STUDI PEMBANGUNAN PLTA UPPER CISOKAN 4 X 250 MW DI CIANJUR - JAWA BARAT KAITANNYA DENGAN TARIF DASAR LISTRIK REGIONAL MENURUT UU NO 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN
Sigit Khurniawan (2208100560) Dosen Pembimbing : Ir. Syariffudin Mahmudsyah, M. Eng Ir. Teguh Yuwono Teknik Sistem Tenaga Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010
LATAR BELAKANG 1.Kondisi kelistrikan di Jawa Barat pada tahun 2008 dengan daya mampu sebesar 3.469,64 MW dan beban puncak mencapai 5019.31 MW maka terdapat defisit energi sekitar 1549.67 MW 2. Pertumbuhan energi listrik jawabarat sebesar 5,2% per tahun 3.Pemanfaatan energi potensial air di jawa barat 4.Energi potensial air tidak dapat di ekspor oleh karena itu harus dilakukan konversi energi.
PERMASALAHAN 1.Latar belakang di bangunnya PLTA Upper Cisokan 4 x 250 MW di Cianjur, Jawa Barat 2.Pemanfaatan potensi aliran sungai Cisokan sehingga bisa memberikan manfaat secara langsung untuk masyarakat khususnya berupa energi listrik 3.Bagaimana kebutuhan listrik di Jawa Barat dan kapasitas cadangan daya yang terpasang dari pembangkit saat ini dan tahun tahun mendatang 4.Kelayakan suatu pembangunan pembangkit listrik tenaga air untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yang meningkat tiap tahunnya di Jawa Barat. 5.Pengaruh pembangunan PLTA Upper Cisokan 4 x 250 MW di Cianjur, Jawa Barat terhadap tariff listrik regional Jawa Barat.
PROFIL JAWA BARAT Propinsi
Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50 - 7 50 Lintang Selatan dan 104 48 - 104 48 Bujur Timur Luas
wilayah Jawa Barat 34.816,96 km2 16
kabupaten dan 9 kota, mencakup sekitar 592 kecamatan
KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT Penduduk (Ribu)
PDRB (Milyar)
37.980.422
234.953,14
2004
38.717.242
304.458,45
2005
39.960.869
389.268,65
2006
40.737.594
473.556,76
2007
41.483.729
526.608,76
2008
42.280.629
602.420,56
Tahun 2000
2001 2002 2003
PDRB (Milyar)
700,000 X5 X6 600,000 500,000 34.542.289 172.527,43 400,000 35.652.148 193.296,58 300,000 200,000 36.914.883 214.302,25 100,000 0
Laju pertumbuhan penduduk rata-rata 2,56% /tahun Laju PDRB rata-rata 17,15%/tahun
Penduduk (Ribu) 50,000,000 40,000,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000 0
TABEL KONDISI PEREKONOMIAN PROVINSI DI INDONESIA MENURUT (PDRB) PER KAPITA RASIO ELEKTIFIKASI, KWH PER KAPITA DAN IPM
Peringkat — 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Provinsi Indonesia Kalimantan Timur DKI Jakarta Riau Kepulauan Riau Papua Kepulauan Bangka Belitung Sumatra Selatan Nanggroe Aceh Darussalam Papua Barat Jawa Timur Sumatra Utara Kalimantan Tengah Sumatra Barat Jawa Barat Jambi Bali Kalimantan Selatan
PDRB/kapita Rasio kWh per IPM (ribu rupiah) Elektrifikasi kapita 21.678 62,42 564,58 71,17 57,84 531,35 74,52 101.858 74.065 88,88 2.077,31 77,03 53.264 38,79 317,42 75,09 52,32 533,44 74,18 40.746 26.615 27,11 212,94 64 46,20 326,22 72,19 19.350 18.725 17.124 17.084 16.757 16.403 15.725 14.955 14.723 14.226 14.199 13.206
48,20 85,59
311,32 267,75
71,99 70,76
62,97 74,49 42,60 67,38 65,37 44,96 72,14 64,36
548,17 329,87 251,77 407,30 682,92 262,81 725,57 336,66
70,3 73,29 73,88 72,96 71,12 72,05 70,98 68,72
POTENSI AIR DI INDONESIA PROPINSI NAD Sumatera Utara Riau Bengkulu Jambi Sumatera Selatan
Lampung Jawa Barat
POTENSI AIR (MW)
PROPINSI
2,626 12 949 1 370 9
524 66,18 BM3
Kalimantan Barat
199
Kalimantan Selatan
131
Sulawesi Utara
160
Gorontalo
90
Sulawesi Tengah
759
Sulawesi Tenggara
270
Sulawesi Selatan
3.200
NTB
149
10
NTT
143
20
Maluku
217
Jawa Tengah
12
Jawa Timur
Bali Kalimantan Tengah
POTENSI AIR (MW)
1.300,7
*) Khusus Jabar dalam BM3 = Bilion Meter Kubik Sumber = RUKN 2008, Kementerian ESDM
Papua
24.974
PEMANFAATAN POTENSI AIR Energi potensial air merupakan jenis energi yang ramah lingkungan dan tidak dapat di ekspor , salah satu cara adalah dengan mengubah energi potensial air menjadi bentuk energi listrik yang bersifat fleksibel dan dengan mudah ditransfer dan di manfaatkan untuk mengurangi adanya defisit energi di jawa barat serta untuk kepentingan peningkatan perekonomian dan mendukung pencapaian pencapaian rasio elektrifikasi terutama di daerah jawa barat.
POTENSI AIR DAN LOKASI CISOKAN Bulan
Debit (m3/s)
Jan
261
Feb
280,3
Mar
339,9
Apr
242,7
May
142
Jun
144,6
Jul
113
Aug
40,6
Sep
35
Oct
134,6
Nov
195,1
Dec
247,5
Debit Tertinggi di capai pada bulan maret sebesar 339.9 m3/s sedangkan debit terendah berada pada bulan september sebesar 35m3/s
Sumber : Statistik BPDAS CITARUM-CILIWUNG
PUMPED STORAGE POWER PLANT (PLTA POMPA) PUMPED STORAGE HYDROELECTRICITY (PLTA Pompa) adalah jenis PLTA yang menggunakan dua buah waduk yaitu waduk bawah dan waduk atas, waduk ini berfungsi menampung air sebagai cadangan pada saat dibutuhkan untuk pembangkitan energi. Pada saat biaya pemakaian listrik rendah dimana beban listrik rendah, generator akan difungsikan sebagai motor yang mempompa air dari waduk bawah ke waduk atas. Sebaliknya pada saat beban puncak difungsikan sebagai generator untuk pembangkit listrik.
SISTEM PEMBANGKITAN PLTA UPPER CISOKAN
PLTA Upper cisokan 4x250 MW menggunakan sistem Pump storage PLTA adalah sebuah tipe khusus dari pembangkit listrik konvensional. Keistimewaan dari stasiun pembangkit listrik ini terletak pada keadaan apabila stasiun pembangkit tidak memproduksi tenaga listrik, maka dapat dipergunakan sebagai stasiun pompa yang memompa air dari waduk bawah ke waduk atas. Mempergunakan kelebihan tenaga listrik pada saat beban rendah.
PENGHITUNGAN PEMBANGKITAN Flow rate (Q) Head (H) Gravitasi (g) Density air (ρ) Effisiensi (η)
= 160 m3/s = 200m = 9,81 m/s2 = (1000 kg/m3) = 0,8
Maka akan diperoleh daya yang terbangkitkan pada setiap turbin dapat dihitung menggunakan rumus: P= Q x H x g x ρ x η P= 160 x 200 x 9,81 x 1000 x 0,8 P= 251.136 kW P~ 250 MW
LAYOUT PLTA PUMP STORAGE SECARA UMUM
BAGIAN-BAGIAN PENTING PLTA POMPA •Dam/Waduk –untuk membendung air dari sunagai hinggga terbentuk danau •Valve Chamber – Pintu air untuk masuknya aliran air menuju ke turbin melalu penstock. •Surge Tank – Meredam efek pukulan air jika ada perubahan debit air
•Penstock – Saluran pipa air yang menuju ke turbin •Turbine – Peralatan yang mengubah energi potensial air menjadi energi gerak •Generators – Peralatan yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik •Transformer – Untuk menaikkan / menurunkan tegangan
•Power lines – Jaringan listrik
KONDISI EKSISTING JAWA BARAT Kapasitas Terpasang Tahun
(MW)
Daya Mampu (MW)
2001
4.337,05
3.469,64
4810,74
2002
4.337,05
3.469,64
4840,15
2003
4.337,05
3.469,64
4869,56
2004
4.337,05
3.469,64
4899,15
2005
4.337,05
3.469,64
4928,92
2006
4.337,05
3.469,64
4958,87
2007
4.337,05
3.469,64
4989,00
2008
4.337,05
3.469,64
5019,31
Tahun 2008
Beban Puncak (MW)
Kapasitas Terpasang (MW) 4.337,05
Pada tahun 2008 jawa barat memiliki daya mampu sebesar 3.469,64 MW dan beban puncak mencapai 5019.31 MW maka terdapat defisit energi sekitar 1549.67 MW
Daya Mampu (MW) 3.469,64
Beban Puncak Defisit (MW) (MW) 5019.31 1549,67
UNIT EKSISTING PEMBANGKIT SEKTOR PEMBANGKITAN JAWA BARAT Tegangan 20 30 70
150
500
Lokasi Pembangkit Bengkok
Jenis PLTA
Kapasitas (MW) 3,35
Kracak-Bogor Selatan
PLTA
18
Ubruk - Sukabumi Plengan Lamajan Cikalog Parakan Sunyaragi Jatiluhur Kamojang1 Kamojang2 Kamojang3 Derajat-PLN Derajat Amoseas WY. Windu Gunung Salak Gunung Salak Saguling Cirata Muara Tawar Muara Tawar Muara Tawar TOTAL
PLTA PLTA PLTA PLTA PLTA PLTG PLTA PLTP PLTP PLTP PLTP PLTP PLTP PLTP PLTP PLTA PLTA PLTGU PLTG PLTGU
18 5,5 18 18 10,2 72 150 30 55 55 55 85 110 174 180 700 1000 552 200 828 4337,05
PROYEKSI KONSUMSI ENERGI LISTRIK PER KELOMPOK PELANGGAN JAWA BARAT (GWH) Tahun T
RT ERt
Komersil EKt
Industri EIt
Publik EPt
Total ETt
2009
9.941,05
2.658,52
15.440,23
856,48
28.896,27
2010
10.356,15
2.868,54
16.144,31
879,60
30.248,60
2011
10.771,26
3.095,15
16.880,50
903,35
31.650,27
2012
11.186,37
3.339,67
17.650,26
927,74
33.104,04
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
2030
18.658,30
13.124,71
39.385,47
1.498,63
72.667,11
2031
19.073,41
14.161,56
41.181,47
1.539,09
75.955,53
2032
19.488,52
15.280,32
43.059,37
1.580,65
79.408,86
2033
19.903,63
16.487,47
45.022,90
1.623,33
83.037,32
•Energi
konsumsi pada tahun 2008 sebesar 27.941,85 GWh
•Tahun
2033 menjadi 83.037,32 GWh
•Prosentasi
kenaikan sebesar 197,17 %.
PENGARUH PLTA UPPER CISOKAN 1000 MW TERHADAP PROYEKSI NERACA DAYA DI JAWA BARAT Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
Kapasitas Terpasang (MW) 4.337,05 4.337,05 4.337,05 4.337,05 4.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05 5.337,05
Daya Mampu (MW) 3.469,64 3.469,64 3.469,64 3.469,64 3.469,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64 4.269,64
Beban Puncak (MW) 5.048,22 5.079,73 5.110,30 5.140,34 5.185,65 5.233,30 5.286,38 5.344,84 5.408,67 5.477,88 5.552,54 5.632,71 5.718,49 5.810,01 5.907,41 6.010,87 6.120,57 6.236,73 6.359,59 6.489,39 6.626,43 6.771,01 6.923,45 7.084,11 7.253,37
Selisih (MW) -1.578,58 -1.610,09 -1.640,66 -1.670,70 -1.716,01 -963,66 -1.016,74 -1.075,20 -1.139,03 -1.208,24 -1.282,90 -1.363,07 -1.448,85 -1.540,37 -1.637,77 -1.741,23 -1.850,93 -1.967,09 -2.089,95 -2.219,75 -2.356,79 -2.501,37 -2.653,81 -2.814,47 -2.983,73
Keterangan PLTA Pompa Cisokan 1000 MW -
GRAFIK BEBAN HARIAN
Beroperasi sebagai motor = 5 jam
Beroperasi sebagai motor = 2 jam
Beroperasi sebagai motor = 2 jam
Beroperasi sebagai generator = 5 jam
ANALISA EKONOMI
BIAYA MODAL BIAYA BAHAN BAKAR BIAYA O&M
+
BIAYA TOTAL PEMBANGKITAN
TC=CC + FC + OM
BIAYA MODAL (CAPITAL COST) CC
Biaya pembangunan x Kapasitas pembangkit x CRF Jumlah Pembangkitan Neto Tenaga Listrik
Contoh perhitungan dengan n= 25 dan i = 6% adalah sebagai berikut
CRF
i(1 i) n (1 i) n 1
Biaya Pembanguna n
0,06 (1 0,06 ) 25 (1 0,06 ) 25 1
Capital Investment Cost Installed Capacity
0,078
662 x 10 6 USD 1000 x 10 3 kW
662 US$ / kW
Pembangkitan Netto Energi Listrik (kWh/Tahun) =(Daya Terpasang) x (Faktor Kapasitas) x waktu pembangkitan dalam satu tahun =1000 MW x 5 x 365 =1.460.000.000 kWh/tahun
CC
662x1.000.000x0,078 1.460.000.000
0,03547 USD / kWh 3,547 cent / kWh
TC =3,547 cent / kWh + 0 cent / kWh + 0,7 cent / kWh = 4,246 cent / kWh = 0,04246 US$/kWh = Rp. 399,21 /kWh (APBN 2009 US$ 1 = Rp 9.400 ) Tabel Biaya Pembangkitan Energi Listrik Perhitungan Biaya Pembangunan (US$ / kW) Umur Operasi (Tahun) Kapasitas (MW) Biaya Bahan Bakar (US$ / kWh) B. O & M (US$ / kWh) Biaya Modal (US$ / kWh) Total Cost (US$ / kWh) Investasi (juta US$)
Suku Bunga 6% 662 25 1.000 0 0,007 0,03547 0,04247 662
9%
12%
662 662 25 25 1.000 1.000 0 0 0,007 0,007 0,04616 0,05781 0,05316 0,06481 662 662
DAYA BELI MASYARAKAT Pengeluaran riil perkapita penduduk Jawa Barat adalah Rp 924.196/bln 5% untuk membayar listrik => pengeluaran riil listrik Rp 46.209,8/bln Daya beli kelompok rumah tangga (RT) Rp 46.209,8 x4 = Rp 184.839,2/bln Jika rata-rata pemakaian daya sebesar 1300 VA.
Daya ( P )
SxCos 1300 0,85
Kwh/Bulan = Px Jumlah Hari x 24 x FC Jabar[2] Kwh/Bulan = 1,105x 30 x 24 x0.563 = 447,92 KWh/ bulan
1105W Tarif untuk biaya beban tegangan 1300 VA = Rp 30.100,Maka biaya pengeluaran dapat di hitung sebagai berikut BLOK
Pemakaian daya (kwh)
harga (Rp/kwh)
hasil (Rp)
BLOK1
20
385
7.700,00
BLOK2
40
445
17.800,00
BLOK3
387,92
495
192.021,79
Biaya beban
30.100,00
Total
247.621,79
Rupiah /Kwh
Biaya Pengeluaran per blok Energi Terpakai
217.521,79 447,92 Rp. 485.63 /kWh
Daya Beli Masyarakat
Biaya Pengeluaran per blok Biaya Beban xRupiah /Kwh Biaya Pengeluaran listrik per RT
247.621,79 x 485.63 184.839,2 Rp. 650,57 /kWh
PAYBACK PERIOD Payback period adalah waktu tempuh pengembalian modal payback period didapat dengan cara :
PP
Investment Cost Annual CIF
Rp 6.222.800. 000.000 Rp 560.322.77 7.908,66
Investment Cost Biaya Investasi Annual CIF Pemasukan per tahun
12 tahun
PERHITUNGAN HARGA POKOK PENYEDIAAN SETELAH PEMBANGUNAN PLTA Pembangkitan energi = P terpasang x FC pembangkit [2] x Jumlah Hari PLTA =1.941,05MWx0,35x24x365 =5.951,26 GWh PLTG = 272MWx0,80x24x365 = 1.906,18 GWh PLTGU= 1.380MWx0,80x24x365 = 9.671,04 GWh PLTP = 744MWx0,80x24x365 = 5.539,82 GWh + 23.068,30 GWh Sedangkan Harga Pokok Penyediaan Listrik untuk Jawa Barat yaitu : a.BPP PLTA = 5.951,26 . x Rp.131,6[1] = Rp 33,95 /KWh 23.068,30 b.BPP PLTG= 1.906,18 . xRp.3.298,03[1]=Rp 272,52 /KWh 23.068,30 c.BPPPLTGU = 9.671,04. xRp.1.278,45[1]=Rp 535,97 /KWh 23.068,30 d.BPP PLTP = 5.539,82 .xRp.746,61[1]=Rp 128,07 / KWh + 23.068,30 Rp 1021,74 /KWh Jadi harga BPP Pembangkitan Jawa Barat adalah Rp 1021,74 (Tanpa Subsidi)
Setelah dibangun PLTA Cisokan akan menurunkan harga BPP Pembangkitan Jawa Barat Isolated dan tanpa Subsidi dari Pemerintah. PLTA =1.941,05MWx0,35x24x365 = 5.951,26 GWh PLTG= 272MWx0,80x24x365 = 1.906,18 GWh PLTGU= 1.380MWx0,80x24x365 = 9.671,04 GWh PLTP = 744MWx0,80x24x365 = 5.539,82 GWh PLTA Pompa=1.000 MWx5x365 = 1.825,00 GWh + 24.893,30 GWh Harga Pokok Penyediaan Listrik setelah dibangunnya PLTA Pompa Cisokan adalah : a. BPP PLTA = 5.951,05 xRp 131,6[1] = Rp 31,46/KWh 24.893,30 b. BPP PLTG = 1.906,18 xRp 3.298,03[1] = Rp252,54/KWh 24.893,30 c.BPP PLTGU = 9.671,04 xRp1.278,45[1] =Rp496,68/KWh 24.893,30 d.BPP PLTP = 5.539,82 xRp.746,61[1] = Rp166,15/KWh 24.893,30 e.BPP PLTA 1000 = 1.825,00 . x Rp.131,6[1] =Rp9,65 / KWh+ 24.893,30 Rp956,48 /KWh
Sehingga di dapatkan harga BPP baru Jawa Barat Isolated dan tanpa subsidi setelah PLTA Pompa Cisokan 1.000 MW dibangun adalah
BPP baru = Rp 956,48 BPP lama = Rp 1021,74 Penurunan BPP = 6,39 %
HARGA JUAL LISTRIK BARU DI JAWA BARAT HJPersekto rLama TotalHjSek torLama
HJ persektor baru
BPPbaru
Tabel Harga Jual Listrik Lama untuk Jawa Barat Dengan Subsidi (Rp./kWh)
DAERAH
RT
Jawa Barat 554,17
Indstri
Bisnis
Sosial
619,77
871,30
548,26
Pemerintah P.Jalan 871,75
641,07
Total 619,51
Harga Jual Listrik Baru di Jawa Barat setelah PLTA Cisokan Beroperasi Tanpa Subsidi (Rp./kWh)
Sektor Rumah Tangga Industri Bisnis Sosial Pemerintah P Jalan Total
UU No. 5 Th 1985 Statistik 2008 554,17 619,77 871,3 548,26 871,75 641,07 665,11
BPP Th. 2008
Kemampuan Daya Beli Masyarakat
612,58
650,57
UU No. 30 Th. 2009 Harga Jual Tanpa Subsidi BPP
956,48
Harga Jual 796,94 891,28 1253,00 788,44 1253,64 921,91 956,48
DAYA BELI VS HARGA JUAL
Dari tabel perhitungan harga jual listrik persektor Propinsi Jawa Barat dapat di simpulkan bahwa harga jual tanpa subsidi lebih tinggi dari daya beli masyarakat Jawa Barat
daya beli < harga jual listrik persektor RT 650,57<796,94 Solusi untuk mengatasi hal tersebut perlu subsidi dari pemerintah agar harga jual listrik rumah tangga masih dapat dijangkau oleh daya beli masyarakat.
ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN Dampak Positif 1.Jenis PLTA dapat mengurangi polusi udara karena menggunakan bahan baku berupa air sehingga tidak ada proses pembakaran yang menimbulkan CO2. 2.Sebagai penyeimbang beban listrik pada saat low load dan peak load Dengan cara ini, pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang merupakan mayoritas pembangkit di sistem Jawa Bali tidak perlu berhenti pada siang hari saat pemakaian listrik rendah 3.Sebagai pengendali banjir yang terjadi tiap tahun sehingga dapat mengurangi kerugian material. 4. Waduk PLTA Cisokan dapat di manfaatkan sebagai objek wisata, secara tidak langsung akan memberikan nilai tambah berupa pemasukan dana untuk pemerintah daerah. 5. Sebagai media irigasi untuk lahan pertanian
Dampak Negatif 1.Proyek ini dapat menyebabkan polusi pada air. Terutama pada wadukwaduk sebagai sarana PLTA sehingga dapat ikut merusak ekosistem yang ada. 2.Dengan pembangunan proyek ini maka pada saat konstruksi akan menimbulkan kerusakan lingkungan di sekitar lokasi dikarenakan penggunaan alat-alat berat. 3.Tenggelamnya beberapa lahan warga akibat pembangunan bendungan, hal ini perlu diupayakan ganti rugi atas tanah warga oleh pemerintah
4. Terganggunya proses migasi ikan sehingga akan menggangu proses perkembangbiakan ikan
KESIMPULAN
Pada tahun 2008 pertumbuhan kebutuhan konsumsi energi listrik Jawa Barat sebesar 5,75% per tahun jika tidak ada pembangkit baru maka akan mengalami difisit energi yang semakin meningkat, karena semakin bertambahnya konsumsi energi Propinsi Jawa Barat Dengan anggaran dana investasi 662 juta USD yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA dibutuhkan waktu payback period 12 tahun
BPP di Propinsi Jawa Barat yang diasumsikan isolated dan tanpa subsidi dari pemerintah setelah di bangunnya PLTA Cisokan 4x250 MW adalah sebesar Rp. 956,48, hal ini mengalami penurunan sebesar 6,39 % dari BPP awal Rp 1021,74 Harga jual listrik non subsidi Rp 796,94 masih lebih tinggi dari pada daya beli masyarakat Rp 650,57/kWh, oleh karena itu masih diperlukan subsidi oleh pemerintah.
SARAN
Perlu di bangunnya pembangkit baru untuk menggantikan PLTG dan PLTGU di Jawa Barat. Misalkan PLTP dan PLTA yang mempunyai potensi besar di Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan energi di tahun-tahun selanjutnya. Strategi pembangunan ketenagalistrikan di Jawa Barat haruslah mengutamakan pembangkit yang memanfaatkan energi dengan efisien, ekonomis, serta ramah lingkungan. Sehingga membawa suasana kondusif bagi pengusahaan ketenagalistrikan daerah. Serta sedapat mungkin memberi peluang lapangan kerja seluasluasnya bagi masyarakat sekitar Di perlukannya energi alternatif dan energi bebas polusi pengganti energi fosil oleh karena itu potensi-potensi yang ada seperti energi biomas , energi panas bumi dan energi potensial air baik sekala besar maupun microhydro yang ada di Jawa Barat dapat dimanfaatkan untuk mencapai rasio elektrifikasi sesuai harapan sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan daya beli masyarakat di Jawa Barat
DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
Statistik PLN 2008 Djiteng marsudi. Pembangkitan energi listrik.Erlangga.2005
THANKS
Aplication Chart
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Installed Capacity Type of Power Station Water Outlet
250MW Pump Storage hydro power Tail race channel
Head Kapasitas debit air Turbine Type
600m 350 m³/s Francis
Generator Type Generator Output Voltage Putaran Kutub Frekuensi Effisiensi Generator
Asynchronous 294MVA 13,8 kV 750 rpm 8 buah 50Hz 80%