TUGAS KELOMPOK “ SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA MESIN KENDARAAN BERMOTOR ”
Di susun oleh Desi wulandari
(0857201000443)
Santi kurniawati
(0857201000472)
PROGRAM STUDI STRATA SATU SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DARWAN ALI SAMPIT 2012
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dewasa
ini
teknologi
komputer
sudah
semakin
berkembang
dalam
penggunaannya. Pada awalanya komputer digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan diberbagai bidang. Misalnya pada bidang otomotif, kesehatan dan sebagainya. Salah satu pemanfaatan teknologi yaitu dapat digunakan sebagai sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah yang biasanya dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar biasanya digunakan untuk konsultasi, melakukan analisis dan diagnosis, membantu pengambilan keputusan, dan lain-lain. Salah satu implementasi sistem pakar pada bidang otomotif yaitu mengetahui permasalahan pada mesin kendaraan bermotor. Alat transportasi sudah merupakan kebutuhan yang amat mendasar. Sudah banyak orang –orang menggunakan alat transportasi udan udara. Dari ntuk melakukan aktifitas nya sehari – hari,mobilitaas hampir tidak mungkin dilakukan jika tidak menggunakan alat tranportasi. Berbicara alat transportasi ada beberapa macam alat transportasi yang ada di Indonesia diantaranya alat transportasi darat, laut. Dari
ketiga macam alat transportasi tersebut, alat
transportasi darat lah yang sering dijadikan pilihan masyarakat untuk mobilisasi. Oleh karena itu,di Indonesia alat tarnsportasi darat sangat berkembang pesat. Buktinya adalah meningkatya penjualan motor sebesar 50% dalam waktu satu bulan (sofyan,2010). Alasanya adalah karena motor lebih murah,rendah biaya perawatan, serta dengan dimensi yang tidak begitu besar,menjadiakn sepeda motor sangat cocok di gunakan di kota-kota besar yagn notabene sering terjadi kemacetan lalu lintas. Meningkatya kendaraan bermotor ini, secara tidak langsug telah membukakan bidang baru yaitu pekerjaan dalam bidang perbrngkelan, banyak bengkel-bengkel motor dan mobil dibuat sebagai tempat untuk memperbaiki serta perawatan kendaraan bermotor.
Pemilik kendaraan dapat membawa kendaraan motornya ke bengkel terdeka dan memberi tahu keluhan tentang kendaraanya pada pakar-pakr otomotif yang ada di bengkel tersebut. Namun dengan semua aktifitas yang padat dan penuh, khususnya di kta-kota besar, telah menuntuk masyrakat untuk mengerjakn segala sesuatunya dengan cepat dan tepat. Waktu telah menjadi modal utama yang sangat berharga. Perawatan yang kiranya bisa dilakukan sendiri, serta tanpa harus pergi datang bengkel dengan membawakendaraan tersebut,akan sangat membantu sekali, khususnya orang orang-orang yang awam tentang otomotif dan tidak mempunyai waktuuntuk datang ke bengkel menunggu sampai kendaraanya selesai direparasi. Menginga zaman yang semakin berkembang dan telah memasuki era imformasi, sudah banyak peneltian pada bidang pembuatan sistem ata aplikasi yang dapat mewakili para pakr untuk membantu memecahkan atau memberikan solusi pada masalah-masalh tertentu. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka kami menuangkan rumusan masalah tersebut kedalam perancangan program yaitu bagaimana membuat program sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan pada kendaraan bermotor ?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang berbasis pengetahuan dalam mendiagnosa kerusakan pada kendaraan bermotor dan memberikan informasi mengenai solusi kerusakan pada kendaraan bermotor untuk membantu mekanik menaggulangi kerusakan pada kendaraan bermotor.
1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu, penelitian hanya terhaap kendaraan bermotor saja.
1.5 Metodologi Penelitia Adapun Metodologi peneltian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan buku dan literature-literatur yang berhubungan dengan penelitian yang kami buat. 1.6 Sistematika Penulisan 1. Bab 1 Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Metodologi penelitian dan Sistematika Penelitian 2. Bab II Landasan teori, memuat tentang tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan teori – teori yang mendukung dalam pembuatan Tugas Akhir 3. Bab III Analisis Dan Desain, memuat tentang data – data yang diperlukan dalam pembuatan Sistem Informasi Administrasi Residivis berbasis web pada Polres Sampit. 4. Bab IV Implementasi Sistem, memuat tentang langkah dan hasil analisa pembahasan yang sifatnya terpadu. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat mungkin dengan pembahasan hasil penelitian 5. Bab V Penutup, memuat Kesimpulan dan Saran
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Perancangan Pengertian perancangan menurut Soewondo B. Soetedjo (1990) adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya. Perancangan juga berkaitan dengan penggunaan gambar untuk mengembangkan ruang dan bentuk. Perancangan meluputi proses (J.W. Wade, 1991) : a. Pemrograman . Untuk menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan, kebutuhan dan perhatian klien b. Perencanaan. Untuk menyatakan masalah umum klien menjadi masalah yang standar yang mudah dipecahkan c. Perancangan. Mengembangkan gagasan keseluruhan menjadi suatu usul wujud bangunan. 2.1.1 Rancangan Basis Pengetahuan Suatu sistem pakar memerlukan basis pengetahuan yang baik. Pengetahuan harus diperoleh, disusun dan direpresentasikan. Dalam sistem pakar, pengumpulan pengetahuan adalah hal yang terpenting dalam menentukan aplikasi sistem pakar yang akan dibuat. Juga untuk menentukan batasan-batasan sistem pakar. Pengumpulan pengetahuan ini digunakan untuk menentukan ruang lingkup atau batasan-batasan yang diperlukan.
2.1.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah proses, cara ataupun desain agar sebuah sistem dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Sistem pakar kerusakan pada mobil merupakan software yang dirancang dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi user juga bagi mekanik kendaraan bemotor untuk mengantisipasi kerusakan yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor.
2.2 Kecerdasan Buatan Para ilmuan memiliki dua cara pandang yang berbeda mengenai AI (Artificial Intelegence) yaitu memandang AI sebagai ilmu yang hanya fokus pada proses berpikir dan memandang AI sebagai bidang ilmu yang focus pada tingkah laku (Suyanto: 2007). Definisi AI yang paling tepat untuk saat ini adalah acting rationally dengan pendekatan rational agent. Hasil ini berdasarkan pemikiran bahwa komputer dapat melakukan penalaran secara logis dan juga bisa melakukan aksi secara rasional berdasarkan hasil penalaran tersebut (Suyanto, 2007).
2.3 Sistem Pakar Sistem pakar (arhami: 2005) adalah salah satu cabang dari artificial intelegence yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia oleh seorang pakar dan dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan di semua bidang. Seorang pakar adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Sifat utama sistem pakar adalah ketergantungan sistem ini pada pengetahuan manusia dalam suatu bidang dalam menyusun strategi pemecahan persoalan yang dihadapi oleh sistem. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar. Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge yang terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai pengetahuan dalam suatu bidang. Istilah sistem pakar, sistem knowledge-base atau sistem pakar knowledge-base sering digunakan dalam arti yang sama. Kebanyakan orang mengunakan istilah sistem pakar karena lebih sigkat(Arhami, Muhamad, 2005,).
2.3.1 Sejarah Sistem Pakar Perkembangan kecerdasan buatan merupakan terobosan baru dalam dunia komputer. Kecerdasan buatan berkembang setelah perusahaan General Electric mengunakan computer pertama kali di bidang bisnis . pada tahun 1956, istilah kecerdasan buatan mulai dipopulerkan oleh John McCharty sebagai suatu tema ilmiah di bidang komputer yang diadakan di Dartmounth College. Pada tahun 1941 telah ditemukan alat penyimpanan dan pemrosesan informasi. Penemuan tersebut dinamakan komputer elektronik yang dikembangkan di USA dan Jerman. Komputer pertama ini memerlukan ruangan yang luas dan ruang AC yang terpisah. Saat itu komputer melibatkan konfigurasi ribuan kabel untuk menjalankan sebuah program. Hal ini sangat meropotkan programmer. Pada tahun 1949, berhasil dibuat komputer yang mampu menyimpan progam sehingga membuat pekerjaan untuk memasukan program menjadi lebih mudah. Penemuan ini menjadi dasar untuk pengembangan program yang mengarah ke AI. Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts mengemukakan tiga hal, yaitu:
a. Pengetahuan fisiologi dasar dan fungsi sel syaraf dalam otak b. Analisis formal tentang logika proposisi c. Teori komputasi turing 2.3.2 Ciri–ciri Sistem pakar Sistem pakar merupakan program-program paraktis yang mengunakan strategi heruistik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang bersifat khusus (spesifik) (Arhami: 2005). Di sebabkan oleh
keberagamannya dan sifatnya yang berdasarkan pengetahuan, maka sistem pakar mempunyai ciri : a. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilakan langkah-langkah maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian b. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya c. Heuristic dalam mengunakan pengetahuan untuk mendapat penyelesaiannya d. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer e. Memiliki kemampuan dalam beradaptasi
2.3.3 Komponen-Komponen Dasar Sistem Pakar Suatu sistem disebut sebagai sistem pakar apabila mempunyai ciri dan karakteristik tertentu. Hal ini juga harus didukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu mengambarkan tentang ciri dan karakteristik tersebut (arhami: 2005). Sitem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pegembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation enviroinment) (Turban: 1995). Lingkungan pengembang sistem pakar digunakan untuk memasukan pengetahuan pakar kedalam sistem lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar. Berikut digambarkan pada arsitektur tentang hubungan antara lingkungan pengembangan (development environment) dengan lingkungan konsultasi (consultation enviroinment) pada sistem pakar. Pada komponen sistem pakar sebenarnya dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur penting dari pengembangan sistem pakar yaitu adanya pakar, pemakai dan sistem. Pakar adalah orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian khusus akan suatu bidang (Turban : 1995). Dalam sistem, pengalaman tersebut disimpan sebagai basis pengetahuan dan basis aturan. Sedangakan pemakai adalah orang yang ingin berkonsultasi dengan pakar dengan mengunakan sistem yang menghubungkan antara pakar dan pemakai dengan fasilitas-fasilitas yang ada pada sistem tersebut
2.4 Visual Basic (vb) Microsoft Visual Basic (VB) adalah sebuah bahasa pemrograman yagn menawarkan Integred Development Environment (IDE) visual. Tujuanya adalah untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan menggunakan model pemrograman (COM). Visual Basic adalah turunan bahasa pemrograman BASIC serta menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafis dengan cepat. Bahasa – bahas script seperti Visual For Aplication (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript),mirip dengan Visual Basic,tetapi berbeda cara kerjanya..
Programmer-programmer mampu membangun aplikasi dengan menggunakan komponenkomponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic. Program-program yang ditulis dengan menggunakan pemrograman ini juga dapat memakai Windows API, tetapi memerlukan deklarasi fungsi luar tambahan. Dalam pemprograman yang ditujukan untuk bisnis, VB mempunyai pangsa pasar yang luas sekali. Sebuah riset pada 2005 menunjukkan bahwa 62 persen pengembang perangkat lunak memakai berbagai bentuk Visual Basic.
BAB III RANCANGAN SISTEM
3.1
Spesifikasi Rancangan Program
Spesifikasi rancangan program merupakan rangkain dokumen-dokumen yang meliputi spesifikasi program yang di buat. a) Data Macam Kerusakan Kode M001 M002 M003 M004 M005 M006 M007 M008
Macam Kerusakan Bagian mesin Bagian transmisi daya Bagian sistem suspensi Bagian roda Bagian rem Bagian lampu Bagian instrumen Bagian klakson
b) Data Jenis dan Gejala Kerusakan Kode J001
Jenis Kerusakan Motor tidak dapat berputar
J002
Motor starter jalan tapi tidak memutar mesin Idle secara kasar Percepatan lemah Mesin kehilangan daya Pemakaian oli mesin yang berlebihan Permukaan oli mesin tinggi Oli mesin yang kotor Konsumsi bensin yang berlebihan Kopling slip Kopling menahan Kopling susah bekerja
J003 J004 J005 J006 J007 J008 J009 J010 J011 J012
Gejala Dengan kunci starter pada posisi start, penekanan tombol starter tidak memutar motor starter
J013
Memindahkan gigi terasa sukar c) Data Jenis dan Gejala Tiap Macam Kerusakan -
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian mesin Kode J001
Jenis Kerusakan Motor tidak dapat berputar
J002
Motor starter jalan tapi tidak memutar mesin Idle secara kasar Percepatan lemah Mesin kehilangan daya Pemakaian oli mesin yang berlebihan Permukaan oli mesin tinggi Oli mesin yang kotor Konsumsi bensin yang berlebihan
J003 J004 J005 J006 J007 J008 J009
-
Gejala Dengan kunci starter pada posisi start, penekanan tombol starter tidak memutar motor starter
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian transmisi daya Kode J010 J011 J012 J013
Jenis Kerusakan Kopling slip Kopling menahan Kopling susah bekerja Memindahkan gigi terasa sukar
Gejala
-
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian sistem kemudi
-
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian sistem suspensi
-
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian roda
-
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian rem
-
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian lampu
-
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian instrumen
-
Jenis dan gejala kerusakan pada bagian klakson
d) Data Ciri Kerusakan Kode C001
Ciri Kerusakan Sekering terbakar
C002 C003
Terminal baterai longgar Baterai dalam keadaan kurang tepat pemasangannya e) Data Ciri Tiap Jenis Kerusakan f) Data Diagnosa Kerusakan g) Data Diagnosa Tiap Ciri Kerusakan h) Tabel Relasi Data Macam Kerusakan dengan Data Jenis dan Gejala Kerusakan i) Tabel Relasi Data Jenis dan Gejala Kerusakan dengan Data Ciri Kerusakan
.
BAB IV IMPLEMENTASI
4.1 Lingkungan Implementasi Dalam pembuatan Sistem pakar diagnosa kerusakan pada mesin kendaraan bermotor ini menggunakan program Visual Basic dibutuhkan beberapa perangkat pendukung. Perangkat pendukung tersebut yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).
4.2.1 Perangkat Keras. Perangkat Keras (Hardware) yang dibutuhkan dalam pembuatan animasi game ini, yaitu seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Processor Intel Pentium 1.8 GHz. 2.
Memory 256 Mb.
3. Harddisk sebesar 40 Mb. 4. VGA Card 128 Mb. 5. Monitor warna 32-bit yang resolusinya mampu hingga 1024 x 768. 6. CD Room drive untuk instalasi program Visual Basic 6.0 7. Sound Card dan speker untuk mendengarkan suara.
4.2.2 Perangkat Lunak. Selain perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) juga dibutuhkan dalam pembuatan program ini ini. Perangkat lunak yang digunakan diantaranya adalah : 1. Windows XP Service Park 3 2.
Visual Basic
4.2 Implementasi Penggunaan
1. Buka Halaman Penelusuran
2. Tampilan Halaman Penelusuran macam Kerusakan Mesin
3. Tampilan Halaman Jenis Kerusakan Mesin
4.
Tampilan Halaman Ciri Kerusakan Mesin
5. Tampilan Halaman Rekaman data Yang Akan Dianalisis
6.
Tampilan Halaman Solusi Kerusakan Mesin
BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan 1. Perancangan sistem pakar yang dibangun dapat membantu pemaka memberikan solusidan perawatan kerusakan pada mobil. 2. Perancangan sistem pakar ini memberikan informasi kerusakan mobil bensin berjenis kijang inova yang berkode “G”. 3. Perancangan sistem pakar ini menyediakan keterangan mengenai macam, jenis, gejala, diagnosa serta solusi kerusakan. 4. User interface perancangan sistem pakar kerusakan mobilN ini di bangun menggunakan Visual Foxpro 9.0.