SeminarNosionalPeternakan dan Veteriner 1998
SIMBOL KUALITATIF KAWASAN (RUANG) PETERNAKAN DALAM PETA PERENCANAAN AsHARI 1 , SUmANTo', E . JUARINI 1 , B. WIBOWO 1 ,dan
A.
RUKANDA z
Balai Penelitian Temak, P.O . Box 221, Bogor 16002 -' Dinas Pekerjaan Untnm, Bogor
ABSTRAK Kawasan peternakan sangat bervariasi luasnya, sehingga ada yang dapat dipetakan dan ada yang tidak dapat dipetakan sesuai dengan Was dan skala peta. Kawasan-kawasan yang tidak terpetakan keberadaannya dalam peta perencanaan dapat disimbolkan secara kualitatif berupa gambar-gambar yang mudah dicerna oleh pembaca . Simbol peta dapat berupa warna, angka, huruf, berbagai bentuk garis sampai pada simbol-simbol benlpa gambar-gambar tertentu . Ruang lingkul simbol-simbol itu disusun berdasarkan nunusan peternakan, dan berdasarkan pada kawasan kawasan yang telah berkembang sampai saat ini . Simbol-simbol tersebut akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan kawasan yang secara ekonomis makln penting . Penggunaan simbol " simbol ini diharapkan akan meningkatkan sosialisasi dan integritas hasil analisis potensi wilayah dengan sistem perencanaan daerah. Kata kunci : Simbol kualitatif, peta perencanaan, peternakan PENDAHULUAN Simbol peta dapat benlpa warna, angka, hunif, berbagai bentuk garis sampai benlpa simbol simbol berupa gambar-gambar tertentu . Kawasan peternakan sangat bervariasi luasnya, sehingga ada yang dapat dipetakan dan ada yang tidak dapat dipetakan sesuai dengan Was dan skala peta Keberadaan kawasan-kawasan mini yang potensial tersebut dalam peta perencanaan dapa disimbolkan secara kualitatif benlpa gambar-gambar yang mudah dicerna oleh pembaca Sebagaimana diketalnu bahwa bentuk kawasan-kawasan peternakan perkembangan akhir -tkhir in menunjukan banyak ragain . Oleh karena itu diperlukan nunusan kawasan itu sendiri mauput spesifikasi simbol-simbol yang terkait . Simbol-simbol tersebut akan tenis berkembang sejalai dengan perkembangan kawasan-kawasan mini yang secara ekonomis makin penting . Penggunaan peta perencanaan berskala umum digunakan dalam perencanaan atau sebaga bahan perencanaan wilayah untuk pengelolaan sumberdaya, dalain pemaliaman kondisi dai perkembangan wilayah maupun dalam peta-peta konstniksi . Dalatn pembacaan peta perencanam berskala tersebut, bagi orang yang tidak berkecimpung dalam perpetaan, memerlukan petunju) khusus . Untuk keperluan tersebut ASHARI et al. (1998) telah menyiapkan tulisan khusus . Dalan peta perencanaan dicantumkan legenda (keterangan) tentang tempat-tempat penting, seperti dalan bentuk simbol-simbol yang tidak menggambarkan luasan wilayah seperti simbol ibukoG kecamatan, kabupaten, lapangan terbang, pelabulian dan sebagainya ; simbol-simbol tersebu merupakan simbol kualitatif. Simbol-simbol tersebut uniumnya digunakan dalam peta pariwisata ataupun peta administratif seperti pada peta wisata Kalimantan Timur (DINAS PARIWISATi KALTim, 1993), pada peta dunia the world atlas (PHILIP, 1987) . Perkembangan kawasan-kawasan peternakan meliputi kawasan-kawasan Was yang dapo dipetakan dalam skala (kuantitatif) maupun kawasan-kawasan senipit yang tidak dapat dipetakan 726
Seminar Nosional Peternakan don Veteriner 1998
namun potensial . Kawasan-kawasan semacam itu hanya dapat dipetakan melalui simbol-simbol kualitatif. Simbol-simbol kualitatif potensi sumberdaya untuk tujuan perencanaan maupun pengelolaan pembangunan dalain sub sektor peternakan bellun ada, sehingga memerlukan acuan secara khusus untuk menggunakannya . Oleli karena itu tujuan clan penulisan ini adalah merupakan usaha untuk menyusun simbol-simbol kualitatif kawasan mini peternakan yang dapat digunakan dalam sistem perpetaan perencanaan . Penggunaan simbol-simbol ini cliharapkan akan meningkatkan sosialisasi dan integritas hasil analisis potensi wilayali dengan sistem perencanaan daerah. METODOLOGI Pendekatan
Pendekatan untuk penyusunan simbol-simbol kualitatif lnl adalah penclekatan sistem, yaitu pendekatan hubungan fungsional komponen-komponen peternakan terkait, yang mencakup sumberdaya manusia, mang lalian (SDA) sebagai tempat berpijak untuk pemenuhan kebutuhan ekologinya clan iptek yang menunjang perkembangannya . Ruang lingkup Ruang lingkup simbol-simbol tersebut tercakup dalam rumusan peternakan rumusan tersebut bersumber dari rumusan menunit ATMADILAGA (1975) yang telah dimodifikasi menjadi rumusan sebagai berikut; "Peternakan adalah sistem pengelolaan sumber daya dengan hewan sebagai obyek, ruang (lahan) sebagai tempat berpijak dan sumber pemenuhan kebutuhan ekologis serta teknologi sebagai alat untuk mengliasilkan bahan pangan, ballan industri, bahan perdagangan clan jasa lain." Dari rumusan tersebut, maka obyek yang termasuk peternakan ticlak terbatas pada hewan terkelola untuk tujuan produksi balian pangan saja (daging, telur, susu) nanum juga hewan-hewan produksi untuk tujuan lain dalam arti luas serta meliputi sarana clan prasarana penunjangnya . Oleh karena itu ruang lingkup simbol-simbol peternakan akan mencakup: 1.
Hewan clan ternak Ternak produksi meliputi ternak-ternak yang secara regional potensial clan penting bagi pertumbuhan ekonomi daerali atau nasional baik untuk produksi potong maupun pembibitan . "
Ternak produksi yang bersifat liar seperti kerbau, sapi Bali dalam ekosistem tertentu, misalnya dalam Taman Nasional, dalam hutan linclung yang mempunyai daya tarik wisata . Hewan produksi yang terkelola (acla unsur masukan budidaya) seperti lebah, rusa untuk tujuan-lujuan tertentu . Hewan perdagangan yaita Hewan produksi terkelola yang sangat potensial dalam dunia perdagangan, misalnya walet yang menghasilkan sarang bunmg walet, ataupun hewan potensial lainnya yang memerlukan penangkaran dalam pengembangannya bagi pertumbulian ekonomi. 727
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1993
2.
Kawasan peternakan Kawasan peternakan yang sampai saat ini berkembang sebagaimana dininuiskan oleh et al. (1998) adalah meliputi :
ASHARI
A. Kawasan terpadu " "
Sistem Usalia Tani atau Usalia Tani Terpadu (tidak perlu simbol) Ekosistem tertentu
B. Kawasan Khusus 1). Kawasan pastura " "
Penggembalaan Umum (pemerintah, masyarakat) Pastura mini
2). Kawasan Usalia Peternakan (Kunak) " " " 3.
Kunak Anak Desa (Areal Peternakan Pedesaan) Kunak Rukan (rumali - kandang) Kinak (Kawasan Industri Peternakan)
Sarana dan Prasarana " " "
Rumah Potong Hewan (RPH), Rurnah Potong Ayam (RPA) Karantina Tempat Penampungan Ternak (holding grounc~, dll .
Beberapa ketentuan penyusunan simbol
1 . Ukuran simbol tidak boleli terlalu besar (sekitar 1 cm', sedapat mungkin dalam lingkup bujur sangkar) .
2. Mudah dipahami atau dibaca secara visual (konumikatii) . 3 . Tidak bertumpang tindih dengan simbol-simbol lain. 4. Penempatannya tidak mengganggu keterangan (legenda) yang lain. RANCANGAN SIMBOL Kawasan ekosistcm tcrtentu 1. Taman Nasional a). Sapi Scbagai Komponcn Dalam Taman Nasional di mana sapi merupakan salah satu komponennya, dapat digambarkan dengan kepala sapi. Ada beberapa persyaratan pengelolaan sapi sebagai komponen nasional, yaitti Mempunyai wilayali kesesuaian lahan untuk pengelolaamiya . - Harus sapi Bali, sebagai sapi asli Indonesia yang sangat spesifik sebagai komponen konlodltas wlsata. bangsa sapi selain sapi Bali hanis dikeltiarkan dari taman nasional. - keberadaannya hanis membudayakan masyarikat setempat. 728
SeminarNasional Peternakon dan Veteriner 1998
Keberadaan sapi Bali digambarkan dengan kepala sapi atau boleh dengan gambar lengkap sapi Bali, tergantung dari besar-kecilnya peta. Simbol berupa kepala sapi (depan).
4~4
b) Kerbau sebagai komponen Seperti halnya dengan beberapa sapi Bali di Taman Nasional, keberadaan kerbau mempunyai potensi daya tarik wisata apakilt bentpa kerbau karapan (Sumbawa) tnaupun berupa kerbau Kalang (Kalimantan) pengelolaan terhadap keberadaan kerbau dalain Taman Nasional, persyaratatutya sama seperti keberadaan sapi Bali. Perbedaamiya adalah pola pengelolaan kereman secera teknis clan perilak-u mempunyai karaktefstik yang berbeda untuk mementthi kebutuhan kesesuaian ekologisnya . c). Kambing sebagai komponen Katnbing dapat mentplkan komponen Taman Nasional ntisalnya sebagai hewan bimum. Simbolnya benipa kepala kanibing.
2. Kawasan gua walct Kawesan ini menipakan ekosistem tertentu yang tununtnya terdapat di luitan (hutan produksi, hutan lindung, hutaut tantan nasional atau hutan laimrya) di pantai . Simbolnya benipa gambar gua clan burung walet. Berdekatan dengan potensi ini memberi peluang untuk membuka kawasan budidayanya . 40 3.
Kawasan itik liar
Kawasan ini umumnya berada di wilayalt perairan di kawasan lttitan . Simbolnya bentpa gambar itik.
3.2. Kawasan usaha peternakan (kunak) 1. Kunak anak desa (area] peternakan pedesaan) 1) Kunak Anak Desa Sapi Potong Simbol Kunaak ini terdiri dari dua komponen, yaitu:
lanibang atap runialt ( A ) merupakan simbol intensifikasi yang merupakan ciri kunak yang benvawasan komersial . Simbol ini befaku untuk semua jenis ternak atau liewan tertentu . 2). Kunak Anak Desa Kerbau Sinibtdnya bempa simbol atap nmiah din gambar kepala kerbau .
Seminar Nosional Peternakan dan Veteriner 1998
AL
3). Kunak Anak Desa Kambing Simbolnya benipa simbol atap nunali clan gambar kepala kambing .
Kunak Anak Desa Domba Simbolnya benipa simbol atap nimah dan gambar kepala domba. 4).
5). Kunak Anak Desa Ayam Simbolnya bernpa simbol atap nnuah dan simbol ayam.
6). Kunak Anak Desa Itik Simbolnya bentpa simbol atap nmiali dan simbol itik.
7). Kunak Anak Desa Ayam Potong Simbolnya meliputi tiga komponen yaitu ayam, alat potong dan atap nimah.
r
I
8). Kunak Anak Desa Ayam Pembibitan Komponen simbolnva meliputi simbol ayani, atap nmkah clan simbol kelamin.
9). Kunak Anak Desa Itik Potong Simbolnya meliputi komponen itik, alat potong clan atap rumali.
^r
S
oo S
10). Kunak Anak Desa Itik Pembibitan Simbolnya seperti kunak anak desa pembibitan ayam. Simbol ternak ayam digant simbol teniak itik. 11). Kunak Budidaya Lebah Simbolnya meliputi gambar lebah dan simbol alap nimah.
Seminar No .sional Peternakan dan Veteriner 1998
12). Kunak Penangkaran Rusa Komponen simbolnya benipa simbol atap ni nah dan kepala nisa.
13) Kunak Budidaya Walet Komponen simbolnya berupa simbol atap rumah dan gambar walet.
14) Kunak Penangkaran Buaya Komponen simbolnya benipa simbol atap nimah dan kepala buaya.
15) . Kunak Anak Desa Pembibitan Babi Komponen simbolnya berupa simbol babi induk, anak babi dan atap nunah.
16) . Kunak Anak Desa Pembibitan Sapi Komponen simbolnya benipa gambar induk dan anaak sapi, chin simbol atap nunah.
17. Kunak Anak Desa Babi Potong Komponen simbolnya benipa sinibol babi potong dan atap rumah.
2.
Kunak Rukan 1) Kunak Rukan Sapi Potong Rukan singkatan dari kawasan usalla peteniak in yang inasing-niasing unit produksi terkecilnya benipa Rumah tangga produksi yang meliputi nmmah dan kandang dengan tempk sapi potong sebagai satu kesattian . Sehingga kunak anak desa dapat meniadi Kun
SeminarNasionalPeternakan dan Veteriner 1998
Qi;~i
3) Kunak Rukan Sa1i Perch (keterangan sama dengan di atas hanya dicirikan simbol gambar sapi pemh.
4) Kunak Rukan Ayam (keterangan sama dengan di atas hanya dicirikan oleh simbol ayam).
5) Kunck Rukan Itik (keterangan satna dengan di atas hanya dicirikan simbol itik) .
3. Scrana hrasarana 1). Temhat Penampungan Ternak (holdinggrountn Simbulnya benipa bagian ujung penampungan yang berfungsi untttk menggiring menaikan ternak atau merupAan bagian depan penampungan yang berfungsi wituk menuninkan teniak.
TF"
2). Pcsar Ternak Komponen simbolnya berupa simbol sebidang lahan dengan konstruksinya yang dilihat dari atas dengan simbol sebuah bangunan pasar dan simbol tempat mengikat ternak . 3). Pcstura Alami Komponen simbolnya berupa simbol sebicking lahan, dengan simbol tanaman nimput .
4). Pcstura Intensif/Semi Intensif komponen simbolnya seperti 3 hanya ada simbol dalam leguminosa .
5). Pcstura Mini/Padok Simbolnya seperti pastura alari, yang dikelilingi simbol petak pagar.
6). Pcdok Komersial Komponen simbolnya seperti pada pastitra intensif dilengkapi dengan simbol leguminosa.
732
SeminarNasional Peternakan dan Peteriner 1998
7). Silvipastura Komponen simbolnya berupa pohon dan nunput di dalwn simbol sebidang lahan.
8). Kawasan Budidaya Hijauan Komponen simbolnya berupa gambar nunput di dalam simbol sebidang lahan .
4.
Kawasan Indusiri Peternakan (Kinak) 1). Knak Sapi Potong Simbolnya berupa konstniksi bangunan/kandang permanen untuk penggemukan ternak sapi yang dililiat dari penampang atas, terdiri dwi sebuah lorong jalan untuk memberikan palcan, dua jalur tempat pakan dan sekatan kandang individual yang jumlahnya 8-
2). Kinak Sapi Perah Kinak sapi perah disimbolkan oleh gambar kontruksi kandang sapi perah permanen dengan komponen-komponen dari kiri ke kanan sebagai berikut : - L.ajur pertama merupakan tempat pakan. - Lajur kedika sekat-sekat kandang individual. - Lajur ketiga merupakan saluran air pembuangan air limbah . Satu lingkaran menipakan tempat sumber air. - Satu lingkaran hitam merupakan tempat buwigan limbah . 3). Kinak Babi Simbolnya sama dengan simbol sapi perah lianya dicirikan oleh simbol babi .
4). Kinak Ayam Potong (Pedaging) Simbolnya benipa konstndcsi bangunan/kandang pennanen untuk penggemukan ternak sapi dengan komponen-komponen sebuah lorong jalan, dua kandang ayam dengan iwasing-nlasing gantungan niakanc'ni otoniatls (yang disimbolkan oleh empat lingkaran kecil). 5). Kinak Ayam Pctclur Simbolnya berupa kontntksi bangiman/kandang ayam permanen dengan koniponen-koniponen terdiri dari sebikih lorong jalan, dtki alur untuk tempat meniberikan pakan, dika alur tenipat nllkan disebelah lorong jalan dan dua lajur tempat penanipungan telur serta diui lajur sekat-sekat kandang individual untuk mising-nĀ»sing petelur. 733
SeminarNasional Peternokan don Veteriner 1998
Kinak Breeding Ayam Petclur Simbulnya swna dengan Kinak ayam potong, hanya ada tambalian simbol kelamin .
6).
0
7). Kinak Obat-Obatan Komponen simbolnya benipa simbol bangunan pennanen yang dilengkapi oleh cerobong proses pengolahan dan komponen simbol kesehatan hewan di tengahnya .
8). Kinak Pakan Simbolnya sempa dengan kinak obat-obatan hanya di dalamnya dicirikan oleh simbol komponen hasil produksi pakan (tumpukmi kanmg).
9). Karantina Hewan Simbolnya benipa bidang segilima yang di dalamnya ada simbol kesehatan hewan.
10). Rumah Potong Hewan (RPH) Simbolnya benipa simbol rumah dan karkas temak besar .
11). Rumah Potong Ayam (RPA) Komponen simbolnya benipa gambar nunah yang di dalanuiya ada simbol karkas ayam.
PEMBAHASAN Dari susunan simbol-simbol di atas ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan 1.
Ban** simbol-simbol yang belum dimengerti oleh masyarakat, hal ini di antaranya karena "
Sampai saat ini belum ada pihak yang secara khusus menyusun simbol-simbol untuk keperluan pemetaan .
"
Simbol-simbol kualitatif dalam peta yang sementara ini telah dibuat oleh berbagai kalangan Umumnya menggambarkan gambar sesunggtilinya (gambar visual) yang diperkecil . " Digunakan secara terbatas, misalnya untuk pariwisata, perencanaan bangunan.
734
Seminar Nasional Peternakan dan Peteriner 1998
"
Berkembangnya bermacam bentuk kawasan-kawasan peternakan yang tidak terbatas pada padang penggembalaan saja.
"
Belum tersosialisasinya kawasan peternakan.
2.
Simbol-simbol di atas barn merupakan konsep usulan untuk lebih dapat disempurnakan dan disosialisasikan penggunaannya.
3.
Di antara simbol-simbol yang telah ada (disusun di atas), mungkin belum dapat digunakan, karena perkembangan di lapangan belum ada atau sebaliknya dari perkembangan di lapangan menuntut disusunnya simbol-simbol baru (tambahan) yang belum tercalcup dalam simbol simbol yang telah ada, sejalan dengan perkembangan-perkembangan baru di masyarakat yang cepat.
4.
Adanya penyusunan simbol-simbol ini, maka telah memudalilcan clan menyeragamkan dalam mengkomunikasikan hasil-hasil pemetaan perencanaan bagi pengguna khususnya dan masyarakat pada umumnya .
5.
Simbol-simbol untuk bidang peternakan adalah yang paling kompleks dibandingkan dengan subsektor-subsektor pertanian lainnya . Ini berarti penyusunan simbol ini dalam perkembangannya dengan penyempurnaan dapat digunakan sebagai contoh untuk subsektor lain maupun sektor-sektor lain .
6.
Di dalam Undang-Undang Pokok Peternakan 1967, belum tersirat pengertian-pengertian kawasan peternakan maupun pengertian peternakan yang menyangkut ruang lingkup kegiatannya . Oleh karena itu sejalan dengan perkembangan Iptek dan dinamika masyarakat dalam pembangunan ini perlu peninjauan kembali Undang-Undang Pokok Peternakan 1967 clan Undang-Undang ataupun peraturan-peraturan lain yang terkait .
7.
Perlu dicatat bahwa untuk peternakan rakyat yang bersifat tradisional (skala kecil/gurem) tidak disimbolkan di sini, sebab kegiatannya sebagai usaha sampingan atau iseng (back yard farming), otomatis menpakan kegiatan keterpaduan dalam sistem usahatani tertentu (padi, karet, dsb). PENUTUP
1.
Dengan disusunnya simbol-simbol kawasan peternakan tersebut maka lengkaplah sudah identifikasi keberadaan kawasan peternakan baik yang dalam bentuk peta berskala karena luasannya memadai maupun yang Iuasnya terbatas nanum secara ekonoinis potensial sebagai sumber pertumbuhan ekonomi pedesaan. Disamping itu Adanya simbol-simbol ini telah meningkatkan sistem konninikasi atau inforniasi .
2.
Penggunaan simbol-simbol kualitatif ini akan mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan ekonomi masyarakat clan teknis peternlan yang semakin maju. Disamping membantu teknis pemetaan manual juga akan metnbantu clan menyempurnakan pemetaan sistem digital dalam sistem informasi peternakan, yang dapat menunjang sistem perencanaan secara utuh.
3.
Untuk meinantapkan status niang peternakan dengan kegiatannya disamping perlunya keterlibatan dalam penyusunan tata ruang, perlu kelengkapan Undang-Undang Pokok Peternakan, Undang-Undang lain clan peraturan-peraturan yang terkait, disesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarakat . 735
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998
DAFTAR PUSTAKA
dan B. WIBOWO. 1998. Spatial regional land allocation for live stock development . A Paper presented at the 2nd International Seminar on Tropical Animal Production "Tropical Animal Industry Towards The 21st Century", 13-15 July, 1998, Yogyakarta-Indonesia .
ASHARI, E. JUARINI, SUMANTO,
D. 1975 . Kedudukan Usaha Ternak Tradisional dwl Perusahaan Ternak dalam Sistem Pembangunan Peternakan . Biro Riset dan Afiliasi . Fapet Unpad-Bandung.
ATMADILAGA,
DINAS PARIWISATA PROP . KALIMANTAN TImuR. PHILIP,
G. 1987 . The World Atlas. George
UNDANGUNDANG POKOK PETERNAKAN .
1993 . Peta Pariwisata . Kalimatan Timur. Samarinda.
PHILIP
& son, Ltd., London .
1967 . Direktorat Jenderal Peternakan .