JURNAL PENELITIAN VOL. 10 SISTEM INFORMASI BERBASIS GEOGRAFI UNTUK PENDUKUNG PROMOSI WISATA BUDAYA DI KOTA YOGYAKARTA ( Oleh : Rochmad Haryanto, Muhammad Sholeh ) Abstract The number of locations that a lot of cultural tourism in Yogyakarta has the potential to be developed and utilized positively, including exploited for tourism purposes. In addition, cultural and historical tourist sites can be used as an important cargo in the areas of cultural development of integrated and strategic area of cultural heritage conservation in the city of Yogyakarta. In an effort to inform the public of the existence of this historical tourist sites, the need for presentation of information using the internet. The existence of Internet-based information for travelers to be something very important, especially information related to tourist sites as well as information on attractions. In this application the information presented includes information from a mainly tourist attractions and cultural history, the location-based tourist attractions map, photo gallery, and the route that can be taken to the location of a particular point. In this study was built based application that can display the geographical location of the travel show in map form. This application is developed by using, databases: MySQL, Apache web server, Google MAP functions, and PHP programming language. Keywords: information, tourism, culture, application A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Di wilayah Kota Yogyakarta terdapat berbagai daerah kunjungan wisata yang menjadi target kunjungan wisatawan terutama kunjungan wisata budaya. Daerah kunjungan tersebut diantaranya adalah Kraton Yogyakarta yang merupakan salah satu objek wisata sejarah Yogyakarta yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam maupun luar negeri. Di samping Kraton masih banyak tempat wisata lain yang berbasis budaya, diantaranya : Museum Sonobudoyo merupakan museum budaya yang lengkap setelah Museum Pusat Jakarta. Terletak di sisi barat laut alun–alun utara Yogyakarta. Museum yang juga merupakan sarana pendidikan, khususnya dalam bidang seni–budaya dan kepurbakalaan. Vredeburg Di pusat kota, di depan Gedung Agung (bekas istana Presiden RI di zaman Yogyakarta menjadi ibukota Negara tahun 1946), di belakang Monumen Serangan Umum 1 Maret terletak sebuah benteng kuno, Vredeburg. Benteng ini sengaja didirikan oleh penjajah Belanda untuk mengamankan pemerintahannya dengan seorang Gubernur Hindia Belanda yang bertempat tinggal di Gedung Gubernuran (Gedung Agung sekarang). Gedung Agung Istana Yogyakarta yang dikenal dengan nama Gedung Agung terletak di pusat keramaian kota, tepatnya di ujung Selatan Jalan Ahmad Yani dahulu dikenal Jalan Malioboro, jantung ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan istana terletak di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.
64
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 Tamansari adalah taman kerajaan atau pesanggrahan Sultan Yogya dan keluarganya. Sebenarnya selain Taman Sari, Kesultanan Yogyakata memiliki beberapa pesanggrahan seperti Warungboto, Tugu dan lainnya Angka kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta pada tahun 2012 sebanyak 4.084.303 (Anonim, 2012) dan angka wisatawan setiap tahun mengalami kenaikan dan tentunya diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Sebagai upaya untuk mendukung publikasi atau promosi, banyak cara yang sudah ditempuh baik melalui Pemerintah ataupun pihak swasta. Salah satu upaya tersebut adalah mengoptimalkan promosi melalui internet. Dari hasil pemantauan website yang mempromosikan potensi wisata budaya di Yogyakarta sudah banyak, tetapi informasi lebih banyak berbasis teks dan gambar, sehingga dalam penelitian ini akan dibuat informasi berbasis internet dan dalam informasi tersebut dilengkapi dengan sistem informasi geografis yang menunjukkan arah dan tempat menuju wisata budaya tersebut. Gambar 1, salah satu contoh promosi wisata di kota Yogyakarta.
Gambar 1. Website Wisata (Anonim, 2013) 2. Tujuan Penelitian Pengembangan sistem informasi geografi ini bertujuan : a. Menciptakan suatu sistem informasi berbasis geografi yang menginformasikan wilayah potensi budaya yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja, b. Menyajikan informasi lokasi wisata budaya dengan teks dan gambar, sehingga pengguna mendapatkan gambaran dari suatu lokasi wisata budaya, c. Menyajikan informasi lokasi wisata budaya dengan dilengkapi peta dan rute untuk menuju lokasi dari titik tertentu. 3. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari pengembangan sistem informasi ini, yaitu : a. Dengan adanya fasilitas sistem informasi geografi ini, pengguna mendapatkan gambaran lokasi wisata tidak hanya teks atau gambar tetapi dapat mengetahui lokasi wisata berbasis peta serta arah yang harus dilalui untuk menuju lokasi. b. Menjadi salah satu bentuk promosi wisata yang dapat diakses melalui internet.
65
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 B. Tinjauan Pustaka 1. Website Pariwisata Beberapa referensi yang terkait dengan website pariwisata baik yang dikelola Pemerintah maupun swasta menjadi rujukan dalam penelitian ini. Website tersebut diantaranya : http://pariwisata.jogjakota.go.id Dalam website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta ini (gambar 2) informasi disajikan dalam bentuk teks. Kekurangan dengan informasi berbasis teks diantaranya pengunjung website tidak mendapatkan gambaran lokasi wisata tersebut berada, gambaran secara visual hanya tersaji dalam bentuk gambar.
Gambar 2. Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta (Anonim, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Yogyakarta, 2007) http://potensiwisata.bantulkab.go.id Salah satu referensi dalam penelitian ini yang menggunakan fasilitas peta interaktif adalah website wisata kabupaten Bantul (gambar 3). Kekurangan dari website ini, tidaknya ini tidak adanya fasilitas untuk mencari wisata pada suatu titik lokasi. Informasi yang menampilkan peta lokasi wisata ditampilkan berdasarkan wilayah kecamatan. Dengan tampilan informasi berdasar kecamatan ini, tentunya dalam mencari suatu lokasi wisata, harus mengetahui lokasi wisata tersebut berada dalam wilayah kecamatan.
Gambar 3 Website wisata dan kuliner Kabupaten Bantul (Anonim, Kabupaten Bantul, 2012) 2. Hasil Penelitian/paper Referensi yang berhubungan dengan hasil penelitian atau paper diantaranya penelitian atau paper yang berhubungan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian atau paper yang menjadi referensi diantaranya : (Agus, 2013) mengupas tentang pemanfaatan Google Maps dalam implementasi sistem informasi geografi untuk menyajikan informasi wisata khususnya di wilayah Bali. Dalam aplikasi yang dibangun di samping menampilkan lokasi–lokasi wisata di Bali 66
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 juga menyajikan informasi rute menuju suatu lokasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa Google Maps dapat digunakan untuk mengimplementasikan sistem informasi geografis.
Gambar 4. Hasil peta wisata di Bali (Danny Manongga, 2009) membahas tentang penyediaan informasi berbasis sistem informasi geografis (SIG), informasi disajikan dan ditampilkan dalam bentuk peta. Peta terdiri dari data dan deskripsi tentang data. SIG dapat menyediakan informasi seperti hotel, restoran, tempat wisata, bank dan lainnya, jalan yang menghubungkan tempat– tempat tersebut, maupun deskripsi tentang tempat dan jalan. Sistem diimplementasikan di kota Semarang, dengan menyediakan tools untuk searching dan informasi tentang fasilitas wisata beserta foto untuk wisatawan. Dengan kemampuan SIG, wisatawan mempunyai panduan untuk membantu perjalanan di Semarang.
Gambar 5 . Hasil Pencarian Lokasi Tempat (Danny Manongga, 2009) 3. Teori Pendukung Cara Kerja Google Maps Google Maps dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta, database, serta objek–objek yang interaktif yang dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript dan AJAX, dan beberapa bahasa pemrograman lainnya. Gambar–gambar peta yang muncul pada layar merupakan hasil komunikasi dari pengguna dengan database pada web server google untuk menampilkan gabungan dari potongan–potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam suatu database pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Bagian–bagian gambar map merupakan gabungan dari gambar–gambar yang berukuran 256 x 256 pixel. Tiap–tiap 256 x 256 tile mewakili gambar tertentu dalam longitude, latitude dan zoom level tertentu. (Map, et al., 2013)
67
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 Google Maps Application Programming Interface (API) Bahasa pemrograman dari Google Maps yang hanya terdiri dari HTML dan Javascript, memungkinkan untuk menampilkan Google Maps di website lain. Kustomisasi dari aplikasi ini dimungkinkan dengan disediakannya client-side scripts dan server-side hooks. Google Maps Application Programming Interface (API) merupakan suatu fitur aplikasi yang dikeluarkan oleh Google untuk memfasilitasi pengguna yang ingin mengintegrasikan Google Maps ke dalam website masing-masing dengan menampilkan data point milik sendiri. Dengan menggunakan Google Maps API, Google Maps dapat di– embed pada website eksternal. Agar aplikasi Google Maps dapat muncul di website tertentu, diperlukan adanya API key. API key merupakan kode unik yang digenerasikan oleh Google untuk suatu website tertentu, agar server Google Maps dapat mengenali, namun untuk Google Maps API versi 3 sudah tidak membutuhkan API key, sehingga mempermudah untuk menggunakan Google Maps API, dan pada versi ini juga terdapat beberapa perbedaan sintaks dari kode yang digunakan. C. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini langsung pada objek yang diteliti, yaitu objek wisata budaya yang terdapat di kota Yogyakarta diantaranya : - Kraton - Sasana Hinggil - Masjid Selo - Istana Gedung Agung - Masjid Gedhe Kauman - Pura Pakualaman - Tamansari - dan lainnya 2. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa wisata budaya yang ada di kota Yogyakarta berikut sarana prasarana, peta atau nilai lebih dari tiap–tiap wisata budaya. 3. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Perangkat Keras (Hardware) a. Laptop dengan spesifikasi (merek Compaq CQ40 – 324 TU, Prosesor Intel™ Core™2 Duo CPU T6400 @ 2.00GHz, RAM 1 GB DDR2, Harddisk 320 GB) b. Handphone dengan spesifikasi (model NX-A890 Journey, resolusi layar 480 x 320 pixel, sistem operasi android 2.2 froyo) Perangkat Lunak (Software) a. Sistem operasi Windows 7 b. Paket aplikasi pada program XAMPP : - Webserver : Apache/2.2.14 - Bahasa Pemrograman : PHP 5.3.2-1 c. Basis Data : MySQL d. Web Browser : Mozilla Firefox 3.6.3, Opera Mobile e. Google Maps API sebagai map server
68
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 Dalam pembuatan sistem informasi yang menggunakan fasilitas Google Maps, di samping informasi dari wisata serta gambar, hal lain yang menjadi dasar dalam pembuatan aplikasi adalah posisi lintang dan bujur dari lokasi wisata. Berdasar kebutuhan data di atas, alur kerangka penelitian disajikan dalam gambar 6.
Gambar 6. Alur kerangka penelitian
69
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 D. Hasil Penelitian 1. Hasil Perancangan Basis Data Tabel Kecamatan Tabel kecamatan digunakan untuk menyimpan data-data yang terkait dengan nama kecamatan dan posisi latitude dan longitude. Tabel 1. Merupakan hasil perancangan basis data kecamatan. Tabel 1. Struktur tabel kecamatan Field Type int(5) id_kecamatan nama_kec char(52) Lat double Lng double enum('bantul', 'yogyakarta,’Sleman’,’Kulon progo’,’Gunung daerah Kidul’') Tabel Wisata Tabel wisata digunakan untuk menyimpan data–data yang terkait dengan data–data wisata. Dalam tabel ini akan disimpan nama wisata, penjelasan dari tempat wisata serta posisi latitude dan longitude. Tabel 2. Struktur tabel wisata Field Type Null Default int(5) No id_wisata id_kecamatan int(5) No id_kategori int(5) No id_album int(5) No nama_wisata varchar(100) No alamat tinytext No kontak varchar(30) No dekripsi text No lat double No lng double No Tabel Album Tabel Album digunakan untuk menyimpan data–data yang terkait dengan foto dari lokasi wisata. Tabel 3 Merupakan hasil perancangan basis data wisata Tabel 3. Struktur Tabel Album Field Type Null Default int(5) No id_album id_kecamatan int(5) No jdl_album varchar(100) No gbr_album varchar(100) No aktif enum('Y', 'N') No Y
70
JURNAL PENELITIAN VOL. 10
Tabel Gallery Tabel gallery digunakan untuk menyimpan gambar–gambar yang terkait dengan lokasi wisata. Tabel 4.Merupakan hasil perancangan basis Tabel 4. Struktur Tabel Gallery Field Type Null Default int(5) No id_gallery id_album int(5) No id_kecamatan int(5) No jdl_gallery varchar(100) No keterangan Text No gbr_gallery varchar(100) No 2. Titik lokasi latitude dan longitude Pengolahan data yang memerlukan kecermatan tinggi adalah proses pencarian titik lokasi (latitude dan longitude) dari suatu lokasi wisata. Dalam melakukan validasi data latitude dan longitude ini, dapat menggunakan website here.com
Gambar 7. Website untuk mencari lokasi latitude dan longitude suatu daerah (Anonim, 2008) 3. Pengujian sistem Dalam pengembangan sistem, hasil akhir dari pengembangan harus dilakukan pengujian sistem. Dalam pengujian sistem ini dilakukan pengujian–pengujian diantaranya: a. Pengujian basis data Dalam pengujian/validasi ini dilakukan proses pengecekan apakah jumlah medan field yang sudah ditentukan dapat menyimpan data–data yang dimasukkan. Dalam desain basis data semua lebar field sudah dapat menampung semua data yang dimasukkan.
71
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 b. Pengujian proses penyimpanan Dalam pengujian ini dilakukan proses pengecekan apakah proses pemasukan data sudah tersimpan dalam basis data dan tidak ada data yang terpotong. c. Pengujian aplikasi Validasi dari sisi pengguna dilakukan agar pengguna dapat menjalankan aplikasi tanpa adanya bimbingan atau petunjuk. Validasi menu harus dicek, agar menu pilihan benar–benar berisi informasi yang sesuai dengan kalimat yang ada di menu, demikian juga informasi yang ditampilkan harus sesuai dengan menu yang dipilih pengguna. Dalam validasi ini sudah dilakukan pengecekan, semua link akan menampilkan informasi sesuai nama link. 1. Tampilan Aplikasi Halaman Home Merupakan halaman utama atau halaman pertama kali muncul ketika seseorang mengakses website lokasi wisata budaya dan sejarah kota Yogyakarta. Melalui halaman depan ini pengaksesan bisa dilakukan ke halaman lain melalui link–link yang ada. Tampilan depan akan menampilkan objek singkat dari lokasi wisata Gambar 8 merupakan tampilan utama dari sistem, untuk melihat informasi detail dari suatu lokasi wisata, pengguna dapat melakukan klik pada nama lokasi yang diinginkan. Gambar 9 merupakan hasil jika dilakukan pemilihan lokasi wisata Sasana Hinggil. Informasi yang ditampilkan dari suatu lokasi wisata budaya adalah : 1. Informasi/ narasi dari lokasi wisata 2. Gambar galeri 3. Peta lokasi wisata 4. Rute menuju lokasi wisata dari suatu titik yang diinginkan pengguna
Gambar 8. Tampilan menu utama pengguna
72
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 Peta Lokasi Di samping menginformasikan lokasi wisata dalam bentuk teks dan gambar (gambar 10), aplikasi juga menampilkan peta dimana lokasi wisata berada serta daerah di sekitar lokasi (gambar 9). Dengan adanya peta ini, tentunya informasi lebih menarik dan mempermudah pengunjung untuk menuju lokasi wisata.
Peta lokasi wisata
Gambar 9. Posisi lokasi wisata
Galeri foto lokasi wisata
Narasi dari lokasi wisata
Gambar 10. Deskripsi lokasi wisata Rute Menuju Lokasi Agar mempermudah pengguna menuju lokasi wisata, dalam penelitian ini, aplikasi yang dikembangkan dilengkapi dengan fasilitas untuk menuju lokasi wisata dari suatu titik tertentu. Proses penggunaan fasilitas ini, pertama harus dimasukkan lokasi awal dari proses pencarian rute (gambar 11). Hasil dari pencarian ini akan ditampilkan rute menuju lokasi dalam bentuk garis jalan di peta serta perkiraan nama jalan untuk menuju lokasi wisata (gambar 11).
73
JURNAL PENELITIAN VOL. 10
Titik awal pencarian rute
Gambar 11. Pencarian rute
Nama jalan menuju lokasi
Hasil rute menuju lokasi Gambar 12. Rute menuju lokasi
E. Kesimpulan dan Rekomendasi 1. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan, uraian pada bab–bab sebelumnya dan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dengan adanya sistem informasi ini dapat menampilkan informasi mengenai lokasi wisata di kota Yogyakarta, sehingga dapat mempermudah pengunjung untuk mengetahui informasi sebelum melakukan kunjungan wisata. b. Informasi disajikan secara interaktif dengan dilengkapi dengan data berupa teks, gambar serta peta lokasi. c. Dengan adanya peta lokasi dan rute untuk menuju lokasi, akan mempermudah pengunjung menuju lokasi wisata sehingga tidak melakukan pencarian rute. d. Sistem informasi dibangun berbasis website, sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan fasilitas internet.
74
JURNAL PENELITIAN VOL. 10 2. Saran Adapun saran-saran yang bisa diberikan adalah pada pengembangan Sistem Informasi ini diantaranya : a. Aplikasi dilengkapi informasi cagar budaya yang ada di kota Yogyakarta. b. Aplikasi dilengkapi dengan aplikasi multimedia (video) atau adanya fasilitas untuk dapat mengunduh video sehingga tidak membebani jalur internet. c. Informasi sarana dan prasarana dapat ditambahkan dalam aplikasi, sehingga pengunjung dapat mengetahui potensi wisata yang ada di lokasi wisata. d. Informasi wisata atau pasar wisata yang ada di sekitar lokasi wisata dapat ditambahkan sehingga pengunjung dapat mengetahui potensi wisata lain yang ada di sekitar lokasi wisata yang dilihat. 3. Rekomendasi Hasil akhir dari penelitian ini adalah website yang menginformasikan potensi wisata budaya di kota Yogyakarta. Informasi yang ditampilkan berbasis peta, sehingga pengunjung dapat mengetahui tempat wisata dengan informasi peta serta moda transportasi yang dapat digunakan menuju lokasi. Daftar Pustaka Agus, S. N. (2013). Design And Implementation Of Geographic Information System On Tourism Guide Using Web-Based Google Maps . IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol. 10, Issue 1, No 2 . Anonim. (2012). Statistik Kepariwisataan 2012. Yogyakarta: Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Anonim. (2010). Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat. Retrieved 7 10, 2013, from http://disbudpar.kalbarprov.go.id/ : http://disbudpar.kalbarprov.go.id/petawisata.html Anonim. (2007). Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Yogyakarta. Retrieved 8 02, 2013, from http://pariwisata.jogjakota.go.id/: http://pariwisata.jogjakota.go.id/index/extra.arsip/2 Anonim. (2008). Here. Retrieved 8 25, 2013, from www.here.com: http://here.com/7.8082266,110.3623643,15,0,0,normal.day Anonim. (2012). Kabupaten Bantul. Retrieved 7 20, 2013, from www.bantulkab.go.id: potensiwisata.bantulkab.go.id Danny Manongga, S. P. (2009). Sistem Informasi Geografis Untuk Perjalanan Wisata Di Kota Semarang. JURNAL INFORMATIKA VOL. 10, NO. 1, MEI 2009 http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/inf , 1-9. Dulbahri. (1993). Sistem Informasi Geografis. Jakarta: PT. Gramedia. Ekadinata, A. (2008). Sistem Informasi Geografis Untuk Pengolahan Bentang Lahan berbasis Sumber Daya Alam. Bandung: ICRAF. Elcom. (2010). Hebatnya Google Maps Dan Pintarnya Google Street. Yogyakarta: Penerbit Andi . Map, G., & Map, G. (2013, Januari 10). https://maps.google.com/. Prahasta, E. (2007). Sistem Informasi Geografis: Membangun Aplikasi Web-based Geografis Information System Dengan Map Server. Informatika. Purvis, M. (2006). Beginning Google Maps Applications with PHP and Ajax. Apress , United States.
75