Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ARSIP DI UNIT PENGOLAH BANK INDONESIA SURABAYA Wayan Sri Widhiastuti dan Joko Lianto Buliali Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email:
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Bank Indonesia adalah lembaga Negara yang independent sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang No. 3 Tahun 2004. Agar independensi yang diberikan kepada Bank Indonesia dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, kepada Bank Indonesia dituntut untuk transparan dan memenuhi prinsip akuntabilitas publik dalam menetapkan kebijakannya serta terbuka bagi pengawasan oleh masyarakat. Sehubungan dengan itu dalam rangka tersedianya dokumen dan arsip sebagai bahan informasi dan bukti pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, dirasakan perlu meningkatkan tertib pengelolaan dokumen dan arsip di lingkungan Bank Indonesia. Tatacara pengelolaan dokumen dan arsip Bank Indonesia mulai sejak dokumen diciptakan, diterima, disimpan sampai dengan disusutkan dilaksanakan sesuai Manajemen Dokumen Bank Indonesia (MDBI). Tujuannya adalah meningkatkan tertib pengelolaan dokumen dan arsip serta untuk memudahkan pelaksanaan dan pengelolaan dokumen dan arsip di Bank Indonesia. Tetapi kondisi saat ini banyak anggapan atau image yang terlanjur melihat arsip sebagai pekerjaan yang kurang penting, ditambah lagi dengan pengelolaan arsip yang masih manual, akibatnya ada keengganan untuk merapikan atau memproses arsip yang menjadi tanggung jawab setiap pegawai Bank Indonesia sesuai dengan MDBI. Hasil dari studi ini adalah rancangan proses, rancangan basis data dan rancangan antar muka dari Sistem Informasi Pengelolaan Arsip di Unit Pengolah Bank Indonesia Surabaya yang sesuai dengan kebutuhan user dan berdasarkan aturan dalam MDBI. Sehingga dapat memudahkan implementasi perangkat lunak sistem informasi pengelolaan arsip di Unit Pengolah Bank Indonesia Surabaya. Kata kunci: arsip, manajemen dokumen Bank Indonesia, sistem informasi pengelolaan arsip, Unit Pengolah Bank Indonesia
PENDAHULUAN Arsip memiliki peranan yang vital bagi suatu organisasi atau institusi karena dalam setiap aktivitasnya membutuhkan komunikasi dengan organisasi atau institusi lain baik intern maupun ekstern, komunikasi tersebut dilakukan dalam bentuk tertulis yang pada gilirannya akan bermuara pada terciptanya arsip. Oleh karena itu perlu dilakukan usulan bagaimana melakukan perancangan basis data, rancangan proses dan rancangan antar muka agar Sistem Informasi Pengelolaan Arsip di Unit Pengolah Bank Indonesia dapat diimplementasikan sesuai kebutuhan user dan berdasarkan aturan dalam MDBI? Tujuannya adalah membuat rancangan basis data, rancangan proses dan rancangan antar muka sistem informasi pengelolaan arsip di Unit Pengolah Bank
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Indonesia Surabaya yang sesuai dengan kebutuhan user dan berdasarkan aturan dalam MDBI. Sehingga dapat memudahkan implementasi perangkat lunak sistem informasi pengelolaan arsip di Unit Pengolah Bank Indonesia Surabaya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian pada tesis ini mempunyai beberapa tahapan yang berurutan dimana hasil dari tiap tahapan ini akan menjadi masukan tahapan di bawahnya. Tahapantahapan tersebut adalah : Tahapan analisis kebutuhan sistem, yang meliputi : Mengumpulkan informasi sistem arsip Mengidentifikasi permasalahan Spesifikasi kebutuhan sistem Tahapan perancangan sistem Rancangan Basis Data Rancangan Basis Data akan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memodelkan keseluruhan struktur logika dari database. Rancangan Proses Rancangan proses akan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Spesifikasi Proses. Rancangan Antar muka Rancangan antar-muka ini terdiri dari Rancangan Screen dan Rancangan Laporan. Untuk Rancangan Screen menggunakan metode Menu Selection, Question-Answer Dialogues dan Direct Manipulation. Tahapan verifikasi kebutuhan sistem informasi dari hasil rancangan sistem informasi pengelolaan arsip. Tahapan verifikasi kebutuhan sistem informasi dilakukan dengan memverifikasi rancangan sistem informasi kepada semua pihak yang terkait pada saat implementasi untuk memastikan bahwa hasil desain telah sesuai kebutuhan. DESKRIPSI & RANCANGAN SISTEM Kebutuhan fungsional sistem diperoleh dari hasil wawancara dan brainstorming dengan Petugas dan Pejabat UP sehingga didapatkan rangkumannya pada Tabel 1. Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan non fungsional pengguna terhadap sistem didapatkan dari penelitian terhadap ketentuan dalam MDBI dan hasil pengamatan dari proses pengelolaan arsip yang dilakukan Petugas UP sehari-hari sbb : Sistem hanya dapat diakses Petugas UP dengan memasukkan data User & Login yang benar. Untuk arsip yang JR nya lebih dari 10 th jika sudah waktunya dimusnahkan, setelah membuat DAM Petugas UP harus memasukkan terlebih dahulu data BANA, sebelum membuat BAMA. Sistem menyediakan fasilitas perubahan data master tetapi terbatas pada user administrator saja. Laporan perkembangan jumlah arsip dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu untuk periode Januari s.d. Juni dan Juli s.d. Desember.
ISBN : 978-979-99735-4-2 C-12-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Untuk membuat KTS data lampiran harus terkait dengan data arsip utama yang sudah ada sebelumnya. Arsip yang bisa dilihat oleh UP lain adalah arsip yang tidak rahasia dan merupakan hak UP pemilik untuk menentukan apakah arsip tersebut dapat dipinjam atau tidak.
Tabel 1. Kebutuhan Fungsional Sistem NO 1 2
3
4
5
6
KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM Sistem mampu menyimpan data arsip
OUTPUT
Tabel Arsip Form Daftar Arsip, Form KTS, Form BPA, Form KPA, Form DAP, Form Sistem mampu mencetak form arsip DIK, Form DAM, Form BAMA, Form BANA Sistem mampu memberi informasi Informasi arsip yang harus dipindahkan waktu pemindahan & pemusnahan arsip dan dimusnahkan sesuai JR nya Sistem mampu memberi informasi batas Informasi batas waktu peminjaman waktu peminjaman dan batasan dari arsip dan keharusan memasukkan data sistem untuk meminta BPA baru jika BPA baru jika ada perpanjangan peminjaman sudah lebih dari 10 hk. Sistem mampu menyimpan data jumlah Laporan Perkembangan Jumlah Arsip arsip dan menghitung total jumlah arsip yang dipergunakan sebagai data laporan. Klasifikasi Masalah Utama, Sistem mampu menyimpan data master Tabel Tabel Pegawai, Tabel Seksi, Tabel arsip Kotak Tabel DAP
10
Sistem mampu membuat Laporan Arsip yang Dipindahkan ke SKA Sistem mampu membuat Laporan Arsip yang Dimusnahkan Sistem mampu membuat Laporan Arsip yang pernah dan sedang dipinjam Sistem mampu menyimpan data arsip dalam bentuk image
11
Sistem mampu menampilkan arsip UP Tabel Eksternal Arsip dan Eksternal Image Arsip yang diperbolehkan oleh UP Pemilik
7 8 9
Tabel DAM Tabel BPA Tabel Image Arsip
Rancangan Proses Rancangan proses digambarkan dengan Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) yang akan menampilkan kegiatan sistem lengkap dengan komponenkomponen yang menunjukkan file yang dipergunakan, sumber dan tujuan data, serta aliran data dari suatu proses ke proses lainnya. Arus dari data di DAD dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data dictionary) (Gambar 1). Langkah selanjutnya adalah menggambar DFD Level 1 sebagai penurunan dari Context Diagram diatas. Dalam DFD Level 1 ini proses SIM Arsip ini dirinci lagi menjadi beberapa proses yaitu Penyimpanan, Peminjaman, Pemindahan, Pemusanahan Arsip dan Pembuatan Laporan (Gambar 2).
ISBN : 978-979-99735-4-2 C-12-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Pejabat UP
SKA
Petugas UP
Lap Volume Arsip Laporan Pemusnahan Arsip
Laporan Pemindahan Arsip Data KTS
Lap Volume Arsip
KP
Data Kotak
Laporan Peminjaman Arsip
Data Arsip Data Daftar Arsip Data DAP Data Kembalian Arsip
Data BPA
BAMA
0 Data DAM DAM
Lap Volume Arsip BAMA
DAM
Data Image Daftar Arsip
BANA SIM Arsip
Peminjam
Daftar KPA Daftar Image Arsip
Form KTS
Lap Volume Arsip BA Pemusnahan Arsip
Daftar DAP
Daftar Isi Kotak
+
Daftar Arsip Daftar DAM
Daftar Tunggakan BPA
Petugas UP
Gambar 1 Context Diagram Sistem Informasi Pengelolaan Arsip KTS Peminjam
Petugas UP
Pegawai2
SKA
Peminjam Image Arsip
Stor_889 Data pegawai Pegawai22
Petugas UP
Data KTS Daftar Arsip Daftar Image Arsip Image Arsip
Data Arsip
1
Petugas UP Petugas UP
Data KTS
Form KTS Arsip
KP
DAM
Daftar Arsip
+ Data Image
DAM
+
Data DAM
Penyimpanan Arsip Petugas UP
Daftar DAM
4 Pemusnahan Arsip
Data Daftar Arsip
Petugas UP
DAM
BANA Panitia Penilai Arsip
Data Arsip JR habis
Petugas UP
KP DAM
Daftar Arsip
Pejabat UP
Pejabat UP
Klasifikasi Arsip Petugas UP
Arsip : 1
Petugas UP
Daftar Arsip
Data Arsip yg Dimusnahkan Lap Volume Arsip Lap Volume Arsip
Laporan Pemindahan Arsip BPA2 Status Pinjam Daftar Arsip
Klasifikasi
Data Arsip yg dipinjam 5
Pegawai Data Pegawai
Data BPA Petugas UP
Arsip : 2
2 Peminjaman Arsip
Daftar Tunggakan BPA
Petugas UP
DAP : 2 Laporan Peminjaman Arsip
BAMA Laporan Pemusnahan Arsip Lap Volume Arsip
BPA
BPA
Pejabat UP
3 Data DAP
Daftar Isi Kotak
Pemindahan Arsip
Petugas UP
SKA
Daftar DAP Petugas UP DAP
DAP : 1
Kotak
Kotak
Gambar 2 DFD Level 1 SIM Pengelolaan Arsip
ISBN : 978-979-99735-4-2 C-12-4
KP
SKA
+ Data Kotak Petugas UP
Petugas UP
BAMA
Petugas UP
Petugas UP
Lap Volume Arsip
Data arsip yg dipindahkan
Daftar KPA
Petugas UP
Pembuatan Laporan
Data Arsip JR>3th
+ Data Kembalian Arsip
Baca Arsip
Petugas UP
BA Pemusnahan Arsip
Pejabat UP
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Masing-masing proses dalam DFD Level 1 dapat dijabarkan lagi sampai dengan DFD Level 2, karena DFD Level 1 diatas masih bersifat Extendable atau masih bisa diturunkan. Tetapi karena keterbatasan halaman dalam makalah ini maka DFD SIM Arsip hanya ditampilkan sampai dengan Level 1 saja. Rancangan Basis Data Dalam konsep perancangan ERD terdapat entitas-entitas yang saling berhubungan seperti terlihat pada Gambar 3 yaitu : ARSIP, DDAM, DAM, JENIS ARSIP, DDAP, DAP, MASALAH UTAMA (MU), SUBMU, BPA, PEGAWAI, MUSER,GROUPS,DGROUPS,KOTAK, SARANA, RETENSI, JABATAN, BIDANG, DKLASIFIKASIMU, SEKSI, KTS, dan IMAGE ARSIP. Tiap-tiap entitas ini mempunyai identifier (identifikasi dan number) yang unik dan relationship (kardinalitas) dengan entitas lain sbb.: 1. ARSIP dengan identifier FN_NOARSIP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan DDAM yang mempunyai identifier Fn_NoDDAM. 2. ARSIP dengan identifier FN_NOARSIP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) many to one dengan JENIS ARSIP yang mempunyai identifier Fn_Jenis. 3. ARSIP dengan identifier FN_NOARSIP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan DDAP yang mempunyai identifier Fn_NoDDAP. 4. ARSIP dengan identifier FN_NOARSIP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan BPA yang mempunyai identifier Fn_NoBPA. 5. ARSIP dengan identifier FN_NOARSIP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) many to one dengan PEGAWAI yang mempunyai identifier Fc_NIP. 6. ARSIP dengan identifier FN_NOARSIP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) many to one dengan DKLASIFIKASIMU yang mempunyai identifier Fn_NoDKls. 7. ARSIP dengan identifier FN_NOARSIP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to one dengan BIDANG yang mempunyai identifier Fc_KdBidang. 8. DAM dengan identifier Fn_NoDAM memiliki hubungan entitas (kardinalitas) many to one dengan PEGAWAI yang mempunyai identifier Fc_Nip. 9. MASALAH UTAMA (MU) dengan identifier Fc_KdMU memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan SUBMU yang mempunyai identifier Fc_KdSubMU. 10. SUBMU dengan identifier Fc_KdSubMU memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan DKLASIFIKASIMU yang mempunyai identifier Fn_NoDKls. 11. DKLASIFIKASIMU dengan identifier Fn_NoDKls memiliki hubungan entitas (kardinalitas) many to one dengan RETENSI yang mempunyai identifier Fn_NoJR. 12. BIDANG dengan identifier Fc_KdBidang memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan SEKSI yang mempunyai identifier Fc_KdSeksi. 13. PEGAWAI dengan identifier Fc_Nip memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan JABATAN yang mempunyai identifier Fn_NoJabatan. 14. PEGAWAI dengan identifier Fc_Nip memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan BPA yang mempunyai identifier Fn_NoBPA. 15. PEGAWAI dengan identifier Fc_Nip memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan DAP yang mempunyai identifier Fc_NoDAP. 16. PEGAWAI dengan identifier Fc_Nip memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan KOTAK yang mempunyai identifier Fn_NoKotak. 17. DAP dengan identifier Fc_NoDAP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan DDAP yang mempunyai identifier Fc_NoDDAP. 18. DAP dengan identifier Fc_NoDAP memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan KOTAK yang mempunyai identifier Fn_NoKotak. 19. KOTAK dengan identifier Fn_NoKotak memiliki hubungan entitas (kardinalitas) many to one dengan SARANA yang mempunyai identifier Fc_KdSarana. 20. GROUPS dengan identifier Kd_group memiliki hubungan entitas (kardinalitas) one to many dengan DGROUPS yang mempunyai identifier No_Auto.
ISBN : 978-979-99735-4-2 C-12-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 DDAM Fn_NoDDAM
Memusnahkan
Arsip FN_NOARSIP Fd_tglFiat Fn_DKls Fc_Ket Fc_NoSurat Fd_TglSurat Fc_Perihal Fc_Status Fn_ThnAnggaran Fn_BlnJR Fc_Pengirim Fc_OldStatus Fn_JmlArsip
Image Arsip Fn_NoUrut Fc_PathFile
KTS Fc_Lokasi Fc_Ket Fc_LokasiLain
Seksi Fc_KdSeksi Nama Seksi
Mengelompokkan
membuat
DAM Fc_NoDAM Fd_tgl Fc_Tmp Fc_NIPPengaju Fb_Cetak Fn_Karung Fn_MLari Fc_NIPPenyetuju
Jenis Arsip Fn_Jenis Fc_Keterangan
Memiliki
DDAP Fn_NoDDAP
Pindah Pinjam
Masalah Utama (MU) Fc_KdMU Fc_Nama
mengklasifikasikan Asal arsip
mengelompokkan
DKlasifikasiMU Fn_NoDKls Fc_Nama Fc_Ket
membawahi
merinci merinci
Relation_306 Bidang Fc_KdBidang Fc_Nama
DAP Fc_KdSubMU Fc_Nama
menerangkan
BPA
Retensi
Jabatan
Fn_NoJR Fc_JnsJR Fn_Angka Fc_Kata Fn_Konversi
Fn_NoJabatan Fc_Jabatan Fd_tglAwal Fd_TglAkhir Fb_Status
membuat
Fn_NoBPA Fd_TglPinjam Fd_TglKembali Fb_Kembali Fb_AprvAPEM
menggunakan
Kotak
Memilih
Pegawai Fc_Nip Fc_Nama
Menyandang
memiliki
DGroups No_Auto Menu Enabled Baca Baru Ubah
Fc_NoDAP Fd_tgl Fc_NipPengirim Fc_TmpKirim
SubMU
menjabarkan
Groups Kd_group Nama_group
MUSER login sistem
Password ToolbarColor BackgroundColor
membuat DAP membuat
Fn_NoKotak Fn_ThnAnggaran Fc_Lokasi Fc_Keterangan Fc_NipPenerima Fd_TglTerima Fc_TmpTerima Fc_LokasiSem
merinci
Sarana Fc_KdSarana Fn_NamaSarana
Gambar 3 Model Konseptual Basis Data dalam bentuk Entity Relationship Diagram
Langkah selanjutnya setelah Rancangan Proses adalah Rancangan antar muka yang diawali dengan penyusunan struktur menu seperti pada gambar 5.9 dibawah ini. Rancangan antarmuka ini terdiri dari rancangan screen dan rancangan laporan. Untuk rancangan screen menggunakan metode Menu Selection dan secara spesifik menggunakan Cascading Menu. Selain itu, untuk pengaksesan data-data dan maupun laporan yang dibutuhkan akan menggunakan metode Question-Answer Dialogue. Rancangan Antar Muka Langkah selanjutnya setelah Rancangan Proses adalah Rancangan antar muka yang diawali dengan penyusunan struktur menu seperti pada gambar 4. Rancangan antarmuka ini terdiri dari rancangan screen dan rancangan laporan. Untuk rancangan screen menggunakan metode Menu Selection dan secara spesifik menggunakan Cascading Menu.Selain itu, untuk pengaksesan data-data dan maupun laporan yang dibutuhkan akan menggunakan metode Question-Answer Dialogue.
ISBN : 978-979-99735-4-2 C-12-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Gambar 4 Struktur Menu Rancangan Antar Muka
Verifikasi Hasil Rancangan Verifikasi hasil rancangan sistem dengan kebutuhan pengguna dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3. Tabel 2 Verifikasi Kebutuhan Fungsional NO.
KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM
OUTPUT
HASIL PERANCANGAN SISTEM
1
Sistem mampu memberi informasi waktu pemindahan & pemusnahan arsip sesuai JR nya
Informasi arsip yang harus dipindahkan dan dimusnahkan
Antar Muka : Tampilan Menu Daftar Arsip yg Dipindahkan (DAP), jika ada arsip yg mempunyai JR > 3 th maka sistem akan menampilkan data arsip yg dapat dipindahkan ke SKA Tampilan Menu Daftar Arsip yg Dimusnahkan (DAM), jika ada arsip yg JR nya sudah habis maka sistem akan menampilkan data arsip tersebut dalam menu DAM ini.
2
Sistem mampu memberi informasi batas waktu peminjaman dan batasan dari sistem untuk meminta BPA baru jika peminjaman sudah lebih dari 10 hk.
Informasi batas waktu peminjaman arsip
Antar Muka : Tampilan menu tunggakan Bon Pinjam Arsip
3
Sistem mampu menyimpan data jumlah arsip dan menghitung total jumlah arsip yang dipergunakan sebagai data laporan.
Laporan Perkembangan Jumlah Arsip
DFD : -Level 1 SIM Pengelolaan Arsip ERD : Tabel Arsip Antar Muka : -Tampilan menu entry Laporan Jumlah Arsip -Tampilan hasil cetak Laporan Jumlah Arsip
ISBN : 978-979-99735-4-2 C-12-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Lanjutan Tabel 2.
Sistem mampu menyimpan data arsip dalam bentuk image
4
DFD : -DFD Level 1 SIM Pengelolaan Arsip Proses Penyimpanan Arsip -DFD Level 2 Proses Penyimpanan Arsip ERD : -Tabel Image Arsip Antar Muka -Tampilan menu Daftar Arsip Image
Tabel Image Arsip
Tabel 3 Verifikasi Kebutuhan Non-Fungsional NO.
KEBUTUHAN NONFUNGSIONAL SISTEM
HASIL PERANCANGAN SISTEM
1
Sistem hanya dapat diakses petugas UP dengan memasukkan data User & Login yg benar
Antar Muka : -Login Sistem -Peringatan kesalahan login sistem
2
Sistem menyediakan fasilitas perubahan data master tetapi terbatas pada user administrator saja.
Antar Muka : Tampilan menu Utama SIM Pengelolaan Arsip untuk non-Admin, Menu Master warnanya kurang jelas tanda bahwa menu tersebut tidak dapat diakses oleh Pengguna biasa.
3
Laporan perkembangan jumlah arsip dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu untuk periode Januari s.d. Juni dan Juli s.d. Desember.
Antar Muka : -Tampilan menu entry laporan jumlah arsip -Tampilan hasil cetak laporan jumlah arsip
KESIMPULAN Selama ini pengelolaan arsip yang dilakukan di Bank Indonesia terutama di UP masih menggunakan sistem manual mengakibatkan kesulitan dalam pencarian kembali arsip yang sudah disimpan dan pengelolaan arsip seperti yang diatur dalam MDBI. Sistem informasi ini dirancang sesuai aturan MDBI dan disesuaikan kebutuhan pengguna sehingga memberikan kemudahan informasi dan meningkatkan efisiensi waktu kerja Petugas UP dalam mengelola arsip. Kesesuaian hasil rancangan dengan kebutuhan Pengguna didapatkan dengan verifikasi kebutuhan sistem dengan semua pihak yang berhubungan dengan sistem tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto HM, (2003), Sistem Teknologi Informasi, Edisi Pertama, ANDI OFFSET, Yogyakarta. Ladjamudin, Bin Al-Bahra, (2005), Analisis dan Rancangan Sistem Informasi, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Whittten, Jeffrey L., (1998), Systems Analysis and Design Methods, Fourth Edition, The McGraw-Hill Inc., USA. Bagian Arsip, (2004), Manajemen Dokumen di Bank Indonesia, SE No. 6/38/INTERN tanggal 12 Juli 2004, Bank Indonesia, Jakarta. Biro Sekretariat, (2006), Arsip, Edisi 6, Bagian Arsip Bank Indonesia, Jakarta
ISBN : 978-979-99735-4-2 C-12-8