1
SEKAPUR SIRIH
Dalam tiga bulan di awal tahun 2016 ini, banyak kejadian musibah yang terjadi di wilayah kerja Basarnas Kantor SAR Semarang. Sudah 63 kejadian yang bisa kami tangani dalam tiga bulan ini, dan tentunya angka ini tidaklah kecil. Dan kami yakin ada musibah lain yang terjadi namun tidak masuk infonya ke kami karena bisa langsung ditangani oleh warga sekitar.
MARSEKAL MADYA TNI F.H.B. SOELISTYO, S.Sos KEPALA BADAN SAR NASIONAL
PELINDUNG
KANTOR
SAR
SEMARANG
PENGARAH :
Dalam Edisi ini kami banyak mengulas peristiwa yang terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi. Memang bukan faktor utama yang menyebabkan terjadinya suatu musibah, namun kelalaian dari AGUS HARYONO,S.S, MBA kitalah yang menyebabkan suatu musibah bisa KEPALA KANTOR SAR SEMARANG terjadi, seperti lalai mengawasi anak bermain di pinggir sungai, lalai dalam melangkah di sungai hingga kepeleset dan akhirnya terseret arus deras, serta kurang waspada terhadap situasi alam seperti 6 remaja yang hanyut di sungai Tinjomoyo karena kurang waspada air sungai meluap. Dibulan Maret ini juga dunia SAR khususnya di Jawa Tengah kehilangan salah satu sosok yang concern terhadap kemanusiaan. Sosok itu adalah Ping Asrikin yang telah lama menjalin kerjasama yang baik dengan Kantor SAR Semarang, terlebih keterlibatan SAR Purbalingga yang Beliau dirikan dalam setiap musibah besar yang terjadi di wilayah Jawa Tengah. Selamat Jalan Pak Ping.
Agus Haryono, S.S, MBA (Kepala Kantor) PENANGGUNGJAWAB : Tri Joko Priyono (Kasi Operasi) Joko Sungkowo, ST., MM (Kasi Potensi) Eva Rahmawati, SE. (Kasubag Umum) PIMRED : Kepala Kantor SAR Semarang
Zulhawary Agustianto, A.Md
Agus Haryono,S.S,MBA
ANGGOTA : Maulana Affandi, Jupri Wicaksono, Yudhi Kurniawan, Syaiful Anwar (Pos SAR Cilacap), Condro (Pos SAR Jepara), Yohan (Pos SAR Surakarta) Alamat : Jalan Bukit Barisan A.IV No.09 Komplek Perum Permata Puri Ngaliyan, Semarang. Telepon : 024-7629192, Fax : 024-7629189 Marabahaya : 024-7628345/115 Pos SAR Cilacap : 0280-521880 Pos SAR Jepara : 0291-5700811 Pos SAR Surakarta : 0271-7866146 Website : www.basarnas.go.id, www. semarang.basarnas.go.id, Email Redaksi :
[email protected].
2
DAFTAR ISI Sekapur Sirih........................................................................................................ 2 Triwulan I 2016 Kecelakaan Air Mendominasi .................................................. 3 Taruna Akpol Berlatih SAR Darat ...................................................................... 5 Sosialisasi Keselamatan Berlayar Bagi Nelayan Di Kendal ............................... 6 Tiga Korban Terseret Arus Sungai Tinjomoyo Ditemukan Meninggal ............... 7 Seorang Penderes Tenggelam Di Sungai Kaligowong Banyumas ..................... 9 3 Bocah Perempuan Hanyut Saat Mandi Di Kedung Puser Boyolali .................. 10 Pemancing Hanyut Di Sungai Lusi Grobogan Ditemukan Meninggal .............. 11 Bocah 3 Tahun Hanyut Di Kalisabuk Cilacap .................................................... 11 Pemancing Tewas Di Sungai Gentan Kabupaten Semarang .............................. 12 sepasang Petani Terseret Arus Di Sragen ........................................................... 12 seorang Manula Tewas Terseret Arus Sungai Bogowonto Purworejo ................ 13 Sasmiarto ditemukan Nyangkut Di Pintu Bendungan Serayu ........................... 14 Nadia Hanyut Di Purworejo, Ditemukan Di Kulonprogo ................................. 14 Shoot & Record ................................................................................................. 15 DWP Kansar Semarang Pertemuan Di Cilacap ................................................. 16
TRIWULAN I 2016
KECELAKAAN AIR MENDOMINASI DI WILAYAH JAWA TENGAH
* Agus Haryono,S.S,MBA Kepala Kantor SAR Semarang
Kejadian 6 remaja hanyut
saat selfie di sungai Tinjomoyo Semarang yang mengakibatkan 3 diantara mereka meninggal dunia pada kamis, 3 Maret 2016 lalu adalah salah satu peristiwa kecelakaan di air yang cukup besar dan menyita perhatian publik. Selang satu hari kemudian Basarnas beserta tim SAR gabungan berhasil menemukan ketiga remaja yang hanyut tersebut. Operasi SAR terhadap remaja hanyut di sungai Tinjomoyo tersebut merupakan salah satu operasi SAR dari sekian banyak operasi SAR yang sukses digelar oleh Basarnas Kantor
SAR Semarang beserta tim SAR gabungan. Dalam catatan pelaksanaan operasi SAR yang ditangani oleh Basarnas Kantor SAR Semarang, dalam tiga bulan awal tahun 2016 atau tri wulan I di tahun 2016 saja, terdapat 63 kejadian (diluar kecelakaan penerbangan yang nihil) baik itu kecelakaan pelayaran, kecelakaan lalulintas di darat, bencana alam maupun kondisi membahayakan jiwa manusia yang telah ditangani oleh Basarnas Kantor SAR Semarang. 33
DATA PELAKSANAAN OPERASI SAR OLEH BASARNAS KANTOR SAR SEMARANG PERIODE JANUARI-MARET 2016 1; 2%
0; 0% 1; 2% 4; 6%
PELAYARAN PENERBANGAN LAKALANTAS DARAT BENCANA ALAM KONDISI MEMBAHAYAKAN JIWA MANUSIA
57; 90% Dari 63 kejadian tersebut, 51nya merupakan kejadian yang membahayakan jiwa manusia berupa kecelakaan di air, baik itu tenggelam saat main dipantai, tenggelam di sendang/ kedung, ataupun hanyut di sungai. Dibandingkan triwulan pertama tahun 2015 lalu, terjadi peningkatan yang cukup tinggi dimana tiga bulan awal tahun 2015 lalu hanya terjadi 21 kali kejadian serupa. Besarnya angka kecelakaan di air tersebut tak luput dari cukup tingginya curah hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Tengah (Jateng). Menurut data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng, curah hujan yang terjadi di wilayah Jawa Tengah khususnya di bagian tengah memiliki tingkat ratarata 301-400 mm/hari sehingga bisa dikatakan tinggi dan sebagian lagi dapat mencapai 500 mm/hari atau sangat tinggi. Dengan curah hujan yang tinggi tersebut, berdampak pula pada tingginya angka kecelakaan di air. Penanganan korban di 4
sungai akibat hanyut memiliki porsi yang besar dibandingkan dengan korban akibat kejadian lainnya. Sungai-sungai besar di Jateng seperti sungai Lusi di Grobogan, Sungai Serayu di Banjarnegara, sungai Bogowonto di Purworejo, sungai Bengawan Solo, sungai Banjirkanal barat di Semarang serta sungai-sungai lainnya menjadi saksi tingginya angka kecelakaan orang hanyut di sungai. Keberhasilan
menemukan
sebagian besar korban kecelakaan air tersebut tak lepas dari peran serta pihak lain yang tergabung dalam tim SAR gabungan seperti dari TNI/Polri, Pemda (BPBD dan SKPD terkait), relawan SAR serta masyarakat. Kepedulian terhadap keselamatan jiwa manusia yang tinggi dari berbagai pihak tersebut sangat membantu Basarnas mengemban tugas negara dalam memberikan pelayanan jasa SAR. (* Agus Haryono)
Salah satu pencarian di sungai yang dilakukan oleh Basarnas Kantor SAR Semarang, yakni di Sungai Bojong Kabupaten Tegal yang berbatu dan beraliran cukup deras.
4
TARUNA AKPOL BERLATIH SAR DARAT Banjarnegara - Basarnas Kantor SAR Semarang menjadi instruktur dalam latihan SAR Darat yang digelar Akademi Kepolisian (Akpol) dan diikuti sebanyak 307 Taruna yang terdiri dari 302 Taruna Tk I Angk. 50 dan 5 Taruna Tingkat II Detasemen Wicaksana Adhi Manggala. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Banjarnegara dari tanggal 2 hingga 6 Maret 2016. Menurut keterangan dari Gubernur Akpol Irjen pol Anas Yusuf, latihan SAR Darat di Banjarnegara merupakan bagian dari kurikulum pembekalan bagi pembentukan perwira Polri di lingkungan kepolisian. " Latihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penanganan kondisi bencana atau penyelamatan jiwa manusia" ujar Anas saat menilik latihan di Desa Kutayasa Kecamatan Madukara Banjarnegara. "Materinya meliputi mounteneering, jungle rescue dan navigasi darat" imbuhnya kemudian. Senada dengan hal tersebut, Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono juga menilai Pelatihan SAR Taruna Akpol ini dinilai sangat penting. Sebab siswa Akpol adalah calon perwira Polri yang sangat mungkin menjadi koordinator SAR saat terjadi bencana. “Meskipun kita tidak mengharapkan terjadinya bencana, namun seandainya mereka jadi pimpinan Polri dan terjadi bencana, sudah siap menjadi koordinator jika terjadi bencana” Kata Agus. "Untuk menjadi koordinator dalam penanganan bencana tidak harus dari Basarnas, tapi bisa juga dari Kapolres ataupun Dandim setempat" lanjutnya. Agus juga menambahi jika keterlibatan Basarnas dalam
latihan yang digelar Akpol tersebut adalah salah satu bentuk kerjasama yang telah lama dijalin oleh kedua belah pihak. "Kami mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan terhadap potensi SAR, salah satunya adalah dengan Akpol ini, dan karena Jawa Tengah ini adalah laboratorium bencana maka kami perlu bersinergi dengan semua pihak" beber Agus. Sebelum latihan lapangan dilaksanakan di Banjarnegara, sebelumnya para taruna-taruni Akpol tersebut juga telah diberikan pembekalan berupa materi ruang dan latihan kering yang diberikan oleh para instruktur dari Basarnas dan bertempat lingkungan Akpol. (za)
Kepala Kantor SAR Semarang menghadiri pelepasan taruna-taruni Akpol yang akan ke Banjarnegara
Kepala Kantor SAR Semarang mendampingi Gubernur Akpol dilokasi acara di Pikas Banjarnegara
Tim mempersiapkan peralatan untuk melakukan evakuasi
Gubernur Akpol didampingi Kepala Kantor SAR Semarang meninjau lokasi latihan di wisata air terjun di Kutayasa, Madukara, Banjarnegara.
55
Sosialisasi Keselamatan Berlayar BAGI NELAYAN di Kendal
Kendal - Sebanyak 20 perwakilan nelayan di lingkungan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tawang Kendal mengikuti kegiatan sosialisasi keselamatan berlayar di laut bagi nelayan pada hari selasa (22/03/2016) di ruang aula PPP Tawang Kendal. Kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah tersebut meliputi materi pengetahuan cuaca yang disampaikan oleh pemateri dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan geofisika (BMKG) serta materi Prosedur keselamatan pelayaran bagi nelayan oleh Basarnas Jawa Tengah. Selain itu juga mereka diberikan pengetahuan akan kelengkapan dokumen keselamatan pelayaran oleh KSOP Semarang dan peranan rambu Navigasi bagi keselamatan pelayaran yang diberikan oleh Kantor Navigasi Semarang. Pentingnya Sosialisasi ini bagi nelayan adalah untuk 6
meminimalisir jumlah nelayan hilang di laut saat mereka berlayar. "Ada 2.672 kapal nelayan dengan bobot diatas 10 Gross Ton (GT), dan lebih dari 20 ribu dibawah 10 GT" ungkap Fendiawan Tiskiantoro, Kepala Bidang Tangkap DKP Jateng saat membuka acara sosialisasi tersebut.
penting bagi keselamatan nelayan saat melaut. "Bapak-bapak harus dapat mengetahui bagaimana cuaca ekstrim yang berbahaya bagi pelayaran, yakni tinggi gelombang 2,5 meter, kecepatan angin 25 knot atau 36 km/jam serta pasang air laut mencapai lebih dari 100 cm" papar Retno.
Dari segi keselamatan berlayar, narasumber dari Basarnas, Captain Adil Triyanto menekankan pada pentingnya mempersiapkan peralatan keselamatan seperti life jacket atau jaket keselamatan. "Banyak para nelayan yg lupa pakai jaket keselamatan atau malah tidak memiliki, sehingga ketika dihempas ombak langsung tenggelam" kata Adil saat memberikan materi. "Kalau tidak punya life jaket ya bawa jerigen, harga tak seberapa, tapi bisa menyelamatkan nyawa bapak-bapak sekalian" lanjutnya kemudian.
Mengingat pentingnya kegiatan serupa yakni sosialisasi keselamatan bagi nelayan, Joko Sungkowo, Kasi Potensi Basarnas Jateng mengungkapkan akan mengusulkan mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktek keselamatan bagi nelayan se-Jawa Tengah.
Sedangkan Retno Widyaningsih dari BMKG mengungkapkan mengetahui informasi cuaca sangat
"Kegiatan itu nantinya akan kami undang perwakilan nelayan se-Jateng yang berada di pantai utara maupun pantai selatan" ujar Joko dalam keterangannya. "Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan nantinya nelayan dapat lebih siap dalam menghadapi kemungkinan terburuk saat berlayar" pungkas Joko. (za) 6
TIGA KORBAN TERSERET ARUS SUNGAI TINJOMOYO DITEMUKAN MENINGGAL Semarang - Enam remaja tanggung hanyut saat berselfie di tengah sungai Tinjomoyo Kota Semarang. Tiga diantara mereka hilang dan akhirnya berhasil ditemukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang bersama Tim SAR gabungan pada hari Jumat (4/3). Semua korban berhasil ditemukan Tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia. Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono menuturkan, ketiga korban tersebut berhasil ditemukan di tempat dan waktu yang berbeda. "Korban pertama atas nama Yuliani (16) ditemukan 50 meter dari lokasi kejadian pada pukul 07.45 pagi, berada di cekungan sungai. Sementara korban kedua atas nama Iis (14) ditemukan di daerah tugu suharto dan berada di posisi tersangkut rantingranting bambu pinggiran sungai" ujar Agus. "Keduanya merupakan pelajar MTs. Tawang, Ngaglik, Kecamatan Semarang Utara,
Kota Semarang" lanjut Agus kemudian.
langsung dikejar dan dievakuasi oleh tim.
Sementara itu korban ketiga atas nama Johan Bagas (16) pelajar MTs. AL-Qoiriyah warga Manyaran kota Semarang berhasil di evakuasi pukul 15.30 wib setelah Tim SAR gabungan melihat keberadaan tubuh korban yang tiba-tiba muncul di permukaan air dan terbawa arus ke arah muara di sekitar Bendungan Pleret yang
Bedasarkan informasi yang diperoleh, kejadian bermula saat Kamis (3/3/2016) pukul 14.30 usai jam sekolah keenam remaja tersebut yakni Yuliana, Johan Bagas, Mayaleta (Maya), Nur Wakhidah, Rohul dan Istiada (Iis) bermain di pinggir sungai Tinjomoyo Semarang yang pada saat itu sedang surut dan tampak batu-
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang memberikan pengarahan kepada tim SAR gabungan sebelum melakukan pencarian
77
batu besar didalamnya. Saat asyik bermain, keenamnya memutuskan ke tengah sungai dan menaiki batu besar yang berada di tengah-tengah sungai tersebut dan berfoto selfie disana. Saat asyik berselfie, mereka tidak menyadari jika air di sekeliling mereka mulai meninggi karena wilayah hulu sungai tersebut baru saja diguyur hujan deras. Mereka baru menyadari saat batu pijakan mereka sudah tenggelam oleh air sungai. Karena panik, keenam remaja tersebut terpeleset dan hanyut oleh derasnya air sungai.
Tim mendirikan posko SAR gabungan di pinggir bendungan pleret sebagai tempat informasi dan koordinasi tim pencari.
Beruntung tiga diantara mereka yakni Maya, Nur Wakhidah dan Rohul berhasil menyelamatkan diri dengan tersangkut dan berpegangan pada batu di sekitar mereka meskipun sempat hanyut. Namun naas bagi Yuliana, Bagas dan Iis, mereka tak mampu melawan derasnya arus dan hanyut. Operasi SAR pencarian ketiganya langsung digelar dengan melibatkan sekitar 70 personil SAR gabungan. Pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran di sungai baik dengan menggunakan tubing, perahu rafting maupun perahu karet. Namun Pencarian di kamis sore hingga malam hari tersebut belum membuahkan hasil karena arus yang masih deras dan juga suasana gelap di sekitar sungai. Keesokan harinya pencarian kembali dilakukan dengan cara penyisiran hingga ke muara sungai yang berjarak kurang lebih 15 km dari lokasi kejadian. Pencarian di hari Jumat tersebut membuahkan hasil dengan ditemukannya ketiga remaja naas tersebut. (fdi/za) 8
Jenazah Johan Bagas, korban yang terakhir ditemukan sekitar pukul 15.30 wib langsung dibawa ke rumah sakit Karyadi.
Disinilah lokasi Johan Bagas ditemukan. Arus masih deras karena sempat turun hujan deras saat pencarian berlangsung.
8
SEORANG PENDERES TENGGELAM DI SUNGAI KALIGOWONG BANYUMAS
Purwokerto - Rojikin (49), seorang penderes (penyadap) nira kelapa tenggelam di Sungai Kaligowong, Desa Singasari, Kabupaten Banyumas, pada rabu (16/3/2016) sore. Tubuhnya baru bisa ditemukan keesokan harinya dalam keadaan meninggal dunia. Menurut keterangan dari Mulwahyono, Koordinator Pos SAR Cilacap, kejadian bermula saat hari rabu tersebut, Rojikin yang juga warga Babakan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas tersebut sedang menderes nira pada pohon kelapa yang tumbuh di tepi Sungai Kaligowong sekitar
pukul 5 sore. Saat memanjat pohon kelapa tersebut, tiba-tiba ia terjatuh dan langsung tercebur ke sungai. Diduga pohon kelapa tersebut licin sehingga korban terpeleset dan jatuh ke Sungai Kaligowong yang debit airnya cukup tinggi akibat hujan yang sempat mengguyur wilayah Banyumas selama dua jam itu. "Seorang warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut berupaya mencari pertolongan karena dia melihat korban terapung di sungai dalam kondisi pingsan" ungkap Mul. "Namun saat kembali bersama warga lainnya, tubuh korban tidak terlihat lagi karena arus
sungai cukup deras" imbuhnya kemudian. Pencarian segera digelar oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Cilacap, Polsek Karangwelas, BPBD, TAGANA, RAPI, PMI, Banser, Ubaloka dan warga sekitar. Namun pencarian hari rabu belum membuahkan hasil karena cuaca gelap dan arus masih deras. Keesokan harinya (kamis, 17/3/2016) pencarian kembali dilakukan dengan cara penyisiran di sungai Kaligowong dengan berjalan kaki karena sungai telah surut. "Penyisiran kami lakukan dengan berjalan kaki di sepanjang sungai hingga jembatan Mengajing Karanggude karena banyak batu sehingga tidak memungkinkan menggunakan perahu karet" ujar Fajar Wadji, anggota Basarnas. Akhirnya setelah dilakukan pencarian hingga sore hari, tubuh korban berhasil ditemukan pada pukul 15.00 wib dalam keadaan meninggal dunia. Korban yang ditemukan sekitar 15 kilometer dari awal jatuhnya tersebut Selanjutnya oleh tim dibawa ke Puskesmas Karangwelas. (za/ipl)
Jenazah Rojikin di Puskesmas Karangwelas, Banyumas
99
3 Bocah Perempuan Hanyut Saat Mandi di kedung puser Boyolali
Semarang Kejadian naas menimpa tiga bocah perempuan yang tengah asyik mandi di sungai Kedung Puser Boyolali. Ketiga bocah warga kecamatan Kaliwungu kabupaten Semarang itu hanyut saat mandi disungai yang berbatasan dengan kabupaten Boyolali tersebut pada selasa (29/3/2016) pukul 2 siang. Menurut anggota Basarnas Pos SAR Surakarta, Andi Yustika menuturkan, berdasarkan informasi dari bapak Udin, kejadian bermula saat ketiga bocah tersebut yakni Rahmawati (11), Naysila Oktaviola Fidelia (10) dan Anggi Meilasari (11) yang ketiganya merupakan siswa SDN 1 Kaliwungu, kabupaten Semarang tersebut mandi di sungai Kedung Puser yang saat itu cuaca cerah dan sungaipun dangkal. "Sekitar pukul 2 siang tiba-tiba Anggi terpeleset dan terjatuh ke bagian sungai yang dalam, semacam sendang. Karena panik dan tak bisa berenang, Anggi meminta tolong kepada kedua temannya. Namun naas, Rahma dan Naysila yang hendak menolong ikut tercebur" Cerita Andi berdasarkan informasi dari Udin yang tak lain adalah paman korban Anggi. "Rahma mampu menyelamatkan diri namun Naysila ikut tenggelam, 10
jadi yang melaporkan kejadian tersebut adalah Rahma", lanjut Andi. Pencarianpun segera dilakukan oleh tim SAR gabungan setelah menerima informasi adanya bocah yang hanyut. Sebelumnya Naysila berhasil ditemukan oleh warga sekitar yang telah melakukan pencarian terlebih dahulu pada pukul 16.30 WIB di posisi masih didalam sendang. Sedangkan Anggi diduga hanyut karena saat pencarian sore tersebut hujan turun dengan derasnya. Pencarian gabungan
oleh
tim SAR akhirnya
membuahkan hasil keesokan harinya (rabu, 30/3/2016) pukul 09.45 WIB. "Awalnya tim kami bagi 2, tim 1 melakukan observasi dan penyelaman di sendang tempat Anggi tenggelam, sedangkan tim 2 melakukan penyisiran ke arah jembatan Mendak Boyolali" ungkap Andi, anggota Basarnas yang tergabung dalam tim SAR gabungan. "Akhirnya Anggi ditemukan oleh tim 2 setelah melakukan penyisiran sekitar 4 KM , tepatnya ditemukan di sungai Cemoro Boyolali dan langsung dievakuasi ke puskesmas Simo Boyolali" pungkas Andi. (Za)
Anggi dibawa ke rumah duka setelah di autopsi di puskesmas Simo.
10
Pemancing Hanyut di Sungai Lusi Grobogan Ditemukan Meninggal.
Jepara - Diduga hanyut terbawa arus sungai Lusi saat memancing, Kalijopulus (56) warga Desa Jengglong Timur RT. 02/06 kecamatan Purwodadi kabupaten Grobogan akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh tim SAR gabungan. Korban ditemukan kurang lebih 5 km dari tempat kejadian pada Kamis(10/03/2016) dini hari jam 03:00. "Ada orang yang mencari ikan di sungai tak sengaja melihat korban sudah mengambang terseret arus" ungkap Condro, personil Basarnas Pos SAR Jepara.
"Orang tersebut melapor ke kami (tim SAR gabungan - red) dan langsung kami evakuasi yang kemudian dibawa ke rumah duka"sambung condro. Korban diketahui hilang saat memancing dipinggir sungai Lusi. "Berdasarkan informasi yang kami peroleh, Kalijopulus pertama kali diketahui hilang oleh teman mancing korban" ungkap Agung Hari Prabowo, Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara. "mereka memancing Selasa (8/3/2016) pagi. Saat jam 12, korban ditinggal makan siang oleh teman memancingnya, namun saat
Balita 3 Tahun hanyut Di Kalisabuk Cilacap
Cilacap - Seorang balita umur 3 tahun yakni Dira Agni Tanya, putri dari pasangan Khamami dan Karsinem Dilaporkan hilang di Kali Sabuk pada Kamis (24/3/2016) pukul satu siang. Menurut penuturan kelaurga, pukul 11 siang Dira masih bersama neneknya dirumah, karena memang sehari-hari balita tersebut terbiasa dengan sang nenek. Namun pukul 11.30 WIB saat dicari ternyata Dira sudah tidak berada dirumah lagi.
Dengan dibantu warga, keluarga segera melakukan pencarian. Saat dicari, pada pukul satu siang ada warga yang menemukan sandal Dira di pinggir kali Sabuk yang bermuara ke laut tersebut. Kuat dugaan balita warga RT. 03/6 Sawah Bera, Karangkadri Cilacap tersebut hanyut di sungai yang pada saat itu berarus deras setelah diguyur hujan. Karena tidak juga ketemu,
kembali, korban sudah tidak ada, hanya alat pancing dan ember yang ditemukan" lanjut Agung kemudian. Ditunggu hingga malam hari ternyata kalijopulus tak kembali, hingga akhirnya informasi hilangnya kalijopulus di sungai Lusi yang hanya berjarak 50 meter tersebut dari rumahnya tersebut diterima oleh Basarnas Pos SAR Jepara yang kemudian segera melakukan pencarian bersama tim SAR lainnya. (za) akhirnya keluarga melaporkan hal tersebut ke Basarnas Pos SAR Cilacap. Bersama dengan pihak PMI dan warga sekitar, Tim melakukan pencarian di sekitar Kali Sabuk. "Pencarian kami lakukan dengan menggunakan perahu karet dan penyisiran dengan berjalan kaki di pinggir kali" Ujar Mulwahyono, Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap. "jarak pencarian hingga 6 kilometer ke arah muara sungai Depo pasir Winong" lanjutnya kemudian. Hingga hari ke-7, keberadaan tubuh mungil Dira belum juga ditemukan. Atas kesepakatan dari pihak keluarga, akhirnya pencarian terhadap balita tersebut dinyatakan dihentikan. "Namun kami akan siap melakukan pencarian lagi apabila ada indikasi keberadaan Dira menemui titik terang" janji Mul kepada keluarga korban(za) 11 11
Pemancing Tewas di Sungai Gentan Kabupaten Semarang
Semarang - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi Soked (30) dalam keadaan meninggal dunia setelah dilaporkan hanyut di sungai Gentan, Susukan, kabupaten Semarang saat memancing pada sabtu (25/3) pukul 4 sore. Korban yang juga warga dusun wates RT. 04/04 desa Gentan, kecamatan Susukan, kabupaten Semarang tersebut diketahui hanyut pada Jumat pukul 15.00 WIB saat memancing di sungai yang pada waktu kejadian berarus deras. Diduga korban terpeleset saat berpindah pijakan tempat ia memancing. Pencarian
terhadap
Soked
Sragen - Sepasang suami istri yang juga berprofesi sebagai petani, Sugiyo (45) dan Warsini (41) hanyut saat menyeberangi sungai Mboyo desa Kadipiro, Sambirejo Sragen, Minggu (27/3/2016) siang sekitar pukul 12.30 WIB.
segera dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Kantor SAR Semarang, BPBD, Baguna, IOF, Sarda serta Buser. Pencarian dilakukan dengan cara penyisiran dengan menggunakan perahu karet dan penyusuran di sepanjang sungai yang berbatu tersebut. Pencarian jumat sore tersebut belum membuahkan hasil karena cuaca yang gelap dan arus masih deras setelah diguyur hujan deras. Akhirnya keesokan harinya (sabtu), pencarian membuahkan hasil. Dengan didukung oleh cuaca cerah dan debit air sungai yang surut, jasad korban
SEPASANG PETANI TERSERET ARUS DI SRAGEN
Kejadian bermula saat keduanya hendak pulang ke rumah dari sawah mereka karena hujan gerimis mulai turun di Minggu siang itu. Saatmencapai tengah sungai Mboyo, tiba-tiba mereka diterjang arus deras yang tibatiba datang. Tak kuat melawan arus, akhirnya mereka hanyut.
yang melihat korban terdampar disungai, Senin (28/3/2016), tepatnya pukul 06.45 WIB.
Tim SAR yang menerima informasi tersebut langsung melakukan pencarian. Korban atas nama Sugiyo akhirnya bisa ditemukan oleh tim SAR gabungan keesokan harinya atas laporan warga setempat
"Sugiyo ditemukan di daerah Wates Ngarum, Kedungdowo, Ngrampal Sragen. Atau tepatnya 10 KM dari lokasi awal kejadian. Sedangkan sang istri belum kami temukan" ujar Yohan Anggota Basarnas
12
berhasil ditemukan. "Tubuh korban kami temukan pada pukul 4 sore dalam posisi tersangkut batu" ungkap Hadad petugas dari Basarnas Kantor SAR Semarang yang tergabung dalam pencarian tersebut. "jarak penemuan kurang lebih 15 km dari titik korban hanyut, di dusun Mejing" pungkas Hadad. (za)
Korban ditemukan di dasar kedung curug Wringin di kedalaman 5-6 meter
Pos SAR Surakarta yang turut dalam pencarian. Setelah lima hari pencarian, akhirnya tubuh Warsini berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan. Korban ditemukan 5 KM dari penemuan jasad Sugiyo pada pukul 17.30 WIB. (za) 12
SEORANG MANULA TEWAS TERSERET ARUS SUNGAI BOGOWONTO PURWOREJO - Pukul 4 sore hanya menemukan tongkat yang biasa digunakan berjalan oleh sang nenek di pinggir sungai - kesaksian Bandi
Purworejo - Seorang wanita paruh baya bernama Wagiyem (80) warga desa Singkawak kecamatan Banyurip kabupaten Purworejo yang hanyut di sungai Bogowonto, sabtu (26/3) berhasil ditemukan Basarnas beserta Tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, senin (28/3) pukul 12.30 WIB di wilayah kecamatan
Purwodadi, Purworejo. Berdasarkan informasi, Hilangnya nenek yang sudah tak mampu berjalan tegak tersebut diketahui pertama kali oleh Bandi, tetangga Korban. Saksi mengatakan bahwa pada sabtu (26/3/2016) pukul 12 siang dirinya masih sempat bertemu dengan sang nenek tersebut. Namun saat pukul 4 sore, dirinya hanya menjumpai tongkat di pinggir sungai Bogowonto yang biasa
Tim berhasil mengevakuasi sang nenek dari sungai dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah lantas dibawa ke puskesmas setempat sebelum dibawa ke rumah duka
dipakai oleh Korban untuk membantunya berjalan. Namun ia tak melihat sosok nenek Wagiyem yang sudah agak pikun tersebut disekitar lokasi. Akhirnya Bandi melaporkan kejadian tersebut ke pihak terkait yang diteruskan kepada tim SAR untuk dilakukan pencarian "Korban berhasil kami temukan dalam kondisi meninggal dunia di daerah jembatan Bagelan yang kurang lebih berjarak 10 Kilometer dari tempat awal hanyutnya dia" ujar anggota Basarnas Kantor SAR Semarang, Hardi Amanurijal, yang turut dalam pencarian. Korban berhasil ditemukan setelah Tim SAR melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai dengan menggunakan Rubber Boat serta susur sungai. Upaya pencarian sendiri melibatkan puluhan personil SAR gabungan yakni Basarnas kantor SAR Semarang, Basarnas Kantor SAR Yogyakarta, Polsek Purwodadi, Koramil Purwodadi, SAR DIY serta SAR purworejo. (fdi) 13 13
Purbalingga - Pencarian orang hanyut disungai Kemangkon Purbalingga atas nama Sasmiarto akhirnya membuahkan hasil. Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia di bendung gerak serayu, sabtu (26/2/2016) pukul 10.30 wib. "Korban kami temukan sekitar 30 km dari lokasi awal kejadian, nyangkut di pintu bendungan" ungkap Mulwahyono, Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap. Seperti diberitakan sebelumnya, Sasmiarto Sastro (35), seorang Warga Desa Bokol RT 4 RW 2 Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga tersebut hanyut saat dirinya sedang mandi di pinggir sungai kemangkon. Purworejo - Nadia Oktavia Rahmadini (10) yang hanyut di sungai Bogowonto Purworejo pada kamis sore (24/3) lalu akhirnya ditemukan telah meninggal di sungai Mendit, Temon, Kulonprogo Yogyakarta keesokan harinya. Tubuh siswi kelas 4 SD Pangenrejo 2 itu ditemukan oleh warga yang tinggal di muara sungai Mendit pada Jumat (25/3) tengah malam Pukul 23.30 WIB. Penemuan tersebut segera dilaporkan kepada Babinsa yang diteruskan ke keluarga korban dan tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian. "Begitu menerima laporan penemuan, kami segera menuju ke Mendit untuk melakukan penjemputan di puskesmas Temon karena Nadia sudah di evakuasi dan diotopsi di puskesmas tersebut yang selanjutnya kami bawa ke rumah duka" ujar Hardi Amanurijal, anggota Basarnas YANG BERBAHAGIA DI BULAN MARET 2016 1. Tri Yogo Utomo 2. Rukiah Rustanti 3. Supriadi 4. Tri Joko Priyono 5. Jumarwan 6. Nurul Fauzan 14
SASMIARTO DITEMUKAN NYANGKUT DI PINTU BENDUNGAN SERAYU
Diduga korban terpeleset ke bagian tengah sungai dan langsung terbawa derasnya arus sungai yang sebelumnya diguyur hujan lebat. Kejadian yang terjadi pada rabu (23/3/2016) sore tersebut Kantor SAR Semarang yang turut dalam pencarian.
langsung ditindaklanjuti oleh Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Pos SAR Cilacap, Polsek Kemangkon, Koramil Kemangkon, SAR Purbalingga, SAR Perwira, Ubaloka dan warga sekitar untuk melakukan pencarian terhadap korban. (za)
NADIA HANYUT DI PURWOREJO DITEMUKAN DI KULONPROGO.
Berdasarkan informasi, kejadian bermula saat Nadia bersama kedua temannya Ana dan Ara mandi di pinggir sungai Bogowonto Purworejo sekitar pukul 2 siang. Namun sekitar pukul 3 sore karena keasyikan, Nadia terlihat makin ke tengah sungai. Tubuh Nadia pun tampak timbul tenggelam namun dikira kedua temannya Nadia bisa berenang padahal menurut keterangan keluarga Nadia tak bisa berenang. Setelah beberapa kali timbul tenggelam hingga kali keempat, Nadia tak tampak lagi. Menyadari Nadia tenggelam dan hanyut, kedua teman bermainnya kemudian langsung melapor ke warga sekitar yang diteruskan ke Polsek Banyuurip dan diteruskan ke BPBD Purworejo dan Basarnas. (fdi/ za)
7. Catur Bambang 8. Edy Setyawan 9. Andi Suwiyanto 5 Mrt 10. Ardy Hartono 6 Mrt 11. Rian Aris P. 7 Mrt 12. Arif Sugiarto 8 Mrt 13. M. Alhadad 12 Mrt 14. Dany Verdiansah 13 Mrt 15. Antonius Bambang
14 Mrt 15 Mrt Seluruh crew " Warta Rescue " 16 Mrt mengucapkan selamat ulang tahun kepada 19 Mrt rekan-rekan yang merayakannya di bulan 21 Mrt Februari ini, semoga panjang umur, sehat 23 Mrt selalu serta semakin baik dalam bekerja dan 23 Mrt berkarya di Badan SAR Nasional 26 Mrt 28 Mrt 14
SHOOT & RECORD
SOSIA LISASI BASARNAS DI RASIKA FM Semarang – Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono berkesempatn melakukan sosialisasi Basarnas dengan siaran langsung di radio Rasika FM Ungaran, Kamis 31 Maret 2016.
yang telah ditangani selama bulan Januari hingga Maret juga dipaparkan oleh Kepala Kantor, dimana selama 3 bulan tersebut jumlah operasi SAR sangat tinggi mencapai 63 kejadian.
Agus Haryono dalam siarannya membeberkan tugas dan fungsi Basarnas serta apa saja yang telah dilakukan oleh Kantor SAR Semarang dalam menangani musibah baik kecelakaan maupun bencana alam di Jawa Tengah.
Dan diakhir siarannya tak lupa Agus mengingatkan untuk tak sungkan memanggil Basarnas melalui 115 atau (024) 7629192 apabila terjadi suatu musibah yang mengancam jiwa manusia karena layanan yang diberikan Basarnas itu gratis. (za)
Selain itu juga operasi SAR
S E L A M A T J A L A N PA K P I N G Purbalingga - Dunia SAR khususnya di Jawa Tengah kehilangan salah satu sosok yang berjiwa sosial tinggi. Dia adalah Ping Asrikin (Pak Ping), pendiri sekaligus ketua SAR Purbalingga. Tokoh yang cukup disegani di Jateng tersebut meninggal dunia pada Jumat (18/3/2016) di umur 57 tahun akibat sakit yang dideritanya. Kehilangan Pak Ping sangat dirasakan oleh Kantor SAR Semarang, dan oleh karena
itu Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono menyempatkan hadir dalam prosesi pemakaman Pak Ping di Purbalingga. Dalam kesannya terhadap keluarga, Agus menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama selama ini dan berharap langkah mulia dari Pak Ping akan terus dilanjutkan oleh putra bungsu beliau yang akan menggantikan sang ayah menjadi Ketua SAR Purbalingga. (za)
PENGAMANAN TEBAR BENIH DI WADUK JATIBARANG SEMARANG Semarang - Basarnas Kantor SAR Semarang melakukan pengamanan pada acara tebar benih ikan di waduk Jatibarang Semarang sebagai bagian dari rangkaian Kirab Budaya desa wisata Jamalsari pada hari Minggu (27/3/2016). Kegiatan yang baru pertama kali digelar tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat kota Semarang. Acara diawali dengan kirab gunungan buah dan
nasi bungkus yang dibawa oleh perwakilan RW se-desa Jamalsari untuk dibawa ke pinggir waduk dan dibagikan ke seluruh warga yang hadir menyaksikan kirab tersebut. Dalam acara yang berbarengan dengan hari air sedunia tersebut juga ditebar sebanyak 150 ribu benih ikan dengan berbagai jenis ikan mulai dari nila, wader dan sebagainya. (za)
Korban Korban Selamat Tewas
Jumlah Kejadian
Jumlah Korban
Pelayaran
-
-
-
-
Penerbangan Bencana Alam
1
158
158
Musibah lain JUMLAH
17 18
24 182
1 159
21
2
21
2
KEJADIAN
Korban Hilang
Sebanyak 30 anggota SAR Sekolah Pelayaran Menengah Cilacap belajar SAR di Basarnas Pos SAR Cilacap pada Jumat, 11 Maret 2016, bertempat di Kantor SAR Cilacap dan Pantai Teluk Penyu Cilacap,
15 15
DHARMA WANITA PERSATUAN KANSAR SEMARANG PERTEMUAN DI CILACAP Cilacap - Dalam rangka program mempererat tali silaturahmi antar anggota Dharma Wanita Persatuan Kantor SAR Semarang, Pertemuan yang digelar oleh pengurus DWP Kantor SAR Semarang di bulan Maret ini terasa beda. Kali ini pertemuan dharma wanita digelar di Pos SAR Cilacap pada hari Minggu, 20 Maret 2016, dimana untuk ke Cilacap rombongan DWP Semarang harus menempuh jarak kurang lebih 8 jam perjalanan darat. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono selaku pembina DWP Kantor SAR Semarang menyampaikan rasa terima kasih kepada istri-istri pegawai khususnya di Cilacap karena telah mendukung kinerja suami dalam mengabdi untuk kemanusiaan. Apalagi wilayah Pos SAR Cilacap merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat musibah tinggi di Jawa Tengah, sehingga pastinya para personil akan sering meninggalkan keluarga untuk melaksanakan tugas kemanusiaan. Senada dengan hal tersebut diatas, Ibu ketua DWP Kantor SAR Semarang juga mengucapkan terima kasih atas sambutan dan kehadiran dari seluruh ibu-ibu DWP
16
yang berada di Cilacap, dan berharap silaturahmi dan kekompakan akan selalu dijaga oleh antar anggota. Ibu ketua juga menyampaikan bahwa pertemuan serupa akan digelar juga di Jepara dan Surakarta yang juga merupakan UPT dari Kantor SAR Semarang. Pertemuan tersebut selain diisi laporan tiap bidang, juga para anggota yang hadir diberikan pelatihan cara membuat bross yang disampaikan oleh Arnis Yulianti, salah satu anggota Basarnas Kantor SAR Semarang yang bertugas di Pos SAR Cilacap. Setelah pertemuan berakhir, seluruh rombongan berkesempatan untuk mengunjungi objek wisata teluk penyu dan benteng pendem yang tak jauh dari Kantor Basarnas Pos SAR Cilacap. (za)
Para anggota DWP belajar cara membuat Bross yang dipandu oleh Arnis Yulianti
Benteng pendem yang memiliki histori perjuangan menjadi objek utama wisata rombongan DWP dari Semarang