JURNAL
SEJARAH CANDI SAWENTAR 1 KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR
THE HISTORY OF SAWENTAR 1 TEMPLE IN KANIGORO BLITAR
OLEH: MOH. NUR AZIZ NPM: 12. 1. 01. 02. 0017 Dibimbing oleh: 1. Drs. Agus Budianto, M. Pd 2. Dr. Zainal Afandi, M. Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: MOH. NUR AZIZ
NPM
: 12.1.01.02.0017
Telepun/HP
: 0858 5029 9287
Alamat Surel (Email)
:
[email protected]
Judul Artikel
: Sejarah Candi Sawentar 1 Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
Fakultas – Program Studi
: FKIP-Pendidikan Sejarah
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Nusantara PGRI kediri
Alamat Perguruan Tinggi
: Jln. Kh. Ahmad Dahlan No. 76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui
Kediri,……………..
Pembimbing I
Pembimbing II
Penulis,
Drs. Agus Budianto, M. Pd
Dr. Zainal Afandi, M. Pd
Moh. Nur aziz
NIDN. 0022 0865 08
NIDN 0005 0769 02
NPM. 12. 1. 01. 02. 0012
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SEJARAH CANDI SAWENTAR 1 KECAMATAN KANIGOR O KABUPATEN BLITAR
Moh. Nur Aziz NPM. 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah Email:
[email protected] Drs. Agus Budianto, M. Pd dan Dr. Zainal Afandi, M. Pd
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK MOH. NUR AZIZ: Sejarah Candi Sawentar 1 Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, Skripsi, Pendidikan Sejarah, FKIP, UN PGRI Kediri, 2017. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana sejarah Candi Sawentar 1 di Kanogoro, Blitar? (2) Bagaiaman fungsi dari Candi Sawentar 1 pada masa lampau dan pada masa sekarang? (3) Bagiamana bentuk bangunan dari Candi Sawentar 1 di Kecamatan Kanigoro, Blitar?. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif dengan jenis penelitian Historis(sejarah), Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian historis antara lain: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, studi arsip(dokumen), observasi, dan wawancara. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1) Sejarah Candi Sawentar 1 ini sangat sulit karena sangat sedikit sekali siapa yang menmbangun dari candi ini, namun peneliti menemui titik terang dari data-data yang diperoleh bahwa candi ini merupakan candi yang dibangun pada masa Majapahit, raja yang membangun tidak dapat diketahui secara pasti karena tidak ada angka tahun dari candi ini tetapi dimungkinkan candi ini dibangun antara masa pemerintahan Raden Wijaya dan Jayanegara. Namun disekitar candi ini sangat banyak ditemukan benda-benda bersejarah seperti di sebelah barat daya Candi Sawentar 1 ditemuakan candi yang masih tertimbun tanah yang diidentifikasi merupakan peninggalan Raja Suhita sebagai pengingat Perang Paregreg(1358 S/1436 M), kemudian ditemukan angka tahun pada masa Raja TribuanatunggaDewi(1257 S/1335 M) dan angka tahun pada masa Hayam Wuruk(1274 S/1352 M). Dalam Kitab Negara Kertagama Hayam Wuruk pernah mengunjungi candi ini yang disebut dengan lwa wentar yang dalam pengucapan sekarang menjadi sawentar. (2) Dari bentuk candi ini merupakan candi yang terbuat dari bahan batu andesit, tidak ada panel relief pada tubuh candi ini kecuali relief garudeya pada yoni candi yang berada di bilik candi. Candi ini dimungkinkan berdiri pada masa awal Kerajaan Majapahit. (3) Fungi candi ini pada masa lampau sebagai tempat ibadah orang Hindu ini dibuktikan ditemukannya yoni dalam tubuh candi, namun dewa yang disembah di candi ini dimungkinkan Dewa Siwa dan Wisnu. Berdasarkan kesimpulan diharapkan kepada, (1) Pemerintah Kabupaten Bitar agar melindungi situs sejarah yang ada dan mendatangkan ahli-ahli kepurbakalaan dan arkeologi guna meneliti lebih lanjut situs Candi Sawentar 1 dan temuan-temuan disekitar candi. (2) Kepada masyarakat agar penelitian ini dipelajari dan dapat bermanfaat dalam mengetahui pencandian di Indonesia. (3) Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pembanding. Kata kunci: Sejarah, Candi Sawentar, Blitar. Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I. LATAR BELAKANG
mulai tertarik dengan sejarah negeri ini
Budaya menulis di negeri ini sudah terjadi sejak abad ke 5 ini dibuktikan dengan ditemukannya prasasti tertua di sekitar Hulu Sungai Mahakam, Kutai. Prasasti ini disebut dengan nama
dan mulai muncul beberapa buku yang dibuat oleh sejarawan barat seperti Geschiedenis Van Nederlandesch-Indie ditulis oleh F. W Stapel dkk pada tahun 1938-1943, yang menceritakan bahwa
Prasasti Yupa. “yupa sebenarnya adalah
Bangsa
sebutan
memepersatukan
bagi
tiang
(Kasnowihardjo,
dari
batu”
50
dalam
2006:
Belanda
lah
Indonesia
yang sehingga
ketentraman, tidak ada permusuhan. Ciriciri dari penulisan sejarah ini adalah
Suwardono, 2013: 14)
bersifas Eropasentris, menonjolkan sisi Historiografi Indonesia sudah ada
baik Belanda.
beberapa penulisan sejarah yang sudah Historiografi Indonesia Modern,
ditulis oleh serajawan dahulu seperti yang Prapanca dia menulis Negarakertagama yang
menceritakan
naik
turunya
kekuasaan Singasari dan Majapahti. Oleh Prof.
Haji
Muhamad
Yamin.SH
(alamarhun), dalam kuliahnya di PTPG Bandung tahun 1956 pernah mengatakan, bahwa Prapanca adalah bapak pengarang Sejarah Indonesia (Muhammad Yamin,
mulai muncul pada tahun 1957, yaitu saat pelaksaanaan Seminar Sejarah Nasional seperti pengungkapan di atas. Pada seminar ini agenda yang dilaksanakan hanya seputar filsafat sejarah, periodisasi sejarah
indonesia,
pendidikan
sejarah. Pada perdebatan selanjutnya tahun 1970 mulai adanya pertanyaan tentang
1956: X-150 dalam Soekardi, 1979: 9)
dan
Nederlandocentirmedan
Indonesiacentrime yaitu peletakan peran Karya seperti disebutkan diatas
orang Indonesia (Kuntowijoyo, 2003: 1-
para
dikategorikan
2). Pada perkembangan selanjutnya pada
sebagai Historiografi Tradisional karena
seminar nasional menghasilkan banyak
ciri-ciri
karya
oleh
dari
meliputi
sejarawan
penulisan
sejarah
Istnansentris,
Religiomagis,
Skrenomisme
sebagainya.
Pada
ini
bersifat dan
lain
perkembangan
selanjutnya Bangsa Barat yang mulai
antara
lain
Sejarah
Nasional
Indonesia yang berjumlah enam jilid, yang
tidak
menekankan
kronologis,
proses, tapi juga sejarah yang sinkronikstruktural (Kuntowijoyo, 2003:6).
menjajah tanah ini, para ahli-ahli Barat
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pada perkembangan berikutnya
Kabupaten
Blitar
adalah
mulai banyaklah tulisan-tulisan sejarah,
kabupaten di Jawa Timur yang diapait
ini
oleh
mulai
muncul
lokal.”sejarah
lokal
dikelampauan
dari
yaitu
sejarah
beberapa
kabupaten
seperti
adalah
kisah
kelompok
atau
Kabupaten
Kediri
kelompok-kelompok masyarakat
yang
Kabupaten
Tulungagung
berada pada daerah geografis
yang
Barat, dan di sebelah Selatan langsung
terbatas” (Brahmantyo, 1994: 39).
Kabupaten Malang di sebelah Timur, sebeleah di
Utara, sebelah
berbatasan dengan Samudera Hindia.
Jadi Sejarah Lokal mempunyai sesuatu yang penting untuk pelengkap Sejarah Nasional Indonesia yang banyak terjadi kekosongan.” sejarah lokal adalah
Kabupaten Blitar ini banyak sekali situssitus candi yang bertebaran di kabupaten ini yang paling besar ialah komplek Candi Penataran atau Candi Palah.
micro history yang mempelajari micro-
Di kabupaten ini banyak sekali
unit, yang pada umumnya, setiap micro-
situs-situs sejarah mulai dari Hindu-
unit menunjukan ciri yang khas yang
Budha yaitu Candi Penataran, Candi
tidak terdapat pada, baik micro-unit yang
Simping, Candi Kalicili, Candi Gambar
lain maupun macro-uni ” (Priyadi, 2012:
Wetan dan lain sebagainya. Namun itu
10).
semua masih sedikit penilitian yang Hal yang seperti itu lah mungkin
yang
menyebabkan
penelitian
yang
membahas Sejarah Lokal sangantlah sedikit, walaupun obyek-obyek Sejarah Lokal
sangatlah
banyak
disetiap
kabupaten maupun ditingkat yang paling rendah di desa. Hal itu pula yang menyebabkan sejarah-sejarah yang lokal didaerah sangat kurang, tidak dipungkiri di daerah
Kabupaten Blitar yang
memiliki banyak situs candi, nmaun ada beberapa situs candi tersebut belum dapat diidentifikasi kapan dan siapa yang membangun situs candi tersebut. Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
menceritakan itu. Terlebih itu seperti situs
Candi
Sawentara
Sawentar
Kecamatan
1
di
Desa
Kanigoro,
ini
sedikit penelitian mengenai situs ini. Kemudian situs ini kurang diperhatikan oleh
pemerintah
sehingga
Kabupaten
masyarakat
Blitar
Blitar, sendiri
kurang mengerti akan situs ini. Oleh karena itu penulis akan mencoba meneliti mengenai sejarah dari situs ini yang diberi
judul
Sawentar Kecamatan
yaitu 1
Sejarah
Candi
Desa
Sawentara
Kanigoro
Kabupaten
Blitar.
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Penulisan ini terdiri dari tiga rumusan
berupa bangunan fisik dari Candi
Bagaimana sejarah
Sawentar 1, dan sumber lisan dari
Candi Sawentar 1 di Kanogoro, Blitar?.
wawancara dari juru kunci Candi
Kedua, Bagaiaman fungsi dari Candi
Sawentar 1.
masalah:
pertama,
Sawentar 1 pada masa lampau dan pada Kedua adalah dengan mencari
masa sekarang?. Tiga, Bagiamana bentuk bangunan dari Candi Sawentar 1 di
sumber
sekunder
yang
berupa
beberapa buku yang berkaitan dengan
Kecamatan Kanigoro, Blitar?
candi sawentar 1 dan beberapa buku II. METODE
yang berkaitan dengan percandian di
Pendekatan peneliti
ialah
yang
digunakan
pendekatan
kualitatif.
indonesia. B. Kritik, yakni metode untuk menilai
Menurut Sugiyono penelitian kualitatif
sumber
adalah
penulisan sejarah.
metode
penelitian
yang
yang
dibutuhkan
dalam
berdasarkan pada filsafat postpositifisme,
Dalam penulisan ini, lebih
yang digunakan untuk meneliti pada
banyak menggunakan kritik intern
kondisi
yang ilmiah dimana
daripada kritik ekstern, karena sumber
peneliti adalah sebagai intrumen kunci
tertulis yang dipakai hampir semuanya
(Sugiyono, 2009: 15). Jenis Penelitian
merupakan jenis sumber sekunder.
Pada
Penulis akan melakukan kritik ekstern
obyek
peneilitian
kali
ini
penulis
menggunakan sebuah jenis penelitian
untuk
yang
cukup
menguji
familiar
dikalangan
keterkaitan
mahasiswa sejarah yaitu
penelitian
penelitian
sumber serta
relevansi
atau
dengan
tema
untuk
meragukan
sejarah atau penelitian historis. Maka
pelaku sejarah atau bukan. Kemudian
langkah-langkah yang ditempuh dalam
dilakukan kritik intern untuk menguji
skripsi sejarah ini meliputi:
kebenaran isi sumber.
A. Heuristik, yakni proses mencari dan menemukan
sumber-sumber
yang
diperlukan. Dalam hal pencarian sumber, penulis telah melakukan dua langkah. Pertama adalah sumber primer yang
C. Interpretasi, yakni penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah. Pada tahap ini penulis akan melakukan penafsiran terhadap faktafakta yang telah didapat dari sumbersumber yang telah didapatkan melalui heuristik dan kritik. Dalam tahap ini
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tidak semua sumber ataupun fakta
Banggle
sejarah dapat dimasukkan, namun
Kendalrejo
harus di pilih mana yang relevan dan
disebelah timur, Desa Kanigoro dan
mana yang tidak relevan, agar dalam
Desa Satrian di sebelah selatan, dan
penulisan
Desa Tinggal disebelah utara. Desa
tidak
menjadi
timpang
disebelah dan
barat,
Desa
Desa
Tumpang
tindih atau melebar dari penulisan ini.
sawentar terdri dari atas 4 dukuh yaitu
D. Historiografi, yakni penulisan sejarah.
Dukuh Centong, Dukuh Tegalrejo,
Tahap ini merupakan tahap
Dukuh Sambong dan Dukuh Sawentar.
terakhir dalam metode sejarah. Setelah tahap interpretasi maka penulis akan melakukan penulisan dalam bentuk kronologis sejarah secara sistematis yang
disusun
dalam
sistematika
berikut ini.
Candi Sawentar 1 berada di Dukuh Centong, di lokasi Pasar Desa Sawentar. Sebelum dijadikan lokasi pasar merupakan tanah milik desa seluas lebuh kurang 2100 m2. Secara astronomis lokasi situs berada pada posisi 112o14’02.7’ BT o 5’59.4’. LS.
III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Deskripsi Setting/Lokasi Penelitian Candi Sawentar 1 merupakan sebuah
candi
Desa sawentar yang menjadi tempat Candi Sawentar satu atau pun
dalam
wilayah
dua itu berada disebelah timur lereng
Kecamatan
Kanigoro
Gunung Kelud, dilihat dari kondisi
Kabupaten Blitar. Kabupaten Blitar
geografi Candi Sawentar 1 berada di
sendiri berbatasan dengan Kabupaten
sebelah dari sebuah sungai. Namun
Kediri dan Malang di sebelah Utara,
pada saat ini sungai tersebut telah
Kabupaten Tulungagung dan Kediri di
menghilang(
sebelah Barat, Kabupaten Malang di
Ahmadi).
Timur, dan Samudera Hindia di
terletak kira-kira delapan kilometer
sebelah Selatan.
dari
administrasi
Secara candi
sawentar
Sawentar,
administrarif
lokasi
berada
Desa
Kecamatan
di
Kanigoro,
Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Desa
Sugeng
Candi Sawentar 1 ini
Jalan
Malang
wawancara
Raya
Blitar.
Garum Di
dekat
Jurusan Candi
Sawentar 1 ini terdapat pula Candi Sawentar 2 yang kira-kira jarak antara keduanya hanya 100 m.
sawentar berbatasan dengan Desa
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Candi Sawentar 1 dan 2 cukup berdekatan,
sehingga
dapat
tempat
monumen
tersebut
ditemukan. Sebaliknya, bila ada
diperkirakan pada zaman dahulu ini
candi
merupakan komplek percandian atau
manyandang nama aslinya, desa
semacamnya.
Candi
lalu disebut menurut nama candi
Sawentar 1 ini tepatnya Barat Daya
yang bersangkutan (Joesoef, 2004:
dari candi ini adalah pasar, sehingga
1).
Disekitar
yang
masih
tetap
sekitar candi ini cumup ramai. B. Hasil Penelitian 1. Bentuk Bangunan Candi Sawentar 1 Pada Candi Sawentar 1 ini memiliki bagian yang cukup utuh ini dilihat dari bangunan fisik dari candi ini mulai dari kaki candi
Candi dari Sisi Barat
sampai atap candi masih ada, namun ada beberapa bagian candi
Pada mulangya candi ini
yang hilang seperti kepala kala
menurut warga sekitar diberi nama
yang hilang pada salah satu sisi dan
candi cungkup namun nama dari
mahkota candi yang sudah rusak
candi ini sudah berubah ketika bpcb
sehingga yang mulanya candi ini
mojokerto
diperkiran memiliki tinggi 15,5 m
candi tersebut, shingga mulanya
dan sekarang
hanya 10, 5 m,
diberi nama candi cungkup saat ini
sehingga sudah ada bagian atap
di beri nama candi sawentar1 sesuai
candi
dengan letak candi itu berada.
yang hilang atau
rusak
sebanyak 5 meter.
memulai
Dari
gambar
perbaikan
di
atas
Sebagian besar dari candi di
menunjukan bahwa Candi Sawentar
Indonesia tidak diketahui nama
1 ini memiliki bentuk tubuh yang
aslinya, agar bisa dimasukan ke
ramping
seperti
bentuk
tubuh
dalam
langgam
Jawa
Timuran.
Pada
budaya
daftar
khazanah
bangsa,
pusaka
candi-candi
langgam Jawa Timuran memiliki
tersebut diberi nama menurut desa
ciri-ciri yaitu Bentuk bangunannya
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ramping,
atapnya
merupakan
suluran adalah seni bangunan
perpadauan tingkatnya, puncaknya
Hindu-Jawa, makna dari tumpal
berbentuk kubus, makara tidak ada,
sendiri adalah lambang dari
dan
kekuasaan.
pintu
serta
relung
hanya
Tumpal
ambang atasnya saja yang diberi
berasan
kepala kala, reliefnya timbul sedikit
merupakan stirilisasi dari gigi
saja
simbolis
buaya sebagai lambang penolak
menyerupai wayang kulit, letak
bahaya (Novaria Dwi, 2014:
candi di bagian belakang halaman,
438).
dan
lukisannya
kebanyakan
terbuat
dari
dari
sendiri
India.
Ini
bata
(Soekmono, 2002: 86). Adapun beberapa ornamen yang terdapat di candi ini yang mengharuskan
penjelasan
yang
lebih lanjut tentang bagaimana fungsi dari ornamen tersebut. a. Sulur juga disebut dengan lung.
Gambar. Tumpal di Tubuh Candi Berada di Bawah Kepala Naga
Dalam bahasa jawa lung ini menunjukan bahwa itu termasuk sejenis
tunas/batang
tanaman
yang menjalar yang masih muda dan
melengkung.
Kemudian
sulur ini diubah menjadi sulur gelung yang berbentuk sulursulur tumbuhan melingkar dan saling berhubungan disebut juga motfi jalmpang (Soegeng, 1987: 15 dalam Novaria dwi, 2014:
dari
b. Tumpal memiliki bentuk dasar sama
kaki,
tumpal
sendiri terkadang dihiasi sulurMoh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
banguan
candi
yang
berbentuk segitiga. Antefik ini merupakan bangunan yang harus menyatu
dengan
bentuk
bangunan induknya. d. Tapak Dara. Bangunan candi harus dilengkapi dengan ragam hiasan, namun tidak ada satu kitab yang menerengkan bahwa harus
437.
segitiga
c. Antefik ini merupakan unsur
ada
keseragaman
mengenai ragam hias, dalam kitab manarasa hanya disebut kuil diberi hiasan agar terlihat
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
indah.
Bentuknya
persegi
candi
yoni.
panjang yang saling bersilang
perlambangan
(Wasisto, 2009: 24).
sendiri
Merupakan Durga.
mempunyai
Siwa
beberapa
bentuk dia bisa berubah menjadi Siwa
Mahadewa,
Siwa
Mahaguru, Siwa Bhairawa ( Seokmono, 2002: 92-93).
Gambar. Tapak Dara Dipadankan Elips Candi Sawentar 1 e. Kala merupakan sebuah hiasan berupa
kepala
yang
g. Naga dan Garudeya. Dalam
melotot
Candi Sawentar 1 kita akan
dengan hiasan stilir. Kala sendiri
menemukan beberapa ornamen
melambangkan waktu, maut, dan
yang sangat idaah sekali salah
hitam. Dalam bangunan candi
satunya Relief Garudeya pada
ini biasanya ditaruh diatas pintu
bagian bawah lingga yoni dan
masuk candi. Kala sendiri dapat
kepala
digambarkan
samping
digambarkan
raksasa
Gambar .Yoni dari Sebelah Barat
mata
dengan
rahang
naga
pada
kanan
dan
bagian kiri
bawah atau tanpa rahang. Kala
tanggadari kaki candi menuju ke
sendiri juga bisa disebut dengan
tubuh
Banaspati.
memunyai
Kepala
kala
candi.
Dewa
Wisnu
ciri-ciri(laksana)
diciptakan oleh Siwa sebagai
bertangan empat yang masing-
penjaga (Wijomartono,
masing
2009:
176).
memegang
cakra(cakram),
f. Lingga Yoni. Dalam bilik Candi Sawentar
1
kita
akan
gada,
cangka(kerang
bersayap), dan buah atau kuncup teratai.
Kendaraanya
adalah
mendapatkan sebuah benda yang
Garuda/Garudeya,
sedangkan
sangat
istrinya
cri
utama
dalam
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
sebuah
adalah
atau
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Laksmi(Dewa
bahagia)
Surya
(Soekmono, 1981: 94).
Majapahit
lambang
Kerajaan Majapahit mempunyai berkas sinar berjumlah delapan, sedangkan dalam cungkup Candi Sawentar 1 berupa Dewa Wisnu mengendarai
kuda
bertelinga
kelinci, relief tersebut seperti Gambar. Naga di Candi
pada Candi Jawi.
Sawentar 1 R. Goria dalam bukunya sektesekte di Bali, menyatakan bahwa Ular Wesuki adalah ular alam bawah yang menopang bumi, dalam Agama Hindu Wisnu lah sebagi
dewa
pengasih
dan
Gambar. Cungkup di candi
peyayang yang bersistirahat di
sawentar 1
atas Ular Sesa atau Wesuki. i. Mahkota
Orang jawa mengenal ular sesa
ini
berada
pada
dan wesuki sebagai Anantaboga
kemuncak candi itu sendiri,
(Sukanto, 1994: 22).
umumnya banyak candi yang memiliki tiga tingkatan pada
h. Surya Majapahit
atapnya. Versi lain dari Surya
dapat
stupa/ genta ratna, atau bentuk
yang bersudut delapan dengan
kubus
gambar Dewa Surya ditengah mengendarai
ini
berupa lingga/ amakala/ shikara/
Majapahit ialah berupa matahari
lingkaran
Mahkota
unutk
Kerajaan
kuda
peninggalan Majapahit.
(Wirjomartono, 2009: 177).
atau kereta perang. Biasanya ukiran
surya
ditemukan di langit
majapahit tengah
Selain ornamen diatas
ini juga
langit-
ditemukan
beberapa
reetuntuhan bangunan seperrti
garbhagriha(ruang yang
Angka tahun tersebut ditemukan
menarik seperti di atas dalam
di sekitar candi sawentar1, jika
tersuci)
dari
candiHal
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kita
membaca
angka
tahun
purbakala) pada Zaman Hindia
tersebut kita akan mengetahui
Belanda menggali candi ini yang
bahwa siapa yang mambuat
tertimbun
angka tahun tersebut. Angka
Seperti yang kita ketahui bahwa
tahun tersbut jika dibaca yaitu
Gunung Kelud merupakan gunung
1257 saka atau 1335 maseehi,
yang sangat aktif, sehingga dalam
pada saat itu kerajaan yang
beberapa siklus terjadi letusan di
memrintah
ialah
kerajaan
Gunung Kelud ini.
majapahit
raja
tribuana
oleh tanah tersebut.
Pada tahun 1992-1993 candi
tunggadewi.
ini
mulai
dipugar
oleh
balai
pelestari cagar budaya(wawancara Sugeng
Ahmadi).Setelah
penelitian dan memperoleh data mengenai
sejarah
candi
ini
diketahui bahwa candi ini menurut
Gambar. Angka tahun
juru pelihara dibangun pada masa 2. Sejarah Candi Sawentar 1 Candi
ini
Kerajaan Majapahit awal pada
terdapat
masa
di
Menurut penuturan warga
Kanigoro, Kabupaten Blitar. Candi
sekitar,
ini tidak pernah ditemukan namun dahulu
candi
ini
bahwa
sudah
pun terdapat relief Garudeya yang
Kelud, yang paling besar pada
di Candi Sawentar 1 juga terdapat
tahun 1000 M(wawancara Sugeng
relief Garudeya di yoni dan bentuk
Ahmadi). Namun pada tahun 1915
Dienst(dinas
merupakan
Candi Kidal, dan di Candi Kidal
ini tertimbun oleh lahar Gunung
Oudheidkundige
ini
Sawentar 1 hampir sama dengan
hanya terlihat sebagian saja. Candi
1920-1921
candi
menyebutkan
dilihati dari bentuk fisik Candi
tertimbun tanah akhirnya candi ini
tahun
mereka
peningglan dari Anusapati. Jika
nampak, namun karena candi ini
dan
Wijaya(wawancara
Sugeng Ahmadi)
wilayah Administrasi Kecamatan
sejak
Raja
Candi Sawentar 1 mirip dengan Candi Kidal. Kemungkinan hal inilah
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
yang
menjadikan
dasar
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengapa Candi Sawentar 1 ini
yang
membuatnya
ia
ingin
oleh masyarakat sekitar merupakan
didharmakan di Blitar yaitu Candi
bangunan dari Anusapati.
Simping. Ia diharmakan dengana
Jika ditelisik lebih jauh
bentuk arca yang yang laksana
siapa yang membangun candi ini
nya seperti Siwa dan Wisnu
ada beberapa data yang dapat
(Nugrohonotosusanto,
dijasikan
oleh
Candi
456), jika di Sawentar 1 terdapat
Sawentar
1
sebuah
yoni yang di bawah yoni tersebut
peneliti, terdapat
cungkup yang berda didalam bilik
terdapat
candi,
tersebut
kemungkian ini bisa dikatikan
Wisnu
denga Arca Harihara dari Raden
cungkup
menggambarkan
Dewa
relif
2010:
yang mengendarai kuda. Hal itu
Wijaya,.
seperti itu terjadi di Candi Jawi
merupakan perlambang dari Siwa
yang
dan istrinya sedangakan Garudeya
merupakan
Kertanegara,
pendharmaan
dicandi
tersebut
candi
yoni
Dari penajabaran di atas
Wisnu yang mengendarai kuda. kedua
lingga
adalah kendaraan dari Wisnu
terdapat pula sebuah gambar Dewa
Kemungkian
Karena
Garudeya,
dapat
ini
dimungkinkan
pendirian
dari Candi Sawentar 1 ini dibuat
dibuat pada masa periode yang
pada masa Kerajaan Majapahit
sama. Raja Kertanegara mati pada
awal atau kerjaan Singasari akhir.
tahun 1292 M(1214 saka). Namun
Ada
dalam Negarakertagama ia sendiri
hal
yang
menarik
yang membuat candi tersebut,
dalam
namun pada tahun 1331 M( 1254
dikaikat dengan Candi Sawentara
saka) terjadi pemugaran tu tertulis
1 pada pupuh LXI : II yang isinya:
dalam angka tahun pada candi
Negarakertagama
yang
di Candi Simping yang berada di
Ndang ring saka tri tanu rawi wesaka, sri natha muja mara ri palah sabrtya, jambat sing ramya pinaraniran langlita, ro lawang wentar mangguri blitar mwang jimbe.
Blitar,
Artinya:
tersebut
(Nugrohonotosusanto,
2010: 4 47) Raden wiajaya diharmakan
kemungkinan
Raden
Wijaya mempunyai suatau hal Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tahun saka tiga badan dan bulan(1283) waisaka baginda raja berangkat menyekar ke palah dan mengunjungi jimbe untuk menghibur hati di lwang wentar, blitar menentramkan cita(Mulyana: 1979: 304).
beraliran wisnu, karena dalam candi tersebut terdapat beberapa hal yang menujukan ke arah tersebut, misala cungkup pada candi yang merupakan awatara wisnu, yoni yang terdapat panel garudeya, dan sayap pada pintu
Sedangkkan Lwa Wentar ini
masuk juga diasmsikan sebagai
dikaitkan dengan Sawentar, hal ini
sayap dari garudeya sendiri.
dikarenakan perubahan pengucapan dan bahasa orang dahulu yang
C. Kesimpulan
menyamkana huruf “W” dan huruf
Jika kita berkunjung di situs
“S”. Yang semula yaitu lwa wentar
Candi
menjadi Sawentar.sehingga dapat di
mendapatkan sebuah bangunan candi
simpulkan bahwa hayam wuruk
yang utuh, karena candi ini telah
pernah ke sawentar saat ini.
mengalami pemugaran oleh BPCB
Sawentar
1
kita
akan
Mojokerto. Selain itu candi ini dilihat
3. Fungsi Candi Sawentar 1
dari
bangunan
fisiknya
hanya
Menurut penuturan dari juru
meninggalkan tubuh dan kaki candi
pelihara Candi Sawentar 1 candi
sedangkan atap candi telah rusak.
ini
dahulu
peribadahan. disembah
merupakan
candi
Menurut penuturan juru pelihara candi
Dan
yang
ini dimungkinkan di buat pada masa
dalam
dewa candi
ini
singasari
akhir,
karena
bahan
merupakan dewa siwa, karena
bangunan terbuat dari batu andesit.
dalam candi ditemukan yoni yang
Banyak sekali ornamen di candi
lingganya telah tidak ada.
tersebut, mulai dari kepala naga, tapak
Namun
dari
dara, sayap di kaki candi, panel
bukti-bukti
garudeya di yoni candi dan relief
yang terdapat di candi sawenta 1dan
menurut
dimungkinkan
beberapa bahwa
Dewa Wisnu yang berwujud kalki
ahli
avatara yang juga di asumsikan
candi
sebuah Surya Majapahit.
sawentar 1 merupakan sebuah
Sejarah yang berhubungan erat
candi peribadahan agama hindu
dengan Candi Sawentar 1 ini ialah Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perjalanan ziarah Hayam Wuruk, pada
digunakan untuk tempat wisata dan
kitab Negara Kertagama pupuh LXI :
tempat ibadah orang yang beragama
II, yang menyebutkan raja mengunjugi
Hindu pada saat hari besar Agama
Lwa Wentar yang pada saat ini
Hindu.
diasumsikan sebagai Sawentar. Selaini
IV. DAFTAR PUSTAKA
itu di sekitaran candi juga ditemukan beberapa
buah
bangunan
Buku
seperti
monumen dari Perang Paregreg dibuat
Djoned P, Marwati & Nugroho Noto
oleh Raja Suhita, kemudian relung
Susanto. 2010. Sejarah Nasional
pintu yang menunjukan tahun 1257
Indonesia (Jilid II). Jakarta: Balai
S/1335 M), ini dapat dimungkinkan
Pustaka.
pada zaman dahulu sekitar dari candi ini
merupakan
percandian
yang
Dikarenakan
Joesoef.
perkomplekan cukup
dari
Daoed.
Jakarta:
luas.
2004.
Borobudur.
Kompas
Media
Nusantara.
penemuanKuntowijoyo. 2003.Metodologi Sejarah.
penemuan tersebut.
Yogyakarta: Tiara Wacana
Selain itu dilihat dari bentuk fisiknya candi ini merupakan sebuah
Priyadi, Sugeng. 2012. Sejarah Lokal:
bangunan untuk peribadahan Agama
Konsep,
Hindu, namun pada masa lampau
Metode
Tantangannya.
candi ini digunakan sebagai tempat
dan
Yogyakarta:
Ombak.
peribadahan untuk menyembah Dewa Soekardri,
Siwa, menurut penuturan juru kunci. Namun
tidak
dapat
dengan
jelas
apakah
digunakan
untuk
pemujaan
1979.
Dasar-dasar
Metodologi Sejarah. Surabaya:
disimpulkan candi
Heru.
IKIP Surabaya.
ini
Soekmono. 2002. Pengantara Sejarah
atau
sebagai pendharmaan dari seseorang.
Kebudayaan
Namun jika dilihat dari bukti yang
Yogyakarta: Kanisius.
berdaa disana dan buku-buku yang
Indoensia
2.
Suwardono. 2013. Sejarah Indonesia
berkaitan dengan candi tersebut candi
Masa
ini digunakan sebagai pemujaan Dewa
Hindu-Budha.
Yogyakarta:Ombak.
Wisnu. Namun pada saat ini candi ini Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sugiyono.
2009.
Metode
Penelitian
Wasisto, Berthala L A. 2009. Candi
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Boyolangu: Tinjauan Arsitektur
Bandung: Alfabeta.
Dan Arkeologis. Skripsi. Depok:
Wirjomartono, Bagoes., et al. 2009.
Universitas Indonesia.
Sejarah Kebudayaan Indonesia:
Wawancara
Arsitektur (mukhis paEni, Ed.). Jakarta: Rajawali Pres. Mulyana.
Nama
: Sugeng Ahmadi
Slamet. 1979. Nagarakartagama
tanggal lahir
: 21 Maret 1955
dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta:
Alamat
:Desa
Sawentar
Kecamtan Kanigoro
Bhatara Karya Aksara. Pekerjaan Majalah
:juru
pelihara
Candi
Sawentar 1
Brahmantyo, Goenadi. 1 Sepetember 1994.
Sejarah
Lokal(Suatu
Gagasan untuk Peningkatan Daya Gugah
dalam
Penulisan
Penelitian
Bagi
dan
Mahasiswa.
Historika, hlm 38. Sukamto.
Gm.
1
September
1994.
Embrio Pancasila di dalam Candi Penataran. Historika, hlm 18. Jurnal Elektronik Dwi S.P, Novaria & Yohane Hanan Pamungkas.
2014.
Yoni
Klinterejo Tinjauan Historis dan Ikonografis. Jurnal Pendidikan Sejarah, 2 (3). (Online), tersedia: (http://ejournal.unesa.ac.id/artikel/ diunduh 29 oktober 2016). Skripsi
Moh. Nur Aziz| 12.1.01.02.0017 FKIP Pendidikan Sejarah
simki.unpkediri.ac.id || 15||