Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI ALAT IMPLEMENTASI STRATEGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO Sigit Hermawan (Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) Jl. Mojopahit No. 666 – B Sidoarjo Telp. (031) 8945444 ext 17, e-mail :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) penggunaan perspektif Balance ScoreCard dalam menterjemahkan visi, misi ke dalam strategi UMSIDA; 2) upaya yang dilakukan UMSIDA untuk meningkatkan kinerja berdasarkan implementasi strategi hasil perspektif Balance ScoreCard. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena menggunakan Balance Scorecard sebagai alat implementasi strategis dalam upaya meningkatkan kinerja UMSIDA. Pendekatan kualitatif dipilih agar diperoleh suatu hasil yang lebih mendekati kenyataan. Hasil penelitian adalah 1) penyusunan rerangka Balance ScoreCard dapat membantu dalam menterjemahkan visi dan misi ke dalam tujuan, tolok ukur, target, dan inisiatif strategis ; 2) penerapan Balance ScoreCard di UMSIDA dilakukan dengan menganalisis visi, misi dan tujuan strategis UMSIDA yang kemudian dijabarkan ke dalam ukuran strategis, target dan inisiatif strategis. Hal ini diharapkan akan memberikan langkah-langkah berupa program kerja-program kerja yang dapat meningkatkan kinerja UMSIDA secara menyeluruh dalam mencapai visi, misi dan tujuan strategis UMSIDA Kata-Kata Kunci : Balance ScoreCard, Implementasi Strategi, Kinerja UMSIDA PENDAHULUAN Pengukuran kinerja adalah kegiatan penilaian yang dilakukan secara periodik terhadap operasi organisasi dan anggota organisasi perusahaan. Ukuran yang digunakan berupa standar tertentu yang telah disepakati sebelumnya. Penilaian kinerja yang selama ini banyak digunakan adalah pengukuran kinerja yang menggunakan ukuran-ukuran keuangan (financial measures). Laporan keuangan adalah informasi yang paling banyak digunakan sebagai dasar dalam melakukan pengukuran terhadap kinerja organisasi khususnya kinerja keuangan. Ukuran akuntansi yang digunakan adalah rasio-rasio, baik yang berhubungan dengan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi baik secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir:1998). Hal ini dengan pertimbangan, rasio merupakan ukuran prospek organisasi dimasa yang akan datang (Syafarudin:1996). Maka timbullah rasio keuangan seperti rasio likuiditas, rasio
1
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio-rasio lain (Riyanto:1997). Ukuran keuangan tersebut dipercaya sebagai alat ukur utama. Pada perkembangan selanjutnya pengukuran kinerja yang ada sekarang (hanya mengandalkan ukuran keuangan) dirasakan sudah harus diubah. Maka dikembangkan suatu alat ukur kinerja baru yang tidak hanya mendasarkan pada perpektif keuangan (financial perspective) tetapi juga dengan perspektif pelanggan (customer perspective), proses bisnis intern (internal business process perspective) serta pembelanjaan dan pertumbuhan (learning and growth perspective) (KaplanNorton:1992). Keempat perspektif pengukuran tersebut kemudian dikenal dengan Balance Scorecard (BSC). BSC seperti halnya pengukuran kinerja tradisional masih menggunakan ukuran keuangan seperti kemampuan perusahaan menghasilkan laba, ROI, cashflows dan lain-lain. Ukuran keuangan ini hanya menceritakan peristiwa masa lalu yang dianggap cukup bagi perusahaan era industri yang menganggap bahwa kemampuan jangka panjang investasi dan hubungan dengan pelanggan bukan meruapakan faktor penentu keberhasilan. BSC menggunakan pendekatan sebab akibat dengan mencoba menelusuri bahwa laba yang diperoleh sebagai hasil serangkaian strategi dan penjabaran misi yang diterapkan perusahaan. Ukuran kinerja kemampuan perusahaan dihasilkan dari loyalitas pelanggan yang diperoleh karena pelanggan merasa puas dengan produk dan jasa yang diterimanya (seimbang dengan pengorbanan yang dikeluarkannya atau customer value). Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) disebabkan oleh kualitas (quality) produk dan jasa yang diserahkan secara tepat waktu (on time delivery) dengan harga yang bersaing atau murah (low cost). Produk atau jasa tersebut dihasilkan oleh proses bisnis intern yang selalu melakukan inovasi dan perbaikan (continouos improvement) sesuai dengan keinginan pelanggan (customer needs). Selanjutnya proses bisnis intern yang berhasil ditopang oleh kemampuan karyawan yang meningkat sebagai usaha pemberdayaan pekerja dalam bentuk pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan penjelasan diatas nampaklah bahwa untuk saat ini BSC lebih lengkap dibanding dengan pengukuran kinerja yang telah ada (rasio-rasio) karena faktor ekstern (customer perpective) juga dimasukkan dalam pengukuran kinerja. Hal
2
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
tersebut perlu dilakukan terutama untuk organisasi atau perusahaan-perusahaan jasa termasuk rumah sakit. Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebagai organisasi atau perusahaan jasa diharapkan memberikan kepuasan terhadap pelayanan jasa kepada mahasiswa. Kepuasan ini menjadi ujung tombak keberhasilan manajemen. Maka hal ini harus diukur dengan pendekatan BSC. Tetapi selain kepuasan konsumen, kinerja PT dapat juga diukur dengan BSC (Financial Perpective, Internal Process, Learning dan Growth Perpective). Pengukuran kinerja yang dilakukan dengan perspektif Balance ScoreCard selanjutnya berguna untuk menterjemahkan visi dan misi sebuah organisasi termasuk PTS. Penterjemahan ini penting dalam rangka merumuskan tujuan dan sasaran strategis yang kemudian akan dioperasionalisasikan menjadi program kerja. Dengan adanya program kerja, PTS tersebut dapat meningkatkan kinerjanya yang selanjutnya dapat meraih cita-cita yang terkandung dalam visi dan misi. Upaya untuk menerapkan konsep Balance ScoreCard dalam pengukuran kinerja PTS harus dilakukan guna merumuskan strategi yang tepat dalam meningkatkan kinerja PTS yang bersangkutan. Untuk hal tersebut maka penelitian ini menggunakan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) sebagai objek penelitian. Alasan dijadikannya UMSIDA sebagai obyek penelitian karena semua perspektif yang ada dalam BSC dapat diterapkan sebagai alat implementasi strategi di UMSIDA. Penelitian tentang Balance ScoreCard telah banyak dilakukan, seperti hanya penelitian Suhartatik (2001) di Rumah Sakit Umum Kepanjen Malang. Hasil penelitian tersebut adalah berdasarkan konsep Balance Scorecard yang bercirikan adanya keseimbangan antara kinerja keuangan dan non keuangan, menunjukkan bahwa kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kepanjen ternyata belum adanya keseimbangan antara kinerja keuangan dan non keuangan. Penelitian dengan tema yang sama juga dilakukan oleh Yunan (2005) di Bank Tabungan Negara (BTN) Malang. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa konsep Balance ScoreCard dapat diterapkan pada pengukuran kinerja BTN Malang dengan hasil kinerja baik. Umumnya penelitian dengan tema Balance ScoreCard banyak dilakukan di perusahaan yang bermotifkan laba (profit oriented), dan masih sedikit penelitian Balance ScoreCard di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) apalagi bila dikaitkan dengan strategi peningkatan kinerja. Maka penting untuk melakukan penelitian tentang
3
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
penerapan Balance ScoreCard sebagai alat implementasi strategi dalam upaya meningkatkan kinerja PTS (UMSIDA). Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui 1) penggunaan perspektif Balance ScoreCard dalam menterjemahkan visi, misi ke dalam strategi UMSIDA; 2) upaya yang dilakukan UMSIDA untuk meningkatkan kinerja berdasarkan implementasi strategi hasil perspektif Balance ScoreCard.
METODE PENELITIAN Rancang Bangun Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena menggunakan Balance Scorecard sebagai alat implementasi strategis dalam upaya meningkatkan kinerja Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Pendekatan kualitatif dipilih agar diperoleh suatu hasil yang lebih mendekati kenyataan. Metode ini dipilih karena peneliti memiliki akses masuk ke dalam obyek penelitian. Peneliti juga sebagai alat (instrumen) penelitian (Moleong, 2000:4) karena dapat melakukan wawancara mendalam (in depth interview) dengan pihak pengambil kebijakan pada obyek yang dituju, pengamatan penuh dan pemeran serta sebagai pengamat”.
Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah upaya strategis untuk meningkatkan kinerja Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan perspektif Balance Scorecard. Titik sasaran penelitian ini adalah peningkatan kinerja keuangan dan non keuangan yang didasarkan pada perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan persektif pembelajaran dan pertumbuhan. Studi lapangan dilakukan di UMSIDA, yang beralamat di Jalan Mojopahit No. 666B Sidoarjo. Alasan untuk memilih UMSIDA sebagai studi lapangan karena, a) UMSIDA sebagai organisasi yang memberikan layanan publik dan dapat dievaluasi dengan keempat perspektif Balance Scorecard, b) adanya kesempatan penelitian ini dilakukan dengan sangat efektif karena setiap data yang diragukan keabsahannya dapat sesegera mungkin diuji ulang di lapangan. Hal ini terlaksana karena tidak ada jarak lagi antara peneliti dengan subyek penelitian (key informant).
Data Yang Diperlukan
4
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
Penelitian ini membutuhkan data antara lain a. Untuk perspektif keuangan : strategi organisasi (UMSIDA) data-data keuangan seperti laporan keuangan untuk tingkat pendapatan b. Untuk perspektif pelanggan : profil mahasiswa berdasarkan daerah asal, profil mahasiswa pekerja dan tidak pekerja, perkembangan jumlah mahasiswa baru, tingkat kepuasan mahasiswa, jumlah perkembangan mahasiswa c. Untuk perspektif bisnis internal : perkembangan jumlah jurusan atau program studi, keaktifan dosen, jumlah penggunaan metode, penggunaan media, proporsi kurikulum dan mata kuliah, pelaksanaan lokakarya kurikulum, jumlah lulusan, jumlah IPK rata-rata lulusan, penambahan fasilitas fisik d. Untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan : indeks kepuasan karyawan, kualias dosen melalui tingkat pendidikan, kepangkatan, pengalaman mengajar, usia dosen, kualitas karyawan administrasi melalui usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman bekerja.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Menurut Lofand dan Lofland (Moleong, 2000;112) bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah interview dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan cara menentukan key informant (informan kunci) yang dipilih secara purposive sampling. Key informant yang dijadikan sebagai nara sumber adalah pimpinan universitas untuk mengetahui visi, misi dan strategi UMSIDA untuk masa-masa mendatang. Wawancara juga akan dilakukan kepada karyawan yang akan dipilih secara purposive sampling untuk mengetahui tingkat pemahaman akan visi, misi dan strategi organisasi (UMSIDA).Wawancara tersebut dilakukan dengan wawancara tak terstruktur (Moleong, 2000;138). Wawancara tak terstruktur ini akan dilakukan dengan wawancara yang tidak formal. Wawancara ini dilaksanakan agar responden tidak canggung dalam mengemukakan
yang
sesungguhnya. Kondisi ini harus dijaga karena realibilitas dan validitas merupakan hal penting dalam penyelenggaraan penelitian.
5
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
Dokumentasi dilakukan dengan mendokumentasikan bukti-bukti tentang jumlah mahasiswa dalam empat tahun terakhir, segmen pasar UMSIDA, jumlah pelatihan dan kepangkatan yang dimiliki oleh karyawan
Langkah-Langkah Analisis Data Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan maka langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui visi, misi dan tujuan strategis UMSIDA kemudian memperjelas dan menjabarkannya ke dalam empat perspektif Balance ScoreCard 2. Menentukan tujuan strategis dan tolok ukur kinerja yang dikelompokkan ke dalam masing-masing perspektif. Tolok ukur kinerja dipakai untuk mengukur keberhasilan tujuan strategis, yang dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam Lag Indicators sebagai suatu ukuran pencapaian keberhasilan organisasi, dan Lead Indicators sebagai ukuran pemicu kinerja 3. Menetapkan target untuk setiap pengukuran yang ada dan alternatif inisiatif strategis yang dapat membantu tercapainya target yang dituju tersebut, inisiatif strategis dapat berupa rekayasa ulang dan program-program kerja 4. Membuat model Balance ScoreCard yang tepat dan mempermudah dalam penerapannya, sehingga dapat menunjukkan adanya keterkaitan antara masingmasing perspektif yang ditunjukkan dengan analisis hubungan sebab akibat
HASIL DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis UMSIDA Visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis UMSIDA telah dinyatakan secara eksplisit dalam suatu konsep perencanaan dan pengembangan yaitu “Rencana Strategis (RENSTRA) 2006 – 2010”. Konsep ini telah dibahas oleh seluruh pimpinan unit kerja dan telah disahkan oleh senat universitas serta menjadi acuan dalam penyelenggaraan kegiatan di UMSIDA. Dengan adanya renstra tersebut, diharapkan strategi UMSIDA yang telah dirumuskan untuk mewujudkan visi dan misi dapat diterjemahkan ke dalam program kerja secara berkesinambungan dan terarah oleh masing-masing unit kerja. Sehingga sasaran strategis, target dan inisiatif strategis
6
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
dapat dilaksanakan dan selaras dengan pengembangan dan perumusan pengembangan UMSIDA jangka panjang.
Pengukuran Kinerja dengan Balance ScoreCard Pengukuran kinerja dengan Balance ScoreCard di UMSIDA tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan seperti halnya tahapan implementasi Balance ScoreCard yang sesungguhnya. Hal tersebut dikarenakan menyesuaikan dengan karakteristik dan kondisi yang ada di UMSIDA. Sehingga beberapa tahapan harus dimodifikasi. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan melakukan penterjemahan proses Balance ScoreCard ke dalam ukuran kinerja. Proses tersebut dapat dilakukan dengan menterjemahkan visi, misi, tujuan UMSIDA ke dalam tiga hal yakni 1) apa sasaran keuangan UMSIDA ?; 2) apa yang kritis untuk menyediakan nilai bagi konsumen ? ; 3) apa saja dilakukan yang UMSIDA dalam melayani konsumen dan bagaimana menarik dan melayani konsumen tersebut ?. Berdasarkan tiga hal tersebut maka akan dikaitkan dengan masing-masing perspektif yang ada di Balance ScoreCard. Untuk lebih jelasnya digambarkan pada gambar 1.
7
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
Ukuran Kinerja Keuangan Sudahkah kinerja keuangan UMSIDA meningkat ? Apakah Sasaran Keuangan UMSIDA ? Konsumen Apakah konsumen mengakui bahwaUMSIDA mengirimkan nilai yang lebih ?
Proses Bisnis Internal Apa yang kritis untuk menyediakan nilai bagi konsumen
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran UMSIDA
Proses Bisnis Internal Apakah UMSIDA telah meningkatkan proses bisnis kunci sehingga dpt mengirimkan nilai yang lebih kepada konsumen ?
Apa saja dilakukan yang UMSIDA dalam melayani konsumen dan bagaimana menarik dan melayani konsumen tersebut ?
Pembelajaran dan Pertumbuhan Apakah UMSIDA memelihara kemampuan utk mengubah dan meningkatkan sesuatu hal ?
Gambar 1 : Proses Balance ScoreCard di UMSIDA, Dari Strategi ke Ukuran Kinerja Sumber : Garrison & Norren : 2000 yang dimodifikasi
Berdasarkan gambar 1, pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab dengan melakukan pengumpulan data melalui dokumentasi yang ada di RENSTRA UMSIDA 2006 – 2010, dan pengamatan mendalam oleh peneliti. Maka jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah : a. Sasaran keuangan UMSIDA selama empat tahun ke depan (2006 – 2010) secara eksplisit tercantum dalam RENSTRA 2006 – 2010. Inti dari sasaran keuangan tersebut lebih menitikberatkan pada penguatan terhadap pendanaan untuk kegiatan operasional dan pembangunan. Hal ini wajar mengingat saat ini UMSIDA masih harus membiayai pembangunan sarana dan prasarana perkuliahan dan administrasi misalnya pembiayaan gedung kampus II.
8
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
b. Nilai yang harus disediakan oleh UMSIDA bagi konsumen (mahasiswa) adalah layanan yang berkualitas di bidang akademik dan layanan administrasi. c. UMSIDA berupaya untuk terus melakukan perbaikan dalam kualitas layanan di bidang akademik dan non akademik, yakni dengan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan layanan administrasi. Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang layanan prima. Berdasarkan jawaban di atas maka akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam ukuran-ukuran perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dapat dijelaskan pada gambar 2.
PERSPEKTIF KEUANGAN 1. 2. 3. 4. 5.
Peningkatan Sumber Dana Penggalian Sumber Dana Pengembangan Sistem Regulasi Keuangan Meningkatkan Akuntabilitas Layanan Keuangan Meningkat
PERSPEKTIF PELANGGAN 1. 2.
Kualitas Layanan Mahasiswa dan Alumni Kepercayaan Masyarakat dan Pelanggan Lainnya
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran UMSIDA
1. 2. 3.
Inovasi Produk dan Jasa Baru Perbaikan Proses Pembelajaran Peningkatan Produktivitas 9 Pendidikan
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
Gambar. 2. Tujuan Strategis Melalui Pengukuran Balance ScoreCard di UMSIDA Sumber : Data yang diolah
Apabila gambar 2 dan pembahasan keempat perspektif Balance ScoreCard dijabarkan lebih lengkap ke dalam tujuan strategis, tolok ukur, target, dan inisiatif strategis dapat disajikan dalam tabel 1 berikut :
Tabel 1 Rancangan Model Balance ScoreCard di UMSIDA Tujuan Strategis Perspektif Keuangan 1. Meningkatkan sumber dana untuk kegiatan operasional dan pembangunan 2. Menggali sumber dana di luar sumber dana utama 3. Mengembangkan
Tolok Ukur 1. Peningkatan sumber dana sebesar 25% per tahun 2. Peningkatan sumber dana di luar sumber dana utama 3. Perubahan sistem regulasi keuangan yang
Target 1.
2.
3.
Meningkatnya sumber dana sampai 25% per tahun Meningkatnya sumber dana diluar sumber dana utama sebesar 10% per tahun Pada tahun akademik
Inisiatif Strategis 1.
2.
Peningkatan sumbersumber keuangan utama Peningkatan sumbersumber diluar sumber dana utama seperti LBU dan dana-dana hibah
10
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
sistem regulasi keuangan pada masing masing unit kerja 4. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan 5. Meningkatkan layanan keuangan kepada stalkeholders Perspektif Pelanggan 1. Peningkatan kualitas layanan bagi mahasiswa dan alumni 2. Peningkatan kepercayaan masyarakat dan pelanggan lainnya
ada di masing masing unit kerja menjadi lebih baik 4. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas keuangan 5. Peningkatan layanan keuangan kepada stakeholders
4.
5.
1. 2. 3.
4.
Peningkatan kepuasan mahasiswa Penurunan keluhan mahasiswa Peningkatan jumlah pendaftar mahasiswa baru Kemampuan meningkatkan kerjasama dengan pelanggan
1.
2.
3.
4.
5.
Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Inovasi produk dan jasa baru 2. Perbaikan proses pembelajaran 3. Peningkatan produktivitas pendidikan
1. Jumlah inovasi produk dan jasa baru yang dihasilkan 2. Rata-rata IPK mahasiswa 3. Percepatan rerata waktu menyelesaikan studi 4. Pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana 5. Parameter rata-rata waktu tunggu mendapatkan pekerjaan
1.
2.
3. 4.
5.
2006 – 2007, regulasi keuangan telah berubah menjaadi lebih baik Mulai tahun akademik 2006 – 2007, laporan keuangan unit kerja lebih transparan dan akuntabel Pada empat tahun mendatang, semua stakeholders terlayani dengan baik
3.
Meningkatnya kepuasan mahasiswa sampai 50% selama setahun Menurunnya jumlah keluhan mahasiswa sampai 50% selama setahun Meningkatnya kuantitas mahasiswa baru 5% per tahun Telah dilakukan sepuluh kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat Dilakukannya enam kegiatan pengabdian pada masyarakat.
1.
Jumlah fakultas dan program studi baru yang dibuka sebanyak 4 buah Peningkatan jumlah rata-rata IPK 3,00 untuk lulusan bidang sosial dan 2,75 untuk bidang eksakta Percepatan waktu studi mahasiswa Penambahan sarana dan prasarana seperti gedung unit 2 kampus II Waktu mendapatkan pekerjaan maksimal enam bulan
1.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Penyusunan aturanaturan keuangan tentang laporan keuangan yang transparan dan akuntabel Melakukan inovasiinovasi terkait dengan layanan keuangan
Melakukan pelatihan service excellence bagi semua karyawan Melakukan survey secara berkala terhadap kepuasan mahasiswa Memberikan kemudahan informasi kepada calon mahasiswa baru Melakukan publikasi sampai lingkup Jawa Timur Melakukan kerjasama dengan pihak eksternal dalam bentuk program penelitian dan pengabdian pada masyarakat
Melakukan riset terhadap program studi yang diminati Meningkatkan suasana akademik dengan pelatihan, seminar, diskusi, dan program lainnya Meningkatkan sarana dan prasarana untuk perkuliahan, administrasi, dan layanan Menjalin kerjasama dengan dunia industri terkait untuk program magang Menyelenggarakan bursa kerja atau center for carreer planning
Perspektif Pembelajaran dan
11
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
Pertumbuhan 1. Peningkatan kepuasan karyawan 2. Peningkatan kemampuan SDM 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi
1. Tingkat indeks kepuasan karyawan 2. Jumlah peningkatan kualitas SDM 3. Jumlah teknologi informasi yang dihasilkan
1.
2.
3.
4.
5.
Indeks kepuasan karyawan mencapai 4,00 dalam empat tahun Meningkatnya kepangkatan akademik dosen minimal 2 orang berpangkat lektor kepala Dimilikinya sertifikasi profesi dosen rata-rata 15% per tahun Semua karyawan telah mengikuti pelatihan administrasi dan service excellence Semua karyawan dapat menjalankan dan memanfaatkan program aplikasi komputer sesuai bidang kerjanya
1. 2. 3.
4.
5.
6.
7.
Membangun sistem jenjang karir Menyusun sistem kompensasi Menyusun sistem reward and punishment yang adil Memotivasi dosen untuk meningkatkan jenjang kepangkatan Menyelenggarakan pelatihan administrasi dan service excellence Mengembangkan teknologi dan sistem informasi Melakukan pelatihan teknologi informasi terkini
Sumber : Hasil Analisis
Hubungan Sebab Akibat Berdasarkan tujuan strategis dan tolok ukur yang telah dipilih dapat dijelaskan sebagai hubungan sebab akibat dalam Balance ScoreCard yang dikelompokkan ke dalam Lag Indicator dan Lead Indicator. Tabel 1 menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan diperoleh dari peningkatan pendapatan dari sumber utama dan di luar sumber utama seperti LBU dan dana-dana hibah. Pencapaian peningkatan pendapatan yang tinggi dapat dicapai jika mampu meningkatkan kepuasan mahasiswa, alumni dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelanggan lainnya. Keduanya disebabkan adanya survey secara berkala terhadap kepuasan mahasiswa, pelatihan service excellence kepada seluruh karyawan, memberikan kemudahan informasi kepada mahasiswa baru, melakukan publikasi sampai lingkup Jawa Timur, melakukan kerjasama dengan pihak eksternal di bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Sedangkan untuk mampu memberikan kepuasan mahasiswa dan meningkatkan kepercayaan masyarakat maka UMSIDA harus mampu untuk melakukan inovasi terhadap produk dan jasa baru, melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran, dan meningkatkan produktivitas pendidikan. Untuk dapat melakukan inovasi terhadap produk dan jasa baru, melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran, dan meningkatkan produktivitas
12
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
pendidikan maka UMSIDA harus memiliki karyawan yang puas terhadap organisasi. Selain itu juga harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Berdasarkan hasil analisis hubungan sebab akibat yang dilakukan didapatkan gambaran dari rancangan model Balance ScoreCard di UMSIDA yang dijelaskan dalam tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 Hubungan Sebab Akibat dalam Rancangan Balance ScoreCard di UMSIDA Tujuan Strategis
Ukuran Indikator Lag Indicator Lead Indicators (Indikator Akibat) (Indikator Sebab)
Perspektif Keuangan
Peningkatan Pendapatan
Pendapatan Sumber Utama
13
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
1.
Meningkatkan sumber dana untuk kegiatan operasional dan pembangunan 2. Menggali sumber dana di luar sumber dana utama 3. Mengembangkan sistem regulasi keuangan pada masing masing unit kerja 4. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan 5. Meningkatkan layanan keuangan kepada stakeholders Perspektif Pelanggan 1.
Peningkatan kualitas layanan bagi mahasiswa dan alumni
2.
Peningkatan kepercayaan masyarakat dan pelanggan lainnya
Perspektif Proses Bisnis Internal 1.
Inovasi produk dan jasa baru
2.
Perbaikan proses pembelajaran
3.
Peningkatan produktivitas pendidikan
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 1.
Peningkatan kepuasan kerja karyawan
2.
Peningkatan kemampuan SDM
3.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Sumber : Hasil Analisis SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka simpulan penelitian ini adalah : 14
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
1. Penyusunan
rerangka
Balance
ScoreCard
dapat
membantu
dalam
menterjemahkan visi dan misi ke dalam tujuan, tolok ukur, target, dan inisiatif strategis. Hal ini penting bagi semua organisasi termasuk UMSIDA yang diharapkan akan selalu mampu memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat 2. Penerapan Balance ScoreCard di UMSIDA dilakukan dengan menganalisis visi, misi dan tujuan strategis UMSIDA yang kemudian dijabarkan ke dalam ukuran strategis, target dan inisiatif strategis.
Hal ini diharapkan akan memberikan
langkah-langkah berupa program kerja-program kerja yang dapat meningkatkan kinerja UMSIDA secara menyeluruh dalam mencapai visi, misi dan tujuan strategis UMSIDA 3. Pengukuran dengan Balance ScoreCard di UMSIDA dilakukan dengan empat perspektif yakni perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : a. Perspektif Keuangan 1. Peningkatan sumber dana untuk kegiatan operasional dan pembangunan yang ditunjukkan dengan peningkatan sumber dana sebesar 25% per tahun 2. Menggali sumber dana di luar sumber dana utama yang ditunjukkan dengan peningkatan sumber dana di luar sumber dana utama yakni dari Lembaga Bisnis UMSIDA dan dana-dana hibah 3. Mengembangkan sistem regulasi keuangan pada masing-masing unit kerj yang ditunjukkan dengan perubahan sistem keuangan menjadi lebih baik 4. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan yang ditunjukkan dengan dapat diverifikasinya laporan keuangan unit kerja sampai ke bukti dasar 5. Meningkatkan layanan keuangan kepada stakeholders yang ditunjukkan dengan peningkatan layanan kepada stakeholders dan inovasi layanan keuangan
b. Perspektif Pelanggan 1. Peningkatan mutu layanan bagi mahasiswa dan alumni yang ditunjukkan dengan peningkatan kepuasan mahasiswa, penurunan keluhan mahasiswa
15
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
2. Peningkatan kepercayaan masyarakat dan pelanggan lainnya yang ditunjukka dengan peningkatan jumlah pendaftar mahasiswa baru dan kemampuan meningkatkan kerjasama dengan pelanggan lain c. Perspektif Proses Bisnis Internal 1. Inovasi produk dan jasa baru yang ditunjukkan dengan jumlah inovasi produk (fakultas/program studi) dan jasa baru yang dihasilkan oleh UMSIDA 2. Perbaikan proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan peningkatan ratarata IPK mahasiswa, percepatan rata-rata waktu menyelesaikan studi 3. Peningkatan
produktivitas
pendidikan
yang
ditunjukkan
dengan
peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan rata-rata waktu tunggu mendapatkan pekerjaan d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 1. Peningkatan kepuasan karyawan yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Kepuasan Karyawan 2. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia yang ditunjukkan dengan jumlah peningkatan kualitas sumbe daya manusia 3. Pemanfaatan teknologi informasi yang ditunjukkan dengan jumlah teknologi yang dihasilkan dan dimanfaatkan
Saran 1. Untuk dapat menerapkan Balance ScoreCard di UMSIDA diperlukan komitmen dan dukungan dari seluruh karyawan mulai dari manajer puncak sampai karyawan di level bawah. 2. Selain itu juga harus diikuti oleh perubahan paradigma seluruh karyawan tentang konsep Balance ScoreCard yakni tentang kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan 3. Sosialisasi terhadap konsep Balance ScoreCard harus dilakukan sebelum menerapkan konsep ini dalam pengukuran kinerja 4. UMSIDA telah memiliki lembaga perencanaan dan pengembangan yang secara khusus bertugas merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis sehingga lebih memudahkan koordinasi dengan semua unit kerja. Lembaga ini juga mengkoordinasikan program kerja tahunan semua unit kerja berdasarkan rencana
16
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
strategis yang telah ditetapkan. Tetapi lembaga ini perlu didukung oleh semua unit kerja sehingga fungsi-fungsi manajemen organisasi dapat berjalan dengan lancar 5. Untuk dapat mengetahui kemajuan dalam penerapan Balance ScoreCard maka mekanisme review yang efektif dan efisien harus dibentuk sehingga organisasi senantiasa melihat pencapaian tolok ukur yang ada dan menganalisisnya untuk menemukan sebab masalah dan melakukan perbaikan yang diperlukan
DAFTAR RUJUKAN Anonim. Tanpa Tahun. Balance Scorecard Sebagai ALternatif Untuk Mengukur Kinerja. www.duniaesai.com/ekonomi/eko32.htm. Diakses 15 Maret 2007. Jam 19.45 WIB Clinton, B Douglas, and Ko-Ceng Hsu. September 1997. JIT and The Balance Scorecard : Lingking Manufacturing Control to Management Control Management Accounting. Dawe, Tom. 2007. Performance Management and Measurement in Small Communities : Taking The First Step Towards Implementing a Balance Scorecard Approach. Government Finance Review. Chicago. February Garrison, Ray dan Norren, Eric W. 2000. Akuntansi Manajerial. Jakarta : Penerbit Salemba Empat Gaspersz Vincent. 2003. Balance ScoreCard Dengan Six Sigma. Edisi Kedua. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. Jeno, Michael. 1997. Balance Scorecard. Pengukuran Kinerja yang Terkait dengan Strategi Manajemen. Jurnal Majalah Usahawan. September – Oktober. LM FE UI Kaplan, RS dan David P Norton. 1992. The BSC – Measures That Drive Performance. Harvard Business Review. January - February -----, 1993. Putting The Balance ScoreCard to Work. Harvard Business Review. September – October. -----, 1996. Using The Balance ScoreCard : Translating Strategy Into Action. Harvard Business School Press. Boston Massachusets -----, 1996. Strategic Learning and The Balance ScoreCard, Strategy & Leadership. September - October. -----, 1996. Linking The Balance ScoreCard to Strategy. California Management Review. Vol 39. Fall
17
Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi VENTURA, Thn 2008, Vol 11 No 2 Akreditasi No. 55/Dikti/Kep/2005. ISSN 1410 – 6418_____________Sigit Hermawan
Lingle, John H dan William A Schiemen. 1996. From Balance ScoreCard to Strategic Gauges : Is Measurement Worth It ?. Management Review. March. Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung Mulyadi. 1999. Strategic Management System dengan Pendekatan Balance ScoreCard. Jurnal Manajemen Usahawan. No. 03 Th XXVIII Maret. LM FE UI Munawir. S. 1998. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta : Liberty. Parmenter, David. 2007. Performance Measurement. Financial Management. London. February. Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketiga. Yogyakarta : BPFE Riyanto, Yatim. 2003. Penelitian Kualitatif. Penerbit SIC. Surabaya Syafarudin, Alwi. 1996. Alat-Alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Andi Offset Suhartatik. 2001. Evaluasi Kinerja Instalasi Rawat Inap dengan Rerangka Balance Scorecard di Rumah Sakit Umum Daerah Kepanjen. Tesis Tidak Dipublikasikan. Program Pasca Sarjana. Universitas Airlangga Surabaya. Yunan, Rahma Diana Caesar. 2005. Penerapan Balance ScoreCard Sebagai Tolok Ukur Kinerja Manajemen Pada PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO) Cabang Malang. Jurnal Akuntansi dan Keuangan “Balance”, Volume 2, No. 3 Oktober 2004. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang
18