TUGAS AKHIR - MS141501
SINKRONISASI PROSES BISNIS PELAYARAN RAKYAT DAN PELAYARAN NIAGA
Muchammad Rizqi Febrianto NRP. 4412 100 026
DOSEN PEMBIMBING Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc.
DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017
TUGAS AKHIR - MS141501
SINKRONISASI PROSES BISNIS PELAYARAN RAKYAT DAN PELAYARAN NIAGA
Muchammad Rizqi Febrianto NRP. 4412 100 026
DOSEN PEMBIMBING Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc.
DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017
FINAL PROJECT - MS141501
SYNCHRONIZATION BUSINESS PROCESS TRADITIONAL SHIPPING AND COMMERCE SHIPPING
Muchammad Rizqi Febrianto NRP. 4412 100 026
SUPERVISORS Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc.
DEPARTMENT OF MARINE TRANSPORTATION ENGINEERING FACULTY OF MARINE TECHNOLOGY INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017
LEMBAR PENGESAHAN
SINKRONISASI PROSES BISNIS PELAYARAN RAKYAT DAN PELAYARAN NIAGA TUGAS AKHIR
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Program S1 Jurusan Transportasi Laut Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh: MUCHAMMAD RIZQI FEBRIANTO NRP. 4412 100 026
Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Dosen Pembimbing 1
Dosen Pembimbing 2
Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho NIP. 196510201996011001
Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc. NIP.
SURABAYA, Januari 2017
i
LEMBAR REVISI
SINKRONISASI PROSES BISNIS PELAYARAN RAKYAT DAN PELAYARAN NIAGA TUGAS AKHIR
Telah direvisi sesuai dengan hasil Ujian Tugas Akhir Tanggal 23 Januari 2017 Program S1 Jurusan Transportasi Laut Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh: MUCHAMMAD RIZQI FEBRIANTO NRP. 4412 100 026
Disetujui oleh Tim Penguji Ujian Tugas Akhir, ………………….
1.
Ir. Tri Achmadi, Ph.D
2.
Siti Dwi Lazuardi, S.T., M.Sc.
3.
Achmad Mustakim, S.T., M.T., MBA.
…………………. ………………….
Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir, ………………….
1.
Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho
2.
Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc.
………………….
SURABAYA, Januari 2017
ii
SINKRONISASI PROSES BISNIS PELAYARAN RAKYAT DAN PELAYARAN NIAGA Nama Mahasiswa
:
Muchammad Rizqi Febrianto
NRP
:
4412 100 026
Jurusan / Fakultas
:
Transportasi Laut / Teknologi Kelautan
Dosen Pembimbing
:
1. Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho 2. Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc.
ABSTRAK Ada dua jenis layanan transportasi laut yang beroperasi dalam rangka menghubungkan banyak pulau di Indonesia, yaitu: Pelayaran Rakyat (PELRA) dan Pelayaran Niaga. PELRA merupakan layanan transportasi laut yang bersifat tradisional dengan menggunakan kapal layar, kapal layar motor, dan kapal motor sederhana. P. Niaga atau yang lebih dikenal sebagai pelayaran dalam negeri merupakan jenis layanan transportasi laut yang sering dipakai oleh konsumen pengguna jasa. Hal ini dikarenakan armada yang lebih modern dan nyaman sehingga pelayanan transportasi dapat berjalan secara efisien. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses bisnis pelayaran rakyat dengan membentuk kerja sama antara Pelra dengan Pelayaran Niaga. Dengan mensinkronisasi proses bisnis pelayaran rakyat dengan pelayaran niaga diharapkan dapat mempermudah pelayaran rakyat dalam memperoleh muatan. Dengan menggunakan metode B2B Network dan Critical path Method (CPM) untuk menganalisis proses bisnis dan standar yang ada di pelra dan pelayaran niaga dan mensinkronisasi ke dua proses bisnis tersebut. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa perbedaan antara Pelra dan P. Niaga terletak di dokumennya. Dan perbedaan antara Pelra 1 dan Pelra 2 adalah tergantung besar kecilnya perusahan Pelra. Hasil dari sinkronisasi Pelra ke P. Niaga maka Pelra harus menambahkan dokumen Tally Sheet, Load list dan Shipping Instruction. Sedangkan dari P. Niaga ke Pelra tidak perlu penambahan dokumen baru. P. Niaga bisa menggunakan dokumen yang sudah ada yaitu dokumen surat jalan barang atau dokumen surat jalan armada. Kata Kunci : Proses Bisnis, B2B Network. Critical Patch Method
iii
SYNCHRONIZATION BUSINESS PROCESS TRADITIONAL SHIPPING AND COMMERCE SHIPPING Author
:
Muchammad Rizqi Febrianto
ID No.
:
4412 100 026
Dept. / Faculty
:
Marine Transportation / Marine Technology
Supervisors
:
1. Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho 2. Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc.
ABSTRACT Here are two types of maritime transport services operate in order to connect the many islands in Indonesia, namely: Sailing Rakyat (PELRA) and Sailing Commerce. PELRA constitute maritime transport services using a traditional sailing ship, sailing ship motors and motor boats simple. P. Commerce or better known as the domestic shipping is a type of marine transportation services are often used by consumers service users. This is because the fleet more modern and comfortable so that transport services can be run efficiently. This study was conducted to improve the quality of people's cruise business processes by establishing cooperation between PELRA with Sailing Commerce. By synchronizing the cruise business people with commercial shipping is expected to facilitate the people in obtaining cargo shipping. By using the B2B Network and Critical path method (CPM) to analyze business processes and standards that exist in PELRA and commercial shipping and to synchronize the two business processes. The results of this study states that the difference between PELRA and P. Commerce is located in the document. And the difference between PELRA 1 and PELRA 2 is dependent on the size of the company PELRA. Results of synchronization PELRA to P. Niaga then PELRA must add documents Tally Sheet, Load list and Shipping Instruction. While P. Commerce to PELRA not need the addition of a new document. P. Commerce can use existing documents are document delivery orders goods or documents permit the fleet.
Keywords: Business Process, B2B Network. Critical Patch Method
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir yang berjudul “Sinkronisasi Proses Bisnis Pelayaraan Rakyat dan Pelayaran Niaga”. Tugas ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan serta bantuan baik langsung maupun tidak langsung dari semua pihak, dengan ini penyusun hendak mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr.Ing.Ir. Setyo Nugroho selaku Dosen Pembimbing 1 Tugas Akhir yang telah membimbing dan serta banyak meluangkan waktu bagi penulis untuk melalukan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir. 2. Bapak Ferdhi Zulkarnaen, S.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing 2 Tugas Akhir yang telah membimbing dan serta banyak meluangkan waktu bagi penulis untuk bercanda dan melalukan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir. 3. Bapak Ir. Tri Achmadi, Ph.D selaku Ketua Jurusan Transportasi Laut. 4. Bapak Firmanto Hadi, S.T., M.Sc. selaku dosen wali yang telah membimbing saya dari awal semester satu hingga menempuh semester akhir. 5. Kedua orang tua dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dorongan semangat, doa yang tulus ikhlas serta memberikan segalanya sehingga dapat bisa menikmati bangku perkuliahan. 6. Bapak Murdjito, M.Sc., Eng., Bapak I.G.N. Sumanta Buana, S.T., M.Eng, Bapak (Alm) Ir. Setijoprajudo, MSE. dan segenap dosen pengajar Jurusan Transportasi Laut atas ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan. 7. Bapak Eka Wahyu Ardhi, S.T., M.T. selaku koordinator Tugas Akhir. 8. Bapak Irwan Tri Yunianto, S.T., M.T., Bapak Hasan Iqbal Nur, S.T., M.T., Bapak Erik Sugianto, S.T., M.T., Ibu Siti Dwi Lazuardi, S.T., M.Sc. dan seluruh Dosen Muda yang telah menjadi sahabat dan guru sekaligus serta memberikan ilmu dan pengalamannya. 9. Seluruh pegawai Tata Usaha Jurusan Transportasi Laut (Bapak Rahmat, Mbak Nana, Mas Tata, dan Mas Sigit) atas segala bantuan yang diberikan dalam pengurusan administrasi selama proses pengerjaan Tugas Akhir. 10. Teman-teman yang telah menghabiskan waktu bersama-sama dari masuk kuliah hingga bersama-sama meninggalkan kampus tercinta.
v
11. Teman-teman seperjuangan, yang selalu begadang bersama setiap harinya di Lab. Telematika 12. Teman-teman T10 Seatrans seperjuangan Tugas Akhir 13. Semua pihak yang telah membantu penulis selama proses pengerjaan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Serta tidak lupa penulis mohon maaf yang sebesarbesarnya apabila terdapat kesalahan dalam laporan ini.
Surabaya, Januari 2017
vi
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i LEMBAR REVISI............................................................................................................ ii ABSTRAK ...................................................................................................................... iii ABSTRACT .................................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiii BAB 1.
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3
Batasan Masalah ................................................................................................ 2
1.4
Tujuan ................................................................................................................ 2
1.5
Manfaat .............................................................................................................. 2
1.6
Hipotesis ............................................................................................................ 2
BAB 2. 2.1
STUDI LITERATUR DAN LANDASAN TEORI ....................................... 3 Proses Bisnis ...................................................................................................... 3
2.1.1
Definisi Proses Bisnis ................................................................................. 3
2.1.2
Karakteristik Proses Bisnis ......................................................................... 3
2.1.3
Tipe Proses Bisnis ...................................................................................... 3
2.2
B2B Network ..................................................................................................... 4
2.2.1
Definisi B2B Network ................................................................................ 4
2.2.2
Karakteristik B2B Network ........................................................................ 4
2.3
Critical Path Method .......................................................................................... 5
BAB 3.
METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 7
3.1
Tahap Pengumpulan Data .................................................................................. 7
3.2
Tahap Analisis Data ........................................................................................... 7
BAB 4. 4.1
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI SAAT INI ..................................... 9 Pelayaran Rakyat ............................................................................................... 9
4.1.1
Kapal Pelayaran Rakyat.............................................................................. 9
4.1.2
Pelabuhan Pelayaran Rakyat .................................................................... 11
4.2
Pelayaran Niaga ............................................................................................... 12
4.2.1
Kapal Pelayaran Niaga ............................................................................. 12
4.2.2
Pelabuhan Pelayaran Niaga ...................................................................... 13
vii
4.3
PT. X ................................................................................................................ 14
4.3.1
Profil Perusahaan ...................................................................................... 14
4.3.2
Service Route ............................................................................................ 14
4.3.3
Armada Kapal ........................................................................................... 15
4.4
PT. Y ................................................................................................................ 16
4.4.1
Profil Perusahaan ...................................................................................... 16
4.4.2
Service Route ............................................................................................ 16
4.4.3
Armada Kapal ........................................................................................... 17
4.5 BAB 5.
Proses Pengiriman Barang Melalui Pelra ........................................................ 17 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................. 21
5.1 Pelayaran Rakyat .................................................................................................. 21 5.1.1 Proses Bisnis Pelayaran Rakyat ..................................................................... 21 5.1.2 Pihak-Pihak Pelra 1 ....................................................................................... 32 5.1.3 Pihak-Pihak Pelra 2 ....................................................................................... 33 5.1.4 Dokumen Pelra 1 ........................................................................................... 34 5.1.5 Dokumen Pelra 2 ........................................................................................... 35 5.2 Pelayaran Niaga .................................................................................................... 36 5.2.1 Proses Bisnis Pelayaran Niaga ...................................................................... 36 5.2.2 Pihak-Pihak P. Niaga ..................................................................................... 47 5.2.3 Dokumen P. Niaga......................................................................................... 48 5.3 Studi Kasus ........................................................................................................... 52 5.3.1 Rute Pelayaran Rakyat................................................................................... 52 5.3.2 Rute Pelayaran Niaga .................................................................................... 52 5.4 Sinkronisasi .......................................................................................................... 52 5.4.1 Perbedaan Dokumen ...................................................................................... 52 5.4.2 Sinkronisasi Dokumen Pelra 1 ke P. Niaga ................................................... 53 5.4.3 Perhitungan Pemesanan Kontainer Pelra 1 ke P. Niaga ................................ 54 5.4.4 Sinkronisasi Dokumen Pelra 2 ke P. Niaga ................................................... 57 5.4.5 Perhitungan Pemesanan Kontainer Pelra 2 ke P. Niaga ................................ 58 5.4.6 Sinkronisasi Dokumen P. Niaga ke Pelra ..................................................... 61 5.4.7 Proses Paling Penting Dalam Sikronisasi ...................................................... 65 5.4.8 Keuntungan Dari Proses Sinkronisasi ........................................................... 66 5.4.9 Term Of Shipment Sinkronisasi Pelra ke P. Niaga ...................................... 67 5.4.10 Term Of Shipment Sinkronisasi P. Niaga ke Pelra .................................... 68 5.4.11 Traveling Movement Pelra ke P. Niaga di Surabaya................................... 69 5.4.12 Traveling Movement P. Niaga ke Pelra di Surabaya................................... 70
viii
5.4.13 Standar Operasional Prosedur Baru Pelra 1 ke P. Niaga ............................. 71 5.4.14 Standar Operasional Prosedur Baru Pelra 2 ke P. Niaga ............................. 80 5.4.15 Standar Operasional Prosedur P. Niaga ke Pelra 1 ...................................... 86 5.4.16 Standar Operasional Prosedur P. Niaga ke Pelra 2 ...................................... 97 5.4.17 Analisis Critical Path Method Pelra 1 ke P. Niaga .................................... 107 5.4.18 Analisis Critical Path Method Pelra 2 ke P. Niaga .................................... 109 5.4.19 Analisis Critical Path Method P. Niaga ke Pelra 1 .................................... 111 5.4.20 Analisis Critical Path Method P. Niaga ke Pelra 2 .................................... 113 BAB 6.
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 115
6.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 115 6.2 Saran ................................................................................................................... 115 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 117 LAMPIRAN ................................................................................................................. 119 BIODATA PENULIS ................................................................................................... 127
ix
halaman ini sengaja dikosongkan
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian..................................................................................... 8 Gambar 4.1 Kapal Pelra ...................................................................................................... 10 Gambar 4.2 Pelabuhan Pelayaran Rakyat ........................................................................... 11 Gambar 4.3 Kapal Niaga ..................................................................................................... 12 Gambar 4.4 Pelabuhan Kapal Niaga ................................................................................... 13 Gambar 4.5 Rute Pelayaran Niaga ...................................................................................... 15 Gambar 4.6 Rute Pelayaran Rakyat .................................................................................... 17 Gambar 4.7 Alur Proses Pengangkutan Barang Melalui Pelra ........................................... 18 Gambar 5.1 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1 ........................................ 22 Gambar 5.2 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1 ........................................ 23 Gambar 5.3 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1 ........................................ 24 Gambar 5.4 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1 ........................................ 25 Gambar 5.5 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1 ........................................ 26 Gambar 5.6 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1 ........................................ 27 Gambar 5.7 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1 ........................................ 28 Gambar 5.8 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1 ........................................ 29 Gambar 5.9 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 2 ........................................ 30 Gambar 5.10 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 2 ...................................... 31 Gambar 5.11 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 37 Gambar 5.12 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 38 Gambar 5.13 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 39 Gambar 5.14 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 40 Gambar 5.15 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 41 Gambar 5.16 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 42 Gambar 5.17 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 43 Gambar 5.18 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 44 Gambar 5.19 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 45 Gambar 5.20 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga.................................... 46 Gambar 5.21 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 71 Gambar 5.22 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 72 Gambar 5.23 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 73 Gambar 5.24 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 74 Gambar 5.25 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 75 Gambar 5.26 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 76 Gambar 5.27 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 77 Gambar 5.28 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 78 Gambar 5.29 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga .......... 79 Gambar 5.30 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga .......... 80 Gambar 5.31 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga .......... 81 Gambar 5.32 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga .......... 82 Gambar 5.33 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga .......... 83 Gambar 5.34 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga .......... 84 Gambar 5.35 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga .......... 85 Gambar 5.36 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 86 xi
Gambar 5.37 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 87 Gambar 5.38 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 88 Gambar 5.39 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 89 Gambar 5.40 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 90 Gambar 5.41 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 91 Gambar 5.42 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 92 Gambar 5.43 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 93 Gambar 5.44 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 94 Gambar 5.45 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 95 Gambar 5.46 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1 ................... 96 Gambar 5.47 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................... 97 Gambar 5.48 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................... 98 Gambar 5.49 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................... 99 Gambar 5.50 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................. 100 Gambar 5.51 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................. 101 Gambar 5.52 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................. 102 Gambar 5.53 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................. 103 Gambar 5.54 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................. 104 Gambar 5.55 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................. 105 Gambar 5.56 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2 ................. 106 Gambar 5.57 Diagram Alir Citical Patch Method Pelra 1 ke P. Niaga ............................. 107 Gambar 5.58 Diagram Alir Citical Patch Method Pelra 2 ke P. Niaga ............................. 109 Gambar 5.59 Diagram Alir Citical Patch Method P. Niaga ke Pelra 1 ............................. 111 Gambar 5.60 Diagram Alir Citical Patch Method P. Niaga ke Pelra 2 ............................. 113
xii
DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Perbedaan Dokumen ........................................................................................... 52 Tabel 5.2 Sinkronisasi Dokumen Pelra 1 ke P. Niaga ........................................................ 53 Tabel 5.3 Proses Penambahan Dokumen Pelra 1 ke P. Niaga ............................................ 55 Tabel 5.4 Proses Sinkronisasi Dokumen Pelra 1 ke P. Niaga ............................................. 56 Tabel 5.5 Sinkronisasi Dokumen Pelra 2 ke P. Niaga ........................................................ 57 Tabel 5.6 Proses Penambahan Dokumen Pelra 2 ke P. Niaga ............................................ 59 Tabel 5.7 Proses Sinkronisasi Dokumen Pelra 2 ke P. Niaga ............................................. 60 Tabel 5.8 Sinkronisasi Dokumen P. Niaga ke Pelra 1 ........................................................ 61 Tabel 5.9 Sinkronisasi Dokumen P. Niaga ke Pelra 2 ........................................................ 62 Tabel 5.10 Proses P. Niaga ke Pelra 1 dan Pelra 2............................................................. 63 Tabel 5.11 Proses Sinkronisasi Dokumen P. Niaga ke Pelra 1 dan Pelra 2 ....................... 64 Tabel 5.12 Proses Paling Penting Dalam Sinkronisasi ...................................................... 65 Tabel 5.13 Keuntungan dari proses sinkronisasi ................................................................. 66 Tabel 5.14Term Of Shipment Sinkronisasi Pelra ke P. Niaga ............................................ 67 Tabel 5.15 Term Of Shipment Sinkronisasi P. Niaga ke Pelra ........................................... 68 Tabel 5.16 Traveling Movement Pelra ke P. Niaga di Surabaya ........................................ 69 Tabel 5.17 Traveling Movement P. Niaga ke Pelra di Surabaya ........................................ 70 Tabel 5.18 Analisis Critical Patch Method Pelra 1 ke P. Niaga........................................ 108 Tabel 5.19 Analisis Critical Patch Method Pelra 2 ke P. Niaga........................................ 110 Tabel 5.20 Analisis Critical Patch Method P. Niaga ke Pelra 1 ........................................ 112 Tabel 5.21 Analisis Critical Patch Method P. Niaga ke Pelra 2 ........................................ 114
xiii
halaman ini sengaja dikosongkan
xiv
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Dewasa ini tidak bisa dipungkiri bahwa pelayaran rakyat sulit untuk berkembang
maju seperti perusahaan pelayaran niaga. Dari sebuah penelitian yang telah dilakukan dengan judul “Model Revitalisasi Pelabuhan Pelayaran Rakyat: Studi Kasus Pelabuhan Pelayaran Rakyat Kalimas Surabaya”, menunjukkan bahwa dari total waktu kapal pelra di pelabuhan, 90 persenya merupakan waktu sandar yang tidak digunakan bekerja atau bongkar muat (idle time) yang salah satu penyebabnya adalah dikarenakan menunggu muatan datang (Subari, 2015). Padahal menurut Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2005, bahwa industri pelayaran nasional harus diberdayakan dengan baik, salah satunya angkutan pelayaran rakyat. Selain itu, bila angkutan pelra tidak ada, maka distribusi barang ke wilayah terpencil tersebut akan semakin sulit. Oleh karena itu untuk menjaga peran penting angkutan pelayaran rakyat dengan tetap menjaga eksistensinya maka dilakukan penelitian tentang “Sinkronisasi Proses Bisnis Pelayaran Rakyat dan
Pelayaran
Niaga”. Dari hasil survey wawancara langsung laut pada salah satu perusahaan pelayaran rakyat dan di DPC Pelra di pelabuhan pelayaran rakyat kalimas waktu matakuliah telematika transportasi didapatkan beberapa permasalahan bahwa Pelra kalah bersaing dengan pelayaran niaga akibatnya kapal pelra sulit mendapatkan muatan dan harus menunggu beberapa hari sampai muatan penuh. Dilihat dari proses bisnis pelra masih terkesan tidak terstruktur sehingga dibutuhkan sebuah ide baru untuk memajukan pelayaran rakyat dengan membangun kerja sama dengan pelayaran niaga. Dengan membangun kerjasama pelra dengan pelayaran niaga maka pelra akan lebih mudah mendapatkan muatan. Dengan sinkronisasi proses bisnis pelayaran rakyat dengan pelayaran niaga diharapkan dapat mempermudah pelayaran rakyat dalam memperoleh muatan dan penelitian ini sebagai langkah awal untuk memajukan pelayaran rakyat yang selama ini tertinggal dengan membentuk kerja sama dengan pelayaran niaga.
1
1.2
Perumusan Masalah Perumusan masalah pada Tugas Akhir ini adalah: 1. Bagaimana proses bisnis dan standar yang ada di pelra dan pelayaran niaga? a. Bagaimana proses bisnis dan standar yang berhubungan dengan prosedur pengiriman barang ? b. Apa perbedaan yang ada di pelra dan pelayaran niaga ? 2. Bagaimana sinkronisasi proses bisnis antara pelra dan pelayaran niaga ?
1.3
Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam Tugas Akhir ini agar dapat terfokus dan tidak
menyimpang dengan tujuan yang diinginkan adalah: 1. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan pelayaran rakyat di wilayah Surabaya 2. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahan pelayaran niaga di wilayah Surabaya 3. Penelitian ini berfokus pada pelayanan muatan di pelra dan pelayaran niaga di wilayah Surabaya 1.4
Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui proses bisnis dan standar yang ada di pelra dan pelayaran niaga a. Bagaimana proses bisnis dan standar yang berhubungan dengan prosedur pengiriman barang b. Apa perbedaan yang ada di pelra dan pelayaran niaga 2. Mengetahui sinkronisasi proses bisnis antara pelra dan pelayaran niaga
1.5
Manfaat 1. Dapat mempermudah pengguna jasa dalam mengirimkan barang. 2. Dapat mempermudah pelayaran rakyat dalam memperoleh muatan. 3. Dapat memajukan pelayaran rakyat yang selama ini tertinggal. 4. Dapat menjadi masukan pihak pelayaran rakyat dan pemerintah untuk memodernisasi proses bisnis pelayaran rakyat.
1.6
Hipotesis Dugaan awal dari hasil pengenerjaan Tugas Akhir ini adalah: 1. Kerjasama terhambat karena tidak adanya kesesuaian antara proses bisnis pelra dan pelayaran niaga yang terletak di standarisasi
2
BAB 2. STUDI LITERATUR DAN LANDASAN TEORI 2.1
Proses Bisnis
2.1.1 Definisi Proses Bisnis Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.( Wikipedia ) 2.1.2 Karakteristik Proses Bisnis Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah: a. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. b. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang. c. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses. d. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima. e. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi. f. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
2.1.3 Tipe Proses Bisnis Terdapat tiga jenis proses bisnis: a. Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis b. Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan. 3
c. Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen, pusat bantuan. 2.2
B2B Network
2.2.1 Definisi B2B Network B2B Network merupakan interaksi perdagangan dengan menggunakan bisnis, yaitu pembeli dari produk yang dijual oleh penjual bukan konsumen akhir namun pabrikasi atau usaha per orangan di mana produk yang dibeli akan diproses lagi atau dijual langsung ke konsumen akhir (Rayport dan Bernard JJ, 2001:4). 2.2.2 Karakteristik B2B Network Karakteristik B2B juga bisa dijelaskan dari karakteristik media yang digunakan, sebagaimana dinyatakan oleh Andam (2003) bahwa karakteristik B2B melibatkan media untuk mendapatkan pratner dalam perdagangan (trading partner). B2B adalah media interaksi dengan pelaku transaksi adalah organisasi bisnis sehingga B2B bisa membantu untuk mendapatkan partner bisnis. Melalui B2B juga bisa menjelaskan transaksi data. Data bisa dipertukarkan sehingga bisa terjalin interaksi bisnis (data exchange). Masing-masing pihak yang menggunakan media B2B bisa melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partner di mana model umum yang digunakan adalah per-to-per yaitu informasi-informasi yang sifatnya tertutup bisa dikomunikasikan dan ditransformasukan melalui
B2B
(processing
intelligence).
Menurut
Andam
(2003,
dalam
www.businessonline.com/ php/articleonline), karakteristiknya adalah sebagai berikut: a. Trading Partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Sehingga jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai kebutuhan dan kepercayaan (trust). b. Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Sehingga memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama. c. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partner. 4
d. Model yang umum digunakan adalah per-to-per, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua belah pihak 2.3
Critical Path Method Analisis jalur kritis atau critical path method (CPM) adalah alogaritma berbasis
matematika untuk menjadwalkan sekelompok aktivitas proyek CPM merupakan salah satu peralatan terpenting untuk manajemen proyek ( Wikipedia ). CPM (Critical Path Method) adalah teknik menajemen proyek yang menggunakan hanya satu factor waktu per kegiatan. Merupakan jalur tercepat untuk mengerjakan suatu proyek, dimana setiap proyek yang termasuk pada jalur ini tidak diberikan waktu jeda/istirahat untuk pengerjaannya. Dengan asumsi bahwa estimasi waktu tahapan kegiatan proyek dan ketergantungannya secara logis sudah benar. Jalur kritis berkonsentrasi pada timbal balik waktu dan biaya. Menurut Ir.Rakhma Oktavina, M.T. jalur kritis merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang bila terlambat akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek. Menurut (Subagyo & Pangestu, 2000,), analisa network biasa dikenal dengan nama teknik manajemen proyek. Kebutuhan penyusunan network ini dirasakan perlu karena adanya koordinasi dan pengurutan kegiatan–kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Menurut (Soepranto, 2001,), CPM mulai dikembangkan tahun 1957 oleh J.E.Kelly dari Remington Rand dan M.R.Walker dari DuPont dan PERT mulai dikembangkan tahun 1958 oleh Booz, Allen, dan Hamilton. Kedua teknik ini dikembangkan untuk membantu para manajer membuat penjadwalan, memonitor, dan mengendalikan proyek besar dan kompleks.
5
Halaman ini sengaja dikosongkan
6
BAB 3. 3.1
METODOLOGI PENELITIAN
Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data dalam Tugas Akhir ini dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.
Pengumpulan data secara langsung (Data Primer) Pengumpulan data secara langsung ini dilakukan dengan metode:
Wawancara Langsung (Data Primer) Wawancara dilakukan terhadap semua pihak yang berkepentingan dalam
penulisan Tugas Akhir ini, antara lain perusahaan pelayaran rakyat dan perusahaan pelayaran niaga sebagai objek penelitian untuk mengetahui proses bisnis kedua pelayaran tersebut, DPC pelra sebagai induk organisai yang menaungi pelra.
Survey Kondisi Lapangan Survey kondisi lapangan dilakukan di pelabuhan pelayaran rakyat serta di
pelabuhan pelayaran niaga untuk mengetahui kondisi existing. b.
Pengumpulan data secara tidak langsung (Data Sekunder) Pengumpulan data secara sekunder dilakukan dengan mengambil beberapa data yang
disediakan oleh beberapa instansi serta dari beberapa sumber dari internet. 3.2
Tahap Analisis Data Tahap selanjutnya dilakukan analisis tentang pelra dan pelayaran niaga berkaitan
dengan menganalisis proses bisnis dan standar yang ada di pelra dan pelayaran niaga tentang bagaimana proses bisnis di pelra dan pelayaran niaga berhubungan dengan prosedur pengiriman barang dan apa perbedaan yang ada di pelra dan pelayaran niaga. Setelah didapatkan proses bisnis pelra dan pel niaga maka akan dilanjutkan dengan menganalisis kedua proses bisnis tersebut untuk disinkronisasikan. Analisis ini menggunakan metode critical path dan B2B Network.
7
3.3
Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
8
BAB 4. GAMBARAN UMUM DAN KONDISI SAAT INI 4.1
Pelayaran Rakyat
4.1.1 Kapal Pelayaran Rakyat Kapal untuk layanan transportasi Pelayaran Rakyat memiliki karakteristik tersendiri bila dibandingkan dengan kapal konvensional yang biasanya melayani rute domestik. Menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pelayaran angkutan laut PELRA adalah “usaha rakyat yang bersifat tradisional dan mempunyai karakteristik tersendiri untuk melaksanakan angkutan di perairan dengan menggunakan kapal layar, kapal layar motor, dan atau kapal motor sederhana berbendera Indonesia dengan ukuran tertentu.” Karakteristik yang dimaksud dalam UU tersebut adalah seperti berikut:
Ukuran serta tipe kapal tertentu.
Tenaga penggerak menggunakan angin dengan layar atau mesin dengan tenaga terbatas. Hal ini dapat dimaklumi karena hampir seluruh mesin kapal yang dipakai untuk PELRA merupakan secondhand sehingga tidak mampu lagi mencapai daya maksimalnya.
Lingkup operasional untuk menjangkau daerah-daerah terpencil dengan sarat air rendah.
Hampir seluruh kegiatan bongkar-muat menggunakan tenaga manusia, meskipun ada beberapa pelabuhan dan kapal yang sudah menyediakan alat bongkar-muat (derrick dan crane).
Sistem listrik pada kapal cukup sederhana sehingga biaya operasionalnya kecil.
Secara umum, kapal PELRA dapat dikelompokkan menjadi tiga: kapal layar (KL), kapal layar motor (KLM), dan kapal motor (KM). Sementara penggolongan berdasarkan jenis layar dan lambungnya, kapal PELRA terdiri dari empat jenis: phinisi, lambo, nade, dan lete. Meskipun demikian, tidak ada penggolongan yang jelas dari kapal PELRA. Bisa jadi kapal menggunakan layar pinisi namun lambungnya nade. Namun orang lapangan lebih berpegang pada penggolongan kapal berdasarkan layarnya (Jali, 2015). Pada jaman dahulu, phinisi adalah kapal yang menggunakan layar sebagai penggerak utama. Namun sekarang sudah dipasang motor penggerak sebagai penggerak alternatif. Kadang pelayaran phinisi menggunakan layar pada saat tertentu saja. Selebihnya
9
menggunakan motor. Namun layar pada phinisi masih dipertahankan karena alasan budaya dan adat istiadat (Romadhoni, 2014).
Gambar 4.1 Kapal Pelra
Phinisi menggunakan kayu ulin sebagai material utamanya. Namun karena keberadaan kayu ini langka sehingga menyebabkan harganya mahal, phinisi sudah tidak memakai kayu ulin sebagai bahan utamanya. Sebagai alternatif, digunakanlah kayu bengkirai untuk membuat phinisi. Yang khas dari phinisi adalah layar segi empat dan di depannya ada layar kecil berbentuk segitiga. Kapal nade awalnya berasal dari Sumatera. Kapal ini secara geometri mirip dengan phinisi hanya saja dengan ukuran yang lebih kecil. Serta layar segitiga pada nade hanya satu, sementara pada phinisi ada dua. Kapal lambo memiliki lambung yang bulat, tidak seperti phinisi. Lambung seperti ini dapat dijumpai juga pada kapal-kapal Eropa. Perbedaan lainnya dengan phinisi adalah letak tiang layar kapal lambo tepat berada di tengah kapal (centerline). Sehingga kemudinya juga berada di bagian tengah. Kapal lete memiliki lambung yang hampir sama dengan lambo. Tiang layarnya pun tepat berada di tengah. Namun bentuk layarnya yang khas membuatnya berbeda dari kapal PELRA yang lain. Layarnya bernama lete-lete yang akhirnya dijadikan nama jenis kapal tersebut. Pada Tugas Akhir ini sampel untuk kapal kayu dari beberapa perusahaan pelayaran rakyat yang berada di kawasan dan Kalimas. Kapal yang diambil merupakan jenis Kapal Layar Motor (KLM).
10
4.1.2 Pelabuhan Pelayaran Rakyat Pelabuhan bagi layanan transportasi angkutan laut PELRA memiliki beberapa perbedaan bila dibandingkan dengan pelabuhan konvensional pada umumnya. Kapal dihitung labuh sejak kapal tersebut berada di perairan pelabuhan. Jika kapal tersebut belum mendapat tambatan, maka kapal masih dihitung sandar di pelabuhan. Biaya tambat baru diberlakukan bila kapal mulai menyandarkan diri ke pelabuhan. Bila ada kapal yang belum mendapat tempat untuk sandar, biasanya akan merapatkan diri dengan kapal lain. Hal ini disebabkan untuk menghindari terjangan gelombang yang apabila mengenai kapal PELRA yang notabene merupakan kapal kayu, dapat mengakibatkan oleng, terbalik, bahkan tenggelam. Dengan cara merapatkan dengan kapal lain hal tersebut dapat dicegah. Kegiatan bongkar muat pada PELRA menggunakan tenaga manusia sebagai perwujudan karakteristik dari pelayaran rakyat. Buruh digunakan apabila muatannya termasuk muatan ringan dan mampu diangkat oleh tenaga manusia seperti barang kelontong, karung, kardus, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan kayu dengan dimensi lebar 20 cm dan panjang 3 meter yang menghubungkan dek kapal dengan dermaga, buruh dapat mengangkut muatan dan dipanggul di punggungnya. Sedangkan untuk muatan yang cukup berat seperti besi, furniture, dan bahan bangunan dapat menggunakan derrick maupun crane untuk membantu proses bongkar-muat. Fakta di lapangan banyak juga pemilik barang yang meminta agar muatannya, meskipun ringan, ditangani oleh crane dan derrick supaya lebih cepat (Haris, 2015).
Gambar 4.2 Pelabuhan Pelayaran Rakyat
11
Pada Tugas Akhir ini menggunakan pelabuhan rakyat: Kalimas (Surabaya), Labuan Bajo ( Manggarai Barat ). Pada pelayaran rakyat tidak didapati tarif untuk pandu dan tunda dikarenakan kapal PELRA cukup mudah bermanuver sehingga tidak membutuhkan bantuan kapal pandu dari pihak otoritas pelabuhan. 4.2
Pelayaran Niaga
4.2.1 Kapal Pelayaran Niaga Pada pelayaran kapal niaga, hampir keseluruhannya memakai kapal jenis container dan general cargo. Muatan container dikategorikan sebagai muatan yang memiliki ukuran standar sehingga mudah dalam penanganannya. Kapal khusus yang mengangkut peti kemas dinamakan kapal container. Meskipun demikian, kapal general cargo juga kompatibel untuk pengangkutan muatan peti kemas. Kapal container memiliki rongga atau cells sebagai tempat untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas dimasukkan ke dalam cells dengan bantuan alat bongkar muat seperti RTG (rubber-tyred gantry) dan STS (ship to shore) crane. Kapal container dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan ukurannya. Mulai dari small feeder dengan kapasitas 1.000 TEU hingga ultra large container vessel (ULCV) dengan kapasitas 14.500 TEU.
Gambar 4.3 Kapal Niaga
Kapal general cargo, seperti namanya, dapat mengangkut berbagai jenis muatan. Kapal jenis ini mempunyai tutup palka (hatch cover), sekat palka (bulkheads), dan tweendecks di dalam palka (holds) apabila diperlukan. Beberapa jenis muatan yang dapat diangkut oleh general cargo:
12
Muatan umum (karung, kardus, dan sebagainya)
Peti kemas
Curah kering
Kayu
Heavy cargo
Penumpang
4.2.2 Pelabuhan Pelayaran Niaga Sebagai bagian dari prasarana transportasi laut, infrastruktur pelabuhan mengikuti jenis muatan kapal yang bongkar muat. Secara garis besar, pelabuhan terdiri dari beberapa komponen yaitu: breakwater, harbour, berth, structure and land area, dan outside harbour. Bagian harbour sendiri terdiri dari entrance, navigation channel, turning area (tempat dimana kapal bisa berbalik), anchorage area (tempat dimana kapal bisa menunggu untuk bersandar atau menunggu cuaca membaik), dan berthing area (tempat dimana kapal bersandar dan melakukan bongkar-muat). Bagian berth structure and land area terdiri dari berth structure (bangunan dimana kapal bisa bersandar untuk melakukan bongkar muat dan terdapat peralatan mooring), apron (area diantara garis sandar dan area bongkar muat), dan yard (area penumpukan atau penyimpanan muatan).
Gambar 4.4 Pelabuhan Kapal Niaga
Pelabuhan untuk pelayaran niaga juga memiliki fasilitas bongkar muat yang lengkap dan modern. STS (ship to shore) crane, RTG (rubber-tyred gantry) crane, forklift, top loader, dan berbagai alat bongkar muat lainnya untuk menunjang efisiensi bongkar-muat pelabuhan niaga. Pada Tugas Akhir ini mengambil sampel pelabuhan nasional: Tanjung Perak (Surabaya),dan Belawan (Medan).
13
4.3
PT. X
4.3.1 Profil Perusahaan PT. X adalah perusahaan pelayaran terkemuka di Indonesia yang menyediakan solusi transportasi multi purpose dan layanan kapal dengan jaringan terpadu memiliki kantor seluruh Indonesia dan menempatkan memprioritaskan pada keselamatan, kualitas dan fokus pelanggan. PT. X telah tumbuh dan menjadi salah satu perusahaan pelayaraan terkemuka Indonesia. Dewasa ini PT. X terlibat dalam beberapa sektor pengiriman / dan transportasi. Pemilikan dan Kapal Layanan Operasi: Menyediakan layanan antar-pulau kontainer penuh termasuk layanan langsung dari Surabaya ke Dili, Timor Timur. Didukung oleh armada lebih dari 56 kapal dan 40.000 kotak kontainer. Pelayanan Meratus meliputi jaringan layanan pengiriman yang luas antara pelabuhan utama di Indonesia. PT. X saat ini mengoperasikan 27 layanan kontainer kapal. Solusi Logistik dan Freight Forwarding Service. Mencakup baik pengiriman domestik dan internasional di seluruh dunia. Ini menyediakan logistik konsolidasi dan gudang layanan untuk perusahaan pertambangan besar di Indonesia dan proyek kargo penanganan untuk industri minyak dan gas. Batubara Transportasi, Tug & Barge. Memberikan kapal tunda & tongkang besar dan loader batubara untuk memfasilitasi. Panamax operasi pemuatan kapal lepas pantai. Liner service sangat multi purpose. Menyediakan transportasi kargo di seluruh Timur Jauh, Asia Tenggara dan Utara-Barat Australia, termasuk Dampier, Port Hedland dan Darwin.
Box
Operator
/
NVOCC.
Meliputi
layanan
internasional
Intra-Asia.
Agen. Menyediakan lembaga komersial dan pelabuhan di pelabuhan Indonesia, dengan jaringan kantor keagenan yang dimiliki seluruh Indonesia. 4.3.2 Service Route Rute yang ada di PT. X tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesi baik di Indonesia barat, tengah dan timur. Meratus memiliki sekitar 26 rute domestik ke seluruh penjuru wilayah Indonesia.
14
Gambar 4.5 Rute Pelayaran Niaga
4.3.3 Armada Kapal Jumlah Armada kapal PT. X tidak kurang dari 57 kapal yang siap beroperasi di perairan Indonesia.
Tabel 4.1 Armada Kapal dan Rute Pelayaran Niaga
No
Nama Kapal
Rute
1
Armada Segara
Surabaya - Biak – Serui - Surabaya
2
Armada Permata
Jakarta – Surabaya – Berau – Surabaya – Jakarta
3
Pahala
Surabaya – Sampit – Surabaya
4
Teluk Berau
Surabaya – Banjarmasin – Surabaya
5
Armada Serasi
Surabaya – Timika – Surabaya
6
Muli Anim
Surabaya – Merauke – Surabaya
7
Armada Purnama
Jakarta - Surabaya – Berau – Surabaya – Jakarta
8
Pratiwi Raya
Surabaya – Makasar – Surabaya
9
Bali Ayu
Surabaya – Bau-Bau – Surabaya
10
Oriental Ruby
Jakarta – Surabaya – Makasar – Sorong – Jayapura – Surabaya – Jakarta
11
Armada Senada
Surabaya – Banjarmasin – Surabaya
12
Bali Tabanan
Surabaya – Sampit – Surabaya
15
No 13
Nama Kapal Armada Persada
Rute Jakarta – Surabaya – Jayapura – Sorong – Surabaya – Jakarta
4.4
14
Pulau Wetar
Surabaya – Merauke – Surabaya
15
Armada Sejati
Surabaya – Tual – Fak-Fak – Kaimana – Surabaya
16
Kannon Baru
Surabaya – Batulicin – Surabaya
17
Verizon
Surabaya – Makasar – Nabire – Manokwari – Surabaya
18
Hijau Terang
Surabaya – Bitung – Ternate – Surabaya
19
Luzon
Jakarta – Surabaya – Berau – Surabaya
20
Hijau Jelita
Surabaya – Tarakan – Nunukan – Surabaya
21
Pulau Nunukan
Surabaya – Makasar – Timika – Surabaya
22
Bali Gianyar
Surabaya – Bau-Bau – Surabaya
23
Armada Setia
Surabaya – Biak – Serui – Surabaya
24
Amazon
Surabaya – Belawan - Surabaya
PT. Y
4.4.1 Profil Perusahaan PT. Y merupakan salah satu perusahaan pelayaran rakyat yang aktif sampai saat ini meskipun tidak sedikit perusahaan pelayaran rakyat yang tidak aktif karena kebangkrutan. Ada sekitar 19 perusahaan pelayaran rakyat yang ada di Pelabuhan Kalimas Surabaya tetapi hanya 13 perusahaan yang aktif termasuk PT. Y. PT. Y disini selaku agen dan ekspedisi muatan kapal pelayaran rakyat. 4.4.2 Service Route PT. Y memiliki dua rute yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Yaitu Surabaya – Labuan Bajo, Surabaya – Makassar. PT. Y Bekerja sama dengan perusahan ekspedisi pelayaran rakyat lainnya selaku ekspedisi yang mencari muatan
16
Gambar 4.6 Rute Pelayaran Rakyat
4.4.3 Armada Kapal Jumlah Kapal yang dilayani PT. Y ada sekitar 10 kapal pelayaran rakyat
Tabel 4.2 Armada Kapal dan Rute Pelayaran Rakyat
No
Nama Kapal
Rute
1
KLM Ichsan
Surabaya - Labuan bajo
2
KLM Citra Saudara
Surabaya - Labuan bajo
3
KLM Mitra Bahari
Surabaya - Labuan bajo
4
KLM Mitra Saudara
Surabaya - Labuan bajo
5
KLM Berkat Saudara
Surabaya - Labuan bajo
6
KLM Hasta
Surabaya - Makassar
7
KLM Madani
Surabaya - Makassar
8
KLM Ramadhan
Surabaya - Makassar
9
KLM Adila
Surabaya - Makassar
10
KLM Berkat Rahmat
Surabaya - Makassar
4.5
Proses Pengiriman Barang Melalui Pelra Pengiriman barang menggunakan angkutan pelra melalui beberapa tahapan. Proses
pengiriman barang melalui pelra adalah sebagai berikut:
17
Pemilik Barang
Perusahaan Pelayaran Rakyat (PPR)
Memilih PPR
Muatan dan tujuan
Muatan dan tujuan
Perusahaan Bongkar Muat (PBM)
Nahkoda
A
A
C
Surat Jalan Terusan dan Identitas Kapal
Surat Jalan Terusan dan Identitas Kapal
Konosement
Menerima muatan
B
Negosisasi tarif pengangkutan
Persetujuan
Penerimaan muatan Konosement
Muat barang ke kapal Surat Jalan dan Identitas Kapal
Laporan tally bongkar Pengangkutan muatan
Surat Jalan dan Identitas Kapal
Menyerahkan muatan
Penerima Barang
Laporan tally muat
Surat Jalan Terusan dan Identitas Kapal A
Laporan tally muat
B
Konosement Konosement C B Pembayaran DP
Penerimaan DP
Laporan tally bongkar Nota Tagihan
Nota Tagihan Pelunasan pembayaran
Pelunasan pembayaran
Gambar 4.7 Alur Proses Pengangkutan Barang Melalui Pelra
Sumber: Rozak, terwawancara, 2015.
18
Dalam gambar alur proses di atas terdapat beberapa pelaku yang terlibat dalam kegiatan angkutan pelra, di antaranya adalah pemilik barang( Pengirim Barang dan Penerima Barang) dan penyedia jasa angkutan(Perusahaan Pelra, PBM dan Nahkoda). Di mulai dari pemilik barang yang akan mengirim barang kepada penerima barang. Pemilik barang memilih perusahaan pelra sekaligus kapalnya yang akan digunakan. Dengan datang kepada perusahaan pelra membawa informasi tentang muatan dan tujuannya, pemilik barang melakukan negosiasi tarif angkutan(freight) dengan perusahaan pelra. Setelah terbentuk kesepakatan besarnya tarif angkutan, si pemilik barang menerbitkan Surat Jalan kepada perusahaan pelra yang berisi data tentang muatan yang aan dikirim dan kapal yang akan digunakan. Dan dilanjutkan perusahaan pelra menerbitkan Surat Jalan Terusan yang ditujukan kepada PBM dan Nahkoda. Bersamaan dengan itu, pemilik barang mengirimkan barangnya ke kapal yang digunakan, dan selanjutnya PBM melakuakn pemuatan barang ke kapal. Dan hasil tally muat disampaikan PBM kepada perusahaan pelra. Selanjutnya perusahaan pelra menerbitkan Surat Muat(Connossement) yang ditujukan kepada pemilik barang dan nahkoda. Kemudian pengirim muatan melakukan pembayaran uang muka(drop payment/DO) kepada perusahaan pelra atas tarif pengangkutan barang. Dan setelah barang diterima, si penerima barang melaporkan hasil tally bongkar kepada pengirim barang. Bersamaan dengan itu perusahaan pelra menerbitkan nota tagihan sisa pembayaran kepada pemilik barang. Dan pemilik barang melakukan pelunasan pembayaran setelah barang diterima oleh penerima barang.
19
halaman ini sengaja dikosongkan
20
BAB 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Pelayaran Rakyat 5.1.1 Proses Bisnis Pelayaran Rakyat Proses bisnis merupakan sebuah ringkasan secara menyeluruh sebuah sistem atau sebuah aktivitas bisnis. Pada umumnya proses bisnis disajikan dalam diagram alir yang menjelaskan hubungan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam prosedur pengiriman barang . Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat yang telah teridentifikasi oleh penyusun dan secara langsung terlibat dalam proses pelayanan barang yang terjadi di pelabuhan pelayaran rakyat kalimas Surabaya: 1.
Pengirim barang
2.
Pelra Asal/Sales Muatan Asal
3.
ABK Pelra
4.
TKBM
5.
EMKL Trucking
6.
Pelra Tujuan/Sales Muatan Tujuan
7.
Penerima Dalam proses bisnis di pelayaran rakyat berkaitan dengan prosedur pengiriman
barang, ada tujuh pihak yang terlibat didalamnya pihak-pihak ini saling berhubungan satu sama lain. Gambar selanjutnya akan dijelaskan mengenai diagram alir proses bisnis pelayaran rakyat berkaitan dengan prosedur pengiriman barang.
21
Pengirim Barang
Pelra Asal
Konfirmasi ke pelra untuk pengiriman barang
Menghubungi pihak Pengirim barang untuk mencari muatan
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Membuat Dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2
Dokumen surat jalan barang
Mengantar muatan dan membawa dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2 ke pelra
Menerima Muatan dan dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2 Memeriksa dokumen surat jalan D1
1
1 1 Gambar 5.1 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1
22
Pelra Tujuan
Penerima Barang
Pengirim Barang
Pelra Asal
ABK Pelra
1
2
1 1 Menyusun informasi sesuai format Pelra Mengantarkan muatan dan membawa dokumen surat jalan D2 dan surat pengantar D3 dari Pelra ke kapal
Membuat dokumen surat pengantar D3 dari dokumen surat jalan D1
2
Dokumen surat pengantar barang
Membawa dokumen surat jalan D2.1 ke Pelra
Menerima muatan dan dokumen surat jalan D2 dan dokumen surat pengantar D3
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Tujuan
Penerima Barang
Mengangkut barang ke kapal di pelabuhan
Menghitung dan memeriksa barang
Memeriksa dokumen surat jalan D2 dan dokumen surat pengantar D3
Membawa dokumen surat pengantar D3 berlayar dan menandatangani dokumen surat jalan D2.1
3
Gambar 5.2 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1
23
Pengirim Barang
Pelra Asal
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
3
Membawa dokumen surat jalan D1.1 ke Gudang pengirim
Menerima dokumen surat jalan D2.1 dan menandatangani dokumen surat jalan D1.1
Merekap dokumen surat jalan D2.1 ke dalam Ms. Word
Mencetak dokumen Konosemen rangkap 5, sesuai data dari dokumen surat jalan D2.1
4
1 1
Gambar 5.3 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1
24
Pelra Tujuan
Penerima Barang
Pengirim Barang
Pelra Asal
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Tujuan
Penerima Barang
4
1 1 Dokumen Konosemen
Konosemen D4 putih untuk tagihan
Konosemen D5 hijau untuk Pelra asal
Konosemen D6 hijau untuk Pelra tujuan
Konosemen D7 kuning untuk ABK
Konosemen D8 biru untuk Penerima
5
Gambar 5.4 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1
25
Pengirim Barang
Pelra Asal
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
5
Mencetak dokumen Manifest D9 sesuai data dari dokumen Konosemen
Dokumen Manifest
Konosemen warna hijau D6, kuning D7, biru D8 dan manifest D9 dibawa berlayar oleh ABK pelra
6
Gambar 5.5 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1
26
Pelra Tujuan
Penerima Barang
Pengirim Barang
Pelra Asal
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Tujuan
Penerima Barang
6
Konosemen D4 putih atau tagihan diberikan ke penerima barang ketika barang sudah diterima. Tagihan ini berupa biaya pemuatan barang dan uang tambang
Menghubungi Pelra tujuan bahwa kapal sudah bersandar/datang
Menerima konfirmasi kedatangan kapal dari ABK Pelra
Menghubungi penerima barang atau pemilik barang
Memeriksa dan menghitung barang
Mengangkut barang ke truck di pelabuhan
Datang ke pelabuhan
Memberikan informasi ke PPR bagian opersional/orang lapangan tentang jumlah dan kondisi barang
Penerima barang menerima konfirmasi kedatangan kapal
Menghubungi EMKL Trucking,
Membuat dokumen surat jalan / DO rangkap 5
7
Gambar 5.6 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1
27
Pengirim Barang
Pelra Asal
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Tujuan 7 Dokumen surat jalan barang /DO
Dokumen surat jalan/DO D10 untuk Pelra / kapal Mengantar muatan serta membawa dokumen surat jalan D11, D12, D13, dan D14 Ke Pos Keluar
Memberikan dokumen surat jalan D11 ke pos keluar
Dokumen surat jalan/DO D11 untuk Pos keluar Dokumen surat jalan/DO D12 untuk penerima
Dokumen surat jalan/DO D13 untuk EMKL trucking
8 Dokumen surat jalan/DO D14 untuk EMKL trucking (Tagihan)
Gambar 5.7 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1
28
Penerima Barang
Pengirim Barang
Pelra Asal
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Tujuan
Penerima Barang Menerima barang dan dokumen surat jalan D12,D13,D14
8
Mengantar muatan serta memberikan dokumen surat jalan D12, D13 dan D14 ke penerima barang
Memeriksa dan menghitung barang
Memeriksa dokumen surat jalan D12, D13 dan D14 Kembali ke PPR tujuan membawa dokumen surat jalan D13.1 dan D14.1 Menerima dokumen surat jalan D13.1
Membawa dokumen surat jalan D12 dan menandatangani dokumen surat jalan D13.1 dan D14.1
Membawa dokumen surat jalan D14.1 untuk tagihan truck ke Pelra Membuat tagihan untuk penerima barang berupa biaya pembongkaran dan biaya truck ketika penerima sudah menerima barang
Gambar 5.8 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 1
29
Pengirim Barang
Konfirmasi ke sales muatan untuk pengiriman barang
Sales Muatan Asal
ABK Pelra
TKBM
Menerima muatan dan dokumen surat jalan D1 dan D2
Mengangkut barang ke kapal di pelabuhan
EMKL Trucking
Menghubungi pihak Pengirim barang untuk mencari muatan
Membuat dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2 Dokumen surat jalan barang
Mengantar muatan dan membawa dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2 ke Kapal
Membawa dokumen surat jalan D1.1 ke Gudang pengirim
Menghitung dan memeriksa barang
Memeriksa dokumen surat jalan D1 dan D2
Membawa dokumen surat jalan D2 berlayar dan menandatangani D1.1
1
Gambar 5.9 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 2
30
Sales Muatan Tujuan
Penerima Barang
Pengirim Barang
Sales Muatan Asal
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Sales Muatan Tujuan
Penerima Barang
1 Menerima konfirmasi kedatangan kapal dari ABK Pelra
Menghubungi sales muatan tujuan bahwa kapal sudah bersandar/datang
Menghubungi penerima barang atau pemilik barang Memeriksa dan menghitung barang
Menyerahkan dokumen surat jalan D2 ke EMKL Trucking
Mengangkut barang ke truck di pelabuhan
Datang ke pelabuhan
Menerima konfirmasi kedatangan kapal
Menghubungi EMKL Trucking,
Mengantar muatan serta membawa dokumen surat jalan D2 ke penerima barang
Menerima barang dan dokumen surat jalan D2
Membuat tagihan ke Penerima barang
Memeriksa dan menghitung dokumen surat jalan D2 dan barang
Gambar 5.10 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Pelra 2
31
5.1.2 Pihak-Pihak Pelra 1 Proses bisnis merupakan sebuah ringkasan secara menyeluruh sebuah sistem atau sebuah aktivitas bisnis. Pada umumnya proses bisnis disajikan dalam diagram alir yang menjelaskan hubungan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam prosedur pengiriman barang . Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat yang telah teridentifikasi oleh penyusun dan secara langsung terlibat dalam proses pelayanan barang yang terjadi di pelabuhan pelayaran rakyat kalimas Surabaya: 8.
Pengirim barang Pengirim barang adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan pengiriman barang atau memakai jasa pelayaran rakyat sebagai pelanggan.
9.
Pelra Asal Pelra asal adalah pihak-pihak yang merupakan sebuah organisasi atau instansi yang melakukan kegiatan keagenan maupun ekspedisi muatan. Dalam pelayaran rakyat Pelra asal berperan sebagai penghubung antara konsumen dan pemilik kapal.
3. ABK Pelra ABK Pelra adalah anak buah kapal yang merupakan crew dari sebuah kapal pelra yang melakukan kegiatan didalam kapal dan pencatatan pada barang yang dimuat ke kapal 4. TKBM Dalam kegiatan bongkar atau muat di pelabuhan pelayaran rakyat kalimas Surabaya pada umumnya tidak menggunakan alat bantu bongkar atau muat di darat. Aktivitas bongkar atau muat dilakukan manual oleh tenaga manusia. Pihak-pihak yang melakukan aktifitas bongkar atau muat di pelabuhan dinamakan TKBM asal. 5. EMKL Trucking EMKL Trucking adalah perusahan jasa ekspedisi muatan kapal laut yang bergerak dalam bidang jasa penyewaan truck untuk kegiatan pengiriman barang 6. Pelra Tujuan Pelra tujuan memiliki peran sebagai perantara barang yang dibawa oleh kapal kepada perwakilan dari penerima barang. Pelra tujuan sekaligus menjadi perwakilan Pelra asal didaerah tujuan yang melakukan penagihan kepada penerima barang. 7. Penerima
32
Penerima barang adalah pihak-pihak yang memiliki hak atas barang setelah turun dari kapal di pelabuhan tujuan, dan memiliki kewajiban dalam pembayaran freight atau tarif dan atau tarif barang atau nilai barang itu sendiri 5.1.3 Pihak-Pihak Pelra 2 Proses bisnis merupakan sebuah ringkasan secara menyeluruh sebuah sistem atau sebuah aktivitas bisnis. Pada umumnya proses bisnis disajikan dalam diagram alir yang menjelaskan hubungan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam prosedur pengiriman barang . Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat yang telah teridentifikasi oleh penyusun dan secara langsung terlibat dalam proses pelayanan barang yang terjadi di pelabuhan pelayaran rakyat kalimas Surabaya: 1. Pengirim barang Pengirim barang adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan pengiriman barang atau memakai jasa pelayaran rakyat sebagai pelanggan. 2. Sales Muatan Asal Sales muatan asal adalah pihak yang merupakan Pihak yang bertanggung jawab untuk mencari muatan pelayaran rakyat. Sales Muatan asal berperan sebagai penghubung antara konsumen dan ABK Pelra. 3. ABK Pelra ABK Pelra adalah anak buah kapal yang merupakan crew dari sebuah kapal pelra yang melakukan kegiatan didalam kapal dan pencatatan pada barang yang dimuat ke kapal 4. TKBM Dalam kegiatan bongkar atau muat di pelabuhan pelayaran rakyat kalimas Surabaya pada umumnya tidak menggunakan alat bantu bongkar atau muat di darat. Aktivitas bongkar atau muat dilakukan manual oleh tenaga manusia. Pihak-pihak yang melakukan aktifitas bongkar atau muat di pelabuhan dinamakan TKBM asal. 5. EMKL Trucking EMKL Trucking adalah perusahan jasa ekspedisi muatan kapal laut yang bergerak dalam bidang jasa penyewaan truck untuk kegiatan pengiriman barang 6. Sales Muatan Tujuan Sales Muatan tujuan memiliki peran sebagai perantara barang yang dibawa oleh kapal kepada perwakilan dari penerima barang. Sales muatan tujuan sekaligus
33
menjadi perwakilan sales muatan asal didaerah tujuan yang melakukan penagihan kepada penerima barang. 7. Penerima Penerima barang adalah pihak-pihak yang memiliki hak atas barang setelah turun dari kapal di pelabuhan tujuan, dan memiliki kewajiban dalam pembayaran freight atau tarif dan atau tarif barang atau nilai barang itu sendiri 5.1.4 Dokumen Pelra 1 1. Dokumen Surat Jalan Barang Dokumen Surat Jalan Barang adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pengirim barang ditujukan kepada pihak pelra asal. Isi dari dokumen surat jalan barang sebagai berikut : Pengirim Penerima Jumlah Barang Nama Barang 2. Dokumen Surat Pengantar Dokumen surat pengantar adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pelra asal ditujukan kepada ABK pelra. Isi dari dokumen surat pengantar sebagai berikut : Merek Jumlah Barang Berat Barang Jenis Barang Keterangan 3. Dokumen Konosemen Dokumen konosemen adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pelra asal ditujukan kepada pemilik barang dan juga berupa dokumen muatan dan tagihan. Isi dari dokumen konosemen sebagai berikut : Merk Jumlah Barang Berat Harga Sewa
34
Jumlah 4. Dokumen Manifest Dokumen Manifest adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pelra asal ditujukan kepada ABK pelra sebagai dokumen muatan di kapal atau ringkasan dari dokumen konosemen dijadikan satu dokumen yaitu dokumen manifest. Isi dari dokumen manifest sebagai berikut : Merk Jumlah/Colly Keterangan 5. Dokumen Delivery Order Dokumen Delivery Order adalah dokumen yang dkeluarkan oleh pelra tujuan ditujukan kepada EMKL trucking dan penerima barang. Dokumen ini digunakan untuk mengantarkan muatan ke penerima barang. Isi dari dokumen delivery order sebagai berikut : Merek Jumlah Barang Berat Barang Jenis Barang Keterangan
5.1.5 Dokumen Pelra 2 1. Dokumen Surat Jalan Barang Dokumen Surat Jalan Barang adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pengirim barang ditujukan kepada pihak ABK Pelra. Dokumen surat jalan barang ini sebagai dokumen surat muatan bisa juga disebut konosemen. Isi dari dokumen surat jalan barang sebagai berikut : Pengirim Penerima Jumlah Barang Nama Barang
35
5.2 Pelayaran Niaga 5.2.1 Proses Bisnis Pelayaran Niaga Proses bisnis merupakan sebuah ringkasan secara menyeluruh sebuah sistem atau sebuah aktivitas bisnis. Pada umumnya proses bisnis disajikan dalam diagram alir yang menjelaskan hubungan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam prosedur pengiriman barang . Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat yang telah teridentifikasi oleh penyusun dan secara langsung terlibat dalam proses pelayanan barang. 1. Pengirim barang 2. Ekspedisi Asal 3. Pelayaran 4. TKBM 5. Tally 6. EMKL Trucking 7. Ekspedisi Tujuan 8. Penerima Dalam proses bisnis di pelayaran niaga berkaitan dengan prosedur pengiriman barang, ada delapan pihak yang terlibat didalamnya pihak-pihak ini saling berhubungan satu sama lain. Gambar selanjutnya akan dijelaskan mengenai diagram alir proses bisnis pelayaran rakyat berkaitan dengan prosedur pengiriman barang.
36
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
Menerima informasi jadwal kedatangan kapal via phone
Menginformasik an jadwal kedatangan kapal tertentu ke ekspedisi asal via phone
Melakukan pemesanan beberapa container kepada pelayaran via email
Mengeluarkan no booking untuk ekspedisi asal via email
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
Menerima No booking dari pelayaran via email Menerima informasi jadwal kedatangan kapal via phone, email
Menginformasik an jadwal kedatangan kapal dan closing time ke pengirim barang via phone, email
1
Gambar 5.11 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
37
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
1
Mengkonfirmasi balik ke ekspedisi asal via email,phone, untuk order kontainer
Negosiasi tariff ekspedisi asal via phone,email
Menerima konfirmasi balik dari pengirim barang via email,phone, untuk order kontainer
Menentukan tarif ke pengirim barang
Meminta R.O atau Release Order ke pelayaran via phone, lisan
Menerima R.O atau Release Order dari Ekspedisi asal via phone,lisan
Negosiasi proses stuffing dalam/luar, term ke pengirim barang via phone
2
Gambar 5.12 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
38
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Menerima konfirmasi di depo pelayaran untuk stuffing dalam via phone, lisan
Menerima konfirmasi dari ekspedisi asal via phone,lisan
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
2 Konfirmasi di depo pelayaran untuk stuffing dalam, dan menyiapkan Kontainer kosong, Tally&TKBM via phone,lisan Menerima konfirmasi bahwa proses stuffing telah siap via phone, email
Mengantar muatan ke depo/CY dan membawa surat jalan dari pengirim
Dokumen surat jalan barang
Konfirmasi ke pengirim barang bahwa proses stuffing telah siap via phone, email Muatan sudah berada di depo pelayaran
Menerima konfirmasi dari ekspedisi asal via phone,lisan
Menerima muatan dan surat jalan barang rangkap 2 D1 dan D2 di depo/CY pelayaran Membongkar barang dari truck dimuat ke container/stuffing di depo/CY pelayaran
3
Gambar 5.13 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
39
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
3 Menghitung dan memeriksa muatan dengan dokumen D3 ( Tally sheet ) di depo/CY pelayaran
Dokumen Tally Sheet
Memerika dokumen surat jalan D1 dan D2
Pengirim barang membawa surat D1.1 kembali ke Gudang pengirim
Membawa dokumen surat jalan D2 dan D3 ( Tally Sheet ) dan mendatangani D1.1
4
Melakukan penyegelan container disaksikan pengirim barang
Gambar 5.14 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
40
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
4 5 Kontainer di stack full di depo pelayaran sampai batas akhir stuffing dan dimuat ke kapal
Memberikan load list muatan ( No container, seal, komoditi dan berat ) ke pelayaran via email, fisik
Dokumen Load List
5
Menerima load list muatan ( No container, seal, komoditi dan berat via email, fisik
Membuat Byplan dari load list yang diserahkan oleh ekspedisi asal
Menyerahkan load list ke marine ops untuk membuat byplan
Kapal berangkat berlayar
6
Gambar 5.15 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
41
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
6 Menerima Loading Advice via email dari pelayaran by sistem
Mengirimkan Shipping Instruction ( SI ) Fix ( rate ) ke pelayaran untuk sebagai dasar pembuatan B/L atau SN via email atau fisik
Dokumen SI Fix
Mengirimkan Loading Advice via email ke ekspedisi asal Dokumen Loading Advice
Menerima Dokumen SI Fix ( rate ) dari ekspedisi asal via email, fisik
Membuat B/L atau SN dari SI Fix ekspedisi asal Dokumen B/L atau SN
7
Gambar 5.16 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
42
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
7 Membayar Tagihan /TOP ke Pelayaran
Membuat Invoice/Tagihan ke ekspedisi Dokumen Invoice / Tagihan
Menerima B/L atau SN ( fisik ) dari pelayaran
Meyerahkan B/L atau SN ( fisik ) ke ekspedisi asal Menerima B/L atau SN dari ekspedisi asal via email, fax
Mengirimkan B/L atau SN ke ekspedisi tujuan via email, fax
Menerima Surat jalan barang dan Tally Sheet dari ekspedisi asal via pos, jne
Mengirimkan Surat jalan barang dan Tally Sheet ke ekspedisi tujuan via pos, jne
8
Gambar 5.17 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
43
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Tujuan 8
Menerima B/L atau SN dan memberikan Delivery Order (DO) ke ekspedisi tujuan
Dokumen Delivery Order (DO)
Pihak depo pelayaran tujuan menerima (DO) fisik dan memberikan Job Slip fisik ke ekspedisi tujuan
Dokumen Job Slip
Menukarkan B/L atau SN fisik dengan Delivery Order (DO) ke kantor pelayaran tujuan
Menerima dokumen Delivery Order (DO) dari pelayaran tujuan
Datang ke depo pelayaran tujuan membawa (DO) fisik untuk ditukar dengan Job Slip
Menerima Job Slip dari Depo pelayaran tujuan
9
Gambar 5.18 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
44
Penerima Barang
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
9
Siap melakukan dooring ketika Pengirim barang telah membayar Tagihan Membuat dokumen surat jalan armada
Depo pelayaran tujuan Menerima job slip (nomor container) dan mengizinkan container dimuat ke truck
Mengambil container FCL di depo pelayaran tujuan dengan menukarkan job slip (nomor container)
Dokumen Surat Jalan Armada
Menghubungi EMKL Trucking
10
Gambar 5.19 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
45
Pengirim Barang
Ekspedisi Asal
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Tujuan
Penerima Barang
10 Datang ke gudang penerima barang membawa dokumen surat jalan barang dan tally sheet
Datang ke gudang penerima barang memuat container dan membawa dokumen surat jalan kendaraan
Membongkar barang/stripping dari kontainer ke gudang penerima
Menghitung dan memeriksa muatan dengan dokumen D3 ( Tally sheet )
Memberikan dokumen surat jalan barang ke penerima barang
Membawa kembali dokumen tally sheet ke Ekspedisi tujuan
Gambar 5.20 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga
46
Menerima dokumen surat jalan barang dari Tally
5.2.2 Pihak-Pihak P. Niaga Proses bisnis merupakan sebuah ringkasan secara menyeluruh sebuah sistem atau sebuah aktivitas bisnis. Pada umumnya proses bisnis disajikan dalam diagram alir yang menjelaskan hubungan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam prosedur pengiriman barang . Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat yang telah teridentifikasi oleh penyusun dan secara langsung terlibat dalam proses pelayanan barang. 9. Pengirim barang Pengirim barang adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan pengiriman barang atau memakai jasa pelayaran niaga sebagai pelanggan. 10. Ekspedisi Asal Ekspedisi asal adalah pihak-pihak yang merupakan sebuah organisasi atau instansi yang melakukan kegiatan keagenan maupun ekspedisi muatan. Dalam pelayaran niaga ekspedisi asal berperan sebagai broker untuk pengurusan dokumen ke pelayaran niaga. 11. Pelayaran Pelayaran adalah Pihak yang merupakan perusahan shipping line yang bergerak dalam bidang transportasi laut yang miliki kapal dan container 12. TKBM Dalam kegiatan stuffing atau stripping di depo pelayaran pada umumnya tidak menggunakan alat bantu bongkar atau muat di darat. Aktivitas bongkar atau muat dilakukan manual oleh tenaga manusia. Pihak-pihak yang melakukan aktifitas bongkar atau muat di pelabuhan dinamakan TKBM 13. Tally Tally adalah petugas pencatat muatan atau barang yang berasal dari pihak ekspedisi niaga, pencatatan atau perhitungan muatan dilakukan ketika barang distuffing dan stripping di depo pelayaran. 14. EMKL Trucking EMKL Trucking adalah perusahan jasa ekspedisi muatan kapal laut yang bergerak dalam bidang jasa penyewaan truck untuk kegiatan pengiriman barang 15. Ekspedisi Tujuan
47
Ekspedisi tujuan memiliki peran sebagai perantara barang yang dibawa oleh kapal kepada perwakilan dari penerima barang. Pelra tujuan sekaligus menjadi perwakilan ekspedisi asal didaerah tujuan yang melakukan penagihan kepada penerima barang. 16. Penerima Penerima barang adalah pihak-pihak yang memiliki hak atas barang setelah turun dari kapal di pelabuhan tujuan, dan memiliki kewajiban dalam pembayaran freight atau tarif dan atau tarif barang atau nilai barang itu sendiri 5.2.3 Dokumen P. Niaga 1. Dokumen Surat Jalan Barang Dokumen Surat Jalan Barang adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pengirim barang ditujukan kepada pihak pelra asal. Isi dari dokumen surat jalan barang sebagai berikut : Pengirim Penerima Jumlah Barang Nama Barang 2. Dokumen Tally Sheet Dokumen tally sheet adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak ekspedisi asal untuk dokumen internal yang mana berisi pencatatan data muatan. Isi dari dokumen tally sheet sebagai berikut : Nama / Jenis Barang Tally Dalam Angka Jumlah Barang Kubikasi ( M3 ) Keterangan 3. Dokumen Load List Dokumen load list adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak ekspedisi asal ditujukan kepada pihak pelayaran untuk pembuatan bayplan dan manifest. Isi dari dokumen load list sebagai berikut : No Container Berat Komoditi
48
4. Dokumen Loading Advive Dokumen loading advice adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pelayaran ditujukan kepada ekspedisi asal sebagai penjelasan terhadap jumlah container yang dimuat oleh kapal. Isi dari dokumen Loading advice sebagai berikut : Container Seal Size Type Principal FreeUse Komoditi 6. Dokumen Shipping Instruction Fix Dokumen Shipping instruction fix adalah dokumen yang dkeluarkan oleh ekspedisi asal tujuan ditujukan kepada pihak pelayaran. Dokumen ini digunakan untuk pembuatan B/L atau SN dari pelayaran. Isi dari dokumen Shipping Instruction fix sebagai berikut : Vessel Voyage Port of Loading Port of Discharge ETD Shipper Consignee Bill to Party Freight Paid Note No Container Seal Size Type Komoditi Kontrak 7. Dokumen Bill Of Lading atau Surender Notice
49
Dokumen Bill Of Lading atau Surender Notice adalah dokumen yang dikeluarkan oleh piha pelayaran ditujukan kepada pihak ekspedisi asal berupa dokumen muatan. Isi dari dokumen Dokumen Bill Of Lading atau Surender Notice sebagai berikut : Vessel/Voyage POL-POD (1) B/L (2) Shipper (3) Consignee Container Description Term of Payment Term of Shipment 8. Dokumen Tagihan Dokumen tagihan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pelayaran ditujukan kepada pihak ekspedisi berkaitan dengan biaya freight. Isi dari dokumen tagihan sebagai berikut : Tidak Ada 9. Dokumen Delivery Order Dokumen Delivery order adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pelayaran untuk ekspedisi, ekspedisi menukarkan B/L atau SN ke pelayaran dan pelayaran memberikan dokumen job slip. Isi dari dokumen delivery order sebagai berikut : No B/L POL POD Vessel/Voyage Shipper Name Date ETA DO Validaty Date Notify Party Container No Container Type Descriptions of goods
50
Gross Weight 10. Dokumen Job Slip Dokumen Job Slip adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pihak pelayaran ditujukan kepada pihak ekspedisi tujuan, dokumen ini digunakan untuk mengambil container di depo. Dengan menukarkan dokumen delivery order. Isi dari dokumen job slip sebagai berikut : Depot B/L Tanggal Expired Customer Vessel - Voyage Route Activity Container Location Size Comodity Seal Weight 11. Dokumen Surat Jalan Armada Dokumen surat jalan armada adalah dokumen yang dikeluarkan oleh ekspedisi tujuan ditujukan kepada pihak EMKL trucking untuk mengantarkan ke penerima barang. Isi dari dokumen surat jalan armada sebagai berikut : Date To From POD Container/Seal & No Truck Vessel ETD ETA
51
Comodity Weight Send to Warehouse 5.3 Studi Kasus 5.3.1 Rute Pelayaran Rakyat Rute pelayaran rakyat yang dipilih sebagai Studi kasus untuk menyelesaikan tugas akhir ini sebagai berikut : Surabaya – Labuan Bajo dan Labuan Bajo – Surabaya 5.3.2 Rute Pelayaran Niaga Rute Pelayaran niaga yang dipilih sebagai study kasus untuk menyelesaikan tugas akhir ini sebagai berikut : Belawan – Surabaya dan Surabaya – Belawan 5.4 Sinkronisasi 5.4.1 Perbedaan Dokumen Dari Penelitian ini didapatkan perbedaan dokumen antara Pelra 1, Pelra 2, dan P. Niaga. Pelra 1 dan Pelra 2 yang membedakan berkaitan dengan prosedur pengiriman barangnya adalah berhubungan dengan besar kecinya perusahaan Pelra tersebut. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan pada Tabel 5.1 dibawah ini.
Tabel 5.1 Perbedaan Dokumen
No 1
Prosedur Pengiriman Pelra 1 Dok Surat Jalan Barang
Prosedur Pengiriman Prosedur Pengiriman P. Pelra 2 Niaga Dok Surat Jalan Barang Dok Surat Jalan Barang
2
Dok Surat Pengantar
Dok Tally Sheet
3
Dok Konosemen
Dok Load List
4
Dok Manifest
Dok Loading Advice
5
Dok Delivery Order
Dok Shipping Instruction Dok Bill Of Lading / SN Dok Tagihan Dok Delivery Order Dok Job Slip Dok Surat Jalan Armada
52
Dari Tabel 5.1 diatas maka dapat diketahui perbedaan dokumen antara prosedur pengiriman di Pelra 1, prosedur pengiriman di Pelra 2 dan prosedur pengiriman di P. Niaga.
5.4.2 Sinkronisasi Dokumen Pelra 1 ke P. Niaga Tabel 5.2 Sinkronisasi Dokumen Pelra 1 ke P. Niaga
No
Prosedur pengiriman Pelra 1 ke P. Niaga
Prosedur pengiriman P. Niaga
1
Dok Surat Jalan Barang
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
2
Dok Tally Sheet ( ditambahkan )
Dok Tally Sheet ( ekspedisi )
3
Dok Surat Pengantar
Dok Load List ( ekspedisi ke p. niaga )
4
Dok Konosemen
Dok Loading Advice ( p. niaga ke ekspedisi )
5
Dok Manifest
Dok Shipping Instruction Fix ( ekspedisi ke p. niaga )
6
Dok Delivery Order
Dok Bill of Lading/Surender Notice ( p. niaga ke ekspedisi )
7
Dok Load List ( ditambahkan )
Dok Tagihan ( p. niaga ke ekspedisi )
8
Dok Loading Advice ( ditambahkan )
Dok Delivery Order ( p. niaga ke ekspedisi )
9
Dok Shipping Instruction Fix ( ditambahkan )
Dok Job Slip ( p. niaga ke ekspedisi )
10
Dok Bill of Lading/Surender Notice (ditambahkan)
Dok Surat Jalan Armada ( agen ekspedisi ke EMKL trucking )
11
Dok Tagihan ( ditambahkan )
12
Dok Delivery Order ( ditambahkan )
13
Dok Job Slip ( p.niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
14
Dok Surat Jalan Armada ( jika dibutuhkan )
Dari Tabel 5.2 diatas dalam sinkronisasi pelra 1 ke p.niaga maka pelra 1 harus menambahkan dokumen Tally Sheet untuk internal pelra dan dokumen Load list dan Shipping Instruction untuk ke P. Niaga
53
5.4.3 Perhitungan Pemesanan Kontainer Pelra 1 ke P. Niaga Dalam memesan container ke p. niaga pihak pelra harus bisa mendefinisikan berapa jumlah container yang dibutuhkan dalam proses pengiriman barang, dibawah ini adalah cara untuk menghitung jumlah container yang dibutuhkan kegiatan ini bisa dilakukan oleh petugas Tally Barang di Pelra. Ukuran container 20 feet : P = 5.898 m; L = 2.352 m; T = 2.385 m Volume container 20 feet : 5.898 m x 2.352 m x 2.385 m = 33.08 m3 Muatan maksimum container 20 feet = 22.1 ton Ukuran container 40 feet : P = 12.032 m; L = 2.352 m; T = 2.385 m volume container 40 feet : 12.032 m x 2.352 m x 2.385 m = 67.49 m3 Muatan maksimum container 40 feet = 27.3 ton Contoh Kasus : 1. Pengiriman 205 colly/dos paku , per muatan 30 kg 205 x 30 kg = 6150 kg atau 6.150 ton
; 22.1 ton muatan maksimum container 20 feet
2. Pengiriman 20 ball matras, P = 180 cm; L = 60 cm; T = 3 cm 20 x volume (180 cm x 60 cm x 3 cm ) = 20 x 32400 cm3 = 648000 cm3 atau 0.648 m3
54
; 33.08 m3 volume container 20 feet
Tabel 5.3 Proses Penambahan Dokumen Pelra 1 ke P. Niaga
No
Jenis Dokumen
Dimana
Lama Waktu
Kapan
1
Dok Tally Sheet
Pembuatan dokumen di Labuan Bajo
Sepanjang proses pemuatan barang ke kapal pelra / +- 20 menit per pengiriman
Ketika barang dibongkar dari truk ke kapal pelra
2
Dok Load List
Pembuatan di Labuan Bajo, Pengurusan di Surabaya
Lama Pembuatan, selama kapal pelra bersandar di Labuan Bajo +- 2 minggu, lama pengurusannya +-1 hari
Pembuatan ketika berada di pelra pemuatan, diserahkan ketika di pelra tujuan ( Surabaya ) ke P. Niaga
3
Dok Shipping Instruction Fix
Pembuatan di Labuan Bajo Pengurusan di Surabaya
Lama Pembuatan, selama kapal pelra bersandar di Labuan Bajo +- 2 minggu, lama pengurusan +-1 hari
Pembuatan ketika berada di pelra pemuatan, diserahkan ketika di pelra tujuan ( Surabaya ) ke P. Niaga
Dari Tabel 5.3 diatas dapat diketahui Proses penambahan dokumen Pelra 1 ke P. Niaga tentang pembuatan dokumen, pengurusan dokumen, letak pembuatan dan pengurusan dokumen, waktu dan kapan pembuatan dan pengurusan
55
Tabel 5.4 Proses Sinkronisasi Dokumen Pelra 1 ke P. Niaga
NO
Prosedur Pengiriman Pelra 1 ke P. Niaga ( Labuan Bajo ke Surabaya ke Belawan )
Proses
Lama Waktu
Kapan
Dimana
1
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
+- 1 menit
Saat di gudang pengirim
Labuan Bajo
2
Dok Tally Sheet ( pelra ) ( ditambahkan )
+- 20 menit
Saat memuat barang ke kapal pelra
Labuan Bajo
3
Dok Surat Pengantar ( pelra )
+- 1 menit
Saat di pelra asal
Labuan Bajo
4
Dok Konosemen ( pelra )
+- 2 minggu
Saat di pelra asal
Labuan Bajo
5
Dok Manifest ( pelra )
+- 2 minggu
Saat di pelra asal
Labuan Bajo
6
Dok Delivery Order ( pelra )
+- 1 menit
Saat di pelra tujuan
Surabaya
7
Dok Load List ( pelra ke p. niaga ) ( ditambahkan )
+- 2 minggu dan +- 1 hari
Saat di pelra asal/tujuan
Labuan Bajo dan Surabaya
8
Dok Loading Advice ( p. niaga ke ekspedisi )
+- 1 hari
Saat di P. Niaga asal
Surabaya
9
Dok Shipping Instruction Fix ( pelra ke p. niaga )( ditambahkan )
+- 2 minggu dan +- 1 hari
Saat di pelra asal/tujuan
Labuan Bajo dan Surabaya
10
Dok Bill of Lading/Surender Notice ( p. niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
+- 1 hari
Saat di P. niaga asal
Surabaya
11
Dok Tagihan ( p. niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
+- 1 hari
Saat di P. niaga asal
Surabaya
12
Dok Delivery Order ( p. niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
+- 1 hari
Saat di P. niaga tujuan
Belawan
13
Dok Job Slip ( p.niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
+- 1 hari
Saat di P. niaga tujuan
Belawan
14
Dok Surat Jalan Armada ( agen pelra ke EMKL trucking ) ( jika dibutuhkan )
+- 1 hari
Saat di belawan
Belawan
Dari Tabel 5.4 diatas dalam sinkronisasi pelra 1 ke p.niaga diketahui ada 14 dokumen yang ada di dalam sinkronisasi pelra 1 ke p. niaga dan berkaitan dengan proses lama waktu, kapan, dimana tentang pembuatan dan pengurusan dokumen.
56
5.4.4 Sinkronisasi Dokumen Pelra 2 ke P. Niaga Tabel 5.5 Sinkronisasi Dokumen Pelra 2 ke P. Niaga
No
Prosedur pengiriman Pelra 2 ke P. Niaga
Prosedur pengiriman P. Niaga
1
Dok Surat Jalan Barang
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
2
Dok Tally Sheet ( ditambahkan )
Dok Tally Sheet ( ekspedisi )
3
Dok Load List ( ditambahkan )
Dok Load List ( ekspedisi ke p. niaga )
4
Dok Loading Advice ( ditambahkan )
Dok Loading Advice ( p. niaga ke ekspedisi )
5
Dok Shipping Instruction Fix ( ditambahkan )
Dok Shipping Instruction Fix ( ekspedisi ke p. niaga )
6
Dok Bill of Lading/Surender Notice (ditambahkan)
Dok Bill of Lading/Surender Notice ( p. niaga ke ekspedisi )
7
Dok Tagihan ( ditambahkan )
Dok Tagihan ( p. niaga ke ekspedisi )
8
Dok Delivery Order ( ditambahkan )
Dok Delivery Order ( p. niaga ke ekspedisi )
9
Dok Job Slip ( p.niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
Dok Job Slip ( p. niaga ke ekspedisi )
10
Dok Surat Jalan Armada ( jika dibutuhkan )
Dok Surat Jalan Armada ( agen ekspedisi ke EMKL trucking )
Dari Tabel 5.5 diatas dalam sinkronisasi pelra 2 ke p.niaga maka pelra 2 harus menambahkan dokumen Tally Sheet untuk internal pelra dan dokumen Load list dan Shipping Instruction untuk ke P. Niaga
57
5.4.5 Perhitungan Pemesanan Kontainer Pelra 2 ke P. Niaga Dalam memesan container ke p. niaga pihak pelra harus bisa mendefinisikan berapa jumlah container yang dibutuhkan dalam proses pengiriman barang, dibawah ini adalah cara untuk menghitung jumlah container yang dibutuhkan kegiatan ini bisa dilakukan oleh petugas Tally Barang di Pelra. Ukuran container 20 feet : P = 5.898 m; L = 2.352 m; T = 2.385 m Volume container 20 feet : 5.898 m x 2.352 m x 2.385 m = 33.08 m3 Muatan maksimum container 20 feet = 22.1 ton Ukuran container 40 feet : P = 12.032 m; L = 2.352 m; T = 2.385 m volume container 40 feet : 12.032 m x 2.352 m x 2.385 m = 67.49 m3 Muatan maksimum container 40 feet = 27.3 ton Contoh Kasus : 2. Pengiriman 205 colly/dos paku , per muatan 30 kg 205 x 30 kg = 6150 kg atau 6.150 ton
; 22.1 ton muatan maksimum container 20 feet
3. Pengiriman 20 ball matras, P = 180 cm; L = 60 cm; T = 3 cm 20 x volume (180 cm x 60 cm x 3 cm ) = 20 x 32400 cm3 = 648000 cm3 atau 0.648 m3
58
; 33.08 m3 volume container 20 feet
Tabel 5.6 Proses Penambahan Dokumen Pelra 2 ke P. Niaga
No
Jenis Dokumen
Dimana
Lama Waktu
Kapan
1
Dok Tally Sheet
Pembuatan dokumen di Labuan Bajo
Sepanjang proses pemuatan barang ke kapal pelra / +- 20 menit per pengiriman
Ketika barang dibongkar dari truk ke kapal pelra
2
Dok Load List
Pembuatan di Labuan Bajo, Pengurusan di Surabaya
Lama Pembuatan, selama kapal pelra bersandar di Labuan Bajo +- 2 minggu, lama pengurusannya +-1 hari
Pembuatan ketika berada di pelra pemuatan, diserahkan ketika di pelra tujuan ( Surabaya ) ke P. Niaga
3
Dok Shipping Instruction Fix
Pembuatan di Labuan Bajo Pengurusan di Surabaya
Lama Pembuatan, selama kapal pelra bersandar di Labuan Bajo +- 2 minggu, lama pengurusan +-1 hari
Pembuatan ketika berada di pelra pemuatan, diserahkan ketika di pelra tujuan ( Surabaya ) ke P. Niaga
Dari Tabel 5.6 diatas dapat diketahui Proses penambahan dokumen Pelra 2 ke P. Niaga, tentang pembuatan dokumen, pengurusan dokumen, letak pembuatan dan pengurusan dokumen, waktu dan kapan pembuatan dan pengurusan
59
Tabel 5.7 Proses Sinkronisasi Dokumen Pelra 2 ke P. Niaga
NO
Prosedur Pengiriman Pelra 2 ke P. Niaga ( Labuan Bajo ke Surabaya ke Belawan )
Proses
Lama Waktu
Kapan
Dimana
1
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
+- 1 menit
Saat di gudang pengirim
Labuan Bajo
2
Dok Tally Sheet ( pelra ) ( ditambahkan )
+- 20 menit
Saat memuat barang ke kapal pelra
Labuan Bajo
3
Dok Load List ( pelra ke p. niaga ) ( ditambahkan )
+- 2 minggu dan +- 1 hari
Saat di pelra asal/tujuan
Labuan Bajo dan Surabaya
4
Dok Loading Advice ( p. niaga ke ekspedisi )
+- 1 hari
Saat di P. Niaga asal
Surabaya
5
Dok Shipping Instruction Fix ( pelra ke p. niaga )( ditambahkan ) Dok Bill of Lading/Surender Notice ( p. niaga ke pelra ) ( ditambahkan ) Dok Tagihan ( p. niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
+- 2 minggu dan +- 1 hari
Saat di pelra asal/tujuan
Labuan Bajo dan Surabaya
+- 1 hari
Saat di P. niaga asal
Surabaya
+- 1 hari
Saat di P. niaga asal
Surabaya
8
Dok Delivery Order ( p. niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
+- 1 hari
Saat di P. niaga tujuan
Belawan
9
Dok Job Slip ( p.niaga ke pelra ) ( ditambahkan )
+- 1 hari
Saat di P. niaga tujuan
Belawan
10
Dok Surat Jalan Armada ( agen pelra ke EMKL trucking ) ( jika dibutuhkan )
+- 1 hari
Saat di belawan
Belawan
6
7
Dari Tabel 5.7 diatas dalam sinkronisasi pelra 2 ke p.niaga diketahui ada 10 dokumen yang ada di dalam sinkronisasi pelra 2 ke p. niaga dan berkaitan dengan proses lama waktu, kapan, dimana tentang pembuatan dan pengurusan dokumen.
60
5.4.6 Sinkronisasi Dokumen P. Niaga ke Pelra Tabel 5.8 Sinkronisasi Dokumen P. Niaga ke Pelra 1
No
Prosedur pengiriman P. Niaga ke Pelra 1
Prosedur pengiriman Pelra 1
1
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
2
Dok Tally Sheet ( ekspedisi )
Dok Surat Pengantar ( pelra )
3
Dok Load List ( ekspedisi ke p. niaga )
Dok Konosemen ( pelra )
4
Dok Loading Advice ( p. niaga ke ekspedisi )
Dok Manifest ( pelra )
5
Dok Shipping Instruction Fix ( ekspedisi ke p. niaga )
Dok Delivery Order ( pelra )
6
Dok Bill of Lading/Surender Notice ( p. niaga ke ekspedisi )
7
Dok Tagihan ( p. niaga ke ekspedisi )
8
Dok Delivery Order ( p. niaga ke ekspedisi )
9
Dok Job Slip ( p. niaga ke ekspedisi )
10
Dok Surat Jalan Armada ( agen ekspedisi ke EMKL trucking )
11
Tidak ada penambahan dok ( ekspedisi ke pelra)
12
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang ) ( dok dari ekspedisi niaga ke pelra )
13
Dok Surat Jalan Armada ( agen ekspedisi ke EMKL trucking ) ( dok dari ekspedisi niaga ke pelra )
Dari Tabel 5.8 diatas dalam sinkronisasi p. niaga ke pelra 1 maka p. niaga tidak perlu menambahkan dokumen baru. Sinkronisasi ke pelra 1 hanya menggunakan dokumen surat jalan dari pengirim barang atau menggunakan dokumen surat jalan armada dari ekspedisi niaga
61
Tabel 5.9 Sinkronisasi Dokumen P. Niaga ke Pelra 2
No
Prosedur pengiriman P. Niaga ke P. Pelra 2
1
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
2
Dok Tally Sheet ( ekspedisi )
3
Dok Load List ( ekspedisi ke p. niaga )
4
Dok Loading Advice ( p. niaga ke ekspedisi )
5
Dok Shipping Instruction Fix ( ekspedisi ke p. niaga )
6
Dok Bill of Lading/Surender Notice ( p. niaga ke ekspedisi )
7
Dok Tagihan ( p. niaga ke ekspedisi )
8
Dok Delivery Order ( p. niaga ke ekspedisi )
9
Dok Job Slip ( p. niaga ke ekspedisi )
10
Dok Surat Jalan Armada ( agen ekspedisi ke EMKL trucking )
11
Tidak ada penambahan dok ( ekspedisi ke pelra)
12
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang ) ( dok dari ekspedisi niaga ke pelra )
13
Dok Surat Jalan Armada ( agen ekspedisi ke EMKL trucking ) ( dok dari ekspedisi niaga ke pelra )
Prosedur pengiriman Pelra 2 Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
Dari Tabel 5.9 diatas dalam sinkronisasi p. niaga ke pelra 2 maka p. niaga tidak perlu menambahkan dokumen baru. Sinkronisasi ke pelra 2 hanya menggunakan dokumen surat jalan dari pengirim barang atau menggunakan dokumen surat jalan armada dari ekspedisi niaga
62
Tabel 5.10 Proses P. Niaga ke Pelra 1 dan Pelra 2
No
Jenis Dokumen
Dimana
Lama Waktu
Kapan
1
Dok Surat Jalan Barang
Pembuatan di Belawan, Pengurusan di Surabaya
Lama Pembuatan, selama di gudang pengirim barang di Belawan +- 10 menit, lama pengurusannya di Surabaya +- 30 menit ke pelra
Pembuatan Ketika di gudang pengirim barang, diserahkan ketika di Surabaya ke Pelra
2
Dok Surat Jalan Armada
Pembuatan di Surabaya, Pengurusan di Surabaya
Lama pembuatan, barang selama berada di surabaya +- 2 hari, lama pengurusan di surabaya +- 30 menit ke pelra
Pembuatan Ketika di Ekspedisi niaga (surabaya), dan diserahkan ke pelra
Dari Tabel 5.10 diatas dapat diketahui Proses pembuatan dan pengurusan dokumen P. Niaga ke Pelra 1 dan Pelra 2, tentang pembuatan dokumen, pengurusan dokumen, letak pembuatan dan pengurusan dokumen, waktu dan kapan pembuatan dan pengurusan
63
Tabel 5.11 Proses Sinkronisasi Dokumen P. Niaga ke Pelra 1 dan Pelra 2
NO
Prosedur Pengiriman P. Niaga ke Pelra ( Belawan ke Surabaya ke Labuan Bajo )
Proses
Lama Waktu
Kapan
Dimana
1
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang )
+- 1 menit
Saat di gudang pengirim
Labuan Bajo
2
Dok Tally Sheet ( ekspedisi )
+- 20 menit
Saat di ekspedisi niaga asal
Labuan Bajo
3
Dok Load List ( ekspedisi ke p. niaga )
+- 1 hari
Saat di ekspedisi niaga asal
Belawan
4
Dok Loading Advice ( p. niaga ke ekspedisi )
+- 1 hari
Saat di P. niaga asal
Belawan
5
Dok Shipping Instruction Fix ( ekspedisi ke p. niaga )
+- 1 hari
Saat di ekspedisi niaga asal
Belawan
6
Dok Bill of Lading/Surender Notice ( p. niaga ke ekspedisi ) Dok Tagihan ( p. niaga ke ekspedisi )
+- 1 hari
Saat di P. niaga asal
Belawan
+- 1 hari
Saat di P. niaga asal
Belawan
8
Dok Delivery Order ( p. niaga ke ekspedisi )
+- 1 hari
Saat di P. Niaga asal
Surabaya
9
Dok Job Slip ( p. niaga ke ekspedisi )
+- 1 hari
Saat di P. niaga tujuan
Surabaya
10
Dok Surat Jalan Armada ( agen ekspedisi ke EMKL trucking )
+- 1 hari
Saat di P. niaga asal
Surabaya
11
Tidak ada penambahan dok ( ekspedisi ke pelra)
12
Dok Surat Jalan Barang ( pengirim barang ) ( dok dari ekspedisi niaga ke pelra )
+- 1 menit
Saat di ekspedisi niaga tujuan
Belawan
13
Dok Surat Jalan Armada ( agen ekspedisi ke EMKL trucking ) ( dok dari ekspedisi niaga ke pelra )
+- 1 hari
Saat di ekspedisi niaga tujuan
Surabaya
7
Dari Tabel 5.11 diatas dalam sinkronisasi p. niaga ke pelra 1 dan pelra 2 diketahui ada 12 dokumen yang ada di dalam sinkronisasi p. niaga ke pelra 1 dan pelra 2 dan berkaitan dengan proses lama waktu, kapan, dimana tentang pembuatan dan pengurusan dokumen.
64
5.4.7 Proses Paling Penting Dalam Sikronisasi Tabel 5.12 Proses Paling Penting Dalam Sinkronisasi
No
Pelra 1 ke P. Niaga
Pelra 2 ke P. Niaga
1
Proses pembuatan dokumen tally sheet di pelra, karena proses ini adalah proses paling utama dalam pencataatan barang, yang akan diekuivalenkan dengan kebutuhan container yang akan di booking di pelayaran Proses Pembuatan dokumen Load List di pelra, dokumen Load list sangat penting untuk proses sinkronisasi ini penjelasan tentang no container, komoditi dan berat. yang akan digunakan oleh pihak pelayaran sebagai dasar pembuatan BayPlan dan Manifest Proses Pembuatan Dokumen Shipping Instruction di pelra. Proses ini sangat penting sebagai syarat dasar pembuatan B/L atau SN di pelayaran sebagai dokumen muatan di pelayaran niaga
Proses pembuatan dokumen tally sheet, karena proses ini adalah proses paling utama dalam pencataatan barang, yang akan diekuivalenkan dengan kebutuhan container yang akan di booking di pelayaran Proses Pembuatan dokumen Load List di pelra, dokumen Load list sangat penting untuk proses sinkronisasi ini penjelasan tentang no container, komoditi dan berat. yang akan digunakan oleh pihak pelayaran sebagai dasar pembuatan BayPlan dan Manifest Proses Pembuatan Dokumen Shipping Instruction di pelra. Proses ini sangat penting sebagai syarat dasar pembuatan B/L atau SN di pelayaran sebagai dokumen muatan di pelayaran niaga
2
3
P. Niaga ke Pelra 1 dan Pelra 2 Proses pembuatan dokumen surat jalan dari pengirim barang di p. niaga, karena dokumen ini dapat digunakan untuk pembuatan konosemen di pelra 1 dan sebagai dokumen surat muatan di pelra 2 Proses pembuatan dokumen surat jalan armada di p.niaga karena dokumen ini dapat digunakan sebagai dasar pembuatan konosemen di pelra 1 dan sebagai dokumen surat muatan di pelra 2
Dari Tabel 5.12 diatas didapatkan bahwa proses paling penting dalam sinkronisasi pelra ke p. niaga proses pembuatan dokumen Tally Sheet, Load List dan Shipping Instruction dan pada p. niaga ke pelra adalah dokumen surat jalan barang dari pengirim barang dan dokumen surat jalan armada dari pelayaran niaga
65
5.4.8 Keuntungan Dari Proses Sinkronisasi Tabel 5.13 Keuntungan dari proses sinkronisasi
No
Pelayaran Rakyat
Pelayaran Niaga
Pengguna Jasa Mempermudah pengguna jasa dalam mengirimkan barang pada rute-rute tertentu
1
Pelra akan lebih mudah mendapatkan muatan
Muatan yang didapat oleh Pelayaran Niaga akan bertambah
2
Dapat memajukan pelayaran rakyat yang selama ini tertinggal
Pendistribusian muatan sampai ke wilayah terpencil yang tidak di jangkau oleh P. Niaga
3
Mengurangi waktu bersandar kapal pelra di pelabuhan, yang selama ini pelra menunggu muatan datang hingga 2 minggu di pelabuhan
Dari Tabel 5.13 diatas didapatkan bahwa keuntungan dari proses sinkronisasi ini dapat dirasakan oleh 3 pihak, Pihak pelra, p. niaga dan pengguna jasa. Dari sisi pelra, maka pelra akan lebih mudah memperoleh muatan yang mana selama ini pelra mengalami kesulitan dalam memperoleh muatan. Dari sisi pengguna jasa, maka pengguna jasa akan mudah dalam mengirimkan barang pada rute-rute tertentu. Dari sisi p. niaga, maka muatan yang didapat p. niaga akan bertambah.
66
5.4.9 Term Of Shipment Sinkronisasi Pelra ke P. Niaga Tabel 5.14Term Of Shipment Sinkronisasi Pelra ke P. Niaga
Pelra No
P. Niaga
Term
POL
POD
Term
POL
POD
1
Port to Port
Dok Surat jalan barang, surat pengantar, konosemen, manifest, tally sheet, load List dan SI Fix
Dok Load List, dan SI Fix
CY to CY
Dok Load List, SI Fix, Loading Advice dan Bill Of Lading atau SN, dan Tagihan
Dok Delivery Order dan Job Slip
2
Port to Door
Dok Surat jalan barang, surat pengantar, konosemen, manifest, tally sheet, load List dan SI Fix
Dok Load List, dan SI Fix
CY to Door
Dok Load List, SI Fix, Loading Advice dan Bill Of Lading atau SN, dan Tagihan
Dok Delivery Order dan Job Slip dan Surat jalan armada
3
Door to Door
Dok Surat jalan barang, surat pengantar, konosemen, manifest, tally sheet, load List dan SI Fix
Dok Load List, dan SI Fix
Door to Door
Dok Load List, SI Fix, Loading Advice dan Bill Of Lading atau SN, dan Tagihan
Dok Delivery Order dan Job Slip dan Surat jalan armada
Dari Tabel 5.14 diatas mengenai Term Of Shipment Sinkronisasi Pelra ke P. Niaga ini bahwa term yang digunakan adalah term port to port, port to door, door to door pada pelra dan term cy to cy, cy to door, door to door. Dan dokumen yang digunakan sesuai term yang digunakan
67
5.4.10 Term Of Shipment Sinkronisasi P. Niaga ke Pelra Tabel 5.15 Term Of Shipment Sinkronisasi P. Niaga ke Pelra
P. Niaga No
Pelra
Term
POL
POD
Term
1
CY to CY
Dok Surat jalan barang, tally sheet, Load List, SI Fix, Loading Advice dan Bill Of Lading atau SN, dan Tagihan
Dok surat jalan barang, Surat jalan armada
Port to Port
2
CY to Door
Dok Surat jalan barang, tally sheet, Load List, SI Fix, Loading Advice dan Bill Of Lading atau SN, dan Tagihan
Dok surat jalan barang, Surat jalan armada
Port to Door Dok Surat Dok jalan barang, Delivery atau Surat Order jalan armada, surat pengantar, konosemen, dan manifest
3
Door to Door
Dok Surat jalan barang, tally sheet, Load List, SI Fix, Loading Advice dan Bill Of Lading atau SN, dan Tagihan
Dok surat jalan barang, Surat jalan armada
Door to Door
POL
POD
Dok Surat Dok jalan barang, Delivery atau Surat Order jalan armada, surat pengantar, konosemen, dan manifest
Dok Surat Dok jalan barang, Delivery atau Surat Order jalan armada, surat pengantar, konosemen, dan manifest
Dari Tabel 5.15 diatas mengenai Term Of Shipment Sinkronisasi P. Niaga ke pelra ini bahwa term yang digunakan adalah term port to port, port to door, door to door pada pelra dan term cy to cy, cy to door, door to door. Dan dokumen yang digunakan sesuai term yang digunakan
68
5.4.11 Traveling Movement Pelra ke P. Niaga di Surabaya Tabel 5.16 Traveling Movement Pelra ke P. Niaga di Surabaya
Kegiatan di Surabaya Dokumen dan Muatan
Dokumen dan Muatan
Pelra
P. Niaga
Labuan Bajo – Surabaya PP
Belawan – Surabaya PP
Pelabuhan Kalimas
Pelabuhan Tanjung Perak
1. Pelra Surabaya menghubungi Pelayaran Niaga untuk Realise Order kontainer
1. Menerima konfirmasi tentang realize Order kontainer dari pelra
2. Pelra Surabaya Menghubungi EMKL Trucking untuk mengambil container kosong di depo pelayaran untuk dibawa ke Kalimas untuk proses stuffing barang
2. Menerima dokumen Load list dan Shipping Instruction fix dari pelra setelah itu Menerbitkan dokumen Loading Advice untuk dikirimkan ke pelra surabaya
3. Pelra Surabaya melakukan Proses penyegelan terhadap container yang telah di stuffing di pelabuhan kalimas dan selanjutnya EMKL trucking membawa container ke depo pelayaran untuk stack di depo sampai container dimuat ke kapal di pelabuhan tanjung perak
3. Kapal Berangkat, setelah itu Menerbitkan dokumen Bill of Lading/Surender Notice diserahkan ke pelra surabaya
4. Pelra Surabaya menyerahkan dokumen Load list dan Shipping Instruction fix ke pelayaran niaga
5. Pelra Surabaya menerima dokumen Bill Of lading atau SN dari pelayaran niaga
Dari Tabel 5.16 diatas mengenai Traveling Movement Pelra ke P. Niaga di Surabaya bahwa kegiatan terjadi di surabaya proses ini berkaitan dengan perpindahan dokumen dan muatan di pelra ( pelabuhan Kalimas ) dan di P. Niaga ( pelabuhan Tanjung Perak )
69
5.4.12 Traveling Movement P. Niaga ke Pelra di Surabaya Tabel 5.17 Traveling Movement P. Niaga ke Pelra di Surabaya
Kegiatan di Surabaya Dokumen dan Muatan
Dokumen dan Muatan
P. Niaga
Pelra
Belawan – Surabaya PP
Labuan Bajo – Surabaya PP
Pelabuhan Tanjung Perak
Pelabuhan Kalimas
1. Menghubungi pelra surabaya bertanya tentang jadwal kedatangan kapal pelra tujuan Labuan bajo
1. Menerima konfirmasi dari ekspedisi niaga Surabaya
2. P. Niaga Surabaya membuat dokumen surat jalan armada setelah itu menghubungi EMKL Trucking, EMKL Trucking Mengambil container FCL di depo pelayaran tujuan dengan menukarkan job slip (nomor container)
2. Pelra surabaya Menerima Muatan dan dokumen surat jalan barang/surat jalan armada selanjutnya pelra surabaya menerbitkan dok surat pengantar
3. EMKL Trucking datang ke Pelra surabaya di kalimas, memuat container dan membawa dokumen surat jalan armada/surat jalan barang selanjutnya container dibawa menuju ke kapal pelra
3. TKBM pelra membongkar/menstripping muatan dari dalam container diangkut ke kapal pelra dan ABK kapal menghitung dan memeriksa barang
4. Pelra surabaya menerbitkan dokumen konosemen sebagai surat muatan dan dokumen manifest sebagai data muatan satu kapal
Dari Tabel 5.17 diatas mengenai Traveling Movement P. Niaga ke Pelra di Surabaya bahwa kegiatan terjadi di surabaya proses ini berkaitan dengan perpindahan dokumen dan muatan di pelra ( pelabuhan Kalimas ) dan di P. Niaga ( pelabuhan Tanjung Perak )
70
5.4.13 Standar Operasional Prosedur Baru Pelra 1 ke P. Niaga Pengirim Barang
Konfirmasi ke pelra untuk pengiriman barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
Menghubungi pihak Pengirim barang untuk mencari muatan
Membuat Dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2
Dokumen surat jalan barang
Mengantar muatan dan membawa dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2 ke pelra
Menerima Muatan dan dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2
Memeriksa dokumen surat jalan D1
1
1 1 Gambar 5.21 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
71
Pengirim Barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
1
1 1 Menyusun informasi sesuai format Pelra
2 Mengantarkan muatan dan membawa dokumen surat jalan D2 dan surat pengantar D3 dari Pelra ke kapal
2
Membuat dokumen surat pengantar D3 dari dokumen surat jalan D1
Dokumen surat pengantar barang
Petugas Tally Barang Menghitung dan memeriksa barang
Dokumen Tally Sheet Membawa dokumen surat jalan D2.1 ke Pelra
Menerima muatan dan dokumen surat jalan D2 dan dokumen surat pengantar D3
Mengangkut barang ke kapal di pelabuhan
Menghitung dan memeriksa barang
Memeriksa dokumen surat jalan D2 dan dokumen surat pengantar D3
Membawa dokumen surat pengantar D3 berlayar dan menandatangani dokumen surat jalan D2.1
3
Gambar 5.22 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
72
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
Pengirim Barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
3
Membawa dokumen surat jalan D1.1 ke Gudang pengirim
Menerima dokumen surat jalan D2.1 dan menandatangani dokumen surat jalan D1.1
Merekap dokumen surat jalan D2.1 dan dokumen Tally Sheet ke dalam Ms. Word
Menghubungi Pelayaran Niaga untuk booking kontainer
Menerima booking kontainer dari pelra
Mencetak dokumen Konosemen rangkap 5, sesuai data dari dokumen surat jalan D2.1
4
1 1 Gambar 5.23 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
73
Pengirim Barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
4
1 1 Dokumen Konosemen
Konosemen D4 putih untuk tagihan
Konosemen D5 hijau untuk Pelra asal
Konosemen D6 hijau untuk Pelra tujuan
Konosemen D7 kuning untuk ABK
Konosemen D8 biru untuk Penerima
5
Gambar 5.24 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
74
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
Pengirim Barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
5
Mencetak dokumen Manifest D9 sesuai data dari dokumen Konosemen
Dokumen Manifest
Mencetak dokumen Load List dan Shipping Instruction Fix
Dokumen Load List dan Dokumen SI Fix
Konosemen warna hijau D6, kuning D7, biru D8 dan manifest D9 dibawa berlayar oleh ABK pelra
6
Gambar 5.25 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
75
Pengirim Barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
6
Konosemen D4 putih atau tagihan diberikan ke penerima barang ketika barang sudah diterima. Tagihan ini berupa biaya pemuatan barang dan uang tambang
Pelra Surabaya Menerima konfirmasi kedatangan kapal dari ABK Pelra
Menghubungi Pelra tujuan bahwa kapal sudah bersandar/datang
Pelra Surabaya menghubungi Pelayaran Niaga untuk Realise Order kontainer
Mengambil container kosong di depo pelayaran
Memeriksa dan menghitung barang
Mengangkut/stuffing barang dari kapal pelra ke kontainer
Datang ke Pelabuhan untuk proses stuffing barang
7
Gambar 5.26 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
76
Pelra Surabaya Menghubungi EMKL Trucking,
Menerima konfirmasi tentang realize Order kontainer dari pelra
Pengirim Barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
7
Membawa container ke depo pelayaran untuk stack di depo
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
Menerima dokumen Load list dan Shipping Instruction fix dari pelra
Pelra Surabaya Melakukan Proses penyegelan kontainer Menerbitkan dokumen Loading Advice ke pelra Pelra Surabaya Menyerahkan dokumen Load list dan Shipping Instruction fix ke pelayaran niaga
Dokumen Loading Advice
Dokumen Load List dan Dokumen SI Fix Menerbitkan dokumen Bill of Lading/Surender Notice
Dokumen Bill of Lading/Surender Notice
8
Gambar 5.27 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
77
Pengirim Barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
8
Pelra surabaya Membayara tagihan/TOP ke pelayaran
Membuat tagihan ke pelra
Dokumen Tagihan/Invoice
Pelra Surabaya Menerima B/L atau SN dari Pelayaran
Mnyerahkan B/L atau SN ke Pelra
Mengirimkan B/L atau SN ke Agen pelra / ke pemilik barang di Belawan
Pelayaran Niaga Belawan Menerbitkan Dokumen Delivery Order/ DO
9
Dokumen Delivery Order
Gambar 5.28 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
78
Pengirim Barang
Pelra Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Pelra Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
9 Agen Pelra /pemilik barang di belawan menukarkan B/L atau SN dengn DO ke Pelayaran Niaga
Agen Pelra /pemilik barang di belawan menerima dokumen Delivery Order
Agen Pelra /pemilik barang di belawan menukarkan dokumen DO dengan dokumen Job Slip di depo kontainer
Agen Pelra /pemilik barang di belawan menerima dokumen Job Slip
Menerima B/L atau SN dan menyerahkan DO ke Agen pelra / pemilik barang di belawan
Menerbitkan dokumen Job Slip
Dokumen Job Slip
Pihak Depo container Menerima DO dan menyerahkan Job Slip ke Agen pelra / pemilik barang di belawan
Agen Pelra /pemilik barang di belawan dapat mengeluarkan container dari depo dengan menggunakan dokumen Job Slip
Gambar 5.29 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 1 ke P. Niaga
79
5.4.14 Standar Operasional Prosedur Baru Pelra 2 ke P. Niaga Pengirim Barang
Konfirmasi ke sales muatan untuk pengiriman barang
Sales Muatan Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
Menerima muatan dan dokumen surat jalan D1 dan D2
Mengangkut barang ke kapal di pelabuhan
EMKL Trucking
Sales Muatan Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Menghubungi pihak Pengirim barang untuk mencari muatan
Membuat dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2
Dokumen surat jalan barang
Mengantar muatan dan membawa dokumen surat jalan rangkap 2, D1 dan D2 ke Kapal
Petugas Tally Barang Menghitung dan memeriksa barang
Menghitung dan memeriksa barang
Memeriksa dokumen surat jalan D1 dan D2 Dokumen Tally Sheet
Membawa dokumen surat jalan D1.1 ke Gudang pengirim
Membawa dokumen surat jalan D2 berlayar dan menandatangani D1.1
1
Gambar 5.30 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga
80
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
Pengirim Barang
Sales Muatan Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Sales Muatan Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
1
Merekap dokumen Tally Sheet
Menghubungi Pelayaran Niaga untuk booking kontainer
Menerima booking kontainer dari pelra
Mencetak dokumen Load List dan Shipping Instruction Fix
Dokumen Load List dan Dokumen SI Fix
2
Gambar 5.31 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga
81
Pengirim Barang
Sales Muatan Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Sales Muatan Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
2 Sales Muatan Surabaya Menerima konfirmasi kedatangan kapal dari ABK Pelra
Menghubungi Sales Muatan tujuan bahwa kapal sudah bersandar/datang
Sales Muatan Surabaya menghubungi Pelayaran Niaga untuk Realise Order kontainer
Mengambil container kosong di depo pelayaran
Memeriksa dan menghitung barang
Mengangkut/stuffing barang dari kapal pelra ke kontainer
Datang ke Pelabuhan untuk proses stuffing barang
3
Gambar 5.32 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga
82
Sales Muatan Surabaya Menghubungi EMKL Trucking,
Menerima konfirmasi tentang realize Order kontainer dari pelra
Pengirim Barang
Sales Muatan Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Sales Muatan Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
3
Membawa container ke depo pelayaran untuk stack di depo
Sales Muatan Surabaya Melakukan Proses penyegelan kontainer
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
Menerima dokumen Load list dan Shipping Instruction fix dari pelra
Menerbitkan dokumen Loading Advice ke pelra Sales Muatan Surabaya Menyerahkan dokumen Load list dan Shipping Instruction fix ke pelayaran niaga
Dokumen Load List dan Dokumen SI Fix
Dokumen Loading Advice
Menerbitkan dokumen Bill of Lading/Surender Notice
Dokumen Bill of Lading/Surender Notice
4
Gambar 5.33 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga
83
Pengirim Barang
Sales Muatan Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Sales Muatan Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
4
Sales Muatan Surabaya Membayara tagihan/TOP ke pelayaran
Membuat tagihan ke pelra
Dokumen Tagihan/Invoice
Sales Muatan Surabaya Menerima B/L atau SN dari Pelayaran
Mnyerahkan B/L atau SN ke Pelra
Mengirimkan B/L atau SN ke Agen pelra / ke pemilik barang di Belawan
Pelayaran Niaga Belawan Menerbitkan Dokumen Delivery Order/ DO
5
Dokumen Delivery Order
Gambar 5.34 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga
84
Pengirim Barang
Sales Muatan Labuan Bajo dan Tally Barang
ABK Pelra
TKBM
EMKL Trucking
Sales Muatan Surabaya dan Agen Pelra/Pemilik Barang di Belawan
Pelayaran Niaga Surabaya dan Belawan
5 Agen Pelra /pemilik barang di belawan menukarkan B/L atau SN dengn DO ke Pelayaran Niaga
Agen Pelra /pemilik barang di belawan menerima dokumen Delivery Order
Agen Pelra /pemilik barang di belawan menukarkan dokumen DO dengan dokumen Job Slip di depo kontainer
Agen Pelra /pemilik barang di belawan menerima dokumen Job Slip
Menerima B/L atau SN dan menyerahkan DO ke Agen pelra / pemilik barang di belawan
Menerbitkan dokumen Job Slip
Dokumen Job Slip
Pihak Depo container Menerima DO dan menyerahkan Job Slip ke Agen pelra / pemilik barang di belawan
Agen Pelra /pemilik barang di belawan dapat mengeluarkan container dari depo dengan menggunakan dokumen Job Slip
Gambar 5.35 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang Baru Pelra 2 ke P. Niaga
85
5.4.15 Standar Operasional Prosedur P. Niaga ke Pelra 1 Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Menerima informasi jadwal kedatangan kapal via phone
Melakukan pemesanan beberapa container kepada pelayaran via email
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Menginformasikan jadwal kedatangan kapal tertentu ke ekspedisi asal via phone
Mengeluarkan no booking untuk ekspedisi asal via email
Menerima No booking dari pelayaran via email
Menerima informasi jadwal kedatangan kapal via phone, email
Menginformasikan jadwal kedatangan kapal dan closing time ke pengirim barang via phone, email
1
Gambar 5.36 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
86
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Menerima konfirmasi di depo pelayaran untuk stuffing dalam via phone, lisan
Menerima konfirmasi dari ekspedisi asal via phone,lisan
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
2
Konfirmasi di depo pelayaran untuk stuffing dalam, dan menyiapkan Kontainer kosong, Tally&TKBM via phone,lisan
Menerima konfirmasi bahwa proses stuffing telah siap via phone, email
Mengantar muatan ke depo/CY dan membawa surat jalan dari pengirim
Konfirmasi ke pengirim barang bahwa proses stuffing telah siap via phone, email
Menerima konfirmasi dari ekspedisi asal via phone,lisan
Menerima muatan dan surat jalan barang rangkap 2 D1 dan D2 di depo/CY pelayaran
Muatan sudah berada di depo pelayaran Membongkar barang dari truck dimuat ke container/stuffing di depo/CY pelayaran
Dokumen surat jalan barang
3
Gambar 5.37 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
87
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
3
Menghitung dan memeriksa muatan dengan dokumen D3 ( Tally sheet ) di depo/CY pelayaran
Dokumen Tally Sheet
Memerika dokumen surat jalan D1 dan D2
Pengirim barang membawa surat D1.1 kembali ke Gudang pengirim
4
Membawa dokumen surat jalan D2 dan D3 ( Tally Sheet ) dan mendatangani D1.1
Melakukan penyegelan container disaksikan pengirim barang
Gambar 5.38 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
88
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
4 5 Kontainer di stack full di depo pelayaran sampai batas akhir stuffing dan dimuat ke kapal
Memberikan load list muatan ( No container, seal, komoditi dan berat ) ke pelayaran via email, fisik
Dokumen Load List
5
Menerima load list muatan ( No container, seal, komoditi dan berat via email, fisik
Membuat Byplan dari load list yang diserahkan oleh ekspedisi asal
Menyerahkan load list ke marine ops untuk membuat byplan
Kapal berangkat berlayar
6
Gambar 5.39 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
89
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
6 Menerima Loading Advice via email dari pelayaran by sistem
Mengirimkan Shipping Instruction ( SI ) Fix ( rate ) ke pelayaran untuk sebagai dasar pembuatan B/L atau SN via email atau fisik
Dokumen SI Fix
Mengirimkan Loading Advice via email ke ekspedisi asal
Dokumen Loading Advice
Menerima Dokumen SI Fix ( rate ) dari ekspedisi asal via email, fisik
Membuat B/L atau SN dari SI Fix ekspedisi asal Dokumen B/L atau SN
7
Gambar 5.40 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
90
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
7
Membayar Tagihan /TOP ke Pelayaran
Membuat Invoice/Tagihan ke ekspedisi
Dokumen Invoice / Tagihan
Menerima B/L atau SN ( fisik ) dari pelayaran
Meyerahkan B/L atau SN ( fisik ) ke ekspedisi asal Menerima B/L atau SN dari ekspedisi asal via email, fax
Mengirimkan B/L atau SN ke ekspedisi tujuan via email, fax
Menerima Surat jalan barang dan Tally Sheet dari ekspedisi asal via pos, jne
Mengirimkan Surat jalan barang dan Tally Sheet ke ekspedisi tujuan via pos, jne
8
Gambar 5.41 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
91
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
8
Menerima B/L atau SN dan memberikan Delivery Order (DO) ke ekspedisi tujuan
Dokumen Delivery Order (DO)
Pihak depo pelayaran tujuan menerima (DO) fisik dan memberikan Job Slip fisik ke ekspedisi tujuan
Dokumen Job Slip
Menukarkan B/L atau SN fisik dengan Delivery Order (DO) ke kantor pelayaran tujuan
Menerima dokumen Delivery Order (DO) dari pelayaran tujuan
Datang ke depo pelayaran tujuan membawa (DO) fisik untuk ditukar dengan Job Slip
Menerima Job Slip dari Depo pelayaran tujuan
9
Gambar 5.42 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
92
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
9
Siap melakukan dooring ketika Pengirim barang telah membayar Tagihan
Menghubungi pelra surabaya bertanya tentang jadwal kedatangan kapal pelra tujuan Labuan bajo
Depo pelayaran tujuan Menerima job slip (nomor container) dan mengizinkan container dimuat ke truck
10
Menerima konfirmasi dari ekspedisi niaga surabaya
Membuat dokumen surat jalan armada
Dokumen Surat Jalan Armada Mengambil container FCL di depo pelayaran tujuan dengan menukarkan job slip (nomor container)
Menghubungi EMKL Trucking
Gambar 5.43 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
93
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
10
Datang ke Pelra surabaya di kalimas membawa dokumen surat jalan barang dan tally sheet
Datang ke Pelra surabaya di kalimas, memuat container dan membawa dokumen surat jalan armada
Datang ke pelabuhan kalimas, memuat container menuju ke kapal pelra
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Pelra surabaya Menerima Muatan dan dokumen surat jalan barang/surat jalan armada
Dokumen Surat Jalan Armada/surat jalan barang
Pelra surabaya Membuat dokumen surat pengantar
Dokumen surat pengantar
TKBM pelra surabaya membongkar/men stripping muatan dari container diangkut ke kapal pelra
11
Gambar 5.44 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
94
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
11
ABK pelra menghitung dan memeriksa barang
Pelra surabaya membuat dokumen konosemen
Dokumen Konosemen
Pelra surabaya membuat dokumen Manifest
Dokumen Manifest
12
Gambar 5.45 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
95
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
12
Pelra Labuan bajo membuat dokumen delivery order
Dokumen delivery order
EMKL trucking mengantarkan muatan ke penerima barang dengan membawa dokumen delivery order
Gambar 5.46 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 1
96
5.4.16 Standar Operasional Prosedur P. Niaga ke Pelra 2 Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Menerima informasi jadwal kedatangan kapal via phone
Melakukan pemesanan beberapa container kepada pelayaran via email
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Menginformasikan jadwal kedatangan kapal tertentu ke ekspedisi asal via phone
Mengeluarkan no booking untuk ekspedisi asal via email
Menerima No booking dari pelayaran via email
Menerima informasi jadwal kedatangan kapal via phone, email
Menginformasikan jadwal kedatangan kapal dan closing time ke pengirim barang via phone, email
1
Gambar 5.47 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
97
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Menerima konfirmasi di depo pelayaran untuk stuffing dalam via phone, lisan
Menerima konfirmasi dari ekspedisi asal via phone,lisan
Tally
EMKL Trucking
2
Konfirmasi di depo pelayaran untuk stuffing dalam, dan menyiapkan Kontainer kosong, Tally&TKBM via phone,lisan
Menerima konfirmasi bahwa proses stuffing telah siap via phone, email
Mengantar muatan ke depo/CY dan membawa surat jalan dari pengirim
Konfirmasi ke pengirim barang bahwa proses stuffing telah siap via phone, email
Menerima konfirmasi dari ekspedisi asal via phone,lisan
Menerima muatan dan surat jalan barang rangkap 2 D1 dan D2 di depo/CY pelayaran
Muatan sudah berada di depo pelayaran Membongkar barang dari truck dimuat ke container/stuffing di depo/CY pelayaran
Dokumen surat jalan barang
3
Gambar 5.48 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
98
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
3
Menghitung dan memeriksa muatan dengan dokumen D3 ( Tally sheet ) di depo/CY pelayaran
Dokumen Tally Sheet
Memerika dokumen surat jalan D1 dan D2
Pengirim barang membawa surat D1.1 kembali ke Gudang pengirim
4
Membawa dokumen surat jalan D2 dan D3 ( Tally Sheet ) dan mendatangani D1.1
Melakukan penyegelan container disaksikan pengirim barang
Gambar 5.49 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
99
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
4 5 Kontainer di stack full di depo pelayaran sampai batas akhir stuffing dan dimuat ke kapal
Memberikan load list muatan ( No container, seal, komoditi dan berat ) ke pelayaran via email, fisik
Dokumen Load List
5
Menerima load list muatan ( No container, seal, komoditi dan berat via email, fisik
Membuat Byplan dari load list yang diserahkan oleh ekspedisi asal
Menyerahkan load list ke marine ops untuk membuat byplan
Kapal berangkat berlayar
6
Gambar 5.50 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
100
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
6 Menerima Loading Advice via email dari pelayaran by sistem
Mengirimkan Shipping Instruction ( SI ) Fix ( rate ) ke pelayaran untuk sebagai dasar pembuatan B/L atau SN via email atau fisik
Dokumen SI Fix
Mengirimkan Loading Advice via email ke ekspedisi asal
Dokumen Loading Advice
Menerima Dokumen SI Fix ( rate ) dari ekspedisi asal via email, fisik
Membuat B/L atau SN dari SI Fix ekspedisi asal Dokumen B/L atau SN
7
Gambar 5.51 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
101
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
7
Membayar Tagihan /TOP ke Pelayaran
Membuat Invoice/Tagihan ke ekspedisi
Dokumen Invoice / Tagihan
Menerima B/L atau SN ( fisik ) dari pelayaran
Meyerahkan B/L atau SN ( fisik ) ke ekspedisi asal Menerima B/L atau SN dari ekspedisi asal via email, fax
Mengirimkan B/L atau SN ke ekspedisi tujuan via email, fax
Menerima Surat jalan barang dan Tally Sheet dari ekspedisi asal via pos, jne
Mengirimkan Surat jalan barang dan Tally Sheet ke ekspedisi tujuan via pos, jne
8
Gambar 5.52 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
102
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
8
Menerima B/L atau SN dan memberikan Delivery Order (DO) ke ekspedisi tujuan
Dokumen Delivery Order (DO)
Pihak depo pelayaran tujuan menerima (DO) fisik dan memberikan Job Slip fisik ke ekspedisi tujuan
Dokumen Job Slip
Menukarkan B/L atau SN fisik dengan Delivery Order (DO) ke kantor pelayaran tujuan
Menerima dokumen Delivery Order (DO) dari pelayaran tujuan
Datang ke depo pelayaran tujuan membawa (DO) fisik untuk ditukar dengan Job Slip
Menerima Job Slip dari Depo pelayaran tujuan
9
Gambar 5.53 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
103
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
9
Siap melakukan dooring ketika Pengirim barang telah membayar Tagihan
Menghubungi pelra surabaya bertanya tentang jadwal kedatangan kapal pelra tujuan Labuan bajo
Depo pelayaran tujuan Menerima job slip (nomor container) dan mengizinkan container dimuat ke truck
10
Membuat dokumen surat jalan armada
Dokumen Surat Jalan Armada Mengambil container FCL di depo pelayaran tujuan dengan menukarkan job slip (nomor container)
Gambar 5.54 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
104
Menghubungi EMKL Trucking
Menerima konfirmasi dari ekspedisi niaga surabaya
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
10
Datang ke Pelra surabaya di kalimas membawa dokumen surat jalan barang dan tally sheet
Datang ke Pelra surabaya menuju ke kapal pelra di kalimas, memuat container dan membawa dokumen surat jalan armada
Sales Muatan Pelra surabaya /ABK kapal Menerima Muatan dan dokumen surat jalan barang/surat jalan armada
Dokumen Surat Jalan Armada/surat jalan barang
TKBM pelra surabaya membongkar/men stripping muatan dari container diangkut ke kapal pelra
ABK pelra menghitung dan memeriksa barang
11
Gambar 5.55 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
105
Pengirim Barang
Ekspedisi Belawan
Pelayaran
TKBM
Tally
EMKL Trucking
Ekspedisi Surabaya
Sales Muatan Pelra Surabaya dan Labuan Bajo
11
Sales Muatan Pelra Labuan bajo menghubungi EMKL trucking / Penerima barang
EMKL trucking dapat mengantarkan muatan ke penerima barang / penerima barang yang mengambil barang sendiri di pelabuhan pelra Labuan bajo
Gambar 5.56 Diagram Alir Prosedur Pengiriman Barang P. Niaga ke Pelra 2
106
5.4.17 Analisis Critical Path Method Pelra 1 ke P. Niaga 8
10
Pelra menerbitkan dok Konosemen
2
37
10
8
5
2
37
12
Pelra menerbitkan dok Manifest
6
4
2 Pelra menerbitkan dok surat pengantar
2
0 4
7
Pengirim barang menerbitkan dok surat jalan barang
1
8
18
6
Pelra booking container ke P.Niaga
6
3
4
Pelra menerbitkan dok Tally Sheet
39
14
65
P. Niaga menyerahkan Loading advice ke pelra
8
30
10
7
Pelra mengambil container kosong di depo
3
30
3
24
21
5
Pemilik barang menyerahkan DO ke depo pelayaran
39 2
3 4
Pelra melakukan proses penyegelan kontainer
58
6
9
16 Pelra melakukan stuffing barang di pelabuhan kalimas
27
27
20
Pemilik barang dapat mengeluarkan container dari depo pelayaran Akhir
P. Niaga menyerahkan B/L atau SN ke pelra
3
8
45
45
15
3
3
Pelra menerbitkan dok Load List dan Shipping instruction
6
65
58
depo pelayaran menyerahkan job slip ke pemilik barang
4 24
10
Pelra membawa container ke depo pelayaran
3
62
19
18
Awal 3
33
11
62
Pelra meyerahkan dokumen Load list dan SI ke pelayaran
33
Pelra realize order kontainer
14
2
0
18
13
6
17 P. Niaga menyerahkan DO ke pemilik barang
48
48
P. Niaga menyerahkan tagihan ke pelra
52
52
4
Gambar 5.57 Diagram Alir Citical Patch Method Pelra 1 ke P. Niaga
Gambar 5.57 diatas adalah diagram alir tentang critical patch method, diagram alir diatas yang di analisis CPM adalah sinkronisasi dari Pelra 1 ke P. Niaga pada diagram alir diatas estimasi waktu yang digunakan adalah asumsi dari penulis dan satuan dari waktu bisa berupa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dll.
107
Tabel 5.18 Analisis Critical Patch Method Pelra 1 ke P. Niaga
Kegiatan (i,j)
Durasi Dij
1,2 2 1,3 3 2,5 6 3,4 4 3,8 5 4,6 4 5,12 2 6,11 3 6,7 6 7,9 3 8,9 6 9,10 3 10,11 3 11,13 4 12,6 8 13,14 2 14,15 6 15,16 3 16,17 4 17,18 6 18,19 4 19,20 3 Note : Pada TFij, 0 adalah kegiatan kritis
108
Awal ESi 0 0 2 3 3 7 8 18 18 24 8 27 30 33 10 37 39 45 48 52 58 62
Tercepat Penyelesaian ECij ( Dij+Esi ) 2 3 8 7 8 11 10 21 24 27 14 30 33 37 18 39 45 48 52 58 62 65
Terlambat Awal Penyelesaian LSij LCj ( LCj-Dij ) 0 2 7 10 2 8 10 14 16 21 14 18 8 10 30 33 18 24 24 27 21 27 27 30 30 33 33 37 10 18 37 39 39 45 45 48 48 52 52 58 58 62 62 65
Waktu Mengambang Total TFij ( LSij-ESi ) 0 7 0 7 13 7 0 12 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5.4.18 Analisis Critical Path Method Pelra 2 ke P. Niaga 30
30
10
55
Pelra meyerahkan dokumen Load list dan SI ke pelayaran 26
4
11
7
0
0
4
7
1 2
Pengirim barang menerbitkan dok surat jalan barang
Pelra booking container ke P. Niaga
3
17
3
3
3
4
3
5
6
23
8
Pelra melakukan proses penyegelan kontainer
12
3
13 6
9
Pelra melakukan stuffing barang di pelabuhan kalimas
20
20
38
6
16
45
17
Pemilik barang dapat mengeluarkan container dari depo pelayaran Akhir
45
P. Niaga menyerahkan DO ke pemilik barang
41
41
P. Niaga menyerahkan tagihan ke pelra
58
51
depo pelayaran menyerahkan job slip ke pemilik barang
P. Niaga menyerahkan B/L atau SN ke pelra
3
4
Pelra menerbitkan dok Load List dan Shipping instruction
51 4
38
14
8
58 3
P. Niaga menyerahkan Loading advice ke pelra
23
3
6
3 5
7
15
Pelra mengambil container kosong di depo
Pelra menerbitkan dok Tally Sheet
32
11
Pelra membawa container ke depo pelayaran
Pelra realize order kontainer
17 Awal
26
6
11
Pemilik barang menyerahkan DO ke depo pelayaran
32
2
55
14
4
Gambar 5.58 Diagram Alir Citical Patch Method Pelra 2 ke P. Niaga
Gambar 5.58 diatas adalah diagram alir tentang critical patch method, diagram alir diatas yang di analisis CPM adalah sinkronisasi dari Pelra 2 ke P. Niaga pada diagram alir diatas estimasi waktu yang digunakan adalah asumsi dari penulis dan satuan dari waktu bisa berupa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dll.
109
Tabel 5.19 Analisis Critical Patch Method Pelra 2 ke P. Niaga
Kegiatan (i,j)
Durasi Dij
1,3 3 2,6 4 3,2 4 3,4 5 4,9 6 5,9 3 6,5 6 6,7 3 7,10 4 8,7 3 9,8 3 10,11 2 11,12 6 12,13 3 13,16 4 14,17 3 15,14 4 16,15 6 Note : Pada TFij, 0 adalah kegiatan kritis
110
Awal ESi 0 7 3 3 8 17 11 11 26 23 20 30 32 38 41 55 51 45
Tercepat Penyelesaian ECij ( Dij+Esi ) 3 11 7 8 14 20 17 14 30 26 23 32 38 41 45 58 55 51
Terlambat Awal Penyelesaian LSij LCj ( LCj-Dij ) 0 3 7 11 3 7 9 14 14 20 17 20 11 17 23 26 26 30 23 26 20 23 30 32 32 38 38 41 41 45 55 58 51 55 45 51
Waktu Mengambang Total TFij ( LSij-ESi ) 0 0 0 6 6 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5.4.19 Analisis Critical Path Method P. Niaga ke Pelra 1 9
6
15
5
P. Niaga menyerahkan Loading advice ke espedisi
4 2
9 Pengirim barang melakukan proses Stuffing
5
4
Container distack di depo pelayaran
3
5
0
1
Pengirim barang menerbitkan dok surat jalan barang Awal
3
4
3
4
Ekspedisi melakukan proses penyegelan kontainer
2
4
3 Ekspedisi menerbitkan dok Tally Sheet
3
6
11
4
Ekspedisi menyerahkan dok Shipping instruction ke pelayaran
2
25
14
2 41
Ekspedisi mengantar muatan ke pelra membawa dok surat jalan armada
10
18
18
P. Niaga menyerahkan Tagihan ke espedisi
2
3
36
3
P. Niaga menyerahkan B/L atau SN ke ekspedisi
15
15
Pelra menerbitkan dok Manifest
27
Pelra menerima dok surat jalan armada dan menerbitkan dok surat pengantar
16
41
36
20
27
15
3
9
8
Pelra menyerahkan DO ke pemilik barang
18 2
13
39
17 25
depo pelayaran menyerahkan job slip ke ekspedisi
5
Ekspedisi menyerahkan dok Load List ke pelayaran
6
20
39
3
3
11
7 2
2
11
13
Ekspedisi bertanya waktu kedatangan kapal pelra
20
6
9
6
0
22
12
P. Niaga menyerahkan DO ke ekspedisi
8
4
2
22
17
2
19
34
Pemilik barang dapat mengambil barang di pelabuhan tujuan Akhir
34
Pelra menerbitkan dok Konosemen
30
30
Pelra melakukan proses stripping muatan container ke kapal pelra di kalimas
4
Gambar 5.59 Diagram Alir Citical Patch Method P. Niaga ke Pelra 1
Gambar 5.59 diatas adalah diagram alir tentang critical patch method, diagram alir diatas yang di analisis CPM adalah sinkronisasi dari P. Niaga ke Pelra 1 pada diagram alir diatas estimasi waktu yang digunakan adalah asumsi dari penulis dan satuan dari waktu bisa berupa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dll.
111
Tabel 5.20 Analisis Critical Patch Method P. Niaga ke Pelra 1
Kegiatan (i,j)
Durasi Dij
1,2 4 1,3 3 2,5 2 2,6 5 3,4 2 4,6 3 4,7 4 5,12 8 6,7 2 6,11 5 6,12 6 7,9 4 8,9 2 9,10 3 10,11 2 11,13 2 13,14 3 14,15 2 15,16 3 16,19 4 17,20 2 18,17 3 19,18 2 Note : Pada TFij, 0 adalah kegiatan kritis
112
Awal ESi 0 0 4 4 3 5 5 6 9 9 9 11 6 15 18 20 22 25 27 30 39 36 34
Tercepat Penyelesaian ECij ( Dij+Esi ) 4 3 6 9 5 8 9 14 11 14 15 15 8 18 20 22 25 27 30 34 41 39 36
Terlambat Awal Penyelesaian LSij LCj ( LCj-Dij ) 0 4 1 4 7 9 4 9 4 6 6 9 7 11 9 17 9 11 15 20 11 17 11 15 13 15 15 18 18 20 20 22 22 25 25 27 27 30 30 34 39 41 36 39 34 36
Waktu Mengambang Total TFij ( LSij-ESi ) 0 1 3 0 1 1 2 3 0 6 2 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5.4.20 Analisis Critical Path Method P. Niaga ke Pelra 2 9
17
6
2
22
9
13
Ekspedisi bertanya waktu kedatangan kapal pelra
P. Niaga menyerahkan DO ke ekspedisi
8
2 9
Pengirim barang melakukan proses Stuffing
2
15
P. Niaga menyerahkan Loading advice ke espedisi
4
4
8
22
0
6
9
5
3
4
7
25
14
Ekspedisi mengantar muatan ke pelra membawa dok surat jalan armada
Depo pelayaran menyerahkan job slip ke ekspedisi
5
5
0
3
20
10
Container distack di depo pelayaran
6
25
20
3
35
17 Pengirim barang menerbitkan dok surat jalan barang
1
Ekspedisi melakukan proses penyegelan kontainer
2
4
4
3
2
11
Ekspedisi menerbitkan dok Tally Sheet
3
2
18
11
Ekspedisi menyerahkan dok Load List ke pelayaran
27
15
P. Niaga menyerahkan Tagihan ke espedisi
Pemilik barang dapat mengambil barang di pelabuhan tujuan
27
Akhir Pelra menerima dok surat jalan armada 5
13
6 3
18
2
11
6
Awal 3
4
35
4
3
12
5
Ekspedisi menyerahkan dok Shipping instruction ke pelayaran
3
2
Pelra melakukan stuffing barang di pelabuhan kalimas
16 15
15
30
30
Pelra melakukan proses stripping muatan container ke kapal pelra di kalimas
Gambar 5.60 Diagram Alir Citical Patch Method P. Niaga ke Pelra 2
Gambar 5.60 diatas adalah diagram alir tentang critical patch method, diagram alir diatas yang di analisis CPM adalah sinkronisasi dari P. Niaga ke Pelra 2 pada diagram alir diatas estimasi waktu yang digunakan adalah asumsi dari penulis dan satuan dari waktu bisa berupa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, dll.
113
Tabel 5.21 Analisis Critical Patch Method P. Niaga ke Pelra 2
Kegiatan (i,j)
Durasi Dij
1,2 4 1,3 3 2,7 5 2,8 2 3,4 2 3,5 3 4,6 4 4,7 3 5,12 2 6,12 4 7,6 2 7,9 6 7,10 5 8,9 8 9,10 3 10,13 2 11,10 2 12,11 3 13,14 3 14,15 2 15,16 3 16,17 5 Note : Pada TFij, 0 adalah kegiatan kritis
114
Awal ESi 0 0 4 4 3 3 5 5 6 11 9 9 9 6 15 20 18 15 22 25 27 30
Tercepat Penyelesaian ECij ( Dij+Esi ) 4 3 9 6 5 6 9 8 8 15 11 15 14 14 18 22 20 18 25 27 30 35
Terlambat Awal Penyelesaian LSij LCj ( LCj-Dij ) 0 4 1 4 4 9 7 9 4 6 10 13 7 11 6 9 13 15 11 15 9 11 11 17 15 20 9 17 17 20 20 22 18 20 15 18 22 25 25 27 27 30 30 35
Waktu Mengambang Total TFij ( LSij-ESi ) 0 1 0 3 1 7 2 1 7 0 0 2 6 3 2 0 0 0 0 0 0 0
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Pada prosedur pengiriman barang pelra pengirim barang mengantarkan muatan langsung ke pelabuhan pelra dan hanya membawa dokumen surat jalan barang 2. Dalam penangan muatan di pelra tidak ada standar yang baku dalam pelayanan muatan ( Dokumen, Kemasan, Pencatatan Barang dll) 3. Pada prosedur pengiriman barang P. Niaga pengirim barang mengantarkan muatan ke depo pelayaran untuk proses stuffing dalam atau proses stuffing luar di gudang pengirim barang dan menyerahkan dokumen surat jalan barang ke ekspedisi niaga dan ekspedisi niaga mengirimkan dokumen load list dan shipping instruction ke pelayaran niaga untuk pembuatan Dokumen Bill of lading/Surrender Notice 4. Dalam penangan muatan di p. niaga ada standar yang baku dalam pelayanan muatan ( Dokumen, Kemasan, Pencatatan Barang dll) 5. Perbedaan yang ada di pelra dan p. niaga adalah Pelra tidak ada dokumen Tally Sheet, Load list dan Shipping Instruction 6. Sinkronisasi Pelra ke P. Niaga ada penambahan dokumen Tally Sheet, Load List, dan Shipping Instruction dan proses pembuatan dokumen tersebut dapat dilakukan di tempat asal Labuan Bajo dan pengurusan dokumen ke P. Niaga dapat dilakukan di Surabaya 7. Sinkronisasi P. Niaga ke Pelra tidak ada penambahan hanya menggunakan dokumen surat jalan barang atau surat jalan armada dan pembuatan dokumen surat jalan barang ketika di pengirim barang di tempat asal Belawan dan pembuatan surat jalan armada dapat dilakukan di ekspedisi tujuan yaitu Surabaya 6.2 Saran 1. Penelitian berikutnya penulis menyarankan untuk menganalisis hasil sinkronisasi dari Critical Patch Method berkaitan dengan penambahan dan pengurangan durasi atau waktu dari proses bisnis pelayaran rakyat dan pelayaran niaga ( output waktu dan biaya ) 2. Konsekuensi yang terjadi terhadap hasil dari sinkronisasi tersebut 3. Membuat Desain Aksitektur berkaitan dengan sinkronisasi proses bisnis pelra dan p. niaga
115
halaman ini sengaja dikosongkan
116
DAFTAR PUSTAKA Arizal, J. F. (2016). Perancangan Arsitektur ITS (INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM) Pelayanan Barang Pelabuhan Pelayaran rakyat: Studi Kasus Pelabuhan Pelayaran Rakyat Kalimas Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Haris, A. (2015). Waktu Pelayanan Bongkar Muat apelayaran Rakyat. Gresik: Akmal Lazuardy. Jali, H. (2015). Karakteristik Pelayaran Rakyat. Gresik: Akmal Lazuardy. Jinca, M. Y. (2011). Transportasi Laut Indonesia. Surabaya: Brilian Internasional. Lazuardy, A. (2015). Studi Perbandingan Layanan Transportasi Laut Studi Kasus Pelayaran Rakyat dan Pelayaran Nasional. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Rayport, J. F. (2001). Introduction to e-commerce. Boston: McGraw Hill. Salim, A. (1995). Manajemen Pelayaran Niaga. Jakarta: Dunia Pustaka jaya. Subari, A. (2015). Model Revitalisasi Pelabuhan Pelayaran Rakyat Sudi Kasus Pelabuhan Pelayaran Rakyat Kalimas Surabaya. Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Taha, H. A. (1997). Riset Operasi Jilid Dua. Tangerang: BINARUPA AKSARA.
117
halaman ini sengaja dikosongkan
118
LAMPIRAN Dokumen Pelayaran Rakyat 1
1. Dok Surat Jalan Barang
2. Dok Surat Pengantar
119
3. Dok Konosemen
4. Dok Manifest
120
5. Dok Delivery Order Dokumen Pelayaran Rakyat 2
6. Dok Surat Jalan Barang
121
Dokumen Pelayaran Niaga
7. Dok Surat Jalan Barang
8. Dok Tally Sheet
122
8. Dok Load List
123
9. Dok Loading Advice
10. Shipping Instruction
124
11. Dok Bill Of Lading/Surender Notice
12. Dok Delivery Order
125
13. Dok Job Slip
11. Dok Surat Jalan Armada
126
BIODATA PENULIS
Penulis dilahirkan di Sidoarjo, 02 Februari 1993. Riwayat pendidikan formal penulis dimulai dari Muslimat Sambiroto (1997-1999), SDN Sambibulu 1 Taman Sidoarjo (1999-2005), SMPN 2 Taman Sidoarjo (2005-2008), SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo (2008-2011) dan pada tahun 2012, penulis diterima melalui jalur tulis SNMPTN di Departemen Teknik Transportasi Laut, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan terdaftar dengan NRP. 4412 100 026. Penulis pernah aktif pada organisasi dan kegiatan yang ada di kampus, antara lain tercatat sebagai Staff BPU JMMI ITS 2013-2014 dan pernah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar nasional maupun internasional.
Email:
[email protected]
127