1
SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN TOYOTA YARIS Oleh Agus Dwiyatno Program Studi Teknik Informatika, STMIK El Rahma Yogyakarta
Abstrak Perkembangan dunia otomotif terkini banyak menggunakan komputer untuk membantu diagnosis maupun pencegahan dan penanganan suatu kerusakan kendaraan. Penelitian ini bertujuan menyusun sebuah sistem pakar yang digunakan untuk diagnosis kerusakan pada kendaraan Toyota dimana seorang petugas recepsionis bengkel bisa mendiagnosis kerusakan kendaraan sendiri tanpa bantuan Foreman / Master Technician berdasar gejala yang dirasakan pelanggan bengkel. Representasi pengetahuan yang digunakan pada penelitian ini adalah production rule. Metode inferensi yang dipakai untuk mendapatkan konklusi menggunakan penalaran maju, dan platform yang digunakan adalah sistem berbasis web. Hasil yang dicapai sudah cukup baik, tetapi penelitian ini belum memasukkan certainty factor untuk menentukan keakuratan hasil diagnosis. Daftar gejala yang ditampilkan juga perlu divalidasi sehingga bahasa yang digunakan dapat dengan mudah dipahami oleh orang diluar bidang otomotif.
Kata kunci: Sistem pakar, kerusakan kendaraan Toyota, penalaran maju, diagnosis
1
2
Latar Belakang Semakin berkembangnya suatu perusahaan otomotif terutama yang bergerak dalam bidang jasa bengkel, membutuhkan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Mulai dari saat penerimaan kendaraan yang ingin servis ke bengkel, penanganan servis sampai saat penyerahan kendaraan setelah selesai servis. Karena bisnis di bidang ini adalah bisnis kepercayaan. Kendaraan yang masuk ke bengkel terutama bengkel resmi sebagian besar melakukan servis rutin tanpa ada masalah. Namun ada juga yang melakukan servis karena ada masalah di kendaraannya misalnya kendaraan mogok, lampu-lampu mati, komponen kelistrikan ada yang tidak berfungsi dan lain sebagainya. Untuk menangani kerusakan ini dibutuhkan analisa dan diagnosa yang tepat dan cepat agar proses perbaikan yang dilakukan tepat sasaran, artinya analisa kerusakannya tepat dan proses perbaikan dapat berjalan lancar sehingga kendaraan kembali ke kondisi normal. Sekarang ini di bengkel-bengkel resmi Toyota karyawan dibagi tugasnya dalam melayani pelanggan. Sebagai ilustrasi ketika seorang pelanggan membawa kendaraannya ke bengkel resmi Toyota dia pertama kali akan bertemu dengan Servis Advisor yang akan menerima dan memeriksa secara umum kondisi kendaraan pelanggan. Ketika kendaraan pelanggan mengalami problem seorang Servis Advisor akan dibantu Foreman dalam mendiagnosa perkiraan kerusakan kendaraan pelanggan. Kemudian Foreman bekerjasama dengan Teknisi melakukan pemeriksaan terperinci terhadap kendaraan untuk menemukan kerusakan dan melakukan perbaikan ataupun
3
penggantian komponen yang rusak. Servis Advisor mengkomunikasikan hasil pemeriksaan dan estimasi biaya perbaikan ini kepada pelanggan untuk meminta izin melakukan perbaikan ataupun penggantian komponen. Pada saat mendiagnosa kerusakan kendaraan Servis Advisor harus dibantu Foreman karena yang memiliki pengetahuan teknis adalah Foreman. Servis Advisor lebih dikonsentrasikan kepada melayani pelanggan dalam aspek non teknis (personal dan administrasi). Karena terbatasnya jumlah Foreman dan menjadi tidak efektif bila setiap seorang Servis Advisor dalam mendiagnosa kerusakan harus dibantu Foreman maka diperlukan sebuah alat bantu Servis Advisor dalam mendiagnosa kerusakan kendaraan pelanggan. Alat bantu ini harus mampu melakukan tugas mendiagnosa dari seorang Foreman dengan tepat dan tidak mengenal lelah. Alat inilah yang disebut Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Mesin Toyota. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana membuat Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Mesin Toyota Yaris di PT Nasmoco Janti Yogyakarta ? Batasan Masalah Untuk membatasi konsistensi dalam penyusunan program maupun laporan selama penelitian maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
4
1. Melakukan diagnosa terhadap keluhan dari pelanggan terhadap kendaraannya. 2. Menentukan jenis kerusakan yang dialami kendaraan berdasarkan gejala yang dialami oleh pelanggan. 3. Memberikan saran perbaikan yang akan disampaikan Servis Advisor kepada pelanggan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Merancang sebuah Sistem Pakar yang mampu mendiagnosa kerusakan mesin Toyota Yaris dan memberikan saran perbaikan yang seharusnya dilakukan secara cepat dan tepat. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh setelah sistem informasi ini digunakan yaitu : 1. Memberikan kemudahan kepada Servis Advisor dalam melakukan diagnosa kerusakan kendaraan pelanggan . 2. Memberikan hasil diagnosa kerusakan yang tepat untuk disampaikan kepada pelanggan. 3. Memberikan saran perbaikan yang cepat dan tepat terhadap kerusakan kendaraan pelanggan. 4. Meningkatkan kinerja dari perusahaan otomotif ini dalam proses servis kendaraan pelanggan.
5
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi literatur Penelusuran literatur mengenai dasar pengetahuan tentang hal – hal yang berkaitan dengan Sistem Pakar serta penelitian yang sudah ada. 2. Pengumpulan data-data yang terkait dengan Sistem Pakar yang akan dirancang. 3. Perancangan sistem pakar dengan beberapa tahapan : 1) Tahap perencanaan Pada tahap ini akan menyusun rencana keseluruhan kegiatan penelitian dan solusi – solusi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. 2) Tahap analisis Tahap ini menganalisa kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, meliputi kebutuhan perangkat keras maupun perangkat lunak yang akan digunakan, serta menganalisa langkah – langkah penyelesaian masalah ke dalam bentuk diagram alir data atau flowchart. 3) Tahap rancangan Tahap ini merupakan langkah penting karena hasil program yang efektif tergantung pada rancangan awal suatu aplikasi. Rancangan ini meliputi rancangan data input, rancangan database dan sistem alur data, rancangan user interface (input dan output).
6
4) Tahap penulisan program Tahapan ini juga dikenal dengan istilah coding, dimana hasil analisa dan rancangan dituangkan ke dalam instruksi – instruksi yang dikenali oleh komputer melalui bahasa pemrograman. 5) Tahap implementasi Setelah program selesai ditulis, maka aplikasi siap dijalankan, tahap implementasi meliputi uji coba sistem. 6) Tahap pengujian Tahapan ini dilakukan untuk menguji kepakaran dari Sistem Pakar, keberhasilan tahapan ini ditandai dengan kesesuaian hasil diagnosa Sistem dengan hasil diagnosa Pakar. 4. Penulisan laporan Ini merupakan tahapan terakhir dari penelitian. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk pembuatan sistem informasi ini, yaitu : 1.
Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian langsung terhadap perusahaan untuk kemudian dipelajari, diolah dan dianalisis. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh data adalah dengan cara meminta data yang diperlukan.
7
2. Studi Pustaka (Library Research) Yaitu pengumpulan data sekunder yang dilakukan untuk memperoleh keterangan dan data dari literatur berupa buku dan makalah yang relevan dengan landasan teori atas masalah yang diteliti agar diperoleh suatu pemahaman yang
mendalam serta menunjang proses pembahasan
mengenai masalah-masalah yang telah teridentifikasi.
Hasil Penelitian Pembangunan sistem pakar yang baik haruslah dilakukan secara terpadu dengan melalui tahapan analisa, perancangan dan implementasi sistem. Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem pakar yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahanpermasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Perancangan sistem merupakan langkah awal yang sangat penting dalam pembuatan sistem. Perancangan harus teliti dan menghasilkan sistem baru. Dalam perancangan sistem digunakan metode perancangan sistem yang dimulai dengan pembuatan rancangan tampilan menu. System Requirements Dalam penelitian sistem pakar ini menggunakan software dan hardware sebagai berikut :
8
Hardware : Komputer Notebook HP Compaq Pressario CQ-40 Processor : Intel Dual Core 2.16 Ghz RAM
: 2 GHz
Kapasitas Hardisk : 250 GHz VGA
: 512 MB
System Operasi : Windows Vista Home Basic Genuine Browser : Internet Explorer 8 Software : Notepad ++, SQL Yog, Wamp 5, MySQL. 51 Adapun untuk Sistem minimum yang diperlukan untuk menjalankan Sistem Pakar ini adalah : Hardware : Desktop/ Notebook Intel Pentium 800 MHz 32 bit. Sistem Operasi : Windows XP SP-1 RAM : 512 MB VGA : 64 MB Free Space Hardisk yang digunakan : 48 MB Browser : Internet Explorer 7 atau diatasnya Software lain : Wamp 5, SQL Yog E-R Diagram Sistem Pakar yang dirancang memiliki 6 entitas yaitu entitas Pakar, Kendaraan,
Solusi,
Kerusakan,
Gejala
dan
Rule.
Keterhubungan
(relationship) dari setiap entitas dari Sistem Pakar yang dirancang adalah sebagai berikut :
9
1) Pakar Kendaraan : Seorang pakar mendiagnosa satu atau beberapa kendaraan. Sebagai contoh misalnya seorang pakar dengan username = ‘JSpeed’ , nm_pakar = ‘Ali’ memiliki keterhubungan dengan entitas kendaraan dengan no_polisi = ‘AB-1145-FA’ , warna = ‘silver’ ,
tahun = ‘2009’.
Relationship dari kedua entitas diatas mengandung arti bahwa seorang pakar bernama Ali sedang mendiagnosa kendaraan dengan nomor polisi AB-1145-FA. 2) Solusi Kendaraan : Solusi untuk mengatasi kerusakan pada kendaraan. Sebagai contoh misalnya : Sebuah kendaraan dengan : No_Polisi = ‘AB-1145-FA’ warna = ‘silver’ tahun = ‘2009’ mempunyai keterhubungan dengan entitas Solusi dengan : Relationship diantara kedua entitas diatas mengandung arti bahwa solusi kode S01 untuk kerusakan pada kendaraan dengan nomor polisi AB-1145-FA. 3) Kendaraan Gejala Kerusakan : Sebuah kendaraan mengalami beberapa macam gejala. Gejala yang timbul tersebut sebagai akibat dari satu atau beberapa macam kerusakan pada kendaraan. Sebagai contoh misalnya : Sebuah kendaraan dengan :
10
No_Polisi = ‘AB-1145-FA’ warna = ‘silver’ tahun = ‘2009’ mempunyai keterhubungan dengan entitas gejala dengan kd_gejala = ‘G001’, ‘G004’, ‘G005’ nm_gejala = ‘mesin tersendat’, ‘lampu check engine menyala’,’asap knalpot berwarna hitam’. Juga mempunyai keterhubungan dengan entitas kerusakan dengan Kd_rusak = ‘R002’ Nm_rusak = ‘kumparan koil pengapian putus’ Definisi = ‘Kumparan koil pengapian mengalami open circuit atau tahanannya tak terhingga’ Solusi = ‘Ganti koil pengapian’. Relationship dari ketiga entitas diatas mengandung arti bahwa kendaraan dengan nomor polisi AB-1145-FA mengalami gejala mesin tersendat, lampu check engine menyala dan asap knalpot berwarna hitam. Dari gejala yang terjadi setelah dilakukan diagnosa ternyata kendaraan tersebut mengalami kerusakan kumparan koil pengapian putus sehingga perlu dilakukan penggantian koil pengapian. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini. Seorang Pakar melakukan diagnosa terhadap kendaraan yang mengalami
11
gejala kerusakan. Dari beberapa gejala yang terjadi kemudian pakar menganalisa kemungkinan kerusakan yang terjadi sehingga dapat disimpulkan kerusakan yang dialami oleh kendaraan tersebut. User adalah orang yang memiliki kendaraan yang ingin dikonsultasikan kerusakannya kepada pakar. Kendaraan sendiri memiliki beberapa model yang berbeda-beda.
Kd_solusi
Kendaraan Solusi
Nm_solusi
M
Ket_solusi N Mengalami
Mendiagnosa
M
1 Kd_gejala username
N
Gejala
Pakar
Nm_gejala
password
M
N Menyebabkan
Memiliki
N Kd_rusak
Kd_rule Rule
Jk_benar
Kerusakan
Nm_rusak
Jk_salah M
Gambar 3.6 E-R Diagram Sistem Pakar
12
Implementasi Sistem Menu Utama Pada menu home atau menu utama tersedia
menu yang bisa
digunakan untuk mengakses form keterangan, form konsultasi, form login khusus pakar atau administrator dan form tentang. Untuk dapat mengakses form login khusus pakar atau administrator user harus melakukan login user terlebih dahulu dengan memasukkan data user dan password.
Gambar 4.1 Form Menu Utama / Home Menu Keterangan Menu Keterangan terdiri dari delapan sub menu yaitu Mesin tidak dapat di start, Mesin tidak dapat hidup, Pembakaran tidak sempurna, Mesin berputar normal tapi susah hidup, Kecepatan idle mesin rendah, kecepatan idle mesin tinggi, mesin tersendat-sendat dan mesin mati segera setelah start. Tiap sub menu akan menampilkan data keterangan dari kerusakan yang sering terjadi pada mesin Toyota Yaris. Data ini bisa berupa video, gambar
13
ataupun lokasi komponen pada kendaraan. Data keterangan ini diambil dari table gejala problem yang ada di Repair Manual Toyota Yaris yang dikeluarkan oleh PT. Toyota Astra Motor. Tahun 2009.
Gambar 4.2 Form Menu Keterangan Menu Konsultasi Menu Konsultasi dapat digunakan oleh user pengakses Sistem Pakar untuk berkonsltasi mengenai kerusakan yang terjadi pada kendaraan Yarisnya. User tinggal menjawab “YA” atau “TIDAK” lalu mengklik tombol “NEXT” untuk menampilkan pertanyaan selanjutnya. Pertanyaan yang diajukan Sistem Pakar adalah kemungkinan-kemungkinan gejala yang muncul pada kendaraan tersebut. Apabila gejala yang timbul sama dengan yang dimaksud pakar user tinggal memilih radio button “YA” begitu juga sebaliknya kemudian klik “NEXT” untuk pertanyaan selanjutnya.
14
Gambar 4.3 Form Menu Konsultasi Sistem Pakar akan menampilkan solusi untuk kendaraan yang mengalami kerusakan ataupun bisa juga tidak menemukan solusi apabila user hanya sembarangan mengklik tombol “YA” dan”TIDAK”.
Gambar 4.4 Tampilan Solusi Apabila tidak ada solusi yang ditampilkan Sistem Pakar akan memunculkan pesan “ Maaf, kerusakan kendaraan Anda tidak terdefinisi dengan jelas. Mohon ulangi lagi.”
15
Gambar 4.5 Solusi tidak ditemukan Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan dan pembuatan program aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan mesin Toyota Yaris adalah Sistem Pakar yang dibuat mampu membantu tugas seorang Servis Advisor/Foreman dalam mendiagnosa kerusakan kendaraan yang masuk untuk servis ke bengkel Nasmoco Janti Jogjakarta terutama Yaris, sehingga dimunculkan solusi yang cepat dan tepat sesuai gejala yang terjadi di kendaraan Yaris. Saran Pada sistem ini belum sempurna sehingga memerlukan beberapa penambahan misalnya untuk type kendaraan selain Yaris. Selain itu Sistem ini hanya mampu mendiagnosa kerusakan mesin saja, belum mampu mendiagnosa kerusakan pada bagian kendaraan lain misalnya kelistrikan body, suspensi dan power train (pemindah daya). Perlu dikembangkan pula ke depannya dengan menambahkan Certainty Factor (Tingkat Kepastian).
16
Daftar Pustaka Arhami,M., 2004, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Yogyakarta. Jogiyanto, 2007, Analisis & Desain Sistem Pendekatan Terstruktur, Andi, Yogyakarta. Kadir, Abdul, 2009, Dasar Perancangan dan Implemetasi Database Relasional, Andi, Yogyakarta. Nugroho, Bunafit, 2008, Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan Editor Dreamweaver, Gava Media, Yogyakarta. Oetomo, Budi Sutedjo Dharma, S.Kom., 2006, Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. Puspitosari, Heni .A.,2011, Pemrograman Web Database dengan PHP dan MySQL Tingkat Mahir, Skripta Media Creative, Yogyakarta. Suprianto, Dodit, 2008, Buku Pintar Pemrograman PHP, Oase Media, Bandung. Toyota Astra Motor, 2009, Repair Manual Yaris, Toyota Astra Motor, Jakarta.