SIMPOSIUM GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 Kategori : Teknologi Informasi sebagai media dan sumber pembelajaran
Judul :
“ Game Education” Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini
Oleh : Tri Wahyuningsih PAUD Terpadu Islam Ratnaningsih Bantul Jl. Dr Sutomo Gang Sirkaya No 06 Badegan Bantul Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta 1
2
“ Game Education” Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini Tri Wahyuningsih Tenaga Kependidikan PAUD Terpadu Islam Ratnaningsih Jl. Dr Sutomo Gang Sirkaya No 06 Badegan Bantul DIY
ABSTRAK “Game Education” adalah salah satu sarana multifungsi yang akan membantu anak PAUD dalam mengoptimalkan perkembangan anak usia dini melalui kegiatan komputerisasi. “Game Education” juga dapat menstimulasi tahap perkembangan anak melalui 6 aspek perkembangan yaitu agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosialemosional, serta seni. Penggunaan “Game Education” dapat digunakan oleh anak usia 34 tahun dalam tim/individu. Hasil penggunaan “Game Education” ini terfokus pada antusias dan daya tarik peserta didik meningkat serta dapat menstimulasi perkembangan anak secara optimal. Dengan “Game Education” akan melatih kreatifitas anak manjadi meningkat, rasa ingin tau yang semakin memuncak, ketersediaan “Game Education” yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan anak.
Kata kunci: Game Education, Pembelajaran Komputerisasi, PAUD.
3
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Terungkap rasa syukur kepada Allah atas Rahmat dan hidayah-Nya pada kita sehingga karya inovasi yang berjudul “Game Education” Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini dapat diselesaikan. Naskah ini disusun untuk mengikuti Simposium Guru tingkat Nasional tahun 2016 dengan kategori Teknologi Informasi sebagai media dan sumber pembelajaran. Naskah ini disusun atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terimakasih kepada: 1. Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul beserta staf dan jajarannya yang selalu memberikan bimbingannya. 2. Pimpinan YPSK Ratnaningsih dan Kepala Sekolah berserta seluruh keluarga besar PAUD Terapadu Islam Ratnaningsih yang telah memberikan motivasinya & kesempatan untuk mengikuti Simposium Guru tahun 2016. 3. Semua keluarga yang selalu memotivasi untuk lebih baik, khusus untuk orang tua & Kakak. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas perhatian, dukungan, doa dan motivasi mulai persiapan, sampai proses kegiatan selesai. Penulis sekaligus sebagai peserta lomba menyadarai bahwa naskah
ini
masih
terdapat
kekurangan.
Untuk
itu,
kesediaan
menyampaikan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan naskah sangat diharapkan. Yogyakarta, 17 November 2016 Penulis
Tri Wahyuningsih
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Komputer kini tengah menjadi salah satu media pembelajaran alternatif untuk anak usia dini. Hal ini dapat kita lihat dengan maraknya program-program pembelajaran dalam bentuk game maupun dalam bentuk CD interaktif. Metode yang ditawarkanpun berbeda-beda, seperti metode bernyanyi, bercerita, permainan, bahkan kombinasi dari ketiganya. Belajar dengan metode komputerisasi akan sangat membantu menstimulasi kecerdasan anak usia dini. Kategori anak usia dini adalah anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun, dimana pada masa ini sel-sel otak anak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak mampu
menerima
dan
menyerap
berbagai
macam
informasi.
Perkembangan anak usia dini akan tercapai secara optimal jika semua aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosialemosional, serta seni berkembang sesuai dengan tahapannya. “Game Education” memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran anak usia dini. Ketersediaan “Game Education” yang memadai dan layak sangat dibutuhkan lembaga PAUD. Selain itu pula, “Game Education” harus, menarik,
mudah
dimainkan, dan dapat
menstimulasi perkembangan anak. Kenyataan di lembaga PAUD, “Game Education” yang digunakan pendidik untuk menstimulasi motorik halus dan kognitif anak usia 3-4 tahun masih kurang bervariasi. Biasanya kegiatan yang sering digunakan adalah bernyanyi, menggambar dan mendengarkan cerita dari pendidik. Hal ini dirasa kurang menarik bagi anak-anak usia dini. Ketersediaan alat pembelajaran edukatif pada lembaga PAUD yang belum memadai, menyebabkan pelaksanaan pembelajaran menjadi kurang optimal. Dampak yang ditimbulkan dengan minimnya ketersediaan alat
5
permainan edukatif adalah (1) kegiatan pembelajaran menjadi tidak menarik; (2) suasana atau iklim pembelajaran cenderung membosankan; (3) tahapan perkembangan anak tidak tercapai secara optimal; dan (4) gairah atau motivasi belajar anak cenderung menurun yang akhirnya menyebabkan pembelajaran tidak akan mampu menstimulasi potensi anak secara optimal. “Game Education” yang secara tidak langsung mampu menyediakan pembelajaran melalui komputer juga menstimulasi bagi perkembangan motorik halus anak khususnya daya rangsang pada anak agar anak dapat melatih kemampuan berfikir untuk lebih kreatif, mengenal manfaat teknologi terutama dalam penggunaan komputer. Adanya “Game Education” sesuai dengan kebutuhan, yaitu sesuai dengan pilihan indikator perkembangan anak dalam perencanaan pembelajaran, dan daya tarik anak dalam kegiatan main. Inovasi dalam pengembangan alat pembelajaran edukatif mutlak dilakukan untuk mendukung pembelajaran bagi anak usia dini. Sehubungan dengan uraian tersebut, maka penulis telah melakukan inovasi untuk mengembangkan alat pembelajaran edukatif dengan memanfaatkan Education”.
teknologi
“Game
komputerisasi
Education”
dapat
yang
diberi
menstimulasi
nama
“Game
banyak
aspek
perkembangan anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. Aspek perkembangan yang dapat tercapai adalah agama dan moral, sensorimotorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni. Hasil pengembangan “Game Education” ini dapat berguna untuk membantu pembelajaran anak usia dini di lembaga
PAUD khususnya
di Kelompok Bermain
(KB) Islam
Ratnaningsih di Kecamatan Bantul Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
6
B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan di atas, karya nyata ini mempunyai beberapa rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana cara penggunaan atau pemanfaatan “Game Education” dalam pembelajaran PAUD? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat penggunaan “Game Education” dalam pembelajaran PAUD?
C. Tujuan Tujuan dari karya nyata ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan
cara
penggunaan
atau
pemanfaatan
“Game
Education” untuk meningkatkan mutu pembelajaran anak usia dini. 2. Mendeskripsikan
faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi
penggunaan “Game Education”.
D. Strategi Pemecahan Masalah Strategi dari pemecahan masalah yang sudah dipaparkan di atas adalah sebagai berikut. 1. Memanfaatkan “Game Education” dalam pembelajaran. 2. Evaluasi implementasi “Game Education”.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan Dasar. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 5 perkembangan, yaitu : perkembangan moral dan agama, perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan/kognitif (daya pikir, daya cipta), sosio emosional (sikap dan emosi) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendiknas no 58 tahun 2009.
B. Game Education Game Education tengah menjadi salah satu media pembelajaran alternatif untuk anak usia dini. Hal ini dapat dilihat dari kian marak dan berkembangnya software-software dengan program tertentu dalam bentuk CD interaktif untuk membantu pembelajaran anak usia dini. CD interaktif yang ditawarkan pun sangat beragam jenisnya mulai dari pembelajaran umum hingga pembelajaran yang sifatnya islami. Mulai dari pengenalan huruf alphabet, angka-angka, warna, bentuk geometri dan lain-lain.
8
BAB III PEMBAHASAN
Inovasi
penggunaan
“Game
Education”
berpengaruh
dalam
meningkatkan mutu pembelajaran pada anak usia dini. “Game Education” ini diharapkan dapat memberikan solusi pendidik untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi-materi pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Bagi anak didik semoga “Game Education” dapat membantu mencerdaskan dan menstimulasi anak sesuai dengan tahap perkembangannya. “Game Education” digunakan untuk anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. Seluruh jenis permainan yang ada pada “Game Education” ini disesuaikan dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STTPA) usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. Materi tambahan yang mengacu pada standar tingkat pencapaian perkembangan anak lebih tepat digunakan, karena sudah sesuai dengan tahap perkembangan anak. Manfaat
“Game
Education”
ini
adalah
Untuk
Menstimulasi
Kecerdasan Visual Spasial Anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun melalui beberapa aspek lingkup perkembangan nilai agama & moral, kognitif, motorik halus, sosial emosional, bahasa, seni dan pendidikan karakter anak.
9
1. Kegiatan Pembukaan Guru mengkondisikan anak dengan duduk membuat barisan yang rapi. Guru melakukan apersepsi dengan mengenalkan kosakata seperti komputer, mouse, CPU, dan menjelaskan aturan main seperti bergantian, menjaga mainan, serta menjelaskan cara bermain “Game Education”
Gambar 01. Foto Kegiatan Pembukaan.
10
2. Kegiatan Inti Dalam
kegiatan
inti
guru
menjelaskan
proses
sederhana
menghidupkan komputer dan anak diajak untuk berperan dalam kegiatan tersebut..
Gambar 02. Foto Kegiatan Inti. Adapun contoh kegiatan main yang dapat dipilih anak dalam “Game Education” ini adalah sebagai berikut.
11
a. Mewarnai Gambar dengan Warna Yang Beragam. Anak menggeser Mouse pada kotak warna yang diinginkan. Kemudian diklik pada gambar yang ingin diwarnai. Mencoba menuang diberbagai ruang pada gambar dan mencoba menuang dengan warnawarna yang berbeda.
Gambar 03. Foto Kegiatan Menuang Warna pada Gambar b. Bermain Mengenal Bentuk-bentuk Hewan dan Mencocokan Anak melihat berbagai bentuk hewan yang mana gambar-gambar tersebut masih gelap. Anak diarahkan untuk memilih salah satu bentuk hewan dan mencocokkannya dengan gambar yang sama.
Gambar 04. Foto Kegiatan Mencocokkan Gambar Hewan
12
c. Menebak Warna dan Memasukkannya Pada Lingkaran Warna Anak
akan
menebak
warna
pada
bola-bola
kecil
dan
memasukkannya pada lingkaran warna yang sama
Gambar 05. Foto Kegiatan Menebak Warna 3. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup merupakan kegiatan terakhir bagi anak. Guru dan
anak bersama melakukan beres-beres,
recalling, mematikan
komputer, membuat kesimpulan tema, bernyanyi,
Gambar 07. Foto Kegiatan Penutup.
13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan dari karya nyata yang berjudul “Game Education” Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini adalah sebagai berikut. 1. “Game Education” berpengaruh terhadap Visual Spasial pada anak usia dini usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. 2. “Game Education” dapat menstimulasi perkembangan anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun, melalui berbagai indikator dari beberapa aspek tingkat pencapaian perkembangan nilai agama & moral, kognitif, motorik halus, sosial emosional, bahasa, seni dan pendidikan karakter anak sesuai dengan STPPA Kurikulum 2013 PAUD. Tahapan pelaksanaan “Game Education” dalam pembelajaran yaitu persiapan, kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 3. Faktor yang mempengaruhi
penggunaan “Game Education” yaitu
dibagi menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat. a. Faktor pendukung dari “Game Education” adalah ketersediaan media yang memadai. b. Faktor penghambat dari penggunaan “Game Education” ini adalah (1)
pendidik
kurang
aktif
untuk
mencari
metode-metode
pembelajaran yang baru yang berkenaan dengan komputerisasi; (2)
butuh
ketelitian,
ketelatenan
dan
kecermatan
untuk
memperkenalkan media pembelajaran komputerisasi bagi peserta didik; (3) anak-anak terlalu antusias sehingga ingin segera bermain dan bahkan sampai berebut tempat. Ini dapat diatasi dengan diberikan aturan main dan anak sering diingatkan jika lupa.
14
B. Saran Saran dari karya nyata ini adalah sebagai berikut. 1. Pendidik di lembaga lain dapat menggunakan “Game Education” dalam proses belajar sambil bermain. 2. Biasakan anak usia dini dengan pembiasaan aturan main saat kegiatan main. Sehingga anak tidak bermain dengan terarah dan belajar disiplin, menghargai dan tertib.
15
DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pendidikan Nasional. 2010. Peraturan MenteriPendidikan Nasional: Standar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta. Depdiknas. http://berbasistik.blogspot.co.id/2015/12/game-edukasi.html https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini
16