ISBN : 978.602.361.002.0
SIMULASI ANTRIAN JACKSON ENAM WORKSTATION DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS PELUANG TRANSISI YANG BERBEDA. ( SIMULATION OF JACKSON NETWORK WITH SIX WORKSTATIONS BY DIFFERENT TRANSITION PROBABILITY )
Gumgum Darmawan Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNPAD Jln Raya Bandung Sumedang-Jatinangor KM.21 Gedung Statistika D14 Jawa Barat
[email protected]
Abstrak. Pada makalah ini akan ditentukan pengaturan kedatangan optimal pada Antrian Jaringan Jackson. Pengaturan terbaik ditentukan berdasarkan banyaknya, ratarata dan deviasi standar dari fasilitas yang terpakai pada sistem antrian. Workstation pada antrian Jaringan Jackson terdiri atas banyak fasilitas dengan model antrian (M/M/s):(FCFS/~/~).Analisis pengaturan kedatangan eksternal optimal dilakukan dengan menggunakan Software R versi 3.03 dan kasus antrian jaringan pada tempat wisata yang mempunyai enam fasilitas pelayanan. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh optimalisasi sarana workstasion terjadi jika setengah dari workstation yang ada pada sistem antrian dibuka dan yang lainnya ditutup. Sedangkan jika=(0,0,1,1,0,1), artinya pintu ketiga , keempat dan keenam dibuka sedangkan pintu pertama, kedua dan kelima ditutup. Berdasarkan lama menunggu pelayanan diperoleh untuk nilai = (1,1,1,1,1,1) dengan waktu menunggu 0,001 jam. Kata Kunci : Jackson Network;Multi Server Model; OSS R
1.
PENDAHULUAN
Antrian jaringan merupakan sekelompok workstasion dimana pelanggan/pendatang dapat berpindah dari satu workstasion ke workstasion lebih dari satu kali. Workstasion merupakan sarana pelayanan yang berada pada sistem antrian jaringan dimana pada sistem antrian jaringan terdapat lebih dari satu workstasion. Antrian jaringan (Queueing Network) telah banyak dikaji oleh para peneliti seperti Jackson, J.R.[6], mengkaji karakteristik dari antrian jaringan, Kelly [7] yang mengkaji karakteristik konsumen/pendatang pada antrian jaringan.Lemoine [9] yang mengkaji
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
975
ISBN : 978.602.361.002.0
keseimbangan pada suatu antrian jaringan, Perros [10] yang mengkaji blocking system pada sistem antrian jaringan. Salah satu jenis antrian jaringan yang menarik dikaji adalah Antrian Jaringan Jackson dimana setiap workstasion mempunyai pelayanan tunggal dengan konsumen dapat berpindah dari workstasion satu ke workstasion lainnya dapat lebih dari satu kali. Antrian Jaringan Jackson berdasarkan sumber kedatangan konsumen terbagi menjadi dua yaitu Antrian Jaringan Jackson terbuka (Open Jackson Networks) dan Antrian Jaringan Jackson tertutup (Closed Jackson Networks). Antrian Jaringan Jackson terbuka (Open Jackson Networks) pendatang/konsumen berdatangan dari luar dan dalam sistem itu sendiri, sedangkan Antrian Jaringan Jackson tertutup (Closed Jackson Networks), konsumen/pendatang berpindah dari workstasion ke workstasion lainya hanya didalam sistem itu sendiri. Antrian Jaringan Jackson terbuka (OpenJackson Networks) telah banyak dikaji seperti Burke [2], mengkaji tiga workstasion dengan workstasion pertama dan ketiga mempunyai pelayanan tunggal dan pelayanan kedua mempunyai pelayanan multipel, Simon dan Foley [11], yang mengkaji tiga workstasion dengan pelayanan tunggal. Antrian Jaringan Jackson tertutup (Closed Jackson Networks) telah dikaji oleh Buzen [3] dan Bruell dan Balbo [1] yang membuat algoritma komputasi dari Antrian Jaringan Jackson tertutup (Closed Jackson Networks) dan Derry [4], mengaplikasikan Jaringan Jackson delapan worksation untuk data riil di Dufan. Pada Kulkarni [7] dan Gumgum [5] ketertarikan pengunjung di asumsikan sama, padahal pada kenyataannya Menurut Survaey yang dilakukan Derry [4],ketertarikan pengunjung terhadap wahana berbeda untuk itu Pada penelitian ini akan dikaji Antrian Jaringan Jackson terbuka (Open Jackson Networks) dengan multi server yang mengacu pada Kulkarni [7] dan Gumgum [5] dengan peluang transisi yang berbeda. Sistem terdiri atas enam (6) buah workstasion dengan pelayanan lebih dari satu.
2.
ANTRIAN JARINGAN JACKSON
Antrian Jaringan adalah sebuah antrian dimana konsumen dapat pindah dari satu workstasion ke workstasion lain beberapa kali sebelum meninggalkan sistem. Pada antrian ini terdapat lebih dari satu workstasion. Asumsi pada Antrian Jaringan Jackson Jaringan mempunyai N pelayanan tunggal Stasion ke-i mempunyai pelayan sebanyak si . Setiap stasion mempunyai ruang tunggu tak terbatas.
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
976
ISBN : 978.602.361.002.0
Pelanggan datang pada stasion ke-i dari luar sistem dengan tingkat kedatangan P i dengan semua kedatangan bersifat independent. Waktu pelayanan pada stasion ke-i berdistribusi iid Exp i . Konsumen keluar dari workstasion ke-i dan sampai ke workstasion ke-j dengan peluang pi, j yang bersifat bebas untuk setiap workstasion. Langkah-langkah penentuan Performansi Antrian Jaringan Jackson 2.1 Menentukan Tingkat kedatangan ai i bi , 1 i N N
(1) (2)
i tot i i i 1
Nilai-nilai parameter pada sistem meliputi, ai = tingkat kedatangan total pada workstasion ke-i, si
= Banyaknya fasilitas pelayanan workstasion ke-i,
λi
= Tingkat kedatangan eksternal pada workstasion ke-i,
bi = Tingkat kedatangan internal pada worstasion ke-i, γi
= Arrangement Code ( 1 jika terbuka, 0 jika tertutup),
N = Banyaknya workstasion, λtot = Tingkat kedatangan eksternal total pada sistem. N
b j ai pi, j , 1 j N i 1 N
a j j ai pi, j , 1 j N i 1
dengan a a1 , a2 ,.., a N
1 , 2 ,.., N Sehingga, a aP a ( I P) a I P
1
2.2 Menentukan Matriks Transisi Jackson Matriks Transisi Jackson menunjukan besarnya peluang perpindahan didalam sistem antrian, mempunyai bentuk sebagai berikut, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
977
ISBN : 978.602.361.002.0
p1,1 p 2.1 p3,1 P . . pN ,1
p1,2 p2,2
p1,3 p2,3
. . . .
p3,2 .
p3,3 .
. . . .
.
.
. .
pN ,2
pN ,3 . .
p1, N p2, N p3, N N , p 1, 1 i N . . j 1 i , j . p N , N
2.3 Menentukan Stabilitas Sistem Antrian Jaringan Jackson dikatakan stabil jika, matriks I-P invertibel dengan P adalah matriks transisi Jackson network dan ai si i untuk semuai = 1,2,..,N dengan a a1 , a2 ,.., aN . Dengan kata lain Jackson Network disebut stabil jika
ai si , untuk i = i
1,2,….N.
2.4 Menentukan Ukuran Performansi Sistem antrian. Ukuran performansi antrian merupakan ukuran yang menunjukan efektifitas dan efisiensi dari antrian. Ukuran performansi antrian untuk model (M/M/s):(FCFS/~/~) adalah, an a, n 0,1, 2,... 0ns n n s ns Jika a s , maka hasil steady state nya adalah 1 P0 s a n ns s 1 a / a n! s ! n s s n 0 1 s a n s 1 a / 1 a n ! s ! 1 n 0 s
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
978
ISBN : 978.602.361.002.0
n a P0 n! Pn n a P s ! s n s 0
jika 0 n s
(3)
Dengan a
jika n s
s
, maka
s
a L 1 L P ,W ,W W q
q
s !1
2
0
q
a
q
(4)
1 L a Wq a Lq
Dengan P0 = Peluang tidak terdapat konsumen/pendatang pada sistem antrian, Pn = Peluang terdapat ada n konsumen pada sistem antrian, Lq = Rata-rata banyaknya konsumen yang mengantri pada sistem antrian, Ls = Rata-rata banyaknya konsumen yang mengantri ditambah dengan konsumen yang sedang dilayani pada sistem antrian, Wq = Rata-rata lamanya konsumen menunggu sampai dilayani, W = Rata-rata lamanya konsumen menunggu dan dilayani, ρ = Utilitas Sistem (tingkat kesibukan pelayanan).
2.5 Menentukan Pelayanan yang menganggur Untuk menentukan banyaknya pelayanan yang menganggur dapat digunakan persamaan sebagai berikut;
Idlei si Ls i Lq i , dengan 1 i N .
(5)
Idleiadalah banyaknya pelayanan yang menganggur pada workstasion ke-i.
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
979
ISBN : 978.602.361.002.0
3.
APLIKASI Aplikasi pada makalah ini mengambil kasus pada Kulkarni [7], dimana terdapat enam buah workstation. Workstasion merupakan fasilitas pelayanan pada suatu tempat Rekreasi. Masing-masing Roller Coaster (A), Water Tube (B), Fantasy (C), Merry go-Around (D), Journey to the Moon (E) dan Ghost Montain (F). Skema sistem Antrian Jaringan Jackson dapat dilihat pada gambar 1. Software yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini digunakan software R versi 3.03. Dimana makro yang di buat mengacu pada persamaan matematis (1) sampai (5).
B
D
A
F
C
E
Gambar 1. Skema Antrian Jaringan Jackson dengan Enam Workstation
Berdasarkan pada Kulkarni [7], dapat ditentukan parameter-parameter sebagai berikut; N= 6 Wokstation, s = (24, 35, 20, 60, 16,20), µ = (30, 20, 40,12,40,36) jika tingkat kedatangan pada sistem (total) adalah 500 orang/jam. Jika ketertarikan pengunjung terhadap masing masing wahana berbeda dengan peluang sebagai berikut Roller Coaster (A) = 2/6, Water Tube (B)=2/6, Fantasy (C)=1/12, Merry go-Around (D)=1/12, Journey to the Moon (E)=1/12 dan Ghost Montain (F)=1/12 Matriks Transisi Jackson dari gambar 1 dapat ditentuka sebagai berikut;
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
980
ISBN : 978.602.361.002.0
0 2 / 6 2 / 6 2 / 6 2 / 6 2 / 6
2/6 0 2/6 2/6 2/6 2/6
1 / 12 1 / 12 0 1 / 12 1 / 12 1 / 12
1 / 12 1 / 12 1 / 12 0 1 / 12 1 / 12
1 / 12 1 / 12 1 / 12 1 / 12 0 1 / 12
1 / 12 1 / 12 1 / 12 1 / 12 1 / 12 0
. Matriks P diatas digunakan untuk menentukan nilai a dengan menggunakan 1
persamaan a I P . Nilai γ diinput untuk menentukan performansi antrian terbaik. Berdasarkan tabel 1, Nilai idle terkecil yaitu sebesar 74.31diperoleh dengan nilai =(0,0,1,1,0,1), artinya pintu ketiga , keempat dan keenam dibuka sedangkan pintu pertama, kedua dan kelima ditutup. Berdasarkan lama menunggu pelayanan diperoleh untuk nilai = (1,1,1,1,1,1) dengan waktu menunggu 0,001 jam. Nilai-Nilai γ yang tidak ditulis pada tabel 1 seperti 1,1, 0,1,1, 0 , menunjukan system tidak stabil.
Tabel 1. Ukuran Performansi Dari Antrian Jaringan Jackson
γ (N=6)
Idle
Rata-rata
Deviasi Standar
Lq
Ls
Wq
(1,1,1,1,1,1)
82.63
13.77
13.22
1.01
16.40
0.001
(1,1,1,0,0,0)
90.96
15.16
16.30
2.05
16.05
0.003
(0,1,1,1,0,0)
77.32
12.887
11.05
8.15
24.43
0.011
(1,1,0,1,0,0)
81.98
13.66
11.54
2.050
17.55
0.003
(1,1,0,0,0,1)
90.53
15.08
16.34
2.05
36,29
0.003
(1,0,1,1,0,0)
79.40
13.23
10.74
2.77
18.70
0.004
(0,1,1,0,0,1)
85.87
14.31
15.94
8.15
23.01
0.011
(0,0,1,1,0,1)
74.31
12.38
10.064
0.533
17.31
0.001
(1,1,1,1,1,0)
82.67
13.77
12.91
1.155
16.54
0.001
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
981
ISBN : 978.602.361.002.0
4.
(1,1,1,1,0,1)
82.42
13.737
12.78
1.155
16.58
0.001
(1,1,1,0,1,1)
87.80
14.63
15.88
1.155
15.68
0.002
(1,1,0,1,1,1)
87.80
14.63
15.88
1.155
15.68
0.002
(1,0,1,1,1,1)
80.87
13.48
12.45
1.026
16.71
0.001
(1,0,1,1,1,1)
80.87
13.47
12.45
1.026
16.71
0.001
(1,1,1,1,0,0)
80.87
13.48
12.45
1.026
16.71
0.001
(0,1,1,1,0,1)
78.60
13.10
11.93
2.35
18.41
0.003
(1,0,1,1,0,1)
80.16
13.36
11.72
1.39
17.19
0.002
(1,1,0,1,0,1)
82.09
13.68
12.32
1.42
16.90
0.002
KESIMPULAN Berdasarkan tabel 1 hasil perhitungan dengan menggunakan Software R versi 3.03, dapat di buat dua kesimpulan. Jika antrian dititik beratkan pada pengurangan fasilitas yang menganggur maka lebih baik melakukan pengaturan dengan γ = (0,0,1,1,0,1). Jika antrian dititik beratkan pada cepatnya menunggu untuk mengantri maka lebih baik melakukan pengaturan dengan γ = (1,1,1,1,1,1), artinya semua pintu dibuka.
5.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dana pada Jurusan Statistika dan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran sehingga makalah ini dapat diseminarkan di Universitas Muhammadiyah Solo.
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
982
ISBN : 978.602.361.002.0
DAFTAR PUSTAKA
[1]Bruell SC& Balbo G. 1980.Computational Algorithm for Closed Queueing Networks. Operating and Programming System Series. P.J.Denning (Ed.).New York.Oxford:North Holland. [2]Burke PJ. 1969. The Dependence of Service in Tandem M/M/s Queues. Operational Research.17:754-755. [3]Buzen JP. 1973. Computational Algorithms for Closed Queueing Networks with Exponential Servers.Communication. ACM 16 : 527-531. [4] Derry Sanddriya. 2014. Pengaturan Kedatangan eksternal Optimal Pada Antrian jaringan Jackson Delapan Workstation Dengan Peluang Transisi Berbeda. Skripsi Departemen Statistika FMIPA UNPAD. [5] Gumgum Darmawan. 2009.Pengaturan Kedatangan Eksternal Optimal Pada Model Antrian Jaringan Jackson Network. Seminar Nasional Matematika FMIPA UNEJ. [6]Jackson JR. 1957. Networks of Waiting Lines.OperationalResearch.5 : 518-521. [7]Kulkarni VG. 1999. Modeling, Analysis, Design, and Control of Stochastic System. SpringerVerlagNew YorkUSA. [8]Kelly FP. 1975. Networks of Queues with Customers of Different Types.Journal of Applied Probability.12 : 542-554. [9]Lemoine AJ.1977. Networks of Queues-A Survey of Equilibrium Analysis.Management Science.24 : 464-481. [10]Perros H. 1994. Queueing Networks with Blocking.New York:OxfordUniversity Press. [11]Simon B & Foley RD. 1979. Some Results on Sojourn Times in Cyclic Jackson Networks. Management Science.25 : 1027-1034.
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
983
ISBN : 978.602.361.002.0
Lampiran. Makro Software R Untuk Menentukan Performasi Antrian Jaringan Jackson N<-6 l<-500 s=c(24,35,20,60,16,20); mu=c(30,20,40,12,40,36); gamma=c(0,1,1,1,0,0); smp=sum(gamma) lamda=c(); for (i in 1:N) { lamda[i]<-((l*gamma[i])/smp) } lamda
########################## #M<-matrix((1/N),N,N) A<-c(2/6,2/6,2/6,2/6,2/6,2/6) B<-c(2/6,2/6,2/6,2/6,2/6,2/6) C<-c(1/12,1/12,1/12,1/12,1/12,1/12) D<-c(1/12,1/12,1/12,1/12,1/12,1/12) E<-c(1/12,1/12,1/12,1/12,1/12,1/12) F<-c(1/12,1/12,1/12,1/12,1/12,1/12) M<-cbind(A,B,C,D,E,F)
diag(M)<-0 I<-diag(N)
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
984
ISBN : 978.602.361.002.0
P<-solve(I-M) a<-lamda%*%P stb<-s*mu #stabil jika semua stb>a ########### ########### c=c(); d =c(); e=c() f=c(); g=c(); h=c(); a1=c(); rho=c(); rho1=c(); b=c(); for (i in 1:N) { a1[i]<-s[i]*mu[i] rho[i]<-a[i]/(a1[i]) rho1[i]<-a[i]/(mu[i]) b[i]<-((rho1[i]^s[i]))/(factorial(s[i])*(1-rho[i])) }
######## for ( t in 1:(s[1]-1)) {
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
985
ISBN : 978.602.361.002.0
c[t]<-(rho1[1])^t/(factorial(t)) } sum1<-1 + sum(c) p01<-1/(sum1 + b[1]) lq<-((rho[1]*p01*(rho1[1])^s[1]))/((factorial(s[1]))*(1-rho[1])^2)
##
for ( t in 1:(s[2]-1)) { d[t]<-(rho1[2])^t/(factorial(t)) } sum2<-1 + sum(d) p02<-1/(sum2 + b[2]) lq1<-((rho[2]*p02*(rho1[2])^s[2]))/((factorial(s[2]))*(1-rho[2])^2)
##
for ( t in 1:(s[3]-1)) { e[t]<-(rho1[3])^t/(factorial(t)) } sum3<-1 + sum(e) p03<-1/(sum3 + b[3]) lq2<-((rho[3]*p03*(rho1[3])^s[3]))/((factorial(s[3]))*(1-rho[3])^2)
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
986
ISBN : 978.602.361.002.0
##
for ( t in 1:(s[4]-1)) { f[t]<-(rho1[4])^t/(factorial(t)) } sum<-1 + sum(f) p04<-1/(sum + b[4]) lq3<-((rho[4]*p04*(rho1[4])^s[4]))/((factorial(s[4]))*(1-rho[4])^2)
##
for ( t in 1:(s[5]-1)) { g[t]<-(rho1[5])^t/(factorial(t)) } sum<-1 + sum(g) p05<-1/(sum + b[5]) lq4<-((rho[5]*p05*(rho1[5])^s[5]))/((factorial(s[5]))*(1-rho[5])^2)
##
for ( t in 1:(s[6]-1)) {
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
987
ISBN : 978.602.361.002.0
h[t]<-(rho1[6])^t/(factorial(t)) } sum<-1 + sum(h) p06<-1/(sum + b[6]) q5<-((rho[6]*p06*(rho1[6])^s[6]))/((factorial(s[6]))*(1-rho[6])^2)
result=c(); result1=c(); result<-c(lq,lq1,lq2,lq3,lq4,lq5) result1<-c(lq+rho1[1],lq1+rho1[2],lq2+rho1[3],lq3+rho1[4],lq4+rho1[5],lq5+rho1[6]) result # Lq result1 # Ls
idle=c(); wq=c(); for (j in 1:N) { idle[j]<-s[j]-(result1[j]-result[j]) wq[j]<-result[j]/a[j] }
a stb rho idle sum(idle)
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
988
ISBN : 978.602.361.002.0
mean(idle) sd(idle) wq mean(result) mean(result1) mean(wq)
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015
989