SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. DUTA NAYANTAKA PRATAMA
Latar Belakang Masalah • Perkembangan suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada manajemen perusahaan, dalam mengendalikan aktivitasaktivitas perusahaannya, manajemen perusahaan membutuhkan suatu sistem informasi yang juga perlu dijalankan dalam mengendalikan serta mengkoordinasikan kegiatan perusahaan. • Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan banyaknya perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. • Menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan seperti penyelewengan, kecurangan, dan pemborosan oleh pihak dalam maupun pihak luar perusahaan.
Rumusan Masalah Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dijalankan PT. Duta Nayantaka Pratama?
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi kredit yang dijalankan PT. Duta Nayantaka Pratama.
Pembahasan •
•
•
Dari hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa kegiatan penjualan yang dijalankan oleh PT. Duta Nayantaka Pratama adalah prosedur penjualan melalui proses KPR. PT. Duta Nayantaka Pratama bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai pihak yang menyediakan KPR bagi konsumen di Perumahan Cibinong Green Residence. Pembiayaan yang diberikan oleh BTN adalah maksimal sebesar 80% dari harga jual rumah yang sudah ditetapkan oleh perusahaan (developer) dan 20% sisanya merupakan konstribusi uang muka dari konsumen.
Komponen Pembentuk Sistem • • • • • • •
Pembagian Fungsi Terkait Dokumen yang Digunakan Catatan Akuntansi yang Digunakan Jaringan Prosedur Diagram Alir Dokumen (Flowchart) Diagram Alir Data (DFD) Sistem Pengedalian Internal
Bagan Alur Dokumen (Flowchart) Bagian Pemasaran Mulai
Menerima pesanan dari konsumen
Menerima pembayaran booking fee dari konsumen Uang booking fee Menyiapkan, mengisi, dan menandatangani SPR (5 rangkap) SPR 5 rangkap
Menerima dokumen persyaratan dari konsumen (4 rangkap) DPK 5 rangkap DPK 1 SPR 1 SPR 2 SPR 3
SPR 4 SPR 5 DPK 2 DPK 3 DPK 4 Uang booking fee
N
Konsumen 1
2
Bagian Keuangan 1
SPR 3
2
DPK 2
SPR 4
SPR 5
DPK 3
DPK 4
Uang booking fee
Bank
Menerima pembayaran uang muka dari konsumen
SP3K
Uang muka Membuat kwitansi sebagai bukti kas masuk (3 rangkap)
BKM 3 rangkap
Membayar uang pinjaman yang telah disetujui atas pengajuan KPR konsumen
Menerima SP3K dari bank
SP3K
SP3K
Menerima uang pinjaman yang disetujui atas pinjaman KPR konsumen dari bank
N
Uang pinjaman KPR SP3K
SPR 3
DPK 2
BKM 1
BKM 2
Konsumen N
SPR 4
DPK 3
Bank
BKM 3
SPR 5
4
DPK 4
Bagian Akuntansi 4
BKM 3
SPR 5 DPK 4
Melakukan pencatatan akuntansi atas setiap transaksi yang terjadi, baik itu penerimaan kas maupun pengeluaran kas
Membuat dan menyiapkan laporan kas perusahaan yang akan dilaporkan dan dipertanggung jawabkan
Laporan Kas Melakukan pengarsipan dan menyimpan semua data, dokumen, bukti kas, dan surat-surat penting
BKM 3
SPR 5
N
Selesai
DPK 4
Bagan Alur Data (DFD)
SPR
Konsumen BKM
0 Sistem Penjualan Kredit
DFD Konteks
LPK
Manajemen
SPR
konsumen
BKM
1 Pembuatan SPR
SPR
File Konsumen
File Transaksi
File Jurnal
File Kas
DFD Level 0
Penjurnalan
LPK
Manajemen
SPR Konsumen BKM
1.1 P Validasi Data 1
1.2 P Pembuatan SPR
File Konsumen
File Transaksi
File Jurnal
DFD Level 1 Proses 1
SPR
2
1
SPR
2.1 P Validasi Data 2
2.2 P Penjurnalan
File Transaksi
File Jurnal
File Kas
DFD Level 1 Proses 2
LK
Manajemen
Kesimpulan • Komponen yang membentuk sistem informasi akuntansi penjualan kredit PT. Duta Nayantaka Pratama sudah berjalan dengan baik. Dalam pengoperasiannya masih terdapat kelemahan yaitu pada pembagian fungsi terkait belum sepenuhnya berjalan sesuai fungsinya karena masih terjadi campur tangan fungsifungsi lain dalam sistem penjualan perusahaan. Selain itu, proses kegiatan penjualan masih dilakukan secara manual dan belum sepenuhnya terkomputerisasi.
Saran • Mewajibkan seluruh karyawan perusahaan untuk mematuhi peraturan mengenai tugas dan wewenang karyawan, agar setiap kegiatan transaksi dan proses penjualan serta seluruh aktivitas yang terjadi dapat dijalankan secara terkomputerisasi. Dimana sistem informasi akuntansi manual yang masih dijalankan oleh perusahaan dapat diubah dengan sistem yang lebih terkomputerisasi sehingga sistem yang dijalankan saat ini dapat lebih cepat, akurat dan efisien.