Selayang Pandang Jobdesk Broker By: Sumintong Wibowo Mahika Tirta Broker property atau marketing property atau agen property atau mediator property memiliki arti yang sama yaitu seseorang yang berprofesi sebagai tenaga pemasaran properti. Properti yang dimaksud adalah tanah dan atau bersama dengan semua bangunan yang ada diatasnya diantaranya termasuk tanah kosong, rumah, ruko, rukan, gudang, pabrik, apartemen, kios, hotel dan lain sebagainya. Majalah Forbes menobatkan Profesi sebagai Marketing Properti sebagai pekerjaan paling membahagiakan didunia (source : http://blog.homesmartinternational.com/7-reasons-why-real-estate-agents-make-thehappiest-people/) karena diantaranya adalah kebebesan waktu, potensi penghasilan yang tidak terbatas, pekerjaan yang sangat penuh warna karena anda menghadapi orang baru dengan kasus yang baru setiap harinya dan yang pasti andapun bisa membantu orang memilihkan rumah yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi mereka. Lalu sebenarnya apa tugas dari broker property? Tugas paling inti dari sebuah broker property adalah menciptakan transaksi baik jual beli atau sewa menyewa antar penjual dan pembeli atau penyewa dengan pemilik properti. Atas keberhasilannya menciptakan transaksi sebagai kompensasinya broker property mendapatkan komisi. Besaran komisi sendiri kembali lagi kepada kesepatakan antara broker dengan penjual atau bisa saja pada kasus-kasus tertentu antara broker dengan pembeli. Nah untuk menciptakan transaksi tersebut tentu hal yang paling pokok adalah broker perlu menemukan siapa yang menjual properti dan siapa yang akan membeli properti tersebut. Tapi pada kenyataannya tidaklah semudah itu karena pada proses sebelum transaksi broker perlu melakukan banyak pekerjaan diantaranya: 1. Cari Properti yang ingin dijual (Listing) Mencari siapa yang menjual properti dan meminta persetujuan dari pihak penjual agar kita bisa membantu dia menjualnya dengan kompensasi komisi yang disepakati kedua belah pihak sejak awal yang biasanya diperkuat dengan tanda tangan Mou. Dalam hal ini anda harus memiliki keahlian negosiasi dan komunikasi yang baik. Salah satu cara untuk menguatkan posisi tawar anda dalam negosiasi khususnya bagi anda broker pemula adalah dengan bergabung dengan kantor broker yang sudah memiliki tim marketing. Karena selain dapat meningkatkan kredibilitas anda sebagai broker yang sudah memiliki kantor anda juga akan sangat terbantu karena anda memiliki tim yang siap membantu anda menjual properti yang anda berhasil kerjasamakan untuk dijual. Sebaliknya buat anda yang juga memiliki keterbatasan waktu mencari “barang dagangan” bisa ikut membantu jual barang dagangan dari temen anda dalam tim marketing yang sama. Tapi gimana kalau sebaliknya ternyata ada orang yang meminta tolong kepada anda untuk dicarikan rumah di daerah yang anda kenal dengan budget yang mereka punya? Nah itu bisa
juga, anda tinggal “ngider-ngider” dilokasi yang calon konsumen anda inginkan atau bisa bertanya kepada teman tim marketing anda apakah ada yang punya listingan (properti yang sedang dijual) yang sesuai dengan keinginan calon pembeli. Oleh karena itu sebenarnya broker akan menjadi lebih powerfull jika berada dalam kerja tim yang saling bersinergis. Ingat tidak ada satupun bisnis hebat di dunia ini yang dikerjakan oleh satu orang mereka dihasilkan karena kerjasama sebuah tim begitu kalau katanya mendiang om Steve Jobs. 2. Ngerti Legalitas Mempelajari keabsahan dan kelengkapan berkas legalitas rumah yang dijual oleh si penjual. Hal ini penting karena mengamankan pihak broker sendiri dari tuntutan masalah legalitas dari pihak pembeli dikemudian hari. Gak lucu kan kalau broker ikut2an di tuntut sama buyer karena setelah di bayar DP nya ternyata SHM rumah yang di tawarkan bukan milik dia apalagi ternyata ketaun yang jual adalah orang yang ngontrak di rumah tersebut. Selain kasus diatas banyak sekali kasus legal yang bisa berujung kerugian pada si broker jika si broker tidak mengerti masalah legalitasnya. Dalam hal ini broker harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai legalitas di bidang property. Jadi kalau anda ditanya bagaimana cara menjual rumah yang ternyata nama SHM nya masih nama mertua nya dan ternyata mertuanya sendiri sudah cerai hidup dan mertuanya punya anak juga tiga orang yang salah satunya dia nikahi dan akhirnya rumahnya ditempati dan sudah dihibahkan secara lisan kepada dia yang meminta anda membantu menjualkan rumahnya bagaimanakah anda sebagai broker menjelaskan kepada penjual apa yang perlu mereka siapkan dan apa yang anda jelaskan kepada calon pembeli? Hehehe…
3. Bisa Taksasi harga properti Broker yang hebat memiliki kemampuan aprasial (taksasi harga) dan mengenal harga pasaran di area tersebut. Dengan demikian anda bisa memberi masukan kepada penjual range harga jual yang pantas bagi properti dia dan sekaligus juga memberi gambaran kepada calon pembeli mengenai harga pasaran yang ada di lokasi sekitaran rumah yang anda jual dan meyakinkan pembeli bahwa harga yang dia beli memanglah harga yang pantas. Ilmu taksasi sangatlah penting karena jika anda menguasai ilmu ini maka anda sendiri bisa menilai properti yang anda jual apakah memang harganya menarik atau tidak di kacamata konsumen. untuk dapat menilai harga sebuah properti berarti anda harus mampu memisahkan nilai tanah dan bangunan dari sebuah properti. Otomatis sedikit banyak anda pun harus punya kacamata kontraktor untuk menilai harga pantas fisik sebuah bangunan sehingga setelah nilai properti dikurangi nila bangunan maka anda mampu mengestimasi nilai tanah dilokasi tersebut. Nah aplikasi ilmu ini juga akan sangat luas lagi jika ternyata ada memiliki jaringan investor. Karena jika anda bisa menemukan properti yang harganya jauh dibawah pasar dan anda bisa meyakinkan investor anda untuk membelinya bukan tidak mungkin bukan hanya komisi saja yang anda terima tapi juga bagi hasil keuntungan dari investor anda karena anda bisa menjualnya jauh lebih tinggi setelah investor anda beli =)
4. Promosi online dan offline Oke setelah bertemu penjual ternyata dia mau dibantuin jual terus legalitasnya sudah clean and clear kalau bahasa keren nya. Terus broker dan seller juga sudah berdiskusi dan sepakat mengenai harga jual yang di buka kepasar maka selanjutnya broker perlu melakukan promosi! Promosi sendiri secara garis besar bisa dibagi 2 yaitu promosi online dan offline. Promosi online adalah semua channel promosi yang berada di dunia maya mulai dari pasang iklan di market place khusus jual beli properti seperti rumah.com rumah dijual.com, urbanindo dll. Agar temen-temen terdekat sampai gebetan anda tau kalau anda sekarang sudah jadi broker anda bisa memanfatkan social media seperti facebook, twitter, instagram untuk posting semua dagangan anda siapa tau mantan anda yang sudah nikah dengan orang lain lagi cari rumah liat iklan anda di wall facebookny anda dan akhirnya beli rumah tersebut lewat anda kan bisa jadi rejeki juga anda toh. Untuk level yang lebih “advance” anda bisa membuat website sendiri terus pake SEO, pakai google ads, facebook ads, autoresponder dan lain sebagainya. Selain promosi online anda juga harus bisa menguasai strategi promosi offline. Promosi offline berarti semua channel promosi tanpa pakai ineternet contohnya bagi-bagiin brosur, pasang spanduk gede-gede di rumah yang dijual, dipinggir jalan, bisa juga pasang iklan dikoran, buat pameran, atau bisa juga kopi darat ama temen-temen marketing lainnya buat bantuin jual. Dalam hal promosi seorang broker yang baik berarti harus menguasai ilmu IT, jago computer, sedikit banyak bisa ilmu design, punya temen dan juga mantan yang banyak hahaha. 5. Ngerti konsep Marketing Tapi itu juga belum cukup.. Broker yang pintar juga harus mengerti banget mengenai ilmu marketing jangan sampai anggaran yang kita habiskan untuk promosi sia-sia karena pesan dalam promosi kita tidak menarik atau salah target market. Misalnya saja contoh kecilnya saat kita menjual rumah mewah yang mahal banget jangan ditonjolin masalah harga nya tapi tonjolkan kelebihan spesifikasi nya, Lokasi nya yang sangat strategis, bahkan kemudahan cara pembayarannya yang bisa menggunakan KPR atau cicilan bertahap misalnya. Nah setelah pesan promonya diramu ciamik terus brosurnya jangan di sebarin di pasar yah tapi di mall elit hehehe karena kalau sebar di pasar tradisional itu artinya kamu salah target market. Kalau dijabarin bener-bener konsep marketing itu akan jadi sangat luas mulai dari strategi inti marketing mix 4P (Product, Place, Promotion, Place), analisa SWOT – TWOS yang berguna untuk menonjolkan kekuatan product kita untuk mengatasi kelemahan nya dan juga menangkap peluang dan meminimalisir resiko ancaman dari kompetitor, Marketing strategy yang membantu kita mengidentifikasi segment pasar yang ada dan menentukan siapa sebenarnya target market kita, apa perilaku dan kebiasaan mereka, Competitor Analysis yang dapat ngebantu kita menganalisa strategi apa yang dipakai kompetitor dan apa langkah yang kita ambil agar kita menjadi lebih kompetitif. Wah kalau dibahas semua memang kayaknya butuh 3 SKS lebih sih hehehe. Tapi kalau anda menguasai konsep marketing sebenarnya bukan hanya dagang properti tapi anda juga akan jago dagang semua hal termasuk menjual diri anda sendiri di mata klien =)
6. Kuasai Product knowledge Oke point 1 sampai dengan 5 sudah saya kerjakan berarti tinggal tunggu respon pasar. Siap – siap deh terima telepon dari yang mulai nanya rumah sampai nanya info doang karena penasaran dengan iklan anda yang ciamik diatas tadi. Akan timbul banyak pertanyaan dari konsumen yang akan juga mengetest anda mengenai product knowledge tentang properti yang anda jual. Sebisa mungkin ajak calon konsumen untuk survey agar bisa berdiskusi langsung dengan anda dan jangan lupa juga persiapkan diri anda mulai untuk menjawab pertanyaan konsumen dari yang penting sampai terkesan tidak penting seperti: Berapa Luas tanah dan luas bangunan? Berapa kamar tidurnya? Berapa kamar mandi nya? Apa sudah SHM? kalau saya dari bekasi dan mau kerumah mas yang dijual naek krl itu saya harus turun di stasiun mana dan naik angkot nomor berapa? Kalau dari rumah yang mas jual ke pintu tolnya berapa jauh? Airnya Pam atau sumur bor? Listriknya berapa watt? Spesifikasi nya rumah ini gmn? Itu rangka nya pakai baja ringan atau sudah pakai ksatria baja hitam? Dan laiiin laiiin laiiiiiiiiiin sebagainya.. 7. Ngerti KPR dan Ngerti Itungan Properti! Bank BI bilang kalau 70% lebih transaksi properti di Indonesia itu masih menggunakan biaya KPR kalau di telaah lagi penyumbang KPR itu adalah dari perumahan menengah kebawah. Jadi kalau anda tidak ngerti KPR berarti bisa dibilang 70% dari semua transaksi anda terancam gagal =). Prinsip dasar KPR adalah pembeli meminjam uang ke bank untuk membayar rumah impian nya kepada penjual yang kemudian akan dicicil selama periode waktu tertentu bersamaan dengan bunga KPR tersebut. Jadi secara tidak langsung bank ikut patungan bayarin rumah yang digabung bersama DP si pembeli kepada penjual. Dalam hal ini broker yang baik harus mengerti cara berifikir bank jika ingin mengapprove pinjaman si pembeli yang bahasa kerennya dikenal dalam 5 C bank (Character, Capacity, Collateral, Capital, Condition) di sinilah ada harus menguasai berbagai perhitungan sehingga bisa menafsir berapa pinjaman yang bisa didapat oleh calon pembeli berdasarkan faktor 5 C diatas. Selain itu anda juga mampu menjadi pendamping dan memberikan pelayanan kepada pembeli dan penjual dalam mengurus KPR, berkas apa saja yang diperlukan dan apa yang harus ditempuh jika berkasnya ternyata kurang. Belum selesai sampai situ.. ngomongin KPR selain anda harus ngerti itungan bank anda juga harus ngerti itungan notaris. Bea apa saja yang timbul dalam transaksi tersebut dan bagaimana cara menghitungnya. Bagaimana cara menghitung pajak jual dan beli (BPHTB), AJB dan BBN, ZNT, Check SHM, Bea Roya, PBB dan lain sebagainya dan siapa yang menanggungnya jika terjadi transaksi. Jangan sampai setelah buyer dan seller ketemu di notaris yang sudah sepakat mengenai harga bubar karena salah presepsi. Si penjual tau nya uangnya sudah terima bersih si pembeli taunya sudah bayar all in akhirnya malah komisi anda yang dipotong buat nombokin bea-bea tersebut itu juga kalau jadi, kalau enggak bubarlah transaksinya hahaha. Tapi disatu sisi jangan kaget kalau anda dapet fee lebih karena ternyata anda berhasil membantu si pembeli mendapatkan pinjaman KPR berkat bantuan anda. Bahkan kadang fee tambahan pun anda dapatkan dari bank yang anda rekomendasikan kepada calon pembeli.
8. Broker = Enterpreuner Betul itu mindset yang perlu anda tanamkan bahwa anda ini adalah enterpreuner. Anda adalah pebisnis yang usahanya adalah dagangin propertinya milik orang =) Dalam hal ini anda memang harus memiliki mindset pengusaha.. Anda harus siap mental dan juga siap rugi jika ternyata setelah melisting dan berusaha mempromosikan sekian banyak rumah dan keluar modal promosi ternyata belum terjual juga selama berbulan bulan atau ternyata broker lain yang berhasil menjualnya atau bahkan penjualnya tidak jadi menjual. Tapi juga sebaliknya jangan mentang-mentang semuanya juga tidak pasti anda tidak berani keluarin budget untuk promosi. Moso anda dipercaya client menjual rumah seharga 5 Milyar buat keluarin anggaran bikin spanduk 100 ribu buat ditempel di depan rumahnya aja gak mau padahal kalau anda dikasih komisi 2% saja potensi income anda bisa mencapai 100 juta bukan? Atau sebaliknya jangan juga terlalu “lebay” kalau anda melisting rumah harga 300 juta terus di iklankan di Koran Kompas ya bisa nombok nanti judulnya. Tentukan formula ideal yang pas bagi anda sendiri. misalnya ternyata tiap bulan anda memiliki 10 listing yang rata-rata harganya 1 Miliar dengan potensi komisi rata-rata 20 juta perumah dan prediksi anda dalam sebulan anda bisa menjual 1 unit perbulan maka berapa anggaran yang anda siapkan untuk promosi, berapa anggaran untuk operasional anda seperti pulsa dan bensin dan lain sebagainya. Lakukan evaluasi terus menerus setiap bulan mana yang bisa di efisiensikan, mana yang perlu ditingkatkan, mana yang perlu ditambah dan mana yang perlu dihilangkan. Anda setidaknya sedikit banyak harus belajar ilmu finansial dalam hal ini
WAAAAAAAAAAAH Ternyata jadi Broker Professional itu banyak juga yah yang harus dipelajarin! Tepat sekali.. untuk menjadi broker professional memang anda perlu fokus dan total dalam hal ini. Karena pada kenyataanya walaupun anda memiliki kebebasan waktu bukanlah jarang jam kerja anda bahkan lebih padat dan lebih panjang dari jam orang kerja kantoran. Yang membedakan hanya saja semakin keras perjuangan anda pasti diikuti oleh hasil yang lebih baik. Itulah kenapa saya tidak menyarankan bagi anda yang ingin terjun di bidang ini untuk sekedar sampingan atau taraf hanya iseng coba-coba karena anda hanya akan membuang waktu dan tenaga anda sendiri dan pada kenyataanya memang yang saya temukan akhirnya berujung kepada kegagalan. Bayangkan saja jika ternyata misalnya ada pekerja kantoran yang bekerja jam 8 sampai 5 sore setiap hari kerja. Disatu sisi anda harus ngider-ngider cari calon penjual, mastering area, bikin iklan di internet, cetak spanduk, anda harus sering terima telepon antarin konsumen survey, ngurusin KPR ke bank.. kebayangkan yah sibuknya jadi kaya bakal apa? Nah itu memang perjuangannya.. tapi kita bahas manisnya sedikit aja yah takut nanti malah jadi over expected sama kerjaan ini hahaha. Kalau saja dalam 2 hari anda berhasil melisting 1 properti senilai 500 juta dan komisi yang dikasih hanya 1 % saja dan estimasi hanya 10 % dari listing anda yang berhasil anda jual. Terlihat masih sangat realistis bahka cenderung pesimis mungkin yah tapi kita lihat skenerio hitungannya:
Bulan pertama: Anda berhasil mengumpulkan 15 barang dagangan. Terjual 1 unit maka anda dapat komisi 1% dari 500 juta yaitu 5 juta. Bulan kedua: Anda melisting 15 barang dagangan baru lagi dan ditambahkan 14 dagangan yang belum kejual di bulan pertama menjadi Total 29 unit. Pada bulan kedua terjual 3 unit maka anda dapat komisi 1 % dari 3 x 500 juta yaitu 15 juta betul? Bulan ketiga: Anda melisting 15 barang dagangan baru lagi dan ditambahkan 26 unit sisa dagangan yang belum terjual sebelumnya total dagangan anda menjadi 41 unit terjual 4 unit dengan komisi 1 % dari 4 x 500 juta yaitu 20 juta betul? Ya tapi kan itu kalau ternyata belum kejual bagaimana kalau ternyata dari 45 unit itu ternyata tidak kejual sama sekali atau ada broker lain yang jualin? Atau pedagangnya tidak jadi jual? Ya memang ada kemungkinan itu makanya itu dibutuhkan mental enterpreuner karena semua usaha kan pasti ada resikonya betul? Tapi ada juga kemungkinan dari 41 unit itu ternyata 50 % nya bisa terjual habis oleh anda atau ternyata dibulan-bulan berikutnya listingan rumah anda malah rata-rata berada di angka 1 Milyar dengan komisi yang lebih besar? Atau anda ternyata dalam perjalanannya berhasil membatu menjual tanah seluas 10 hektar senilai 30 milyar? Jadi jangan heran kalau didunia properti ada broker kaya mendadak karena sukses menghasilkan komisi ratusan juta bahkan milyaran dalam satu transaksi hal itu sudah lumrah terjadi. Semakin anda terbiasa melisting dan menjual “insting” anda akan sangat makin terasah sebagai marketing. Anda akan bisa merasakan bahwa properti mana yang kira-kira di kacamata konsumen akan sangat menarik dan anda rasa anda bisa menjual cepat dan mana yang agak lambat. Selain itu anda akan menjadi broker yang berpengalaman yang bisa mengatasi berbagai rintangan dan masalah yang biasa timbul dalam transaksi sehingga resiko kegagalan transaksi semakin hari semakin kecil. Disisi lain semakin lama anda berkecimpung jaringan anda akan menjadi semakin luas. Sederhananya saja jika anda berhasil melangsungkan sebuah transaksi dengan baik maka setidaknya ada dua pihak yang puas dengan kerja anda yaitu penjual dan pembeli. Keesokannya saat mereka, atau saudara mereka atau teman mereka ternyata ingin menjual rumah atau mencari rumah maka pasti anda yang pertama hubungi bukan? Dan itu akan berlangsung secara akumulatif dari hari ke hari anda akan memilki banyak “langganan setia”. Jadi tidak lah aneh bahkan seorang broker berpengalaman malah sering kelabakan karena harus mendatangi konsumen mereka yang meminta tolong propertinya dijualkan tanpa harus repot muter-muter lagi mencari properti siapa yang ingin dijual. Selain itu sebenarnya pekerjaan anda tidaklah sia-sia saat bertemu calon konsumen misalnya saja saat ini anda tidak
memiliki listingan yang sesuai dengan calon konsumen anda artinya anda sudah memiliki calon konsumen yang siap anda “jodohkan” dengan listingan anda berikutnya. Keberuntungan bisa saja berada dipihak anda tapi keberuntungan yang sesungguhnya adalah saat kesempatan bertemu dengan kesiapan. Jadi saat kesempatan sudah didepan mata tapi anda tidak siap maka anda tidak beruntung. Jadi jangan salahkan nasib kalau saat menjual tanah 10 hektar saat calon pembeli bertanya kepada anda peruntukan tanah itu untuk apa? apakah sudah SHM atau masih girik? Berapa KDBnya? Anda hanya bengong dan melongo gak ngerti akhirnya calon buyer melengos kabur karena anda dinilai tidak kompeten. Terus lah belajar dan layakan diri anda untuk melisting properti yang beragam mulai harga sadis sampai dengan harga yang fantastis dan kemampuan anda bernegosiasi menghadapi calon konsumen mulai dari kalangan bawah sampai kelas atas. Lalu apakah jika saya total berani terjun dan belajar semua hal diatas saya pasti bisa sukses? Saya sendiri tidak menjamin bahwa anda sukses.. tapiiii bedasarkan pengalaman saya, saya belum pernah ketemu broker yang menguasai semua ilmu diatas ternyata tidak sukses bahkan belum menguasai semuanya saja sudah bisa sukses hehehe. Oke saya mau jadi broker terus bagaimana carany ada apa saja syaratnya? Seribu jalan menuju Roma.. Anda bisa belajar dari mbah google, anda bisa cari mentor yang dah ngerti kaya ginian, anda bisa belajar di seminar-seminar properti, anda bisa ikut forum properti dan lain sebagainya. Nah salah satu cara paling cepet untuk belajar tentu saja praktek yang didukung dan didampingin oleh mentor yang berpengalaman yang bisa menjadi konsultan anda dalam setiap proses terjadinya transaksi. Hal ini hanya bisa ada dapatkan jika anda bergabung dalam sebuah tim marketing di sebuah bendera marketing agency. Banyak brand besar yang sudah terkenal yang menawarkan training kepada anda sebagai broker tapi biasanya memang harus bayar =) Kini Mahika tirta hadir sebagai salah satu bendera yang bergerak dalam penyedia jasa pemasaran properti perumahan baru di daerah Bogor. Kami tidak mengatakan kami sebagai kantor broker yang paling bagus tapi kami yakin dengan pengalaman kami sebagai developer yang kini menjadi marketer kami bisa menjadi partner anda yang siap membimbing anda kejalan yang benar hahaha. Kenapa sombong banget jadi developer? gak sombong juga sih tapi maksud kami disini faktanya saat menjadi developer anda berada di posisi pemain properti yang memiliki kacamata paling lengkap dari segala sudut pandang properti mulai dari mencari lahan, mengurus legalitasnya dari nol, menentukan design, membangun, menyusun strategi marketing, menjualnya sampai mengurus kpr ke bank. Oleh karena itu kami bisa membagikan ilmu kepada anda lebih lengkap dibanding kacamata marketer pada umumnya. Seperti yang disebutkan diatas menurut kami seorang marketer ideal minimal menguasai keahlian diatas untuk itu kami akan memberikan training berkesinambungan mengenai: 1. Seluk beluk Legalitas properti
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Cara Pengurusan KPR Apprasial (Taksasi) Nilai properti Strategi Marketing Pelatihan Online Marketing Beda Pemasaran Perumahan Primary dan Secondary Bisnis Strategi Dll
Kami juga sadar bahwa jobdesk broker itu sesungguhnya jika ingin hasilnya maksimal maka dia perlu meluangkan banyak waktu untuk melakukan tugasnya. Untuk itu kami juga memiliki sebuah sistem yang tidak hanya saja memberikan pelatihan kepada anda tapi juga membantu sebagian job desk anda agar anda bisa jauh lebih fokus dan efektif dalam jualan. Sistemnya nanti diajakan saat training =) 7 Alasan Bergabung Menjadi Broker Mahika Tirta:
1. Sinergisitas Listingan anda dibantu jual oleh marketing yang lain dan sebaliknya marketing lain bisa bantu jual listingan anda. Saat ini kami sudah memiliki 100 lebih member broker freelance yang dapat menyediakan listingan untuk anda jual dan sebaliknya membantu listingan anda untuk segera terjual. 2. Penghasilan tidak terbatas Anda mendapatkan penghasilan dari komisi penjualan anda tanpa batas. Semakin banyak penjualan yang bisa anda lakukan semakin besar komisi nya. Komisi Belasan , puluhan, bahkan sampai ratusan juta rupiah bukanlah hal aneh lagi di dunia properti. 3. Jam Kerja anda yang tentukan sendiri Tidak ada jam kerja karena ini adalah bisnis anda sendiri. Andalah Bos bagi diri anda sendiri dan Penghasilan anda ditentukan oleh cara anda bekerja. 4. Pelatihan berkesinambungan Anda mendapatkan pelatihan tentang dunia property dari mentor yang sudah berpengalaman sampai anda benar-benar menjadi broker property professional. 5. Dukungan tim IT Tim IT kami akan mendukung anda dan melatih anda dalam promosi di media online sehingga anda mampu menjadi broker yang hi-tech. 6. Kami Turut Membantu Anda Promosi Kami juga turut mendukung dan membantu promosi anda baik online dan offline sehingga mempercepat proses penjualan listingan properti anda. 7. Networking yang luas
Kami memiliki jaringan perbankan yang sangat luas lebih dari 15 bank syariah dan konvensional, memiliki networking notaries, kontraktor, developer, investor dan lain sebagainya yang dapat mempermudah anda dalam proses penjualan listing anda sendiri. Silahkan bagi anda yang ingin bergabung bersama kami.. Teguhkan hati anda dan yakinikan diri anda untuk menjadi enterpreuner.. menjadi broker property professional =) Informasi Lebih Lanjut : Marketing office : Graha Kartika Pratama Blok D5 No. 20 Telepon kantor : 021-87990569 Contact Person: Bowo : 0 8 5 6 8 5 8 3 5 8 2 / Ihsan : 0 8 5 6 8 6 3 2 7 9 6
Selayang Pandang Jobdesk Co-broker By: Sumintong Wibowo Mahika Tirta
note : Biar jangan bingung bacanya harus dari awal yah Jobdesk broker Okeeeey.. saya benar-benar tertarik menjadi broker tapi dengan kondisi saya sekarang saya tidak bisa memberikan seluruh jiwa raga saya terjun ke dunia broker. Apalagi kalau saya harus terjun kelapangan untuk mencari listingan, nganterin orang survey, analisa harga pasaran, ikut-ikutan training terusterusan. Wah saya sepertinya tidak sanggup membagi waktu kalau harus melakukan itu semua. Apalagi kalau sampai keluar kerjaan dan kehilangan gaji tetap siapa yang ngempanin anak ama bini saya dirumah? Gimana dong solusinya? Apakah saya masih bisa ikut menjadi broker sambil menjalani aktivitas saya yang lain? Atau coba-coba dulu deh biar yakin baru terjun ke broker. Jawabannya BISA! sebagai co-broker Untuk info lebih lanjutnya silahkan simak penjelasan berikut.. Berhubung begitu banyaknya teman-teman diluar sana yang sangat ingin terjun ke dunia broker namun belum bisa meninggalkan aktivitasnya sekarang baik dari teman-teman mahasiswa yang masih dibangku kuliah, teman-teman kantoran yang masih belum berani melepas pekerjaannya, teman-teman sales yang juga lagi sibuk dengan dagangannya masing-masing, marketing inhouse yang ngantor di kantor developer dan gak boleh kemana2, atau bahkan sampai astronot yang masih jagain satelit di bulan sekalipun kami berikan kesempatan seluas-luasnya untuk ikut bergabung bersama kami. Selama anda setidaknya mengerti ilmu dasar internet, punya smartphone dan ada quota internetnya dan yang pasti keinginan yang kuat untuk berdagang dan belajar, berdagang sambil belajar dan belajar sampai bergadang =) untuk menjadi co-broker kami. Apalagi itu istilah co-broker? Oke diawal tadi sudah dijelaskan mengenai broker yah. Lalu apa itu istilah co-broker? Co-broker diambil singkatan dari cooperating broker yang artinya bekerjasama dengan broker. Broker siapa? Ya broker yang sudah bergabung bersama kami dong =) Kerjasamanya dalam hal apa tuh? Oke untuk menjembatani kesibukan dan aktivitas anda maka kami akan memberikan bagian pekerjaan yang anda bisa kerjakan sambil menjalani aktivitas anda sekarang yaitu mencarikan konsumen dan mereferensikannya kepada kami itu saja! Simple bukan?!
Seperti penjelasan jobdesk broker diatas kalau dikerjakan semua kan makan banyak waktu. Mulai dari cari listing -> analisa legalitas -> taksasi -> promosi -> nemenin survey -> urusin kpr -> transaksi baru cair deh komisi. Untuk co-broker anda hanya mengerjakan satu pekerjaan diatas saja yaitu promosikan semua listingan perumahan yang kami miliki kepada teman-teman, pacar, mantan pacar, rekan, saudara, handai taulan dan semua orang yang anda kenal yang mungkin sedang mencari rumah di daerah bogor. Anda tidak perlu mencari listingan atau pusing masalah nemenin konsumen survey apalagi sampai ngurusan kpr karena broker kami yang akan mengerjakannya. Enak bukan? Emang banyak yah yang cari rumah? Wah bukan banyak lagi pak bro dan bu sist, tapi banyak sekali… berdasarkan riset yang sudah kami lakukan (gaya banget) dari berbagai sumber saat ini kalau kata IPW (Indonesia Property Watch) memprediksi backlog rumah di Indonesia mencapai 21.7 juta unit, fyi backlog itu adalah permintaan yang belum bisa terpenuhi. APERSI (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia) bilang kemampuan suplai perumahan dari seluruh gabungan developer di Indonesia saat ini hanya sekitar 400 ribu unit rumah setiap tahunnya sedangkan kala kata orang REI pertumbuhan keluarga baru yang notabene butuh rumah baru diprediksikan sekitar 800 ribu unit pertahun. Analoginya kebayang gak kalau sekarang kita punya hutang 21.7 juta terus tiap tahun Cuma punya penghasilan 400 ribu padahal buat hidup aja butuh biaya 800 ribu setahun. Nah loh artinya utangnya makin besar dong? Betul sekali! Jika keadaan ini tidak berubah REI mengatakan tahun 2025 akan ada sekitar 30 juta keluarga di Indonesia yang tidak memiliki rumah. Kalau 1 rumah isinya 4 orang berarti 13ka nada 120 juta orang Indonesia tahun 2025 yang blm punya rumah. Maka dari itulah Presiden kita Bapak Jokowi gencar banget nekenin terealisasinya program 1 juta rumah 1 tahun biar backlog perumahan di negara kita tercinta ini bisa ditekan. Gak usah jauh-jauh ke tahun 2025 yang diprediksiin orang REI. Kalau emang sekarang ada backlog 21.7 juta rumah dan rata-rata 1 rumah terdiri dari 4 orang artinya ada sekitar 87 juta orang Indonesia belum punya rumah. Kalau jumlah penduduk Indonesia saat ini tahun 2015 di angka 250 juta jiwa maka kalau disederhanakan 1 dari 3 orang Indonesia belum punya rumah loh. Semoga anda termasuk 2 dari 3 orang tersebut yah kalau belum mudah-mudahan setelah belajar jadi co-broker dan dapet komisi bisa jadi beli rumah dan ngerti cara milih rumah yang tepat buat anda =) Wah potensi saya jualan berarti besar juga yah walaupun Cuma jadi co-broker? Tepat sekali.. Coba saja ditelaah ulang, berapa banyak orang yang anda kenal dan yang mengenal anda mulai dari keluarga terdekat anda, saudara anda, tetangga anda, teman sekantor anda, rekan bisnis anda, customer anda, jumlah contact yang ada di HP anda, teman facebook anda, teman searisan anda, teman di contact blackberry anda. Wah kalau dihitung-hitung jumlahnya mungkin lebih dari 1000 yah. Tapi kan saya gak kenal-kenal banget. Oke tarolah 100 orang saja yang mungkin anda kenal dan mereka juga mengenal anda Artinya jika dipukul rata dengan perbandingan diatas bisa jadi 30an orang diantaranya belum punya rumah sendiri dan bisa kita tawari rumah bukan =) Daripada mereka beli rumah langsung ke developer atau beli lewat orang lain kenapa gak beli lewat kita aja kan sayang bisa dijadikan potensi pemasukan tambahan. Tapi tentu saja semata-mata bukan hanya
karena uang juga yah tapi alangkah mulianya kita bisa memberikan masukan dan saran kepada temanteman terdekat kita cara memilih rumah dan menjelaskan bahasa-bahasa properti yang tertera pada brosur yang selama ini mungkin hanya dimengerti oleh marketing dan developer nya saja =) Hal ini juga akan menjadi potensi yang sangat luar biasa bagi teman-teman yang bekerja sebagai sales atau marketing bidang lain yang setiap hari juga bertemu dengan orang baru. Kebayangkan kalau setiap hari anda bertemu dengan 10 orang baru artinya secara statistik 3 diantaranya belum punya rumah dan mungkin sedang mencari rumah dan mungkin bisa jadi membeli atas referensi anda. Apalagi hal ini akan menjadi sangat sinergis bagi anda yang memang menjadi marketing inhouse dikantor sebuah developer. Pasti anda baik sebagai marketing atau calon konsumen sendiri pernah merasakan toh.. saat konsumen datang ke kantor pemasaran anda dan ternyata karena satu dan lain hal mungkin rumahnya tidak cocok atau harganya terlalu tinggi akhirnya konsumennya melenggang begitu saja dari kantor anda. Nah dengan menjadi co-broker kami anda bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mereferensikan konsumen anda kepada kami tentu seijin konsumennya yah untuk mendapatkan alternative lain di perumahan baru yang sedang kami listing mudah-mudahan saja toh cocok dan artinya anda tidak melewatkan kesempatan yang jelas mendatangi anda karena konsumen yang anda temui datang ke kantor pemasaran perumahan pasti jelas-jelas niat membeli rumah. Tapi kan etika bisnisnya ngelanggar dong saya kan digaji di kantor developer sini buat jualan rumah ini. Wah kita kan gak suruh konsumen yang datang suruh beli diperumahan yang kita listing tapi konsumen yang sudah anda tawarkan dan berikan penjelasan diperumahan yang anda jual ternyata tidak cocok sekalipun sudah dipaksa-paksa alangkah baiknya daripada mubazir di referensikan kepada kami dan sebaliknya dengan anda bergabung bukanlah tidak mungkin teman-teman co-broker yang lain memberikan referensi konsumen untuk perumahan yang anda jual bukan? Tapi kita kerjasama dulu yah hehehe… Nah sekarang ngomongin duitnya nih.. terus berapa dong komisinya? Ya namanya juga co-broker kerjanya kan juga dibagi-bagi dengan broker dan co-broker artinya komisinya juga dibagi-bagi dong baik dengan broker dan juga dengan kantor brokernya dalam hal ini Mahika Tirta. Pembagiannya tentu saja disesuaikan dengan jatah komisi yang diberikan seller (untuk rumah seken) atau developer (untuk rumah baru) kepada kami selaku penyedia jasa pemasaran. Oke secara garis besar berdasarkan jobdesk nya setiap pihak akan mendapatkan komisi berdasarkan banyaknya pekerjaan yang dia lakukan. Semakin banyak point pekerjaan yang dia kerjakan maka semakin besar juga komisinya. Gambaran besar pekerjaan dan komisi yang ada pada sistem kami dijelaskan sebagai berikut: 1. Komisi listing: Komisi yang di dapat kalau anda berhasil melisting perumahan baru yang kemudian di dealingkan oleh Principal atau melisting rumah seken untuk menggunakan jasa kami untuk menjualnya. 2. Komisi Selling: Komisi yang di dapat kalau anda berhasil menjual perumahan baru atau rumah seken yang terdapat pada listing kami.
3. Komisi co-broke: Komisi referensi yang anda berikan kepada broker baik anda mereferensikan rumah yang dijual yang kemudian di follow up oleh broker kami untuk dilisting atau mereferensikan konsumen untuk membeli rumah yang terdapat pada listingan kami. Jadi komisi co-broke diberikan kepada broker dan co-broker nya juga. tapi sementara kami tidak menyarankan anda untuk fokus ke rumah seken yah. 4. Komisi Principal: Komisi ini yang didapat oleh principal (kantor broker) sebagai penyelanggara dunia perbrokeran hehehe. Komisi ini sebagian menjadi keuntungan buat perusahaan dan sebagaian lagi dikembalikan kepada para broker dan co-broker dalam bentuk fasilitas pendukung seperti marketing office, anggaran promosi, biaya operasional, internet, salary untuk administrasi dan tim pendukung lainnya yang berada dibalik layar. Sebagai catatan tambahan pembagian komisi pada rumah baru dan rumah seken akan berbeda karena memang cara mainnya juga berbeda. Komisi yang kami tawarkan kepada co-broker berkisar sekitar 12.5% untuk rumah seken dan sampai 40% untuk rumah baru dari total komisi yang diberikan oleh seller atau developer kepada kami. Jadi kalau developer memberikan komisi total sebesar 2.5% maka anda mendapatkan sekitar 40% dari 2.5% atau sebesar 1% dari total net pricelist. Jadi besaran komisi masingmasing proyek perumahan bisa jadi beda-beda tergantung kesepakatan antara kami dengan developer atau seller. Berhubung seperti penjelasan diatas sementara ini kami mengarahkan kepada para co-broker kami untuk fokus penjualan di rumah baru. Kenapa tuh? Karena walaupun secara garis besar jualan rumah baru dan rumah seken sama-sama jualan tapi sebenarnya prinsipnya dan perlakuannya berbeda. Dikhawatirkan para co-broker pemula belum mampu memiliki kapasitas untuk melisting perumahan seken atau menjual perumahan seken. Saat melisting perumahan baru pihak principal yang akan langsung mendealingkan dengan developer dan juga menganalisa dari segala aspek sehingga anda bisa langsung menjualny. Nah yang dikhawatirkan jika co-broker ikutan melisting dan belum punya kemampuan tersebut misalnya saja saat anda melisting dan anda sendiri tidak mengerti kelengkapan legalitas rumah atau anda sendiri juga tidak bisa menafsir harga pasaran rumah tersebut dan setelah dilisting dan ada konsumen yang mau survey anda sendiri tidak bisa menemani survey akhirnya dilempar ke broker kami yang otomatis harus cari-cari alamatnya dulu lagi jadi repot kan. Begitu juga dalam hal menjual karena dalam proses penjualan rumah seken perlu kerja ekstra juga karena masih perlu melibatkan pihak aprasial sebagai pihak ketiga yang akan mengeluarkan harga rumah tersebut untuk direferensikan kepada bank sebagai patokan KPR. Beda dengan perumahan baru yang pada umumnya developer sudah melakukan kerjasama dengan bank untuk menyetujui pricelist tersebut sebelum dijual. Jadi daripada nanti anda co-broker salah-salah menyampaikan informasi sebaiknya jangan masuk kerumah seken dulu yah =) jika seiring berjalannya waktu dan kemampuan anda sudah mumpuni kami persilahkan =b Oke kalau gitu co-broker jualan rumah baru aja dulu yah.. terus balik lagi ke duitnya nih.. Sekali lagi komisi nya sekitar 40% dari komisi yah bukan 40 % dari pricelist bisa tekor nanti developernya. Estimasi range komisi dari developer berkisar dari 2% sampai 3% dan itu juga principal harus itung kembali tergantung kesekatan developer. Karena beberapa developer kadang meminta
jobdesk lebih yang akhirnya menggerus komisi dari broker misalnya saja biaya promosi seperti brosur atau spanduk dll developer tidak mau keluar biaya akhirnya broker yang harus keluar anggaran yang kemudian akan dikalkulasi ulang lagi pembagiannya. Tapi kalau rata-rata biasanya kisaran 2.5% maka anda mendapat 1%. kecil amat?! eits ini 1% nya dari harga rumah loh. Sebagai gambaran kalau diratarata saja rumah harga 500 juta dan anda berhasil merefrensikan konsumen kepada kami maka anda mendapatkan 5 juta rupiah tuh. Lumayan banget kan cuma modal bbm-an atau whatsap-an bisa dapet 5 juta?! Anda tidak perlu mengantar konsumennya survey.. Anda juga tidak perlu mengurusi KPR konsumennya ke Bank karena sisa pekerjaannya kami dan broker kami yang urus. Wiih Tuyul aja pasti bisa berenti nyolong duit tuh kalau tau ada kerjaan yang kaya gini… halal lagi…hahahaha Jadi yakin nih kerjaan saya referensiin konsumen aja yah? Ada sedikit tambahan kerjaan lainnya =b sedikit koq gak banyak… Karena dalam transaksi baik dalam pembayaran cash atau kpr dibutuhkan data-data pendukung untuk akad maka co-broker wajib membantu kami mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan dari pihak pembeli yang anda referensikan untuk diberikan kepada kami untuk selanjutnya kami proses ke developer atau oleh tim kami dalam proses pengurusan KPR. Berkasnya juga tidak perlu diantar koq kan bisa pake email. Berkas tersebut meliputi data pribadi konsumen anda (KTP, KK, Surat nikah, NPWP,dll) dan berkas pelengkap kpr (Slip gaji atau surat keterangan penghasilan, Rekening koran 3 bulan terakhir, Surat Keterangan kerja sebagai pegawai tetap, dll) Simple kan?! Okey.. menarik juga nih. Terus komisi nya saya dibayarnya kapan yah? Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sama yang kita ajukan kepada developer yang bekerjasama dengan kami hehehe. Pencairan komisi kepada teman broker dan co-broker dicairkan saat pembayaran komisi dari developer sudah dicairkan kepada kantor broker. Jadi semua dikembalikan lagi kepada cara mainnya developer sendiri. Pada umumnya developer mencairkan komisi jika sudah terima uang dari juga dari konsumen yang bisanya di sahkan dalam akad AJB dengan konsumen di notaris. untuk akad sendiri jika konsumen membayar secara tunai maka cairnya tidak akan lama bisa saja dicairkan di hari akad atau mungkin beberapa hari setelah akad. Tapi kalau pakai fasilitas KPR yah harus nunggu proses KPR nya dulu kurang lebih proses KPR selama 1 bulan baru akad itupun kalau konsumennya disetujui permohonan KPRnya oleh bank kalau tidak yah sama-sama tidak dapat duit deh. Developernya gak jadi dapet, kantor brokernya gak jadi dapet, brokernya gak jadi dapet, dan co-brokernya juga ga jadi dapet =( Terus cara saya monitoringnya bahwa konsumen saya sudah akad gmn? Ya bisa tanyakan update statusnya ke kami melalui broker yang menjadi PIC (penanggung jawab) proyek yang konsumen anda beli. Kalau masih belum yakin ya bisa juga ditanyakan kekonsumen nya apakah mereka sudah akad atau belum. Gampang kan?! Pahit-pahitnya juga pada beberapa skenario bisa saja terjadi pencairan komisi yang harus menunggu bahkan selama 1 tahun atau lebih. Misalnya saja pada kasus perumahan yang baru launching perdana yang masih tanah merah dan baru bisa akad setelah infrastrukturnya terbangun dan bahkan menunggu sampai rumahnya sendiri terbangun. Disatu sisi mungkin kita lebih mudah menjualnya karena biasanya
diawal developer memberikan harga termurah di harga perdana launching dengan segudang promo yang bisa jadi senjata broker dan co-brokernya juga dalam jualan tapi di sisi lain yah pencairan komisinya lama. Semua dikembalikan lagi kepada anda jika memang tidak ingin yang lama-lama yah cari ketentuan pencairan komisi yang bisa cepat cair hehehe. Okeh deh gpp nunggu anggep aja tabungan… toh modal nya juga cuma pulsa doang kan hehe. Nah terus gimana caranya buat gabung? Caranya mudah saja silahkan isi form yang sudah kami sediakan dan wajib ikut training kami untuk belajar basic sebagai co-broker. Oh co-broker ikut training segala juga kan cuma referensiin konsumen sama ngumpulin berkas doang. Gak usah deh… Justru kami ingin membantu teman-teman yang ingin bergabung menjadi co-broker agar setidaknya mampu dalam hal dasar pada brosur mengenai: 1. Menjelaskan informasi yang ada pada brosur perumahan kepada calon konsumen. pada brosur developer kan biasanya aturannya mainnya banyak tuh dan masing-masing developer biasanya memiliki cara main sendiri. Sebisa mungkin informasi itu sudah disampaikan kepada calon konsumen teman-teman agar broker kami tidak perlu lagi menjelaskan ulang A sampai Z nya. Sebagai gambaran saja misalnya : a. berapa cara metode pembayaran yang disediakan developer misalnya cash keras (berapa lama jangka waktu pelunasannya), cash bertahap (berapa lama jangka waktu maksimal cicilannya) b. KPR (berapa besar DP yang perlu disiapkan dan apakah DP nya juga bisa dicicil dan berapa lama DP tersebut bisa dicicil), Berapa besar cicilan nya jika KPR diambil selama 10 tahun, 15 tahun atau 20 tahun. c. Biaya apa saja yang sudah termasuk harga dan tidak termasuk harga yang konsumen harus tanggung. Misalnya apakah harga sudah termasuk ppn, bpthb, ajb, bbn dan lain sebagainya. Sampai didapat kesimpulan berapakah nilai total yang perlu disiapkan oleh konsumen jika dia mau mengambil rumah tersebut baik dengan cara cash atau cara KPR. 2. Mampu menilai kapasitas konsumen dalam hal peminjaman fasilitas KPR. misalnya saja: a. berapakah dana tunai yang sudah disiapkan oleh konsumen dan apakah nilai tersebut sesuai jika direkomendasikan kepada perumahan yang kami pasarkan sesuai dengan ketentuan developer. b. Berapakah penghasilan join income calon konsumen (gabungan suami istri) perbulan dan apakah dengan penghasilan tersebut layak mendapatkan fasilitas KPR di mata bank untuk mengambil perumahan yang kami pasarkan. Jadi misalnya saja anda merekomendasikan rumah harga 300 juta dengan DP 10 % sudah termasuk semua biaya kepada konsumen anda maka secara kasar anda sudah bisa menghitung bahwa konsumen yang anda rekomendasikan memiliki dana tunai minimal sekitar 30 juta (10% dari 300 juta) dan pengajuan pinjaman KPR sebesar 270 juta yang jika
dicicil selama 20 tahun misalnya 2.5 juta perbulan maka penghasilan bersih minimal suami istri perbulan minimal sekitar 3x lipat cicilan atau sebesar 7.5 juta rupiah. Penghasilan bersih dimaksud adalah penghasilan setelah dikurangi cicilan-cicilan yang ada khususnya cicilan yang terkoneksi dengan perbankan misalnya cicilan credit card, cicilan mobil menggunakan leasing resmi, atau bentuk cicilan lainnya. Nah jika memang konsumennya tidak memiliki kapasitas sesuai ketentuan developer jangan direkomendasikan diperumahan tersebut kan kasihan konsumennya sudah jauh-jauh dari jonggol dateng ke bogor dengan semangat membara untuk survey ternyata harus kecewa karena ternyata dia belum sanggup memiliki rumah impian yang anda rekomendasikan dan dilain hal kasihan juga broker yang anda minta bantuannya untuk menemani calon konsumen anda survey ternyata gagal transaksi yang seharusnya dari awal anda sudah bisa prediksi bahwa memang akan gagal transaksi. Semuanya kembali lagi kearah efektifitas dan efisiensi kerja =) 3. Mampu menilai kelayakan konsumen dalam hal pengajuan KPR jika melalui KPR yang sebenarnya bisa anda dapat dari interview sederhana misalnya: a. Apakah status nya karyawan atau pengusaha. Jika memang karyawan maka harus berstatus sebagai pegawai tetap bukan kontrak. Jika pengusaha harus memiliki TDP dan SIUP. b. Apakah status BI checkingnya bersih? Bi checking adalah istilah track record konsumen anda di mata Bank Indonesia. apakah sebelumnya dia masih memiliki tunggakan hutang credit card atau tunggakan cicilan motor. Jika memang masih ada disarankan untuk melunasi tunggakan tersebut. Harapannya setelah mendapatkan training anda akan membantu pekerjaan broker kami dan juga disatu sisi akan menjaga kredibilitas anda dimata calon konsumen sebagai co-broker yang setidaknya mengerti ilmu dasar properti. Kan kalau konsumennya ngomel-ngomel setelah jauh-jauh datang untuk survey karena anda salah menyampaikan informasi bisa anda juga yang kena omel hehehe. Dalam mempermudah kerja co-broke sebisa mungkin kami akan berusaha memberikan informasi yang lengkap pada website kami (sekarang masih dalam proses pengerjaan) dan mudah dimengerti oleh pemula di dunia properti. Untuk itu diawal kami meminta anda sebagai co-broke untuk setidaknya mengerti internet agar dapat selalu update mengenai informasi yang ada pada website kami dan informasi-informasi penting yang akan kami bagikan melalui email atau mailing list. Sedangkan untuk mengefisiensikan komunikasi kami akan membuat group whatsapp yang bisa menjadi media sharing informasi antar para broker, co-broker dan kantor co-brokernya sendiri. Himbauan mengenai cara promosi Kami tidak melarang anda mempromosikan secara online namun kami himbau kepada co-broker untuk lebih mengandalkan dan memanfaatkan networking terdekat anda sebagai calon konsumen anda. Karena dikhawatirkan akan terjadinya sengketa komisi yang sering terjadi didunia online.
Misalnya saja anda beriklan di internet.. ternyata konsumen yang anda tidak kenal melihat iklan anda di internet dan menghubungi anda, disaat yang hampir bersamaan dia juga ternyata melihat iklan broker atau co-broker lain di internet dan menghubungi nomor mereka juga. Tidaklah jarang satu konsumen menghubungi beberapa marketing yang menjual proyek yang sama di internet. Akhirnya bebera cobroker merefrensikan konsumen yang sama kepada broker kami yang bahkan sebenarnya konsumen tersebut juga menghubungi broker kami tanpa memberitahu bahwa sebelumnya dia juga pernah menghubungi anda. Nah kan bisa jadi tumpang tindih tuh informasinya. Terkecuali memang konsumennya sendiri mengakui bahwa dia memang mendapatkan informasi tersebut pertama kali dari anda dan mendapatkan penjelasan secara menyeluruh dari anda dan atas rekomendasi anda konsumennya datang kepada kami untuk survey lokasi maka kami akan fair dan tetap mengganggap calon konsumen tersebut adalah referensi anda. Namun jika konsumennya sendiri lupa atau hanya sekedar pernah sms kepada anda dan teman-teman co-broker yang lain secara bersamaan bakal Bingung kan tuh? Hehehe… untuk kasus tersebut maka maaf kami tidak memberikan komisi kepada anda namun akan dialihkan kepada broker yang bertugas mengawal konsumen tersebut. untuk menghindari hal itu maka kami menghimbau demi kenyamanan anda juga dan kemudahan anda dalam memonitoring status transaksi konsumen tersebut anda mereferensikan listingan perumahan kami ke konsumen yang anda kenal. Wah kalau gitu enakan jadi co-broker dong daripada broker? Ada enaknya dan ada gak enakny.. masa mau enaknya terus hahaha.. yang pasti hasil akan berbanding lurus dengan usaha betul?! Co-broker kerjanya lebih simple tapi komisinya dibagi-bagi lagi sedangkan broker kerjanya lebih kompleks dan wajar jika komisinya lebih besar. Dengan sistem seperti ini kami berharap akan ada sinergisitas yang luar biasa dalam sistem kerja tim work. Artinya pekerjaan masing-masing pihak menjadi lebih ringan karena jobdesknya dibagi-bagi. Kalau anda mau komisi penuh yah bisa saja tinggal jalan sendiri melakukan semua halnya sendiri betul? Tapi semua orang kan pasti punya keterbatasan nya masing-masing dengan sistem kerja tim work seperti ini diharapkan bisa saling melengkapi kelemahan masing-masing dan menguatkan yang sudah kuat hehehe Kalau dirunut dari awal jobdesk yang diambil oleh kantor broker adalah mendealingkan kerjasama dengan developer-developer di daerah cibinong dan bogor, menganalisa legalitasny, menganalisa kompetitor sekitar, dll yang akhirnya disampaikan kepada broker dan co-broker dalam bentuk informasi lengkap dan strategi marketing yang mudah dimengerti. Selanjutnya broker akan bersinergis dengan kantor broker dan co-broker menjualkan semua listing perumahan yang sudah dikerjasamakan mulai dari mengantar konsumen survey lokasi, menjelaskan aturan main developer tersebut dan meng-closingkan konsumen yang akhirnya tertarik ambil di perumahan tersebut. Jika konsumen berasal rekomendasi co-broker, maka co-broker mengumpulkan data-data berkas konsumennya dan diserahkan kepada kami. Nah kantor broker akan melanjutkanya mengurus prosesnya ke bank oleh tim KPR kami.
Disaat yang bersamaan kantor broker juga akan mempromosikan broker yang ada, bersama dengan proyek yang mereka jual baik melaluin promosi online dan offline. Nah sedangkan teman-teman cobroker diluar sana juga bisa membantu promosinya kami. Wah kalau gitu broker nya saingan dong sama co-brokernya? Tentu tidak justru semakin banyak co-broker yang bergabung akan membuat broker lebih diuntungkan, karena broker yang bersama kami akan mendapatkan sharing komisi dari semua co-broker yang bekerjasama dengan broker kami dan juga punya kesempatan menjual yang sama bahkan dengan pembagian komisi yang lebih besar dibanding co-broker karena yang broker kerjakan memang lebih banyak dibanding yang co-broker kerjakan. jadi fair kan?! Di sisi lain dengan sistem ini co-broker pun akan menjadi sangat terbantu karena mereka tidak perlu repot-repot meninggalkan aktivitas mereka dan masih bisa berjualan properti. Nah broker kan kerjaannya lebih banyak maka dari itu biar jago broker juga mendapatkan training yang lebih mendalam dibanding training yang diberikan kepada co-broker. Jadi kebayang dong peluang terjadinya transaksi, sudah ditraining buat jago jualan, dibantuin promosinya sama kantor broker, konsumen yang datang ke kantor juga bisa diambil, bisa juga biar greget bikin promosi sendiri dan bahkan mendapat lemparan konsumen dari jaringan co-broker yang sudah bergabung. Bisa panen komisi deh tuh =)
Informasi Lebih Lanjut : Marketing office : Graha Kartika Pratama Blok D5 No. 20 Telepon kantor : 021-87990569 Contact Person: Bowo : 0 8 5 6 8 5 8 3 5 8 2 / Ihsan : 0 8 5 6 8 6 3 2 7 9 6
Bisa disimpulkan secara garis besar perbedaan broker dan co-broker: Keterangan Training Transaksi Promosi Komisi
Fasilitas
Website kantor)* Jobdesk Waktu Kerja Goal Skill
Update informasi Syarat
Jenjang karir
Broker Advance knowledge Broker Properti Bisa sendiri Kantor support promosi offline & online Komisi penuh broker Komisi sharing dengan co-broker Komisi listing project baru Komisi listing rumah seken Komisi closing rumah seken Marketing office Unlimited internet wifi dikantor Website* Camera digital Komputer kantor / Laptop / Tablet Biaya operasional pada pekerjaan tertentu Fasilitas lain yang disepakati menunjang penjualan Sebagai media promosi dan media informasi Menyeluruh Fokus pada pekerjaan broker Mampu menjual rumah baru Mampu melisting perumahan baru Mampu melisting rumah seken Mampu menjual rumah seken Real time di kantor Komitmen penuh pada pekerjaan broker dan kantor broker Bukan untuk agen properti yang sudah bergabung dengan kantor broker lainnya Wajib meluangkan waktu untuk training dan meeting berkala kapan saja Bisa mendapat kesempatan menjadi Marketing Manager atau Marketing Penanggung jawab proyek
Co-broker Basic Knowledge Broker Properti Harus bersama broker Promosi dianjurkan offline Komisi co-broke
Markerting office Unlimited internet kalau ke kantor =) Website* Tidak ada biaya operasional Sebagai media informasi Refrensi dan pengumpulan berkas Bisa sambil mengerjakan aktivitas lain Mampu menjual rumah baru
By email secara berkala Terbuka bagi siapa saja
Tidak ada
FORMULIR PENDAFTARAN MENJADI BROKER & Co-BROKER PROPERTY MAHIKA TIRTA
Mohon Klik Link di Bawah ini untuk mengisi formulir pendaftaran online: Klik Disini atau Link ini: https://docs.google.com/forms/d/1VX8Mu094-xEciaQGaQx3iqoSjOGIyIFmVf7gVzbUbv4/viewform