Seoul, 30 Januari 2014 Perihal: Surat Terbuka Salam sejahtera bagi kita semua, Saya mulai menulis Surat Terbuka ini ketika masyarakat Korea memasuki liburan untuk menyambut datangnya Tahun Baru Kuda Biru. Beberapa hari yang lalu saya menerima bingkisan Lunar New Year berisi makanan kering tradisional Korea dari Presiden Park Geun Hye. Saling mengirim bingkisan makanan buat kerabat dan relasi menjelang akhir tahun lunar memang merupakan tradisi masyarakat Korea yang dimaksudkan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih untuk tali silaturahmi pada tahun lunar yang lewat, dan pada saat yang sama saling mengharapkan kebersamaan yang semakin erat serta prestasi yang semakin baik di tahun lunar yang baru. Saya ingin ikut bersyukur bahwa pada tahun 2013 yang baru kita lalui, KBRI Seoul telah dapat melaksanakan dengan baik berbagai aktivitas untuk memajukan hubungan bilateral Indonesia Korea. Pada bulan September yang lalu, KBRI Seoul telah menyelenggarakan Gala Dinner sebagai bagian dari kegiatan utama perayaan Ulang Tahun Ke-40 hubungan diplomatik kedua negara. Acara ini dihadiri sekitar 450 tamu-tamu penting pada tingkat Menteri, anggota senior National Assembly, pengusaha terkemuka, selebriti dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Di sela-sela acara perayaan tersebut, Presiden Park Geun Hye telah berkenan menerima dan dengan hangat menyampaikan ucapan selamat kepada Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan RI yang datang ke Korea untuk mendukung kegiatan perayaan anniversary tersebut dan sekaligus memimpin Joint Task Force meeting Indonesia Korea yang ke-8.
1
Sejumlah media di Korea memberikan pujian tinggi untuk penyelenggaraan Gala Dinner tersebut yang menghadirkan orkestra angklung Daeng Ujo, duet artis Indonesia Atiqah Hasiholan dengan Eru, penyanyi Korea, fashion show Batik Alleira dengan kolaborasi peragawati/ peragawan Korea, Amerika dan Indonesia termasuk Ibu Annisa Pohan bersama puterinya, Aira Yudhoyono maupun acara seni budaya lainnya. Saya juga menerima surat-surat dari pejabat tinggi, akademisi maupun pengusaha Korea yang memberikan apresiasi disertai saran kepada KBRI Seoul untuk terus memperagakan seni budaya kontemporer dan tradisional Indonesia di Korea. Kelihatannya Indonesia memang mempunyai peluang yang potensial untuk mengembangkan soft power di arena internasional melalui diplomasi kultural. Pada pameran hortikultura di kota Goyang, paviliun Indonesia yang menampilkan Bunga Bangkai diawetkan dengan tinggi lebih dari 2 meter serta beberapa bunga anggrek langka memperoleh "Popularity Award" dengan pengunjung lebih dari 600 ribu orang selama pameran berlangsung. Festival film Indonesia yang pertama kali diadakan di Korea tahun lalu dengan pemutaran sebanyak 9 film Indonesia selama 10 hari juga cukup diminati oleh penonton di Kota Seoul dan Ansan. Terobosan ini bukan saja positif didalam upaya memperkenalkan film Indonesia di manca negara, namun dapat pula membuka kemungkinan lebih besar kerja sama Indonesia Korea khususnya pada sektor industri kreatif.
2
Pada bulan Mei 2013, Komite Ekonomi Nasional didalam kunjungan kerjanya ke Korea melakukan pertemuan dengan beberapa institusi, dan chaebols termasuk perusahaan di bidang ICT. Menjelang akhir kunjungannya, Ketua KEN menyimpulkan bahwa Indonesia perlu berlari cepat untuk meningkatkan infrastruktur teknologi dan ilmu pengetahuan agar daya saing dan produktivitas nasional dapat terus diperbaiki. Sebagai ilustrasi, pada saat ini di Korea perusahaan telekomunikasi sudah mulai riset untuk mempersiapkan generasi baru jaringan 5G, sementara di beberapa negara jaringan telekomunikasi 3G masih merupakan hal baru. Sebenarnya terdapat cukup banyak mahasiswa S2 dan S3 Indonesia di Korea yang berkonsentrasi pada bidang teknologi komunikasi, science dan bio engineering. Beberapa mahasiswa melakukan kegiatan magang pada institusi science di Korea. Saya pikir mereka adalah aset nasional Indonesia yang nantinya dapat memberikan sumbangan besar untuk pembangunan dan modernisasi Indonesia. Korea dikenal sebagai negara yang berhasil melakukan transformasi ekonominya dari negara terpuruk tanpa harapan masa depan sampai awal tahun 60-an menjadi negara industri maju. Saya pikir sukses Korea juga tidak terlepas dari keberhasilan social engineering di Korea dimana identitas nasional berubah menjadi “A Nation of Winners”, bukan lagi bangsa yang terpuruk. Didalam skala yang jauh lebih kecil, KBRI Seoul juga berupaya melakukan transformasi pada pelayanan jasa kekonsuleran untuk menjadi lebih nyaman dan lebih cepat. Pada saat ini, KBRI Seoul bekerja sama dengan beberapa mahasiswa Indonesia S3 di bidang teknologi komunikasi sedang membangun sistem jaringan pelayanan elektronik untuk aplikasi visa dan jasa kekonsuleran yang Insya Allah dapat diluncurkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Wajah gedung, aula dan galeri KBRI juga diupayakan tampil lebih bersih, dan representatif agar lebih dapat dihargai oleh masyarakat setempat. Selain itu, KBRI Seoul tahun lalu telah melakukan upgrading website dan jaringan kabel komunikasi didalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat. Perayaan Idul Fitri dengan acara halal bihalal pada tahun 2013 dilakukan di kota Incheon dengan semangat baru bahwa Dubes dan staf KBRI akan mendatangi sentra-sentra dimana banyak masyarakat Indonesia bekerja atau belajar untuk bersilaturahmi, berkomunikasi dan meminta maaf lahir batin kepada masyarakat atas berbagai kekurangan dan kekhilafan. Semangat dari berbagai perubahan dan langkah- langkah kecil yang dilakukan oleh KBRI Seoul kiranya terinspirasi oleh nasehat management guru, Charles Handy yang menulis bahwa : “….. the world is up for reinvention in so many ways ……
3
….. change comes from small initiatives which work ….. we cannot wait for great visions ….. huge ideas ….. it is up to us to light our own small fires in the darkness". Namun perubahan
terkadang mencakup mata rantai yang panjang dan berbagai variable di luar kendali kita. Pepatah mengatakan bahwa kita dapat menuntun kuda ke sungai, namun tidak mungkin kita memaksa kuda untuk minum di sungai. Pada pameran "Seoul Food & Hotel 2013", AS, Eropa dan negara tetangga Indonesia menampilkan perusahaan raksasa mereka, sementara paviliun Indonesia belum menampilkan partisipasi perusahaan besar Indonesia. Saya pikir kita perlu menampilkan Indonesia Incorporated pada ajang pameran bisnis untuk dapat menarik peluang secara signifikan dan menang berkompetisi. Kiranya patut juga disampaikan pada surat terbuka ini bahwa kegiatan pembinaan warga pada tahun 2013 mencakup satu event unik di kota Ansan yang diprakarsai oleh penyanyi kawakan Korea Mr. Taejina dan puteranya, Eru, yang juga penyanyi dan artis terkenal. Bersama dengan ayahnya, Eru yang menjadi aktor pada film Hello and Goodbye yang diproduksikan bersama oleh Indonesia Korea, ingin mengungkapkan rasa terima kasih dengan menyelenggarakan Special Concert for Indonesia dengan menampilkan beberapa artis beken Korea seperti Ailee yang dikenal sebagai Beyonce Korea maupun penyanyi dangdut Indonesia. Dihadiri oleh sekitar 2000 warga Indonesia, beberapa politisi Korea ikut memberikan sambutan dan dukungan pada special event ini, dan di panggung mereka ikut meneriakkan “Aku Cinta Indonesia”. 4
Sebagai Dubes, saya mempunyai kebiasaan untuk paling tidak beberapa kali dalam setiap minggu melakukan kunjungan pada berbagai institusi dalam rangka memperkenalkan Indonesia masa kini dan untuk membina jaringan persahabatan dengan masyarakat Korea. Tahun lalu saya gembira dapat memenuhi undangan untuk memberikan kuliah umum pada Perguruan Tinggi seperti EWHA, Kyunghee, dsb. Saya juga memperoleh undangan untuk berkunjung pada beberapa pabrik besar di berbagai kawasan industri.
Wisma Duta di Yeouido, Seoul rasanya telah menjadi tempat cukup populer untuk makanan Indonesia bagi sahabat-sahabat dan opinion makers di Korea yang saya undang dalam rangka memperkenalkan Indonesia. Kesibukan semacam ini kelihatannya menjadi salah satu pertimbangan bagi Asia Society di Korea untuk memberikan penghargaan sebagai “The Most Active Ambassador of the Year in Korea” untuk tahun 2013. Penobatan tersebut dilakukan pada bulan November yang lalu oleh mantan PM Korea, dan pada saat yang sama penghargaan diberikan kepada pitcher kondang asal Korea Hyun Jin Ryu yang saat ini bermain untuk Los Angeles Dodgers MLB dan sutradara Koh Dae Hwa yang memproduksikan film Jumong dan film sukses lainnya.
5
Tahun 2013 merupakan periode yang padat aktivitas bagi KBRI Seoul. Banyak event penting yang belum tercakup dalam surat singkat ini termasuk kunjungan Presiden Park ke Bali dan Jakarta, kunjungan Ibu Megawati dan Wapres Boediono, pembukaan Investment Promotion Centre di Seoul, kunjungan Menteri dan anggota DPR/DPD untuk kerja sama bidang ekonomi, pertahanan dan bidang lainnya, pertemuan dengan tokoh-tokoh politik dan tokoh masyarakat di Korea seperti Ketua Partai Saenuri, Mayor of Seoul dan kota lain, pertemuan dengan Federation of Korea Industry, dan sebagainya. Untuk tahun 2014, Pemerintah Korea mengharapkan kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sebagai tuan rumah ASEAN Korea Commemorative Summit di bulan Desember, Pemerintah Korea juga akan mengundang Presiden baru RI hasil Pemilu Juli 2014 untuk berpartisipasi pada event ini. Perkenankan saya mengakhiri surat terbuka ini dengan ucapan terima kasih setulusnya kepada para staf KBRI, masyarakat Indonesia di Korea, para pemangku kepentingan, dan berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu KBRI Seoul melaksanakan misinya dengan sebaik-baiknya. Saya harap tahun 2014 memberikan kinerja yang lebih baik lagi untuk kita semua.
John A. Prasetio John A. Prasetio Dubes Besar LBBP RI KBRI Seoul
6