PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Aditya Romadhona) ________________________________________________________________________________________________
PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ADITYA ROMADHONA, TEGUH HARYANTO Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia Email :
[email protected] Abstrak Seringkali setiap hujan turun akan membuat Kota Surabaya tergenang banjir. Untuk mengatasi banjir yang terjadi tersebut dibutuhkan infrastruktur yang digunakan untuk menanggulangi banjir, adapun jenis-jenis infrastruktur tersebut adalah rumah pompa, dam, pintu air, dan boezem yang posisinya menyebar di seluruh wilayah di Surabaya. Penelitian ini menggunakan peta digital genangan air Kota Surabaya tahun 2001 dan tahun 2008, serta peta digital Kota Surabaya dengan skala 1:5.000 sebagai peta dasar dan peta persebaran infrastruktur penanggulangan banjir dari Bappeko dan PU Pengairan. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak (software) AutoCad Land Desktop 2006 serta ArcGis 9.3 untuk pengolahan peta, Microsoft Office Access untuk pembuatan database, dan Visual Basic 6.0 dengan perangkat tambahan Map Object 2.2 sebagai interface program. Hasil yang diperoleh dari penyusunan sistem informasi infrastruktur penanggulangan banjir ini adalah terdapat 6 boezem, 20 pintu air, 3 dam, dan 31 rumah pompa yang keseluruhan tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Dari perbandingan peta genangan air tahun 2001 dan tahun 2008 didapatkan bahwa perbedaan genangan air tidak terlalu signifikan dan dengan tambahan beberapa titik baru genangan yang baru. Hal ini menunjukkan infrastruktur penanggulangan banjir yang dibangun masih belum berfungsi secara optimal. Hal ini dikarenakan adanya infrastruktur yang belum berfungsi optimal, kurangnya infrastruktur, dan faktor lain yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kinerja infrastruktur. Kata kunci : Banjir, Infrastruktur Penanggulangan Banjir, Boezem, Pintu Air, Rumah Pompa, Dam, Sistem Informasi Geografis. PENDAHULUAN Latar Belakang Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia merupakan sebuah kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di Surabaya agar tidak terjadi bencana banjir yang setiap tahun pasti melanda kota Pahlawan ini. Selain menjaga keindahan kota, bisa juga mencegah agar banjir tidak lagi datang di Surabaya, karena dengan kebersihan yang terjaga maka saluran air bisa mengalir dengan lancar (Detik, 2009) Letak geografis kota Surabaya yang hampir sejajar dengan MSL (mean sea level) membuat kota ini semakin rawan dilanda banjir, maka dibutuhkan infrastruktur penanggulangan banjir yang
memadai untuk mencakup seluruh daerah rawan banjir di Surabaya, misal penempatan pintu air, rumah pompa, dam, dan boozem yang tepat sasaran serta seefektif mungkin. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang dalam pengintegrasiannya SIG bekerja sama dan merepresentasikan sistem informasi lainnya. SIG menggunakan teknologi komputer untuk mengintegrasikan, memanipulasi dan menampilkan informasi yang ada di suatu area geografi, lingkungan, dan karakteristik yang mengikuti suatu daerah geografi. SIG dapat digunakan oleh berbagai bidang ilmu, pekerjaan,
1
PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Aditya Romadhona) ________________________________________________________________________________________________
atau peristiwa seperti arkeologi, agrikultur, keamanan dan pertahanan, kesehatan, pemerintahan, kehutanan, pendidikan, kelautan, hasil alam, bencana, tempat wisata dan masih banyak lagi (wikipedia, 2009). Dengan demikian, maka diperlukan suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mengetahui informasi terkait mengenai infrastruktur penanggulangan banjir di seluruh area kota Surabaya secara cepat dan akurat. Dan SIG diharapkan dapat membantu dalam menyediakan informasi yang lebih mudah diakses mengenai banjir-banjir yang terjadi di Surabaya. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang dimunculkan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara membuat suatu sistem informasi database infrastruktur penanggulangan banjir secara lengkap dan mudah untuk digunakan. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Data-data yang digunakan adalah data tentang pintu air, dam, pompa air, dan boezem yang ada di Kota Surabaya, serta peta genangan air Kota Surabaya tahun 2001 dan tahun 2008. 2. Studi kasus yang digunakan adalah Kota Surabaya 3. Untuk merancang paket informasi digunakan AutoCad Land Desktop 2006, Arc GIS 9.3, Microsoft Office Access 2007, Visual Basic 6.0, dan Map Object 2.2
penanggulangan banjir yang ada secara cepat, mudah dan lengkap. Manfaat Tugas Akhir Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah suatu sistem informasi basis data infrastruktur penanggulangan banjir dan perbandingan genangan air tahun 2001 dan tahun 2008 di Surabaya yang lengkap serta mudah digunakan dengan tampilan yang menarik. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian
Lokasi kota Surabaya pada lintang 7°12’ - 7°21’ LS dan bujur 112°36’ - 112°54 berbatasan dengan Selat Madura, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik ini memiliki total luas administratif kurang lebih 326.36 km2, dimana dibagi ke dalam lima wilayah besar. Yaitu : 1. Surabaya Timur 2. Surabaya Utara 3. Surabaya Selatan 4. Surabaya Pusat 5. Surabaya Barat
Gambar 1. Peta Jawa Timur
Tujuan Tugas Akhir Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah sistem informasi database infrastruktur penanggulangan banjir dan perbandingan genangan air Kota Surabaya tahun 2001 dan tahun 2008 yang ada di Surabaya dengan visualisasi menarik, sehingga dapat diketahui informasi mengenai infrastruktur
Gambar 2. Peta Surabaya
2
PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Aditya Romadhona) ________________________________________________________________________________________________
Peralatan
Metodologi Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perangkat keras (Hardware) a. Notebook A*Note Intel Core 2 Duo 2.00 GHz b. Memori DDR2 2 GB, Hardisk 160 GB, VGA 256 MB c. Printer Epson T11 2. Perangkat Lunak (Software) a. Sistem Operasi Windows XP SP 3 b. Autodesk Land Desktop 2006 c. Arc GIS 9.3 d. Microsoft Visual Basic 6.0 e. Microsoft Word 2007 untuk penulisan laporan f. Microsoft Access 2007 untuk pengolahan basis data g. Microsoft visio 2003 untuk pembuatan flowchart h. CorelDRAW x3 untuk pembuatan layout 3. Digital Camera Bahan Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Spasial berupa peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) skala 1:5.000 yang sudah dalam bentuk digitasi. 2. Peta genangan air di Surabaya pada tahun 2001 dan 2008 3. Data Tabular / Non Spasial • Nama sarana pematusan • Lokasi lokasi sarana pematusan • Jumlah pompa dan mereknya di tiap rumah pompa • Kapasitas dan tekanan • Tujuan pembuangan rumah pompa • Rencana pembaharuan atau pembenahan • Rayon dan sub pematusan • Luasan boezem • Keterangan status kondisi 4. Foto objek / Dokumentasi
Data Non Spasial
Data Spasial
Peta RBI Surabaya
Peta Genangan Air Surabaya
Data Infrastruktur penanggulangan banjir tentang rumah pompa, pintu air, boezem dan dam.
Tahap Pengumpulan Data
digitasi
Proses Dengan Arc GIS 9.2
Pembuatan Basis Data Non Spasial (Database) dengan Microsoft Access
Proses Dengan Map Objeck
Tidak
Pengolahan Dengan Visual Basic
Tahap Pengolahan Data
Analisa Sistem
Hasil Sistem Informasi database infrastruktur penanggulangan Banjir Tahap Akhir
Gambar 3. Diagram Alir Kegiatan Penelitian Berikut ini adalah penjelasan mengenai diagram alir pembuatan Basis Data Infrastruktur Penanggulangan Banjir : 1. Tahap pengumpulan data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data baik data spasial yang berupa peta digital kota Surabaya serta data non spasial seperti keterangan mengenai sarana pematusan tentang rumah pompa, boezem, dam, dan pintu air yang ada di Surabaya serta peta tentang genangan air di Surabaya untuk dilakukan perbandingan tentang hasil dari sarana infrastruktur tersebut. Selain itu dilakukan pula survei langsung ke lokasi untuk melihat kondisi riil dari sarana yang bersangkutan serta dokumentasi lokasi dengan kamera digital. 2. Tahap pengolahan data a. Digitasi Pembuatan digitasi dari peta digital Surabaya ke format dwg, dengan membedakan tiap objek pada layer yang
3
PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Aditya Romadhona) ________________________________________________________________________________________________
berbeda beda untuk memudahkan pada saat convert ke shp. b. Proses dengan ArcGIS 9.2 Dilakukan penambahan-penambahan pada peta format .dwg berupa titik-titik infrastruktur penanggulangan banjir serta membuat tampilan peta menjadi lebih menarik. Dalam proses konfersi dari format dwg ke format shp dapat dilakukan dengan bantuan convertion tools pada arc-toolbox dimana kita dapat secara langsung memilih data yang akan dikonfersi, akan dikonversi dalam bentuk apa (polyline, line, popint, annotation) dan akan memilih lokasi penyimpanan. Pada tahap ini bisa dilakukan penambahan aksesoris yang bisa membuat tampilan pada map object menjadi lebih bagus. c. Pembuatan database Data tabular yang telah terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam Microsoft Access untuk dibuat suatu database penyimpan keseluruhan data infrastruktur penanganan banjir. Dalam penelitian ini digunakan 5 rancangan table, yaitu tabel id rumah pompa, tabel rumah pompa, tabel dam, tabel pintu air dan tabel boezem yang masing masing berisi keseluruhan data tentang sarana infrastruktur penanggulangan banjir tersebut. d. Membuat Interface dengan Visual Basic dan Map Object Membuat suatu tampilan yang berisi database. Dimana terdapat 4 interface, yaitu interface pembuka, interface utama, interface themes, interface detail. Pada interface utama berisi tentang segala hal yang ditampilkan, serta merupakan akses menuju interface detail. Interface detail berisi tentang data data yang lebih lengkap mengenai sarana pematusan yang diinginkan. Dalam aplikasinya nanti diharapkan sistem informasi basis data ini memberikan
kemudahan bagi pengguna dalam mengakses data data dengan mudah. e. Sistem Informasi Basis Data Infrastruktur Penanggulangan Banjir. Dihasilkan sistem informasi basis data penanggulangan banjir yang mana dapat memberikan informasi data, informasi dan lokasi tentang sarana penanggulangan banjir yang sesuai dengan kondisi lapangan secara mudah, dan cepat.
3. Tahap Akhir a. Analisa sistem Analisa ini dilakukan untuk mengetahui seberapa tepat penempatan lokasi dari tiap-tiap infrastruktur untuk menanggulangi banjir di tiap daerah dari hasil perbandingan peta genangan air di Surabaya pada tahun 2001 dan 2008. Selain itu juga dilakukan analisan program dimana menguji sampai sejauh mana keseuaian informasi dalam program ini dengan kondisi relevan di lapangan. b. Hasil Berupa program yang bisa digunakan dengan mudah oleh siapa saja untuk bisa mendapatkan data data mengenai infrastruktur penanggulangan banjir dan genangan air di Surabaya dengan tampilan menarik dan mudah digunakan. PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA Skenario Uji Coba Proses uji coba dalam aplikasi ini dimaksudkan untuk mengecek berfungsi atau tidaknya fitur-fitur yang tersedia dan apakah sudah bisa berjalan sesuai dengan permintaan user. Aplikasi ini hanya menggunakan satu tampilan sebagai menu utama, dimana seluruh fungsi terdapat pada menu utama. Proses Uji Coba 1. Berdasarkan hasil skenario uji coba maka proses uji coba dapat dilakukan dengan menguji antara objek yang ada dalam database Microsoft access dengan aplikasi
4
PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Aditya Romadhona) ________________________________________________________________________________________________
2.
3.
4.
5.
6.
visual basic yang dijalankan, sebelumnya dengan menentukan kolom mana yang akan dijadikan acuan untuk mencari yang nantinya ditampilkan pada datagrid di visual basic. Uji coba lainnya adalah dengan mengklik secara langsung pada area yang dimaksud untuk masuk ke detail dari objek yang diklik tanpa harus mencari terlebih dahulu apabila sudah mengetahui objek yang dimaksud. Apabila antara objek yang dipilih user dan detail data yang dimaksud sudah sesuai maka program tersebut telah dapat berjalan dengan baik. Uji coba pertama adalah memilih layer yang ingin ditampilkan dengan memilih pada check box untuk menampilkan kumpulan layer yang seragam yang telah disesuaikan. Uji coba fasilitas legenda menentukan layer layer yang ingin ditampilkan atau tidak dengan menggunakan legenda. Dengan mengklik pada kotak kecil di belakang nama layer-layernya akan memunculkan atau menghilangkan layer yang dimaksud secara manual satu persatu. Misal untuk menghilangkan layer jalan maka klik kotak kecil yang ada disebelah kiri nama dari legenda yang dimaksud. Uj coba fasilitas search, Pertama pilih infrastruktur mana yang akan dicari kemudian memasukkan nama dari apa yang akan dicari selanjutnya secara otomatis akan mucul data dari objek tersebut berdasarkan objek yang telah dipilih. Uji Coba Fasilitas Zoom. Setelah data yang dimaksud ketemu, maka untuk melihat lokasi dari data tersebut dengan mengklik perintah zoom yang ada di bawah label untuk langsung menampilkan lokasi dari objek yang dicari. Bisa juga melakukan zoom secara manual dengan mengklik pada perintah zoom pada pojok kiri atas, atau klik dan drag klik kanan pada mouse untuk melakukan zoom in dan klik kiri dan drag untuk menggeser tampilan peta. Setelah melakukan zoom dan saat melakukan penggeseran, pointer akan berubah tampilan menjadi gambar tangan. Uji Coba koneksi Dengan Detail Data. Uji coba ini dilakukan dengan cara memilih terlebih dahulu objek yang ingin diketahui detailnya.
Apakah itu boezem, atau pintu air, atau dam, atau rumah pompa. Setelah itu klik pada area yang dimaksud untuk kemudian akan ditampilkan form detail mengenai lokasi tersebut. 7. Uji Coba Print. Pada tahap ini tampilan harus sudah berada pada form detail dimana telah disediakan perintah untuk print. 8. Uji Coba Themes. Uji coba ini untuk memilih tampilan aplikasi sesuai dengan tema yang telah disediakan. Terdapat 10 macam tema dengan variasi warna yang berbeda yang bisa disesuaikan dengan keinginan user. Pada keadaan standar tema yang dipilih berada pada kondisi default. Dan untuk pilihan tema yang lain variasi warnanya sesuai dengan nama tema masing-masing. Analisa Uji Coba Program Dari proses uji coba yang telah dilakukan sebelumnya, didapat hasil evaluasi sebagai berikut : 1. Tools yang terdapat pada program adalah zoom in, zoom out, pan, extent, identify, search atau cari, legenda, option list, print, theme , dan exit. 2. Menu zoom in, pan,dan identify dapat dilakukan secara otomatis tanpa proses pengaktifan terlebih dahulu. 3. Dalam pemakaian menu identify sebelumnya harus dipastikan layer yang dipilih sesuai dengan menu option list, apabila tidak maka perintah identify tidak akan berjalan pada layer yang tidak dipilih, untuk meminimalisir kesalahan klik karena objek banyak yang berdempet. 4. Untuk menggunakan menu search harus dipilih dulu acuan yang akan dipakai untuk mencari. Prinsip search adalah mencari berdasarkan tatanan huruf yang sesuai, sehingga user tidak harus benar dalam penulisan nama objek yang dicari data bisa tertampil. Setelah objek yang dicari ketemu maka bisa langsung melihat posisi dari objek dengan menekan perintah search yang akan
5
PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Aditya Romadhona) ________________________________________________________________________________________________
langsung mengzoom tampilan peta pada objek yang dimaksud. 5. Menu themes digunakan untuk mengganti variasi warna pada tampilan aplikasi yang bisa disesuaikan dengan keinginan user dengan pilihan tema yang telah disediakan.
Kekurangan dari aplikasi ini adalah : 1. Tidak adanya perintah untuk mengupdate. Karena perintah dalam pemrograman yang dipakai rumit dan membutuhkan banyak tahapan, mulai dari data shp, Map Object, Microsoft office access, Visual Basic. 2. Layout print hanya memakai standar bawaan program dan tidak bisa dirubah tampilannya oleh user. 3. Tema yang dipakai tidak bisa dirubah oleh user. 4. Sistem koordinat yang dipakai hanya TM3. Analisa Perbandingan Data Hasil Survei Dengan Data Dari Dinas PU Dan BAPPEKO Data list mengenai rumah pompa yang didapat dari Bappeko berjumlah 34 yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Sedangkan dari hasil survei lapangan didapatkan total 31 rumah pompa. List yang tidak sesuai ini disebabkan karena ada beberapa rumah pompa pada list yang tidak ditemui di lapangan serta ada juga rumah pompa baru yang tidak ada di list yang ditemui di lapangan. Data list mengenai pintu air yang didapat dari Bappeko berjumlah 22 yang juga tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Dari hasil survei lapangan didapatkan total 20 pintu air. Jumlahnya berkurang karena pada lokasi yang disurvei tidak terdapat pintu air sesuai dengan yang dipeta. Data list mengenai dam yang didapat dari PU Pengairan berjumlah 3 yang terdapat di Gunungsari, Jagir, dan Gubeng. Jumlah dan lokasi sudah sesuai dengan hasil survei di lapangan. Data list mengenai boezem yang didapat dari Bappeko berjumlah 5 yang juga tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Dari hasil survei lapangan ternyata didapatkan total 6 boezem. List
yang tidak sesuai ini karena ditemui boezem baru yang tidak disebutkan di list.
Analisa Perbandingan Data Genangan Surabaya Tahun 2001 Dengan Tahun 2008.
Air
Genangan air yang terjadi pada tahun 2001 dan 2008 tidak mengalami perubahan yang signifikan. Perbedaannya ada pada beberapa titik banjir baru yang muncul pada peta genangan air tahun 2008. Selain itu hampir tidak ada daerah genangan yang berkurang. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyak faktor yang menyebabkan banjir. Salah satu penyebab adalah infrastruktur penanggulangan banjir yang tidak berfungsi secara optimal. Dan penyebab lainnya adalah saluran yang tidak bisa mengalir secara lancar karena sampah yang banyak menumpuk di saluran, dasar saluran yang telah meninggi karena sedimentasi yang menumpuk, dan lain lain. PENUTUP Kesimpulan Dari penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan antara lain : 1. Terdapat 31 rumah pompa, 20 pintu air, 3 dam, dan 6 boezem yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya. 2. Jumlah rumah pompa, pintu air, dan boezem jumlahnya berubah dari data dari Bappeko dan PU Pengairan karena terdapat infrastruktur yang baru dibangun ataupun yang sudah tidak difungsikan lagi. 3. Dari perbandingan genangan air Kota Surabaya tahun 2001 dan tahun 2008 diketahui bahwa terdapat pertambahan titik baru genangan air pada tahun 2008 dimana tidak terdapat pada tahun 2001, serta hampir tidak ada perubahan pada titik banjir tahun 2001 dan tahun 2008. Hal ini bisa disebabkan karena sarana infrastruktur penanggulangan banjir yang kurang optimal dan faktor lain semisal penumpukan sampah pada saluran air, dan peninggian dasar saluran karena pengendapan sedimen.
6
PENYUSUNAN BASIS DATA INFRASTRUKTUR PENANGGULANGAN BANJIR DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Aditya Romadhona) ________________________________________________________________________________________________
Saran Saran yang bisa diambil dari penelitian ini : 1. Sebaiknya data pada PU dan BAPPEKO diupdate karena beberapa data sudah tidak lagi relevan dengan kondisi di lapangan. 2. Pada beberapa titik baru genangan air hanya terdapat pintu air saja, diharapkan kedepannya akan ditambahkan rumah pompa pada lokasi untuk mengantisipasi banjir. 3. Perlunya penambahan fasilitas update data pada program ini agar bisa selalu relevan dengan kondisi di lapangan.
Tjahyadi, E dan Jasmani. 2003. Introduction Program Visual Basic 6. Malang : Bayumedia Publishing. Sigit,
S.P., 2008. Pendekatan penyeleseian masalah banjir di Kota Semarang.
. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009
_______., 2009. Boezem,
. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009
DAFTAR PUSTAKA Bukhori, I. Map Surabaya.
Object
programming.2007.
Chries., 2009. Konsep Dasar GIS/SIG, . Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009 GIS Consortium Aceh Nias. 2007. Modul Pelatihan Arc GIS Tingkat Dasar. Aceh Nias : GIS Consortium Aceh Nias. Gunarso, dkk. 2003. Modul Pelatihan Dasar-dasar Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Geografis. Malinau research forest. Irawulan. 2008. Banjir Di Surabaya Akibat Pengaruh Masterplan.. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009
_______., 2009. Dam, . dam. Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009 _______., 2009. Inrastruktur, . Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009 _______., 2009. Pintu air, . Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009 _______., 2009. Sistem Informasi Geografis, . Dikunjungi pada tanggal 09 April 2009.
Prahasta, E. 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika. Supardi, Y. 2006. Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Segala Tingkat. Elex Media Komputindo. Jakarta
7