1
SEKAPUR SIRIH
Pada bulan Juni ini, hujan yang mengguyur wilayah Jawa Tengah seakan tiada hentinya. Akibatnya terjadi longsor di beberapa lokasi seperti di Purworejo, Kebumen, serta Banjarnegara yang merenggut korban mencapai puluhan jiwa.
Selain itu hujan deras juga menyebabkan banjir di beberapa wilayah seperti Purworejo, karesidenan Solo, Semarang, serta Kendal.
MARSEKAL MADYA TNI F.H.B. SOELISTYO, S.Sos KEPALA BADAN SAR NASIONAL
PELINDUNG
KANTOR
SAR
Jateng memang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang merupakan laboratorium bencana, dimana mulai dari gunung berapi, longsor, banjir, angin puting beliung, gempa sering terjadi di wilayah ini.
AGUS HARYONO,S.S, MBA KEPALA KANTOR SAR SEMARANG
Karena tingginya angka bencana di Jawa Tengah, kewaspadaan terhadap fenomena alam menjadi sesuatu hal yang harus kita miliki. Mempelajari gejala alam akan membuat kita menjadi lebih siap lagi dalam menghadapi kemungkinan terburuk sehingga akan mengurangi korban jiwa.
SEMARANG
PENGARAH : Agus Haryono, S.S, MBA (Kepala Kantor) PENANGGUNGJAWAB : Tri Joko Priyono (Kasi Operasi) Joko Sungkowo, ST., MM (Kasi Potensi) Eva Rahmawati, SE. (Kasubag Umum) PIMRED : Kepala Kantor SAR Semarang
Zulhawary Agustianto, A.Md
Agus Haryono,S.S,MBA
ANGGOTA : Maulana Affandi, Jupri Wicaksono, Yudhi Kurniawan, Syaiful Anwar (Pos SAR Cilacap), Condro (Pos SAR Jepara), Yohan (Pos SAR Surakarta) Alamat : Jalan Bukit Barisan A.IV No.09 Komplek Perum Permata Puri Ngaliyan, Semarang. Telepon : 024-7629192, Fax : 024-7629189 Marabahaya : 024-7628345/115 Pos SAR Cilacap : 0280-521880 Pos SAR Jepara : 0291-5700811 Pos SAR Surakarta : 0271-7866146 Website : www.basarnas.go.id, www. semarang.basarnas.go.id, Email Redaksi :
[email protected].
2
DAFTAR ISI Sekapur Sirih........................................................................................................ 2 Longsor Purworejo .............................................................................................. 3 Longsor Kebumen ............................................................................................... 6 Mifta Ali Tewas Saat Memperbaiki Kapal .......................................................... 8 Sultoni Hanyut Saat Menjaring Di Sungai Pelus Banyumas ............................. 9 Pesawat latih Jatuh Di Demak ............................................................................ 10 3 orang hanyut saat penggerebegan sabung ayam di Kebumen .......................... 11 Latihan SAR Koarmatim TNI AL di Semarang ................................................. 12 Pelatihan Vertical Rescue Jepara Rescue ........................................................... 14 Satlinmas Jepara berlatih Water Rescue ............................................................ 14 Shoot & Record ................................................................................................. 15
BUMI "PRAMUKA" PURWOREJO DITERJANG LONGSOR
Purworejo - Hari Sabtu di bulan puasa Ramadhan, 18 Juni 2016 pukul 17.30 WIB adalah hari yang tak akan dilupakan oleh warga masyarakat kabupaten Purworejo. Hujan selama dua hari yang melanda Kabupaten Purworejo membuat sebagian wilayah yang dikenal juga sebagai bumi Pramuka tersebut terendam banjir dan sebagian lainnya mengalami tanah longsor. Khusus tanah longsor yang melanda gugusan bukit Menoreh Purworejo, korban jiwa akibat pergerakan tanah tersebut mencapai 39 orang tewas dan 3 lainnya dinyatakan hilang yang tersebar dibeberapa kecamatan seperti kecamatan Purworejo, kecamatan Loano, dan kecamatan Kaligesing. Dari beberapa kecamatan tersebut, kecamatan Purworejo yang paling banyak warganya tertimpa musibah. Tercatat 19 3
Proses pencarian sendiri dilakukan selama 7 hari dan melibatkan alat berat escavator serta ratusan relawan dan personil dari berbagai instansi pemerintah Seperti Basarnas, BPBD, Pemadam Kebakaran, maupun TNI/Polri yang tergabung dalam tim SAR Gabungan. Pencarian sendiri difokuskan di kecamatan Purworejo tepatnya Donorati dan Caok di Kecamatan Loano karena di dua desa tersebut yang banyak terdapat korban tertimbun longsor. Kepala Kantor SAR Semarang melakukan briefing kepada tim SAR Gabungan sebelum melakukan pencarian
orang meninggal dunia dan 2 orang lagi hilang yang tersebar di desa Sidomulyo, desa Donorati dan desa Pacekelan. Sementara itu di dusun Caok Kecamatan Loano korban jiwa mencapai 16 orang dan 1 orang hilang dan di desa Jelok kecamatan Kaligesing 4 orang meninggal dunia. Sebagai gambaran, di Donorati sendiri terdapat 14 warga tertimbun longsor, dimana kebanyakan korban adalah warga setempat yang sedang berada di dalam rumah.
beberapa pengendara motor dan truk yang sedang melintasi desa tersebut. Saat itu ditengah perjalanan dalam kondisi hujan deras, laju mereka terhenti karena terjadi longsor kecil yang menutupi jalan. Disaat mereka menunggu pembersihan jalan dari material longsor, tibatiba terjadi longsor yang lebih besar lagi yang akhirnya menerjang mereka. bahkan truk yang ikut berhentipun tersapu hingga puluhan meter dari jalan.
Personil Basarnas Kantor SAR Semarang berjibaku bersama tim SAR Gabungan lainnya dalam mencari korban. Berbekal cangkul, tim bahu-membahu melakukan pencarian di titik-tikik yang telah di tentukan dan dicurigai adanya korban. Selain secara manual, alat berat juga dilibatkan untuk melakukan pencarian. “Setidaknya 4 buah escavator kami kerahkan untuk mencari korban di Caok dan Donorati, karena bila secara manual (dengan cangkul) akan sangat menyulitkan dan
Sebenarnya rumah-rumah tersebut berada di seberang perbukitan Menoreh yang dipisahkan oleh sungai. Saat kejadian hujan turun sangat deras dan membuat tanah di sisi bukit Menoreh terkikis hingga akhirnya longsor. Banyaknya material longsor membuat sungai sempat terbendung dan akhirnya material longsor tersebut langsung "menyeberang" dan menyapu rumah disekitar area pinggir sungai. Sedangkan korban kejadian longsor di Caok, sebagian dari mereka adalah merupakan warga luar Caok. Karena pada saat kejadian terdapat 4
Seorang petugas Basarnas mengarahkan alat berat untuk melakukan penggalian di titik-titik yang dicurigai adanya korban
4
> Desa Jelok, kecamatan Kaligesing (4 korban meninggal) 1. Tomo Pawiro (80) 2. Jemiran (75) 3. Satinem (80) 4. Risyanda Dendi F (29)
Bukit Menoreh yang longsor dan menimpa sebagian rumah di desa Donorati, kecamatan Purworejo.
lama mengingat ketebalan timbunan tanah yang mencapai 4 meteran lebih” ungkap Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono yang memimpin langsung pencarian korban longsor. “Selain itu juga 7 alat alkon (penyemprot air) kami kerahkan untuk menyemprot tanah agar mudah luruh dan alhamdulillah cukup berjalan efektif dengan hampir seluruh korban berhasil kami temukan” lanjut Agus kemudian.
NAMA-NAMA KORBAN TANAH LONGSOR PURWOREJO : > Desa Sidomulyo, kecamatan Purworejo (5 korban meninggal) : 1. Jumilah (65) 2. Cokro Sumardi (55) 3. Saridoh (55) 4. Paeroh (54) 5. Khoirul (4) > Desa Pacekelan, kecamatan Purworejo (2 korban meninggal) 1. Kromo Sonto (90) 2. Keminem (55)
> Desa Donorati, kecamatan Purworejo (12 korban meninggal, 2 hilang) 1. Fatmiati (51) 2 L. Naya (2) 3. Panji (1) 4. Sifa (14) 5. Desti (8) 6. Misinah (35) 7. Rendra(8) 8. Pandu (8) 9. Takim (45) 10. Herlina (55) 11. Doni (29) 12. Karyono (40) 13. Jumadi (80) hilang 14. Saman (60) hilang > Desa Caok, kecamatan Loano (16 korban meninggal, 1 hilang) 1. Pitoyo (41) 2. Sentu (60) 3. Amat F (30) 4. Surejo (63) 5. Amat Muji (62) 6. Parwati (40) 7. Renaldi (20) 8. Edi (32) 9. Arifin (20) 10. Setyowati (14) 11. Ayu Binti Toyo 12. Maksodah 13. Sarifah 14. Aditya 15. Slamet 16. Sarif Marsaid 17. Sulaiman (hilang)
Pencarian di desa Donorati juga oleh Basarnas dilakukan dengan menggunakan peralatan collapsed structure rescue (CSR) atau peralatan evakuasi di reruntuhan. Hal tersebut dilakukan karena banyak korban yang terjepit bangunan rumah mereka. Operasi SAR yang dimulai pada hari minggu (19/6/16) akhirnya secara resmi ditutup oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian pada hari jumat (24/6/16).
Sebuah truk tersapu jauh oleh longsor, pengemudinya ikut tewas saat turun dari truk dan membersihkan material longsor yang menghalangi jalan truk tersebut.
55
GADENG BASARNAS, RELAWAN SAR SE-KABUPATEN KENDAL BERLATIH ILMU SAR DI KIESKENDO
DIGUYUR HUJAN SEHARIAN KEBUMEN DITERJANG BANJIR BANDANG Kebumen - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jawa Tengah terutama bagian selatan mengakibatkan beberapa wilayah seperti Kebumen, Purworejo dan Banjarnegara mengalami banjir bandang disertai yang disertai longsor. Salah satunya terjadi di wilayah Sampang kecamatan Sempor kabupaten Kebumen. Banjir bandang disertai longsor menimpa tiga rumah dan mengakibatkan 6 orang hilang pada sabtu (18/6) pukul 17.30 wib.
Tiga rumah yang masih ada ikatan keluarga tersebut antara lain rumah milik Satimun (40) dan Sari (35), San Rustin (55), Marsiyem (50), Sutiyem (25) dan Poniyem (50). Rumah mereka menjadi korban ganasnya longsor tersebut. Tidak ada yang tersisa dari keluarga mereka mengingat saat kejadian ketiga pemilik rumah tersebut sedang sibuk menyiapkan diri untuk berbuka puasa ramadhan. Tidak sempat menyelamatkan diri bahkan menyelamatkan
barang-barang berhaga mengingat saat kejadian banjir bandang begitu cepat meratakan rumah yang dilewatinya. Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Tengah bersama potensi SAR gabungan diterjunkan untuk melakukan tanggap operasi SAR pencarian selama tujuh hari di daerah yang akses darat cukup terbatas. "kondisi akses masuk lokasi yang susah serta tidak bisa masuknya alat berat menjadi kendala kita selama operasi SAR ini" ujar kepala seksi Operasi Basarnas Tri Joko Priyono. "Untuk sampai dilokasi longsor kita harus jalan kaki sejauh 3km dengan medan naik turun disertai akses jalan yg kurang memadai, bahkan untuk sampai dilokasi hanya kendaraan roda dua yang kami andalkan untuk menjangkaunya" lanjut Joko kemudian.
Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad, memberikan motivasi kepada tim SAR Gabungan yang akan melakukan pencarian.
6
Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, mengatakan kendala terberat dalam mencari korban langsor di sampang Kebumen yakni banyaknya material longsor berupa batu besar di lokasi. Langkah 6
terakhir yang dilakukan tim SAR untuk dapat menemukan korban dan mengevakuasinya, adalah dengan melakukan penghancuran pada batu-batu tersebut menggunakan bahan kimia. Selama seminggu operasi SAR akhirnya seluruh korban berhasil ditemukan. Pencarian pada hari pertama, dua korban berhasil ditemukan atas nama Marsiyem (50), dan San Rustin (55). Marsiyem ditemukan didalam rumahnya dengan posisi kaki terjepit beton rumah sehingga petugas Basarnas harus membuka akses menggunakan alat ekstrikasi agar kaki korban bisa terangkat. Sementara San Rustin sendiri ditemukan tak jauh dari rumahnya. pencarian hari kedua satu korban kembali ditemukan atas nama Poniyem (50). Pencarian pada hari ketiga hingga hari ke empat, pencarian sempat tidak membuahkan hasil karena tumpukan material yang begitu banyak. Namun memasuki hari keenam, korban kembali ditemukan atas nama Satimun (40) dan Sari (35) yang ditemukan diruang tamu kediamannya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meninjau posko Longsor Sempor dan melihat aktivitas pencarian melalui foto-foto dokumentasi.
Batu besar, menjadi salah satu kendala tim saat melakukan penggalian dalam upaya mencari korban yang tertimbun longsor
Dan korban terakhir atas nama Sutiyem (25) berhasil ditemukan pada hari ke delapan, dimana posisinya jug atak jauh dari rumahnya. Sementara, Bupati Kebumen HM Yahya Fuad dalam penutupan operasi SAR tanah longsor menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh tim yang terlibat pencarian korban longsor, "Kami turut berbela sungkawa terhadap para korban yang meninggal dalam bencana ini. Semoga arwahnya mendapat tempat yang sebaikbaiknya di sisi Allah SWT", ujar orang nomor satu di Kebumen ini. (fdi)
Jenazah Marsiyem dievakuasi oleh tim SAR. Marsiyem adalah korban yang pertama kali ditemukan oleh tim SAR gabungan.
77
MIFTA ALI TEWAS SAAT MEMPERBAIKI KAPAL DI DERMAGA JUWANA PATI
Pati - Mifta Ali (29), anak buah kapal (ABK) KM. Putra Leo Bahari yang dilaporkan hilang tenggelam pada hari sabtu (18/6/16), ditemukan telah meninggal di dasar sungai Juwana Pati tepatnya di dermaga bongkar ikan PPI unit II Bajomulyo Juwana Pati pada keesokan harinya (sabtu, 18/6/16). Koordinator Pos SAR Jepara, Agung Hari Prabowo mengungkapkan berdasarkan informasi dari Sat. Polair Iptu Daffid Paradhi, kejadian bermula saat sabtu siang itu pukul 11.15 wib, KM. Putra Leo Bahari sedang bongkar ikan di PPI unit II Bajomulyo yang terletak di sungai Juwana. Saat proses bongkar ikan berlangsung, kran laut kapal tersebut tersumbat sehingga mesin freezer untuk membekukan ikan mengalami overheat. Mengetahui hal tersebut Samiyono (39) dan Sangkan Arif Kusuma/ Uma (29) yang merupakan motoris dan motoris I, segera melakukan penyelaman untuk memperbaiki kran tersebut namun belum berhasil. 8
Karena belum berhasil, korban yang juga motoris III kapal tersebut berinisiatif ikut turun untuk membantu memperbaiki. Korban dengan didampingi Samiyono turun ke bawah air sambil membawa senter dan memakai alat selam. setelah korban menyelam selama kurang lebih 10 menit, Samiyono bermaksud memberi tahu korban untuk bergantian ( join masker ) dg menarik selang kompresor selam secara perlahan akan tetapi korban tidak segera muncul hingga akhirnya hanya ujung selang kompresor yang muncul kepermukaan air. Kejadian tersebut sontak membuat kaget Samiyono dan segera dilaporkan ke rekannya Uma. Pencarianpun segera dilakukan oleh mereka dibantu oleh nelayan setempat, namun hingga sore hari tubuh warga Desa Langgenharjo RT. 2/2 Kec Margoyoso Kab Pati itu belum juga ditemukan. Karena belum mebuahkan hasil, akhirnya kejadian tersebut diinformasikan ke Kantor Sat. Polair Juwana,
yang diteruskan ke Basarnas Pos SAR Jepara. "kami langsung menerjunkan 1 tim dari Basarnas pos SAR Jepara untuk bergabung melakukan pencarian di sekitar dermaga hingga ke muara" ujar Agung. "Saat kejadian arus sungai Juwana yang berkedalaman kurang lebih 10 meter ini sedang kencang, jadi perkiraan kami korban terseret hingga ke muara sungai" lanjut Agung. Setelah pencarian pada hari sabtu tidak berhasil, akhirnya keesokan harinya tepatnya minggu (19/6/16) pukul 16.50 wib, korban berhasil ditemukan. "Korban ditemukan di dasar sungai oleh teman seprofesi dalam posisi terbenam lumpur masih disekitar lokasi awal korban tenggelam" ungkap Koordinator Pos SAR Jepara, Agung Hari Prabowo. " Diduga korban panik saat tubuhnya terendam lumpur ditambah selang alat selamnya yang terlepas, sehingga menambah kepanikan" tutup Agung. (za) 8
SULTONI HANYUT SAAT MENJARING DI SUNGAI PELUS BANYUMAS
Banyumas Pencarian terhadap Sultoni (40) warga RT. 01/16 desa Beji kecamatan Kedungbanteng Banyumas yang hanyut saat menjaring di sungai Pelus akhirnya membuahkan hasil. Sultoni ditemukan meninggal pada jumat pagi (10/6/16) pukul 9 di pintu air bendung gerak kebasen Serayu. "tubuh korban ditemukan pertama kali oleh petugas jaga bendungan nyangkut di pintu air bendungan dan langsung di laporkan ke kami" ungkap Mulwahyono, koordinator
Basarnas Pos SAR Cilacap. "Jarak bendungan dari tempat kejadian sekitar 30 km" imbuhnya. Sultoni, bersama 4 rekannya yakni Diyanto (48) warga RT 01/06 desa Beji, Nirsanto (50), Abidin (33) warga RT 04 /06 desa Beji serta Zaenal Arifin (19) warga RT. 03/04 desa Beji pada selasa (7/6/16) malam pukul 18.30 wib menjaring ikan di sungai Pelus yang berbatu. Diduga karena gelap, mereka tidak menyadari tiba-tiba debit
Dengan menggunakan sarana yang digunakan oleh penjaga pintu air untuk membersihkan sampau, tim Basarnas mengevakuasi jenazah Sultoni.
air naik. “Saat kejadian hujan deras mengguyur Banyumas dan sekitarnya dan mereka tidak menyadari bahwa air telah naik” ujar Mul. “tinggi air sungai yang datang kurang lebih 3 meteran” imbuhnya. Air yang datang tiba-tiba bak air bah langsung menerjang mereka berlima yang sedang berada di tengah sungai berbatu tersebut. Kelima pencari ikan itu tak sempat menepi. Namun, saat diterjang, beruntung bagi Diyanto, Nirsanto, Abidin dan Zaenal, mereka selamat setelah berpegangan pada akar di pinggir sungai. Namun Sultoni tak mampu menyelamatkan diri karena posisinya yang berada di tengah dan sedang memegang jaring. Setelah tiga hari pencarian, akhirnya Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi korban. "Korban kami evakuasi dari pintu air bendung gerak Serayu Kebasen dalam posisi nyangkut bersama sampah dan langsung kami serahkan ke pihak keluarga" tutup Mulwahyono. (za) 99
PESAWAT LATIH JATUH DI TAMBAK DI DEMAK Semarang - Sebuah pesawat latih terbang jenis Cesna 172 PK-NIV milik Nusa Flying International (NFI) School mengalami mati mesin dan jatuh di area tambak di Desa Betahwalang, Kecamatan Wedung, Demak, Senin (20/6/16) sekitar pukul 2 siang. Beruntung pilot dan kopilot hanya menderita luka lecet. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian bermula saat pesawat latih berkapasitas dua orang tersebut take off dari bandara Ahmad Yani semarang pada pukul 13.00 WIB menuju Wedung Demak. Setelah berkeliling di angkasa selama satu jam, pesawat bermesin baling-baling yang dipiloti oleh Bobby Sinatrya (20) itu hendak kembali ke Ahmad Yani. Namun diketinggian 1000 kaki tibaJepara - Ilham(10) dan Sueb (13) Warga Surodadi RT 20 RW 06 Kecamatan Kedung,Kabupaten Jepara,tewas tenggelam di muara Sungai Singo Kabupaten jepara, Rabu (8/7) pukul 15.00. Di duga kedua anak remaja tersebut kelelahan saat rob melanda sungai tersebut. Koordinator Pos Basarnas Jepara Agung Hari menjelaskan, kejadian ini bermula saat kedua anak tersebut bersama dua bocah lainnya yakni Alfian (10) dan Reza (9) bermain dan berenang di agak tengah sungai. Saat asyik berenang tiba-tiba arus menjadi deras karena rob datang. "Saat rob, arus menjadi kuat dan mereka berempat langsung berusaha berenang ketepi, namun diduga kelelahan, Ilham 10
tiba mesin pesawat mati. Bobby yang didampingi kopilot Joshua berusaha untuk menghidupkan mesin lagi namun gagal. Menyadari mesin tak mungkin bisa menyala lagi akhirnya sang pilot mengarahkan
pesawat ke arah pertambakan untuk melakukan pendaratan darurat serta menghindari adanya korban jiwa. Meskipun melakukan pendaratan dengan tidak sempurna, posisi pesawat terbalik, namun kedua penumpang tidak mengalami luka yang berarti. (Con/za)
S OE B D I T E M U KA N MA S I H D IDA S AR S U N GA I S I N G O dan Sueb hanyut dan tenggelam" ungkap Agung.
Agung menambahkan, Ilham, korban pertama ditemukan pada pukul 11.00 siang dan meninggal dirumah sakit. "Korban kedua atas nama Soeb kami ditemukan pukul 14.00 siang sekitar 100 meter dari lokasi kejadian"lanjut Agung. Untuk korban kedua sendiri ditemukan setelah salah seorang warga yang ikut dalam pencarian tak sengaja menyenggol bagian tubuh korban saat melakukan pencarian di sungai yang hanya berkedalaman sekitar 1,5-2 meteran tersebut hingga akhirnya langsung dievakuasi. 10 10
TIGA ORANG HANYUT SAAT PENGGEREBEKAN SABUNG AYAM DI LUK ULO KEBUMEN
Kebumen - Nasib naas menimpa 3 orang warga Kebumen yakni Agus, Agus S, dan Riyadi. Ketiganya hanyut dan hilang di Sungai Luk Ulo Kebumen saat berusaha kabur dari kejaran petugas kepolisian pada rabu (8/6/16) malam pukul 20.05 wib. Menurut penuturan dari Mulwahyono, Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, berdasarkan informasi dari Mario, anggota BPBD Kebumen, kejadian bermula saat ketiganya berada di kerumunan arena sabung ayam yang terletak disebelah barat pasar hewan lama Kutowinangun (sekarang jadi pasar ayam). Saat berlangsungnya adu ayam, tiba-tiba kerumunan tersebut dikejutkan oleh kedatangan puluhan petugas kepolisian yang menggrebek dan berusaha mengepung tempat tersebut.
Sontak hal itu membuat panik orang-orang yang berada disana, termasuk juga Agus warga Kalibagor, Agus S. warga Kutosari dan Riyadi warga seliling Kecamatan Alian Kebumen. Ketiganya langsung berusaha kabur saat hendak ditangkap dengan cara menceburkan diri ke Sungai Luk Ulo yang berada tak jauh dari situ. Diduga tak bisa berenang, ketiganya kemudian hanyut dan hilang dibawa derasnya arus sungai Luk Ulo yang juga merupakan sungai purba yang memiliki arti Luk (meliukliuk) dan Ulo (ular) tersebut. Operasi SAR gabungan pun langsung digelar untuk melakukan pencarian terhadap ketiga warga Kebumen tersebut. Pencarian terhadap ketiga 3 warga Kebumen membuahkan hasil. Agus yang merupakan warga Kalibagor ditemukan
dalam kondisi tak bernyawa pada kamis pagi (9/6/16) pukul 09.00 wib. Sedangkan Korban atas nama Riyadi (45) warga Seliling, Alian kabupaten Kebumen ditemukan keesokan harinya (jumat) di bedahan pantai Jogosimo pukul 09.45 wib. "Korban Agus ditemukan di desa Muktisari kebumen di 2 kilometer dari lokasi kejadian awal ke hilir sungai dalam posisi tersangkut batu, sedangkan Riyadi kami temukan di pantai Jogosimo, kurang lebih 10 kilometer dari TKP" ungkap Mulwahyono. Namun setelah pencarian selama tujuh hari, keberadaan Agus S., belum juga membuahkan hasil. Hingga akhirnya atas kesepakatan bersama antara pihak SAR Gabungan dengan keluarga, akhirnya operasi dinyatakan ditutup dan korban dinyatakan hilang. (za) 11
LATIHAN SAR KOARMATIM DI MARINA SEMARANG.
Semarang - Basarnas terlibat dalam latihan SAR yang diadakan oleh Koarmatim (Komando Armada Timur) TNI AL. Pelatihan yang dibuka pada kamis (23/06/2016) dan berlangsung selama dua hari tersebut juga melibatkan setiap unsur TNI, Polri, Basarnas dan unsur maritime yang berada di lingkungan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Upacara pembukaan latihan
SAR TNI tersebut dipimpin langsung oleh Laksamana Muda TNI Darwanto sebagai inspektur upacara. Turut hadir juga Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi, Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono, dan pejabat teras lainnya dari lingkup TNI/ POLRI dan instansi terkait sebagai tamu undangan . “Latihan kesiapsiagaan Koarmatim ini dilakukan meliputi semua aspek maritime
KN. SAR Sadewa menjadi background dalam apel pembukaan pelatihan SAR Koarmatim TNI AL.
12
agar selalu tercipta sinergitas dalam melaksanakan tugas SAR yang diemban” ujar Darwanto saat memberikan sambutannya saat memimpin apel pembukaan Latihan SAR TNI 2016. Terpisah, Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono menyambut baik adanya latihan gabungan yang Basarnas juga tutur terlibat didalamnya. “ini langkah baik dalam menjalin komunikasi dan kerjasama antara Basarnas dengan TNI sehingga apabila terjadi suatu musibah khususnya di laut, dapat melaksanakan operasi SAR secara tepat dan bersinergis” tutur Agus. Setelah upacara selesai Panglima Armada Timur dan para tamu undangan langsung melakukan pengecekan pasukan dan alutsista yang akan digunakan dalam pelatihan tersebut. 12
Dalam kegiatan simulasi latihan pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan laut ini setidaknya melibatkan tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) milik jajaran Koarmatim yaitu KRI Makassar-590 yang memiliki panjang 122 meter dan merupakan kapal induk mini milik Indonesia, KRI Layang-635 serta KRI Kakap-811, dengan KRI Makassar-590 sebagai pusat komandonya. Selain melibatkan unsur KRI dari TNI AL, latihan kali ini juga melibatkan unsur laut dari instansi lain yaitu antara lain KN. SAR Sadewa milik Basarnas kantor SAR Semarang, KN. Kumba dari KPLP, KP. 337 dan KP. 1012 dari Polairud serta KP. Nuri dari Mabes Polri. selain melibatkan unsur laut, turut juga melibatkan satu buah Helly dan Cassa dari Puspenerbal Surabaya.
Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono menjelaskan peralatan evakuasi berupa kendaraan Amphibious kepada Panglima Koarmatim, Laksamana Muda TNI Darwanto, sesaat setelah apel pembukaan latihan digelar.
13 13
PELATIHAN VERTICAL RESCUE JEPARA RESCUE Jepara – Minggu, 5 Juni 2016 Jepara rescue menggelar pelatihan vertical rescue bagi 90 anggotanya. Dengan mengundang instruktur dari Basarnas Pos SAR Jepara, para peserta dilatih bagaimana tehnik menolong orang yang jatuh dari ketinggian. Bertempat di objek wisata akar 1000 Plajan kecamatan Pakis Aji, Jepara, Instruktur dari Basarnas Pos SAR Jepara menyampaikan pengenalan akan apa itu vertical rescue serta pengenalan peralatan
vertical rescue. Selain itu juga para peserta diajarkan teknik simpul tali dan penurunan korban dengan
sistem Zrig, dimana dengan sistem ini hanya membutuhkan sedikit tenaga dan personil untuk menurunkan korban dari ketinggian.
SERING BANJIR ANGGOTA LINMAS JEPARA BERLATIH WATER RESCUE Jepara – Sebanyak 80 anggota satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) dari kecamatan Mayong dan Welahan mengikuti pelatihan water rescue yang diadakan oleh Linmas Kabupaten Jepara dan menghadirkan instruktur dari Basarnas Pos SAR Jepara.
Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 1 sampai dengan 2 Juni 2016 bertempat di aulakecamatan Mayong dan balai desa Gedangan Jepara. Dipilihnya kecamatan Welahan dan Mayong karena dua
kecamatan tersebut adalah daerah yang pernah terdampak banjir besar saat januari tahun 2014 lalu. Materi yang diberikan antara lain tentang keselamatan di air serta cara memberikan pertolongan di air saat terjadi banjir. Peserta juga diberikan simulasi kering cara mengoperasikan dan mendayung perahu karet.
YANG BERBAHAGIA DI BULAN JULI 2016 1. ARNIS YULI PUSPITASARI 2. ACHMAD SAID 3. FITRIA YULIYANTI, SE. 4. BUDI PURNOMO SARI 5. BIMA KALIH KAHAR 6. SALIMA 7. SYAEFUL ANWAR
14
3 Juli 7 Juli 17 Juli 18 Juli 25 Juli 27 Juli 29 Juli
Seluruh crew " Warta Rescue " mengucapkan selamat ulang tahun kepada rekan-rekan yang merayakannya di bulan Juli ini, semoga panjang umur, sehat selalu serta semakin baik dalam bekerja dan berkarya di Badan SAR Nasional
14
SHOOT & RECORD
K A K A N S A R M E NJ A D I N A R A S U M B E R D I T V R I J AWA T E N G A H Semarang – Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono turut menjadi narasumber dalam acara Dialog Publik TVRI Jawa Tengah di Studio gedung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dialog tersebut mendiskusikan permasalahan kebencanaan yang terjadi di Jawa Tengah. Mulai dari pencegahan, penanganan saat musibah terjadi hingga penanganan pasca musibah. hadir
juga
diacara
perwakilan dari bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah serta perwakilan dari Dinas Sosial Jawa Tengah. Dialog selama satu jam tersebut disiarkan langsung oleh TVRI Jawa Tengah sebagai lembaga penyiaran pemerintah daerah serta dihadiri oleh para perwakilan SKPD-SKPD yang memiliki keterkaitan dengan kebencanaan.
tersebut
MAHA FISIPPA UNS BERLATIH SAR Surakarta - Organisasi Mahafisippa (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pecinta Alam) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berlatih pertolongan korban di medan ketinggian dan tehnik bertahan hidup (Survival) pada hari minggu (5/6/16).
sedangkan materi yang diberikan oleh para instruktur tersebut antara lain nateri baca kompas, membaca peta, system ascend discend (menaikkan dan menurunkan korban), manajemen tandu, serta packing pasien (memposisikan korban secara baik dan benar)
Kegiatan yang digelar di gunung Gamping, Tawangmangu, karanganyar, tersebut diikuti oleh 10 anggotanya dan diampu oleh personil dari Basarnas Pos SAR Surakarta.
Selain itu juga peserta mendapatkan mater mendirikan bivak/tenda darurat dan teknik bertahan hidup atau survival dimana peserta diberi pengetahuan cara packing tas carrier yang benar.
A P E L P E M B U K A A N P O S KO L E B A R A N 1 43 7 H / 2 01 6 Semarang - Apel dalam rangka
persiapan menghadapi mudik lebaran tahun 2016 digelar oleh Basarnas Kantor SAR Semarang pada Selasa, 28 Juni 2016. Bertempat di halaman Kantor, Apel diikuti oleh seluruh pegawai serta kendaraan SAR yang disiagakan untuk menghadapi kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan. Disamping itu, Personil Basarnas Kantor SAR Semarang juga mengikuti apel serupa di halaman
Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Apel Siaga Lebaran 2016 di Pemprov Jateng tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam kesempatan itu Ganjar juga menilik kesiapan setiap unsur yang berkaitan dalam penanganan siaga Lebaran 2016, baik kesiapan personil maupun kesiapan dari kendaraan yang akan dipergunakan siaga Lebaran 2016.
Korban Korban Selamat Tewas
Jumlah Kejadian
Jumlah Korban
Pelayaran
-
-
-
-
Penerbangan Bencana Alam
1 7
2 1846
2 1796
46
4
Musibah lain JUMLAH
10 18
10 1858
1 1799
8 54
1 5
KEJADIAN
Korban Hilang
-
15 15
16