SIFAT PANAS DAN SIFAT DIELEKTRIK KAYU MANGIUM (Acacia mangium) UMUR 6 TAHUN
AMMAR AFIF ABDUL AZHIM
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Sifat Panas dan Sifat Dieletrik Kayu Mangium (Acacia mangium) Umur 6 Tahun adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun ke perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Ammar Afif Abdul Azhim E251110051
RINGKASAN AMMAR AFIF ABDUL AZHIM. Sifat panas dan dielektrik kayu mangium (Acacia mangium) umur 6 tahun. Dibimbing oleh: IMAM WAHYUDI dan IRZAMAN. Kayu merupakan salah satu bahan multi guna, mulai dari bahan konstruksi hingga perabot rumah tangga. Pemanfaatan suatu jenis kayu sangat ditentukan oleh sifat-sifat dasar yang dimilikinya. Dari semua sifat yang ada, reaksi kayu terhadap panas (thermal property of wood dan juga terhadap arus listrik (electrical property of wood) khususnya pada kayu-kayu Indonesia masih relatif jarang diteliti. Padahal kedua sifat tersebut sangat penting untuk diketahui dalam rangka diversifikasi penggunaan kayu. Oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian dari para peneliti kayu untuk dijadikan objek peneletian. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang dan besar tegangan power supply terhadap sifat panas kayu pada setiap bidang pengujian, dan (2) mempelajari pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang dan frekuensi terhadap sifat dielektrik kayu pada setiap bidang pengujian. Menggunakan bahan utama kayu Mangium umur 6 tahun pada tiga bagian (pangkal, tengah, dan ujung) dan 3 bidang pengujian (lintang, radial, dan tangensial). Pengujian sifat panas menggunakan Stefan Boltzmann lamp dan pengujian sifat dielektrik menggunakan alat 3532-50 LCR HiTESTER (Hioki). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sifat panas dan sifat dielektrik kayu mangium dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dikaji. Semakin tinggi tegangan akan semakin meningkatkan nilai konduktivitas panas. Semakin tinggi frekuensi akan mengubah kayu dari bahan isolator menjadi bahan yang bersifat semikonduktor. Terhadap panas, bagian pangkal batang lebih bersifat konduktor, sedangkan bagian ujung batang lebih bersifat isolator. Terhadap arus listrik, bagian tengah batang lebih bersifat semi-konduktor, sedangkan bagian ujung batang lebih bersifat isolator. Secara umum pada frekuensi 105 dan 106 Hz. kayu mangium bersifat semikonduktor. Dalam rangka memperoleh informasi yang lebih lengkap maka disarankan untuk melakukan penelitian sejenis yang melibatkan beberapa jenis kayu yang berbeda. Kata Kunci: Acacia mangium, sifat dielektrik, frekuensi, sifat panas, tingkat voltase.
SUMMARY AMMAR AFIF ABDUL AZHIM. Thermal and dielectric properties of Acacia mangium age 6 years. Supervised by IMAM WAHYUDI and IRZAMAN. Wood is one of the most versatile materials, ranging from materials of construction to household furniture. Utilization of a type of wood is largely determined by the properties of its base. Of all the existing properties, wood reaction to the heat (thermal properties of wood) and also to the electrical current (electrical properties of wood) especially in the Indonesian timber is still relatively rare researched. Whereas both of these properties is very important to know in order to diversify the use of wood. Therefore it is necessary to get the attention from wood researchers to be used as a research object. This research aims to (1) study the effect of different sample locations in the trunk, direction of testing and the power supply voltage to the thermal properties of wood at three section and (2) to study the effect of different sample locations in the trunk and frequency of testing to the dielectric properties of wood at three section. Using as main material is mangium wood age of 6 years in three parts of the wood (base, middle, and end) and 3-way test (latitude, radial, and tangential). The thermal property testing was using the Stefan Boltzmann lamp and dielectric properties testing was using tools 3532-50 LCR HiTESTER (Hioki). The results of this research indicate that the nature of heat and dielectric properties mangium wood is influenced by factors that were examined. The higher voltage will increase the value of thermal conductivity. The higher the frequency will change a timber from an isolator material into a semiconductor material.To heat, the base of the stem was more conductors, while the tip of the stem was more insulators. To electric currents, the center of the stem was more semiconductors, while the tip of the stem was more isolators. Generally speaking, a frequency at 105 and 106 Hz mangium wood is a semiconductor. In order to get the information more details, strongly suggest to doing this research with several different kinds of wood. Key words : Acacia mangium, dielectric property, frequency, thermal property, level of voltage.
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
SIFAT PANAS DAN SIFAT DIELEKTRIK KAYU MANGIUM (Acacia mangium) UMUR 6 TAHUN
AMMAR AFIF ABDUL AZHIM
Tesis Seagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains Pada Program Studi Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Prof Dr Ir Sucahyo Sadiyo, MS
Judul Tesis : Sifat Panas dan Sifat Dielektrik Kayu Mangium (Acacia mangium) Umur 6 Tahun Nama
: Ammar Afif Abdul Azhim
NIM
: E251110051
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Prof Dr Ir Imam Wahyudi, MS Ketua
Dr Ir Irzaman, MSi Anggota
Diketahui oleh Ketua Program Studi Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof Dr Ir Fauzi Febrianto, MS
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang ini ialah sifat fisik, dengan judul “Sifat Panas dan Sifat Dielektrik Kayu Mangium (Acacia mangium) Umur 6 Tahun”. Terimakasih penulis ucapkan kepada Prof Dr Ir Imam Wahyudi, MS dan Dr Ir Irzaman, MSi selaku pembimbing serta Prof Dr Ir Sucahyo Sadiyo, MS selaku penguji. Terimakasih kepada ayahanda Ir Hardi Guchi, MP, ibu Dra Elita Dewi, Msp, serta abang-abang (dr Apriandeny Haithami dan Muhammad Salamullah Nurbarry, Se), Yoga liandra atas segala doa dan kasih sayangnya. Terima kasih kepada Ibu Istie Sekartining Rahayu, Shut Msi yang selalu memberikan saran kepada penulis. Terimakasih juga kepada seluruh mahasiswa pascasarjana Ilmu dan Teknologi Hasi Hutan khususnya Fakhruzy, Reinardus Cabuy, Esi Fajriani, Abigael Kabe’, Ningsie Indahsuary Uar, dan Merry Sabed. Terimakasih kepada mbak Esti, mas Irfan, bapak Kadiman, bapak Suhada, dan bapak Atin atas bantuan dan kerja samanya selama bekerja di laboratorium. Terima kasih juga kepada rekan-rekan Fahutan khususnya departemen Hasil Hutan angkatan 41,42,43,44,45,46,47, dan 48 serta kepada para sahabat lontonk cs (Jamhari, Mamat, Ferry, Djalu, Abet, Ades, Aldio, Ignas, Indra, Dea, dan Agas). Tesis ini dapat terselesaikan juga atas dukungan dan dorongan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Dengan demikian, diharapkan komentar dan saran dari pembaca. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Bogor, Februari 2015 Ammar Afif Abdul Azhim E251110051
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
iv
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
1 1 2 2 2
2 METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Pelaksanaan Penelitian Pengolahan Data
2 2 3 3 4
3 PEMBAHASAN Berat Jenis Sudut Mikrofibril (Microfibril Angle/MFA) Konduktivitas Panas (k) Konduktivitas Listrik
5 5 5 6 9
4 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran
24 24 25
PUSTAKA
25
LAMPIRAN
27
RIWAYAT HIDUP
42
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pembagian batang 3 Pengujian sifat panas kayu 4 Pengujian sifat elektrik kayu 4 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap berat jenis 5 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap besar MFA 6 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai konduktivitas panas 7 Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai k 7 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang X 8 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang R 9 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang T 9 Grafik hubungan antara BJ terhadap nilai konduktivitas termal 10 Grafik hubungan antara MFA terhadap nilai konduktivitas termal 11 Grafik hubungan antara besar frekuensi terhadap Konduktivitas listrik 12 Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai konduktivitas listrik 13 Rentang penentuan sifat elekrik suatu benda berdasarkan nilai konduktivitasnya 13 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang X 14 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang R 15 Grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang T 15 Grafik hubungan antara BJ terhadap nilai konduktivitas listrik 16 Grafik hubungan antara MFA terhadap nilai konduktivitas listrik 17 Grafik hubungan antara frekuensi terhadap nilai resistansi 17 Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai R (a) dan nilai R perbedaan bidang pengujian (b) 18 Grafik hubungan antara tingkat frekuensi terhadap Konstanta dielektrik 19 Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai ε (a) dan nilai ε perbedaan bidang pengujian (b) 20 Grafik hubungan antara tingkat frekuensi terhadap Induktansi 21 Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai L (a) dan nilai L perbedaan bidang pengujian (b) 21 Grafik hubungan antara tingkat frekuensi terhadap impedansi 22 Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai Z (a) dan nilai Z perbedaan bidang pengujian (b) 23 Grafik hubungan antara tingkat frekuensi terhadapi sudut phasa 23 Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang (a) dan perbedaan arah pengujian (b) terhadap nilai θ 24
DAFTAR LAMPIRAN 31 32 33 34 35
Metode pengujian BJ dan MFA Hasil pengujian BJ Hasil pengujian MFA Hasil pengujian sifat termal Hasil pengujian sifat listrik
28 29 31 34 37
PENDAHULUAN Latar Belakang Kayu merupakan salah satu bahan multi guna, mulai dari bahan konstruksi hingga perabot rumah tangga. Pemanfaatan suatu jenis kayu sangat ditentukan oleh sifat-sifat dasar yang dimilikinya. Sifat anatomi berkaitan dengan macam dan peranan masing-masing sel-sel penyusun kayu, sifat fisis terkait dengan penampilan kayu dalam hubungannya dengan perubahan kelembaban relatif (relative humidity/RH) udara di mana kayu digunakan, sifat mekanis berhubungan dengan kekuatan kayu, sedangkan sifat kimia berhubungan dengan kandungan kimiawi di dinding sel penyusun kayu. Keseluruhan sifat tersebut akan menentukan proses dan teknik pengolahan serta tujuan penggunaan kayu yang paling optimum. Dari semua sifat yang ada, reaksi kayu terhadap panas (thermal property of wood) dan juga terhadap arus listrik (electrical property of wood) khususnya pada kayu-kayu Indonesia masih relatif jarang diteliti. Padahal kedua sifat tersebut sangat penting untuk diketahui dalam rangka pemanfaatan kayu secara optimal. Menurut Tsoumis (1991), proses perekatan, pengeringan, peningkatan mutu kayu dan lain sebagainya, sangat erat hubungannya dengan sifat kelistrikan dan reaksi kayu terhadap panas (sifat panas kayu). Salah satu informasi penting yang perlu diketahui terhadap sifat panas kayu adalah perpindahan panas dalam kayu. Proses perpindahan panas erat kaitannya dengan nilai konduktivitas panas, yaitu besaran yang menunjukkan jumlah panas dalam kalori yang mengalir dalam waktu tertentu melalui sampel setebal 1 cm dengan luas permukaan 1 cm2 dimana antara dua permukaan sampel kayu tersebut terdapat perbedaan suhu sebesar 1ºC (Kreith 1973). Bahan yang konduktivitasnya rendah merupakan konduktor yang buruk (isolator yang baik); dan begitu juga sebaliknya. Terkait dengan sifat kelistrikan kayu, tahanan listrik dan dielektrik kayu merupakan dua sifat yang harus diperhatikan (Tsoumis 1991). Tahanan listrik merupakan sifat yang menggambarkan kemampuan kayu dalam menghantarkan listrik, sedangkan dielektrik kayu merupakan kemudahan kayu untuk dilewati aliran listrik terutama jika berada dalam medan listrik. Menurut Irzaman et al. (2011; 2014), pada tingkat frekuensi tertentu beberapa jenis kayu tidak lagi bersifat sebagai isolator namun berubah menjadi semi-konduktor. Perubahan tersebut mengakibatkan kayu dapat menyimpan muatan listrik. Hal ini akan memperluas penggunaan kayu karena tidak lagi sebatas sebagai bahan baku konstruksi ataupun perabotan akan tetapi dapat juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan chips untuk berbagai peralatan elektronik. Hal ini akan meningkatkan efisiensi penggunaan kayu dimana kayu-kayu yang berukuran kecil yang selama ini hanya dibuang dapat dimanfaatkan.
2 Rumusan Masalah Ketersediaan kayu mangium (Acacia mangium Willd.) di pasar, baik hasil kegiatan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang sudah dimulai sejak tahun 1980an maupun dari hutan rakyat, tergolong tinggi. Selain untuk industri pulp dan kertas, akhir-akhir ini kayu mangium juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel dan furnitur karena dapat mensubstitusi dan bahkan sebagai komplementer kayu jati. Masalah yang dihadapi saat mengolah kayu mangium menjadi mebel atau furnitur adalah sulitnya mendapatkan kayu yang terbebas dari cacat-cacat pengeringan sehingga volume kayu yang tidak terpakai semakin banyak. Dalam rangka diversifikasi tujuan penggunaan kayu mangium sekaligus sebagai upaya meningkatkan nilai tambahnya, maka sifat kelistrikan dan sifat panas kayu ini perlu diteliti. Apalagi mengingat bahwa pada tingkat frekuensi tertentu kayu berpeluang menjadi bahan yang bersifat semi-konduktor sehingga terbuka peluang untuk memanfaatkan kayu mangium sebagai bahan baku chips untuk berbagai tujuan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sifat panas dan sifat dielektrik kayu mangium? 2. Adakah pengaruh tegangan terhadap nilai konduktivitas panas, dan frekuensi terhadap nilai konduktivitas listrik? 3. Apakah ada perbedaan nilai konduktivitas panas dan listrik kayu mangium antara bagian pangkal,tengah dan ujung? 4. Terakait dengan sifat anisotropis kayu, apakah bidang pengujian mempengaruhi sifat panas dan dielektrik kayu? 5. Pada frekuensi berapa kayu mengalami perubahan sifat menjadi semikonduktor? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang dan besar tegangan power supply terhadap sifat panas kayu pada setiap bidang pengujian, dan (2) mempelajari pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang dan frekuensi terhadap sifat dielektrik kayu pada setiap bidang pengujian. Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan informasi tentang potensi pemanfaatan kayu mangium sebagai berdasarkan sifat panas dan listriknya.
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2013 sampai dengan Mei 2014 di Laboratorium Sifat Dasar Kayu, Bagian Teknologi Peningkatan Mutu
3 Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, dan di Laboratorium Fisika, Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan adalah kayu mangium yang berasal dari tiga batang pohon dari tegakan hutan tanaman yang berumur 6 tahun dengan ukuran diameter 25-30 cm. Peralatan yang digunakan terdiri dari cutter, oven, meteran, Stefan Boltzmann lamp, volt meter (0-12 Volt), termometer, multimeter, power supply, 3532-50 LCR HiTESTER (Hioki), plat, dan kamera digital untuk dokumentasi. Pelaksanaan Penelitian Pembagian batang, persiapan dan pembuatan contoh uji Setiap pohon dibagi menjadi tiga bagian (pangkal, tengah dan ujung batang), masing-masingnya berukuran 2.50 m. Dari masing-masing bagian batang diambil sebuah disk berketebalan 15 cm. Masing-masing disk selanjutnya dibedakan menjadi tiga bagian yaitu (a) dekat empulur untuk pengujian bidang lintang, (b) tengah untuk pengujian bidang radial, dan (c) dekat kulit untuk pengujian bidang tangensial (Gambar 1). U 15 cm
T a
b
c
½H P 1.30 m Gambar 1 pembagian batang. Pengujian sifat radiasi panas kayu (Hukum Stefan-Boltzmann) Contoh uji yang berukuran 5 cm x 5 cm x 0.3 cm diletakkan di depan lampu (Gambar 2). Power supply (catu daya) lalu dinyalakan setelah terlebih dahulu disambungkan dengan multimeter. Besar tegangan ditetapkan sebesar 6, 9 dan 12 Volt. Pengamatan suhu dilakukan setelah 5 menit pemaparan. Nilai yang tertera pada multimeter kemudian dicatat. Pengujian dilakukan dengan dua kali ulangan.
4
Gambar 2 pengujian sifat panas kayu. Pengujian sifat dielektrik kayu Contoh uji dalam kondisi kering tanur yang berukuran 1.9 cm x 1 cm x 0.5 cm dimasukkan ke dalam plat penghubung yang berukuran 2 cm x 1 cm x 0.5 cm. Plat kemudian disambungkan dengan kabel lalu dihubungkan dengan 3532-50 LCR HiTESTER (Hioki), dan dinyalakan (Gambar 3). Hasil pengukuran langsung terbaca pada monitor. Pengujian dilakukan pada ruangan dengan suhu 26-27oC. Variabel yang dibedakan adalah besar frekuensi yaitu 103, 104, 105, dan 106 Hz.
. Gambar 3 pengujian sifat elektrik kayu. Pada penelitian ini nilai-nilai berat jenis (BJ) kayu dan sudut mikrofibril (MFA) dari sampel uji yang bersesuaian juga diukur. Pengukuran BJ kayu dilakukan dengan metode gravimetris, sedangkan MFA dengan metode iodine (Lampiran 1). Pengolahan Data Data yang diperoleh kemudian dihitung nilai rata-ratanya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft excel 2013. Hasil pengujian selanjutnya dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN Berat Jenis BJ kayu merupakan perbandingan nilai kerapatan kayu terhadap nilai kerapatan air. Menurut Tsoumis (1991), BJ kayu dipengaruhi oleh ketebalan dinding sel, kandungan zat ekstraktif, dan komposisi komponen kimia di dinding sel penyusun kayu. Rata-rata nilai BJ kayu hasil penelitian disajikan pada Gambar 4, sedangkan data lengkapnya disajikan pada Lampiran 2. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa BJ kayu mangium yang diteliti bervariasi 0.30-0.53. Nilai BJ kayu cenderung meningkat dari bagian dekat empulur (bidang X) ke bagian dekat kulit (bidang T), namun cenderung berkurang dari bagian pangkal ke ujung batang. Rata-rata BJ kayu di bagian pangkal, tengah dan ujung berturut-turut adalah 0.46, 0.39 dan 0.39. Rata-rata BJ kayu dekat empulur 0.34, di bagian tengah 0.41, sedangkan yang dekat kulit sebesar 0.49. Hal ini sesuai dengan Bowyer et al. (2003) dimana BJ kayu di bagian dekat empulur cenderung lebih rendah dibandingkan BJ kayu yang dekat kulit, dan sesuai pula menurut Arsad (2011) dimana BJ kayu di bagian pangkal cenderung lebih tinggi dari BJ kayu di bagian tengah dan ujung batang. 1,00 0,90
0,47
0,38
0,46
0,40
0,33
0,40
0,30
0,50
0,46
0,60 0,38
BJ
0,70
0,53
0,80
0,30 0,20 0,10 0,00 x
r Pangkal
t
x
r Tengah
t
x
r
t
Ujung
Gambar 4 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap Berat jenis. Keterangan: x = bidang lintang (dekat empulur), r = radial dan t = tangensial (dekat kulit) Sudut Mikrofibril (Microfibril Angle/MFA) MFA merupakan orientasi mikrofobril selulosa pada dinding sekunder khususnya pada lapisan S2 terhadap orientasi longitudinal sel serabut (Donaldson 2008; Tabet & Aziz 2010). Hasil pengukuran rata-rata nilai MFA disajikan pada Gambar 5, hasil lengkap disajikan pada Lampiran 3. Dari Gambar 5 diketahui bahwa rata-rata MFA
6 kayu mangium yang diteliti berkisar 24.02-38.75 o. MFA cenderung berkurang dari bagian pangkal ke arah ujung batang; begitu pula dari bagian kayu dekat empulur (bidang X) ke bagian dekat kulit (bidang T). Rata-rata MFA di bagian pangkal, tengah dan ujung batang berturut-turut 32.73 o, 31.18 o, dan 30.50 o, sedangkan ratarata MFA di bagian dekat empulur, tengah dan dekat kulit berturut-turut 37.62 o, 31.66 o, dan 25.13 o. Variasi radial (dari empulur ke arah kulit) MFA sesuai dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dimana MFA cenderung berkurang dari empulur ke arah kulit, sedangkan variasi vertikalnya (pangkal ke ujung batang) tidak. Meskipun demikian, mengingat perbedaan nilai MFA yang relatif kecil dapat dipastikan bahwa perbedaan susut longitudinalnya pun tidak akan terlalu signifikan. MFA bervariasi menurut jenis, perbedaan tempat tumbuh, serta antar bagian pohon. Menurut Jordan et al. (2006), MFA merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sifat fisis, mekanis, maupun termal suatu kayu. MFA juga akan mempengaruhi sifat kembang-susut kayu (Stuart & Evans 1994). Menurut Basri (2011), MFA yang semakin besar cenderung akan mengurangi kualitas pengeringan kayu dimana kayu mudah pecah dan berubah bentuk.
24,02
30,09
37,39 25,31
30,00
31,51
36,72
33,39 26,05
MFA (o)
40,00
38,75
50,00
20,00
10,00
0,00 x
r Pangkal
t
x
r
t
tengah
x
r
t
ujung
Gambar 5 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap besar MFA. Keterangan: x = bidang lintang (dekat empulur), r = radial dan t = tangensial (dekat kulit) Konduktivitas Panas (k) Konduktivitas panas merupakan suatu konstanta yang menyatakan kemampuan suatu material untuk menghantarkan panas. Konduktivitas panas digunakan untuk mengukur laju aliran panas pada suatu medium. Konduktivitas panas dapat dipengaruhi oleh kerapatan, dan kadar air kayu (Forest Products Laboratory 2010; Yapici et al. 2011; Maclean et al. 1941). Kadar air di bawah 30 % secara signifikan akan mengurangi nilai konduktivitas panas (James 1988). Selain itu, kadar ekstraktif, arah serat, penyimpangan struktural seperti pecah dan mata
7 kayu, sudut mikrofibril, dan suhu juga akan mempengaruhi nilai konduktivitas panas kayu (Thurman et al. 2002). Hasil pengukuran rata-rata nilai k kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 6, sedangkan hasil lengkapnya disajikan pada Lampiran 4. Rata-rata hubungan antara pengaruh lokasi sampel dalam batang terhadap nilai k disajikan pada Gambar 7. Dari Gambar 6 diketahui bahwa terdapat korelasi positif antara tegangan dan nilai k. Semakin tinggi tegangan, maka akan semakin besar pula nilai k. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai k antara 0.078-0.094 W m-1 oC-1 untuk tegangan 6 Volt, 0.126-0.173 W m-1 oC-1 untuk tegangan 9 Volt dan 0.1770.212 W m-1 oC-1 untuk tegangan 12 Volt. Nilai k yang besar menunjukkan bahwa kayu lebih bersifat konduktor, sebaliknya semakin rendah nilai k maka kayu lebih bersifat isolator. k 6 volt
k 9 volt
k 12 volt
Konduktivitas panas(W m-1 oC-1)
0,30 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00
X
R Pangkal
T
X
R Tengah
T
X
R
T
Ujung
Gambar 6 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai konduktivitas panas. Keterangan: X = lintang, R = radial dan T = tangensial Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa tegangan 12 Volt secara umum menghasilkan nilai k yang tertinggi, dan diikuti oleh 9 dan 6 Volt. Rataan untuk ketiga tegangan tersebut secara berurutan dari yang tertinggi yaitu 0.197, 0.141, dan 0.083 W m-1oC-1. Hal ini menunjukkan bahwa kayu lebih bersifat konduktor ketika diberikan tegangan 12 Volt dan lebih bersifat isolator pada tegangan 6 Volt. Gambar 7 menunjukkan bahwa kayu yang berasal dari bagian pangkal batang memiliki nilai konduktivitas panas tertinggi, lalu diikuti oleh bagian tengah dan ujung. Hal ini menunjukkan bahwa kayu bagian pangkal lebih bersifat konduktor sedangkan kayu di bagian ujung lebih bersifat isolator. Kayu bagian pangkal memiliki nilai k tertinggi dikarenakan memiliki nilai BJ dan MFA tertinggi, sebaliknya pada bagian ujung.
8
0,15
0,136
0,20
0,138
0,25
0,147
Konduktivitas panas(W m -1 oC-1)
0,30
Tengah
Ujung
0,10 0,05 0,00 Pangkal
Gambar 7 pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai k. Difusivitas didefinisikan sebagai rasio dari konduktivitas terhadap kapasitas panas dan kepadatan suatu bahan. Difusivitas termal adalah ukuran dari seberapa cepat suatu material dapat menyerap panas dari lingkungannya. Oleh karena itu, variasi suhu dan kepadatan berpengaruh terhadap variabel kapasitas panas dan konduktivitas. Konduktivitas termal, kerapatan, dan kapasitas panas kayu yang rendah memberikan pengaruh terhadap difusivitas panas pada kayu, sehingga kayu memiliki nilai yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan struktural lainnya, seperti logam, batu bata, dan batu. Difusivitas termal dari kayu 0.16x10-6 m2s-1 dibandingkan dengan 12.9x10-6 m2s-1 untuk baja dan 0.65x10-6 m2s-1 untuk mineral. Oleh karena itu, kayu tidak terasa sangat panas atau dingin saat disentuh seperti halnya beberapa bahan lainnya (Forest Products Laboratory 2010). Bidang Lintang Bidang lintang (X) merupakan suatu bidang yang memotong batang tegak lurus pada sumbu batang. Hasil pengukuran rata-rata nilai k kayu mangium yang diteliti pada bidang lintang disajikan pada Gambar 8. Nilai k pada bidang lintang berkisar antara 0.085-0.220 W m-1 oC-1 dengan rataan sebesar 0.152 W m-1 oC-1. Dilihat dari Gambar 8, diketahui bahwa bidang X pada bagian pangkal memiliki nilai konduktivitas panas tertinggi diikuti bagian tengah dan ujung pada setiap tegangan yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa kayu bidang X bagian pangkal lebih bersifat konduktor dan bagian ujung lebih bersifat isolator. Tsoumis (1991); Haygreen dan Bowyer (2003) menyatakan bahwa arah longitudinal memiliki nilai konduktivitas panas tertinggi karena sebagian besar sel-sel penyusun kayu tersusun sejajar dengan sumbu batang. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara konduktivitas panas pada bidang radial dan tangensial.
9
Konduktivitas panas (W m -1 oC-1)
0,25
0,20
0,15
0,10
0,05
0,00 Pangkal
Tengah k 6 volt
k 9 volt
Ujung
k 12 volt
Gambar 8 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang X. Bidang Radial Bidang radial (R) merupakan bidang yang dihasilkan apabila arah pemotongan kayu sejajar dengan salah satu jari-jari dan sejajar pula dengan sumbu vertikal batang. Hasil pengukuran rata-rata nilai k kayu mangium yang diteliti pada bidang R disajikan pada Gambar 9.
Konduktivitas panas (W m -1 oC-1)
0,25
0,20
0,15
0,10
0,05
0,00 Pangkal
Tengah k 6 volt
k 9 volt
Ujung
k 12 volt
Gambar 9 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang R. Nilai k pada bidang radial berkisar antara 0.078-0.205 W m-1 oC-1 dengan rataan sebesar 0.135 W m-1 oC-1. Dilihat dari Gambar 9, diketahui bahwa bidang R pada bagian pangkal secara umum memiliki nilai konduktivitas panas tertinggi diikuti bagian tengah dan ujung pada tegangan 6 dan 9 volt. Hal ini menunjukkan bahwa kayu bidang R bagian pangkal lebih bersifat konduktor dan bagian ujung
10 lebih bersifat isolator. Tsoumis (1991); Haygreen dan Bowyer (2003) menyatakan bahwa pada bidang radial konduktivitas panas dipengaruhi oleh adanya sel jari-jari. Bidang Tangensial Bidang tangensial (T) akan terbentuk apabila arah pemotongan tegak lurus salah satu jari-jari dan sejajar dengan sumbu aksial. Hasil pengukuran rata-rata nilai k kayu mangium yang diteliti pada bidang T disajikan pada Gambar 10. Konduktivitas panas (W m -1 oC-1)
0,25
0,20
0,15
0,10
0,05
0,00 Pangkal
Tengah
k 6 volt
k 9 volt
Ujung
k 12 volt
Gambar 10 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai k pada bidang T. Nilai k pada bidang T berkisar antara 0.079-0.202 W m-1 oC-1 dengan rataan sebesar 0.134 W m-1 oC-1. Dilihat dari Gambar 9, diketahui bahwa bidang R pada bagian pangkal secara umum memiliki nilai konduktivitas panas tertinggi diikuti bagian tengah dan ujung pada tegangan 6 dan 9 volt. Hal ini menunjukkan bahwa kayu bidang T bagian pangkal lebih bersifat konduktor dan bagian ujung lebih bersifat isolator. Tsoumis (1991); Haygreen dan Bowyer (2003) menyatakan bahwa nilai konduktivitas panas pada bidang tangensial dipengaruhi oleh adanya perbedaan proporsi antara kayu awal dan akhir kayu. Hubungan BJ dan MFA Kayu terhadap Konduktivitas Panas Forest Products Laboratory (2010) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi nilai konduktivitas panas adalah BJ kayu. Hubungan antara BJ dengan nilai konduktivitas panas kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 11.
Konduktiviitas panas (W m-1oC-1)
11 0,25
0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 0.39 Ujung Tegangan 6 volt Tegangan 12 volt Linear (Tegangan 9 volt)
0.39
0.46
Tengah Pangkal BJ Tegangan 9 volt Linear (Tegangan 6 volt) Linear (Tegangan 12 volt)
Gambar 11 hubungan antara BJ kayu terhadap nilai konduktivitas panas. Pada Gambar 11 terlihat bahwa terdapat korelasi positif antara BJ kayu dengan nilai konduktivitas panas. Pada ketiga tingkat tegangan didapatkan bahwa semakin tinggi nilai BJ kayu maka nilai konduktivitas panas semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai BJ kayu, maka kayu akan semakin mudah untuk meneruskan panas. Hal ini sejalan dengan penelitian Prasojo et al. (2009) dimana konduktivitas panas kayu jati lebih tinggi dibandingkan dengan konduktivitas kayu sengon. Tsoumis (1991) menambahkan bahwa konduktivitas panas akan semakin meningkat dengan meningkatnya kerapatan, kadar air, dan suhu. Selain BJ kayu, MFA merupakan faktor yang mempengaruhi nilai konduktivitas panas. Hubungan antara MFA dengan konduktivitas panas kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 12. Konduktiviitas panas (W m-1oC-1)
0,30 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 30.50 Ujung
31.18
32.73
Tengah
Pangkal
MFA (o) Tegangan 6 volt
Tegangan 9 volt
Tegangan 12 volt
Linear (Tegangan 6 volt)
Linear (Tegangan 9 volt)
Linear (Tegangan 12 volt)
Gambar 12 hubungan antara MFA dengan nilai konduktivitas panas. Pada Gambar 12 terlihat bahwa MFA juga berkorelasi positip dengan konduktivitas panas. Pada ketiga tegangan diketahui bahwa semakin besar MFA, maka nilai konduktivitas panas akan semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kayu cenderung semakin mudah mengalirkan panas saat MFA semakin besar. Menurut Tsoumis (1991), MFA merupakan salah satu penyebab perbedaan
12 konduktivitas antara aksial dan transversal. Semakin besar MFA menunjukkan bahwa semakin kecil perbedaan konduktivitas antara aksial dan transversal. Konduktivitas Listrik
Konduktivitas (10-8 S cm-1)
Konduktivitas listrik merupakan kemampuan suatu material untuk dilalui oleh listrik. Nilai konduktivitas listrik berkorelasi dengan mobilitas ion atau elektron dalam bahan ketika diberikan energi dari luar bahan seperti perbedaan potensial listrik. Konduktivitas listrik bergantung pada kerapatan bahan, kuat medan listrik yang diberikan dan temperatur dari bahan dielektrik tersebut (Tippler 2001). Hasil pengukuran rata-rata nilai konduktivitas listrik kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 13, sedangkan hasil lengkapnya disajikan pada Lampiran 5. 120 100 80 60 40 20 0 1000
PX
PR
10000 100000 Frekuensi (Hz) Pt
TX
TR
Tt
1000000
UX
UR
Ut
Gambar 13 hubungan antara besar frekuensi terhadap konduktivitas listrik. Keterangan: P = pangkal, T = tengah, U = ujung; X = bidang lintang, R = radial dan t = tangensial Pada Gambar 13 diketahui bahwa semakin tinggi frekuensi maka nilai konduktivitas listrik cenderung meningkat. Dapat diketahui pula bahwa pada frekuensi 103 Hz hingga 105 Hz pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai konduktivitas listrik tidak teralu terlihat, namun pada frekuensi 106 Hz pengaruh perbedaan faktor tersebut cukup terlihat. Rata-rata nilai konduktivitas listrik pada frekuensi 103 Hz hingga 105 Hz adalah 3.86x10-7 S cm-1, sedangkan pada frekuensi 106 Hz sebesar 4.97x10-6 S cm-1. Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai konduktivitas listrik khususnya pada frekuensi 106 Hz disajikan pada Gambar 14.
13
Konduktivitas listrik (10-7S Cm-1)
Pangkal
Tengah
Ujung
120 100 80 60
64,95 45,56
38,54
40 20 0 1000000
Frekuensi (Hz)
Gambar 14 pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai konduktivitas listrik. Gambar 14 memperlihatkan bahwa bagian tengah batang memiliki nilai konduktivitas listrik yang tertinggi, dan diikuti oleh bagian pangkal dan ujung batang, masing-masingnya secara berurutan sebesar 6.49x10-6, 4.56x10-6, dan 3.58x10-6 S . Hal ini menunjukkan bahwa pada frekuensi 106 Hz kayu bagian tengah lebih mudah mengalirkan listrik dibandingkan bagian pangkal dan ujung. Menurut Sze (1981), suatu material dikatakan bersifat semikonduktor apabila nilai konduktivitasnya antara 10 -8-103 S cm-1 (Gambar 15). Berdasarkan Gambar tersebut, kayu mangium pada frekuensi 103 Hz umumnya masih bersifat isolator, pada frekuensi 104 Hz beberapa sampel mulai bergeser menjadi semikonduktor, dan pada frekuensi 105 dan 106 sampel kayu menjadi bersifat semikonduktor.
Gambar 15 Rentang penentuan sifat elekrik suatu benda berdasarkan nilai konduktivitasnya.
14
Konduktivitas listrik (10-8 S cm-1)
Bidang Lintang Hasil pengukuran rata-rata nilai konduktivitas listrik kayu mangium yang diteliti pada bidang lintang disajikan pada Gambar 16. 120
100 80 60 40
20 0 1000
10000 X Pangkal
100000 X Tengah
1000000
X Ujung
Gambar 16 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai konduktivitas listrik pada bidang X. Nilai konduktivitas listrik pada bidang X berkisar antara 6.81x10-91.08x10-6 S cm-1 dengan rataan sebesar 1.97x10-7 S cm-1. Dilihat dari Gambar 16, diketahui bahwa bidang X bagian tengah memiliki nilai konduktivitas listrik tertinggi diikuti bagian pangkal dan ujung pada frekuensi 106 Hz. Hal ini menunjukkan bahwa kayu bidang X bagian tengah lebih bersifat semikonduktor dan bagian ujung lebih bersifat isolator. Perbedaan nilai ini diduga karena perbedaan panjang serat. Pada bidang lintang faktor yang mempengaruhi nilai konduktivitas listrik adalah struktur anatomi khususnya serat dan pori. Menurut Irzaman et al (2014), perbedaan panjang serat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai konduktivitas listrik kayu, semakin pendek serat yang dimiliki akan semakin meningkatkan nilai konduktivitas listriknya. Bidang Radial Hasil pengukuran rata-rata nilai konduktivitas listrik kayu mangium yang diteliti pada bidang radial disajikan pada Gambar 17. Nilai konduktivitas listrik pada bidang radial berkisar antara 7.79x10-9-2.75x10-7 S cm-1 dengan rataan sebesar 8.99x10-8 S cm-1. Dilihat dari Gambar 17, diketahui bahwa bidang radial cenderung memiliki nilai yang hampir sama untuk ketiga bagian baik pangkal, tengah, dan ujung.
15
Konduktivitas listrik (S cm -1)
120 100 80 60 40 20 0 1000
10000 R Pangkal
100000 R Tengah
1000000
R Ujung
Gambar 17 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai konduktivitas listrik pada bidang radial. Bidang Tangensial Hasil pengukuran rata-rata nilai konduktivitas listrik kayu mangium yang diteliti pada bidang radial disajikan pada Gambar 18.
Konduktivitas listrik (S cm -1)
120 100 80 60 40 20 0 1000
10000 T Pangkal
100000 T Tengah
1000000
T Ujung
Gambar 18 grafik hubungan antara posisi sampel terhadap nilai konduktivitas listrik pada bidang tangensial. Nilai konduktivitas listrik pada bidang tangensial berkisar antara 5.10x10-96.42x10-7 S cm-1 dengan rataan sebesar 1.73x10-8 S cm-1. Dilihat dari Gambar 18, diketahui bahwa bidang tangensial bagian pangkal memiliki nilai konduktivitas listrik tertinggi diikuti bagian tengah dan ujung pada frekuensi 106 Hz. Hal ini menunjukkan bahwa kayu bidang tangensial bagian tengah lebih bersifat semikonduktor dan bagian ujung lebih bersifat isolator. Perbedaan nilai ini diduga karena perbedaan diameter jari-jari pada kayu. Jari-jari pada bidang tangensial berfungsi sebagai jalur mengalirnya listrik seperti halnya pori pada bidang lintang.
16 Hubungan MFA dan BJ Kayu terhadap Konduktivitas Listrik
Konduktivitas Listrik (10-8 S cm-1)
BJ merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai konduktivitas listrik, walaupun pengaruhnya belum terlihat dengan jelas. Kerapatan memiliki pengaruh terhadap nilai konduktivitas, namun pada beberapa penelitian lain konduktivitas tidak dipengaruhi oleh kerapatan melainkan komposisi kimia kayu seperti lignin. Konduktivitas akan meningkat dengan meningkatnya kandungan lignin (Tsoumis 1991). Hubungan antara BJ terhadap nilai konduktivitas listrik kayu mangium disajikan pada Gambar 19. Terdapat korelasi negatip antara BJ kayu dengan nilai konduktivitas listrik. Pada keempat tingkat frekuensi didapatkan bahwa semakin tinggi nilai BJ kayu maka nilai konduktivitas listrik semakin menurun. Penurunan yang cukup tajam diperlihatkan pada frekuensi 106 Hz, sedangkan tegangan 103, 104, dan 105 Hz tidak terlalu tajam. Hal ini menunjukkan bahwa pada frekuensi 106 Hz semakin tinggi nilai BJ kayu, maka kayu akan semakin sulit untuk meneruskan listrik. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0.39
0.39
0.46
Tengah
Ujung
Pangkal
BJ frekuensi 1000
frekuensi 10000
frekuensi 100000
frekuensi 1000000
Linear (frekuensi 1000)
Linear (frekuensi 10000)
Linear (frekuensi 100000)
Linear (frekuensi 1000000)
Gambar 19 hubungan antara BJ terhadap nilai konduktivitas listrik Selain BJ, besar sudut mikrofibril merupakan faktor yang mempengaruhi nilai konduktivitas listrik. Hubungan antara MFA terhadap nilai konduktivitas listrik kayu mangium disajikan pada Gambar 20. Pada Gambar 20 terlihat bahwa MFA juga berkorelasi negatif dengan konduktivitas listrik. Pada ketiga tegangan diketahui bahwa semakin besar MFA, maka nilai konduktivitas listrik akan semakin menurun. Penurunan yang cukup tajam diperlihatkan pada frekuensi 106 Hz sedangkan pada frekuensi 103, 104, 105 Hz tidak terlalu tajam. Hal ini menunjukkan bahwa kayu cenderung semakin sulit mengalirkan listrik saat MFA semakin besar.
17 konduktivitas Listrik (10-8 S cm-1)
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 30.50
31.18
32.73
Tengah
Ujung
Pangkal
MFA
(o)
frekuensi 1000 frekuensi 100000 Linear (frekuensi 1000) Linear (frekuensi 100000)
frekuensi 10000 frekuensi 1000000 Linear (frekuensi 10000) Linear (frekuensi 1000000)
Gambar 20 hubungan antara MFA terhadap nilai konduktivitas listrik. Resistansi (R), Konstanta Dielektrik (ε), Induktansi (L), Impedansi (Z), dan Sudut Phasa (θ)
Resistansi (106Ω)
Resistansi (R) adalah sifat suatu bahan dalam menahan arus listrik, sifat ini kebalikan dari konduktivitasnya (Tippler 2001). Tsoumis (1991) menambahkan bahwa resistansi pada kayu biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah spesies, struktur, kerapatan, suhu, dan kadar air. Pengaruh kadar air adalah yang terbesar dibandingkan pengaruh faktor lainnya. Kadar air kayu yang tinggi akan menyebabkan penurunan nilai resistansi dan meningkatkan nilai konduktivitasnya. Hasil pengukuran nilai resistansi kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 21, sedangkan hasil lengkapnya disajikan pada Lampiran 5. 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1000
PX
PR
10000 100000 Frekuensi (Hz) Pt
TX
TR
Tt
1000000
UX
UR
Ut
Gambar 21 grafik hubungan antara frekuensi terhadap nilai resistansi. Keterangan: P = pangkal, T = tengah, U = ujung; X = bidang lintang, R = radial dan t = tangensial Pada Gambar 21 diketahui bahwa semakin tinggi frekuensi maka nilai R cenderung menurun. Dapat diketahui pula bahwa pada frekuensi 104 Hz hingga 106
18 Hz tidak ada pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang maupun perbedaan bidang pengujian terhadap nilai R, namun pada frekuensi 103 Hz pengaruh perbedaan kedua faktor tersebut tergolong signifikan. Rata-rata nilai R pada frekuensi 104 Hz hingga 106 Hz adalah 5.46x105 Ω, sedangkan pada frekuensi 103 Hz sebesar 1.60x107 Ω. Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai R dan nilai R pada setiap bidang pengujian khususnya pada frekuensi 103 Hz disajikan pada Gambar 22. Gambar 22a memperlihatkan bahwa bagian ujung batang memiliki nilai R yang tertinggi, dan diikuti oleh bagian pangkal dan tengah batang, masingmasingnya secara berurutan sebesar 2.37x107, 1.30x107, dan 1.10x107 Ω. Hal ini menunjukkan bahwa pada frekuensi 103 Hz kayu bagian ujung lebih sulit mengalirkan listrik dibandingkan bagian pangkal dan tengah. Gambar 22b memperlihatkan bahwa nilai R yang dihasilkan untuk setiap bidang yaitu sebesar 1.37x107 Ω pada bidang longitudinal, 1.31x107 Ω pada bidang radial, dan 2.10x107 Ω pada bidang tangensial. Pangkal
Tengah
1,30
1,11
1,00
R
T
2,50
Resistansi (107Ω)
2,00 1,50
X
2,37
2,50
Resistansi (107Ω)
Ujung
2,10
2,00 1,50
1,37
1,31
1,00 0,50
0,50
0,00
0,00 1000
Frekuensi (Hz)
1000
Frekuensi (Hz)
a b Gambar 22 pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai R (a) dan nilai R pada setiap bidang pengujian (b). Tsoumis (1991) menyatakan bahwa efek dari kerapatan kayu masih belum jelas. Pada kondisi kadar air yang sama, jika kerapatan dinaikkan dua kali lipat maka nilai resistansi menjadi setengahnya. Namun pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerapatan tidak berpengaruh terhadap nilai resistansi. Nilai resistansi arah transversal lebih besar 2 sampai 8 kali (2.3 sampai 4.5 pada kayu lunak dan 2.5 sampai 8 kali pada kayu keras). Frekuensi berpengaruh terhadap bahan dielektrik itu sendiri, yaitu dengan naiknya frekuensi maka semakin banyak gelombang yang ditransmisikan tiap detiknya, sebelum kapasitor terisi penuh arah arus listrik sudah berbalik sehingga terjadi pengosongan muatan dalam kapasitor secara cepat. Hal ini mengakibatkan muatan dalam kapasitor semakin berkurang dan kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan semakin kecil (Sutrisno & Gie 1983). Dengan adanya bahan dielektrik di antara plat kapasitor akan memunculkan muatan-muatan permukaan yang cenderung memperlemah medan listrik semula dalam dielektrik. Pelemahan medan listrik ini menyebabkan pengurangan beda potensial antara plat-plat kapasitor yang berisi bahan dielektrik (Tippler 1991). Tippler (2001) mendefinisikan konstanta dielektrik (ε) sebagai perbandingan antara kapasitansi bahan (C) dengan kapasitansi ruang hampa atau
19 vakum (Co). Sedangkan, Nyfors dan Vainikainen (1989) dalam Ryynanen (1995) menggambarkan sifat dielektrik sebagai suatu permitivitas relatif komplek yang merupakan nilai pembagi antara permitivitas absolut dengan permitivitas ruang hampa. Hasil pengukuran rata-rata nilai ε kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 23, sedangkan hasil lengkapnya disajikan pada Lampiran 5. 250 200
ε
150 100 50 0 1000
PX
PR
10000 100000 Frekuensi (Hz) Pt
TX
TR
Tt
1000000
UX
UR
Ut
Gambar 23 grafik hubungan antara tingkat frekuensi terhadap nilai konstanta dielektrik. Keterangan: P = pangkal, T = tengah, U = ujung; X = bidang lintang, R = radial dan t = tangensial Pada Gambar 23 diketahui bahwa semakin tinggi frekuensi maka nilai ε cenderung menurun. Dapat diketahui pula bahwa pada frekuensi 104 Hz hingga 106 Hz tidak ada pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang maupun perbedaan bidang pengujian terhadap nilai ε, namun pada frekuensi 103 Hz pengaruh perbedaan kedua faktor tersebut tergolong signifikan. Rata-rata nilai ε pada frekuensi 104 Hz hingga 106 Hz adalah 18.90, sedangkan pada frekuensi 103 Hz sebesar 108.95. Konstanta dielektrik suatu bahan berkurang seiring dengan menurunnya nilai kapasitansi bahan tersebut. Berbagai jenis mekanisme polarisasi dapat terjadi pada bahan padat sehingga seringkali memiliki konstanta dielektrik yang lebih rendah (Setiabudy 2007). Harmen (2001) menyatakan bahwa bahan dielektrik merupakan suatu bahan non konduktor yang tidak mempunyai elektron bebas, apabila diberikan suatu medan listrik bermuatan positif dan negatif maka akan bergerak ke arah elektroda negatif dan positif, keadaan seperti ini disebut polarisasi. Medan listrik diantara keping kapasitor menjadi lemah diakibatkan oleh pengaruh polarisasi. Apabila frekuensi mengalami kenaikan, maka total polarisasi berkurang dan mengakibatkan konstanta dielektrik berkurang. Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai ε dan nilai ε pada setiap bidang pengujian khususnya pada frekuensi 103 Hz disajikan pada Gambar 24.
20 Pangkal 150
Tengah
R T 138,48
124,17 101,17
93,07
X 150
132,62
120 90
120
ε
ε
Ujung
90 64,22
60
60
30
30
0
0 1000
1000
Frekuensi (Hz)
Frekuensi (Hz)
a b Gambar 24 pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai ε (a) dan nilai ε pada setiap bidang pengujian (b). Gambar 24a memperlihatkan bahwa bagian tengah batang memiliki nilai ε yang tertinggi, dan diikuti oleh bagian ujung dan pangkal batang, masingmasingnya secara berurutan sebesar 132.62, 101.67, dan 93.07, sedangkan Gambar 24b memperlihatkan bahwa nilai ε pada bidang lintang, radial, dan tangensial secara berurutan sebesar 124.17, 138.48, dan 64.21. Tsoumis (1991) menyatakan bahwa konstanta dielektrik pada bidang axial lebih tinggi 1.5 kali dari arah transversal. Induktansi (L) adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya potensi listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Apabila listrik potensial dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain maka L yang timbul dinamakan induktansi bersama. Induktor adalah alat untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk medan magnetik. Nilai ini akan timbul apabila terdapat media berbentuk kumpuran atau spiral pada suatu benda (Tipler 2001). Hasil pengukuran rata-rata nilai L kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 25, sedangkan hasil lengkapnya disajikan pada Lampiran 5. Pada Gambar 25 diketahui bahwa semakin tinggi frekuensi maka nilai L cenderung menurun. Dapat diketahui pula bahwa pada frekuensi 104 Hz hingga 106 Hz tidak ada pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang maupun perbedaan bidang pengujian terhadap nilai L, namun pada frekuensi 103 Hz pengaruh perbedaan kedua faktor tersebut tergolong signifikan. Rata-rata nilai L pada frekuensi 104 Hz hingga 106 Hz adalah 1.26x104 H, sedangkan pada frekuensi 103 Hz sebesar 2.55x106 H. Timbulnya nilai L ini diduga karena bentuk MFA yang menyerupai spiral sehingga kayu memiliki bagian yang bersifat kumparan.
Induktansi (106H)
21 5,00 4,50 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 1000
PX
PR
10000 100000 Frekuensi (Hz)
Pt
TX
TR
Tt
1000000
UX
UR
Ut
Gambar 25 grafik hubungan antara tingkat frekuensi terhadap Induktansi. Keterangan: P = pangkal, T = tengah, U = ujung; X = bidang lintang, R = radial dan t = tangensial Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai L dan nilai L pada setiap bidang pengujian khususnya pada frekuensi 103 Hz disajikan pada Gambar 26. Tengah
Ujung
X
3,37 2,45 1,81
R
T
3,50
Induktansi (106H)
Induktansi (106H)
Pangkal 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00
3,32
3,00 2,50
2,18
2,15
2,00 1,50 1,00 0,50 0,00
1000
Frekuensi (Hz)
1000
Frekuensi (Hz)
a b Gambar 26 pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai L (a) dan nilai L pada setiap bidang pengujian (b). Gambar 26a memperlihatkan bahwa bagian ujung batang memiliki nilai L yang tertinggi, dan diikuti oleh bagian pangkal dan tengah batang, masingmasingnya secara berurutan sebesar 3.37x106, 2.45x106, dan 1.81x106 H, sedangkan Gambar 26b memperlihatkan bahwa nilai L pada ketiga bidang sebesar 2.18x106 H pada bidang lintang, 2.15x106 H pada bidang radial dan 3.32x106 H pada bidang tangensial.
22
impedansi (106Ω)
Impedansi (Z) merupakan hambatan total pada rangkaian arus bolak-balik, atau tingkat resistansi suatu benda terhadap arus listrik bolak-balik. Jika nilai impedansinya besar maka benda dikatakan bersifat isolator; sebaliknya jika impedansinya kecil maka benda tersebut bersifat konduktor. Impedansi berbeda dengan resistansi. Resistansi merupakan hambatan yang ada dalam suatu bahan (internal), sedangkan impedansi merupakan hambatan total dari suatu bahan (internal) dan faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berupa reaktansi kapasitif dan reaktansi induktif (Tipler 2001). Hasil pengukuran rata-rata nilai Z kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 27, sedangkan hasil lengkapnya disajikan pada Lampiran 5. 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 1000
PX
PR
10000 100000 Frekuensi(Hz) PT
TX
TR
TT
1000000
UX
UR
UT
Gambar 27 grafik hubungan antara tingkat frekuensi terhadap impedansi. Keterangan: P = pangkal, T = tengah, U = ujung; X = bidang lintang, R = radial dan t = tangensial Pada Gambar 27 diketahui bahwa semakin tinggi frekuensi maka nilai Z cenderung menurun. Dapat diketahui pula bahwa pada frekuensi 104 Hz hingga 106 Hz tidak ada pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang maupun perbedaan bidang pengujian terhadap nilai Z, namun pada frekuensi 103 Hz pengaruh perbedaan kedua faktor tersebut tergolong signifikan. Rata-rata nilai Z pada frekuensi 104 Hz hingga 106 Hz adalah 1.26x106 Ω, sedangkan pada frekuensi 103 Hz sebesar 2.47x107 Ω. Jika dilihat dari besar frekuensi yang diberikan, hasil penelitian memperlihatkan bahwa frekuensi sebesar 103 Hz memiliki nilai impedansi yang tertinggi sedangkan frekuensi 106 Hz memiliki nilai terendah. Secara keseluruhan, impedansi akan menurun jika frekuensi meningkat (Barsoukov et al. 2005). Fenomena penurunan impedansi sebagai akibat adanya peningkatan frekuensi juga dilaporkan oleh Harker dan Maindonald (1994) pada nactarine, Wu et al.(2008) pada terung, juga Vozary dan Benko (2010) pada buah apel. Pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai Z dan nilai Z pada setiap bidang pengujian khususnya pada frekuensi 103 Hz disajikan pada Gambar 28.
23 Tengah
3,50
Ujung 3,33
X
3,00 2,27
2,50
1,82
2,00
R
T
3,24
3,50
Impedansi (107Ω)
Impedansi (107Ω)
Pangkal
1,50 1,00 0,50
3,00 2,50
2,14
2,03
2,00 1,50 1,00 0,50
0,00
0,00
1000
1000
Frekuensi (Hz)
Frekuensi (Hz)
a b Gambar 28 pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai Z (a) dan nilai Z pada setiap bidang pengujian (b). Gambar 28a memperlihatkan bahwa bagian ujung batang memiliki nilai Z yang tertinggi, dan diikuti oleh bagian pangkal dan tengah batang, masingmasingnya secara berurutan sebesar 3.33 x 107, 2.27 x 107, dan 1.82 x 107 Ω, sedangkan Gambar 28b memperlihatkan bahwa nilai Z pada bidang longitudinal, radial, dan tangensial secara berurutan sebesar 2.14 x 107, 2.03 x 107, dan 3.24 x 107 Ω. Sudut phasa (θ) merupakan istilah yang menandakan suatu benda bersifat kapasitif (negatif) atau induktif (positif). Hasil pengukuran rata-rata nilai θ kayu mangium yang diteliti disajikan pada Gambar 29, sedangkan hasil lengkapnya disajikan pada Lampiran 5. Frekuensi (Hz) 0 1000
-10
10000
100000
1000000
Sudut phasa (o)
-20 -30 -40 -50 -60 -70
-80 -90 -100 PX
PR
Pt
TX
TR
Tt
UX
UR
Ut
Gambar 29 grafik hubungan tingkat frekuensi terhadap sudut phasa. Keterangan: P = pangkal, T = tengah, U = ujung; X = bidang lintang, R = radial dan t = tangensial
24 Berdasarkan hasil pengujian θ yang disajikan pada Gambar 29 didapatkan nilai sudut phasa pada keempat frekuensi bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa pada kayu mangium lebih bersifat kapasitif atau dengan kata lain lebih bersifat menyimpan muatan. Rata-rata hubungan antara pengaruh perbedaan sampel dalam batang terhadap θ dan θ pada ketiga bidang pengujian disajikan pada Gambar 30. Frekuensi (Hz)
0 1000
10000
1000
100000 1000000
Sudut phasa ( o)
Sudut phasa ( o)
-20 -40 -60
100000 1000000
-40 -60 -80
-100
-100 Tengah
10000
-20
-80
Pangkal
Frekuensi (Hz)
0
Ujung
X
R
T
a b Gambar 30 pengaruh perbedaan lokasi sampel dalam batang terhadap nilai θ (a) dan θ pada ketiga bidang pengujian (b). Jika dilihat dari posisi dalam batang, Gambar 30a memperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh perbedaan lokasi sampel terhadap nilai θ pada seluruh frekuensi. Jika dilihat dari bidang pengujian, secara umum memiliki kecenderungan yang sama meski pada frekuensi 104 Hz, khususnya pada bidang lintang terdapat pengecualian.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sifat panas dan sifat dielektrik kayu mangium dipengaruhi oleh faktorfaktor yang dikaji. Semakin tinggi tegangan akan semakin meningkatkan nilai konduktivitas panas. Semakin tinggi frekuensi akan mengubah kayu dari bahan isolator menjadi bahan yang bersifat semikonduktor. Terhadap panas, bagian pangkal batang lebih bersifat konduktor, sedangkan bagian ujung batang lebih bersifat isolator. Pada ketiga bidang memiliki kecenderungan yang sama. Terhadap arus listrik, bagian tengah batang lebih bersifat semi-konduktor, sedangkan bagian ujung batang lebih bersifat isolator. Pada bidang lintang dan bidang tangensil menunjukkan kecenderungan yang sama, namun pada bidang radial tidak. Pada bidang radial sifat dielektrik yang diperoleh tidak terlalu dipengaruhi oleh lokasi sampel dalam batang. Secara umum pada frekuensi 105 dan 106 Hz. kayu mangium bersifat semikonduktor.
25 Saran Dalam rangka memperoleh informasi yang lebih lengkap maka disarankan untuk melakukan penelitian sejenis dengan memperbanyak jumlah sampel. Nilai panas dan listrik dari beberapa jenis kayu lainnya perlu juga diteiti.
DAFTAR PUSTAKA Barsoukov E, Macdonald JR. 2005. Impedance Spectroscopy: Theory, Experiment, and Applications. John Wiley and Sons Inc. USA. Bowyer JL, Shmulsky R, Haygreen JG. 2007. Forest product and wood science: An Introduction. Iowa State Press. Ames,Iowa. Donaldson L. 2008. Microfibril Angle: Measurement, Variation, and RelationshipA Review. IAWA journal vol 29 (4), 2008: 345-386 Forest Product Laboratory. 2010. Wood Handbook: Wood as Engineering Material. Departement of Agriculture, Forest Service, Forest Product Laboratory, Wisconsin, United States of America. Harker FR, Maindonald JH. 1994. Ripening of nectarine fruit: changes in the cell wall, vacuole, and membranes detected using electrical impedance measurements. Plant Physiology. 106:165-171 Harmen. 2001. Rancang bangun alat dan pengukuran nilai sifat dielektrik bahanpertanian pada kisaran frekuensi radio. [Tesis]. IPB. Haygreen JG, dan Bowyer JL. 2003. Forest Product and Wood Science An Introduction, Iowa state University Press. Ames. Iowa Irzaman, Sadiyo S, Nugroho N, Cabuy RL, Azhim AAA, Zabed M, Indahsuary N, Fajriani E, Kabe A, Fakhruzy, Sucipto. 2011. Electrical Properties of Indonesian Hardwood. International Journal of Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS Vol: 11 No: 6. Irzaman, Sadiyo S, Nugroho N, Wahyudi I, Agustina A, Komariah RN, Khabibi J, Purba CYC, Ali D, Iftor M, Kahar TP, Wijayanto A, Jamilah M. 2014 Electrical Properties Of Indonesian Hardwood Case Study: Acacia Mangium, Swietenia Macrophylla And Maesopsis Eminii. WOOD RESEARCH 59 (4): 695-704 James WL. 1988. Dielectric properties of wood and hardboard: variation with temperature, frequency, moisture content, and grain orientation. USDA Forest Service Research Paper FOREST PRODUCTS LABORATORY245 : 1-32. Kreith F. 1973. Principal of Heat Transfer. Harperdan Row Publisher: New York. Maclean. J. D., Madison, Wis. 1941. Thermal Conductivity of Wood. ASHVE JOURNAL SECTION, Heating, Piping and Air Conditioning 13 (6): 380391 Mohsenin N. 1984. Electromagnetic Radiation Properties of Food and Agricultural Product. Gordon and breachScience Publisher. New York. Prasojo A, Sulistyo J, Listyanto T. 2009. Konduktivitas Panas Empat Jenis Kayu dalam Kondisi Kadar Air yang Berbeda. Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia. Vol.14 (1): 97-101. Ryynanen S. 1994. The Electro-magnetic properties of Food Materials:A Review The Basic Principles. Journal of Food Engginering 26: 409-429.
26 Setiabudy R. 2007. Material Teknik Listrik. Universitas Indonesia. Jakarta. Sutrisno dan Gie TI. 1983. Seri FisikDasar Listrik Magnet dan TermofisikListrik. Bandung: Penerbit ITB. Tabet TA, Aziz FHA. 2010. Estimation Of The Cellulose Microfibril Angle In Acacia Mangium Wood Using Small Angle X-Ray Scattering. Journal of Agricultural Science vol 2 no 4. Thurman H, Leckner B. 2002. Thermal conductivity of wood—models for di erent stages of combustion. Biomass and Bioenergy 23 (2002) 47 – 54. Tipler PA. 1991. Physics for scientists and engineering. Thirth edition. World Publisher Inc. Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, Properties,. Utilization. Van Nostrand Reinhold: New York. Vozáry E, Benko P. 2010. Non-destructive determination of impedance spectrum of fruit flesh under the skin. Journal of Physics: Conference Series. vol 224.no 012142. Wu L, Ogawa Y, Tagawa A. 2008. Electrical impedance spectroscopy analysis of eggplant pulp and effects of drying and freezing–thawing treatments on its impedance characteristics. Journal of Food Engineering. 87: 274–280. Yapici F, Ozcifci A, Esen R, Kurt S. 2011. The effect of grain angle and species on thermal conductivity of some selected wood species. BioResources 6(3), 2757-2762.
28
Lampiran 1. Metode pengujian BJ dan MFA 1.1Pengujian Berat Jenis (BJ) Pengukuran sifat fisis dilakukan mengikuti prosedur ASTM D 143(2000) yang merupakan dimodifikasi. BJ kayu ditentukan dengan metode gravimetris dimana unit satuan contoh uji adalah sampel setiap arah pengujian. BJ kayu dihitung dengan persamaan: BJ = BKT x VB-1 x
air
-1
Keterangan: BKT = Berat contoh uji kering tanur (g) VB = Volume contoh uji kondisi segar (cm3) 1.2 Pembuatan sediaan maserasi untuk pengukuran dimensi serat dan pengukuran MFA Pengukuran MFA dilakukan terhadap ketiga sampel arah pengujian . Prosedurnya diawali dengan pembuatan contoh uji dengan ukuran (5 x 1,5 x 1) cm3, kemudian dilunakkan dalam larutan gliserin dan alkohol 90% dengan perbandingan 1:1. Setelah lunak, contoh uji disayat menggunakan mikrotom pada bidang tangensialnya untuk memperoleh sayatan dengan ketebalan 10-30 μm. Sayatan terbaik kemudian dicuci dengan akuades, lalu dicelupkan pada larutan Schultze selama 15 menit. Selanjutnya dicuci dengan akuades untuk menghilangkan larutan Schultze. Langkah berikutnya yaitu pencucian dengan alkohol bertingkat (50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan absolut) masing-masing selama 5 menit. Setelah itu kelebihan alkohol dihilangkan dengan menggunakan kertas saring. Sayatan selanjutnya ditetesi larutan iodine dan potassium iodine. Kelebihan larutan dihilangkan dengan menggunakan kertas saring. Kemudian dibilas menggunakan larutan asam nitrat 50% hingga sayatan berwarna transparan. Kelebihan larutan asam nitrat juga dihilangkan menggunakan kertas saring. Setelah itu didokumentasikan dan diukur sudut mikrofibril sebanyak 30 ulangan pada setiap riap tumbuh. MFA ukur dengan menggunakan software Motic Image Plus
29
Lampiran 2 Hasil pengujian BJ Sampel
X
Pangkal
R
T
Pohon (d=25 cm)
X
Tengah
R
T
X
Ujung
R
T
Ulangan
BJ
a
0.32
b
0.32
Rataan
Diameter
Bagian
Sampel
Ulangan
BJ
a
0.43
Ulangan
BJ
a
0.40
b
0.43
b
0.39
0.32
Rataan
0.43
Rataan
0.39
a
0.45
a
0.48
a
0.46
b
0.44
b
0.47
b
0.45
Rataan
0.45
Rataan
0.47
Rataan
0.45
a
0.52
a
0.53
a
0.54
b
0.52
b
0.53
b
0.53
Rataan
0.52
Rataan
0.53
Rataan
0.54
a
0.29
a
0.30
a
0.33
b
0.28
b
0.29
b
0.33
Rataan
0.29
Rataan
0.29
Rataan
0.33
a
0.38
a
0.43
a
0.38
b
0.38
b
0.43
b
0.37
Rataan
0.38
Rataan
0.43
Rataan
0.37
a
0.48
a
0.45
a
0.46
b
0.48
b
0.45
b
0.46
Rataan
0.48
Rataan
0.45
Rataan
0.46
a
0.28
a
0.22
a
0.50
b
0.27
b
0.21
b
0.49
Rataan
0.28
Rataan
0.21
Rataan
0.50
a
0.40
a
0.38
a
0.37
b
0.40
b
0.38
b
0.37
Rataan
0.40
Rataan
0.38
Rataan
0.37
a
0.47
a
0.52
a
0.41
b
0.47
b
0.51
b
0.41
Rataan
0.47
Rataan
0.52
Rataan
0.41
X
Pangkal
R
T
X
Tengah
R
T
X
Ujung
R
T
Diameter
Bagian
Sampel
X
Pangkal
R
T
X Pohon (d=30 cm)
Bagian
Pohon (d=28 cm)
Diameter
Tengah
R
T
X
Ujung
R
T
30 0
Lampiran 3 Hasil pengujian MFA Ulangan
Pohon (d=25 cm)
MFA
Pangkal
Tengah
Ujung
X
R
T
X
R
T
X
R
T
1
45.50
36.00
20.00
38.80
31.40
19.40
31.20
34.80
23.60
2 3 4 5 6 7
42.90 42.80 41.40 41.10 40.80 40.70
40.30 42.10 28.20 35.60 38.90 32.60
21.10 21.60 22.10 22.40 22.40 22.50
38.10 35.10 34.70 34.60 33.30 32.80
31.30 31.30 31.30 31.30 31.20 31.20
22.90 21.70 21.30 27.20 25.60 21.60
33.60 41.90 29.20 35.50 40.40 36.40
34.10 29.90 31.90 31.30 29.90 38.60
19.40 22.90 21.70 21.30 27.20 25.60
8 9 10
40.50 40.40 39.50
39.10 22.20 26.40
22.50 23.70 23.80
32.70 37.00 38.80
31.20 31.20 28.20
20.80 25.60 22.50
43.20 32.60 42.00
31.90 32.60 33.40
21.60 20.80 25.60
11 12
37.90 37.90
36.90 29.30
24.20 24.40
38.10 35.10
27.50 27.30
20.90 25.90
38.20 38.80
39.90 35.30
22.50 20.90
13
37.60
37.60
24.70
34.70
27.20
25.10
45.00
38.80
25.90
14 15 16 17 18 19 20
37.10 36.90 36.60 36.50 36.20 35.90 35.80
37.80 34.20 38.90 35.20 29.60 30.50 36.90
24.90 25.30 25.50 25.60 25.70 25.80 26.30
34.60 33.30 32.80 32.70 33.20 39.20 36.80
26.40 26.10 25.70 30.70 30.60 30.60 30.20
23.60 19.40 22.90 21.70 21.30 27.20 25.60
29.80 42.40 42.10 33.90 35.10 35.30 41.60
22.90 21.70 21.30 27.20 25.60 21.60 20.80
23.60 19.40 22.90 21.70 21.30 27.20 25.60
21 22 23
35.20 34.40 33.90
29.30 37.60 37.80
26.30 26.30 26.50
38.80 38.10 35.10
30.20 30.00 28.60
21.60 20.80 25.60
31.20 38.60 39.50
25.60 22.50 34.80
21.60 20.80 25.60
24 25
33.70 33.70
34.20 38.90
26.80 27.10
34.70 34.60
31.20 28.20
22.50 20.90
38.50 38.30
34.10 29.90
22.50 20.90
26
33.70
35.60
27.30
33.30
27.50
25.90
40.80
28.20
25.90
27 28 29
33.60 33.40 33.30
38.90 32.60 39.10
28.40 28.40 28.40
32.80 32.70 32.00
27.30 27.20 26.40
25.10 23.60 25.90
42.50 37.60 41.10
26.60 27.50 33.10
22.90 21.70 21.30
30
32.40
34.20
28.60
37.30
26.10
25.10
41.60
37.00
27.20
37.40
34.90
25.00
35.20
29.20
23.30
37.90
30.10
23.00
rataan
31 Lampiran 3 Hasil pengujian MFA
Ulangan MFA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 rataan
X 41.30 40.20 37.20 36.60 32.90 36.60 36.60 42.40 42.40 42.00 41.50 41.50 41.10 41.10 41.10 40.90 40.90 40.20 40.00 39.60 39.30 39.30 39.10 38.60 38.60 37.90 37.90 37.80 37.50 37.30 39.30
Pangkal R 34.40 34.40 33.30 30.20 35.50 35.50 33.50 33.50 33.30 33.30 33.10 33.00 32.90 32.40 32.40 32.40 32.20 36.70 36.60 36.60 36.60 31.80 31.50 31.00 30.80 30.80 30.60 30.60 30.60 30.60 33.00
T 21.80 23.90 24.30 25.60 26.20 26.30 26.60 27.10 27.10 27.20 27.40 27.60 27.80 28.10 28.60 29.40 29.60 30.20 30.40 30.70 21.80 23.90 24.30 25.60 32.60 27.10 27.20 27.40 27.60 34.50 27.30
Pohon (d=28 cm) Tengah X R T 33.30 35.90 25.80 43.90 36.50 26.60 32.40 39.60 24.90 35.60 37.90 26.30 43.90 31.00 24.40 38.20 35.70 26.30 34.80 35.50 29.70 32.30 29.60 26.10 36.00 29.90 29.40 38.50 34.50 29.60 35.80 36.80 29.50 36.00 38.30 24.90 36.30 31.50 27.00 34.60 35.20 26.60 36.50 34.60 24.90 35.20 33.00 26.30 30.70 37.70 24.40 32.40 27.60 26.30 32.80 29.90 29.70 33.70 30.20 26.10 30.50 29.60 22.20 31.80 29.90 26.60 31.90 28.50 30.10 34.80 24.20 21.80 35.80 26.50 31.60 34.40 31.50 33.70 37.70 35.20 22.00 32.00 34.60 30.40 35.50 33.00 27.00 38.20 37.70 29.10 35.20 33.10 27.00
X 36.30 34.60 36.50 35.20 43.90 32.40 32.80 33.70 33.30 38.50 35.80 36.00 36.30 43.90 36.50 35.20 30.70 32.40 32.80 33.70 33.30 43.90 32.40 35.60 43.90 38.20 34.80 43.90 36.00 38.50 36.40
Ujung R 27.60 29.90 27.70 29.70 34.60 33.00 37.70 27.60 29.90 24.20 25.50 31.50 35.20 34.60 33.00 37.70 27.60 29.90 27.70 29.70 32.30 29.00 27.00 30.40 37.10 32.60 22.00 27.70 29.70 26.90 30.30
T 27.60 24.50 29.20 25.20 23.60 21.50 28.20 23.80 28.10 27.50 23.40 22.30 21.10 24.50 29.90 24.30 28.20 20.90 27.20 23.80 22.00 25.70 26.60 24.70 24.50 29.20 25.20 23.60 21.50 28.20 25.20
32
Lampiran 3 Hasil pengujian MFA
Ulangan MFA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 rataan
X 30.80 31.50 34.60 32.70 33.70 36.30 41.10 42.10 42.90 43.30 44.20 45.00 46.00 43.20 47.70 31.00 31.70 32.20 33.50 33.70 36.30 41.10 42.10 42.90 43.30 44.20 45.00 46.00 46.00 42.50 39.60
Pangkal R 31.70 32.20 31.00 31.70 32.20 30.50 31.70 32.20 33.50 33.70 36.30 29.40 29.70 29.70 30.00 30.10 30.10 30.50 33.70 31.70 32.20 33.50 33.70 36.30 33.50 33.70 36.30 31.70 32.20 33.50 32.30
T 31.40 26.50 25.60 28.80 29.00 25.10 25.40 22.60 22.90 23.50 23.90 28.00 25.10 25.40 28.60 28.60 29.20 23.90 30.50 33.10 30.70 23.40 23.40 32.50 24.70 26.60 27.50 30.10 30.10 30.50 25.90
Pohon (d=30 cm) Tengah X R T 31.00 31.70 28.60 31.70 32.20 21.20 32.20 33.50 29.20 33.50 33.70 23.90 33.70 36.30 30.50 36.30 30.50 33.10 41.10 31.70 30.70 42.10 32.20 23.40 42.90 33.50 23.40 43.30 33.70 32.50 44.20 36.30 24.70 45.00 29.40 26.60 46.00 29.70 30.70 46.00 29.70 31.40 47.70 30.00 26.50 31.00 30.10 25.60 31.70 30.10 28.80 32.20 30.50 20.30 33.50 33.70 25.10 33.70 36.30 25.40 36.30 30.50 21.30 41.10 31.70 21.60 42.10 32.20 21.70 42.90 33.50 22.50 43.30 33.70 22.50 44.20 36.30 23.50 45.00 29.40 23.90 46.00 31.70 20.30 46.00 32.20 25.10 47.70 33.50 25.40 39.80 32.30 25.60
X 25.50 33.10 40.10 36.40 37.60 37.10 36.10 37.20 34.00 38.10 35.70 42.10 45.00 46.00 44.20 46.00 47.70 41.10 25.50 33.10 40.10 36.40 37.60 37.10 36.10 37.20 34.00 38.10 35.70 42.10 37.90
Ujung R 28.60 29.40 34.70 35.10 35.70 28.20 28.50 28.30 23.00 28.20 28.50 28.30 23.00 30.10 30.20 27.50 28.60 29.40 34.70 35.10 35.70 28.20 28.50 28.30 23.00 28.70 31.30 31.80 37.80 27.50 29.90
T 20.00 20.50 20.50 20.60 20.60 20.60 21.10 21.30 22.00 22.00 22.30 22.60 22.60 22.90 23.80 23.90 23.90 24.30 25.10 25.60 26.00 26.10 26.30 26.30 26.50 26.80 27.20 27.40 27.90 28.00 23.80
33 Lampiran 3 Hasil pengujian sifat termal
Diameter
Bagian
Segmen Ulangan x
pangkal
r
Pohon (d=25 cm)
t
x
Tengah
r
t
x
Ujung
r
t
a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan
k 6 Volt 9 Volt 12 Volt 0.09 0.16 0.25 0.09 0.16 0.25 0.09 0.16 0.25 0.08 0.15 0.21 0.08 0.15 0.21 0.08 0.15 0.21 0.08 0.13 0.21 0.08 0.13 0.21 0.08 0.13 0.21 0.09 0.16 0.24 0.09 0.16 0.24 0.09 0.16 0.24 0.07 0.14 0.20 0.07 0.13 0.19 0.07 0.14 0.20 0.09 0.13 0.21 0.08 0.13 0.21 0.09 0.13 0.21 0.08 0.14 0.23 0.08 0.14 0.23 0.08 0.14 0.23 0.08 0.14 0.19 0.08 0.14 0.19 0.08 0.14 0.19 0.08 0.13 0.20 0.08 0.13 0.19 0.08 0.13 0.19
34 Lampiran 3 Hasil pengujian sifat termal
Diameter
Bagian
Segmen Ulangan x
pangkal
r
Pohon (d=28 cm)
t
x
Tengah
r
t
x
Ujung
r
t
a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan
k 6 Volt 9 Volt 12 Volt 0.10 0.18 0.22 0.09 0.18 0.21 0.09 0.18 0.21 0.08 0.13 0.21 0.08 0.12 0.20 0.08 0.13 0.21 0.09 0.17 0.17 0.09 0.17 0.17 0.09 0.17 0.17 0.08 0.15 0.20 0.08 0.15 0.20 0.08 0.15 0.20 0.08 0.14 0.18 0.08 0.14 0.18 0.08 0.14 0.18 0.08 0.11 0.20 0.08 0.11 0.20 0.08 0.11 0.20 0.08 0.14 0.22 0.08 0.14 0.22 0.08 0.14 0.22 0.07 0.13 0.20 0.07 0.13 0.20 0.07 0.13 0.20 0.08 0.12 0.16 0.08 0.12 0.16 0.08 0.12 0.16
35 Lampiran 3 Hasil pengujian sifat Termal
Diameter
Bagian
Segmen Ulangan X
pangkal
r
Pohon (d=30 cm)
t
X
Tengah
r
t
X
Ujung
r
t
a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan a b rataan
k 6 Volt 9 Volt 12 Volt 0.19 0.20 0.09 0.09 0.18 0.20 0.09 0.18 0.20 0.09 0.13 0.20 0.09 0.12 0.19 0.09 0.12 0.20 0.09 0.17 0.16 0.09 0.17 0.16 0.09 0.17 0.16 0.09 0.14 0.19 0.09 0.14 0.19 0.09 0.14 0.19 0.08 0.14 0.16 0.08 0.14 0.16 0.08 0.14 0.16 0.08 0.14 0.20 0.08 0.14 0.19 0.08 0.14 0.19 0.09 0.15 0.18 0.09 0.15 0.18 0.09 0.15 0.18 0.08 0.13 0.18 0.08 0.13 0.18 0.08 0.13 0.18 0.08 0.13 0.18 0.08 0.13 0.17 0.08 0.13 0.18
36
Lampiran 4 Hasil pengujian sifat listrik G(konduktansi) Diameter
Bagian
Segmen
r
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
a
1.37429E-07
2.46E-07
4.64E-07
2.01E-06
4.31E-08
7.72E-08
1.46E-07
6.31E-07
8.37E-11
7.84E-12
4.08E-12
3.6E-12
296.869999
27.80073
14.48537
12.75365
b
1.38811E-07
2.48E-07
4.69E-07
2.03E-06
4.36E-08
7.8E-08
1.47E-07
6.37E-07
8.46E-11
7.92E-12
4.13E-12
3.63E-12
299.853617
28.08014
14.63095
12.88182
1.3812E-07
2.47E-07
4.66E-07
2.02E-06
4.34E-08
7.76E-08
1.46E-07
6.34E-07
8.41E-11
7.88E-12
4.11E-12
3.61E-12
298.361808
27.94044
14.55816
12.81774
a
2.33129E-08
1.35E-07
1.46E-07
7.66E-07
6.23E-09
3.61E-08
3.89E-08
2.05E-07
7.53E-12
5.29E-12
2.74E-12
2.82E-12
22.7203447
15.95032
8.254003
8.512138
b
2.35472E-08
1.37E-07
1.47E-07
7.74E-07
6.29E-09
3.65E-08
3.93E-08
2.07E-07
7.61E-12
5.34E-12
2.76E-12
2.85E-12
22.9486899
16.11062
8.336958
8.597687
2.343E-08
1.36E-07
1.46E-07
7.7E-07
6.26E-09
3.63E-08
3.91E-08
2.06E-07
7.57E-12
5.31E-12
2.75E-12
2.84E-12
22.8345173
16.03047
8.29548
8.554912
a
3.42001E-09
1.7E-07
1.34E-07
2.06E-06
9.76E-10
4.86E-08
3.81E-08
5.87E-07
2.87E-12
5.48E-12
2.73E-12
2.05E-12
9.26908506
17.65951
8.816121
6.62412
b
3.45439E-09
1.72E-07
1.35E-07
2.08E-06
9.86E-10
4.91E-08
3.85E-08
5.93E-07
2.9E-12
5.53E-12
2.76E-12
2.08E-12
9.36224169
17.83699
8.904725
6.690695
3.4372E-09
1.71E-07
1.34E-07
2.07E-06
9.81E-10
4.88E-08
3.83E-08
5.9E-07
2.89E-12
5.5E-12
2.75E-12
2.06E-12
9.31566338
17.74825
8.860423
6.657408
a
3.74777E-08
2.07E-07
2.33E-07
3E-06
1.53E-08
8.43E-08
9.48E-08
1.22E-06
1.36E-11
8.16E-12
3.63E-12
3.34E-12
62.7096589
37.56441
16.70486
15.38196
b
3.78543E-08
2.09E-07
2.35E-07
3.03E-06
1.54E-08
8.51E-08
9.57E-08
1.23E-06
1.38E-11
8.24E-12
3.67E-12
3.37E-12
63.3399067
37.94195
16.87275
15.53655
3.7666E-08
2.08E-07
2.34E-07
3.01E-06
1.54E-08
8.47E-08
9.52E-08
1.23E-06
1.37E-11
8.2E-12
3.65E-12
3.36E-12
63.0247828
37.75318
16.78881
15.45926
a
3.10689E-08
2.49E-07
8.63E-08
2.36E-06
8E-09
6.42E-08
2.22E-08
6.08E-07
1.14E-11
1.83E-11
2.74E-12
2.84E-12
33.0632186
53.08453
7.959642
8.245413
b
3.13811E-08
2.52E-07
8.72E-08
2.39E-06
8.08E-09
6.48E-08
2.24E-08
6.14E-07
1.15E-11
1.84E-11
2.77E-12
2.86E-12
33.3955122
53.61804
8.039639
8.328282
3.1225E-08
2.51E-07
8.68E-08
2.38E-06
8.04E-09
6.45E-08
2.23E-08
6.11E-07
1.14E-11
1.84E-11
2.75E-12
2.85E-12
33.2293654
53.35129
7.999641
8.286847
a
1.33111E-08
5.55E-08
9.03E-08
2.68E-06
4.85E-09
2.02E-08
3.29E-08
9.75E-07
6.71E-12
3.96E-12
3.16E-12
2.23E-12
27.57435
16.28112
13.00878
9.164037
b
1.34449E-08
5.61E-08
9.12E-08
2.7E-06
4.89E-09
2.04E-08
3.32E-08
9.85E-07
6.77E-12
4E-12
3.2E-12
2.25E-12
27.8514791
16.44475
13.13952
9.256138
1.3378E-08
5.58E-08
9.07E-08
2.69E-06
4.87E-09
2.03E-08
3.3E-08
9.8E-07
6.74E-12
3.98E-12
3.18E-12
2.24E-12
27.7129146
16.36294
13.07415
9.210088
a
7.81851E-09
1.3E-07
1.41E-07
1.32E-06
2.13E-09
3.53E-08
3.85E-08
3.59E-07
6.34E-12
4.58E-12
3.35E-12
2.87E-12
19.5191321
14.09906
10.30935
8.839783
b
7.89709E-09
1.31E-07
1.43E-07
1.33E-06
2.15E-09
3.57E-08
3.89E-08
3.63E-07
6.4E-12
4.63E-12
3.38E-12
2.9E-12
19.7153043
14.24076
10.41296
8.928625
7.8578E-09
1.3E-07
1.42E-07
1.33E-06
2.14E-09
3.55E-08
3.87E-08
3.61E-07
6.37E-12
4.6E-12
3.37E-12
2.89E-12
19.6172182
14.16991
10.36116
8.884204
a
3.19465E-08
2.58E-07
1.18E-07
2.92E-07
8.62E-09
6.96E-08
3.18E-08
7.88E-08
1.04E-11
8.37E-12
2.46E-12
2.34E-12
31.6266266
25.49321
7.494953
7.126602
b
3.22675E-08
2.6E-07
1.19E-07
2.95E-07
8.7E-09
7.03E-08
3.21E-08
7.96E-08
1.05E-11
8.45E-12
2.48E-12
2.36E-12
31.9444822
25.74942
7.570279
7.198226
3.2107E-08
2.59E-07
1.19E-07
2.94E-07
8.66E-09
6.99E-08
3.2E-08
7.92E-08
1.04E-11
8.41E-12
2.47E-12
2.35E-12
31.7855544
25.62131
7.532616
7.162414
a
1.78234E-08
8.06E-08
7.82E-08
5.4E-07
6.33E-09
2.86E-08
2.78E-08
1.92E-07
6.8E-12
6.58E-12
3E-12
2.61E-12
27.2744697
26.38856
12.02896
10.46975
b
1.80026E-08
8.14E-08
7.9E-08
5.46E-07
6.39E-09
2.89E-08
2.8E-08
1.94E-07
6.87E-12
6.65E-12
3.03E-12
2.64E-12
27.5485849
26.65377
12.14985
10.57497
1.7913E-08
8.1E-08
7.86E-08
5.43E-07
6.36E-09
2.88E-08
2.79E-08
1.93E-07
6.84E-12
6.62E-12
3.02E-12
2.62E-12
27.4115273
26.52117
12.08941
10.52236
rataan
t
rataan
Pohon (d=25 cm)
X
rataan
Tengah
r
rataan
t
rataan
X
rataan
Ujung
r
rataan
t
ε (konstanta dielektrik)
Cs( kapasitansi seri)
1000
rataan
Pangkal
konduktivitas
Ulangan
rataan
Lampiran 4 Hasil pengujian sifat listrik Z(impedansi) Diameter
Bagian
Segmen
X
1000
10000
a
6933558
2768787
b
7003242
2796614
rataan
pangkal
r
t
Pohon (d=25 cm)
X
Tengah
r
t
X
Ujung
r
37
t
Rs (resistansi seri)
Phase
Ls (induktansi seri)
Ulangan 100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
392428
43986.96
6673167
1904331
72164.37
3925.474
-15.6713
-46.3073
-79.003
-84.4556
299.5547
31.98726
0.613905
0.006973
396372
44429.04
6740234
1923470
72889.64
3964.926
-15.8288
-46.7727
-79.797
-85.3044
302.5653
32.30874
0.620075
0.007043
6968400
2782700
394400
44208
6706700
1913900
72527
3945.2
-15.75
-46.54
-79.4
-84.88
301.06
32.148
0.61699
0.007008
a
27339615
3352454
577975.6
55894.13
17600555
1535683
49166.93
2417.452
-49.6804
-62.4263
-84.6944
-87.0824
3329.668
47.42867
0.916534
0.008887
b
27614385
3386147
583784.4
56455.88
17777445
1551117
49661.07
2441.748
-50.1797
-63.0537
-85.5456
-87.9576
3363.132
47.90534
0.925746
0.008977
rataan
27477000
3369300
580880
56175
17689000
1543400
49414
2429.6
-49.93
-62.74
-85.12
-87.52
3346.4
47.667
0.92114
0.008932
a
55857310
4409243
577985.6
77709.5
10777840
3341608
45080.47
12546.95
-78.4757
-138.584
-85.1024
-80.3065
8722.867
45.78393
0.917092
0.012206
b
56418690
4453557
583794.5
78490.5
10886160
3375192
45533.54
12673.05
-79.2644
-139.976
-85.9577
-81.1136
8810.534
46.24407
0.926309
0.012328
rataan
56138000
4431400
580890
78100
10832000
3358400
45307
12610
-78.87
-139.28
-85.53
-80.71
8766.7
46.014
0.9217
0.012267
a
13433495
2165120
436546.3
47656.52
6831770
979239.2
44755.1
6874.654
-59.1329
-62.7945
-83.6994
-81.3015
1840.949
30.73356
0.691117
0.007505
b
13568505
2186880
440933.7
48135.48
6900431
989080.8
45204.9
6943.746
-59.7272
-63.4256
-84.5406
-82.1186
1859.451
31.04244
0.698063
0.007581
rataan
13501000
2176000
438740
47896
6866100
984160
44980
6909.2
-59.43
-63.11
-84.12
-81.71
1850.2
30.888
0.69459
0.007543
a
16030445
3870053
576184.6
56056.31
8063878
3772642
28945.55
7500.509
-59.501
12.8156
-86.6844
-81.8985
2204.92
13.73299
0.915868
0.008842
b
16191555
3908948
581975.4
56619.69
8144922
3810558
29236.46
7575.891
-60.099
12.9444
-87.5556
-82.7216
2227.08
13.87101
0.925072
0.00893
rataan
16111000
3889500
579080
56338
8104400
3791600
29091
7538.2
-59.8
12.88
-87.12
-82.31
2216
13.802
0.92047
0.008886
a
24941665
4088356
498584.6
72085.76
8363970
937001.5
22671.08
14054.38
-70.058
-76.3663
-86.9531
-78.3662
3739.708
63.33573
0.792707
0.011252
b
25192335
4129445
503595.5
72810.24
8448030
946418.6
22898.93
14195.63
-70.7621
-77.1338
-87.827
-79.1538
3777.293
63.97227
0.800673
0.011366
rataan
25067000
4108900
501090
72448
8406000
941710
22785
14125
-70.41
-76.75
-87.39
-78.76
3758.5
63.654
0.79669
0.011309
a
25363545
4061292
471550.4
55017.53
5080371
2158454
31746.47
4031.641
-101.042
-57.6006
-85.7093
-85.371
3954.926
54.75286
0.748787
0.008733
b
25618455
4102109
476289.6
55570.47
5131430
2180147
32065.53
4072.16
-102.058
-58.1795
-86.5707
-86.229
3994.674
55.30314
0.756313
0.008821
rataan
25491000
4081700
473920
55294
5105900
2169300
31906
4051.9
-101.55
-57.89
-86.14
-85.8
3974.8
55.028
0.75255
0.008777
a
24011340
2437054
642451.6
67381.4
18604510
1546827
49185.84
1339.469
-39.014
-128.753
-85.182
-88.4157
2415.96
29.97239
1.019477
0.010722
b
24252660
2461547
648908.4
68058.6
18791490
1562373
49680.17
1352.931
-39.4061
-130.047
-86.0381
-89.3043
2440.241
30.27362
1.029723
0.01083
rataan
24132000
2449300
645680
67720
18698000
1554600
49433
1346.2
-39.21
-129.4
-85.61
-88.86
2428.1
30.123
1.0246
0.010776
a
48932110
2442526
525578.9
60363.67
43104395
485918.2
21827.32
1987.811
-28.1088
-78.1374
-87.1819
-87.6695
3685.878
38.09656
0.83576
0.009602
b
49423890
2467074
530861.1
60970.34
43537605
490801.8
22046.69
2007.789
-28.3913
-78.9227
-88.0581
-88.5506
3722.922
38.47944
0.84416
0.009698
rataan
49178000
2454800
528220
60667
43321000
488360
21937
1997.8
-28.25
-78.53
-87.62
-88.11
3704.4
38.288
0.83996
0.00965
38
Lampiran 4 Hasil pengujian sifat listrik G(konduktansi) Diameter
Bagian
Segmen
X
r
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
a
1.17689E-08
3E-07
1.34E-07
5.92E-07
4.22E-09
1.07E-07
4.79E-08
2.12E-07
1.26E-11
2.98E-11
3.12E-12
3.02E-12
51.1343428
120.4331
12.63376
12.22899
b
1.18871E-08
3.03E-07
1.35E-07
5.98E-07
4.26E-09
1.09E-07
4.84E-08
2.14E-07
1.28E-11
3.01E-11
3.15E-12
3.05E-12
51.6482558
121.6435
12.76073
12.35189
1.1828E-08
3.01E-07
1.34E-07
5.95E-07
4.24E-09
1.08E-07
4.82E-08
2.13E-07
1.27E-11
2.99E-11
3.14E-12
3.04E-12
51.3912993
121.0383
12.69725
12.29044
a
2.91824E-08
2.64E-07
1E-07
1.45E-06
7.51E-09
6.78E-08
2.57E-08
3.73E-07
9.29E-12
9.01E-12
2.54E-12
2.54E-12
27.0198176
26.19968
7.38937
7.385899
b
2.94756E-08
2.66E-07
1.01E-07
1.46E-06
7.59E-09
6.85E-08
2.6E-08
3.76E-07
9.39E-12
9.1E-12
2.57E-12
2.57E-12
27.2913736
26.46299
7.463635
7.460129
2.9329E-08
2.65E-07
1.01E-07
1.45E-06
7.55E-09
6.82E-08
2.59E-08
3.75E-07
9.34E-12
9.06E-12
2.55E-12
2.55E-12
27.1555956
26.33133
7.426503
7.423014
a
7.03007E-08
3.63E-07
2.42E-07
2.9E-06
2.3E-08
1.19E-07
7.9E-08
9.47E-07
2.26E-11
2.22E-11
2.95E-12
2.38E-12
83.2384553
81.96165
10.87967
8.760089
b
7.10073E-08
3.67E-07
2.44E-07
2.93E-06
2.32E-08
1.2E-07
7.98E-08
9.57E-07
2.28E-11
2.25E-11
2.98E-12
2.4E-12
84.0750227
82.78538
10.98901
8.84813
rataan
7.0654E-08
3.65E-07
2.43E-07
2.92E-06
2.31E-08
1.19E-07
7.94E-08
9.52E-07
2.27E-11
2.23E-11
2.97E-12
2.39E-12
83.656739
82.37351
10.93434
8.804109
a
4.8366E-08
3.55E-07
1.29E-07
4.33E-06
1.56E-08
1.14E-07
4.15E-08
1.39E-06
4.58E-11
2.24E-11
2.75E-12
2.67E-12
166.60623
81.46271
9.988846
9.715952
b
4.8852E-08
3.58E-07
1.3E-07
4.37E-06
1.57E-08
1.15E-07
4.19E-08
1.41E-06
4.63E-11
2.26E-11
2.77E-12
2.7E-12
168.280665
82.28143
10.08924
9.8136
rataan
Pohon (d=28 cm)
t
X
rataan
Tengah
r
4.8609E-08
3.56E-07
1.29E-07
4.35E-06
1.57E-08
1.15E-07
4.17E-08
1.4E-06
4.6E-11
2.25E-11
2.76E-12
2.68E-12
167.443447
81.87207
10.03904
9.764776
a
3.52081E-09
7.83E-10
1.34E-07
3.7E-07
1E-09
2.23E-10
3.82E-08
1.05E-07
5.89E-12
1.64E-12
3.02E-12
2.7E-12
18.9454426
5.272432
9.719967
8.687806
b
3.55619E-09
7.91E-10
1.35E-07
3.74E-07
1.01E-09
2.25E-10
3.85E-08
1.06E-07
5.95E-12
1.66E-12
3.05E-12
2.73E-12
19.1358491
5.325421
9.817655
8.77512
rataan
t
3.5385E-09
7.87E-10
1.35E-07
3.72E-07
1.01E-09
2.24E-10
3.84E-08
1.06E-07
5.92E-12
1.65E-12
3.04E-12
2.72E-12
19.0406459
5.298926
9.768811
8.731463
a
4.22994E-08
1.12E-07
3.21E-07
9.36E-06
1.16E-08
3.06E-08
8.79E-08
2.57E-06
1.4E-11
8.11E-12
6.46E-12
5.87E-12
43.3357345
25.10762
20.00066
18.17883
b
4.27246E-08
1.13E-07
3.24E-07
9.46E-06
1.17E-08
3.09E-08
8.88E-08
2.59E-06
1.41E-11
8.19E-12
6.53E-12
5.93E-12
43.7712695
25.35996
20.20167
18.36153
rataan
X
4.2512E-08
1.12E-07
3.22E-07
9.41E-06
1.17E-08
3.07E-08
8.83E-08
2.58E-06
1.41E-11
8.15E-12
6.49E-12
5.9E-12
43.553502
25.23379
20.10116
18.27018
a
5.09181E-08
1.29E-08
2.1E-07
9.18E-07
1.43E-08
3.61E-09
5.9E-08
2.58E-07
1.22E-10
3.29E-12
3.23E-12
2.23E-12
386.430569
10.46197
10.26795
7.068497
b
5.14299E-08
1.3E-08
2.12E-07
9.27E-07
1.45E-08
3.65E-09
5.96E-08
2.61E-07
1.23E-10
3.33E-12
3.27E-12
2.25E-12
390.314293
10.56712
10.37114
7.139538
rataan
Ujung
r
t
ε (konstanta dielektrik)
Cs( kapasitansi seri)
1000
rataan
pangkal
konduktivitas
Ulangan
5.1174E-08
1.29E-08
2.11E-07
9.23E-07
1.44E-08
3.63E-09
5.93E-08
2.59E-07
1.22E-10
3.31E-12
3.25E-12
2.24E-12
388.372431
10.51454
10.31955
7.104017
a
2.32402E-08
8.21E-08
7.81E-08
2.58E-06
5.97E-09
2.11E-08
2.01E-08
6.64E-07
7.48E-12
4.29E-12
2.87E-12
2.32E-12
21.7218629
12.45949
8.321439
6.740212
b
2.34738E-08
8.29E-08
7.89E-08
2.61E-06
6.03E-09
2.13E-08
2.03E-08
6.7E-07
7.56E-12
4.34E-12
2.9E-12
2.35E-12
21.9401731
12.58471
8.405071
6.807953
rataan
2.3357E-08
8.25E-08
7.85E-08
2.59E-06
6E-09
2.12E-08
2.02E-08
6.67E-07
7.52E-12
4.31E-12
2.88E-12
2.33E-12
21.831018
12.5221
8.363255
6.774083
a
1.5329E-08
1.92E-07
1.03E-07
1.54E-06
4.81E-09
6.02E-08
3.24E-08
4.82E-07
5.22E-12
6.62E-12
3.19E-12
3.01E-12
18.4932472
23.44315
11.29076
10.66524
b
1.5483E-08
1.94E-07
1.04E-07
1.55E-06
4.86E-09
6.08E-08
3.27E-08
4.87E-07
5.27E-12
6.69E-12
3.22E-12
3.04E-12
18.679109
23.67876
11.40423
10.77243
rataan
1.5406E-08
1.93E-07
1.04E-07
1.55E-06
4.83E-09
6.05E-08
3.25E-08
4.85E-07
5.25E-12
6.65E-12
3.2E-12
3.03E-12
18.5861781
23.56096
11.3475
10.71883
Lampiran 4 Hasil pengujian sifat listrik Diameter
Bagian
Segmen
X
pangkal
r
t
Pohon (d=28 cm)
X
Tengah
r
t
X
Ujung
r
39
t
Z(impedansi)
Ulangan
Rs (resistansi seri)
Phase
Ls (induktansi seri)
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
a
1000000
1000
10000
100000
1000000
12615605
3258128
506027.2
52181.78
1891993
3214845
34588.19
1628.318
-80.9731
9.30325
b
12742395
3290873
511112.9
52706.22
1911008
3247155
34935.81
1644.683
-81.7869
9.39675
-85.6496
-87.769
1985.125
8.428844
0.803472
0.008301
-86.5104
-88.6511
2005.076
8.513556
0.811548
rataan
0.008385
12679000
3274500
508570
52444
1901500
3231000
34762
1636.5
-81.38
a
9.35
-86.08
-88.21
1995.1
8.4712
0.80751
0.008343
24354615
2116266
621198.4
62285.01
17484140
1192209
38985.1
5672.296
b
43.8994
-55.4315
-85.968
-84.3561
2698.44
27.82916
0.986712
0.009871
24599385
2137535
627441.6
62910.99
17659860
1204191
39376.91
rataan
24477000
2126900
624320
62598
17572000
1198200
39181
5729.304
44.3406
-55.9886
-86.832
-85.2039
2725.56
28.10885
0.996628
0.009971
5700.8
44.12
-55.71
-86.4
-84.78
2712
27.969
0.99167
a
0.009921
10593765
2624213
538722.9
67669.95
7969552
2526703
b
70900.72
13421.56
-41.004
-15.5917
-82.0278
-78.1672
1110.918
11.28231
0.849949
0.010556
10700235
2650587
544137.2
68350.05
8049648
2552097
rataan
71613.29
13556.45
-41.4161
-15.7484
-82.8522
-78.9528
1122.083
11.3957
0.858491
0.010662
10647000
2637400
541430
68010
8009600
2539400
71257
13489
-41.21
-15.67
-82.44
-78.56
1116.5
a
20169645
2695455
575388.6
61220.36
19874130
2601925
43057.63
16374.72
9.7709
-15.0544
-85.2815
-74.1176
547.5087
11.339
0.85422
0.010609
11.19773
0.913191
b
0.009389
20372355
2722545
581171.4
61835.64
20073870
2628075
43490.37
16539.29
9.8691
-15.2057
-86.1386
-74.8625
553.0113
rataan
11.31027
0.922369
0.009483
20271000
2709000
578280
61528
19974000
2615000
43274
16457
9.82
-15.13
-85.71
-74.49
a
550.26
11.254
0.91778
0.009436
26858035
9607223
522414.8
58315.96
2565309
72998.18
36965.25
1272.207
-84.0974
-89.9878
-85.5103
b
27127965
9703778
527665.2
58902.05
2591091
73731.83
37336.76
1284.993
-84.9426
-90.8922
-86.3697
-88.3063
4255.018
152.9017
0.829362
0.009279
-89.1938
4297.782
154.4384
0.837698
rataan
0.009373
26993000
9655500
525040
58609
2578200
73365
37151
1278.6
-84.52
-90.44
a
-85.94
-88.75
4276.4
153.67
0.83353
0.009326
14102135
1993582
244640.7
27809.26
8496902
447869.4
19382.6
7312.355
-52.6853
b
-76.6349
-85.0327
-74.3763
1791.299
30.91764
0.38813
0.004271
14243865
2013618
247099.4
28088.75
8582298
452370.6
19577.4
7385.846
rataan
14173000
2003600
245870
27949
8539600
450120
19480
7349.1
-53.2148
-77.4051
-85.8873
-75.1238
1809.302
31.22837
0.39203
0.004313
-52.95
-77.02
-85.46
-74.75
1800.3
31.073
0.39008
a
0.004292
19399515
4792418
490007.7
70949.47
19356730
298241.3
50870.37
b
4667.247
3.81085
85.99785
-83.6198
-85.7989
206.0944
76.12546
0.775652
0.011267
19594485
4840583
494932.4
71662.53
19551270
301238.7
51381.63
rataan
4714.154
3.84915
86.86215
-84.4602
-86.6612
208.1657
76.89054
0.783448
0.011381
19497000
4816500
492470
71306
19454000
299740
51126
4690.7
3.83
86.43
-84.04
-86.23
207.13
a
27752540
3876520
550125.6
68981.36
18080145
1246238
23880
12408.65
-49.1033
-108.206
-87.0725
-99.8582
3350.961
76.508
0.77955
0.011324
58.42242
0.874724
b
0.0108
28031460
3915480
555654.5
69674.64
18261855
1258763
24120
12533.36
-49.5968
-109.294
-87.9476
-100.862
3384.639
rataan
59.00958
0.883516
0.010908
27892000
3896000
552890
69328
18171000
1252500
24000
12471
-49.35
-108.75
-87.51
-100.36
a
3367.8
58.716
0.87912
0.010854
53181755
2861123
494923
52501.18
43790945
1587224
25523.74
4283.276
-34.3972
-56.0285
-86.6048
b
53716245
2889878
499897.1
53028.83
44231055
1603176
25780.26
4326.324
-34.7429
-56.5916
-87.4752
-94.2066
4802.766
37.88662
0.786647
0.008328
-95.1534
4851.035
38.26739
0.794553
rataan
0.008412
53449000
2875500
497410
52765
44011000
1595200
25652
4304.8
-34.57
-56.31
-87.04
-94.68
4826.9
38.077
0.7906
0.00837
40
Lampiran 4 Hasil pengujian sifat listrik G(konduktansi) Diameter
Bagian
Segmen
X
pangkal
r
Pohon (d=30 cm)
X
Tengah
r
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
a
2.3275E-08
3.46E-07
2.84E-07
1.38E-06
8.66E-09
1.29E-07
1.06E-07
5.15E-07
9.08E-12
1.13E-11
3.21E-12
2.99E-12
38.1440324
47.33348
13.47325
12.57041
b
2.3509E-08
3.49E-07
2.87E-07
1.4E-06
8.75E-09
1.3E-07
1.07E-07
5.2E-07
9.17E-12
1.14E-11
3.24E-12
3.02E-12
38.5273895
47.80919
13.60866
12.69674
rataan
2.3392E-08
3.48E-07
2.85E-07
1.39E-06
8.7E-09
1.29E-07
1.06E-07
5.17E-07
9.12E-12
1.13E-11
3.22E-12
3.01E-12
38.335711
47.57133
13.54096
12.63357
a
7.53802E-08
1.52E-07
6.74E-08
8.81E-07
1.96E-08
3.97E-08
1.76E-08
2.29E-07
3.77E-11
7.24E-12
2.73E-12
2.57E-12
111.058035
21.30772
8.023445
7.571354
b
7.61378E-08
1.54E-07
6.81E-08
8.89E-07
1.98E-08
4.01E-08
1.78E-08
2.32E-07
3.81E-11
7.31E-12
2.75E-12
2.6E-12
112.174196
21.52187
8.104082
7.647448
7.5759E-08
1.53E-07
6.78E-08
8.85E-07
1.97E-08
3.99E-08
1.77E-08
2.31E-07
3.79E-11
7.28E-12
2.74E-12
2.59E-12
111.616116
21.41479
8.063763
7.609401
a
2.92769E-08
2.76E-07
9.33E-08
1.36E-06
8.22E-09
7.76E-08
2.62E-08
3.81E-07
6.12E-11
1.54E-11
3.3E-12
3.22E-12
193.997216
48.97008
10.44853
10.21416
b
2.95711E-08
2.79E-07
9.42E-08
1.37E-06
8.3E-09
7.83E-08
2.64E-08
3.85E-07
6.18E-11
1.56E-11
3.33E-12
3.25E-12
195.946937
49.46224
10.55354
10.31682
rataan
2.9424E-08
2.78E-07
9.38E-08
1.37E-06
8.26E-09
7.79E-08
2.63E-08
3.83E-07
6.15E-11
1.55E-11
3.31E-12
3.24E-12
194.972076
49.21616
10.50103
10.26549
a
5.1339E-08
8.68E-08
1.19E-07
1.72E-06
1.78E-08
3.01E-08
4.12E-08
5.97E-07
1.95E-11
6.56E-12
3.18E-12
3.04E-12
76.5331318
25.69602
12.47071
11.92903
b
5.1855E-08
8.76E-08
1.2E-07
1.74E-06
1.8E-08
3.04E-08
4.16E-08
6.03E-07
1.97E-11
6.62E-12
3.21E-12
3.07E-12
77.302309
25.95427
12.59604
12.04892
rataan
25.82515
12.53338
11.98897
5.1597E-08
8.72E-08
1.19E-07
1.73E-06
1.79E-08
3.03E-08
4.14E-08
6E-07
1.96E-11
6.59E-12
3.2E-12
3.06E-12
76.9177204
a
5.43041E-08
2.99E-07
1.05E-07
4.08E-07
1.42E-08
7.84E-08
2.74E-08
1.07E-07
2.04E-10
9.75E-12
2.88E-12
2.43E-12
603.148134
28.9001
8.524867
7.211829
b
5.48499E-08
3.02E-07
1.06E-07
4.12E-07
1.44E-08
7.92E-08
2.77E-08
1.08E-07
2.06E-10
9.85E-12
2.91E-12
2.46E-12
609.209924
29.19055
8.610544
7.28431
rataan
t
5.4577E-08
3E-07
1.05E-07
4.1E-07
1.43E-08
7.88E-08
2.76E-08
1.08E-07
2.05E-10
9.8E-12
2.89E-12
2.45E-12
606.179029
29.04533
8.567706
7.24807
a
7.98736E-08
2.61E-07
1.87E-07
2.2E-06
2.01E-08
6.57E-08
4.7E-08
5.53E-07
5.48E-11
1.07E-11
3.07E-12
2.79E-12
155.732843
30.30054
8.705012
7.93019
b
8.06764E-08
2.64E-07
1.89E-07
2.22E-06
2.03E-08
6.64E-08
4.74E-08
5.58E-07
5.54E-11
1.08E-11
3.1E-12
2.82E-12
157.297997
30.60507
8.792499
8.009891
8.0275E-08
2.63E-07
1.88E-07
2.21E-06
2.02E-08
6.61E-08
4.72E-08
5.55E-07
5.51E-11
1.07E-11
3.08E-12
2.81E-12
156.51542
30.4528
8.748755
7.970041
a
1.18395E-08
2.83E-08
2.61E-07
1.46E-06
3.88E-09
9.29E-09
8.55E-08
4.78E-07
3.78E-12
8.96E-12
3.75E-12
3.09E-12
13.9895948
33.17872
13.88678
11.44751
b
3.92E-09
9.39E-09
8.64E-08
4.82E-07
3.82E-12
9.05E-12
3.79E-12
3.12E-12
14.1301938
33.51217
14.02634
11.56256
rataan
X
Ujung
r
t
ε (konstanta dielektrik)
Cs( kapasitansi seri)
1000
rataan
t
konduktivitas
Ulangan
1.19585E-08
2.86E-08
2.63E-07
1.47E-06
rataan
1.1899E-08
2.85E-08
2.62E-07
1.46E-06
3.9E-09
9.34E-09
8.6E-08
4.8E-07
3.8E-12
9E-12
3.77E-12
3.11E-12
14.0598943
33.34544
13.95656
11.50503
a
1.9495E-07
2.79E-07
7.49E-08
2.23E-07
4.55E-08
6.52E-08
1.75E-08
5.21E-08
1.41E-10
3.56E-11
2.69E-12
2.05E-12
370.748352
93.80576
7.09471
5.410277
b
1.9691E-07
2.82E-07
7.57E-08
2.26E-07
4.6E-08
6.58E-08
1.77E-08
5.27E-08
1.42E-10
3.59E-11
2.72E-12
2.07E-12
374.474466
94.74853
7.166013
5.464651
rataan
1.9593E-07
2.81E-07
7.53E-08
2.24E-07
4.57E-08
6.55E-08
1.76E-08
5.24E-08
1.41E-10
3.58E-11
2.7E-12
2.06E-12
372.611409
94.27714
7.130362
5.437464
a
1.44484E-08
7.27E-08
3.01E-08
3.13E-06
4.09E-09
2.06E-08
8.53E-09
8.87E-07
5.05E-12
6.98E-12
2.94E-12
2.54E-12
16.1532719
22.34155
9.420778
8.132363
b
1.45936E-08
7.34E-08
3.04E-08
3.16E-06
4.14E-09
2.08E-08
8.62E-09
8.96E-07
5.1E-12
7.05E-12
2.97E-12
2.57E-12
16.3156164
22.56609
9.515459
8.214096
1.4521E-08
7.31E-08
3.03E-08
3.15E-06
4.11E-09
2.07E-08
8.57E-09
8.92E-07
5.07E-12
7.02E-12
2.96E-12
2.55E-12
16.2344442
22.45382
9.468119
8.173229
rataan
Lampiran 4 Hasil pengujian sifat listrik Diameter
Bagian
Segmen
X
pangkal
r
t
Pohon (d=30 cm)
X
Tengah
r
t
X
Ujung
r
41
t
Z(impedansi)
Ulangan
Rs (resistansi seri)
Phase
Ls (induktansi seri)
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
100000
1000000
1000
10000
a
100000
1000000
19547770
2224721
496564.7
52825.55
8982860
1729907
70664.9
3900.4
-62.3268
-140.335
-81.4109
-85.3412
2763.115
b
19744230
2247080
501555.3
53356.46
9073140
1747293
71375.1
3939.6
-62.9532
-141.745
-82.2291
-86.1989
2790.885
22.26611
0.782269
0.008385
22.48989
0. 790131
rataan
0.008469
19646000
2235900
499060
53091
9028000
1738600
71020
3920
-62.64
-141.04
-81.82
-85.77
a
2777
22.378
0.7862
0.008427
12361880
2331683
578363.7
61333.79
11635530
837332.3
22789.48
3345.787
-19.6413
-110.495
-87.3013
b
-86.4357
664.5008
34.63396
0.919778
0.009747
12486120
2355117
584176.4
61950.21
11752470
845747.7
23018.52
3379.413
-19.8387
-111.605
rataan
12424000
2343400
581270
61642
11694000
841540
22904
3362.6
-19.74
-111.05
-88.1787
-87.3044
671.1792
34.98204
0.929022
0.009845
-87.74
-86.87
667.84
34.808
0.9244
a
0.009796
33716570
3420213
478565.2
49015.69
33618065
3264496
21580.56
3296.734
4.3581
b
-17.2633
-86.9829
-85.7093
409.8007
16.23442
0.760877
0.007783
34055430
3454587
483374.9
49508.31
33955935
3297305
21797.45
3329.867
4.4019
rataan
-17.4368
-87.8571
-86.5707
413.9193
16.39758
0.768524
0.007861
33886000
3437400
480970
49262
33787000
3280900
21689
3313.3
4.38
-17.35
-87.42
-86.14
411.86
a
16961765
2461332
496097.1
51982.78
14920025
530961.9
29509.71
4697.495
-28.268
-101.948
-86.1571
-84.3959
1284.247
16.316
0.7647
0.007822
38.25079
0.788149
b
0.00824
17132235
2486069
501083
52505.22
15069975
536298.2
29806.29
4744.706
-28.5521
-102.972
-87.023
-85.2441
1297.154
rataan
38.63522
0.796071
0.008322
17047000
2473700
498590
52244
14995000
533630
29658
4721.1
-28.41
-102.46
-86.59
-84.82
a
1290.7
38.443
0.79211
0.008281
18214470
2591478
548672.9
64771.52
18197555
2026119
31791.25
1727.718
-2.4278
-38.3772
-86.2466
b
18397530
2617523
554187.2
65422.49
18380445
2046482
32110.76
1745.082
-2.4522
-38.7629
-87.1134
-88.0277
123.2208
25.71478
0.871759
0.010305
-88.9124
124.4592
25.97322
0.880521
rataan
0.010409
18306000
2604500
551430
65097
18289000
2036300
31951
1736.4
-2.44
-38.57
a
-86.68
-88.47
123.84
25.844
0.87614
0.010357
12036515
1637969
516524.4
56882.16
11688265
708619.1
50340.04
7181.313
-13.741
b
-64.0482
-83.988
-82.3363
457.312
23.50389
0.818149
0.008981
12157485
1654431
521715.6
57453.84
11805735
715740.9
50845.97
7253.487
rataan
12097000
1646200
519120
57168
11747000
712180
50593
7217.4
-13.8791
-64.6919
-84.8321
-83.1638
461.9081
23.74011
0.826371
0.009071
-13.81
-64.37
-84.41
-82.75
459.61
23.622
0.82226
a
0.009026
57099070
1761150
422885
51124.1
38988080
88795.79
47109.27
b
3844.979
-46.7053
-92.4256
-83.182
-85.2616
6639.337
27.99433
0.668849
0.008113
57672930
1778850
427135.1
51637.91
39379920
89688.21
47582.73
rataan
3883.622
-47.1747
-93.3545
-84.018
-86.1185
6706.064
28.27568
0.675571
0.008195
57386000
1770000
425010
51381
39184000
89242
47346
3864.3
-46.94
-92.89
-83.6
-85.69
6672.7
28.135
0.67221
0.008154
a
4946444
3544787
586035.1
76784.15
4817890
3544489
25989.4
1330.116
-13.0246
0.7164
-87.0227
-88.565
178.304
0.704729
0.931778
0.012219
b
4996157
3580413
591924.9
77555.85
4866311
3580112
26250.6
1343.484
-13.1555
0.7236
-87.8973
-89.4551
180.096
0.711811
0.941142
0.012341
rataan
4971300
3562600
588980
77170
4842100
3562300
26120
1336.8
-13.09
0.72
-87.46
-89.01
179.2
0.70827
0.93646
0.01228
a
37155290
2289794
535359.8
63288.97
20147755
384925.7
8716.101
12669.34
-56.8742
-99.1816
-88.6247
-78.0578
4968.533
35.92348
0.851929
0.009869
b
37528710
2312807
540740.3
63925.04
20350245
388794.3
8803.7
12796.67
-57.4458
-100.178
-89.5154
-78.8423
5018.468
36.28452
0.860491
0.009969
rataan
37342000
2301300
538050
63607
20249000
386860
8759.9
12733
-57.16
-99.68
-89.07
-78.45
4993.5
36.104
0.85621
0.009919
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 26 Januari 1992 sebagai anak bungsu dari pasangan Hardi Guchi dan Elita Dewi. Pendidikan Sarjana ditempuh di Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan Program Pascasarjana IPB.