SERANGAN RHYNCOPHORUS FERRUGENIUS DI WILAYAH JAWA TIMUR Yudi Yuliyanto, SP. dan Dina Ernawati, SP.
Kelapa yang dalam bahasa latin dikenal
dengan
nama
Cocos
nucifera adalah salah satu pohon tropis yang masuk ke dalam suku aren-arenan.
Tanaman kelapa
diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia, hingga kini penyebarannya sudah menyebar ke seluruh pantai tropika dunia. Pohon kelapa merupakan salah satu pohon yang bisa hidup hingga puluhan tahun lamanya, tanaman yang banyak tumbuh diarea pantai ini dapat tumbuh Gambar 1 Pohon Kelapa Sumber : Yuliyanto, 2013
dengan
baik
pada
daerah
dengan curah hujan 1300-2300 mm/tahun atau bahkan lebih, daerah dengan ketinggian 600 m di atas permukaan air laut, serta daerah dengan intensitas sinar matahari yang cukup (Gunawan, 2013). Keberadaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan salah satu penyebab buruknya pertumbuhan tanaman ini sehingga menyebabkan tanaman ini rusak dan mati. Rhynchophorus ferrugineus merusak akar tanaman muda, batang dan tajuk, pada tanaman dewasa merusak tajuk, gerekan pada pucuk menyebabkan patah pucuk, liang gerekan keluar lendir berwarna merah coklat (Naro, 2013).
Gambar 2
: Peta Luas Areal Tanaman Kelapa di Wilayah kerja BBPPTP Surabaya : Data Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, 2014
Sumber
Dapat kita lihat dalam gambar 2 di atas hampir seluruh kabupaten No. ada Kabupaten yang di Propinsi Luas JawaAreal Timur memiliki tanaman kelapa dengan luasan (ha)
areal yang bervariasi. Berdasarkan data yang tersaji dalam tabel 1 di bawah 91
Bangkalan
8,086.23
ini,85Propinsi Jawa Timur memiliki luasan dengan total keseluruhan sekitar Banyuwangi 20,777.00 44 BlitarHa yang mana 17,260.55 225.264,66 tiap kabupaten memiliki luas areal yang bervariasi 9 mulai Bojonegoro 906.60 pula, dari yang terkecil pada Kabupaten Mojokerto dengan luas areal 76
Bondowoso
4,066.81
1
Gresik
3,593.77
108,67 Ha. Sedangkan Kabupaten Sumenep merupakan wilayah terluas dibanding dengan kabupaten 81 Jember 12,919.20yang lain nya dengan luas 50.601,50 Ha, wilayah terluas kedua terletak pada Kabupaten Pacitan seluas 24.406,00 Ha. 5 Jombang 781.61 40 Kediri 4,396.00 Tabel 1 : Luas Areal Perkebunan Kelapa 14 Lamongan 616.03 73
Lumajang
No.8,172.00 Kabupaten 2,678.72 1 2,561.03 Bangkalan
Luas Areal (ha)
16
Madiun
18
Magetan
58
Malang
2 9,873.00 Banyuwangi
20,777.00
3 108.67 Blitar 4 1,611.52 Bojonegoro 43 Nganjuk Luas Areal Kabupaten 5 1,118.01 Bondowoso 24 Ngawi (ha) 6 Gresik 29 Pacitan 8,086.23 24,406.00 Bangkalan 7 3,722.00 Jember 63 Pasuruan20,777.00 Banyuwangi 8 3,364.26 Jombang 27 Ponorogo17,260.55 Blitar
17,260.55
3
No. 91 85 44 9 76
Mojokerto
68 Probolinggo 906.601,458.25 Bojonegoro 92 Sampang 4,066.813,898.00 Bondowoso
5
80 Situbondo 3,593.774,460.00 Gresik 93 Sumenep12,919.20 50,601.50 Jember 51 Trenggalek 781.61 13,102.25 Jombang
40
12 Kediri
1 81
Tuban
4,396.002,869.67
8,086.23
906.60 4,066.81 3,593.77 12,919.20 781.61
Sumber
9
Kediri
4,396.00
10
Lamongan
11
Lumajang
8,172.00
12
Madiun
2,678.72
13
Magetan
2,561.03
14
Malang
9,873.00
15
Mojokerto
16
Nganjuk
1,611.52
17
Ngawi
1,118.01
18
Pacitan
24,406.00
19
Pasuruan
3,722.00
20
Ponorogo
3,364.26
21
Probolinggo
1,458.25
22
Sampang
3,898.00
23
Situbondo
4,460.00
24
Sumenep
50,601.50
25
Trenggalek
13,102.25
26
Tuban
27
Tulungagung Total
616.03
108.67
2,869.67 17,856.00 225,264.66
: Data Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, 2014
Pada tanaman yang berumur antara 0 - 1 tahun, kumbang dewasa (baik jantan maupun betina) melubangi bagian pangkal yang dapat mengakibatkan kematian titik tumbuh atau terpuntirnya pelepah daun yang dirusak. Pada No.
tanaman dewasa akan melubangi pelepah termuda yang Luas kumbang Areal Kabupatendewasa (ha) belum terbuka. Jika yang dirusak adalah pelepah daun yang termuda (janur)
91
Bangkalan
8,086.23
85
Banyuwangi
44
segitiga. Stadium hama yang berbahaya adalah stadium imago (dewasa) yang Blitar 17,260.55
9
Bojonegoro 906.60 berupa kumbang (Suhardiyono, 1995). Serangga dewasa dapat menyebabkan
76 1
Bondowoso 4,066.81 kerusakan dengan melubangi pangkal daun tombak dan jaringan leher akar, Gresik 3,593.77
81
Jember
5
tombak biasanya 781.61 mengakibatkan malformasi. Serangan yang berulang-ulang Jombang
40
akan menyebabkan pertumbuhan terhambat dan saat menjadi dewasa menjadi Kediri 4,396.00
14 73
Lamongan terlambat. Masa 616.03 paling kritis adalah dua tahun pertama setelah tanam Lumajang 8,172.00
16
Madiun
2,678.72
18
Magetan
2,561.03
58
lihat pada tabel di bawah ini serangan R. ferrugineus Malang Dapat kita 9,873.00
3
Mojokerto 108.67 kabupaten di Jawa Timur salah satunya adalah menyerang di beberapa
43
Nganjuk
1,611.52
24
Ngawi
1,118.01
29
Pacitan
24,406.00
63
Pasuruan
3,722.00
27
Ponorogo
3,364.26
maka ciri khas bekas kerusakannya adalah janur seperti digunting berbentuk 20,777.00
pohon muda akan mati jika titik tumbuhnya dirusak, kerusakan pada daun 12,919.20
dilapangan. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan Rhynchophorus ferrugineus jika kanopi telah saling menutup (Subiyanto,1999).
Kabupaten Tulungagung merupakan kabupaten yang memiliki luas serangan paling luas 785,40 Ha, diikuti Kabupaten Ponorogo dengan luas serangan 490,58 Ha, Kediri 349,27 Ha. Ketiga kabupaten ini memiliki luas serangan terluas dibandingkan dengan Kabupaten lainnya, hal ini disebabkan karena letak masing-masing kabupaten saling berdekatan sehingga rentan dengan serangan R. ferrugineus. Kabupaten dengan serangan terkecil terletak pada Kabupaten Malang dengan luas 1,80 Ha. Sedangkan untuk Kabupaten Bangkalan, Bojonegoro, Bondowoso, Gersik, Jember, Lamongan, Lumajang, Mojokerto, Ngajuk, Sampang, Situbondo tidak dilaporkan adanya serangan hama R. ferrugineus.
Tabel 2
: Luas Serangan dan Pengendalian Haman Rhyncophorus Pada Tanaman kelapa
No. 1 No.
Kabupaten
Kabupaten Bangkalan
2 Banyuwangi Luas 3 Areal Blitar (ha) 4 Bojonegoro 8,086.23 5 Bondowoso 20,777.00 6 Gresik 17,260.55 7 Jember 906.60 8 Jombang 4,066.81 9 Kediri 3,593.77 10 Lamongan 12,919.20 11 Lumajang 781.61 12 Madiun 4,396.00 13 Magetan 616.03 14 Malang 8,172.00 15 Mojokerto 2,678.72 16 Nganjuk 2,561.03 17 Ngawi 9,873.00 18 Pacitan 108.67 19 Pasuruan 1,611.52 20 Ponorogo 1,118.01 21 Probolinggo 24,406.00 22 Sampang 3,722.00 23 Situbondo 3,364.26 24 Sumenep 1,458.25
91
Bangkalan
85
Banyuwangi
44
Blitar
9
Bojonegoro
76
Bondowoso
1
Gresik
81
Jember
5
Jombang
40
Kediri
14
Lamongan
73
Lumajang
16
Madiun
18
Magetan
58
Malang
3
Mojokerto
43
Nganjuk
24
Ngawi
29
Pacitan
63
Pasuruan
27
Ponorogo
68
Probolinggo
92
Sampang
3,898.00
80
Situbondo
4,460.00
93
Sumenep
50,601.50
51
Trenggalek
13,102.25
12
Tuban
2,869.67
Rhyncophorus ferrugenius Luas Luas Serangan Pengendalian 0.00
0.00
46.70
15.11
16.10
21.65
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
74.86
2.66
349.27
32.00
0.00
0.00
0.00
0.00
6.33
0.00
146.77
0.00
1.80
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
119.39
119.39
25.00
0.00
41.33
0.00
490.58
0.00
154.64
30.00
0.00
0.00
0.00
0.00
43.28
0.00
Trenggalek
26
Tuban
27
Tulungagung Total
30.33
7.58
8.33
0.00
785.40
0.00
2,340.12
200.44
Sumber
: Data Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, 2014
Tabel 3
: Perbandingan Luas tingkat serangan R. ferrugineus pada Kelapa Triwulan I 2013 dengan Triwulan I 2014 di wilayah Kerja BBPPTP Surabaya
No
No.
25
Nama OPT
1 O. rhinoceros 2 R. ferrugineus Areal Kabupaten3 Luas B. longissima (ha)
Luas Serangan Triwulan I-2013 Triwulan I-2014 17233.38 16507.05 2141.53 2340.12 115.28 263.02
91
Bangkalan 8,086.23 Sumber : Data Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, 2014 85 Banyuwangi 20,777.00 Luas Areal No. Kabupaten (ha) di atas dapat kita lihat perbandingan luas serangan R. 44 Blitar Pada 17,260.55 tabel 91 9 76 85
Bojonegoro Bangkalan 8,086.23 906.60 peningkatan serangan pada Triwulan I Tahun 2014 ferrugineus mengalami Bondowoso Banyuwangi 20,777.00 4,066.81
44 1
Blitar Gresik
9 81
Tahun 2013 seluas 2141,53 Ha. sedangkan data perbandingan antara Triwulan Bojonegoro 906.60 Jember 12,919.20
76 5
IV 2013 dengan4,066.81 Triwulan I 2014 mengalami kenaikan serangan sebesar 5,54%, Jombang Bondowoso 781.61
dengan total serangan 2340,12 Ha, dibanding dengan serangan Triwulan I pada 17,260.55 3,593.77
40 1 Kediri Gresik 4,396.00 3,593.77 seperti pada tabel yang bisa kita lihat di bawah ini: Luas Areal No. Kabupaten 14 81 Lamongan Jember 12,919.20 616.03 (ha) Tabel 4 : Perbandingan Luas tingkat serangan R. ferrugineus pada Kelapa 73 5 Lumajang Jombang 8,172.00 781.61 91 Bangkalan 8,086.23 Triwulan IV 2013 dengan Triwulan I 2014 di wilayah Kerja BBPPTP 40 Madiun Kediri 4,396.00 16 2,678.72 Surabaya 85 Banyuwangi 20,777.00 14 Magetan Lamongan 616.03 18 2,561.03 44 Blitar 17,260.55 58 73 Malang Lumajang No Nama 9,873.00 8,172.00 OPT Luas Serangan 9 Bojonegoro 906.60 16 3 Mojokerto Madiun 2,678.72 108.67 Triwulan IV-2013 Triwulan I-2014 76 Bondowoso 4,066.81 43 18 Nganjuk Magetan 1 1,611.52 2,561.03 O. rhinoceros 17131.39 16507.05 1 Gresik 3,593.77 24 58 Ngawi Malang 1,118.01 9,873.00 R. ferrugineus 2324.81 2340.12 81 Jember 2 12,919.20 3 Pacitan Mojokerto 3 108.67 29 24,406.00 B. longissima 97.66 263.02 5 Jombang 781.61 43 Pasuruan Nganjuk 1,611.52 63 3,722.00 Sumber : Data Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, 2014 40 Kediri 4,396.00 27 24 Ponorogo Ngawi 3,364.26 1,118.01 14 Lamongan 616.03 Luas pengendalian Luas Areal R. ferrugineus di beberapa kabupaten telah dilakukan 68 29No.Probolinggo Pacitan 24,406.00 1,458.25 Kabupaten 73 Lumajang 8,172.00 (ha) 92 63 Sampang Pasuruan 3,898.00 3,722.00 secara swadaya, diantaranya adalah Kabupaten Banyuwangi, Blitar, Kediri, 16 Madiun 2,678.72 91 Bangkalan 8,086.23 80 27 Situbondo Ponorogo 4,460.00 3,364.26 Jombang, Ngawi, Probolinggo, dan Trenggalek. Sedangkan untuk wilayah yang 18 Magetan 2,561.03 Banyuwangi 50,601.50 20,777.00 6885 Sumenep Probolinggo 1,458.25 93 58 Malang 9,873.00 telah dilakukan 17,260.55 pengendalian menggunakan dana APBD I dan APBD II adalah Blitar 9244 Trenggalek Sampang 3,898.00 51 13,102.25 3 Mojokerto 108.67 Bojonegoro 906.60 Kabupaten Jombang, sehingga total pengendalian secara keseluruhan mencapai 12 80 9 Tuban Situbondo 2,869.67 4,460.00 43 Nganjuk 1,611.52 Bondowoso 4,066.81 47 9376 Tulungagung Sumenep 50,601.50 9,76% seperti17,856.00 pada grafik di bawah ini. 24 Ngawi 1,118.01 1 Gresik 3,593.77 Total 225,264.66 Luas Areal 51No. Trenggalek Kabupaten 13,102.25 29 Pacitan 24,406.00 (ha) 81 Jember 12,919.20 Sumber : Data Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya 12 Tuban 2,869.67 63 Pasuruan 3,722.00 91 Bangkalan 8,086.23 5 Jombang 781.61 47 Tulungagung 17,856.00 27 Ponorogo 3,364.26 85 Total Banyuwangi 225,264.66 20,777.00 40 Kediri 4,396.00 68 Probolinggo 1,458.25 44 Sumber Blitar 14 Lamongan 616.03Proteksi BBPPTP Surabaya : Data17,260.55 Bidang 92 Sampang 3,898.00 9 Lumajang Bojonegoro 906.60 73 8,172.00 80 Situbondo 4,460.00 76 Madiun Bondowoso 4,066.81 16 2,678.72 93
Sumenep
50,601.50
Persentase Luas Areal Kelapa Terserang yang Mendapat Tindakan Pengendalian 14.59% 9.76% 5.28%
O. rhinoceros Gambar 3 Sumber
R. ferrugineus
B. longissima
: Persentase luas areal Kelapa terserang yang mendapat tindakan pengendalian : Data Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, 2014
Rekomendasi Pengendalian Kumbang moncong (R. ferrugineus) tidak bisa terbang jauh, kisaran penerbangan 200 yard dari tempat pembibitan. Metode pengendalian adalah berburu pada tempat-tempat pembiakan, membunuh kumbang dalam tahap muda, larva, kemudian pastikan bahwa tidak ada kumbang lain yang dapat No.
Kabupaten
Luas Areal
berkembang biak di sana. (ha) Kumbang betina bertelur pada semua jenis vegetasi 91 Bangkalan 8,086.23 yang membusuk, pupuk kandang, kompos, dan terutama di batang kelapa mati 85 Banyuwangi (Piggot, 1964).
20,777.00
44
Blitar
17,260.55
9
Bojonegoro
Upaya terkini dalam mengendalikan kumbang moncong adalah 906.60
penggunaan perangkap feromon. PPKS saat ini telah berhasil mensintesa 76 Bondowoso 4,066.81 feromon agregat (dengan nama dagang Feromonas) untuk menarik kumbang 1 Gresik 3,593.77 81 Jember 12,919.20 jantan maupun betina. Feromon agregat ini berguna sebagai alat kendali 5
Jombang
40
Kediri
14
Lamongan
781.61
populasi hama dan sebagai perangkap massal. Pemerangkapan kumbang 4,396.00
moncong dengan menggunakan ferotrap terdiri atas satu kantong feromon 616.03
sintetik (PPKS, 2010). 8,172.00 73 Lumajang 16
Madiun
2,678.72
18
Magetan
2,561.03
58
Malang
9,873.00
3
Mojokerto
43
Nganjuk
1,611.52
24
Ngawi
1,118.01
29
Pacitan
24,406.00
63
Pasuruan
3,722.00
27
Ponorogo
3,364.26
68
Probolinggo
1,458.25
92
Sampang
3,898.00
80
Situbondo
4,460.00
93
Sumenep
50,601.50
51
Trenggalek
13,102.25
12
Tuban
108.67
2,869.67
DAFTAR PUSTAKA Bidang Proteksi. 2014. Data Triwulan I. Bidang Proteksi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, Jombang. Gunawan, T. 2013. Klasifikasi serta Manfaat Kelapa bagi Manusia http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/01/klasifikasi-sertamanfaat-kelapa.html. Diakses pada tanggal 9 Juni 2014. Naro,
S. 2013. Hama dan Penyakit Utama Tanaman Kelapa dan Pengendaliannya http://nharoekabel.blogspot.com/p/hama-penyakitutama-tanaman-kelapa-dan.html. Diakses pada tanggal 10 Juni 2014.
Piggot, F. O. 1964. Pesticide Occurs When a Population of Pests. University of Florida, Florida. PPKS. 2010. Potensi Penggunaan Feromon untuk Menanggulangi Dampak Hama Kumbang. PPKS, Medan. Subiyanto, E. 1999. Uji Kelayakan Predator terhadap Ulat Kumbang Badak di Laboratorium. Jurnal Perlindungan Tanaman, Jakarta. Suhardiyono, L. 1995. Tanaman Kelapa, Budidaya dan Pemanfaatannya. Kanisius Yogyakarta. 92-94 Hal