KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA *Jumal Anse* *Asrul Jaya *** Sutiyana Fachruddin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIVERSITAS HALU OLEO Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemustaka yang mengunjungi perpustakaan umum Daerah Sulawesi Tenggara dalam rentang waktu tertentu. Sampel yang digunakan sebanyak 35 responden dan menggunakan metode accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya ketersediaan koleksi di perpustakaan daerah Sulawesi tenggara yang diukur berdasarkan Ketersediaan koleksi, Kondisi, Kemutakhiran, Kesesuaian, orientasi terhadap kebutuhan pengguna dan kerjasama dapat dilihat dari tanggapan responden yang menyatakan kurang memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan responden yang memberikan pernyataan kurang setuju terhadap indikator penelitian sedangkan kunjungan pemustaka di perpustakaan daerah Sulawesi tenggara sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kunjungan pemustaka yang didominasi oleh pelajar dengan kebutuhan untuk membaca koleksi perpustakaan. Sehingga walaupun koleksi perpustakaan kurang memadai tetapi perpustakaan daerah masih tetap dikunjungi oleh pemustaka. Kata Kunci : Ketersediaan Koleksi, Kunjungan Pemustaka ABSTRACT This study aims to know the availability of the library collection to visit user in the regional library Southeast Sulawesi Province. Population in this study is all user who visiting the regional library Southeast Sulawesi Province in the range of time. Samples used as much as 35 respondents and using the method of accidental sampling. the data was collected by using the questionnaire. data analysis technique used in this study using the method of descriptive analysis quantitative by using the frequency distribution. The results showed that basically availability collection in the regional library Southeast Sulawesi Province measured by the availability of the collection, conditions, recency of the several, compliance, orientation of the user needs and cooperation can be seen from the response of respondents said inadequate. it can be seen from the response of respondents representations less agree to the indicator research while visit user in the regional library Southeast Sulawesi Province was good enough. it can be seen from
trafficuser dominated by the students to the needs to read the library collection. So that although the library collection inadequate but regional library still visited by user. Keywords: availability collection, visit user PENDAHULUAN Perpustakaan juga dapat diartikan sebagai tempat yang memberikan pelayanan kepada pemustaka. Tugas utama sebuah perpustakaan ialah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pemustaka. Ketersediaan koleksi buku di perpustakaan dituntut senantiasa berkembang dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks kepustakaan pengembangan koleksi haruslah memprioritaskan kualitas koleksi. Koleksi merupakan nafas perpustakaan. Perpustakaan tanpa koleksi ibarat manusia sesak nafas, tersengal-sengal dalam menghirup udara yang bisa saja lama-kelamaan tidak dapat bernafas. Koleksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka. Maka dari itu perpustakaan harus mampu mengenali siapa pemustakanya dan informasi apa yang diperlukan, mengusahakan tersedianya jasa pada saat diperlukan, serta mendorong pemustaka untuk menggunakan fasilitas yang disediakan di perpustakaan. Melihat kebutuhan informasi yang begitu besar bagi orang-orang yang mempunyai minat belajar yang tinggi, seseorang akan senantiasa mencari dan mengunjungi tempat-tempat yang dinilai dapat memenuhi akan kebutuhan informasinya. Sesuai dengan asas kerelevansian, dan asas berorientasi pada kebutuhan pemustaka, semakin relevan koleksi pada sebuah perpustakaan, maka akan semakin dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Apabila pemustaka merasa kebutuhan informasinya itu dapat terpenuhi, maka pemustaka tersebut akan mencarinya ke perpustakaan, yang artinya baik buruknya sebuah koleksi perpustakaan akan sangat mempengaruhi minat pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan yang bersangkutan. Koleksi adalah inti dari sebuah perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan. Koleksi perpustakaan merupakan modal utama bagi perpustakaan dan menjadi daya tarik bagi pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan, karena informasi yang dibutuhkan pemustaka terdapat pada koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Koleksi atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung. Kebijakan dalam mengembangkan koleksi meliputi ketersediaan, kemutakhiran, kesesuaian, berorientasi terhadap kebutuhan pengguna, serta adanya kerjasama.” Kebijakan pengembangan
koleksi disusun berdasarkan kajian terhadap kebutuhan pemustaka. Oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat, maka koleksi perpustakaan juga harus kuat dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis ragam dan mutu. Koleksi yang tersedia di perpustakaan tidak hanya tergantung kepada banyaknya jumlah dan keragaman jenis koleksi yang dimiliki namun juga harus ditinjau dari kebutuhan pemakainya dan kemutakhirannya. Oleh karena itu, koleksi sebagai sumber informasi harus menjadi program utama untuk selalu dikembangkan. Koleksi perpustakaan hendaknya juga selalu baru, terkini, dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan Dearah Sulawesi Tenggara? Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan Daerah Sulawesi tenggara dan dari penelitian ini setidaknya terdapat tiga manfaat, yaitu manfaat teoritis, praktis, dan metodologi. 1. Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu perpustakaan khususnya mengenai koleksi perpustakaan. 2. Manfaat Praktis Dalam tataran praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut: a. Bagi perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara, sebagai rujukan dalam menentukan kebijakan perpustakaan dalam penyediaan koleksi perpustakaan dan dapat dijadikan masukan bagi perpustakaan sebagai alat untuk evaluasi terhadap ketersediaan koleksi perpustakaan b. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam mengenai ketersediaan koleksi di perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara.
3. Manfaat Metodologi Penelitian lanjutan, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya dengan topik yang berkaitan dengan penelitian ini. Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori uses and gratifications yaitu penggunaan dan pemenuhan kebutuhan individu yang memiliki tujuan, individu yang dimaksud tersebut yaitu pengguna yang memanfaatkan koleksi yang tersedia di perpustakaan daaerah Sulawesi tenggara.
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Umum Daerah Sulawesi Tenggara, JL. Haji Abdullah Silondae, No.133, Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan bahwa sebagaian besar koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Umum Daerah Sulawesi Tenggara merupakan buku-buku lama yang tidak relevan dengan kebutuhan pemustaka Sulawesi Tenggara. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi obyek populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemustaka yang mengunjungi Perpustakaan Umum Daerah Sulawesi Tenggara dalam rentang waktu tertentu. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik yang dalam pengambilan sampelnya tidak ditetapkan lebih dahulu namun langsung mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemuinya, setelah jumlahnya mencukupi pengumpulan datanya dihentikan. Gay dan Diehl (1992) mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. Jika penelitiannya korelasional, sampel minimumnya adalah 30 subjek. Agar memudahkan penulis dalam memperkirakan jumlah sampel agar representatif, penulis akan menggunakan data kunjungan dalam tiga tahun terakhir sebagai acuan. Jumlah kunjungan rata-rata pemustaka dalam tiga tahun
terakhir, yakni 460, sehingga 7,5% dari 460 adalah 34,5 = 35. Jumlah di atas telah memenuhi jumlah standar minimum untuk sampel penelitian kuantitatif menurut Gay dan diehl. Pengambilan sampel dengan mempertimbangkan profesi, kebutuhan dan jenis kelamin. Sumber Data terdiri dari data primer dalam penelitian ini adalah data atau informasi yang diperoleh langsung melalui kuesioner yang akan diberikan langsung kepada responden dan data sekunder dalam penelitian ini berasal dari hasil studi kepustakaan. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari 2 yaitu data Kualitatif, data yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau kalimat-kalimat penjelasan yang meliputi deskripsi tentang ketersediaan koleksi, kunjungan pemustaka, sejarah singkat dan data Kuantitatif, data berupa angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan terhadap kuesioner penelitian. Teknik pengumpulan data yaitu Studi Pustaka (Library Research) yaitu teknik dengan mengumpulkan dan membaca informasi yang dibutuhkan melalui buku-buku, literatur dan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian dan Studi Lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data secara langsung ke lapangan dengan mempergunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan kuesioner Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk menggambarkan ketersediaan koleksi perpustakaan terhadap kunjungan pemustaka di Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara. Rumus yang digunakan menggunakan teknik persentase menurut Azwar (2000:129) adalah sebagai berikut: P = F/N x 100 % Keterangan: P = hasil persentase F = frekuensi hasil jawaban N = jumlah responden Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiono (2006:32) “ Skala likert digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Bobot setiap jawaban responden akan digunakan sistem skor skala likert dengan ketentuan yaitu jawaban Sangat Setuju (SS) mempunyai skor 5, Setuju (S) mempunyai skor 4, Kurang Setuju (KS) mempunyai skor 3, Tidak Setuju (TS) mempunyai skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) mempunyai skor 1
Penelitian ini membahas dua variabel, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah ketersediaan koleksi perpustakaan, dan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah kunjungan ke perpustakaan.
HASIL PENELITIAN
Tanggapan Responden Terhadap Ketersediaan Koleksi (Variabel X)
Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tanggapan responden terhadap ketersediaan koleksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberadaan Koleksi No 1 2 3
Tanggapan Frekuensi (Orang) Setuju (S) 5 Kurang Setuju (KS) 19 Tidak Setuju (TS) 11 Total 35 Sumber: Data olahan tanggal 8 Mei 2016
Persentase (%) 14,29 54,29 31,42 100
Dari gambaran tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya keberadaan koleksi perpustakaan belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju pada indikator keberadaan koleksi. Oleh karena itu, perpustakaan dituntut untuk mengadakan penambahan koleksi buku yang sesuai dengan kebutuhan pengguna agar pemanfaatan perpustakaan juga meningkat. Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kesiapan Keloksi untuk Digunakan No 1 2 3
Tanggapan Frekuensi (Orang) Setuju (S) 22 Kurang Setuju (KS) 12 Tidak Setuju (TS) 1 Total 35 Sumber: Data olahan tanggal 8 Mei 2016
Persentase (%) 62,86 34,29 2,85 100
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan telah memiliki kesiapan koleksi untuk digunakan oleh pemustaka. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab setuju pada indikator kesiapan koleksi untuk digunakan. Oleh karena itu, perpustakaan dituntut untuk meningkatkan kesiapan dalam pemanfaatan koleksi agar pemanfaatan perpustakaan lebih meningkat. Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kemudahan Akses No 1 2 3 4
Tanggapan Frekuensi (Orang) Sangat Setuju (SS) 13 Setuju (S) 14 Kurang Setuju (KS) 7 Tidak Setuju (TS) 1 Total 35 Sumber: Data olahan tanggal 8 Mei 2016
Persentase (%) 37,14 40 20 2,86 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil angket yang diperoleh dari 35 responden untuk variabel ketersediaan koleksi dengan indikator kemudahan akses dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan telah memberikan kemudahan akses bagi pemustaka. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju pada indikator kemudahan akses. Oleh karena itu, perpustakaan lebih meningkatkan kemudahan akses agar dapat memenuhi kebutuhan pemustaka. Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Koleksi Perpustakaan No 1 2 3 4
Tanggapan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS) Total Sumber: Data olahan tanggal 8 Mei 2016
Frekuensi (Orang) 6 13 15 1 35
Persentase (%) 17,14 37,14 42,86 2,86 100
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya kualitas koleksi perpustakaan dianggap belum memadai. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab kurang setuju dan setuju pada indikator kualitas koleksi perpustakaan. Oleh karena itu, perpustakaan dituntut untuk meningkatkan koleksi perpustakaan agar dapat memenuhi kebutuhan pemustaka.
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kondisi Perpustakaan Tertata Rapi No 1 2 3
Tanggapan Setuju (S) Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS) Total Sumber: Data olahan tanggal 8 Mei 2016
Frekuensi (Orang) 21 10 4 35
Persentase (%) 60 28,57 11,42 100
. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan telah menata dengan rapi koleksi yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab setuju pada indikator koleksi tertata rapi. Distribusi jawaban responden terhadap kondisi koleksi perpustakaan disusun sesuai katalog dari 35 responden terdapat 22 responden (62,86%) menyatakan setuju, 10 responden (28,57%) menyatakan kurang setuju, 3 responden (8,57%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut mengidentifikasikan 22 responden (62,86%) menyatakan setuju sehingga dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan telah menyusun koleksi sesuai katalog. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab setuju pada indikator koleksi perpustakaan disusun sesuai katalog. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kebaruan Koleksi Perpustakaan terdapat 7 responden (20%) setuju, 16 responden (45,71%) menyatakan kurang setuju, 12 responden (34,28%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju sehingga pada umumnya perpustakaan belum menyediakan koleksi bukubuku terbaru. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Koleksi Perpustakaan Antisipatif terhadap Perkembangan Bidang Ilmu dari 35 responden terdapat 6 responden (17,14%) menyatakan sangat setuju, 14 responden (40%) menyatakan setuju, 12 responden (34,29%) menyatakan kurang setuju, 3 responden (5,57%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya perpustakaan telah menyediakan koleksi yang antisipatif terhadap perkembangan bidang ilmu. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab setuju. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keluasan Cakupan Koleksi terdapat 8 responden (22,86%) menyatakan sangat setuju, 11 responden (31,43%) menyatakan setuju, 12 responden (34,28%) menyatakan kurang setuju, 4 responden (11,43%) menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.Berdasarkan data tersebut mengidentifikasikan 12 responden (34,28%) menyatakan kurang setuju. Namun demikian terdapat sebagian responden yang menyatakan setuju sehingga disimpulkan bahwa pada perpustakaan belum menyediakan buku yang memiliki cakupan luas. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab kurang setuju dan setuju pada indikator keluasan cakupan koleksi. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Ketersediaan Koleksi Sesuai Kebutuhan Pengguna dari hasil angket yang diperoleh dari 35 responden terdapat 20 responden (57,14%) menyatakan setuju, 10 responden (28,57%) menyatakan kurang setuju, 5 responden (14,29%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perpustakaan telah menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban responden yang menjawab setuju dan kurang setuju. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Rasio Eksemplar Seimbang Dengan Jumlah Pengguna dari 35 responden terdapat 4 responden (11,42%) menyatakan setuju, 26 responden (74,29%) menyatakan kurang setuju, 5 responden (14,29%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan belum menyediakan rasio eksemplar yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Rasio Judul Seimbang dengan Kebutuhan dari 35 responden terdapat 4 responden (11,43%) menyatakan setuju, 18 responden (51,43%) menyatakan kurang setuju, 13 responden (37,14%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan belum menyediakan rasio judul yang seimbang dengan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, perpustakaan dituntut untuk mengadakan
penambahan koleksi judul yang sesuai dengan kebutuhan pengguna agar pemanfaatan perpustakaan juga meningkat. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Rasio Bidang Ilmu Seimbang Dengan Kebutuhan dari 35 responden terdapat 4 responden (11,43%) menyatakan setuju, 19 responden (54,29%) menyatakan kurang setuju, 12 responden (34,29%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut mengidentifikasikan 19 responden (54,29%) menyatakan kurang setuju. Juga terdapat sebagaian responden yang menyatakan tidak setuju sehingga disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan belum menyediakan rasio bidang ilmu yang seimbang dengan kebutuhan. Oleh karena itu, perpustakaan dituntut untuk mengadakan penambahan rasio
bidang ilmu yang
seimbang dengan kebutuhan agar pemanfaatan perpustakaan juga meningkat. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Ketersediaan Koleksi Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil angket yang diperoleh dari 35 responden untuk variabel ketersediaan koleksi dengan indikator ketersediaan koleksi memenuhi kebutuhan informasi pengguna yaitu dari 35 responden terdapat 19 responden (54,29%) menyatakan setuju, 9 responden (25,71%) menyatakan kurang setuju, 7 responden (20%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan telah menyediakan koleksi yang memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pelayanan Yang Baik dari 35 responden untuk variabel ketersediaan koleksi dengan indikator pelayanan yang baik yaitu 35 responden terdapat 10 responden (28,57%) menyatakan setuju, 19 responden (54,29%) menyatakan kurang setuju, 6 responden (17,14%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut mengidentifikasikan 19 responden (54,29%) menyatakan kurang setuju. Juga terdapat sebagian responden yang menyatakan setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan belum melakukan pelayanan dengan baik sehingga perpustakaan dituntut untuk meningkatkan pelayanan terhadap pemustaka. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Mendorong Pemustaka Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan dari 35 responden untuk variabel ketersediaan koleksi dengan indikator mendorong pemustaka memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu dari 35 responden terdapat 7 responden
(20%) menyatakan setuju, 22 responden (62,86%) menyatakan kurang setuju, 6 responden (17,14%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan belum mampu mendorong pemustaka agar memanfaatkan koleksi perpustakaan. Oleh karena itu, perpustakaan dituntut untuk mendorong pemustaka agar memanfaatkan koleksi perpustakaan. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kerjasama dalam Pemilihan Bahan Pustaka dari tabel di atas menunjukkan hasil angket yang diperoleh dari 35 responden terdapat 28 responden (80%) menyatakan setuju, 6 responden (17,14%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (2,86%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan telah bekerjasama dalam pemilihan bahan pustaka. Perpustakaan diharapkan mempertahankan kerjasama dengan pemustaka dalam pemilihan bahan pustaka. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kerjasama Dalam Penerbitan. Dari hasil angket yang diperoleh dari 35 responden untuk variabel ketersediaan koleksi dengan indikator kerja sama dalam penerbitan yaitu terdapat 6 responden (17,14%) menyatakan setuju, 13 responden (37,14%) menyatakan kurang setuju, 16 responden (45,71%) menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan belum melakukan kerjasama dengan pemustaka dalam penerbitan. Oleh karena itu, perpustakaan dituntut untuk mengadakan kerjasama dalam penerbitan.
Tanggapan Responden Terhadap Kunjungan Pemustaka (Variabel Y)
Setiap pengguna perpustakaan pasti memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan koleksi maupun layanan yang ada pada perpustakaan. Pada perpustakaan frekuensi berkunjung merupakan faktor utama keberhasilan suatu perpustakaan. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kunjungan pemustaka berdasarkan profesi dapat dilihat dari distribusi jawaban responden sebagai berikut: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kunjungan Pemustaka yang Berprofesi sebagai Pelajar dari 35 responden terdapat 25 responden (71,43%) menyatakan setuju, 9 responden (25,71%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (2,86%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran
tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya perpustakaan pengujung perpustakaan daerah Sulawesi Tenggara berprofesi sebagai pelajar. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kunjungan Pemustaka yang Berprofesi sebagai Guru/ Dosen dari 35 responden terdapat 2 responden (5,72%) menyatakan setuju, 13 responden (37,14%) menyatakan kurang setuju, 20 responden (57,14%) menyatakan tidak stuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pengunjung perpustakaan daerah Sulawesi Tenggara bukan berprofesi sebagai guru/ dosen. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kunjungan Pemustaka yang Berprofesi sebagai Pegawai Negeri dari 35 responden terdapat 7 responden (20%) menyatakan setuju, 11 responden (31,43%) menyatakan kurang setuju, 17 responden (48,57%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pengunjung perpustakaan daerah Sulawesi Tenggara bukan berprofesi sebagai pegawai negeri. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kunjungan Pemustaka yang Berprofesi sebagai Masyarakat Umum dari 35 responden terdapat 2 responden (5,72%) setuju, 13 responden (37,14%) menyatakan kurang setuju, 20 responden (57,14%) menyatakan tidak stuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut mengidentifikasikan 20 responden (57,14%) menyatakan tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pengujung perpustakaan daerah Sulawesi Tenggara bukan merupakan masyarakat umum. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kunjungan Pemustaka dengan Kebutuhan untuk Membaca dari 35 responden terdapat 25 responden (71,43%) menyatakan setuju, 7 responden (20%) menyatakan kurang setuju, 3 responden (8,57%) menyatakan tidak setuju dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut mengidentifikasikan 25 responden (71,43%) menyatakan sangat setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya kebutuhan pengunjung perpustakaan daerah Sulawesi Tenggara adalah untuk membaca. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kunjungan Pemustaka dengan Kebutuhan untuk Meminjam dari 35 responden untuk variabel kunjungan pemustaka indikator kunjungan pelajar yaitu terdapat 18 responden (51,43%) menyatakan setuju, 4 responden (11,43%) menyatakan
kurang setuju, 13 responden (37,14%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pengunjung perpustakaan daerah sulawesi tenggara memiliki kebutuhan untuk melakukan peminjaman. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kunjungan Pemustaka dengan Kebutuhan untuk Rekreasi dari 35 responden terdapat 15 responden (42,86%) menyatakan setuju, 12 responden (34,28%) menyatakan kurang setuju, 8 responden (22,86%) menyatakan tidak setuju, dan tidak terdapat responden yang menyatakan sangat setuju, dan sangat tidak setuju. Berdasarkan data tersebut mengidentifikasikan 15 responden (42,86%) menyatakan setuju. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya kebutuhan pengunjung perpustakaan daerah Sulawesi Tenggara adalah untuk rekreasi.
PEMBAHASAN Kebutuhan pengguna yang datang di Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara memiliki berbagai macam alasan sesuai dengan kebutuhannya sehingga berdasarkan hasil penelitian terhadap kunjungan pemustaka dengan kebutuhan untuk membaca, meminjam, rekreasi diperoleh bahwa tujuan utama pengguna adalah untuk membaca koleksi perpustakaan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban reesponden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan yang menyatakan tujuan kunjungan pemustaka adalah membaca. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori uses and gratifications yaitu penggunaan dan pemenuhan kebutuhan individu yang memiliki tujuan, individu yang dimaksud tersebut yaitu pengguna yang memanfaatkan koleksi yang tersedia di perpustakaan daaerah Sulawesi tenggara. Perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan banyak dikunjungi dan dimanfaatkan oleh pengguna. Pengguna juga akan sering berkunjung apabila informasi yang ia butuhkan tersedia di perpustakaan, dengan koleksi yang relevan dengan kebutuhan informasi pemustaka. Andriani (2003 : 11) menyatakan bahwa “relevansi merupakan suatu yang dipahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”. Sedangkan menurut pendapat Purnomo (2006 : 9) “ Dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”. Berbagai pendapat di atas mendukung temuan penulis
bahwa terdapat pengaruh antara ketersediaan koleksi perpustakaan terhadap kunjungan pemustaka di Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara.
KESIMPULAN Pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya ketersediaan koleksi di perpustakaan daerah Sulawesi tenggara yang diukur berdasarkan Ketersediaan koleksi, Kondisi baik, Kemutakhiran, Kesesuaian, orientasi terhadap kebutuhan pengguna dan kerjasama dapat dilihat dari tanggapan responden yang menyatakan kurang memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan responden yang memberikan pernyataan kurang setuju terhadap indikator penelitian sedangkan kunjungan pemustaka di perpustakaan daerah Sulawesi tenggara sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kunjungan pemustaka yang didominasi oleh pelajar dengan kebutuhan untuk membaca koleksi perpustakaan. Sehingga walaupun koleksi perpustakaan kurang memadai tetapi perpustakaan daerah masih tetap dikunjungi oleh pemustaka.
DAFTAR PUSTAKA Lasa, HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media Nawawi, Hadari. 2001. Bidang Metode Penelitian Sosial. Gajah Mada University Press Yogyakarta Qalyubi, Syihabuddin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI), Fakultas
Adab UIN
Yogyakarta:
Sunan Kalijaga.
Siregar, A. Ridwan. 2004. Perpustakaan : Energi Pembangunan Bangsa. Medan : USU Press. Soeatminah.1992. Perpustakaan dan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius Sugiyono. 2006. “Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D”.
Bandung:
Alfabeta. Sulistyo, Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Media Pustaka Utama.