Sejarah & Konsep Imunologi Dorta Simamora
Jadwal 1 semester
Kesepakatan dan Tugas kelompok Penilaian Nilai akhir = Hadir + Tugas + UTS + UAS • Rumus penilaian - Hadir 10 % kehadiran lengkap - Tugas 15 % - UTS 37.5 % - UAS 37.5 %
SEJARAH & KONSEP DASAR IMUNOLOGI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sejarah perkembangan Imunologi Defenisi Pembagian sistem imun. Sistem pertahanan tubuh bawaan (innate) non spesifik. Sistem imun didapat (adaptif) spesifik Komponen sistem imun spesifik Membandingkan sistem imun non spesifik dan spesifik Simpulan
1. Sejarah perkembangan Imunologi Tahap empirik Mithridates Eupatoris VI Raja di Pontis 132-63 sebelum Masehi spy kebal beliau meminum berbagai jenis racun sedikit demi sedikit dikenal dengan mithridatisme ----> Bapak Imunologi 430 tahun sebelum masehi seorang Peloponnesian dari Athena menulis bahwa perawat tidak dapat terkena penyakit plaque karena kebal.
• Abad 18 di Timur Tengah, oleh istri duta besar Inggris di Turki variolasi menularkan secara sengaja orang yang sakit kepada orang yang sehat
• Edward Jenner 1749-1823 : cacar disebabkan oleh virus mendapatkan kekebalan dengan vaksinasi
Tahap empirik 3 cara untuk mendapatkan kekebalan 1. Mithridatisasi : kebal dengan minum racun sedikit demi sedikit 2. Variolasi : merangsang kekebalan terhadap cacar dengan “menggaruk” kulit dengan purulensi dari pustula smallpox. 3. Vaksinasi : kebal thd bibit penyakit yang telah dilemahkan Variolasi vs Vaksinasi
Tahap Ilmiah : diperoleh dengan cara metode ilmiah • Louis Pasteur 1822-1895 Tokoh pakar mikrobiologi : bahan vaksinasi diperoleh dari bibit penyakit (bakteri) yang dilemahkan bibit kolera Pasteurella aviseptica • Koch & Neisser : bakteri menyerang lekosit secara aktif fagositosis
Jules Bordet (1870-1961) ilmuwan muda untuk melumpuhkan bakteri diperlukan 2 komponen : 1. Komponen dalam serum imun bersifat termostabil disebut amboseptor dikenal dengan antibodi 2. Komponen lainnya bersifat termolabil disebut komplemen Antigen nama bagi semua substansi membangkitkan reaksi / respon tubuh terhadap antibodi
Wright & Douglas (1903) menemukan dalam serum mempermudah fagositosis dinamakan opsonin opsonisasi Pirgurt : menemukan penyimpangan imunitas dalam tubuh kepekaan tubuh alergi & anafilaksis Landteiner & Obenmayer 1904 Imunokimia perbedaan golongan darah : A, B, AB dan O
Tahap Modern • JFAP Miller di London peran sentral kelenjar timus populasi limfosit • Lahirnya berbagai cabang Imunologi – – – – – –
Imunopatologi Imunogenetika Imunologi tumor Imunologi transplantasi Autoimunitas dll
2. Definisi Imunologi (Latin) ---- immunis = kebal----- logos = ilmu-Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan, pertahanan dan menetralisasi benda / subtansi asing dalam tubuh. Imunitas : Reaksi tubuh terhadap masuknya substansi asing Respon imun : Kumpulan respon terhadap substansi asing yang terkoordinasi Sistem imun : Sel & molekul yg bertanggung jawab dalam imunitas
Komponen sistem imun Terdiri atas : 1. Organ 2. Sel 3. Molekul
Immune System: (1) organs • • • • • • • •
Tonsils and adenoids Thymus pelindung terhadap infeksi Lymph nodes filter : bakteri dan virus Limfa Payer’s patches Sensor imunitas pada intestine Appendix sekresi Ig Lymphatic vessels transport Bone marrow
Immune system: (2) cells • Lymphocytes – T-lymphocytes – B-Lymphocytes, plasma cells – natural killer lymphocytes
• Monocytes, Macrophage • Granulocytes – neutrophils – eosinophils – basophils
Immune system: (3) molecules • • • • •
Antibodies Complement Cytokines Interleukines Interferons
Fungsi sistem imun : 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, virus, tumor serta sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghancurkannya)
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama: bakteri patogen & virus. Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast) Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang seimbang, dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
Lapisan pelindung pada imunitas Pelindung fisikal mencegah patogen seperti bakteri dan virus memasuki tubuh Jika patogen melewati pelindung tersebut, sistem imun bawaan menyediakan perlindungan dengan segera, tetapi respon tidak-spesifik. Jika patogen berhasil melewati respon bawaan maka akan memasuki perlindungan lapisan ketiga, yaitu sistem imun adaptif yang diaktivasi oleh respon bawaan. Disini, sistem imun mengadaptasi respon tersebut selama infeksi untuk menambah penyadaran patogen tersebut. Respon ini lalu ditahan setelah patogen dihabiskan pada bentuk memori imunologikal dan menyebabkan sistem imun adaptif untuk menyerang lebih cepat dan lebih adekuat jika patogen ditemukan
Respons Imun Tahap: Deteksi & mengenali benda asing Merespon antigenik terkait dengan mikroba patogen dan parasit yang dapat penyakit atau reaksi alergi Komunikasi dgn sel lain untuk berespons Rekruitmen bantuan & koordinasi respons Destruksi atau supresi penginvasi
Dapat diakibatkan oleh faktor : 1. Genetik 2. Gangguan saat perkembangan 3. Metabolik 4. Gizi 5. Lingkungan: fisik, kimia, biologi 6. Umur
3. PEMBAGIAN SISTEM IMUN Terdiri atas : Bawaan (the innate immune system) Respon imun non spesifik Diperoleh (the adaptive / acquired immune system) Respon imun spesifik
Respon Imun Non Spesifik
Spesifik Imm aktif
Imm pasif
Alami
Buatan
Lapis Pertama : - Kulit - Mb mukosa
Respon terhadap Ag Humoral
Selular
Limfosit B Melibatkan Ab
Melibatkan sel sel Limfosit Limfosit T
Bertanggung jawab
Lapis kedua : - Aktifitas fagositosis - Protein anti mikroorganisme - Reaksi radang
Konsep Dasar Sistem Imun Innate / Non Spesifik Humoral
Selular
Garis pertahanan pertama Komplemen, IFN, TNF
Adaptif / Spesifik Humoral
Selular
Garis pertahanan kedua
Makrofag, Neutrofil
Spesifik B cell antibody
FAGOSIT : Sel MN, PMN • Sel NK • Sel MAST • Basofil
B Cell : IgG IgA IgM IgD IgE
No Memory
Spesifik T cell SEL T : • Th1 • Th2 • Ts/Tr/Th3 • Tdth • CTL/Tc
Memory
4. Bawaan (the innate immune system) • Sifat non spesifik: artinya memberikan perlindungan kepada semua bahan/lingkungan yg mengancam tubuh • Didapat sejak lahir • Respon cepat artinya tidak perlu waktu untuk mengenal antigen • Dibedakan 3 macam – Fisik – Larutan – Seluler
MACAM SISTEM IMUN ALAMIAH • • • • • •
Fisik / Mekanik Kulit Selaput lendir Silia Batuk Bersin
Pertahanan Tubuh alami
SISTEM IMUN NON SPESIFIK - Respon langsung terhadap antigen - Tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu - Terdiri dari Fisik / mekanik kulit, selaput lendir, silia, batuk bersin Biokimia & faktor terlarut - Biokimia : asam lambung, lisozim, laktoferin, asam neuraminik - Humoral : komplemen, interferon, CRP Seluler - Sel fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil - Sel nul : (Large Granular Lymphocyte): Natural Killer Cell (sel NK), Killer Cell (sel K) - sel mediator : basofil, mastosit, trombosit
BIOKIMIA lisozim (keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkan dinding sel kuman gram positif - Laktoferin & asam neuraminik (ASI) anti bakterial E coli & staphylococus - HCl, enzim proteolitik, empedu lingkungan ~ cegah infeksi bakteri - Laktoferin & transferin (dari makrofag) ikat zat besi - Lisozim (dari makrofag) hancurkan kuman gram negatif
CRP = C reaktif protein - protein fase akut -kadar me pd infeksi akut, kerusakan jaringan -Cara kerja opsonisasi CRP melapisi bakteri sehingga mudah dikenali & dimakan oleh makrofag fagositosis >> INTERFERON - Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sbg respon thd infeksi virus - Sifat antivirus induksi sel sekitar sehingga resisten terhadap virus aktifkan sel NK
KOMPLEMEN - Komplemen meningkatkan fagositosis dgn cara : 1. Hancurkan membran bakteri 2. Melepas bahan kemotaktik makrofag >> ke tempat bakteri 3. Opsonisasi memudahkan makrofag mengenali & memakan bakteri - Td 9 komponen C1 – C9 - C3 >> kadar C3 serum ~ gambaran biologik konsentrasi C - Aktivasi interaksi Ag-Ab kontak dengan dinding sel sasaran - Jalur reaksi : a. Jalur klasik/intrinsik b. Jalur alternatif/ekstrinsik
Jalur klasik
pengenalan
C1qrs (esterase) C4 C4b & C4a C2 C2a & C2b
aktivasi
C4b2a + Mg C3 konvertase C3 C3b & C3a C4b2a3b C3 peptidase C5 C5b & C5a
penghancuran
C5-6-7 C5-6-7-8 C5-6-7-8-9
Jalur alternatif - Aktivasi langsung melalui C3 - Pencetus : endotoksin zymosan = IgA bisa ular kobra Fungsi komplemen -Sitolisis C56789 -Anafilatoksin C3a, C4a, C5a -Kemotaksis C3a, C5a, C567 -Kinin C2 bebas -Imunoderens C3b, C4b
SELULER 1. Sel NK sifat sitotoksik virus, keganasan aktivasi oleh interferon 2. Mononuklear (MN) monosit & makrofag - Siklus hidup lama - Granul lisozim, komplemen, interferon, sitokin - Gerak lambat 7-8 jam 3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil - Siklus hidup pendek - Granul enzim hidrolitik, laktoferin - Gerak cepat 2-4 jam
Fagositosis makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil memakan, mamasukan, menghancurkan Dibantu oleh : - C3a, C5a, C567 kemotaksis - C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel fagosit - opsonin Proses fagositosis Terdiri dari : 1. Kemotaksis gerakan sel fagosit ke tempat infeksi 2. Menelan 3. Memakan (fagositosis) dgn pembentukan fagosom 4. Membunuh lisozom, H2O2, mieloperoksida ( membentuk fagolisosom) 5. Mencerna
Specific Defenses and Acquired Immunity Antigen
Foreign Element
Humoral Immunity Antibodies Cell-mediated immunity Activated Lymphocytes
5. SISTEM IMUN ADAPTIF (SPESIFIK) • Sifat spesifik: artinya memberikan perlindungan hanya kepada jenis antigen tertentu, tidak untuk yg lainnya. • Diperoleh dengan jalan: imunisasi, sakit, atau dari ibu lewat plasenta, ASI • Untuk mendapatkanya perlu waktu, artinya tubuh perlu mengenal dulu antigen tsb kemudian sel imun mengalami sensitifasi untuk memproduksi kekebalan vaksinasi : hepatitis, BCG, imunisasi dll • Kekebalan baru berfungsi, pada saat terpapar antigen yg kedua
Sel sel yang berperan pada imunitas tubuh 1. Sel T Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus Mempunyai petanda permukaan membedakan dg sel B pemeriksaan rosette (+) Mempunyai petanda CD (cluster differentiation) sel T dlm berbagai fase pertumbuhan Mempunyai petanda fungsional concanavalin A & phytohemaglutinin Fungsi :- membantu sel B dlm memproduksi antibodi - mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus - mengaktifkan makrofag dlm fagositosis - mengontrol ambang & kualitas sistem imun Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Td (delayed hypersensitivity), Tc (cytotoxic)
2. SEL B Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang - Proses pematangan sel asal pre B sel B imatur sel B matur proliferasi & diferensiasi sel plasma Ab (Ig) - Rangsangan antigen I terbentuk IgM - Selanjutnya akan terjadi switching Ig A, Ig E. Ig D, Ig G
3. Sel Fagosit (sel penghancur mikroba) Sel Neutrofil (Leukosit berinti banyak) Sel Eosinofil (berperan pada infeksi parasit serta pada reaksi alergi Sel monosit / magrofag : berinti satu
4. Sel basofil dan sel mast Mengandung zat histamin dll Berperan pada reaksi inflamasi dan reaksi alergi
6. Komponen pada respon imun Tipe
Lokasi
Fungsi
B-Lymphocyte
Lymph nodes Limpa Peripheral
Bereaksi dengan antigen spesifik & berdifensiasi ke dalam plasma sel atau sel memori Bertanggung jawab atas antibodi untuk memediasi imunitas
T-lymphocyte
Lymph nodes limpa Peripheral Cairan jaringan
Pengenalan antigen spesifik untuk memicu memediasi imunitas sel Memobilisasi sel-sel tom berpartisipasi untuk memediasi imunitas sel Membantu meregulasi respon imun
Plasma cells
Lymph nodes, Spleen Gastrointestinal Associated Lymphoid Tissue (GALT)
Memproduksi antibodi IgG, IgA, IgE IgM, IgD.
Macrophage
Peripheral Semua jaringan
"Menyajikan" antigen limfosit B & T mengopsonisasi, menelan bakteri
komplement
Darah (protein plasma)
Bentuk cytolytic dan toksik kompleks untuk antigen
Mediator inflamasi −Neutrophils −Eosinophils
Darah Inflamasi jaringan
Menelan imun kompleks Fagositosis 44
Immune respon
FUNGSI IMUNITAS SELULAR 1. Mengorganisasi respons inflamasi nonspesifik dengan mengaktivasi fungsi makrofag sebagai fagosit dan bakterisid serta sel fagosit lainnya; 2. Mengadakan proses sitolitik atau sitotoksik spesifik terhadap sasaran yang mengandung Ag. 3. Meningkatkan fungsi sel B memproduksi Ab 4. Meningkatkan fungsi subpopulasi limfosit T baik sel Th/penginduksi maupun sel Tc/sel supresor. 5. Meregulasi respons imun dengan mengadakan regulasi negatif dan regulasi positif terhadap respons imun.
7. Innate vs. adaptive immunity • Innate immunity – Garis pertahanan pertama (ada pada semua individu sepanjang waktu) – Berlangsung dengan cepat (0 – 4 jam) – Non-specific – Tidak memiliki target tertentu dan tidak membentuk proteksi jangka panjang • Adaptive (acquired) immune response sangat lambat > 96 jam – Dimulai jika respon imun bawaan tidak memadai (> 4 hari) – Imunitas spesifik --- antigen – Membentuk proteksi jangka panjang (mis : antibodi, memori sel T) – Humoral dimediasi oleh sel T
PERBEDAAN SISTEM IMUN NONSPESIFIK DAN SPESIFIK
NONSPESIFIK POSITIF : SELALU SIAP, RESPONS CEPAT, TIDAK PERLU PAJANAN SEBELUMNYA
SPESIFIK NEGATIF : TIDAK SIAP SAMPAI TERPAJAN ALERGEN , RESPONS LAMBAT
NEGATIF : DAPAT BER >>, MEMORI <<
POSITIF : RESPONS INTENS, PERLINDUNGAN LEBIH BAIK PADA PAJANAN BERIKUT
PRESENTASI ANTIGEN SITOKIN
Respons imun primer dan sekunder • Apakah respons imun primer dan respons imun sekunder?
IgG Intensitas respons imun
IgM
10
Kontak pertama
20
30
40
50 Kali
Kontak kedua
IgM : pengikat komplemen & sangat efisien melisiskan mikroorganisme, ab permukaan pd sel B sbg reseptor antigen, memiliki fungsi aglutinasi & menggumpalkan miikroorganisme dikeluarkan IgG : satu2nya yang dpt menembus barier plasenta, berikatan dengan magrofag opsonisasi fagositosis
Asal, diferensiasi dan fungsi utama imunitas pada fagosit Bone Marrow stem cells Lymphoid progenitors
T Lymphocyte
Myeloid progenitors
B Lymphocyte
Granulocytes (dalam darah & jaringan) Neutrophils
Mikrobisidal di awal respon inflamasi
Eosinophils
Basophils
Menghancurka n parasit & menghasilkan mediator pd inflamasi
Melepaskan histamin dan heparin
Erythroid progenitors
Platelet progenitors
Erythrocytes
Platelets
Monocytes ( dalam darah) Macrophages
Alveolar Splenic & lymph node Liver Kupffer cells Peritoneal Other tissues (brain, synovia, kidney)
Hadir di akhir respon inflamasi Microbicidal Menginisiasi respon imun
8. Simpulan imunitas bawaan • Humoral – komplemen, IFN dan TNF • Seluler - Magrofag, neutrofil : - FAGOSIT : Sel MN, PMN Sel NK Sel MAST Basofil
Simpulan imunitas Adaptif • Humoral – Produksi Antibody B-Cells
• Seluler – CD8+ T-Cells MHC-I Cytotoxic – CD4+ Th1-Cells MHC-II Activate Macrophages – CD4+ Th2-Cells MHC-II Activate B- sell memproduksi Antibody
DAFTAR PUSTAKA
• Baratawidjaja KG dan Rengganis Iris. Imunologi Dasar. 2010. UI press. Jakarta. • Jani dan Kuby. Immunology basic. 2007. • Maurice R. G. O’Gorman and Albert D. Donnenberg -Handbook of Human Immunology. 2008 2nd ed. 2008. by Taylor & Francis Group, LLC CRC Press is an imprint of Taylor & Francis Group, an Informa business.
Sel sel pada sistem imun