PENGARUH LABA AKUNTANSI, TINGKAT HUTAN DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP DIVIDEN TUNAI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN JASA KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 Muhamad Cahya Kurniawan (20121112029) STIE Indonesia Banking School ABSTRACT The purpose of this study was to determine and analyze the effect of variable accounting income, operating cash flows and leverage to cash dividends at financial service industry on Indonesian Stock Exchange (BEI) in the periode of 2012-2015. Procedure election of sample is purposive sampling. Sample of this research of 9 financial services companies. The analysis technique used in this research is multiple regression analysis. The hypothesis in this study was based on previous studies and various other supporting theories. The results of this study indicate that accounting income significant positive effect to cash dividend, operating cash flow not significant effect on cash dividend, and leverage not significant effect on cash dividend. Keywords: accounting income, operatng cash flow, leverage, cash dividend
I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang tengah berlangsung saat ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat dalam perekonomian Indonesia. Para pemain dalam pasar Indonesia bukan hanya berasal dari dalam negeri, melainkan negara–negara di seluruh dunia juga mendapatkan peran yang penting dalam kegiatan ekonomi Indonesia. Situasi ekonomi dan politik yang tidak stabil tentunya mempengaruhi aktivitas operasional dan kinerja perusahaan yang diindikasikan dalam menghasilkan kas dan memperoleh laba setiap tahunnya. Kedua indikator tersebut dapat diketahui melalui analisis laporan keuangan, maka laporan keuangan sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan untuk mengambil keputusan ekonomi. Setiap perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek berkewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan. Investor memerlukan informasi mengenai hasil kinerja sebagai bahan evaluasi atas keputusan ekonomi yang diambil. Laporan keuangan merupakan sumber berbagai macam informasi bagi investor di mana informasi itu bermanfaat sebagai salah satu keputusan investasi di pasar modal. Tujuan utama seorang investor dalam menanamkan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh pendapatan, baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dividen yang diperoleh merupakan salah satu alasan investor untuk menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Menurut Hernat (2015), Dividen merupakan bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Terdapat dua jenis dividen, yaitu dividen tunai dan dividen saham. Dividen yang umum dibayarkan ialah berbentuk tunai. Dividen tunai tidak selalu dibagikan oleh perusahaan kepada investor tiap tahunnya. Pembagian dividen tunai kepada investor merupakan suatu bukti peningkatan kinerja dari perusahaan selama periode tertentu. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menentukan tingkat pembagian dividen tunai melalui kebijakan dividen yang matang. Dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan ataupun laba tahun lalu yang berada dalam pos laba ditahan dalam neraca. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan walaupun dengan keuntungan yang besar biasanya mempunyai kebutuhan dana yang cukup besar untuk membiayai investasinya, sehingga kemungkinan akan menjadi kurang likuid dan tidak dapat membayar dividen. Di 1 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
lain pihak, semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Perusahaan dengan beban hutang yang besar untuk membiayai ekspansi usahanya harus menyisihkan sebagian labanya untuk pelunasan hutang pada saat jatuh tempo, maka umumnya mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan. Laba (income) sering dinyatakan sebagai indikasi kemampuan perusahaan membayar dividen. Perusahaan didalam operasi normalnya terkadang mempunyai laba yang besar dalam kegiatan bisnisnya selama setahun, tetapi laba tersebut tidak mencerminkan jumlah kas atau likuiditas perusahaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena pendapatan maupun penjualan tidak selamanya diterima berupa kas tetapi masih berupa piutang. Faktor lainnya yang dinyatakan sebagai indikasi kemampuan perusahaan membayar dividen adalah tingkat hutang. Tingkat hutang menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya. Hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Semakin tinggi tingkat hutang yang dimiliki, maka beban bunga yang harus ditanggung juga akan semakin besar. Hal ini akan menyebabkan keuntungan yang diperoleh semakin kecil, sehingga berpengaruh pada rendahnya dividen yang mampu dibayarkan kepada pemegang saham (Setyawan, 2016). Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator atau faktor yang menentukan apakah operasi perusahaan perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. II. Tinjauan Pustaka 2.1 Signalling Theory Menurut Butarbutar (2011), signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Menurut Suriadi (2013), pengumuman informasi akuntansi memberikan signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar.
2.2 Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 1 Paragraf 7 (2015), laporan keuangan adalah:laporan keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut PSAK 1 pada paragraf 12 (2015), tujuan laporan keuangan adalah tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
2 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
2.3 Laba Laba (income) sering dinyatakan sebagai indikasi kemampuan perusahaan membayar dividen. Dalam konsep laba, laba dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu dilihat dari sisi ekonomi dan sisi akuntansi. Laba akuntansi atau laba yang dilaporkan berbeda dari laba ekonomi. Hal ini disebabkan akuntan menggunakan kriteria berbeda untuk menentukan laba. Kinerja akuntansi dari suatu perusahaan dapat diukur dengan laba akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2012) menyatakan bahwa laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis. Di dalam laba akuntansi terdapat berbagai komponen yaitu kombinasi beberapa komponen pokok seperti laba kotor laba usaha laba sebelum pajak dan laba sesudah pajak. Sehingga dalam menentukan besar laba akuntansi investor dapat melihat dari perhitungan laba setelah pajak. 2.4 Tingkat Hutang Menurut Brigham & Houston (2006) menyatakan bahwa leverage merupakan kemampuan perusahaan menggunakan pendanaan melalui hutang. Hutang didefinisikan sebagai semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, hutang ini merupakan sumber dana /modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Financial leverage atau tingkat hutang adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Untuk pengukuran rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan rasio debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. 2.5 Laporan Arus Kas Laporan arus kas melaporkan kas masuk, kas keluar dan perubahan dari kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan dalam periode tertentu (Kieso et al.,2013). Laporan ini menyediakan informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi kewajiban keuangannya, dan membayar dividen. Menurut Kieso et al. (2013), laporan arus kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis aktivitas, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. 2.6 Dividen Dividen merupakan bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015) dalam PSAK No. 23 merumuskan dividen sebagai distribusi laba kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Laba Akuntansi perusahaan akan berdampak berupa peningkatan saldo laba (retained earnings) perusahaan. 2.7 Pengembangan Hipotesis dan Penelitian Terdahulu Dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban bunga dan pajak. Oleh karena itu dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tentu saja akan mempengaruhi besarnya dividen. Semakin besar laba bersih yang dihasilkan, maka EPS dalam jumlah lembar saham yang konstan semakin besar (Isnaeni dan Herjdiono, 2015). Hery (2009) menyatakan bahwa laba bersih mempengaruhi besarnya kebijakan dividen tunai yang akan dibagikan. Perusahaan cenderung membayarkan laba dalam bentuk dividen dengan presentase yang lebih tinggi daripada perusahaan yang labanya berfluktuasi”. Masrifah (2014) mengatakan bahwa keuntungan bersih menunjukan pengaruh positif dan signifikan terhadap dividen tunai. 3 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
Ho1: Ha1:
Laba Akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai. Laba Akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai.
Leverage menunjukan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Peningkatan hutang atas ekuitas akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan akan menurunkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen (Deitiana, 2009). Susanti et. al (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Pernyataannya sesuai dengan pandangan bahwa perusahaan yang beresiko akan membayar dividennya rendah, dengan maksud untuk mengurangi ketergantungan akan pendanaan secara eksternal. Leverage yang paling umum digunakan adalah rasio hutang terhadap modal / debt to equity ratio (Merdiana, 2009). Perusahaan yang memiliki rasio leverage lebih besar seharusnya membagikan dividen lebih kecil karena laba yang diperoleh digunakan untuk melunasi kewajiban. Menurut Susanti et. al (2012) secara parsial, financial leverage atau tingkat hutang tidak ada pengaruh yang signifikan dengan dividen tunai (cash dividend). Ho2: Tingkat hutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai. Ha2: Tingkat hutang berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai. Isnaeni dan Herjdiono (2015) menyatakan bahwa arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Ho3: Ha3:
Arus kas operasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai. Arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap dividen tunai.
III. Metodologi Peneletian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan jasa keuangan selama periode 2012-2015. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 9 perusahaan jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data diperoleh dari data sekunder laporan tahunan perusahaan jasa keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah dividen tunai. Dividen tunai adalah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Variabel independen dalam penelitian ini adalah laba akuntansi, tingkat hutang dan arus kas operasi. 1. Laba Akuntansi Suwardjono (2010) mendefinisian laba sebagai pendapatan dikurangi biaya merupakan pendefinisian secara struktural atau sintaktik karena laba tidak didefinisi secara terpisah dari pengertian pendapatan dan biaya. 2. Tingkat Hutang Untuk pengukuran rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan rasio debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas (Kasmir,2008). 3. Arus Kas Operasi Menurut PSAK No. 2 Tahun 2015, Operating Cash Flow (OCF) adalah rasio yang mengukur jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dan aliran yang keluar digunakan untuk aktivitas operasi.
4 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
3.1 Model Penelitian Model penelitian ini menggunakan multiple linear regression (analisis regresi linear berganda) dengan menggunakan alat bantu eviews yaitu:
Divit = α + β1EPSit + β2DERit + β3CFOit + ε Keterangan: Div α β1 – β3 EPS DER CFO ε i t
= Dividen tunai = Konstanta = Koefisien Regresi = Laba Akuntansi = Tingkat Hutang = Arus Kas Operasi = Error = cross section identifiers = time series identifiers
IV. Analisis Hasil dan Pembahasan Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Dividen Tunai Pengaruh laba akuntansi terhadap dividen tunai pada hasil pengujian menunjukan hasil yang signifikan dan positif. Hal tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar 0,249562 dan probabilitas sebesar 0,0234 yang lebih kecil dari tingkat signifikan sebesar 0,05. Koefisien yang bertanda positif menunjukan bahwa semakin tinggi laba akuntansi maka akan semakin meningkat dividen tunai, begitu juga hal sebaliknya yaitu jika semakin rendah laba akuntansi maka akan semakin menurun dividen tunai. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Herdjiono (2015) dan Masrifah (2014) yang menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan dan positif terhadap dividen tunai. Pengaruh Tingkat Hutang Terhadap Dividen Tunai Pengaruh tingkat hutang terhadap dividen tunai pada perusahaan sektor jasa keuangan menunjukan hasil yang tidak signifikan. Hal tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar 0,120582 dan probabilitas sebesar 0,2125 yang lebih besar dari tingkat signifikan sebesar 0,05. Koefisien yang bertanda negatif menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat hutang maka akan semakin menurun dividen tunai, begitu juga sebaliknya yaitu jika semakin rendah tingkat hutang akan semakin meningkat dividen tunai. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Herdjiono (2015) yang menyatakan bahwa tingkat hutang berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen tunai. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai Pengaruh Arus kas operasi terhadap Dividen tunai pada perusahaan sektor jasa keuangan menunjukan bahwa arus kas operasi berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen tunai. Hal tersebut sesuai dengan hasil koefisien regresi sebesar -0,000862 dan probabilitas sebesar 0,6806 yang lebih besar dari tingkat signifikan sebesar 0,05. Koefisien yang bertanda negatif menunjukan bahwa semakin tinggi arus kas operasi maka akan semakin menurun dividen tunai, begitu juga sebaliknya yaitu jika semakin rendah arus kas operasi akan semakin meningkat dividen tunai. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Masrifah (2014) yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen tunai. 5 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
V. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, variabel yang memiliki pengaruh terhadap dividen tunai adalah laba akuntansi. Laba Akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan dan berhubungan positif terhadap dividen tunai. Hasil ini mengindikasikan bahwa besar kecilnyha laba akuntansi merupakan salah satu hal yang mempengaruhi naik turunnya dividen tunai. Variabel tingkat hutang dan arus kas operasi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap dividen tunai. Hasil ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya tingkat hutang dan arus kas operasi sedikit mempengaruhi naik turunnya dividen tunai. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran bagi perusahaan adalah untuk meningkatkan laba akuntansi dengan cara seperti meningkatkan pendapatan, mengefisiensikan biaya seoptimal mungkin dengan menekankan pengeluaran, memanfaatkan sumber-sumber ekonomis perusahaan secara efisien dan memaksimalkan utilisasi asset-aset perusahaan secara lebih baik agar saham-saham dari perusahaan tersebut menjadi prioritas investor dalam membeli saham. Saran bagi investor adalah agar mempertimbangkan laba akuntansi sebagai hal yang dapat mempengaruhi dalam keuputusan berinvestasi.
6 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
DAFTAR PUSTAKA Belkaoui, Ahmed Riahi. (2012). “Accounting Theory.” 6th edition. New York: Thompson. Butarbutar, Nurlina. (2011). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 20082010.” Universitas Sumatera Utara. Brigham, Eugene F and Joel F.Houston. (2006). “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.” alih bahasa Ali Akbar Yulianto. Buku satu, Edisi sepuluh, PT. Salemba Empat, Jakarta. Deitiana, Tita. (2009). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi.” Vol. II, No. 1. Herdjiono, Irine. (2015). “Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasim Leverage, dan Dividen Tahun Sebelumnya Terhadap Dividen Tunai.” Universitas Musamus Merauke. Hernat , O. P. (2015). “Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2013.” Skripsi S1 Program Studi Akuntansi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Hery. (2009). “Hubungan laba bersih dan arus kas operasi dengan dividen kas.” Jurnal akuntabilitas, hal.10-16 ISSN1412-0240 Vol.9. No.1. Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). “Standar Akuntansi Keuangan.” Salemba Empat, Jakarta Kasmir. (2011). “Analisis Laporan Keuangan.” Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kieso, Donald E. Jerry J Weyganndt, & Terry D. Warfield. (2013). “Intermediate Accounting.” 13th edition. United States: John Wiley&Sons, Inc. Masrifah, Ifah (2014). “Pengaruh Laba bersih, Arus Kas Operasi dan RUPS dengan Dividen Tunai.” Tesis. Universitas Terbuka. Merdiana, Candra Viola. (2009). “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Harga Saham Terhadap Cash Dividen.” Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. .
7 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
Suriadi, L. (2013). “Pengaruh Sales Growth, Debt To Equity Ratio Dan Deviden Payout Rasio Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI.” Susanti, Eva. Islahuddin dan Muhammad Arfan. (2012). “Pengaruh Profotabilitas, Financial Levarage, dan Acid Test Rasio terhadap Dividen Tunai.” Fakultas Ekonomi Univesitas Syiash Kuala Aceh. Suwardjono. (2010). “Teori Akuntansi: Pengungkapan dan Sarana Interpretatif.” Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
8 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN
Data Laba Akuntansi Perusahaan Jasa Keuangan (dalam ratusan milyar)
NO
NAMA PERUSAHAAN
1
PT. ASURANSI BINA DARTA
2
PT. BANK RAKYAT INDONESIA
3
PT. BANK CENTRAL ASIA
4
PT. BANK NEGARA INDONESIA
5
PT. BANK TABUNGAN NEGARA
6
PT. BANK BUKOPIN
2012
2013
2014
2015
99.37
151.48
172.28
18,661. 01 11,898. 52 7,202.6 0 1,357.8 4 838.54
19,916. 65 13,004. 31 6,243.8 5 1,443.0 6 884.63
24,481. 52 16,364. 51 11,914. 73 1,120.7 2 696.16
2,685.6 2 24,872. 13 17,691. 51 20,862. 55 1,811.3 4 946.99
4,081.9 4,076.7 2,761.3 5 5 1 1,193.3 1,376.3 1,103.4 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH 8 0 9 5 JAWA BARAT DAN BANTEN 16,256. 17,996. 21,842. 9 PT BANK MANDIRI 58 09 68 Data Arus Kas Operasi Perusahaan Jasa Keuangan (dalam ratusan milyar) 7
PT. BANK DANAMON INDONESIA
NO
NAMA PERUSAHAAN
1
PT. ASURANSI BINA DARTA
2
PT. BANK RAKYAT INDONESIA
3
PT. BANK CENTRAL ASIA
4
PT. BANK NEGARA INDONESIA
5
PT. BANK TABUNGAN NEGARA
6
PT. BANK BUKOPIN
7
PT. BANK DANAMON INDONESIA
8
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN
9
PT BANK MANDIRI
2,537.9 1 1,369.8 3 20,446. 83
2012
2013
2014
2015
152.06 1,995.6 9 27,715. 04 6,948.4 6 1,844.9 4 2,877.7 7 3,178.0 3 6,533.4 3 9,047.8 8
291.32 4,399.0 9 4,189.8 3 5,006.6 5 3,295.6 8 939.66
225.95 75,822. 64 35,136. 53 610.37
130.28 45,544. 91 29,459. 03 24,356. 63 1,707.5 8 476.58
3,533.1 3 10,399. 77 12,733. 52
2,049.0 1 3,435.3 0 5,500.4 4 1,176.5 5 21,091. 69
8,994.6 1 5,579.2 0 10,201. 45
9 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
Data Tingkat Hutang Perusahaan Jasa Keuangan NO
NAMA PERUSAHAAN
2012
2013
2014
2015
1
PT. ASURANSI BINA DARTA
1.79
1.64
1.21
1.33
2
PT. BANK RAKYAT INDONESIA
7.50
6.89
7.21
6.76
3
PT. BANK CENTRAL ASIA
7.52
6.74
6.28
5.60
4
PT. BANK NEGARA INDONESIA
6.66
7.11
5.59
5.26
5
PT. BANK TABUNGAN NEGARA
9.87
10.35
10.80
11.40
6
PT. BANK BUKOPIN
12.15
10.18
10.62
11.52
4.42 4.84 PT. BANK DANAMON INDONESIA 10.28 9.06 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH 8 JAWA BARAT DAN BANTEN 6.86 6.72 9 PT BANK MANDIRI Dividen Tunai Perusahaan Jasa Keuangan (dalam milyaran rupiah)
5.00
4.50
9.02
9.81
6.65
6.16
7
NO
NAMA PERUSAHAAN
2012
2013
2014
2015
1
PT. ASURANSI BINA DARTA
18.62
24.83
46.56
52.77
2
PT. BANK RAKYAT INDONESIA
3016.59
5556.29
6384.05
7272.50
3 4
PT. BANK CENTRAL ASIA PT. BANK NEGARA INDONESIA
5
PT. BANK TABUNGAN NEGARA
2769.41 1165.18 223.73
2859.98 2113.84 409.19
3772.22 2716.30 468.65
3081.88 2695.65 223.12
6
PT. BANK BUKOPIN
221.45
249.46
249.46
278.91
1000.92 1203.64 1212.46 PT. BANK DANAMON INDONESIA 663.85 757.28 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH 592.17 8 JAWA BARAT DAN BANTEN 2449.21 4651.22 5461.13 9 PT BANK MANDIRI Data Laba Akuntansi Perusahaan Jasa Keuangan (dalam logaritma normal)
781.15
7
694.25 4967.97
NO
NAMA PERUSAHAAN
2012
2013
2014
2015
1
PT. ASURANSI BINA DARTA
25.32
25.74
25.87
28.62
2
PT. BANK RAKYAT INDONESIA
30.56
30.62
30.83
30.84
3
PT. BANK CENTRAL ASIA
30.11
30.20
30.43
30.50
4
PT. BANK NEGARA INDONESIA
29.61
29.46
30.11
30.67
5
PT. BANK TABUNGAN NEGARA
27.94
28.00
27.74
28.23
6
PT. BANK BUKOPIN
27.45
27.51
27.27
27.58
7
PT. BANK DANAMON INDONESIA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN PT BANK MANDIRI 10
29.04
29.04
28.65
28.56
27.81
27.95
27.73
27.95
30.42
30.52
30.71
30.65
8 9
Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
Data Arus Kas Operasi Perusahaan Jasa Keuangan (dalam logaritma normal) NO
NAMA PERUSAHAAN
2012
2013
2014
2015
1
PT. ASURANSI BINA DARTA PT. BANK RAKYAT INDONESIA
25.75 -28.32
26.40 29.11
26.14 31.96
25.59 31.45
2 3
PT. BANK CENTRAL ASIA
30.95
-29.06
31.19
31.01
4
PT. BANK NEGARA INDONESIA
29.57
-29.24
-27.14
30.82
5
PT. BANK TABUNGAN NEGARA
28.24
-28.82
-28.35
28.17
6
PT. BANK BUKOPIN
28.69
-27.57
28.87
26.89
7
PT. BANK DANAMON INDONESIA
-28.79
28.89
29.34
29.83
8
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN
29.51
-29.97
27.79
29.35
9
PT BANK MANDIRI
29.83
30.18
30.68
29.95
Dividen Tunai Perusahaan Jasa Keuangan (dalam logaritma normal)
NO
NAMA PERUSAHAAN
2012
2013
2014
2015
1
PT. ASURANSI BINA DARTA
2.92
3.21
3.84
3.97
2
PT. BANK RAKYAT INDONESIA
8.01
8.62
8.76
8.89
3 4
PT. BANK CENTRAL ASIA PT. BANK NEGARA INDONESIA
5
PT. BANK TABUNGAN NEGARA
7.93 7.06 12.32
7.96 7.66 12.92
8.24 7.91 13.06
8.03 7.90 12.32
6
PT. BANK BUKOPIN
12.31
12.43
12.43
12.54
7
PT. BANK DANAMON INDONESIA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN PT BANK MANDIRI
6.91
7.09
7.10
6.66
13.29
13.41
13.54
13.45
7.80
8.44
8.61
8.51
8 9
11 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
LAMPIRAN 2 OUTPUT EVIEWS
STATISTIK DESKRIPTIF
DIVIDEN_TUNA LABA_AKUNTAN TINGKAT_HUTAN ARUS_KAS_OPER I SI G ASI Mean 9.057105 28.89514 7.090983 14.69143 Median 8.340152 28.84152 6.811150 28.77658 Maximum 13.54000 30.84477 12.14653 31.95942 Minimum 2.924462 25.32216 1.206450 -29.97280 Std. Dev. 3.087180 1.572248 2.939943 25.38973 Skewness -0.085694 -0.458820 -0.266773 -1.143149 Kurtosis 2.196776 2.303038 2.484681 2.326851 JarqueBera Probability Sum Sum Sq. Dev.
1.011813 0.602959
1.991729 0.369404
0.825337 0.661881
8.520430 0.014119
326.0558
1040.225
255.2754
528.8915
333.5739
86.51870
302.5144
22562.34
36
36
36
36
Observatio ns
UJI CHOW
Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test
Statistic
Cross-section F Cross-section Chi-square
50.150813 (8,24) 103.482760 8
d.f.
Prob. 0.0000 0.0000
UJI HAUSMAN
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Cross-section random
72.014400 3
Chi-Sq. d.f. Prob. 0.0000
12 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
UJI NORMALITAS
9
Series: Standardized Residuals Sample 2012 2015 Observations 36
8 7 6 5 4 3 2 1
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
-3.51e-17 0.034494 0.461999 -0.510426 0.236860 -0.305509 2.663550
Jarque-Bera Probability
0.729812 0.694262
0 -0.6
-0.5
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
UJI MULTIKOLINIERITAS
LABA_AKUNTA TINGKAT_HUTA ARUS_KAS_OPER NSI NG ASI LABA_AKUNTANSI 1 -0.013991 0.026651 TINGKAT_HUTAN G -0.013991 1 -0.160510 ARUS_KAS_OPER ASI 0.026651 -0.160510 1
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Dependent Variable: LOG(RESID2) Method: Panel Least Squares Date: 08/24/16 Time: 23:17 Sample: 2012 2015 Periods included: 4 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 36 Variable
Coefficient
Std. Error
LABA_AKUNTANSI TINGKAT_HUTANG ARUS_KAS_OPER ASI C
0.166859 -0.246434
0.273082 0.611023 0.147907 -1.666143
0.5455 0.1054
-0.026409 -6.902352
0.017131 -1.541616 7.984693 -0.864448
0.1330 0.3938
R-squared 0.130331 Adjusted R-squared 0.048799 S.E. of regression 2.539054 Sum squared resid 206.2975 Log likelihood -82.50619 F-statistic 1.598533 Prob(F-statistic) 0.209043
t-Statistic
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob.
-4.216383 2.603370 4.805900 4.981846 4.867310 2.094137
13 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School
REGRESI
Dependent Variable: DIVIDEN_TUNAI Method: Panel Least Squares Date: 08/24/16 Time: 23:11 Sample: 2012 2015 Periods included: 4 Cross-sections included: 9 Total panel (balanced) observations: 36 Variable
Coefficient Std. Error
LABA_AKUNTANSI 0.249562 TINGKAT_HUTANG -0.120582 ARUS_KAS_OPER ASI -0.000862 C 2.713688
t-Statistic
Prob.
0.103106 0.094144
2.420449 -1.280819
0.0234 0.2125
0.002069 3.217069
-0.416767 0.843528
0.6806 0.4073
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.994113 0.991415 0.286036 1.963595 1.275565 368.4636 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
9.057105 3.087180 0.595802 1.123642 0.780032 2.215171
14 Pengaruh laba..., Muhamad Cahya Kurniawan, Ak.-IBS, 2016
Indonesia Banking School