Manajemen Konstruksi
SISTEM INFORMASI CASH IN DAN CASH OUT PADA SUATU PROYEK KONTRUKSI (037K) Maksum Tanubrata1 1
Jurusan Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. drg. Soeria Sumantri, MPH, No 65, Bandung, 40164 e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Untuk mengantisipasi sebuah proyek konstruksi diperlukan sekali pembuatan cash flow yang baik. Ini penting sebelum proyek dilaksanakan, agar pelaksanaan nantinya akan dicapai hasil pekerjaan konstruksi dengan baik dan memuaskan. Untuk membantu agar pembuatan cash flow ini agar menjadi baik diperlukan adanya suatu sistem informasi yang handal mengenai cash in dan cash out suatu proyek konstruksi agar dapat digunakan bila kita menghadapi kendala dalam suatu proyek. Seringkali keuntungan dan waktu untuk mengerjakan menjadi ukuran dalam melihat keberhasilan akhir sebuah proyek kontruksi. Perencanaan cash flow yang baik akan dapat memperlihatkan profit maksimal yang mungkin akan didapatkan oleh kontraktor dengan memperhatikan faktor seperti bagaimana mengendalikan terbatasnya sumber modal untuk pelaksanaan sebuah proyek kontruksi agar dapat berjalan dengan baik dengan hasil yang memuaskan. Proyek konstruksi merupakan suatu proyek yang memiliki tingkat resiko yang tinggi, baik dalam pekerjaannya maupun dari segi manajemen keuangannya. Segala macam kegiatan yang dikerjakan telah ditentukan oleh jangka waktu tertentu serta biaya tertentu, dan biasanya jangka waktu untuk pengerjaan proyek ini tergolong sangat singkat dan terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut sangat diperlukan kinerja manajemen yang baik, agar kontraktor selaku penanggung jawab proyek, dapat mengerjakan proyek tersebut tepat waktu dan mencapai keuntungan yang maksimal pula. Kata kunci : cash flow, penjadwalan, proyek kontruksi,manajemen, sistem informasi
1. PENDAHULUAN Cash Flow merupakan cara yang tepat dalam mengendalikan biaya proyek kontruksi. Mengingat, seringkali banyak perusahaan konstruksi yang mengalami kesulitan karena tidak dapat memanage keuangannya dengan baik. Perencanaan Cash Flow (aliran kas) sangatlah diperlukan oleh kontraktor untuk tidak hanya semata – mata mendapatkan keuntungan yang besar, melainkan dapat digunakan sebagai sistem kontrol pengendalian biaya dari perencanaan keseluruhan proyek tersebut. Perhitungan Cash Flow umumnya dilakukan secara manual dan belum ada sistem informasi yang dibuat untuk melakukan perhitungannya. Sehingga, dapat dibayangkan dengan jangka waktu yang tergolong singkat dalam pekerjaan proyek kontruksi, perhitungan Cash Flow ini menjadi tidak efisien lagi. Karena masalah tersebut di atas maka diperlukan sebuah aplikasi yang dapat membantu user untuk menganalisis Cash Flow dengan kecepatan, keamanan , dan kemudahan yang diberikan. Perhitungan cash flow yang maksimal perlu didukung oleh bidang ilmu lain demi tercapainya efisiensi pekerjaan dari segi waktu dan manfaat. Salah satu cara terbaik adalah dengan menghasilkan sistem informasi yang akan mempermudah perhitungan cash flow ini. Hasil yang akan diberikan akan memperlihatkan hasil perhitungan cash flow dengan beberapa metoda pembayaran, dan dengan kondisi penjadwalan EST(Early start time) serta LST (lates start time). Penggambaran hasil optimal juga akan ditampilkan dalam bentuk grafik. Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimanakah cara penyusunan Cash Flow yang baik agar mendapatkan profit yang maksimal bagi kontraktor, dan bagaimanakah merancang kebutuhan Sistem yang baik agar dapat menghasilkan aplikasi yang berguna untuk perhitungan Cash Flow tersebut. Sedangkan hasil akhir adalah sebuah program untuk menghitung cash flow untuk suatu proyek konstruksi. Adapun ruang lingkup kajian adalah sebagai berikut: Ruang Lingkup Perhitungan Sipil : (1). RAB merupakan Rencana Anggaran Proyek yang diperhitungkan sudah termasuk Keuntungan / profit yang akan didapatkan oleh Kontraktor. Profit yang akan didapatkan oleh kontraktor diasumsikan 10% dari total jumlah Anggaran; (2). Perhitungan PPN tidak termasuk dalam analisis Cash Flow; (3). Perhitungan Cash Flow ini akan menghasilkan jumlah keuntungan yang akan didapatkan oleh kontraktor dengan mengunakan perhitungan Cash Flow yang sudah ditentukan.
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
K - 53
Manajemen Konstruksi
Sedangkan ruang lingkup Aplikasi informasi adalah: (1). Hak akses adalah user yang sudah terdaftar pada aplikasi (memiliki user name dan password); (2). Aplikasi ini menangani perhitungan analisis cash flow, dengan sistem perhitungan yang terbagi atas 2 yaitu : ada uang muka dan tidak ada uang muka; (3). Perhitungan Cash Flow ini didasarkan pada jumlah termin yang menjadi kesepakatan antara owner dan kontraktor; (4). Nilai RAB yang terdapat pada tiap – tiap termin merupakan nilai RAB yang didasarkan pada jenis analisis EST maupun LST.
2. UNTUK KAITANNYA DENGAN PROSES BISNIS Pada proses ini, proyek kontruksi dalam perencanaan biayanya melibatkan kontraktor sebagai pelaksana dan Owner sebagai pembiaya proyek tersebut. RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang telah dibuat oleh kontraktor tentunya telah disetujui oleh pihak owner, dan RAB ini nantinya akan menjadi acuan dalam pelaksaan pembiayaan proyek tersebut. Perhitungan Cash flow (Aliran Kas) yang akan ditinjau penulis meliputi dari beberapa cara pembagian/ pemberian uang muka pendanaan proyek tersebut. Pertama, Pendanaan proyek tanpa uang muka, kedua pendanaan proyek dengan uang muka 20%. Setelah dilakukan perhitungan, hasil akhir dari analisis tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik dari pendanaan tanpa uang muka dan pendanaan dengan uang muka.
Gambar 1. Flow Chart Cash flow Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 54
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Manajemen Konstruksi
Rumus Untuk Perhitungan Cash flow: 1.
2. 3.
4.
5.
6.
7. 8.
RAB = RAP + Profit RAP = RAB – 10% RAB RAP = 0,9 RAB Cash flow ditinjau berdasarkan system pembayaran mingguan, dan termin progress 25%. Dengan pembanding tanpa uang muka, dan dengan uang muka 20%, dan 30%. Profit yang didapatkan kontraktor : Profit = 10% RAB Profit = 0,1 RAB Besarnya tagihan kontraktor kepada owner : Tagihan = prestasi Tagihan = RAP + Profit Tagihan = RAB Asumsi owner melakukan penahanan sebesar 5% dari tagihan (Halphin & Woodhead). Sehingga besarnya penahanan adalah : Penahanan = 0,05 Tagihan Penahanan = 0,05 RAB Pembayaran dari owner kepada kontraktor dilakukan setelah pekerjaan kontruksi selesai. Besarnya pembayaran adalah : Pembayaran = Tagihan – 0,05 Tagihan Pembayaran = Tagihan – Penahanan Overdraft merupakan selisih antara biaya yang diperlukan dengan pembayaran : Overdraft = RAP – Pembayaran Bunga Overdraft = 12% per tahun = 1% per bulan
Gambar 2. Tampilan Menu Aliran Cash Flow
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
K - 55
Manajemen Konstruksi
Menu Aliran Cash Flow mengacu pada nomor Kontrak sebuah proyek. Perhitungan ini di bagi atas 2 metode perhitungan, yakni : Ada uang muka dan tanpa uang muka. Perhitungan dengan metoda ada uang muka berarti user harus mengisikan jumlah presentase uang muka yang menjadi kesepakatan antara owner dan kontaktor. Sedangkan metoda tanpa uang muka, user tidak perlu mengisikan data peresentase yang terdapat pada form tersebut. Item d ( pembayaran ke ) merupakan data yang secara otomatis akan dihitung oleh aplikasi. Mengacu pada No Kontrak Proyek, ketika user menghitung analisis cash flow pertama kali, maka pembayaran ke akan berisi angka 1. Begitu seterusnya sampai terpenuhi berapakah jumlah termin proyek tersebut. Kategori pembayaran berisi : 1. Termin dan 2. Pembayaran Terakhir. Dimana Pemabayaran terakhir ini merupakan akhir dari penutupan cash flow, dan secara otomatis akan langsung masuk ke form tabel analisis cash flow.
Gambar 3.Tampilan Hasil Perhitungan Cash Flow
Form hasil Analisis Cash Flow ini merupakan tahap terakhir dalam perhitungan cash flow. Dimana akan ditunjukan data perhitungan RAB, RAP, Biaya Langung, Biaya Tak Langsung, Keuntungan, Penahanan, Pembayaran, Overdraft, Bunga Overdraft, Overdraft plus Bunga Overdraft, angka penutupan akhir, serta profit yang menunjukkan total keuntungan yang didapatkan oleh kontraktor.
Gambar 4. Tampilan Hasil Grafik Cash Flow
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)
K - 56
Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
Manajemen Konstruksi
Grafik Cash Flow ini menunjukkan keadaan keuangan kontraktor pada saat pembayaran termin. Jika nilai grafik berada pada nilai minus (-) menandakan bahwa kontraktor harus melakukan peminjaman uang ke bank dengan besar bunga yang telah ditetapkan.
3. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah keuntungan yang didapatkan dalam sebuah proyek kontruksi tergantung dari perencanaan biaya proyek, modal, serta presentase – presentase yang diperlukan dalam perhitungan yang merupakan kesepakatan antara kontraktor dan owner proyek tersebut. Sistem Informasi Mananejemen Proyek ini telah berhasil dan dapat membantu dalam perhitungan cash flow sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Saran yang dapat disampaikan dari penelitian adalah perancangan Sistem Informasi Manajemen Proyek ini dapat dikembangkan seterusnya agar software yang dihasilkan dapat lebih baik dan lebih flexible untuk digunakan, misalnya dapat melakukan perhitungan RAB nya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA Andi Sri Purwo Anggoro (2008). Analisis Cash Flow Optimal (studi kasus proyek pembangunan rumah sakit dr.sardjito Yogyakarta). Yogyakarta Halpin, W.Daniel and Woodhead, W.Ronald (1998). Construction Management Second Edititon .John Willey & Sons, New York Hira N. Ajuha, S.P.Dozzi, S.M.Bourizk (1994). Project Management Techniques in Planning And Controlling Construction Projects. John Willey & Sons, New York. Iman Soeharto (1997). Manajemen proyek, Dari Konseptual Sampai Operasional. Penerbit Erlangga. Jakarta Kusnassriyanto Saiful Bahri, Wawan Sjachriyanto (2008). Teknik Pemrograman Delphi. Penerbit Informatika. Bandung Dennis, Allan, & Halley, Barbara, W.(2004). System Analysis & Design (3rd ed). USA : John Wilwy & Sons, Inc. URL: http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL http://irma14.blogspot.com/2008/09/pengertian-dasar-dan-simbol-flowchart.html Model Entity Relationship (2007). Universitas Kristen Maranatha. Pengantar Sistem Informasi (2006). Universitas Kristen Maranatha. Pranata, A. (2002). Pemrograman Borland Delphi 6 Edisi 4. Penerbit Andi. Yogyakarta. Roger S.Pressman, Phd. Rekayasa Perangkat Lunak (2002). Penerbit Andi. Yogyakarta Wahana Komputer. (2005). Membuat Program Kreatif dan Profesional dengan Delphi. Penerbit PT. Elex Media Komputindo Jakarta.
Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013
K - 57