[103] Sisi Kelam Dunia Model Thursday, 16 May 2013 19:30
Ia menceritakan tentang para model yang tak kuat berdiri selama pemotretan, menginfus diri sendiri supaya tak usah makan, bahkan makan tisu untuk mengatasi rasa lapar.
Popularitas menjadi ajang yang paling diburu saat ini. Soalnya, ada mitos bahwa popularitas adalah kesuksesan. Siapa yang memenangi kontes, mereka akan mudah mendapatkan uang.
Selamakah begitu? Ternyata tidak. Model populer Kate Moss buka-bukaan soal kisah pahit hidupnya saat meniti karier sebagai model.
Wanita asal Inggris itu mengaku bekerja sebagai model adalah pekerjaan mengerikan dan tak memiliki "hati". Wanita berusia 38 tahun ini mengungkapkan kembali masa-masa yang dijalaninya di depan kamera, termasuk ketenaran melegenda yang membuatnya merasa letih, demoralisasi, dan lapar. Salah satu pose yang paling disesali Kate Moss adalah sesi foto dengan Calvin Klein pada 1992. Kendati pemotretan ini membuat nama Kate Moss melambung, istri Jamie Hince ini tak pernah melupakan kedukaan yang melandanya saat itu. "Usai difoto, saya mengalami gangguan saraf," ujar Moss kepada Vanity Fair untuk edisi Desember mendatang, seperti dikutip Reuters , Rabu, 31 Oktober 2012. Waktu difoto, ia masih berusia 17 atau 18 tahun. “Saya merasa tidak karuan harus mengangkangi seorang pria telanjang,” katanya sambil berkata tidak menyukai pekerjaan tersebut.
1/5
[103] Sisi Kelam Dunia Model Thursday, 16 May 2013 19:30
Moss, yang aktif di dunia modeling sejak 1988 mengatakan mengapa tubuhnya sangat kurus. Kondisi itu, menurut Moss, bukan karena ia menggunakan obat-obatan terlarang, melainkan karena kurang makan.
Terlepas dari karir gemilang yang diraihnya di bidang modeling, Kate Moss mengaku telah banyak menderita di dunia yang telah membesarkan namanya itu. Bekerja di depan kamera membuatnya gelisah, melemahkan semangatnya, juga membuatnya kelaparan.
Sisi gelap dunia gemerlap juga ditulis mantan pemimpin redaksi Vogue Australia Kirstie Clements yang dipecat secara mendadak. Dalam bukunya berjudul “The Vogue Factor”, ia menceritakan tentang para model yang tak kuat berdiri selama pemotretan, menginfus diri sendiri supaya tak usah makan, bahkan makan tisu untuk mengatasi rasa lapar karena tak makan berhari-hari. “Katanya tisu akan mengembang di dalam perut,” Kirstie menjelaskan alasan para model ngemil tisu dan tidak makan.
Pernah juga suatu saat ia mengerjakan pemotretan di luar kota bersama seorang model, dan pemotretan tersebut berlangsung tiga hari. Selama tiga hari bersama-sama, Kirstie tak pernah sekalipun melihat sang model memasukkan makanan ke dala mulutnya. Di hari ketiga, model tersebut bahkan kesulitan untuk tetap berdiri dan tersadar selama pemotretan berlangsung.
Memang ia menulis bahwa masalah ini terjadi pada sebagian kecil model, namun semua orang di industri modelling terlibat dalam level yang berbeda-beda.
Crystal Copland, model asal Australia, mengkui terus terang ketenarannya di atas catwalk harus dibayarnya dengan kaki yang ruam, kerontokan rambut dan kurang tidur. Kepada Women’s Wear Daily ia menyatakan, betapa beratnya dunia model.
“Semuanya terlihat indah datang dari fantasi yang glamor, tetapi di belakang layar, semua orang saling berteriak dan semua tertekan. Orang-orang berlarian seperti orang gila di belakang panggung. Bahkan Anda akan sulit untuk meluangkan waktu ke toilet sekalipun,” ujarnya.
2/5
[103] Sisi Kelam Dunia Model Thursday, 16 May 2013 19:30
Pengalaman pahit di balik ketenaran disampaikan peragawati internasional Jennifer Strickland. Di usia 17 tahun ia telah menjadi peragawati rumah mode Georgio Armani, Milan, Italia. Dunia yang diimpikan tercapai. Uang, popularitas, dunia glamour dan semua fasilitas bagi top model ia nikmati, namun tetap ada sesuatu yang tidak ia dapatkan disana.
"Sepertinya keglamoran yang ada tidak memuaskan, posisi, majalah, panggung catwalk ataupun uangnya tidak memuaskan. Saya merasa kosong, dan tambah kosong saja."
Di luar, kehidupan Jennifer tampak sempurna, namun jauh di dalam dirinya, ia merasakan kekosongan dan hal ini membuatnya mulai menghancurkan dirinya sendiri. Ia kemudian terlibat narkoba untuk mencari pelarian.
Kondisi ini kemudian diketahui oleh orang tuanya saat ia kembali ke rumah. Ia kemudian diberi makan. Dalam waktu tak terlalu lama berat badannya naik 10 kg. “Lalu saya kembali bekerja, dan Armani menaruh tangannya di lingkar pinggang saya, dan dia menendang saya dari catwalk."
Tak hanya di Armani, ia pun tak diterima bekerja di tempat lain. Jennifer stres. Ia kemudian minum minuman keras dan menjadi perokok berat. Tidak tahan dengan semua tekanan itu, Jennifer membuat sebuah keputusan nekad dengan mencoba bunuh diri di apartemennya. Tapi akhirnya niat itu tak jadi. Ia meninggalkan dunia model selamanya setelah bertemu dengan seorang pria.
Kisah lainnya dialami supermodel terkenal asal Inggris, Sophie Anderton, secara sensasional membeberkan aibnya sebagai perempuan panggilan yang bertarif 15.000 poundsterling atau setara Rp 225 juta per jam. Menurut The Sun, Sophie mengungkapkan bagaimana dia telah tidur dengan para pria kaya untuk membayar utangnya yang membubung akibat penggunaan narkoba.
Mantan Miss Rusia 1998 dan mantan semi finalis Miss Universe Anna Malova, dipenjara di AS karena tertangkap membawa narkoba tahun 2011 lalu. Ketenaran juga menjerumuskan mantan Miss Delaware Teen USA, Melissa King (18) untuk menjadi bintang film porno dengan bayaran 1.500 dolar AS atau sekitar 14,5 juta rupiah.
3/5
[103] Sisi Kelam Dunia Model Thursday, 16 May 2013 19:30
Itu pula yang dilakukan oleh Miss World 2003 dan salah satu dari top model internasional Irlandia Rosanna Davison. Setelah tak lagi jadi Miss World ia rela menjadi model porno majalah Playboy edisi Jerman. [] emje dari berbagai sumber
BOKS
Mitos Kecantikan
‘Cantik’ itu apa? Bila melihat televisi, dan iklan-iklan produk kecantikan, cantik selalu diidentikkan dengan kulit putih mulus, tubuh langsing, kaki panjang. Inilah citra yang dibentuk oleh media.
Sampai-sampai Pusat Riset Masalah-Masalah Sosial di Inggris memperkirakan bahwa ”para wanita muda sekarang, dalam sehari, lebih banyak melihat gambar wanita-wanita yang sangat cantik daripada yang dilihat para ibu kita di sepanjang masa remaja mereka”.
Akibat persepsi yang dibentuk itu, sebuah survei di Amerika Serikat, seperti dikutip di Newswee k mendapati bahwa 90 persen remaja kulit putih tidak puas dengan tubuh mereka. Ada yang akan melakukan hampir segalanya untuk mencapai ’bentuk tubuh ideal’. Namun, Pusat Riset Masalah-Masalah Sosial menyatakan bahwa kurang dari 5 persen populasi wanita dapat mencapai berat dan ukuran ideal seperti yang ditampilkan media.
Meskipun demikian, pengidolaan bentuk tubuh yang sangat kurus telah membawa jutaan wanita muda menuju perbudakan. Hal itu membuat beberapa orang jatuh ke dalam jerat anoreksia nervosa— sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang.
4/5
[103] Sisi Kelam Dunia Model Thursday, 16 May 2013 19:30
Itu cantik ala Barat lewat media massa. Menurut penduduk Suku Kayan di Thailand dan Burma, cantik itu jika lehernya panjang. Di Dayak, Kalimantan, cantik bila kupingnya panjang. Di Iran, wanita dikatakan cantik jika memiliki hidung mancung yang mungil.
Di Ethiopia, cantik itu adalah bekas luka cakar. Luka bekas di Ethiopia bukanlah luka yang tidak disengaja, justru mereka sengaja membuatnya sendiri dengan cara menyayat perut mereka. Sedangkan di Mauritania, cantik itu jika tubuh wanita besar, big is beautiful. Memang akhirnya tergantung persepsi. [] emje
5/5