan informasi data yang diperoleh adalah data yang aktual dan dirangkum menjadi suatu keputusan dan kesimpulan serta pertimbangan yang selanjutnya dihubumgkan dengan teori yang relevan, guna meperoleh hasil penelitian yang akurat
HASIL PENELITIAN Sistem Pelayanan Petugas Perpustakaan Terhadap Pemustaka pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Pelayanan yang Diterapkan di Perpustakaan Umum Daerah Prov. Sulawesi Tenggara Pelayanan perpustakaan memberikan bantuan, fasilitas, dan penunjukan untuk mempermudah pemakai dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan secara cepat dan mudah. Pengertian pelayanan memang sangat sederhana, namun dapat di pahami bahwa pelayanan itu memiliki makna general untuk memberikan bantuan kepada pemustaka tentang segala sesuatu yang ada di dalamnya. Pelayanan perpustakaan dapat pula berarti adalah pengorganisasian secara teratur dan sistematis melalui kegiatan pencatatan, pendaftaran, pengklasifikasian, pengkatalogasin, pemerosesan dan penyimpanan bahan-bahan pustaka dalam rakrak buku serta penyusunan semua bahan yang ada dalam perpustakaan. Sistem penyampaian semua fasilitas perpustakaan kepada pemakai dengan cara secepat dan semudah mungkin untuk memberikan pelayanan perpustakaan secara langsung kepada pemakainya. Hasil wawancara dengan Bapak Adenan, S.Sos., M.Si., sebagai Sekretaris Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Sultra mengatakan bahwa: Standar pelayanan yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Sultra berdasarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang standar pelayanan perpustakaan umum terutama pada pasal 14 ayat 1 yaitu layanan perpustakaan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka.
Berdasarkan hasil wawancara diatas standar pelayanan yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Sultra berdasarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang standar pelayanan perpustakaan umum yaitu pelayanan prima yang didalamnya dimuat pelayanan secara terarah, terpadu dan akurat. Sistem Layanan Sirkulasi Pemberian kesempatan pada anggota perpustakaan untuk meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peminjaman diberikan kepada pengunjung yang sudah terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Hasil wawancara dengan petugas perputakaan Ibu Siti Hafni, SE., MM. mengatakan bahwa: Sistem layanan sirkulasi yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra adalah sistem layanan terbuka, dimana pemustaka bebas untuk mencari atau menelusur informasi yang mereka dibutuhkan dengan sistem yang sudah terotomasi. Berdasarkan hasil wawancara diatas, sistem layanan sirkulasi yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra adalah sistem layanan terbuka, dimana pemustaka bebas untuk mencari atau menelusur informasi yang mereka dibutuhkan. Jika pemustaka ingin meminjam buku atau koleksi perpustakaan, maka pemustaka terlebih dahulu harus menulis nama dan alamat lengkap di kertas yang tersedia di belakang buku atau koleksi baru di bawa ke meja layanan peminjaman untuk melakukan administrasi peminjaman. Di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra menggunakan sistem yang sudah terotomasi.
Hasil wawancara dengan Ibu Hayoni, S.Si., sebagai Kepala Sub Bidang Layanan Perpustakaan dan Pelestarian Bahan Pustaka menambahkan: Kegiatan dan layanan yang ada di bagian layanan sirkulasi yaitu layanan pengembalian/peminjaman buku, perpanjangan buku, pemungutan denda, Layanan Wifi/Internet, dan Layanan CD Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan dan layanan yang ada di bagian layanan sirkulasi dijelaskan sebagai berikut: Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa OPAC (Online Public Access Catalog) yang ada di perpustakaan SMA Negeri 7 Kendari sudah dilaksakan semampu pustakawan hanya saja masi ada kendala yang dialami oleh pustakawan terutama masalah keamanan perangkat keras sistem tersebut. Hal ini juga di dukung dengan hasil wawancara Bapak Drs. H. Agusman Hanisi, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 07 Kendari menyatakan bahwa: “Penggunaan OPAC di sudah bisa dimanfaatkan oleh para siswa disekolah kami walaupun belum optimal karna kadang siswa malas pusing dengan adanya sistem tersebut disebabkan karna mereka tidak tahu menggunakannya. Melihat hal tersebut kami akan terus melaksanakan sosialisasi terutama para siswa baru. Sosialisasi kami laksakan pada saat MOS dan dimasukan bahan ajar untuk mata pelajaran aplikasi komputer “ Dari pernyataan informan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem OPAC yang ada di perpustakaan SMA Negeri 07 Kendari masih perlu di tingkatkan lagi. Sebagaimana yang di katakana kepala sekolah SMA Negeri 07 Kendari memang sistem OPAC sangat memudahkan pengguna dalam penelusuran bahan pustaka namun masih banyak kendala- kendala yang harus diperbaiki seperti sosialisasi yang terus menurus dilaksanakan terutama pada siswa baru. Sedangkan hasil wawancara dengan salah satu siswa kelas XI menyatakan bahwa:
a.
Layanan Pengembalian/Perpanjangan Buku Pemustaka yang ingin mengembalikan buku dapat dilakukan pada batas waktu pengembalian atau sebelum batas waktu pengembalian dan jika buku masih diperlukan maka buku dapat diperpanjang batas waktu peminjamannya harus sesuai denga prosedur yaitu: 1) Pemustaka yang ingin mengembalikan buku harus mengembalikan lewat petugas dengan cara pemustaka menyerahkan buku yang ingin dikembalikan kepada petugas untuk diproses, setelah selesai diproses petugas akan mengesek (mengaktifkan) buku dan meletakkan ke rak yang ada di bagian pengembalian sesuai dengan klasifikasinya. 2) Akan tetapi, jika pemustaka masih memerlukan buku tersebut maka pemustaka dapat memperpanjang batas waktu peminjaman dengan cara pemustaka menyerahkan kartu keanggotaannya dan menyerahkan buku yang ingin diperpanjang, petugas akan memproses buku tersebut dan memberi stempel tanggal batas waktu perpanjangan. 3) Pemustaka dapat memperpanjang batas waktu peminjaman sampai 2 kali perpanjangan.
b.
Prosedur peminjaman Buku Prosedur peminjaman buku di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi
Sultra, pemustaka/pengunjung sudah terdaftar dan memiliki
kartu keanggotaan yang masih aktif. Pemustaka yang ingin meminjam
buku harus memiliki kartu keanggotaan perpustakaan sendiri dan petugas tidak akan melayani bagi pemustaka yang menggunakan kartu orang lain. Untuk melakukan peminjaman buku pemustaka harus menulis nomor keanggotaannya di slip tanggal kembali yang terdapat di belakang buku, pemustaka menyerahkan kartu keanggotaannya dan buku yang ingin dipinjam ke meja petugas untuk diproses, petugas menstempel dan mengnon-aktif kan buku agar tidak berbunyi ketika melewati security gate. Anggota di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra bukan hanya dari kalangan mahasiswa, akan tetapi juga dari para Dosen, Pegawai, dan Umum. Ketentuan dalam peminjaman
buku
antara lain sebagai berikut: 1) Mahasiswa S1/Diploma batas waktu peminjaman selama 1 minggu dengan jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 3 eksamplar. 2) Mahasiswa S2/S3 batas waktu peminjaman selama 1 minggu dengan jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 5 eksamplar. 3) Dosen batas waktu peminjaman selama 2 minggu dengan jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 5 eksamplar. 4) Karyawan batas waktu peminjaman selama 2 minggu denga jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 5 eksamplar. 5) Umum batas waktu peminjaman selama 1 minggu dengan jumla buku yang dapat dipinjam sebanyak 3 eksamplar.
c. Pemungutan Denda Pemungutan denda yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra agar pemustaka disiplin dalam menstempel dan mengnon-aktif kan buku agar tidak berbunyi ketika melewati security gate. Anggota di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra bukan hanya dari kalangan mahasiswa, akan tetapi juga dari para Dosen, Pegawai, dan Umum. Ketentuan dalam peminjaman buku antara lain sebagai berikut: 1) Mahasiswa S1/Diploma batas waktu peminjaman selama 1 minggu dengan jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 3 eksamplar. 2) Mahasiswa S2/S3 batas waktu peminjaman selama 1 minggu dengan jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 5 eksamplar. 3) Dosen batas waktu peminjaman selama 2 minggu dengan jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 5 eksamplar. 4) Karyawan batas waktu peminjaman selama 2 minggu dengan jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 5 eksamplar. 5) Umum batas waktu peminjaman selama 1 minggu dengan jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 3 eksamplar. Apabila ada pemustaka yang terlambat mengembaliakan buku maka pemustaka akan dikenakan denda, keterlambatan pengembalian buku dihitung perhari dengan denda Rp. 1000. Hal ini dilakukan agar pemustaka dapat mengembalikan buku dengan tepat sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
d. Layanan CD Perpustakaan
dan
Arsip
Daerah
Propinsi
Sultra juga
menyediakan berbagai CD ilmu pengetahuan yang boleh dipinjam pemustaka untuk dibaca ditempat saja. e. Layanan Wifi/Internet Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra menyediakan layanan internet yang dapat di akses pemustaka pada
jam kerja
layanan layanan sirkulasi yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra sudah menggunakan sistem otomasi. Jadi, Unsur- unsur pendukungnya yaitu: 1) komputer berfungsi sebagai penyimpanan data yang berhubungan dengan aktivitas peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan buku. 2) scand barcode adalah alat untuk mendeteksi barcode buku atau barcode kartu keanggotaan perpustakaan. 3) alat pengesek (non aktif dan mengaktifkan) buku adalah alat yang berfungsi untuk mengnonaktifkan buku yang ingin dipinjam pemustaka, sedangkan alat penggesek (mengaktifkan) buku berfungsi untuk mengaktifkan buku yang telah dikembalikan pemustaka. 4) Mesin fotokopi untuk mempermudah para pemustaka yang ingin memotokopi sebagian isi dari koleksi sebagai sumber informasi yang pemustaka butuhkan.
Sistem Layanan Referensi
Layanan referensi pada perpustakaan selain melayani peminjaman jenis jenis buku referensi di atas juga melayani layanan koleksi karya ilmiah dan layana reserve atau buku tandon. Hasil wawancara dengan Ibu Siti Hafni, SE., MM. sebagai Kepala Bidang Layanan Perpustakaan, Pelestarian Bahan Pustaka, dan Otomasi Perpustakaan mengatakan bahwa: Sistem layanan referensi yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra adalah sistem tertutup, pemustaka tidak bebas mencari buku atau koleksi yang mereka butuhkan kecuali atas izin pegawai perpustakaan dan telah menggunakan sistem otomasi. Berdasarkan hasil wawancara diatas sistem layanan referensi yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra adalah sistem tertutup, pemustaka tidak bebas mencari buku atau koleksi yang mereka butuhkan kecuali atas izin pegawai perpustakaan. Pada layanan referensi pemustaka tidak diperbolehkan meminjam buku atau koleksi untuk di bawa pulang hanya untuk dibaca di tempat saja. Jika pemustaka membutuhkan informasi yang terdapat di koleksi referensi maka pemustaka diperbolehkan untuk memotokopi dengan catatan pemustaka harus lapor kepada pustakawan atau petugas yang ada di referensi yaitu pemustaka mengisi buku yang sudah sediakan dengan mengisi nama dan alamat lengkap serta menyerahkan kartu anggota perpustakaan sebagai jaminan. Adapun, kegiatan dari layanan referensi adalah sebagai berikut:
a. Layanan informasi, yaitu memberikan jawaban tentang informasi atas pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan pemustaka. b. Layanan bimbingan, yaitu memberikan bimbingan kepada pemustaka untuk menelusur/menemukan bahan koleksi referensi yang sesua dengan pemustaka butuhkan, dan memberikan bimbingan bagaimana cara mencari/menemukan informasi yang pemustaka butuhkan. c. Pemilihan/penilaian,
yaitu
petunjuk
tentang
bagaimana
cara
memilih/menilai koleksi referensi yang bermutu dan berbobot untuk memperoleh informasi yang berdaya guna maksimal. Dalam sistem layanan referensi di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra menggunakan sistem otomasi, koleksi yang ada di referensi tidak dipinjamkan untuk di bawa pulang tetapi hanya untuk dibaca di tempat saja. Jadi unsur-unsur pendukungnya yaitu: a. Buku peminjaman untuk memfoto kopi pemustaka yang ingin meminjam harus mengisi buku tersebut dengan mencantumkan nama, NIM, koleksi apa yang pemustaka pinjam, dan menyerahkan kartu keanggotaannya. b. Mesin Foto copy digunakan untuk mempermudah para pemustaka untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan pada sebuah koleksi namun koleksi tersebut tidak bisa dipinjam, jadi pemustaka dapat memotokopi informasi yang diinginkan pada koleksi tersebut. Koleksi referensi ditujukan untuk keperluan konsultasi, koleksi referensi hanya sebagai koleksi rujukan yang digunakan pemustaka untuk
mencari sumber informasi yang dibutuhkan, dan koleksi referensi dapat dipinjam dan dibaca di tempat saja tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang 6.1.6.1 Sistem Layanan Bebas Pustaka Pelayanan bebas pustaka sebagai syarat untuk mahasiswa yang akan menempuh ujian skripsi atau yang akan wisuda harus mempunyai surat keterangan bebas pustaka atau tidak mempunyai pinjaman buku di perpustakaan. Hasil wawancara dengan Bapak Kando, S.I.K., salah satu anggota kelompok
dalam
jabatan
Fungsional
Pustakawan
Perpustakaan
mengatakan bahwa:
Bebas pustaka diberikan kepada setiap mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang akan menyelesaikan studinya yang datang dan tidak mempunyai tunggakan peminjaman buku di perpustakaan umum daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, bila mana ternyata ada tunggakanya maka yang bersangkutan harus menyelesaikanya terlebih dahulu baru dapat diberikan surat keterangan bebas pustaka Berdasarkan hasil wawancara diatas layanan bebas pustaka pada perpustakaan daerah Provinsi Sulawesi Tenggara diberikan kepada setiap mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang akan menyelesaikan studinya yang datang dan tidak mempunyai tunggakan peminjaman buku di perpustakaan umum daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, bila mana ternyata ada tunggakanya maka yang bersangkutan harus menyelesaikanya terlebih dahulu baru dapat diberikan surat keterangan bebas pustaka. Tata Tertib Pelayanan Bebas Pustaka:
a. Pemustaka mengisi formulir yang telah disediakan; b. Menunjukkan kartu angggota yang berlaku; c. Apabila kartu angggota hilang maka dikenakan sanksi administrasi; d. Apabila pemustaka masih ada dan belum menyelesaikan pengembalian keterlambatan bahan perpustakaan, maka pemustaka tidak akan dilayani; e. Pemustaka diwajibkan menyelesaikan keterlambatan bahan perpustakaan. KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah penulis uraikan tentang sistem pelayanan perpustakaan terhadap pemustaka di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra, dapat disimpulkan bahwa Standar pelayanan yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Sultra berdasarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang standar pelayanan perpustakaan umum yaitu pelayanan prima yang didalamnya dimuat pelayanan secara terarah, terpadu dan akurat. Layanan perpustakaan yang ada di Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Sultra sudah menggunakan layanan yang terotomasi serta sistem layanan sirkulasi adalah sistem terbuka di mana pemustaka bebas mencari bahan pustaka sendiri sesuai dengan yang diinginkan/dibutuhkan pemustaka sedangkan layanan referensi adalah sistem tertutup di mana pemustaka tidak bebas mencari bahan pustaka sendiri sesuai dengan yang diinginkan/dibutuhkan pemustaka, bahan pustaka yang ada di ruangan referensi tidak dapat dipinjam untuk dibawa pulang hanya di pinjam/dibaca di tempat saja atau di foto copy. Layanan bebas pustaka diberikan
kepada setiap mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang akan menyelesaikan studinya yang datang dan tidak mempunyai tunggakan peminjaman buku di perpustakaan umum daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, bila mana ternyata ada tunggakanya maka yang bersangkutan harus menyelesaikanya terlebih dahulu baru dapat diberikan surat keterangan bebas pustaka. SARAN Setelah melakukan penelitian, penulis dapat melihat bagaimana sistem pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi dan pelayanan bebas pustaka yang diterapkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sultra, maka penulis memberikan saran yaitu pemerintah daerah merekrut pegawai berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan yang ditempatkan di Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sultra, untuk menunjang kemajuan perpustakaan pada sistem pelayanan. Petugas/pegawai perpustakaan menyediakan jenset atau alat yang dapat mengatasi gangguan teknis sepeti mati lampu, koleksi referensi yang masih kurang, hendaknya ditambah lagi, adanya pengembangan mutu jurnal, dan memberikan fasilitas seperti AC atau kipas angin, kemudian pemustaka tidak terlambat mengembalikan koleksi yang di pinjam sehingga koleksi di perpustakaan tidak ada yang hilang dan pengurusan bebas pustaka dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA Amin W T. 1993. Perpustakaan, Organisasi dan Tata kerjanya. Jakarta : PT Rineka Cipta. Basuki Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan: Jakarta: Gramedia Pustaka Utama ………..1993. “Pengantar Ilmu Perpustakaan”. Jakarta: Gramedia. Pustaka ……......2001. “Pengantar Ilmu Perpustakaan”. Jakarta: Gramedia. Pustaka Istiana Purwani, 2014. Layanan Perpustakaan. Ombak. Yogyakarta Lasa. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Pendit, 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu Pengantar Diskusi Epistemology dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI. Rachmananta, Dady P. 2005. Tanggung Jawab Perpustakaan. Jakarta : Panta Rei. Slamet Haryanto. 1993. Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Sekolah Dasar Jawa Tengah. Semarang: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Tengah. Sugijanto, 2009. Cara Praktis Mengelola Perpustakaan. Surakarta. Era Educita Intermedia. Tedy Mulyana, 2010. Analisis Kebutuhan Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah Di Kabupaten Tanah Laut. Program Magister Teknik Bidang Keahlian Manajemen Aset Ftsp – Its Tim Penyusun, 2008. Pedoman Pengelolaan Perpustakaan, Sukoharjo: Kantor Arsip Daerah Dan Perpustakaan Umum Kabupaten Sukoharjo. Undang Sudarsana. 2010. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan ………… Perpustakaan (UU Ri Nomor 43 Tahun 2007), Jakarta: Asa Mandiri Wiji Suwarno, 2010. lmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Yulairmi dan Putu R, 2007. Manajemen Pelayanan Umum Diindonesia. Edisi Kesatu. Bumi Aksara: Jakarta.