Sepuluh Ribu Pengunjung Cari Informasi Sekolah dan Beasiswa UNAIR NEWS – Airlangga Convention Centre (ACC) Kampus C Universitas Airlangga kembali menjadi saksi bagi orang-orang yang haus ilmu pengetahuan. Buktinya, ribuan orang yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi hadir di ACC dalam acara LPDP Edufair 2017. Acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyandang Dana Pendidikan Kementerian Keuangan RI dan bekerjasama dengan UNAIR itu digelar pada Kamis (2/2). Sebanyak 68 stan siap memberikan informasi mengenai pendidikan kepada pengunjung. Stan pameran itu berasal dari perguruan tinggi dalam negeri, perguruan tinggi luar negeri, lembaga pendidikan, lembaga kursus Bahasa Inggris, dan penyedia kerja. Dari dalam negeri, di antaranya ada Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi 10 Nopember, Universitas Padjajaran, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dari luar negeri, di antaranya ada Universitas Nasional Australia (ANU), Universitas Auckland, Universitas George Washington, Universitas Manchester, hingga Universitas College Dublin. Setiap stan menawarkan informasi umum mengenai profil lembaga pendidikan hingga sovenir menarik. Di stan kampus UI, misalnya, pengunjung diberi lembaran yang berisi tentang program studi, informasi jalur masuk, kegiatan kemahasiswaan, hingga layanan dan fasilitas. Salah satu pengunjung LPDP Edufair, Amalia, mengatakan faktor utama yang mendorongnya datang ke pameran pendidikan ini
adalah untuk mencari informasi studi lanjut. Amalia yang masih berstatus sebagai mahasiswa UNAIR ini bercerita, dia telah mengunjungi stan sejumlah kampus Indonesia dan Australia. “Ingin cari informasi tentang studi,” tuturnya yang ingin melanjutkan studi di dalam negeri mengenai Farmasi Industri. Acara LPDP Edufair dibuka dengan sambutan dari Direktur Utama LPDP Eko Prasetiyo dan Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, Ph.D., dr., Sp.PD., K-GH., FINASIM. Dalam sambutannya, Direktur LPDP menegaskan, tujuan pemberian beasiswa LPDP adalah demi mempersiapkan generasi Indonesia untuk menjadi pemimpin. “Indonesia saat ini kekurangan 58 juta tenaga kerja terampil. Kalau tenaga kerjanya saja kurang, apalagi pemimpinnya. Untuk menggerakkan tenaga kerja ini, maka butuh leader,” tuturnya. Acara LPDP Edufair juga diramaikan dengan penuturan cerita dari penerima beasiswa LPDP dari dalam dan luar negeri, sesi presentasi setiap eksibitor, dan penampilan musik akustik dari Ariana “Mocca”. Penulis: Defrina Sukma S. Editor: Nuri Hermawan
Hadirilah LPDP EduFair Awal Februari Mendatang di ACC UNAIR UNAIR NEWS – Bila berjalan sesuai rencana, pada 2 Februari 2017 mendatang, akan digelar LPDP EduFair di Airlangga Convention Center (ACC). Gelaran ini merupakan yang kedua,
setelah sukses pada acara yang sama tahun lalu. Awardee (penerima beasiswa) LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dari Universitas Airlangga bertekad ikut menyukseskan event ini. Terlebih, bisa dibilang, mereka kembali menjadi tuan rumah. “Kami beserta awardee dari kampus lain di Jawa Timur terus melakukan persiapan untuk memback-up panitia dari pusat,” papar Tis’at Afriyandi, koordiantor (lurah) awardee LPDP UNAIR. “Kami sudah membentuk kepanitian dan siap all out,” tambah mahasiswa S2 Fakultas Hukum tersebut. LPDP EduFair adalah salah satu pameran pendidikan dan beasiswa bergengsi di tanah air. Ada banyak pihak yang siap mendukung acara ini. Khususnya, yang berasal dari institusi/lembaga pendidikan tinggi, baik dalam maupun luar negeri. Selain di Surabaya, acara ini juga dihelat di Jakarta, tepatnya di Dhanapala Building Kementerian Keuangan pada 31 Januari 2017, dan Yogyakarta, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 4 Februari 2017. Di sini, para calon mahasiswa dapat menentukan beasiswa apa yang paling cocok dengan dirinya. Sebab, tak kurang dari 200 mitra pendidikan akan hadir. Dalam ajang ini, pengunjung bisa bertemu langsung dengan para perwakilan universitas dan perguruan tinggi mitra LPDP. Termasuk, memperoleh informasi mengenai tata cara pendaftaran, persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan, batas waktu pendaftaran, biaya perkuliahan, cara mendapatkan visa studi, memperoleh izin tinggal, dan lain sebagainya. Selain perolehan informasi tersebut, pada event ini terdapat pula seminar, test TOEFL, art performances, serta inspiring talk show dari para pelajar yang berkuliah di luar negeri. (*) Penulis: Rio F. Rachman
Editor: Binti Q. Masruroh
Rektor Dukung Program Komunitas Awardee LPDP UNAIR NEWS – Komunitas Awardee LPDP UNAIR melakukan audiensi dengan Rektor Prof. Dr. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak, CMA., Jum’at lalu (5/8). Mereka tampak berbincang akrab dengan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) tersebut. Topiknya, terkait sejumlah program yang sudah dan akan dilakukan di masa datang. Koordinator Awardee LPDP UNAIR M. Hamzah Solim menuturkan, para penerima beasiswa LPDP sudah menjalin hubungan baik dengan pihak kampus, misalnya dengan perpustakaan. Bahkan, unit yang dipimpin oleh Prof. Dr. I Made Narsa, S.E., M.Si., CA, itu menyiapkan space khusus yang dinamai Scholarship Corner. Sejak Maret lalu, saban Rabu, Awardee LPDP UNAIR yang juga didukung oleh awardee dari kampus-kampus di Jawa Timur, melakukan sharing session dan sosialisasi beasiswa di sana. “Peminatnya termasuk banyak,” kata Hamzah, mahasiswa S-2 Biologi UNAIR. Ditambahkan Eben Haezer, rekan Hamzah sesama awardee LPDP, rencananya pada Oktober mendatang, akan ada hajatan besar di Surabaya. Yakni, seremoni pengukuhan koordinator Awardee LPDP East Java. Para petinggi LPDP dijadwalkan turut hadir, beserta perwakilan atau koordinator wilayah awardee se-Indonesia. “Pastinya, para awardee dan kampus UNAIR bakal dilibatkan,” ungkap mahasiswa S-2 Media dan Komunikasi tersebut.
Sementara itu, Prof Nasih menyambut baik semua program yang sudah dan akan dijalankan oleh para penerima beasiswa LPDP. Pihaknya mengutarakan, kampus ingin menggelorakan semangat menempuh pendidikan tinggi dijenjang S-2 maupun S-3. Maka itu, peran para awardee menjadi cukup sentral. “Yang jelas, kami bakal terus mendukung. Yang penting, kita tetap menjalin komunikasi, termasuk soal event yang akan dilaksanakan Oktober mendatang. Kami siap memberi support,” katanya pada para awardee. Menariknya, dalam audiensi tersebut, para awardee LPDP menyerahkan buku berjudul “Menggapai Asa Bersama LPDP”. Buku tersebut merupakan kumpulan essai karya para penerima beasiswa LPDP UNAIR. Beberapa alumnus UNAIR yang kuliah di luar negeri juga menyumbang tulisan. Dalam buku tersebut, tercantum kata pengantar atau catatan inspiratif dari Rektor UNAIR Prof Nasih. Selain pada Rektor, mereka juga menyerahkan kenangkenangan tersebut pada para wakil rektor. Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor II Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., yang ikut mendampingi Prof Nasih menyampaikan apresiasinya. “Buku ini kan juga disebar di masyarakat, khususnya pada para mahasiswa. Mudah-mudahan bisa menjadi penyemangat atau pemberi motivasi,” ungkap dosen FEB tersebut. (*) Penulis : Rio F. Rachman Editor : Binti Q. Masruroh
Sumbangan Inspiratif Awardee LPDP UNAIR
dari
Lagi-lagi, komunitas Awardee LPDP UNAIR membuat langkah apik. Setelah sukses dengan beragam kegiatan di Scholarship Corner (SC) Perpustakaan Pusat Kampus B, kali ini mereka meluncurkan buku kumpulan esai. Terdapat tak kurang dari 30 esai dari para penerima beasiswa plat merah tersebut. Kontennya, seputar trik, tips, dan cerita menarik di balik pengalaman mereka meraih prestasi itu. Kenapa prestasi? Karena, untuk mencapainya, seseorang harus banyak berdoa dan bekerja keras. Dalam buku tersebut, ada esai yang bercerita tentang jatuhbangunnya seorang calon Awardee. Sebab, dia pernah gagal mencari beasiswa. Meski akhirnya, seperti biasa, takdir berpihak pada mereka yang pantang menyerah. Ada pula cerita tentang anak Pramuwisma yang sukses meraih beasiswa LPDP. Di tengah segala kekurangan, mimpi itu berhasil dicapainya. Yang jelas, tulisan-tulisan yang bergaya populer ini dapat dijadikan teman bersantai. Khususnya, bagi para pemburu kuliah S2 dan S3 gratis. Karena memang, LPDP secara teknis, setidaknya sampai saat ini, hanya menggelontorkan beasiswa magister dan doktor. Juga, beasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis. Dari kumpulan ini dapat diketahui, penerima beasiswa LPDP beragam latar belakang. Baik dari segi asal, maupun profesi. Ada yang dari Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan lain sebagainya. Ada yang PNS, dokter, wartawan, staf perusahaan, maupun fresh graduate sarjana. Artinya, siapapun orangnya, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapat beasiswa ini. Buku ini sudah dicetak dan bakal diedarkan secara masif pada Jum’at (29/7) mendatang. Rencananya, dalam waktu dekat, para
awardee LPDP juga bakal bersilaturahmi dengan Rektor UNAIR. Sekaligus, menghadiahkan buku ini pada orang nomor satu di kampus Airlangga. Apresiasi rektorat UNAIR Ada sejumlah testimoni positif dari sejumlah guru besar UNAIR di buku ini. Bahkan, Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak., CMA menyempatkan diri memberi pengantar. “Karya yang berupa kumpulan esai penerima beasiswa LPDP di Unair tersebut bisa dibilang terobosan para awardee untuk bersumbangsih pada sekitar. Mereka berbagi pengalaman melalui catatan atau kisah lika-liku memburu beasiswa ini. Seru, kadang jenaka, sarat tips dan trik, serta penuh inspirasi!” catat Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut. Wakil Rektor III Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D, juga memberikan apresiasi. “Tulisan di buku ini sangat penting sebagai bagian dari pencerdasan & peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Mari dibaca, dipahami, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua,” katanya dalam testimoni. Kepala Perpustakaan UNAIR Prof. Dr. I Made Narsa, SE., M.Si., Ak yang selama ini banyak mendukung kegiatan Awardee pun menganggap penerbitan ini sebagai langkah yang luar biasa. “Kehadiran LPDP telah membuka nuansa baru bagi generasi penerus bangsa kelak. Jangan pernah kehilangan asa, karena asa akan muncul dari setiap usaha & doa. Itulah inspirasi dahsyat dari buku ini, sehingga wajib dibaca, bahkan oleh siapapun. Saya berharap buku ini bisa tersebar & dibaca seluas-luasnya untuk memberikan pencerahan & pelajaran berharga dari pengalaman sukses para Awardee,” papar dia. (*) Buku Judul Penulis Penerbit
: Menggapai Asa Bersama LPDP : Awardee LPDP UNAIR : Pustaka Saga
Cetakan Tebal
: I, Juni 2016 : 248 halaman
Awardee LPDP UNAIR Turut Gagas Scholarship Corner di Perpustakaan UNAIR
NEWS
–
Beberapa
waktu
lalu,
awardee
LPDP
UNAIR
berkoordinasi dengan pihak kampus. Khususnya, rektorat dan perpustakaan. Tujuannya, menghidupkan Scholarship Corner (SC) di perpustakaan. “Kita bisa mulai dari beasiswa LPDP corner. Tidak menutup kemungkinan, dengan program beasiswa lainnya,” ujar Hamzah. Rencananya, mulai Rabu (16/3), SC mulai dioperasikan. Tempatnya, di salah sudut perpusatakaan lantai 1. Berawal dari tempat itu beragam kegiatan akan dilangsungkan. Misalnya, sosialisasi mingguan dan bulanan. Dalam sosialisasi yang terbuka untuk umum tersebut, mereka akan mengundang awardee dari kampus lain. Bahkan, awardee LPDP yang akan atau sudah lulus dari kuliah di luar negeri bakal diajak serta. Tidak menutup kemungkinan, dilakukan video conference dengan mereka yang tengah belajar di luar negeri dengan biaya LPDP. “Kami selalu memfasilitasi kegiatan mahasiswa. Saya juga yakin kawan-kawan penerima beasiswa LPDP berkomitmen untuk ikut memajukan kampus dan pendidikan secara umum,” kata Kepala Perpustakaan Unair Prof I Made Narsa, Dr., SE., M.Si., Ak. (*) Penulis: Rio F. Rachman
[Podcast] Awardee LPDP UNAIR Berbagi Kiat Meraih Beasiswa LPDP RADIO UNAIR – Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) adalah beasiswa studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi unggulan baik di dalam maupun di luar negeri bagi yang memenuhi kualifikasi LPDP. LPDP bertujuan untuk menghasilkan future leader di tahun 2045 dan diharapkan bisa mengembangkan Indonesia menjadi negara maju. Fasilitas beasiswa yang didapatkan adalah uang kuliah penuh, biaya hidup, tunjangan buku, dan dana bantuan penelitian serta publikasi.
Ridzky Yudha
Anis
Advent
Ridzky Anis Advent Yudha, alumni UNAIR jurusan Biologi tahun 2009 adalah salah satu awardee LPDP yang akan melanjutkan
kuliah magister di Newcastle University, Inggris. Sebelum mendaftar beasiswa LPDP, Ridzky menegaskan untuk mengenali dulu visi misi LPDP, yaitu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang akan menjadi pemimpin masa depan karena reviewer akan mencari awardee yang sesuai dengan visi dan misi LPDP. Selain itu, calon awardee juga harus bisa membuat planning hidupnya dengan tepat dan bisa mendukung tujuan LPDP. Untuk bisa meraih beasiswa ini, ada dua tahapan yang harus dilakukan. Tahapan pertama adalah pengumpulan berkas administrasi. Jika berkas sesuai, maka akan lanjut ke tahapan selanjutnya yaitu interview, essay, dan leaderless group discussion. Di tahap ini, applicant akan diwawancarai oleh psikolog dan akademisi. Tahapan kedua merupakan tahapan yang paling menentukan, karena applicant akan digali lebih jauh terkait tujuan kuliah, kemampuan berfikir kritis dalam menanggapi isu dan topik nasional yang terjadi di masyarakat, dan kemampuan applicant menempatkan diri seperti bagaimana mengutarakan pendapat dalam leaderless group discussion. Applicant harus paham topik-topik nasional yang saat ini sedang marak dan memiliki solusi terbaik yang bisa diaplikasikan ke masyarakat. Yang terpenting adalah, bagaimana meyakinkan jika applicant adalah sosok yang dicari LPDP yang akan berkontribusi penuh untuk menjadi pemimpin masa depan. Interviewer akan menguji applicant terkait jiwa profesionalisme, nasionalisme, integritas, semangat yang tinggi, dan kemampuan mengelola emosi yang baik. Saat wawancara, applicant harus bisa tampil seoptimal mungkin dan bisa meyakinkan pewawancara. Ridzky juga menekankan bahwa semuanya butuh proses. Jadi, proses pendaftaran beasiswa LPDP tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Diperlukan persiapan akademik yang matang dan juga kemampuan bahasa inggris yang baik. Salah satunya, mempelajari bekal dasar keilmuan sesuai bidang yang akan diambil di magister. Sehingga kita tahu permasalahan yang ada di bidang keilmuan. Selanjutnya, dapat dianalisis solusi yang
akan diambil untuk kemudian dikembangkan di Indonesia. Alumni mahasiswa UNAIR yang berhasil menerima beasiswa LPDP masih sangat sedikit. Ridzky berharap akan banyak awardee LPDP yang juga alumni UNAIR dan bisa bersaing dengan lulusan universitas ternama yang lain di Indonesia. Jumat, 26 Februari 2016, Ridzky berbagi cerita seputar beasiswa LPDP di segmen SAGA, Radio UNAIR.
Pengunjung Edufair di ACC Membludak, Kantin Fakultas Laku Keras UNAIR NEWS – Acara LPDP Edufair 2016 pada Kamis (4/2) yang menyedot sekitar 10.500 peserta memiliki “dampak ekonomi” yang kongkret. Hal itu terlihat dari jumlah pengunjung kantinkantin fakultas yang ada di sekitar Airlangga Convention Center (ACC), venue kegiatan tersebut. Penjual pun meraup untung yang menjanjikan. Berdasar pantauan Unair News, mereka berasal dari berbagai kota di Jawa Timur. Tak hanya Surabaya. Namun juga, Pasuruan, Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, dan lain sebagainya. Tak ayal, civitas akademika yang biasa beli makan siang di kantinkantin tersebut mesti rela “berbagi” dengan mereka. Sejak awal, banyaknya peserta LPDP Edufair 2016 memang sudah terlihat. Antrean menuju ruang utama kegiatan sudah mengular sejak pagi. Kegiatan ini sangat menarik karena mensosialisasikan beasiswa kebanggaan Indonesia: LPDP.
Lebih dari itu, terdapat booth dari kampus dalam negeri maupun internasional. Yang menarik, kampus-kampus itu enawarkan program dan kegiatan kampus melalui kelas-kelas pararel. Terdapat setidaknya empat kelas pararel. Ditambah, simulasi test bahasa Inggris.
Wakil Rektor III UNAIR Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D (kanan) dan D. Zawawi Imron di venue acara (Foto: UNAIR NEWS) “Saya sedang mencari kampus buat S3. Sekaligus, mencari cara buat daftar beasiswa LPDP,” kata Mahasiswa S2 MMT ITS asal Cerme Gresik bernama Muhammad Husein saat ditemui di ACC. Budayawan D. Zawawi Imron sempat hadir untuk memberi arahan singkat pada para pengunjung Edufair. Salah satu yang jadi pokok bahasannya adalah tentang lokalitas kedaerahan. Dia mengatakan, meskipun ada pengunjung yang berasal dari daerah yang selama ini dianggap pelosok, sama sekali tidak menyempitkan kesempatan meraih sukses.
“Siapapun berhak menjadi dan meraih sukses. Yang penting berdoa dan berusaha,” kata dia. (*) Penulis: Rio F. Rachman
Sebanyak 10.500 Orang Padati LPDP Edufair di Airlangga Convention Center UNAIR NEWS – Daya tarik Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bagi para pemburu beasiswa benar-benar kuat. Buktinya, ada sekitar 10.500 orang yang melakukan registrasi dan memadati event LPDP Edufair 2016 di Airlangga Convention Center (ACC) Kamis (4/2). Instansi plat merah yang salah satu fungsinya adalah penyalur beasiswa S2 dan S3 tersebut memiliki agenda sosialisasi program di kampus ini. Tak hanya itu, kegiatan ini juga memberi kesempatan para peserta untuk bertanya langsung pada pihak kampus unggulan baik dari dalam maupun luar negeri. Sebab, terdapat puluhan stan atau booth perguruan tinggi dan kedutaan ngara sahabat di area Edufair. “Kami merasa senang bisa menjadi bagian dari sosialisasi kali ini. Semoga semua yang hadir makin bersemangat menuntut ilmu setinggi-tingginya,” kata Wakil Rektor III UNAIR Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D. Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan itu menegaskan, dengan memiliki ilmu yang tinggi, seseorang berkesempatan untuk lebih bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang. Sementara itu, Direktur Perencanaan Usaha dan Pengembangan
Dana LPDP Mokhamad Mahdum mengapresiasi para hadirin yang sudah datang. Dia berharap, mereka yang berkesempatan menyaksikan langsung Edufair ini bisa membagi pengalaman pada kawan-kawan di sekitarnya. “Informasi ini harus secara sadar dan ikhlas kita sebarkan ke banyak-banyaknya masyarakat Indonesia. Minimal, kalian menyampaikannya pada orang-orang dalam radius lima kilometer dari tempat tinggal masingmasing,” kata dia. LPDP berasal dari dana rakyat. Maka itu, semua warga berkesempatan meraih beasiswa dari beragam program yang ditawarkan. Namun, tidak semua orang berhak. Sebab, butuh perjuangan untuk mendapatkannya. LPDP hanya akan memberikan beasiswa kepada mereka yang pantas meraihnya. Mahdum mengemukakan, LPDP berkeinginan mencetak pemimpin dan pioner di berbagai ranah. Baik di ranah keilmuan, profesional, maupun sosial kemasyarakatan. “Yang jelas, mereka yang ingin dibiayai LPDP mesti memiliki tujuan yang jelas dalam hidup. Khususnya, terkait keinginan untuk memberi sumbangsih pada masyarakat dan negara,” kata dia. (*) Penulis: Rio F. Rachman
LPDP Gelar Edufair di Airlangga Convention Center UNAIR NEWS- Pameran pendidikan bertajuk LPDP Edufair 2016 digelar awal tahun ini. Dua kota dijadikan lokasi kegiatan tersebut. Yakni, di Jakarta pada Selasa (2/2) dan di Surabaya pada Kamis (4/2). Acara yang dilangsungkan di Surabaya bakal dihelat di Airlangga Convention Center, Kampus C UNAIR Mulyorejo.
Terdapat setidaknya empat rangkaian acara. Antara lain, seminar pendidikan dan beasiswa, pameran pendidikan dari sejumlah universitas dari dalam dan luar negeri, pertunjukkan seni, serta simulasi tes kemampuan bahasa Inggris. Simulasi tes kemampuan bahasa Inggris tersebut sangat penting dan bermanfaat dalam upaya-upaya mendapatkan beasiswa, khususnya beasiswa dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, red). Apalagi keterampilan berbahasa Inggris juga masih menjadi salah satu syarat utama untuk dapat melanjutkan studi di luar negeri. Eben Haezer, awardee LPDP UNAIR yang menjadi panitia di bidang publikasi dan dokumentasi menjelaskan, akan ada stan dari beragam kampus dalam dan luar negeri. Tak ketinggalan, sejumlah institusi pendidikan plus kedutaan negara-negara yang memiliki rekam jejak pendidikan mengagumkan. “Bakal ada penjelasan tentang beasiswa. Khususnya, tentang beasiswa LPDP. Para peserta bisa berinteraksi langsung dengan perwakilan LPDP, awardee, dan alumni untuk mendapatkan informasi yang akurat,” ujar mahasiswa Prodi S2 Media dan Komunikasi tersebut.
Yang menarik, pameran kali ini bertepatan dengan peringatan hari jadi LPDP ke-4. Mengambil tema, World Class Education, lembaga yang dikelola oleh Kementerian Keuangan ini ingin menggelorakan semangat menempuh pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia. Semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan S2 dan S3. Negara mesti memfasilitasi dengan gelontoran beasiswa melalui aneka program. Para peserta tidak dipungut biaya. Kegiatan yang sedianya dilaksanakan pada pukul 09.00 hingga pukul 17.00 ini bisa diakses melalui registrasi online di website www.edufairsby.eventbrite.com. (*) Penulis: Rio F. Rachman
Awardee LPDP Surabaya Jual Pakaian Untuk Baksos UNAIR NEWS – Sejak November 2015, sejumlah penerima beasiswa atau awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Surabaya punya kegiatan rutin tiap Minggu pagi. Yakni, berjualan pakaian di Pasar Karang Menjangan. Pakaian-pakaian itu adalah sumbangan dari para donatur. Ada yang “second” tapi masih sangat layak pakai, ada pula yang masih baru. Hasil dari berdagang seratus persen akan disalurkan untuk bakti sosial (Baksos). “Kegiatan kami selama ini merupakan rangkaian dari Baksos bertajuk Baktiku Untuk Negeri. Sasarannya, penduduk yang kurang mampu di Desa Pasirluyu, Kelurahan Pinggirsari, Kecamatan Arjasari,Kabupaten Bandung Selatan, Jawa Barat,” kata Sumriyah, awardee LPDP yang sekarang kuliah di program
magister Fakultas Hukum UNAIR saat diwawancara Rabu lalu (20/1). Perempuan kelahiran pulau garam itu menjelaskan, kegiatan tersebut adalah gerakan dengan level nasional. Program ini digagas oleh para awardee LPDP angkatan 27. Sebagian dari mereka berkuliah di UNAIR. Tidak hanya di Surabaya. Di kota lain aktifitas serupa dilaksanakan. Namun, bentuk kongkret penggalangan dana bervariasi. Misalnya, mereka yang di Bandung, memilih berjualan kalender. Puncak Baksos di Bandung Selatan dihelat pada 13 Februari 2016 mendatang. Bila hingga H-7 masih ada pakaian yang belum terjual, sisa tersebut akan langsung dibagi pada yang membutuhkan di lingkup Surabaya. Nantinya, selain menyalurkan sumbangan hasil penggalangan dana, sejumlah kegiatan positif lain bakal dilakukan. Antara lain, pengobatan gratis, konsultasi kesehatan dengan paramedis, pemeriksaan tekanan darah, pengecekan gula darah, kolesterol, asam urat, dan check up lain yang akan disesuaikan dengan riwayat kesehatan pasien. Ada pula kegiatan pembagian obat-obatan. Dilaksanakan pula aktifitas penanaman nilai pendidikan karakter pada anak-anak. Juga, penanaman nilai optimisme melalui pemutaran video motivasi, workshop pembuatan kerajinan tangan, lomba cerdas cermat, dan pembagian alat tulis, buku bacaan serta seragam sekolah. (*) Penulis: Rio F. Rachman