PDRB Kabupaten Blitar 2012
1
Katalog BPS : 9302008.3505
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO [PDRB] KABUPATEN BLITAR
2012
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR Bekerjasama Dengan BAPPEDA KABUPATEN BLITAR
PDRB Kabupaten Blitar 2012
2
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN BLITAR TAHUN 2012
No. Publikasi : 35055.1201 Katalog BPS : 9302008.3505 Ukuran : 21 x 29,7 Cm Jumlah Halaman: 73 + vii Halaman Naskah: Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit: Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Diterbitkan Oleh: Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar Dicetak Oleh:
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
PDRB Kabupaten Blitar 2012
3
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiem. Syukur Alhamdulillah, berkat Ridho Tuhan Yang Maha Kuasa dan kebersamaan dari segenap mitra kerja terkait upaya menyediakan data “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Blitar Tahun 2012” berhasil diwujudkan. Pemberdayaan dan pengembangan perekonomian daerah membutuhkan sumberdaya yang sangat besar termasuk data penunjang untuk pengambilan kebijakan, penyusunan program, perencanaan, evaluasi, monitoring maupun pengorganisasian langkah-langkah kegiatan yang diperlukan. Salah satu data penunjang tersebut adalah statistik PDRB dan turunannya. BPS Kabupaten Blitar secara konsisten melakukan penghitungan/ penyusunan PDRB setiap tahun. Mengingat data dasar penyusunan PDRB berasal dari Dinas/Instansi/Lembaga terkait lingkup Pemerintah Kabupaten Blitar maka hasil penghitungan akan menjadi indikator kinerja yang memerlukan pencermatan guna mendapatkan umpan balik yang bermanfaat. Akhirnya atas dukungan dan kerjasama dari semua unsur dalam menyediakan data statistik ekonomi ini kami haturkan penghargaan dan terima kasih. Mudah–mudahan kontribusi yang dapat kita berikan ini bermanfaat bagi keberhasilan pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Blitar dimasa mendatang.
Blitar,
Oktober 2012
Kepala BPS Kabupaten Blitar
LILIK WIBAWATI, SE. NIP. 19641223 199003 2 001
PDRB Kabupaten Blitar 2012
i
KATA SAMBUTAN Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Saya menyambut baik terbitnya publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Blitar Tahun 2012". Mensyukuri apa yang telah di hasilkan, Saya selalu mengajak untuk melakukan koreksi secara obyektif dan menggunakan hasil koreksi itu untuk menyempurnakan kekurangan dalam pelaksanaan program dan kegiatan sebelumnya. Pembangunan ekonomi yang terus kita pacu
mengejar ketertinggalan membutuhkan kerja keras, keuletan, dan keikhlasan untuk
keberhasilannya. Saya berharap buku publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Blitar Tahun 2012 ini dapat digunakan sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan kebijakan Pemerintah Kabupaten Blitar, atau sebagai barometer evaluasi pemerintah daerah dalam memajukan Kabupaten Blitar ke depan. Buku ini hendaknya dijadikan acuan membangkitkan inspirasi, ide, pengambilan langkah-langkah kegiatan yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja, untuk itu manfaatkan data statistik dengan sebaik - baiknya. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih atas upaya penyusunan publikasi ini dengan berharap adanya perhatian bersama untuk lebih meningkatkan kinerja akselerasi pembangunan ekonomi bagi percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Blitar khususnya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati perjuangan kita bersama.
Blitar,
Oktober 2012
Kepala BAPPEDA Kabupaten Blitar
IR. MANGATAS L. TOBING, M.Si. NIP. 19560324 198603 1007
PDRB Kabupaten Blitar 2012
ii
DAFTAR ISI Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................................... i Kata Sambutan................................................................................................................ ii Daftar Isi ........................................................................................................................ iii Daftar Tabel ................................................................................................................... v Daftar Grafik .................................................................................................................. vi Daftar Lampiran .............................................................................................................vii
Bab I.
PENDAHULUAN........................................................................................... 2 1.1. Latar Belakang........................................................................................... 2 1.2. Maksud dan Tujuan................................................................................... 4 1.3. Kegunaan Produk Domestik Regional Brito............................................. 4 1.4. Cakupan dan Ruang Lingkup.................................................................... 8
Bab II. KONSEP DAN DEFINISI............................................................................... 10 2.1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto............................................ 10 2.2. Istilah-Istilah dalam Produk Domestik Regional Bruto.............................11 2.3. Agregat Produk Domestik Regional Bruto................................................ 12 Bab III. METODOLOGI................................................................................................ 17 3.1. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku..........................17 3.2. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan ........................ 19 3.2. Penyajian Data........................................................................................... 22 3.3. Batasan Sektoral........................................................................................ 25 Bab IV. PEREKONOMIAN KABUPATEN BLITAR................................................ 32 4.1. Kondisi Geografis...................................................................................... 32 PDRB Kabupaten Blitar 2012
iii
Halaman
4.2. Potensi Sumber Daya Alam....................................................................... 33 4.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)................................................42 4.4. Struktur Perekonomian.............................................................................. 45 4.5. Pertumbuhan Ekonomi.............................................................................. 48 4.6. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita .......................................... 55 4.7. Inflasi Produk Domestik Regional Bruto ................................................. 58
PDRB Kabupaten Blitar 2012
iv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.2.1. Luas Lahan Menurut Penggunaan Lahan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Ha) ................................................................................... 34 Tabel 4.2.2. Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Pertanian Tanaman Bahan Makanan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Ton) ......... 36 Tabel 4.2.3. Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Perkebunan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Ton) ..................................... 37 Tabel 4.2.4. Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Kehutanan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 .................................................... 38 Tabel 4.2.5. Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Perikanan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011...................................................... 38 Tabel 4.2.6. Perkembangan Produksi Sub Sektor Peternakan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 ....................................................................... 39 Tabel 4.3.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha/Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 ( Milyar Rupiah).................... 42 Tabel 4.3.2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha/Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Milyar Rupiah) ................................................................................................... 43 Tabel 4.4.1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha/Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Persen). ................................................................................................. 46 Tabel 4.5.1. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Persen).................................. 50 Tabel 4.6.1. PDRB, Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 ..................................................... 56 Tabel 4.7.1. Inflasi Produk Domestik Regional Bruto Menurut Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Persen)....................................... 60
PDRB Kabupaten Blitar 2012
v
DAFTAR GRAFIK Halaman
Grafik 4.2.1. Luas Lahan Menurut Penggunaan Di Kabupaten Blitar Tahun 2011..... 33 Grafik 4.2.2. Luas Lahan Sawah Menurut Irigasi Di Kabupaten Blitar Tahun 2011.... 35 Grafik 4.2.3. Perkembangan Produksi Sub Sektor Peternakan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 – 2011 ...................................................................... 40 Grafik 4.3.1. PDRB ADHB dan PDRB ADHK Tahun 2000 Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Trilyun Rupiah)............................................ 44 Grafik 4.4.1. Peranan Sektoral Dalam Pembentukan PDRB Di Kabupaten Blitar Tahun 2011 .......................................................................................... 45 Grafik 4.5.1. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Persen)......................................................... 49 Grafik 4.5.2. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Sektor Utama Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Persen)...................... 54 Grafik 4.6.1. PDRB Perkapita Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Juta Rupiah) 56 Grafik 4.6.2
Laju Pertumbuhan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 -2011 (Persen).................. 57
Grafik 4.7.1. Inflasi PDRB Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Persen)................. 59 Grafik 4.7.2. Inflasi PDRB Kabupaten Blitar Menurut Sektor Utama Tahun 2008 - 2011 (Persen)............................................................................... 60
PDRB Kabupaten Blitar 2012
vi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 – 2011 (Juta Rupiah)......................................................................................... 62 Lampiran 2 : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 – 2011 (Juta Rupiah) ................................................................... 63 Lampiran 3 : Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2011 (Persen).................. 64 Lampiran 4 : Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2011 (Persen)............................................................................. 65 Lampiran 5 : Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011 (Persen).. 66 Lampiran 6 : Indeks Perkembangan PDRB PDRB Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2011 (Persen) ............................................................................ 67 Lampiran 7 : Indeks Berantai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2011 (Persen)............................. 68 Lampiran 8 : Indeks Berantai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011 (Persen).. 69 Lampiran 9 : Pertumbuhan PDRB Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2011 (Persen)................................................................ 70 Lampiran 10 : Indeks Harga Implisit PDRB Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2011 (Persen)............................................ 71 Lampiran 11 : Inflasi PDRB Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 – 2011 (Persen)............................................................................ 72 Lampiran 12 : Agregat PDRB Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 - 2011........................................................................................... 73
PDRB Kabupaten Blitar 2012
vii
PDRB Kabupaten Blitar 2012
1
1.1. LATAR BELAKANG Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkesinambungan. Dalam mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi dengan struktur ekonomi yang diharapkan, diperlukan adanya perencanaan untuk menentukan arah pembangunan mau dikembangkan.
Dengan mencermati perkembangan perekonomian suatu
wilayah secara kontinyu, dapat melihat hasil pembangunan yang telah dicapai dan dapat dengan mudah mengambil kebijakan guna menentukan arah pembangunan dimasa mendatang. Dengan berlandaskan data statistik yang akurat dan berkelanjutan, pembangunan akan terarah sesuai perencanaan pengambil kebijakan. Pembangunan bidang ekonomi dilaksanakan dengan berbagai macam program dan kegiatan dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan. Kegiatan ini tercermin dari upaya Pemerintah Daerah bersama perangkat daerah lainnya berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang ada, guna mendorong gerak pembangunan di daerah dalam segala sektor pembangunan. Ketersediaan informasi sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembangunan suatu daerah. Berbagai jenis informasi sangat dibutuhkan guna mendukung setiap kebijakan/langkah-langkah yang akan diambil oleh para pengambil keputusan (decition maker) mulai dari tingkat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pembangunan Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Blitar salah satu upaya guna memberikan informasi yang jelas tentang gambaran pembangunan perekonomian, situasi, kondisi dan potensi suatu daerah. Informasi ini diharapkan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi perencana daerah dan
PDRB Kabupaten Blitar 2012
2
bahkan dapat digunakan sebagai masukan/bahan didalam melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pembangunan di daerah. Sebagai rasa tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Blitar kepada masyarakatnya, dan untuk mewujudkan Visi dan Misi pembangunan Kabupaten Blitar yang berusaha mensejahterakan masyarakat menjadi target dari segenap upaya pembangunan yang dilaksanakan. Peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut
dilakukan
dengan
pendekatan
pembangunan
ekonomi
yang
komprehensif. Berbagai infrastuktur/fasilitas penunjang kegiatan ekonomi terus diupayakan
seperti
pasar,
pusat
pertokoan,
termasuk
rehabilitasi
dan
pengadaannya. Bantuan program pemberdayaan ekonomi rakyat juga dilakukan dan didistribusikan sedemikian rupa sehingga membantu kelangsungan aktivitas produksi diberbagai unit kegiatan usaha disemua sektor. Intensitas pengaruh dari gejolak ekonomi berdampak sangat relatif, dan beradaptasi seiring waktu termasuk dengan hal-hal yang mempengaruhi dari kapasitas dan skala ekonomi suatu wilayah. Bagi wilayah-wilayah dengan basis ekonomi berskala kecil/mikro imbas fluktuasi nilai tukar rupiah, perubahan suku bunga kredit perbankan dan lain-lain dapat dikatakan relatif minimal. Harga barang dan jasa yang meningkat jelas sangat mempengaruhi permintaan sehingga secara keseluruhan kurang memback-up gerak aktivitas ekonomi dari pelaku ekonomi yang ada. Situasi yang tidak menentu tersebut memang tidak bersifat permanen karena pasar bersifat dinamis, namun pada umumnya keseimbangan pasar membutuhkan masa adaptasi yang relatif panjang [tidak spontan]. Dikaitkan dengan perubahan-perubahan yang sulit diprediksi maka indikator makro ekonomi regional seperti statistik Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat mencerminkan kondisi dan pencapaian aktivitas atau kinerja perekonomian daerah. Data PDRB selain perlu terus disusun dan disediakan secara teratur, pengkajian dan penelaahannya justru menjadi esensi dari upaya penyediaannya.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
3
Pencapaian pertumbuhan riil sektoral dan perkembangannya menyodorkan sejumlah permasalahan untuk dipecahkan melalui tindak lanjut dari kebijakan yang ditetapkan. Dalam hal ini kualitas dan obyektivitas data harus menjadi perhatian. Hasil perhitungan atau penyusunan merupakan produk dari data dasar. Gambaran perekonomian daerah Blitar selanjutnya dapat ditelaah pada data PDRB dan turunannya yang disajikan pada tabel-tabel lampiran buku ini. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN a.
Maksud Penghitungan PDRB. Penghitungan dan penyediaan data statistik PDRB Kabupaten Blitar Tahun 2011 dimaksudkan untuk dapat memberikan informasi tentang kondisi perekonomian, kinerja dan perkembangan ekonomi daerah guna memenuhi kebutuhan dalam rangka perencanaan maupun perumusan sejumlah langkah kebijakan tindak lanjut operasional berikutnya.
b. Tujuan Tujuannya antara lain adalah : 1.
Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan ekonomi daerah selama kurun waktu beberapa tahun terakhir.
2.
Untuk mengetahui gambaran kinerja dan pencapaian aktivitas kegiatan ekonomi keadaan terakhir.
3.
Untuk mendapatkan data pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang up to date.
4.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan data statistik ekonomi bagi seluruh pengguna data (users) dari berbagai kalangan masyarakat.
1.3. KEGUNAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Ukuran
secara
makro
mengenai
produk
suatu
daerah
serta
perkembangannya secara keseluruhan memang hingga saat ini belum diperoleh rumusan yang memuaskan. Dalam hal ini, Pendapatan Nasional dan Gross National Product (GNP) serta ukuran turunannya (Derivat) yaitu Pendapatan PDRB Kabupaten Blitar 2012
4
Regional dapat digunakan sebagai alat ukur minimal untuk indikator terhadap hasil upaya pembangunan beserta dampaknya secara sektoral. ataupun apabila dilihat dari segi output merupakan selisih antara output dengan biaya antara. Bila penyusutan barang modal dikeluarkan dari nilai tambah bruto diperoleh nilai tambah neto. Nilai tambah merupakan pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan masyarakat atas pemilikan faktor produksi (tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswataan) ditambah penyusutan dan pajak tak langsung neto dan apabila nilai tambah yang timbul dari setiap sektor kegiatan ekonomi dijumlahkan akan mendekati pengertian Pendapatan Regional yang dimaksud. Dalam lingkup wilayah kabupaten sejalan dengan Gross National Product dan Pendapatan Nasional dalam lingkup nasional sebagai indikator dalam menilai laju perkembangan ekonomi di tingkat wilayah kabupaten maupun Provinsi. Sedangkan pendapatan per kapita dapat digunakan sebagai salah satu untuk menilai tingkat kemakmuran masyarakat di suatu wilayah/daerah. Dari angka-angka pendapatan regional yang disajikan dari tahun ke tahun akan dapat memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekonomi dan pendapatan suatu wilayah berguna sebagai salah satu alat untuk perencanaan pembangunan dimasa mendatang, evaluasi masa kini dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai pada
masa yang lalu. Perencanaan dan evaluasi pembangunan
sangat berkaitan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), khususnya untuk pembangunan dibidang ekonomi. Penyajian publikasi Produk Domestik Regional Bruto dalam setiap tahunnya, ditampilkan series angka-angka untuk periode 5 (lima) tahun terakhir, yang masing-masing disusun menurut lapangan usaha baik atas dasar harga berlaku (Current Prices) maupun atas dasar harga konstan (Constan Prices) . Penyajian atas dasar harga konstan ini penting untuk dapat melihat kenaikan PDRB yang secara riil, baik dalam bentuk sektoral, keseluruhan maupun perkapita dari tahun ke tahun. Produk domestik regional bruto yang disajikan dengan harga konstan meniadakan faktor inflasi yang mungkin ikut mempengaruhi kenaikan PDRB Kabupaten Blitar 2012
5
dari nilai PDRB, sehingga dapat menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, dan apabila dibagi dengan jumlah penduduk akan mencerminkan tingkat perkembangan produk perkapita. Pembagian nilai produk domestik regional bruto terhadap jumlah penduduk akan mencerminkan tingkat perkembangan pendapatan perkapita yang dapat digunakan sebagai indikator pembanding tingkat kemakmuran suatu daerah terhadap daerah lain. Tingkat kemakmuran penduduk sangat dipengaruhi oleh perkembangan jumlah penduduk. Tingkat kemakmuran penduduk menuju perbaikan apabila laju pertumbuhan penduduk lebih lamban dibandingkan dengan laju pertumbuhan pendapatan perkapita. Penyajian atas dasar harga konstan bersama-sama dengan harga berlaku antara lain dapat dipakai sebagai indikator tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi selama kurun waktu 1 (satu) tahun. Penyajian PDRB secara sektoral dapat memperlihatkan struktur ekonomi di suatu wilayah. Bila angka PDRB dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja, atau jumlah input yang digunakan, akan dapat menggambarkan tingkat produktifitas secara sektoral maupun menyeluruh. Penyajian dalam bentuk input-output dapat menggambarkan hubungan fungsional antara sektor satu dengan sektor lain, dan bagaimana kenaikan output suatu sektor mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung kepada sektor-sektor lain. Penyajian dalam bentuk neraca regional akan dapat menggambarkan bagaimana barang dan jasa itu diproduksi, dikonsumsi, diinvestasikan maupun diekspor, dan bagaimana sumber-sumber pembiayaan terhadap konsumsi, investasi maupun ekspor/impor. Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa angka-angka yang disajikan oleh PDRB dapat menggambarkan kondisi ekonomi yang terjadi, baik mengenai struktur ekonomi di masa lalu, keadaan yang sedang berjalan maupun kemungkinan-kemungkinan dimasa yang akan datang. Dengan demikian produk domestik regional bruto berfungsi sebagai : • Indikator tingkat pertumbuhan ekonomi PDRB Kabupaten Blitar 2012
6
• Indikator tingkat kemakmuran • Indikator tingkat inflasi dan deflasi • Indikator struktur perekonomian • Indikator potensi daerah a. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Dengan melihat persentase pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan dapat dilihat laju pertumbuhan ekonomi baik sektoral maupun secara keseluruhan. b. Tingkat Kemakmuran Tingkat kemakmuran biasanya diukur dengan pendapatan per kapita. Tingkat kemakmuran ini tidak akan mengalami peningkatan apabila laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonominya. c. Tingkat Inflasi dan Deflasi Dengan membandingkan PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan, dapat dipakai sebagai indikator untuk melihat tingkat inflasi atau deflasi (inflasi negatif) yang terjadi. d. Struktur Perekonomian PDRB sektoral dapat digunakan sebagai gambaran struktur perekonomian daerah, yaitu data dari masing-masing sektor dapat dilihat peranan atau kontribusinya terhadap jumlah pendapatan regional secara keseluruhan. Untuk itu hasil penghitungan produk domestik regional bruto selalu dibutuhkan, karena sangat berguna bagi para ahli yang bergerak dibidang perencanaan ekonomi, jangka pendek maupun jangka panjang, dan pengambil kebijakan ekonomi, baik instansi/dinas/jawatan pemerintah maupun swasta, para peneliti dan kalangan akademis serta masyarakat luas. e. Potensi Suatu Daerah Dengan melihat peranan sektoral/keseluruhan suatu daerah kabupaten terhadap Provinsi, bisa diketahui potensi suatu daerah khususnya sektor-sektor produktif yang mempunyai peranan besar dalam menunjang pembangunan ekonomi daerah. PDRB Kabupaten Blitar 2012
7
1.4. Cakupan, dan Ruang Lingkup Data dasar yang digunakan dalam penghitungan sebagian besar bersumber dari Dinas/Instansi/Kantor/Badan, dan Lembaga-lembaga terkait yang ada di daerah, serta data lintas region yang penyediaannya oleh institusi lingkup nasional dan regional Provinsi. Struktur biaya dalam rangka mendapatkan data rata-rata biaya antara (rate of intermediate cost) diperoleh dari hasil Survei Khusus Pendapatan Regional (SKPR). Sedangkan cakupan dan ruang lingkup penghitungan PDRB Kabupaten Blitar adalah wilayah Kabupaten Blitar mencakup 9 (sembilan) sektor/lapangan usaha. Kesembilan sektor ekonomi/lapangan usaha tersebut adalah: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan/Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Telekomunikasi 8. Bank/Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
PDRB Kabupaten Blitar 2012
8
PDRB Kabupaten Blitar 2012
9
Beberapa konsep, definisi dan istilah-istilah serta metodologi yang dipergunakan dalam penghitungan Produk Domestik Regional Bruto [PDRB] menurut lapangan usaha adalah sebagai berikut: 2.1. PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO a. Produk Domestik Produk Domestik adalah barang dan jasa yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi disuatu wilayah domestik tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari/atau dimiliki oleh penduduk wilayah tersebut. Pendapatan yang timbul karena adanya kegiatan produksi merupakan pendapatan domestik. b. Produk Regional Mengingat faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi di suatu wilayah tidak hanya berasal atau dimiliki oleh penduduk wilayah tersebut namun juga berasal atau dimiliki oleh penduduk wilayah lain maka timbul aliran arus pendapatan antar wilayah/daerah sehingga pengertian produk domestik tidak sama dengan produk regional. Yang dimaksud dengan produk regional adalah produk domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/negeri dikurangi dengan pendapatan yang dibayar ke luar daerah/negeri. Jadi Produk Regional merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu daerah.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
10
2.2. ISTILAH-ISTILAH DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Untuk memahami tentang PDRB dalam subbab ini dijelaskan beberapa istilah yang berhubungan dengan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto, yaitu : a. Barang Dan Jasa Barang dan jasa sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia ada yang dapat digunakan secara langsung dan ada yang harus mengalami proses terlebih dahulu, sehingga barang dan jasa dibedakan menjadi 2(dua) macam, yaitu: - Barang dan jasa sebagai permintaan antara yaitu barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi. - Barang dan jasa sebagai permintaan akhir yaitu barang dan jasa yang langsung dikonsumsi.
b. Nilai Produksi Bruto (Output) Nilai Produksi Bruto adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu. Pada dasarnya nilai produksi (Output ) diperoleh dari perkalian
kuantum produksi (Quantum) dan harganya (Price). Dengan demikian besaran output dapat diperoleh melalui rumus:
O=QxP
Dimana : Q = Kuantum Produksi (Quantum) P = Harga (Price) O = Output
c. Biaya antara Biaya antara merupakan nilai barang dan jasa yang digunakan sebagai bahan untuk memproduksi output dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang digunakan didalam proses oleh unit-unit produksi dalam domestik tertentu pada rentang waktu tertentu, biasanya satu tahun.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
11
d. Nilai Tambah Bruto (NTB) Nilai Tambah Bruto (NTB) merupakan pengurangan dari nilai output dengan biaya antaranya, atau bila dirumuskan : NTB = Output - Biaya Antara Produk Domestik Regional Bruto merupakan penjumlahan dari seluruh besaran nilai tambah bruto dari seluruh unit produksi yang berada pada daerah (region) tertentu, dalam rentang waktu tertentu, biasanya satu tahun. e. Penyusutan Barang-barang modal yang dipakai dalam proses produksi selalu mengalami penurunan nilai guna dan pada suatu waktu akan tidak dapat difungsikan lagi, sehingga untuk itu selayaknya pemegang modal (pengusaha) menyediakan/ menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk mengganti barang modalnya yang setiap saat kehilangan sekian persen dari nilai ekonomis barang tersebut. Penyediaan ini di dalam pendapatan regional disebut penyusutan barang modal.
f. Pajak Tak Langsung Neto (Net Indirect Taxes) Pajak tak langsung merupakan pajak yang dibebankan kepada perusahaan oleh pemerintah yang sebenarnya secara tidak langsung dibebankan kepada konsumen, sebaliknya subsidi diberikan pemerintah kepada perusahaan yang mengakibatkan terjadinya penurunan harga. Sehingga pajak tak langsung neto adalah pajak tak langsung setelah dikurangi dengan subsidi. 2.3. AGREGAT PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Produksi barang dan jasa timbul karena adanya kegiatan proses produksi yang melibatkan faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewiraswastaan). Output produksi sudah termasuk biaya produksi sehingga hasil dari kegiatan proses produksi tersebut adalah nilai produksi dikurangi biaya antara (Intermediate Cost) yang diistilahkan dengan Nilai Tambah (Value Added). Dengan demikian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat didefinisikan PDRB Kabupaten Blitar 2012
12
sebagai jumlah nilai tambah bruto yang timbul karena kegiatan proses produksi dari seluruh sektor ekonomi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun. Nilai Tambah Bruto disini mencakup komponen-komponen balas jasa terhadap faktor produksi yaitu sewa tanah, bunga, upah gaji dan keuntungan serta penyusutan dan pajak tidak langsung netto. a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (Gross Regional Domestic Product at Current Prices) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku merupakan jumlah nilai PDRB termasuk penyusutan dan pajak tidak langsung netto, dimana penghitungan nilai seluruh item berdasarkan harga yang berlaku pada saat itu. Dalam hal ini perubahan harga terakomodasi.
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (Gross Regional Domestic Product at Constant Market Price) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan merupakan jumlah nilai PDRB termasuk penyusutan dan pajak tidak langsung netto, dimana kuantum barang dan jasa dinilai berdasarkan harga yang berlaku pada tahun dasar (tidak terpengaruh perkembangan harga).
c. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) atas dasar harga berlaku (Net Regional Domestic Product at Current Prices) Produk Domestik Regional Netto (PDRN) atas dasar harga berlaku adalah jumlah nilai PDRB tidak termasuk nilai penyusutan. PDRN adhb = PDRB adhb - Penyusutan
PDRB Kabupaten Blitar 2012
13
d. Pendapatan Regional Netto (PDRN) atas dasar biaya faktor (Net Regional Domestic Product at Factor Cost) Pendapatan Regional Netto (PDRN) atas dasar biaya faktor adalah PDRN atas dasar harga berlaku dikurangi pajak tidak langsung netto (PDRB minus penyusutan minus pajak tidak langsung netto). PDRN adbf = PDRN adhb - Pajak Tak Langsung Neto
e. Pendapatan Regional Perkapita (Regional Income) Pendapatan Regional adalah pendapatan yang benar-benar diterima oleh penduduk suatu wilayah yaitu PDRN atas dasar biaya faktor dikurangi dengan pendapatan yang keluar ditambah dengan pendapatan yang masuk. Sedangkan Pendapatan per kapita adalah Pendapatan Regional dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pendapatan Regional Pendapatan Perkapita = Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun
PDRB Kabupaten Blitar 2012
14
Dari apa yang telah diuraikan di atas maka konsep yang dipakai dalam Regional Income dapat diuraikan sebagai berikut: Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar (Gross Domestic Regional Product at Market Prices) Minus: Penyusutan, akan sama dengan
Produk Domestik Regional Netto atas dasar harga pasar (Net Regional Domestic Product at Market Prices) Minus: Pajak Tak Langsung Netto, akan sama dengan
Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor (Net Regional Domestic Product at Factor Cost) Minus: Pendapatan yang mengalir keluar daerah/luar negeri ditambah yang masuk, akan sama dengan
Pedapatan Regional (Regional Income) Minus: Pajak pendapatan perusahaan (Corporate Income Taxes) Keuntungan yang tidak dibagikan (Undistributed Profit ) Iuran kesejahteraan sosial (Sosial Security Contribution ) Plus: Transfer yang diterima oleh rumahtangga dan bunga neto atas hutang pemerintah , akan sama dengan
Minus: rumahtangga,
Pendapatan Orang Seorang ( Personal Income ) Pajak rumahtangga, transfer yang
dibayarkan
akan sama dengan
Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income)
PDRB Kabupaten Blitar 2012
15
PDRB Kabupaten Blitar 2012
16
Metodologi penghitungan produk domestik regional bruto menurut lapangan usaha secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut: 3.1. METODE PENGHITUNGAN PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU Penhitungan PDRB atas dasar harga berlaku dilakukan dengan dua metode yaitu: a. Metode langsung: Yang dimaksud metode langsung adalah metode penghitungan dengan menggunakan data yang bersumber dari daerah. Metode langsung akan dapat memperlihatkan karakteristik sosial ekonomi setiap daerah. Disamping itu manfaat pemakaian data daerah dapat digunakan untuk menyempurnakan data statistik daerah yang lemah. Hasil penghitungannya memperlihatkan seluruh produk barang
dan jasa yang dihasilkan daerah ini, dengan menggunakan
data yang bersumber dari daerah yang bersangkutan. Metode langsung ada 3 (tiga) macam pendekatan ,yaitu:
i. Pendekatan Produksi (production approach) PDRB adalah Jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi disuatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokan menjadi sembilan (9) sektor lapangan usaha yaitu : 1. Pertanian; 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi PDRB Kabupaten Blitar 2012
17
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa.
ii. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach) PDRB adalah semua komponen permintaan akhir seperti : 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang
tidak
mencari untung 2. Konsumsi
pemerintah;
3. Pembentukan modal tetap Domestik Bruto; 4. Perubahan Stok, dan 5. Ekspor Neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
iii. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh Faktor Produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu Negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan
pajak langsung
lainnya. Dalam pengertian Produk Domestik Regional Bruto, kecuali faktor pendapatan termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tidak langsung Netto. Jumlah semua komponen pendapatan ini persektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah dari Nilai Tambah Bruto seluruh sektor (lapangan usaha).
Dari ketiga pendekatan tersebut di atas, secara konsep seyogyanya jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya produk Domestik Regional Bruto yang telah diuraikan disebut sebagai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung neto. Dalam
PDRB Kabupaten Blitar 2012
18
kondisi ketersediaan data mentah (row data) di daerah yang belum terlalu rinci, pendekatan pendapatan belum dapat diterapkan di Kabupaten Blitar. Dalam penghitungan PDRB Kabupaten Blitar menurut lapangan usaha, yang disajikan dalam buku ini menggunakan pendekatan produksi walaupun demikian untuk beberapa sektor ada yang menggunakan pendekatan pengeluaran.
b. Metode tidak langsung Yang dimaksud metode tidak langsung adalah metode alokasi, yaitu yang penghitungannya dengan cara mengalokasikan pendapatan nasional/regional Provinsi
untuk tiap kabupaten/kotanya
dengan
menggunakan alokator-
alokator tertentu. Cara ini ditempuh dikarenakan data yang tersedia tidak ada atau adanya kerahasiaan dari data tersebut yang tidak bisa diketahui oleh banyak orang, misalnya data mengenai pertahanan
perbankan dan data
tentang
keamanan. Sektor-sektor yang dihitung dengan menggunakan
cara ini, antara lain adalah sektor perbankan dan sektor pemerintahan umum. Alokator yang dapat dipergunakan dapat didasarkan atas : 1 Nilai produksi bruto atau netto 2 Jumlah produksi fisik 3 Tenaga kerja 4 Penduduk 5 Alokator lain yang dianggap cocok untuk daerah tersebut. Dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari alokator tersebut
dapat
diperhitungkan
persentase
bagian
masing-masing
kebupaten/kota terhadap nilai tambah setiap sektor atau subsektor. Penghitungan dengan metode langsung menggunakan pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Sedangkan metode tidak langsung dengan menggunakan alokator antara lain berupa nilai produk bruto/netto setiap sektor, jumlah produk fisik, tenaga kerja, penduduk dan lainnya yang cocok/sesuai. 3.2. METODE PENGHITUNGAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN Penghitungan atas dasar harga konstan ini penting untuk dapat melihat kenaikan PDRB yang secara riil, baik dalam bentuk sektoral, keseluruhan maupun PDRB Kabupaten Blitar 2012
19
perkapita dari tahun ke tahun. Sebab penyajian atas dasar harga konstan ini meniadakan faktor inflasi yang mungkin ikut mempengaruhi kenaikan dari angka PDRB, berguna antara lain dalam perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk menilai pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan maupun sektoral. Produk Domestik menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan apabila dikaitkan dengan data mengenai tenaga kerja dan barang modal yang dipakai dalam proses produksi dapat memberikan gambaran tentang tingkat produktifitas dan kapasitas dari masing-masing lapangan usaha tersebut. Produk riil perkapita biasanya juga dipakai sebagai indikator untuk menggambarkan perubahan tingkat kemakmuran ekonomi dari tahun ke tahun. Untuk perencanaan dan proyeksi pada masa yang akan datang, atau ramalan dan penentu target, selalu bertitik tolak dari penghitungan atas dasar harga konstan. Secara konsep nilai atas dasar harga konstan dapat juga mencerminkan kuantum produksi pada tahun yang berjalan yang dinilai atas dasar harga pada tahun dasar.
Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan dapat diperoleh
dengan berbagai cara, yaitu dengan cara revaluasi, ekstrapolasi, deflasi, dan deflasi berganda. a. Revaluasi Dengan cara ini masing-masing produksi dan biaya antara pada tahun yang bersangkutan dikalikan dengan harga tahun dasar yang akan diperoleh nilai produksi dan biaya antara atas dasar harga konstan. Selanjutnya nilai tambah bruto diperoleh dari selisih antara nilai produksi dan biaya antara atas dasar harga konstan. Dalam prakteknya tidak semua biaya antara bisa dilakukan dengan cara ini, kesulitan tersebut dapat diatasi dengan rasio biaya antara terhadap nilai produksi tahun berjalan atau dari perkalian antara nilai produksi atas dasar harga konstan dengan masing-masing tahun berjalan dengan rasio biaya antara terhadap nilai produksi pada tahun dasar. b. Ekstrapolasi Penghitungan cara ini diperoleh dengan mengalikan nilai tambah tahun dasar dengan
indeks kuantum produksi. Jika indeks kuantum produksi sukar
PDRB Kabupaten Blitar 2012
20
diperoleh maka dipakai indeks yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang dihitung misalnya: indeks jumlah tenaga kerja, atau indikator lainnya. c. Deflasi Nilai tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan membagi nilai tambah atas dasar berlaku pada masing-masing tahun berjalan dengan indeks harganya. Indeks harga yang biasa digunakan sebagai deflator adalah Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), Indeks Harga Produsen (IHP) dan Indeks Biaya Hidup (IBH).
d. Deflasi berganda Dalam deflasi berganda yang dideflasikan adalah output/nilai produksi dan biaya antaranya. Mendeflasikan nilai produksi akan memperoleh nilai produksi atas dasar harga konstan dan mendeflasi biaya antara akan diperoleh biaya antara atas dasar harga konstan. Selisih antara nilai produksi atas dasar harga konstan dengan biaya antara atas dasar harga konstan akan diperoleh nilai tambah atas dasar harga konstan. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga produsen atau indeks harga perdagangan besar sesuai dengan cakupan komoditinya, sedangkan indeks harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar. Kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping karena komponennya terlalu banyak, juga karena sulit dicari indeks harga yang cukup mewakili sebagai deflator.
Dalam penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan, deflasi berganda ini belum banyak dipakai. Penghitungan
komponen
penggunaan
Produk
Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan juga dilakukan dengan menggunakan cara-cara diatas, tetapi mengingat terbatasnya data yang tersedia maka cara Deflasi dan Ekstrapolasi lebih banyak dipakai.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
21
3.3. PENYAJIAN DATA Produk domestik regional bruto secara berkala dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan suatu tahun dasar, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penyajian atas dasar harga berlaku Yang dimaksud penyajian atas dasar harga berlaku adalah semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahun, baik pada saat menilai produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan komponen pengeluaran produk domestik regional bruto. b. Penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar Yang dimaksud penyajian atas dasar harga konstan adalah semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga tetap yang terjadi pada tahun dasar. Karena menggunakan harga tetap, maka perkembangan agregat pendapatan riil, dari tahun ketahun semata-mata karena perkembangan riil dan bukan fluktuasi harga (inflasi/deflasi).
Seperti
telah
diketahui
bahwa
angka-angka
pendapatan regional atas dasar harga konstan, sangat penting untuk melihat perkembangan riil dari tahun ke tahun bagi setiap agregat ekonomi yang diamati. Agregat yang dimaksud tersebut dapat merupakan produk domestik regional bruto secara keseluruhan, nilai tambah sektoral ataupun komponen penggunaan produk domestik regional bruto.
c. Penyajian Dengan Angka Indeks Dalam PDRB juga disajikan dalam bentuk peranan sektoral, angka-angka indeks dan inflasi sektoral. Angka-angka indeks tersebut, yaitu indeks perkembangan, indeks berantai dan indeks harga implisit. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
PDRB Kabupaten Blitar 2012
22
i. Peranan Sektoral Diperoleh dengan cara membagi nilai masing-masing sektor/sub sektor dengan nilai total seluruh sektor PDRB dikalikan 100 pada tahun yang bersangkutan (baik atas dasar berlaku maupun atas dasar harga konstan suatu tahun tertentu). Penghitungannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana : P i
= Peranan Sektoral = Sektor 1 sampai 9
Dalam tabulasi penyajiannya, peranan sektor diberi judul distribusi persentase Produk Domestik Regional Bruto.
ii. Indeks Perkembangan Diperoleh dengan membagi nilai-nilai masing-masing tahun dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan agregat dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya. Perumusannya adalah sebagai berikut:
IPt Dimana : IP i t 0
PDRBit x100% PDRBio
= Indeks Perkembangan = Sektor 1 sampai dengan 9 =Tahun ke - t = Tahun Dasar
iii. Indeks Berantai Diperoleh dengan cara membagi nilai pada masing-masing tahun dengan nilai pada tahun sebelumnya. Apabila angka ini dikalikan dengan angka 100 dan hasilnya dikurangi 100, maka angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat produksi untuk masing-masing tahun. Metode penghitungan ini dapat pula digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan sektoral.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
23
Rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:
IBt
PDRBit x100% PDRBit 1
Dimana : IB = Indeks Berantai i = Sektor 1 sampai dengan 9 t = Tahun ke - t iv. Indeks Harga Implisit Diperoleh dengan membagi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan untuk masing-masing tahun dikalikan dengan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Indeks harga implisit dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
IHIit Dimana : IHI hb hk i t
PDRBhbit x100% PDRBhkit
= Indeks Harga Implisit = Harga Berlaku = Harga Konstan = Sektor 1 sampai dengan 9 = Tahun ke - t
v. Inflasi Diperoleh dari indeks harga implisit dengan membuatkan indeks berantainya dari tahun ke tahun. Angka ini akan menunjukkan tingkat perkembangan harga setiap tahun terhadap tahun sebelumnya. Angka-angka tersebut juga menunjukkan secara berkala besaran inflasi yang mencakup seluruh barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah penghitungan PDRB.
IHIit t x100% 100 IHIit 1
I
Dimana : I IHI i t
PDRB Kabupaten Blitar 2012
= Inflasi = Indeks Harga Implisit = Sektor 1 sampai dengan 9 = Tahun ke - t
24
3.4. BATASAN SEKTORAL a. Sektor Pertanian Sektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang didapatkan dari alam dan merupakan benda atau barang biologis (hidup). Yang termasuk dalam sektor pertanian adalah sub sektor Tanaman Bahan Makanan, Tanaman Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan: i.
Tanaman bahan makanan meliputi semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan komoditi bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang kedelai, kacang tanah, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain sebagainya.
ii. Tanaman perkebunan mencakup semua jenis kegiatan ekonomi yang mengusahakan tanaman perkebunan baik oleh rakyat maupun perusahaan perkebunan dengan jenis komoditi seperti cengkeh, kakao, jambu mete, kapas, kapuk, kayu manis, kelapa, kemiri, kopi, vanili, tembakau, tebu dan tanaman perkebunan lainnya. iii. Peternakan dan hasil-hasilnya meliputi semua kegiatan pembibitan dan budidaya semua jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong, dan diambil hasilnya baik yang dilakukan oleh rakyat, maupun oleh perusahaan peternakan. iv. Kehutanan meliputi kegiatan penebangan segala jenis kayu serta pengambilan daun-daunan, getah-getahan, dan akar-akaran termasuk juga kegiatan perburuan. vi. Perikanan meliputi semua kegiatan penangkapan, pembenihan, dan budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya baik yang berada di air tawar maupun di air asin serta payau.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
25
b. Sektor Pertambangan dan Penggalian Kegiatan pertambangan dan penggalian adalah kegiatan yang mencakup pemboran, penggalian, pencucian, dan pengambilan segala macam barang tambang, mineral dan barang galian yang tersedia di alam baik berupa benda padat, benda cair maupun gas. Penambangan dan penggalian dapat dilakukan di bawah tanah, maupun di atas permukaan bumi. Termasuk kegiatan penggalian disini adalah pembuatan garam kasar dengan cara menguapkan air laut. Sektor pertambangan dan penggalian dibagi menjadi sub sektor pertambangan migas (minyak dan gas bumi), Pertambangan Non Migas (batu bara, pasir besi, biji timah, biji nekel, tembaga, emas, perak dan lain-lain), dan Penggalian (batu kali, pasir, kerikil dan lain-lain) atau bahan galian C. c. Sektor Industri Kegiatan industri adalah kegiatan untuk mengubah bentuk baik tehnis maupun kimiawi dari bahan organik atau non organik menjadi bentuk baru yang lebih tinggi nilainya. Prosesnya dapat dilakukan dengan mesin atau tangan baik dibuat di dalam sebuah pabrik maupun dilingkungan rumahtangga. Sektor Industri Pengolahan dikelompokkan menurut banyaknya tenaga kerja yaitu: i. Industri besar adalah perusahaan industri dengan tenaga kerja > 100 orang. ii.. Industri sedang adalah perusahaan industri dengan tenaga kerja 20-99 orang. iii. Industri kecil adalah usaha industri dengan tenaga kerja 5-19 orang. vii.
Industri kerajinan rumahtangga dengan tenaga kerja < 5orang.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
26
d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih terdiri atas sub-sektor i. Listrik yaitu kegiatan yang mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik baik yang diselenggarakan oleh PLN maupun Non PLN dengan tujuan untuk dijual. ii. Air bersih yaitu kegiatan yang mencakup proses pembersihan, pemurnian, dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air bersih serta pendistribusian dan penyalurannya secara langsung melalui pipa dan atau alat lain ke rumahtangga, instalasi pemerintah maupun swasta. e. Sektor Bangunan/ Konstruksi Sektor bangunan/konstruksi mencakup semua kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baik yang digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana lainnya. Kegiatan di sektor bangunan dapat dilakukan oleh perusahaan konstruksi (kontraktor) ataupun oleh perorangan. f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. i. Kegiatan yang dicakup dalam sektor perdagangan meliputi kegiatan membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun barang bekas dengan
tujuan
untuk
mendapatkan
keuntungan
melalui
kegiatan
penyaluran/pendistribusian tanpa merubah sifat barang tersebut. ii. Restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi yang pada umumnya dikonsum di tempat penjualan seperti rumah makan, warung nasi, warung sate, warung kopi, catering dan kantin. iii. Hotel mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan seperti hotel berbintang, hotel non bintang, losmen, motel dan sebagainya.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
27
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi meliputi sub sektor: i. Angkutan jalan raya meliputi kegiatan angkutan barang dan penumpang, dengan menggunakan alat angkut kendaraan bermotor maupun tidak bermotor, termasuk kegiatan carter/sewa kendaraan baik dengan atau tanpa pengemudi. ii. Angkutan laut meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi didalam dan diluar daerah domestik. iii. Angkutan sungai, danau dan penyeberangan adalah kegiatan pengangkutan barang dan penumpang dengan menggunakan kapal/angkutan sungai dan danau baik bermotor maupun tidak bermotor, serta penyeberangan dengan alat angkutan Ferry, termasuk kegiatan carter/penyewaan kapal dengan atau tanpa pengemudi. iv. Angkutan udara meliputi kegiatan pengangkutan penumpang dan barang dengan menggunakan pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan penerbangan yang beroperasi di daerah tersebut. v. Jasa penunjang angkutan seperti pelabuhan udara, pelabuhan laut, terminal, perparkiran, bongkar muat, keagenan, ekspedisi, jalan tol dan lain-lain. vi. Komunikasi mencakup Pos dan Giro, serta usaha telekomunikasi telepon dan lain sebagainya. h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. i. Bank adalah kegiatan pemberian jasa keuangan pada pihak lain seperti menerima simpanan, memberikan kredit, mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga dan lain-lain.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
28
ii. Lembaga keuangan Bukan Bank mencakup kegiatan Asuransi dana pensiun, pegadaian, money changer, koperasi simpan pinjam dan sebagainya. iii.Persewaan mencakup usaha persewaan bangunan dan tanah seperti perkantoran, pertokoan dan lain-lain. iv.Jasa perusahaan mencakup kegiatan pemberian jasa hukum, jasa akuntansi, jasa pengolahan data, jasa teknik, jasa periklanan, jasa riset pemasaran, jasa persewaan mesin dan peralatan dan sebagainya. i. Sektor Jasa-Jasa i. Pemerintahan Umum dan Pertahanan mencakup semua departemen dan non departemen, badan/ lembaga tinggi negara, kantor-kantor dan badan-badan yang berhubungan dengan administrasi pemerintahan dan pertahanan. ii. Jasa Sosial Kemasyarakatan meliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset/ penelitian, palang merah, panti asuhan, panti wreda, yayasan pemeliharaan anak cacat (YPAC), rumah ibadah dan lain-lain. iii. Jasa hiburan dan rekreasi meliputi kegiatan produksi dan distribusi film komersial, dokumenter untuk kepentingan pemerintah, serta film video, jasa bioskop dan panggung hiburan, studio radio, perpustakaan, musium, gedung olah raga, kolam renang, lapangan tenis, klub malam dan lain sebagainya. viii.
Jasa
perseorangan dan rumah tangga mencakup segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani perorangan dan rumah tangga seperti jasa reparasi kendaraan bermotor, reparasi jam, radio, televisi, mesin jahit, sepeda dan sebagainya. Yang termasuk sub sektor ini juga adalah jasa pembantu rumahtangga, tukang binatu, tukang cukur, tukang jahit, tukang semir sepatu dan lain-lain.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
29
Metodologi dan tata cara penghitungan output, biaya antara, serta nilai tambah dari sektor, sub-sektor tersebut di atas tidak sama semuanya namun menggunakan metode yang telah dikemukakan sesuai dengan karakteristik sektor/sub sektor yang bersangkutan.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
30
PDRB Kabupaten Blitar 2012
31
4.1. KONDISI GEOGRAFIS Kabupaten Blitar terletak di Pulau Jawa bagian Timur, posisi wilayah berada di sebelah selatan khatulistiwa yaitu terletak pada 111°40¹-112°10¹ Bujur Timur dan 7°58¹-8°9¹51¹¹ Lintang Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara
: Kabupaten Kediri
Sebelah timur
: Kabupaten Malang
Sebelah selatan : Samudera Indonesia Sebelah barat
: Kabupaten Tulungagung.
Ditengah wilayah Kabupaten Blitar berbatasan dengan Kota Blitar. Secara administratif Kabupaten Blitar terbagi dalam 22 kecamatan terdiri dari 248 desa/kelurahan yaitu 28 kelurahan dan 220 desa. Pemekaran wilayah kecamatan ini dimulai sejak tahun 1992, sedangkan sebelum tahun tersebut Kabupaten Blitar hanya terdiri atas 19 kecamatan. Walau menurut rencana pusat pemerintahan Kabupaten Blitar akan dipusatkan di Kecamatan Kanigoro namun sampai dengan saat ini Ibukota Kabupaten Blitar dipusatkan di
masih
wilayah Kota Blitar yang berada di tengah-tengah wilayah
Kabupaten Blitar. Luas wilayah Kabupaten Blitar mencapai 1.588,79 Km2 berada pada ketinggian rata-rata + 243 meter dari permukaan air laut, sekitar 38,02 persen merupakan wilayah dataran tinggi yang berada pada ketinggian 300-420 dari permukaan air laut, disamping itu ada 3 kecamatan yang mempunyai wilayah pantai, yaitu Kecamatan Panggungrejo, Wonotirto, dan Wates.
Keadaan ini
memberikan keuntungan bagi perkembangan perekonomian Kabupaten Blitar karena selain daratan yang dapat dieksplorasi pemanfaatannya juga terdapat wilayah pantai yang cukup potensial sebagai tempat wisata dan hasil perikanan PDRB Kabupaten Blitar 2012
32
lautnya, sehingga akan semakin menciptakan hasil-hasil alam dan jasa maupun kesempatan kerja yang meluas diberbagai sektor. 4.2. POTENSI SUMBER DAYA ALAM Penggunaan luas lahan menurut data yang bersumber dari Dinas Pertanian setempat tahun 2011 mencatat daratan seluas 158.879 Ha
terdiri dari lahan
pekarangan seluas 34.141 Ha (21,49 persen), lahan tegal/kebun seluas 44.939 Ha (28,29 persen), lahan sawah seluas 31.705 Ha (19,96 persen), hutan seluas 27.212 Ha (17,13 persen), lahan perkebunan seluas 13.347 Ha (8,40 persen),
lahan
tambak dan kolam 176 Ha (0,11 persen), dan 124 Ha (0,08 persen) merupakan lahan yang sementara tidak diusahakan, serta 19 Ha (0,01 persen) merupakan padang rumput, selebihnya merupakan lahan lainnya.
Grafik 4.2.1 : Prosentase Luas Lahan Menurut Penggunaan Di Kabupaten Blitar Tahun 2011 (Persen)
Tegal/Kebun, Ladang/Huma 28,29%
Pekarangan/ bangunan 21,49%
Sawah 19.96%
Sementara Tdk diusahakan, Perkebunan 8.40% padang rumput, tambak, Kolam dll 4,74%
Hutan 17.13%
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
Dari aspek penduduk keadaan tahun 2011 di Kabupaten Blitar tercatat jumlah
penduduk sebanyak 1.122.922 jiwa dengan kepadatan mencapai 707
jiwa/km2. Laju pertumbuhan penduduk dalam tahun 2011 sebesar 0,482 persen. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang sedemikian besar tersebut tentunya PDRB Kabupaten Blitar 2012
33
akan mendorong terciptanya konversi lahan
sawah menjadi lahan kering,
utamanya sebagai bangunan tempat tinggal dan halaman/ pekarangan. Setiap tahun konversi lahan sawah untuk bangunan terus mengalami peningkatan. Hal ini perlu diimbangi dengan membuka lahan baru untuk pertanian sehingga terus menambah pemanfaatan luasan lahan kering untuk lahan sawah. Untuk menghindari cepatnya konversi lahan pertanian ke lahan kering
harus
ada
kebijakan
pendekatan
pembangunan
yang
harmonis
berlandaskan link berbagai sektor perekonomian. Model pendekatan setidaknya mengarah pada orientasi usaha pertanian market oriented. Tabel 4.2.1 Luas Lahan Menurut Penggunaan Lahan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Ton) Jenis Lahan
2008
2009
2010
2011
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
A. Tanah Sawah : 1. Sawah Irigasi Teknis 2. Sawah Irigasi Setengah Teknis 3. Sawah Irigasi Sederhana 4. Sawah Irigasi Desa Non P.U 5. Sawah Tadah Hujan 6. Lebak, Polder, Lainnya
31.756 22.063 3.563 4.459 628 1.040 3
31.738 22.025 3.626 4.389 622 1.073 3
31.725 22.762 3.850 3.423 485 1.205 -
31.705 22.510 3.843 3.352 795 1.205 -
B. Tanah Kering : 1. Pekarangan/bangunan 2. Tegal/Kebun, Ladang/Huma 3. Hutan Negara 4. Hutan Rakyat 5. Tambak/Kolam/Tebat/Empang 6. Perkebunan 7. Lain-lain Jumlah/ Total
127.123 34.307 46.409 23.915 1.845 152 13.347 7.148 158.879
127.141 34.324 44.968 23.915 3.289 181 13.347 7.117 158.879
127.154 34.120 44.940 23.915 3.302 168 13.347 7.362 158.879
127.174
34.141 44.939 23.913 3.299 176 13.347 7.359 158.879
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
Dalam pembentukan PDRB Kabupaten Blitar sektor pertanian memiliki peranan yang paling dominan. Share dari sektor pertanian pada tahun 2011 mencapai 44,40 persen. Tingginya peranan sektor pertanian ini karena PDRB Kabupaten Blitar 2012
34
pemanfaatan sumber daya alam yang intensif untuk kegiatan usaha pertanian. Sistem pengairan lahan pertanian dari tahun ke tahun sangat mengandalkan pengairan dengan irigasi teknis dan irigasi setengah teknis yang dapat dinilai bermutu tinggi jika dibandingkan dengan sistem pengairan yang bersifat lebih sederhana dan tradisional. Dalam beberapa tahun terakhir kemampuan pengairan kedua jenis irigasi tersebut telah dapat melayani kebutuhan lebih dari 83 persen luas lahan sawah di Kabupaten Blitar. Hal ini mengindikasikan besarnya ketergantungan eksistensi lahan sawah terhadap kedua sistem pengairan tersebut.
Grafik 4.2.2 : Luas Lahan Sawah Menurut Irigasi Di Kabupaten Blitar Tahun 2011 Sawah Irigasi Setengah Teknis 12,12%
Sawah Irigasi Sederhana 10,57%
Sawah Irigasi Desa Non P.U 2,51% Sawah Tadah Hujan 3,80%
Sawah Irigasi Teknis 71,00%
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar
Melalui upaya diversifikasi dan intensifikasi pertanian memungkinkan berbagai macam komoditas pertanian di Kabupaten Blitar dapat dihasilkan melalui kegiatan usaha tani rakyat baik dari usaha komoditas tanaman musiman maupun komoditas tanaman tahunan dengan volume produksi yang cukup besar. Hal ini memposisikan daerah Kabupaten Blitar sebagai salah satu daerah pensuplai bahan baku produk pertanian skala regional maupun nasional. Seperti telah dikemukakan bahwa perekonomian daerah masih sangat bergantung pada sektor pertanian dengan konstribusinya dalam pembentukan PDRB paling dominan. Produk pertanian sebagai bahan baku sektor industri agribisnis PDRB Kabupaten Blitar 2012
35
dapat diolah menjadi bahan jadi yang bernilai ekonomi lebih tinggi dibanding jika ekspor dilakukan langsung dalam bentuk bahan mentah, sehingga akan meningkatkan nilai tambah sektor pertanian. Tabel 4.2.2 Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Pertanian Tanaman Bahan Makanan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Ton) No
Jenis Komoditi
[1]
[2]
1 Padi - Din. Pertanian - Perum. Perhutani 2 Jagung - Din. Pertanian - Perum. Perhutani 3 Ketela Pohon - Din. Pertanian - Perum. Perhutani 4 Ketela Rambat 5 Kacang Tanah - Din. Pertanian - Perum. Perhutani 6 Kedelai - Din. Pertanian - Perum. Perhutani 7 Kobis 8 Petsai/Sawi 9 Kc. Panjang 10 Cabe Besar 11 Cabe Kecil 12 Tomat 13 Terung 14 Buncis 15 Ketimun 16 Bayam 17 Melon 18 Semangka 19 Jamur 20 Kembang Kol 21 Kentang
Wujud Produksi [3] GKP
Pipilan Kering
Biji Kering
Ubi Basah Ubi Basah
Biji Kering
Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Buah Segar Buah Segar Sayuran Segar Sayuran Segar Sayuran Segar
2008
2009
2010
2011
[4]
[5]
[6]
[7]
293.092 292.543 549 334.755 303.202 31.553 50.401 45.381 5.020 2.424 8.879 8.879 11.908 11.908 2.978 415 7.449 8.298 9.495 3.743 5.416 938 1.140 30 194 802 313 -
304.791 303.726 1.065 334.715 323.739 10.976 44.981 44.981 12.041 7.320 7.198 122 12.731 12.731 3.070 401 10.738 8.979 25.397 3.263 2.452 1.306 1.975 52 513 2.200 439
306.391 306.349 42 260.137 260.134 3 55.270 54.496 774 1.423 6.922 6.899 23 10.838 10.838 2.757 401 4.785 11.771 9.593 3.062 2.211 464 3.652 79 848 1.123 180
417.769 417.426 343 238.169 237.203 966 89.645 89.554 91 2.175 6.259 6.259 11.569 11.564 5 1.858 274 3.603 11.507 10.188 3.698 3.442 813 3.469 100 2.723 2.556 918
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar dan Perum Perhutani KPH Blitar
PDRB Kabupaten Blitar 2012
36
Perkembangan produksi beberapa komoditas pertanian turut mendukung dalam pembentukan PDRB Kabupaten Blitar, selama periode produksi
beberapa
komoditas
unggulan
2008-2011
berfluktuasi. Salah satu komoditi
pertanian tanaman pangan unggulan di Kabupaten Blitar adalah padi dengan produksi setiap tahunnya mencapai tiga ratus ribu ton gabah kering panen. Produksi padi pada setiap tahunnya meningkat secara perlahan, pada tahun 2011 mencapai 417.769 ton gabah kering giling. Selain padi, jagung juga merupakan komoditi pertanian tanaman
pangan
unggulan di Kabupaten Blitar dengan
produksi berimbang dengan padi, pada tahun 2011 mencapai 238.169 ton jagung pipilan kering. Tabel 4.2.3 Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Perkebunan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 (Ton) No
Jenis Komoditi
[1]
[2]
Wujud Produksi [3]
1 2 3 4 5 6
Tebu Tembakau Lokal Tembakau Virginia Kenanga Cengkeh Kopi - Din. Hutbun - Perum Perhutani Kakao Kelapa - Din. Hutbun - Perum Perhutani Lada
Batangan Daun Kering Daun Kering Bunga Basah Bunga kering Biji Kering Biji Kering Biji Kering Biji Kering Buah Kelapa Buah Kelapa Buah Kelapa Lada Kering
7 8
9
2008
2009
2010
2011
[4]
[5]
[6]
[7]
534.150 247 349 2.924 658 1.103 1.103 776 21.627 21.578 49 15
527.128 291 438 2.784 658 1.098 1.097 833 22.135 22.062 73 15
499.713 84 383 2.607 647 1.094 1.093 1 864 22.272 22.174 98 8
502.498 424 408 2.497 635 1.130 1.130 0 1.256 22.086 21.989 97 6
Sumber : Dinas Kehutanan & Perkebunan Kabupaten Blitar dan Perum Perhutani KPH Blitar
Perum Perhutani KPH Blitar melaksanakan Program Pemanfaatan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) pada lahan seluas 218,9 Ha pada tahun 2009, 6.000 Ha pada tahun 2010.
Pada tahun 2011 sebagian besar lahan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat ditanami jagung selebihnya ditanami padi ladang, ketela pohon, dan kedelai. Adapun produksi komoditas tersebut fluktuatif karena sangat dipengaruhi oleh cuaca. Pada tahun 2011 produksinya mencapai 966 ton PDRB Kabupaten Blitar 2012
37
jagung pipilan kering,343 ton gabah kering giling, 91 ton ubi basah ketela pohon, dan 5,4 ton biji kering kedelai. Tabel 4.2.4 Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Kehutanan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 No
Jenis Komoditi
Satuan
2008
2009
2010
2011
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
1
2
3 4 5
Kayu Pertukangan a. Jati b. Rimba Kayu Bakar a. Jati b. Rimba Gondorukem Getah Damar Getah Pinus
M3 M3 M3 M4 M3 M3 Ton Ton Ton
8.042 4.760 3.282 82 2 80 314 -
4.731 2.150 2.581 174 135 39 401 3 401
6.024 2.109 3.915 51 13 38 370 6 567
15.982 4.337 11.645 126 36 90 535 -
Sumber : Perum Perhutani KPH Blitar
Tabel 4.2.5 Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Perikanan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011 No [1]
Jenis Komoditi [2]
Satuan
2008
2009
2010
2011
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
1
Ikan Hias
Ekor
41.651.666 147.685.100 148.597.700
167.077.700
2
Ikan Air Tawar
Kg.
1.760.558
3.164.590
5.242.011
7.995.200
3
Ikan Laut
Kg.
243.230
326.548
472.332
6.211.332
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Blitar
Untuk
sub sektor perikanan, komoditi ikan hias terutama ikan koi
mengalami perkembangan yang cukup bagus pada beberapa tahun terakhir walaupun perkembangan tersebut terlihat berfluktuatif dari tahun ke tahun. Adanya peningkatan produksi pada sub sektor perikanan akan dapat meningkatkan nilai tambah sehingga memperbesar nilai PDRB pada tahun yang bersangkutan. Pemerintah setempat dapat saja meningkatkan produksi
PDRB Kabupaten Blitar 2012
38
salah satu atau beberapa komoditi pertanian untuk dijadikan sebagai produk unggulan melalui penerapan kebijakan sektor pertanian yang tepat. Salah satu komoditi subsektor perikanan yang dijadikan sebagai produk unggulan di Kabupaten Blitar adalah ikan hias khususnya ikan Koi, sub sektor perikanan menyumbang nilai PDRB Kabupaten Blitar sebanyak 1,91 persen pada tahun 2010 dan 1,88 persen pada tahun 2011, merupakan penyumbang sektor pertanian terkecil kedua setelah subsektor kehutanan. Tabel 4.2.6 Perkembangan Produksi Beberapa Komoditas Peternakan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011
No
Jenis Komoditi
Satuan
2008
2009
2010
2011
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Daging Sapi Kerbau Kambing Domba Ayam Buras Ayam Petelor Itik Ayam Pedaging
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
33.921 10.845 719 738 62 1.359 5.981 313 13.904
40.618 16.898 1.107 745 62 1.372 6.075 316 14.043
42.246 17.405 1.119 780 62 1.413 6.380 341 14.746
61.372 20.006 373 1.682 97 12.510 456 26.248
II. 1. 2. 3. 4.
Kulit Sapi Kerbau Kambing Domba
Lbr Lbr Lbr Lbr Lbr
18.892 37 7 13.279 5.569
19.043 38 7 13.412 5.587
19.661 39 7 14.046 5.569
30.601 9 26.275 4.317
III.
Susu Sapi
Ton
38.023
38.137
39.937
40.553
IV. 1. 2. 3. 4.
Telor Ayam Buras Ayam Ras Itik Entok
Ton Ton Ton Ton Ton
130.933 1.141 126.443 3.230 118
132.813 1.153 128.286 3.256 118
139.555 1.187 134.735 3.512 121
126.083 983 121.422 3.557 121
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Blitar
PDRB Kabupaten Blitar 2012
39
Subsektor peternakan merupakan penyumbang kedua sektor pertanian setelah subsektor tanaman bahan makanan. Perkembangan subsektor peternakan cukup baik pada empat tahun terakhir. Produksi telur merupakan salah satu hasil peternakan yang menyumbang nilai tambah PDRB Subsektor Peternakan terbesar, produksi telur di Kabupaten Blitar mencapai 126,1 ribu ton pada tahun 2011 menurun 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 132,8 ribu ton. Turunnya produksi telur tersebut tidak berdampak pada turunnya pertumbuhan Subsektor Peternakan, karena pada tahun 2011 produksi daging unggas meningkat hingga 71,39 persen sehingga membawa Subsektor Peternakan meningkat 0,95 persen dari tahun sebelumnya
Grafik 4.2.3 : Perkembangan Produksi Sub Sektor Peternakan Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 140,000 120,000 100,000 80,000 60,000 40,000 20,000 0 2008
Daging (Ton)
2009
Susu (Ton)
2010
2011
Telur (Ton)
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Blitar Gambaran di atas menunjukkan potensi sumber daya alam pertanian yang mampu menopang perekonomian daerah Kabupaten Blitar sejak dulu. Komoditas pertanian dari semua sub-sektor yang dapat dihasilkan sangat beragam mulai dari padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, berbagai jenis komoditas subsektor
tanaman perkebunan seperti tebu, tembakau, kelapa, kopi,
kenanga,
cengkeh, kakao, lada, dsb. Komoditas sub-sektor perikanan dan peternakan yang masing-masing memiliki komoditas utama yang potensial dan bernilai ekonomi. Sementara dari sub-sektor kehutanan komoditas kayu sangat dibatasi dalam rangka pemeliharaan kelestarian lingkungan sumber daya hutan. PDRB Kabupaten Blitar 2012
40
Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Blitar sampai saat ini masih relatif tertinggal, banyak daerah wisata yang seharusnya dijadikan tujuan wisata tidak ditata dengan baik. Dilain pihak pesona alam yang ada di Kabupaten Blitar memiliki potensi
yang besar dalam menunjang industri pariwisata, apalagi
daerah-daerah tersebut belum sepenuhnya mendapat campur tangan manusia sehingga panorama yang disajikan pun masih alami, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung ke obyek-obyek wisata tersebut. Potensi obyek wisata di Kabupaten Blitar sangat beragam dan masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Apabila hal ini mampu diberdayakan dan dijadikan pusat-pusat wisata yang tertata secara baik maka
akan mendatangkan dampak perekonomian yang bersifat “menetes
kebawah” (trickle down effect) yang besar bagi masyarakat Kabupaten Blitar. Selain itu, tentu saja mendatangkan keuntungan bagi pemerintah melalui PAD yang semakin besar. Secara matematis, kedatangan seorang wisatawan pada suatu obyek wisata tentu akan mendatangkan uang yang akan dibelanjakan pada beberapa sektor, misalnya sektor transportasi, akomodasi, perdagangan, hingga jasa. Kemajuan sektor pariwisata baik secara langsung maupun tidak langsung mendukung kemajuan sektor lain, sehingga sektor pariwisata akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang besar bagi masyarakat Kabupaten Blitar. Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan ekonomi bidang pariwisata maka perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, utamanya pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Selain komitmen yang kuat untuk memajukan sektor pariwisata Kabupaten Blitar, juga diperlukan adanya usaha-usaha yang komprehensif dan kajian tentang pengembangan industri pariwisata sebagai acuan tindak lanjut yang nyata. Subsektor pemerintahan umum merupakan subsektor yang dominan dalam sektor jasa-jasa. Keberadaan pusat pemerintahan diluar wilayah Kabupaten Blitar membuat perkembangan ekonomi di wilayah Kabupaten Blitar menjadi terhambat, dan sebaliknya akan memberi nilai tambah untuk
PDRB Kabupaten Blitar 2012
daerah yang 41
ditempati sebagai pusat pemerintahan tersebut. Apabila pusat pemerintahan berada di wilayah Kabupaten Blitar secara langsung atau tidak langsung aktifitas perekonomian di Kabupaten Blitar akan lebih semarak, berpijak dari aktifitas rutin pegawai akan menggerakkan aktifitas perdagangan, transportasi, keuangan, konstruksi, pendidikan, kesehatan dan jasa-jasa lainnya. 4.3. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PDRB merupakan total nilai tambah yang timbul akibat adanya aktifitas ekonomi/kegiatan
ekonomi
disemua
sektor
selama
satu
tahun.
PDRB
menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan faktor-faktor produksi lainnya dalam menciptakan nilai tambah. Total dari seluruh nilai tambah yang dihasilkan dalam berbagai sektor perekonomian dalam jangka waktu satu tahun itulah yang kemudian disebut sebagai PDRB. Selama kurun beberapa tahun terakhir nilai PDRB Kabupaten Blitar mengalami perkembangan baik yang diukur atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000. Tabel 4.3.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha/Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Milyar Rupiah) No.
Sektor/Lapangan Usaha
[1]
[2]
SEKTOR PRIMER 1 Pertanian 2 Pertambangan & Penggalian SEKTOR SEKUNDER 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas & Air Bersih 5 Bangunan SEKTOR TERSIER 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 7 Angkutan & Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan & Js Prsh. 9 Jasa Jasa PDRB Kabupaten Blitar
2008
2009
2010
2011
[3]
[4]
[5]
[6]
4.998,0 4.761,1 236,8 518,6 263,3 41,7 213,7 4.419,3 2.668,4 232,8 424,3 1.093,9
5.447,2 5.187,9 259,3 570,1 283,9 45,6 240,7 4.994,1 3.055,6 255,4 480,4 1.202,6
5.896,6 5.605,6 290,9 656,8 313,9 49,7 293,2 5.755,6 3.561,0 283,4 545,7 1.365,5
6.471,4 6.120,7 350,7 729,1 336,0 54,8 3.38,3 6.584,5 4.090,3 312,7 623,9 1.557,7
9.935,9 11.011,4 12.308,9 13.785,0
Sumber : BPS Kabupaten Blitar PDRB Kabupaten Blitar 2012
42
Secara rata-rata, PDRB Kabupaten Blitar atas dasar harga berlaku selama kurun waktu 4 tahun terakhir mengalami pertumbuhan sebesar 9,68 persen per tahun. Secara absolut, PDRB Kabupaten Blitar atas dasar harga berlaku mengalami pertambahan secara rata-rata sebesar 962,27 milyar rupiah setiap tahun sejak tahun 2008 sampai 2011. Peningkatan yang signifikan ini merupakan suatu indikator cukup berhasilnya upaya pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan, sehingga aktivitas kegiatan ekonomi disektor
riil
mampu
menghasilkan pertambahan nilai PDRB.
Tabel 4.3.2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha/Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Milyar Rupiah) No.
Sektor/Lapangan Usaha
2008
2009
2010
2011
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
2.665,6 2.539,3 126,3 291,9 176,6 18,5 96,8 2.169,4 1.245,5 117,3 282,2 524,3 5.126,9
2.766,3 2.633,7 132,6 304,6 182,0 20,0 102,6 2.321,9 1.346,2 125,2 298,3 552,2 5.392,8
2.854,2 2.711,1 143,1 325,2 189,4 21,6 114,2 2.540,9 1.494,0 134,2 320,1 592,6 5.720,4
2.976,8 2.817,0 159,8 341,7 196,5 23,0 122,2 2.763,7 1.641,4 143,6 346,2 632,5 6.082,2
SEKTOR PRIMER 1 Pertanian 2 Pertambangan & Penggalian SEKTOR SEKUNDER 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas & Air Bersih 5 Bangunan SEKTOR TERSIER 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 7 Angkutan & Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan & Js Prsh. 9 Jasa Jasa PDRB Kabupaten Blitar Sumber : BPS Kabupaten Blitar
Peningkatan volume PDRB tidak hanya terjadi pada tahun berlaku saja tetapi juga terjadi pada PDRB atas dasar harga konstan pada tahun dasar 2000. Penilaian PDRB atas dasar harga konstan ini menjadi indikator bagi perkembangan riil peningkatan output produksi barang dan jasa tanpa adanya pengaruh perubahan harga (inflasi). Secara rata-rata, PDRB atas dasar harga konstan 2000 dalam kurun waktu 4 tahun terakhir mengalami pertumbuhan sebesar 4,66 persen, yang jika dinilai secara absolut maka besaran PDRB atas PDRB Kabupaten Blitar 2012
43
dasar harga konstan bertambah secara rata-rata sebesar 238,83 milyar rupiah pada setiap tahun dari tahun 2008 ke tahun 2011.
Grafik 4.3.1.
PDRB ADHB dan PDRB ADHK Tahun 2000 Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Trilyun Rupiah)
15.00 12.00 9.00 6.00 3.00
2008
2009 PDRB ADHK Th. 2000
2010
2011 PDRB ADHB
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Peningkatan volume PDRB dari tahun ke tahun menunjukkan pergerakan perekonomian yang berkelanjutan kearah yang lebih baik. Pembangunan yang terus menerus di berbagai sektor menjadi salah satu pendorong pertambahan nilai tambah yang demikian pesat dari tahun ke tahun. Perubahan atau perkembangan volume PDRB kemungkinan besar akan terus terjadi karena tergantung pada sejauh mana intensitas kinerja perekonomian wilayah yang bersangkutan. Melalui perencanaan dan penetapan program dilakukan sejumlah langkah tindak lanjut sebagai suatu bentuk intervensi agar dapat meningkatkan jumlah nilai tambah sesuai dengan yang telah ditargetkan. PDRB ADHB peningkatannya lebih tajam dari pada PDRB ADHK, hal ini terjadi karena adanya perubahan meningkatnya nilai rupiah atau terjadinya inflasi. Dengan meningkatnya rasio PDRB ADHB dengan PDRB ADHK menunjukkan adanya peningkatan biaya produksi. Namun demikian masih menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi
PDRB Kabupaten Blitar 2012
44
yang terus konsisten dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa kinerja pembangunan ekonomi di Kabupaten Blitar terus membaik. 4.4 STRUKTUR PEREKONOMIAN Data turunan PDRB yang disajikan menurut persentase distribusi PDRB sektoral dapat menggambarkan struktur perekonomian daerah. Struktur ekonomi suatu daerah ditentukan oleh peranan masing-masing sektor lapangan usaha dalam menciptakan nilai tambah. Semakin elastis peningkatan kapasitas produksi sektoral, maka akan semakin meningkatkan nilai tambah, dampak lebih jauhnya tentu akan memperbesar peranan sektor dalam pembentukan PDRB. Struktur ekonomi tersebut menggambarkan potensi dan ketergantungan perekonomian daerah terhadap kapasitas produksi rill masing-masing sektor. Besaran angka perolehan masing-masing sektor/lapangan usaha menunjukkan kiprah atau konstribusi sektor tersebut dalam perekonomian daerah pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam koordinasi pembangunan ekonomi lintas sektor. . Grafik 4.4.1.
Peranan Sektoral Dalam Pembentukan PDRB Di Kabupaten Blitar Tahun 2011 Pertambangan & Penggalian 2.55%
Industri Pengolahan 2.44%
Listrik Gas & Air Bersih 0.40%
Bangunan 2.45%
Perdagangan, Hotel & Restoran 29,67%
Pertanian 44.40%
Jasa-jasa 11.30%
Keuangan, Persewaan & Js Prsh. 4.53%
Pengkutan &Komunikasi 2.27%
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
PDRB Kabupaten Blitar 2012
45
Pada kurun waktu 4 tahun terakhir secara lamban Sektor Primer tergeser oleh Sektor Tersier, pada tahun 2011 ini Sektor Tersier yang dominan dalam menentukan nilai PDRB Kabupaten Blitar saat ini, namun dengan demikian peranan Sektor Pertanian masih berperan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Blitar dengan share 44,4 persen dalam menopang perekonomian di Kabupaten Blitar. Selain harus disyukuri hendaknya pencapaian tersebut harus
pula
dijadikan pemicu untuk terus meningkatkan skala dan kapasitas produksi setiap kegiatan mikro ekonomi yang ada. Tabel 4.4.1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha/Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Persen) No.
Sektor/Lapangan Usaha
2008
2009
2010
2011
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
50,30 47,92 2,38 5,22 2,65 0,42 2,15 44,48 26,86 2,34 4,27 11,01
49,47 47,11 2,36 5,18 2,58 0,41 2,19 45,35 27,75 2,32 4,36 10,92
47,90 45,54 2,36 5,34 2,55 0,40 2,38 46,76 28,93 2,30 4,43 11,09
46,94 44,40 2,54 5,29 2,44 0,40 2,45 47,77 29,67 2,27 4,53 11,30
100,00 100,00 100,00
100,00
SEKTOR PRIMER 1 Pertanian 2 Pertambangan & Penggalian SEKTOR SEKUNDER 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas & Air Bersih 5 Bangunan SEKTOR TERSIER 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 7 Angkutan & Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perush. 9 Jasa Jasa PDRB Kabupaten Blitar Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Struktur perekonomian Kabupaten Blitar tahun 2011 dominan bertumpu pada Sektor Tersier yang mencakup Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan &Telekomunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, serta Sektor Jasa-jasa memiliki share sektoral sebesar 47,77 persen. Sektor ini lebih banyak didukung dengan share Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang mencapai PDRB Kabupaten Blitar 2012
29,67 persen. Sektor Jasa jasa memberikan share 46
sektoral sebesar 11,30 persen, Sektor Pengangakutan & Telekomunikasi 2,27 persen, dan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 4,53 persen. Sektor Primer secara lambat tergeser oleh Sektor Tersier, hal ini terbukti pada tahun 2011 ini bahwa Sektor Tersier berhasil menggeser Sektor Primer. Sektor Primer yang terdiri dari Sektor Pertanian dan Pertambangan/Penggalian dalam menopang
perekonomian
daerah
Kabupaten Blitar mencapai 46,94
persen. Pada sektor ini tentu saja sektor pertanian memberikan peran yang dominan yaitu mencapai 44,40 persen. Sektor Sekunder yang terdiri dari Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air Bersih, dan Konstruksi memiliki share sebesar 5,29 persen terhadap perekonomian di Kabupaten Blitar. Sektor Bangunan memberikan share paling dominan dalam pembentukan Sektor Sekunder yang mencapai 2,45 persen, menyusul Sektor Industri Pengolahan sebesar 2,44 persen. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih memberikan share terkecil dalam pembentukan Sektor Sekunder yaitu sebesar 0,4 persen. Sektor Industri Pengolahan diharapkan tumbuh dan berkembang secara optimal untuk menyerap hasil-hasil Sektor Pertanian ternyata belum mampu dikembangkan dengan baik setiap tahunnya. Trend peranan sektoral industri pengolahan berfluktuatif terlihat dalam 4 tahun terakhir, keadaan tahun 2008, share industri pengolahan ini sebesar 2,65 persen menurun hingga 2,44 persen pada tahun 2011. Hal ini terjadi karena industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang masih banyak di Kabupaten Blitar dan dominan melayani permintaan lokal sehingga penyerapan sumber daya produksi pertanian
belum terserap
optimal. Proses transformasi perekonomian mulai terlihat dalam 4 tahun terakhir. Sektor Tersier mulai menyaingi pengaruh dominan yang diberikan Sektor Primer dalam perekonomian. Sejak tahun 2008 share sektor tersier selalu berada diatas 40 persen, selisih share sektor primer dengan tersier pada 4 tahun terakhir semakin kecil dari 5,82 persen di tahun 2008 menjadi 4,12 persen pada PDRB Kabupaten Blitar 2012
47
tahun 2009 , 1,14 persen di tahun 2010, dan pada tahun 2011 menjadi -0,83 persen. Hal ini sebagai akibat dari menggeliatnya sektor-sektor lain dalam bentuk semakin besarnya kemampuan berbagai sektor menghasilkan nilai tambah dibanding sektor primer. Jika dilihat dari rata-rata peranan sektor dalam 4 tahun terakhir, Sektor Primer
telah tergeser oleh Sektor Tersier, sehingga memegang
dominasi
perekonomian Kabupaten Blitar pada tahun 2011 adalah Sektor Tersier yaitu sebesar 47,77 persen, kemudian diikuti oleh Sektor Primer dengan peranan yang juga besar sampai 46,94 persen, terakhir baru diikuti oleh sektor sekunder sebesar 5,29 persen. Secara umum keadaan ini mengindikasikan adanya pergeseran struktur perekonomian masyarakat Kabupaten Blitar dari kegiatan bercocok tanam dibidang pertanian ke sektor tersier dimana penerapan teknologi informasi mulai banyak digunakan. Daerah Kabupaten Blitar yang sampai saat ini masih mengandalkan sektor pertanian, sebaiknya dalam rangka menunjang kebutuhan input produksi sektor lain rancangan pengembangan dilandasi oleh eksistensi sektor pertanian. Peluang keterkaitan atau link antar sektor inilah yang menjadi faktor strategis dari seluruh kegiatan perencanaan. Hal ini jelas tidak mudah, namun ditinjau dari berbagai segi, tuntutan pola perencanaan yang integratif dimaksud telah semakin mendesak dan menjadi suatu kebutuhan daerah lebih-lebih dalam menghadapi era pasar bebas. 4.5. PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi kerap dijadikan sebagai indikator untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembangunan telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Data turunan PDRB yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi tersebut adalah laju perubahan PDRB riil yang berdasarkan harga konstan
2000. Penghitungan pertumbuhan ekonomi menggambarkan kondisi
kenaikan/penurunan kuantitas produksi barang dan jasa dalam suatu daerah pada periode satu tahun tanpa ada faktor perubahan harga/inflasi. Sehingga pengukuran pertumbuhan ekonomi hanya didasarkan pada ada/tidaknya penambahan output PDRB Kabupaten Blitar 2012
48
produksi sektoral dalam satu periode tertentu, penilaian harga menggunakan harga pada tahun 2000, sehingga mempermudah untuk melakukan perbandingan dari tahun ke tahun karena dikeluarkannya faktor perubahan harga/inflasi.
Grafik 4.5.1. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Persen) 8.00 6.08
6.33
. 6.00 6.04 5.18
4.00
2.00
0.00 2008
2009
2010
2011
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Penghitungan pertumbuhan ekonomi menggambarkan kondisi kenaikan/ penurunan kuantitas produksi barang dan jasa dalam suatu daerah pada periode satu tahun tanpa ada faktor perubahan harga/inflasi. Sehingga
pengukuran
pertumbuhan ekonomi hanya didasarkan pada ada/tidaknya penambahan output produksi sektoral dalam satu periode tertentu, penilaian harga menggunakan harga pada tahun 2000, sehingga mempermudah untuk melakukan perbandingan dari tahun ke tahun karena dikeluarkannya faktor perubahan harga/inflasi. Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Blitar atas dasar harga konstan tahun 2000 cenderung memiliki trend yang meningkat secara stabil sejak tahun 2008, walaupun pada tahun 2009 pertumbuhannya tidak setinggi pertumbuhan tahun sebelumnya. Kenaikan yang terjadi bersifat perlahan tapi pasti mendongkrak laju PDRB dari tahun ke tahun, hal ini menggambarkan adanya kapasitas
peningkatan
produksi walaupun pada kenyataannya peningkatan tersebut masih
berada pada level sedang yang diindikasikan dengan besaran laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Blitar 2012
49
PDRB masih berada pada rentang 5-6 persen. Secara rata-rata setiap tahunnya Kabupaten Blitar mengalami peningkatan laju PDRB riil sebesar 4,66 persen sejak tahun 2008 sampai 2011. Hal ini berarti telah terjadi percepatan laju produksi secara rata-rata setiap tahun sebesar 4,66 persen. Tabel 4.5.1. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha/Sektor Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Persen) No.
Sektor/Lapangan Usaha
2008
2009
2010
2011
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
SEKTOR PRIMER 1 Pertanian 2 Pertambangan & Penggalian SEKTOR SEKUNDER 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas & Air Bersih 5 Bangunan SEKTOR TERSIER 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 7 Angkutan & Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan & Js Prsh. 9 Jasa Jasa
4,44 4,41 5,06 6,64 6,49 7,87 6,67 8,01 8,27 6,35 6,56 8,56
3,78 3,72 5,02 4,33 3,07 7,91 5,94 7,03 8,08 6,74 5,68 5,32
3,18 2,94 7,95 6,79 4,10 7,81 11,35 9,43 10,98 7,17 7,31 7,31
4,30 3,91 11,63 5,07 3,73 6,92 6,94 8,77 9,87 6,97 8,16 6,73
PDRB Kabupaten Blitar
6,04
5,18
6,08
6,33
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar mencapai 6,33 persen pada tahun 2011, yang berarti selama tahun 2011 tercatat adanya peningkatan kuantitas produksi barang dan jasa berdasarkan harga konstan 2000 mencapai 6,33 persen dibanding keadaan tahun sebelumnya merupakan peningkatan yang paling tinggi pada dekade 2008-2011. Angka-angka pertumbuhan tersebut mengindikasikan terus bangkitnya perekonomian pada berbagai sektor. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blitar yang terjadi pada lima tahun terakhir sudah beranjak ke level sedang. Laju pertumbuhan riil sektoral sangat dipengaruhi oleh beragam faktor
PDRB Kabupaten Blitar 2012
50
yang melingkupinya. Faktor-faktor eksternal (variabel eksogen) bersumber dari situasi makro ekonomi nasional/global sektor moneter, kebijakan harga BBM, keadaan di pasar barang, dll. Sedangkan variabel endogen/faktor internal bersifat tidak langsung pada kinerja unit-unit kegiatan usaha mikro ekonomi yang tentunya sangat variatif. a. Sektor Pertanian Laju pertumbuhan ekonomi pada Sektor Pertanian pada tahun 2011 mencapai 3,91 persen, jika dibanding dengan keadaan tahun 2010 mencapai 2,94 persen, maka laju Sektor Pertanian mengalami percepatan. Meningkatnya laju pertumbuhan Sektor Pertanian di tahun 2011 ini disebabkan cepatnya laju pertumbuhan pada Subsektor Tabama produksi padi meningkat 36,35 persen dari tahun sebelumnya, sehingga dapat menopang produksi pertanian yang menurun, membuat sektor ini masih memiliki peran yang cukup besar dalam menopang perekonomian kabupaten Blitar. Laju pertumbuhan Sektor Pertanian masih bisa ditingkatkan pada masa yang akan datang bila program pemerintah memperhatikan keperluan masyarakat yang bekerja pada sektor ini. Sampai saat ini laju pertumbuhan Sektor Pertanian masih berada dibawah 5 persen. Hal ini mengindikasikan kurang elastisnya peningkatan produksi yang dihasilkan, sehingga peningkatan nilai tambahnya pun tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. b. Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor Pertambangan dan Penggalian selama beberapa tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan yang sangat menggembirakan. Pada tahun 2008 sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 5,06 persen menjadi 11,63 persen pada tahun 2011. c. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri Pengolahan memiliki laju pertumbuhan sebesar 3,73 persen selama tahun 2011.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
Keadaan ini mengalami pertumbuhan yang
51
melambat jika dibanding dengan keadaan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 6,49 persen pada tahun 2008. Hal ini dipengaruhi oleh kurang fleksibelnya tingkat elastisitas produk-produk industri pengolahan karena sebagian besar masih melayani permintaan lokal. Produk-produk pertanian juga masih banyak diperjual belikan dalam bentuk barang primer, bukan dalam bentuk hasil olahan sehingga kurang dapat meningkatkan nilai tambah sektor industri pengolahan. Selain itu impor makanan juga lebih dominan jika dibanding dengan perkembangan produksi
makanan olahan di Kabupaten
Blitar. d. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Pada tahun 2011 laju pertumbuhan sektor listrik, gas dan air bersih mencapai 6,92 persen. Tahun ini pertumbuhannya lebih lamban dibanding tahun sebelumnya 2010 yang mencapai 7,81 persen. Peningkatan output sektor ini didukung oleh pertumbuhan yang terjadi utamanya pada sub sektor air bersih yang mencapai angka 4,92 persen pada tahun 2011. Surplus pada subsektor ini dapat dijadikan indikator meningkatnya produksi air bersih sebagai akibat dari meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air bersih, utamanya yang dipasok oleh PDAM. Surplus pada sektor ini juga didukung oleh subsektor listrik yang mencapai angka pertumbuhan mencapai 6,99 persen. Peningkatan pada sub sektor listrik ini diakibatkan adanya pemasangan baru dan kebutuhan daya listrik bertambah . Hal ini tentu saja dapat mendongkrak laju pertumbuhan riil sub sektor listrik, dengan dampak multipliernya meningkatkan laju pertumbuhan riil sektor listrik, gas, dan air bersih. e. Sektor Bangunan/Konstruksi Sektor ini sangat dipengaruhi oleh meningkatnya pembangunan fisik oleh pemerintah, disamping pembangunan fisik perumahan dan fasilitas sosial oleh masyarakat. Laju pertumbuhan sektor bangunan tahun 2010 mencapai 11,35 persen menjadi 6,94 persen tahun 2011. PDRB Kabupaten Blitar 2012
52
f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Secara umum pertumbuhan sektor ini di tahun 2011 sedikit melambat dibanding dengan tahun 2010. Selama tahun 2011 mencapai
9,87 persen
sedangkan laju pertumbuhan tahun sebelumnya yaitu mencapai 10,98 persen. Pertumbuhan sektor ini utamanya didukung oleh pertumbuhan sub sektor perdagangan besar dan eceran yang pada tahun 2011 persen sedangkan pada tahun sebelumnya
tumbuh
sebesar 9,87
mencapai 10,99 persen. Sub
sektor lain yang memberikan dukungan besar bagi pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran ini adalah adanya pertumbuhan pada sub sektor hotel pada tahun 2010 tumbuh sebesar 0,62 persen menjadi 0,93 persen tahun 2011. Lambatnya perkembangan pada sub sektor ini bukan disebabkan indikasi kurang nyamannya dan kondusifnya Kabupaten Blitar melainkan dikarenakan pusat pemerintahan yang masih berpusat bukan di wilayah Kabupaten Blitar melainkan di wilayah Kota Blitar yang mempunyai fasilitas hotel lebih baik sehingga secara otomatis kegiatan ekonomi akan memberi nilai tambah positif untuk Kota Blitar. g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Secara garis besar, sektor ini mengalami pertumbuhan positif selama tahun 2011 mencapai 6,97 persen jika dibanding dengan keadaan tahun sebelumnya mencapai 7,17 persen. Sub sektor pendukung pada sektor ini secara umum juga mengalami peningkatan pertumbuhan pada sub sektor pengangkutan yang tumbuh sebesar 5,85 persen pada tahun 2011 sedangkan tahun 2010 mencapai 6 persen. Sub sektor ini menjadi bergairah kembali pasca terjadinya kenaikan harga BBM. Selain sub sektor pengangkutan, sub sektor komunikasi juga mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan laju pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi. Selama tahun 2011 sub sektor komunikasi tumbuh sebesar 10,70 persen mengalami perlambatan jika dibanding dengan tahun 2010 yang mencapai 11,27 persen. Keadaan ini disebabkan peredaran informasi yang cepat dan akurat melalui media telepon seluler PDRB Kabupaten Blitar 2012
53
h. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan Sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,16 persen selama tahun 2011 terjadi peningkatan laju pertumbuhan jika dibanding dengan keadaan tahun sebelumnya yang mencapai 7,31 persen.
Sub sektor utama yang
menopang laju pertumbuhan sektor ini adalah jasa penunjang keuangan dengan laju pertumbuhan yang mencapai 8,18 persen pada tahun 2011. i. Sektor Jasa-jasa Pertumbuhan sektor jasa-jasa selama tahun 2011 sedikit melamban yaitu 6,73 persen, sedangkan tahun 2010 mencapai 7,31 persen. Sub sektor jasa yang berasal dari swasta dan sub sektor pemerintahan umum juga melamban.
Grafik 4.5.2 : Laju Pertumbuhan PDRB Di Kabupaten Blitar Menurut Sektor Utama Tahun 2008-2011 (Persen) 10
9.43 7.03
8 6 4
8.77
8.01 6.64 4.33
4.44
2
3.78
5.07 6.79
4.30 3.18
0 2008 Sektor Primer
2009
2010
Sektor Sekunder
2011 Sektor Tersier
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Jika dilihat dari pertumbuhan 3 sektor utama pembentuk PDRB pada beberapa tahun terakhir, yaitu sektor primer, sekunder, dan tersier, maka Sektor Tersier memiliki laju pertumbuhan yang paling dominan, menyusul Sektor Sekunder dan terakhir Sektor Primer. Dengan kata lain Sektor Tersier merupakan sektor yang paling elastis dalam meningkatkan volume produksinya dibanding Sektor Primer. Percepatan laju produksi barang/jasa Sektor Tersier lebih besar PDRB Kabupaten Blitar 2012
54
jika dibanding dengan sektor-sektor yang lain. Hal ini dikaitkan juga dengan share sektoral beberapa tahun terakhir, dimana Sektor Tersier mulai menggeser peran
Sektor
Primer sebagai sektor pendukung utama dalam pembentukan
PDRB. Pergeseran struktur perekonomian ke arah Sektor Tersier ini juga diharapkan mampu menyerap sebagian besar tenaga kerja terdidik utamanya yang berasal dari Sektor Primer/Sektor Pertanian, karena pada dasarnya Sektor Pertanian memiliki resiko meningkatkan angka pengangguran yang lebih besar dibanding sektor lain disebabkan pengaruh musim dan jarak panen yang relatif jauh antar musim, selain juga belum adanya jaminan harga jual produk ditingkat petani sehingga meningkatkan resiko berhutang yang lebih besar. 4.6. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA Peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat menjadi tujuan pokok dalam pembangunan ekonomi dewasa ini. Salah satu indikator yang
dapat
digunakan untuk melihat besaran tingkat kesejahteraan masyarakat adalah dengan PDRB Per Kapita. Data ini diperoleh dengan membagi nilai PDRB dengan jumlah penduduk dalam satu periode. Besaran PDRB Per Kapita akan bergerak kearah yang lebih baik apabila nilai absolut PDRB terus meningkat dengan cepat disertai dengan makin melambatnya laju pertumbuhan penduduk, apalagi jika program pembangunan bidang ekonomi semakin digalakkan dan program KB dijalankan dengan baik untuk menekan populasi penduduk. PDRB Per Kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 menunjukkan perkembangan menuju kearah yang lebih baik. Hal ini secara tidak langsung mengindikasikan keberhasilan pada dua sektor, yaitu sektor ekonomi dan sektor kependudukan.
Perkembangan
nilai
absolut
PDRB
perkapita
secara
berkesinambungan terus dapat ditingkatkan melalui pembangunan yang berkelanjutan pada sektor ekonomi sehingga dapat meningkatkan besaran PDRB sekaligus juga diikuti dengan melambatnya laju pertumbuhan penduduk salah satunya melalui program KB. Pada tahun 2008 PDRB Per Kapita Atas Dasar
PDRB Kabupaten Blitar 2012
55
Harga Konstan Tahun 2000 di Kabupaten Blitar sebesar 4.628.612 rupiah meningkat hingga mencapai 5.416.395 rupiah pada tahun 2011. Tabel 4.6.1. PDRB, Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun dan PDRB Perkapita Di Kabupaten Blitar Tahun 2008 - 2011
ADHB
ADHK Th. 2000
Penduduk Tengah Tahun (Jiwa)
[2]
[3]
[4]
PDRB ( Juta Rupiah) Tahun [1]
2008 2009 2010 2011
9.935.944 11.011.362 12.308.947 13.785.006
5.126.943 5.392.757 5.720.375 6.082.189
PDRB Per Kapita (Rupiah) ADHB
ADHK Th. 2000
[5]
[6]
1.106.041 8.970.187 1.111.327 9.898.788 1.116.639 11.023.211 1.122.922 12.276.014
4.628.612 4.847.880 5.122.851 5.416.395
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Grafik 4.6.1 : PDRB Perkapita Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Juta Rupaih) 12
9
6
3 2008
2009
ADHB
2010
2011
ADHK TH.2000
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
PDRB Kabupaten Blitar 2012
56
Pada setiap tahunnya baik PDRB Per Kapita atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 2000 di Kabupaten Blitar menunjukkan kenaikan terutama untuk harga berlaku naik begitu dratis. Kenaikan PDRB Per Kapita tersebut hanya nominalnya saja, bila kita cermati lebih dalam lagi bagaimana pengaruh besarannya terhadap nilai uang saat itu,
terlihat pada
pertumbuhan PDRB perkapitanya. Pada tahun 2011, PDRB perkapita ADHK tumbuh mencapai 5,73 persen dibanding keadaan tahun 2010. Pertumbuhan ini cukup menggembirakan bagi perekonomian Kabupaten Blitar. Hal yang
perlu
diingat
bahwa
indikator
PDRB Per Kapita masih banyak mengandung kelemahan dalam analisis tingkat kesejahteraan/kemakmuran penduduk suatu daerah, karena indikator ini tidak memberikan gambaran riil pendapatan asli masyarakat Kabupaten Blitar karena belum memperhitungkan pendapatan yang keluar (transfer out) dari daerah Kabupaten Blitar. Oleh karena itu, untuk menghindari pertumbuhan pendapatan yang bersifat semu (pseudo growth) dalam perekonomian maka perlu adanya sasaran prioritas pemberdayaan dan pengembangan pelaku ekonomi yang berasal dari penduduk setempat. Grafik 4.6.2 : Laju Pertumbuhan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Persen) 6.5 6.0
5.67
5.58
5.73
5.5 5.0 4.74
4.5 4.0 2008
2009
2010
2011
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
PDRB Kabupaten Blitar 2012
57
Melihat kondisi wilayah Kabupaten Blitar yang tidak menarik orang luar daerah untuk bekerja di Kabupaten Blitar dan keberadaan pusat pemerintahaanya saja berada diluar wilayah yaitu di wilayah Kota Blitar rasanya pendapatan yang keluar (transfer out) dari daerah Kabupaten Blitar tidak ada. Sebaliknya pendapatan yang masuk dimungkinkan ada karena banyak penduduk yang bekerja diluar wilayah Kabupaten Blitar, sebagai TKI dan lainnya yang secara otomatis pendapatannya akan ditransfer ke keluarganya sehingga membawa dampak peningkatan pendapatan penduduk Kabupaten Blitar. Untuk itu Income Per Kapita penduduk Kabupaten Blitar dipastikan diatas PDRB Per Kapita, karena : Income Per Kapita = (PDRB- Transfer keluar + Transfer masuk ) Penduduk Pertengahan Tahun yang pada tahun 2011 mencapai 12.276.014 rupiah per tahun atau 1.023.00 4.7
INFLASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Laju inflasi yang tinggi dan berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu
yang panjang akan mengakibatkan keputusasaan diberbagai lapisan masyarakat. Hal ini ditandai dengan melambungnya harga barang dan jasa diberbagai sektor perekonomian. Dampak yang akan dirasakan tidak hanya merugikan golongan penduduk yang menerima upah tetap seperti pegawai negeri dan buruh-buruh kecil, tetapi juga berakibat negatif bagi produsen barang dan jasa, kalangan industriawan, sektor perbankan serta prospek penanaman modal/investasi di daerah pada khususnya dan nasional pada umumnya. Sedangkan jika tingkat inflasi sangat rendah atau bahkan deflasi juga tidak menguntungkan bagi perekonomian suatu daerah dan dapat mengakibatkan resesi ekonomi. Disamping itu laju tingkat inflasi dapat diartikan dalam arti sempit, yaitu meningkatnya tingkat harga barang dan jasa kebutuhan masyarakat secara ratarata (agregat). Inflasi yang tinggi menunjukkan terjadinya kenaikan barang dan jasa kebutuhan masyarakat sehari-hari yang cukup tinggi atau dapat juga dikatakan menurunnya kemampuan daya beli masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa tersebut (nilai riil uang menurun).
PDRB Kabupaten Blitar 2012
58
Berbagai cara, daya dan upaya telah dan terus dilakukan oleh pengambil kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam menekan dan mengendalikan laju inflasi. Oleh karena itu data inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu daerah maupun nasional. Dengan melihat data inflasi apakah perencanaan program pembangunan di bidang ekonomi yang telah dilaksanakan dapat berdaya guna dan berhasil guna dengan baik.
Grafik 4.7.1 : Inflasi PDRB Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Persen) 8
7.73
7 6
5.36
5.38
5.33
2010
2011
5 4 2008
2009
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Inflasi PDRB Kabupaten Blitar pada 4 tahun terakhir memperlihatkan grafik yang menurun, pada tahun 2008 inflasi mencapai 7,73 persen, 5,36 persen pada tahun 2009, 5,38 persen pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 sebesar 5,33 persen.
PDRB Kabupaten Blitar 2012
59
Tabel 4.7.1. Inflasi Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Blitar Tahun 2008-2011 (Persen) No.
Lapangan Usaha
2008
2009
2010
2011
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
5,06 4,26 4,60 1,37 6,33 5,95 2,80 7,15 4,39 5,36
4,97 3,94 6,21 1,2 9,40 5,01 3,54 5,86 5,80 5,38
5,08 7,99 3,21 3,08 7,90 4,55 3,13 5,69 6,88 5,33
1 Pertanian 2 Pertambangan & Penggalian 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas & Air Bersih 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 7 Angkutan & Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan & Js Prsh. 9 Jasa Jasa PDRB Kabupaten Blitar
7,70 6,07 6,37 1,52 8,92 7,16 2,36 5,91 11,15 7,73
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Grafik 4.7.2 : Inflasi PDRB Kabupaten Blitar Menurut Sektor Utama Tahun 2008-2011 (Persen) 8.00
7.78 7.91
7.62
7.00 7.05
6.00
5.58
5.65 5.31
5.23
5.35
5.00 4.00 2008 Sektor Primer
5.02
4.92
2009
2010
Sektor Sekunder
5.18
2011 Sektor Tersier
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
Inflasi PDRB masing-masing sektor pada 4 tahun terakhir memperlihatkan grafik yang menurun, pada tahun 2010 inflasi Sektor Sekunder terlihat melambung, hal ini dikarenakan kenaikan harga di Sektor Industri Pengolahan mencapai 6,21 persen dan Sektor Bangunan sebesar 9,4 persen. PDRB Kabupaten Blitar 2012
60
PDRB Kabupaten Blitar 2012
61
Lampiran 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011 (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA [1] 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
2008 [2] 4.761.138,71 1.909.606,63 676.792,28 1.909.253,25 63.244,01 202.242,55 236.841,64 0,00 0,00 236.841,64 263.324,23 0,00 0,00 0,00 263.324,23 207.831,41 683,64 13.573,24 23.034,83 5.167,54 12.650,65 382,93 0,00 0,00 41.664,04 40.272,27 0,00 1.391,77 213.659,59 2.668.372,19 2.661.005,48 465,29 6.901,42 232.764,69 188.873,73 8.690,46 159.320,54 0,00 0,00 0,00 20.862,73 43.890,96 32.594,92 11.296,04 424.259,15 7.538,38 81.915,92 31.466,08 264.297,75 39.041,01 1.093.920,00 882.153,72 882.153,72 0,00 211.766,28 70.776,16 6.935,01 134.055,10 9.935.944,23 9.935.944,23
2009 [3] 5.187.855,97 2.105.120,64 714.732,05 2.101.907,74 50.144,58 215.950,98 259.319,23 0,00 0,00 259.319,23 283.880,70 0,00 0,00 0,00 283.880,70 223.733,35 748,65 14.871,08 24.997,94 5.520,05 13.588,63 421,00 0,00 0,00 45.574,10 44.020,75 0,00 1.553,35 240.674,46 3.055.599,89 3.047.321,37 489,50 7.789,02 255.418,81 207.106,12 9.854,22 174.131,81 0,00 0,00 0,00 23.120,09 48.312,69 36.122,61 12.190,08 480.393,88 8.348,51 92.000,85 36.357,06 299.904,33 43.783,12 1.202.644,96 946.336,78 946.336,78 0,00 256.308,18 79.293,80 7.627,99 169.386,39 11.011.362,01 11.011.362,01
2010*) [4] 5.605.639,46 2.298.912,65 742.136,75 2.261.026,43 68.813,50 234.750,13 290.945,00 0,00 0,00 290.945,00 313.885,99 0,00 0,00 0,00 313.885,99 247.986,12 836,21 16.665,55 26.916,76 5.992,80 15.023,83 464,72 0,00 0,00 49.718,63 47.980,56 0,00 1.738,07 293.171,37 3.561.000,73 3.551.655,79 516,24 8.828,70 283.412,37 227.866,24 11.429,45 190.697,63 0,00 0,00 0,00 25.739,16 55.546,13 41.530,01 14.016,12 545.716,13 9.408,49 104.978,15 40.393,74 343.646,78 47.288,98 1.365.457,80 1.062.868,43 1.062.868,43 0,00 302.589,37 89.420,65 9.241,20 203.927,51 12.308.947,48 12.308.947,48
2011**) [5] 6.120.732,91 2.549.383,06 793.847,68 2.433.238,44 85.312,52 258.951,21 350.726,41 0,00 0,00 350.726,41 336.037,93 0,00 0,00 0,00 336.037,93 265.626,99 920,18 18.285,47 28.446,50 6.269,53 16.002,68 486,58 0,00 0,00 54.791,78 52.881,14 0,00 1.910,64 338.276,71 4.090.273,94 4.079.570,17 541,22 10.162,54 312.657,93 249.701,03 13.236,38 207.491,07 0,00 0,00 0,00 28.973,58 62.956,91 47.577,39 15.379,51 623.857,03 10.868,37 118.512,43 43.703,97 398.843,56 51.928,70 1.557.651,25 1.210.543,12 1.210.543,12 0,00 347.108,13 98.560,91 10.553,88 237.993,34 13.785.005,89 13.785.005,89
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
62
Lampiran 2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011 (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA [1] 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
2008 [2] 2.539.330,66 1.125.377,87 303.433,24 1.003.252,59 21.747,35 85.519,60 126.268,30 0,00 0,00 126.268,30 176.557,21 0,00 0,00 0,00 176.557,21 141.902,08 489,05 8.772,98 12.539,37 3.228,85 9.347,78 277,11 0,00 0,00 18.535,71 17.845,29 0,00 690,42 96.845,49 1.245.523,96 1.242.288,25 228,84 3.006,88 117.322,66 92.089,29 6.005,99 72.139,56 0,00 0,00 0,00 13.943,75 25.233,37 18.721,25 6.512,12 282.233,89 4.563,24 54.091,66 19.081,35 178.874,68 25.622,96 524.324,70 374.805,24 374.805,24 0,00 149.519,46 41.354,43 3.496,77 104.668,25 5.126.942,58 5.126.942,58
2009 [3] 2.633.697,46 1.212.319,03 302.849,17 1.015.558,86 15.351,61 87.618,79 132.605,01 0,00 0,00 132.605,01 181.972,72 0,00 0,00 0,00 181.972,72 146.235,53 507,40 8.986,82 12.974,29 3.320,52 9.658,72 289,43 0,00 0,00 20.001,26 19.270,72 0,00 730,54 102.597,66 1.346.195,00 1.342.744,64 230,50 3.219,86 125.229,43 97.462,21 6.354,39 76.322,37 0,00 0,00 0,00 14.785,46 27.767,22 20.740,10 7.027,12 298.258,68 4.816,88 57.449,17 20.982,00 187.494,42 27.516,22 552.200,17 381.314,18 381.314,18 0,00 170.885,98 43.594,43 3.607,31 123.684,24 5.392.757,37 5.392.757,37
2010*) [4] 2.711.102,08 1.269.540,49 302.154,08 1.029.527,92 18.896,25 90.983,35 143.141,47 0,00 0,00 143.141,47 189.438,40 0,00 0,00 0,00 189.438,40 152.645,32 529,07 9.209,54 13.343,71 3.399,92 10.010,18 300,67 0,00 0,00 21.562,43 20.788,65 0,00 773,78 114.242,49 1.494.030,86 1.490.306,97 231,94 3.491,95 134.204,89 103.308,79 6.850,09 80.765,94 0,00 0,00 0,00 15.692,77 30.896,09 23.102,45 7.793,64 320.068,89 5.182,13 63.887,55 22.617,07 199.295,76 29.086,38 592.583,20 404.967,14 404.967,14 0,00 187.616,06 46.061,43 4.026,21 137.528,42 5.720.374,71 5.720.374,71
2011**) [5] 2.817.007,16 1.354.618,75 306.974,88 1.039.322,40 21.156,16 94.934,97 159.790,78 0,00 0,00 159.790,78 196.499,15 0,00 0,00 0,00 196.499,15 158.629,02 555,35 9.735,87 13.526,47 3.440,83 10.307,09 304,53 0,00 0,00 23.053,63 22.241,78 0,00 811,85 122.170,92 1.641.427,35 1.637.354,20 234,10 3.839,05 143.559,78 109.356,46 7.353,57 85.006,15 0,00 0,00 0,00 16.996,74 34.203,33 25.652,01 8.551,31 346.195,67 5.680,04 69.030,55 24.467,59 216.061,75 30.955,74 632.484,36 427.099,94 427.099,94 0,00 205.384,42 48.617,83 4.352,34 152.414,24 6.082.188,80 6.082.188,80
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
63
Lampiran 3. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*)
2011**)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
47,11 19,12 6,49 19,09 0,46 1,96 2,36 2,36 2,58 2,58 2,03 0,01 0,14 0,23 0,05 0,12 0,00 0,41 0,40 0,01 2,19 27,75 27,67 0,00 0,07 2,32 1,88 0,09 1,58 0,21 0,44 0,33 0,11 4,36 0,08 0,84 0,33 2,72 0,40 10,92 8,59 8,59 2,33 0,72 0,07 1,54 100,00 100,00
45,54 18,68 6,03 18,37 0,56 1,91 2,36 2,36 2,55 2,55 2,01 0,01 0,14 0,22 0,05 0,12 0,00 0,40 0,39 0,01 2,38 28,93 28,85 0,00 0,07 2,30 1,85 0,09 1,55 0,21 0,45 0,34 0,11 4,43 0,08 0,85 0,33 2,79 0,38 11,09 8,63 8,63 2,46 0,73 0,08 1,66 100,00 100,00
44,40 18,49 5,76 17,65 0,62 1,88 2,54 2,54 2,44 2,44 1,93 0,01 0,13 0,21 0,05 0,12 0,00 0,40 0,38 0,01 2,45 29,67 29,59 0,00 0,07 2,27 1,81 0,10 1,51 0,21 0,46 0,35 0,11 4,53 0,08 0,86 0,32 2,89 0,38 11,30 8,78 8,78 2,52 0,71 0,08 1,73 100,00 100,00
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
47,92 19,22 6,81 19,22 0,64 2,04 2,38 2,38 2,65 2,65 2,09 0,01 0,14 0,23 0,05 0,13 0,00 0,42 0,41 0,01 2,15 26,86 26,78 0,00 0,07 2,34 1,90 0,09 1,60 0,21 0,44 0,33 0,11 4,27 0,08 0,82 0,32 2,66 0,39 11,01 8,88 8,88 2,13 0,71 0,07 1,35 100,00 100,00
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
64
Lampiran 4. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Th. 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*)
2011**)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
48,84 22,48 5,62 18,83 0,28 1,62 2,46 2,46 3,37 3,37 2,71 0,01 0,17 0,24 0,06 0,18 0,01 0,37 0,36 0,01 1,90 24,96 24,90 0,00 0,06 2,32 1,81 0,12 1,42 0,27 0,51 0,38 0,13 5,53 0,09 1,07 0,39 3,48 0,51 10,24 7,07 7,07 3,17 0,81 0,07 2,29 100,00 100,00
47,39 22,19 5,28 18,00 0,33 1,59 2,50 2,50 3,31 3,31 2,67 0,01 0,16 0,23 0,06 0,17 0,01 0,38 0,36 0,01 2,00 26,12 26,05 0,00 0,06 2,35 1,81 0,12 1,41 0,27 0,54 0,40 0,14 5,60 0,09 1,12 0,40 3,48 0,51 10,36 7,08 7,08 3,28 0,81 0,07 2,40 100,00 100,00
46,32 22,27 5,05 17,09 0,35 1,56 2,63 2,63 3,23 3,23 2,61 0,01 0,16 0,22 0,06 0,17 0,01 0,38 0,37 0,01 2,01 26,99 26,92 0,00 0,06 2,36 1,80 0,12 1,40 0,28 0,56 0,42 0,14 5,69 0,09 1,13 0,40 3,55 0,51 10,40 7,02 7,02 3,38 0,80 0,07 2,51 100,00 100,00
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
49,53 21,95 5,92 19,57 0,42 1,67 2,46 2,46 3,44 3,44 2,77 0,01 0,17 0,24 0,06 0,18 0,01 0,36 0,35 0,01 1,89 24,29 24,23 0,00 0,06 2,29 1,80 0,12 1,41 0,27 0,49 0,37 0,13 5,50 0,09 1,06 0,37 3,49 0,50 10,23 7,31 7,31 2,92 0,81 0,07 2,04 100,00 100,00
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
65
Lampiran 5. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA [1] 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
2008 [2] 248,01 221,67 205,57 287,47 304,83 458,30 302,67 302,67 259,57 259,57 265,06 209,98 213,02 326,62 214,19 189,84 179,38 454,75 459,54 349,44 359,02 346,93 346,80 543,51 396,43 317,38 316,47 210,47 339,37 242,40 321,40 311,20 354,95 212,70 223,05 200,25 257,91 202,54 312,71 314,12 324,13 324,13 278,33 265,33 279,81 285,64 279,24 279,24
2009
2010*)
2011**)
[3]
[4]
[5]
270,24 244,37 217,10 316,48 241,69 489,36 331,39 331,39 279,83 279,83 285,34 229,95 233,39 354,46 228,80 203,92 197,21 497,43 502,31 390,01 404,41 397,28 397,15 571,79 447,41 348,27 347,01 238,65 370,92 268,62 353,77 344,88 383,05 240,85 247,02 224,91 298,00 229,83 350,70 345,34 347,71 347,71 336,87 297,26 307,77 360,92 309,46 309,46
292,01 266,86 225,42 340,44 331,67 531,96 371,81 371,81 309,41 309,41 316,27 256,85 261,55 381,67 248,40 225,45 217,69 542,67 547,50 436,39 492,63 462,99 462,88 603,02 507,13 386,44 381,80 276,80 406,20 299,05 406,74 396,51 440,43 273,60 278,39 256,63 331,08 263,35 378,78 392,10 390,53 390,53 397,70 335,22 372,86 434,52 345,93 345,93
318,84 295,94 241,13 366,37 411,20 586,80 448,21 448,21 331,24 331,24 338,77 282,64 286,97 403,36 259,87 240,14 227,93 598,04 603,42 479,72 568,42 531,81 531,68 632,21 583,75 426,32 418,38 320,56 441,98 336,63 461,01 454,24 483,27 312,77 321,58 289,72 358,21 305,65 415,94 447,29 444,79 444,79 456,21 369,48 425,82 507,11 387,41 387,41
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
66
Lampiran 6. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Th. 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA [1] 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
2008 [2] 132,28 130,64 92,17 151,06 104,82 193,79 161,36 161,36 174,04 174,04 180,98 150,21 137,68 177,80 133,83 140,28 129,81 202,31 203,63 173,35 162,73 161,94 161,90 267,30 172,72 159,97 154,30 145,45 153,66 162,01 184,77 178,74 204,63 141,50 135,02 132,23 156,40 137,08 205,24 150,56 137,72 137,72 196,52 155,03 141,09 223,02 144,09 144,09
2009
2010*)
2011**)
[3]
[4]
[5]
137,19 140,73 91,99 152,91 73,99 198,55 169,46 169,46 179,38 179,38 186,50 155,85 141,04 183,97 137,63 144,94 135,58 218,31 219,89 183,42 172,40 175,03 175,00 269,25 184,95 170,76 163,30 153,89 162,57 171,79 203,33 198,02 220,81 149,53 142,53 140,44 171,98 143,69 220,40 158,57 140,11 140,11 224,60 163,43 145,55 263,54 151,56 151,56
141,22 147,37 91,78 155,01 91,08 206,17 182,93 182,93 186,73 186,73 194,68 162,51 144,54 189,21 140,92 150,22 140,84 235,35 237,22 194,28 191,97 194,25 194,23 270,93 200,58 182,99 173,10 165,90 172,04 182,33 226,24 220,57 244,90 160,47 153,33 156,18 185,38 152,73 232,98 170,16 148,80 148,80 246,59 172,67 162,45 293,04 160,76 160,76
146,74 157,25 93,24 156,49 101,97 215,13 204,20 204,20 193,69 193,69 202,31 170,58 152,80 191,80 142,62 154,67 142,65 251,62 253,80 203,84 205,29 213,41 213,39 273,46 220,52 195,75 183,23 178,09 181,07 197,48 250,46 244,91 268,71 173,57 168,07 168,75 200,54 165,58 247,95 181,62 156,93 156,93 269,94 182,26 175,61 324,76 170,93 170,93
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
67
Lampiran 7. Indeks Berantai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Th. 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA [1] 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
2008 [2] 112,45 115,59 103,76 112,80 104,42 114,52 111,44 111,44 113,27 113,27 113,59 111,76 113,77 112,71 110,86 109,91 111,22 109,52 109,51 109,80 116,19 116,02 116,03 106,73 115,00 108,86 108,99 109,28 108,71 111,05 108,29 106,01 115,45 112,85 112,29 111,87 114,74 113,09 111,97 120,67 121,52 121,52 117,27 113,64 108,52 119,79 114,24 114,24
2009
2010*)
2011**)
[3]
[4]
[5]
108,96 110,24 105,61 110,09 79,29 106,78 109,49 109,49 107,81 107,81 107,65 109,51 109,56 108,52 106,82 107,41 109,94 109,38 109,31 111,61 112,64 114,51 114,52 105,20 112,86 109,73 109,65 113,39 109,30 110,82 110,07 110,82 107,91 113,23 110,75 112,31 115,54 113,47 112,15 109,94 107,28 107,28 121,03 112,03 109,99 126,36 110,82 110,82
108,05 109,21 103,83 107,57 137,23 108,71 112,20 112,20 110,57 110,57 110,84 111,70 112,07 107,68 108,56 110,56 110,39 109,09 109,00 111,89 121,81 116,54 116,55 105,46 113,35 110,96 110,02 115,99 109,51 111,33 114,97 114,97 114,98 113,60 112,70 114,11 111,10 114,59 108,01 113,54 112,31 112,31 118,06 112,77 121,15 120,39 111,78 111,78
109,19 110,90 106,97 107,62 123,98 110,31 120,55 120,55 107,06 107,06 107,11 110,04 109,72 105,68 104,62 106,52 104,70 110,20 110,21 109,93 115,39 114,86 114,86 104,84 115,11 110,32 109,58 115,81 108,81 112,57 113,34 114,56 109,73 114,32 115,52 112,89 108,19 116,06 109,81 114,08 113,89 113,89 114,71 110,22 114,20 116,70 111,99 111,99
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
68
Lampiran 8. Indeks Berantai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Th. 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*)
2011**)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
104,41 107,09 96,77 104,40 91,58 102,96 105,06 105,06 106,49 106,49 106,84 105,02 105,85 106,18 105,04 103,02 104,55 107,87 108,02 104,22 106,67 108,27 108,27 101,02 106,98 106,35 105,98 105,97 105,92 106,28 107,75 105,72 114,03 106,56 105,37 105,56 107,31 106,78 106,82 108,56 107,65 107,65 110,93 105,92 103,73 113,31 106,04 106,04
103,72 107,73 99,81 101,23 70,59 102,45 105,02 105,02 103,07 103,07 103,05 103,75 102,44 103,47 102,84 103,33 104,45 107,91 107,99 105,81 105,94 108,08 108,09 100,73 107,08 106,74 105,83 105,80 105,80 106,04 110,04 110,78 107,91 105,68 105,56 106,21 109,96 104,82 107,39 105,32 101,74 101,74 114,29 105,42 103,16 118,17 105,18 105,18
102,94 104,72 99,77 101,38 123,09 103,84 107,95 107,95 104,10 104,10 104,38 104,27 102,48 102,85 102,39 103,64 103,88 107,81 107,88 105,92 111,35 110,98 110,99 100,62 108,45 107,17 106,00 107,80 105,82 106,14 111,27 111,39 110,91 107,31 107,58 111,21 107,79 106,29 105,71 107,31 106,20 106,20 109,79 105,66 111,61 111,19 106,08 106,08
103,91 106,70 101,60 100,95 111,96 104,34 111,63 111,63 103,73 103,73 103,92 104,97 105,72 101,37 101,20 102,97 101,28 106,92 106,99 104,92 106,94 109,87 109,87 100,93 109,94 106,97 105,85 107,35 105,25 108,31 110,70 111,04 109,72 108,16 109,61 108,05 108,18 108,41 106,43 106,73 105,47 105,47 109,47 105,55 108,10 110,82 106,33 106,33
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
69
Lampiran 9. Pertumbuhan PDRB Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*)
2011**)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
4,41 7,09 -3,23 4,40 -8,42 2,96 5,06 0,00 0,00 5,06 6,49 0,00 0,00 0,00 6,49 6,84 5,02 5,85 6,18 5,04 3,02 4,55 0,00 0,00 7,87 8,02 0,00 4,22 6,67 8,27 8,27 1,02 6,98 6,35 5,98 5,97 5,92 0,00 0,00 0,00 6,28 7,75 5,72 14,03 6,56 5,37 5,56 7,31 6,78 6,82 8,56 7,65 7,65 0,00 10,93 5,92 3,73 13,31 6,04 6,04
3,72 7,73 -0,19 1,23 -29,41 2,45 5,02 0,00 0,00 5,02 3,07 0,00 0,00 0,00 3,07 3,05 3,75 2,44 3,47 2,84 3,33 4,45 0,00 0,00 7,91 7,99 0,00 5,81 5,94 8,08 8,09 0,73 7,08 6,74 5,83 5,80 5,80 0,00 0,00 0,00 6,04 10,04 10,78 7,91 5,68 5,56 6,21 9,96 4,82 7,39 5,32 1,74 1,74 0,00 14,29 5,42 3,16 18,17 5,18 5,18
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
2,94 4,72 -0,23 1,38 23,09 3,84 7,95 0,00 0,00 7,95 4,10 0,00 0,00 0,00 4,10 4,38 4,27 2,48 2,85 2,39 3,64 3,88 0,00 0,00 7,81 7,88 0,00 5,92 11,35 10,98 10,99 0,62 8,45 7,17 6,00 7,80 5,82 0,00 0,00 0,00 6,14 11,27 11,39 10,91 7,31 7,58 11,21 7,79 6,29 5,71 7,31 6,20 6,20 0,00 9,79 5,66 11,61 11,19 6,08 6,08
3,91 6,70 1,60 0,95 11,96 4,34 11,63 0,00 0,00 11,63 3,73 0,00 0,00 0,00 3,73 3,92 4,97 5,72 1,37 1,20 2,97 1,28 0,00 0,00 6,92 6,99 0,00 4,92 6,94 9,87 9,87 0,93 9,94 6,97 5,85 7,35 5,25 0,00 0,00 0,00 8,31 10,70 11,04 9,72 8,16 9,61 8,05 8,18 8,41 6,43 6,73 5,47 5,47 0,00 9,47 5,55 8,10 10,82 6,33 6,33
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
70
Lampiran 10. Indeks Harga Implisit PDRB Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA [1] 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
2008 [2] 187,50 169,69 223,04 190,31 290,81 236,49 187,57 187,57 149,14 149,14 146,46 139,79 154,72 183,70 160,04 135,33 138,19 224,78 225,67 201,58 220,62 214,24 214,20 203,33 229,52 198,40 205,10 144,70 220,85 149,62 173,94 174,11 173,46 150,32 165,20 151,44 164,90 147,76 152,37 208,63 235,36 235,36 141,63 171,15 198,33 128,08 193,80 193,80
2009
2010*)
2011**)
[3]
[4]
[5]
196,98 173,64 236,00 206,97 326,64 246,47 195,56 195,56 156,00 156,00 153,00 147,55 165,48 192,67 166,24 140,69 145,46 227,86 228,43 212,63 234,58 226,98 226,95 212,37 241,91 203,96 212,50 155,08 228,15 156,37 173,99 174,17 173,47 161,07 173,32 160,14 173,28 159,95 159,12 217,79 248,18 248,18 149,99 181,89 211,46 136,95 204,19 204,19
206,77 181,08 245,62 219,62 364,16 258,01 203,26 203,26 165,69 165,69 162,46 158,05 180,96 201,72 176,26 150,09 154,56 230,58 230,80 224,62 256,62 238,35 238,32 222,57 252,83 211,18 220,57 166,85 236,11 164,02 179,78 179,76 179,84 170,50 181,56 164,32 178,60 172,43 162,58 230,42 262,46 262,46 161,28 194,13 229,53 148,28 215,18 215,18
217,28 188,20 258,60 234,12 403,25 272,77 219,49 219,49 171,01 171,01 167,45 165,69 187,82 210,30 182,21 155,26 159,78 237,67 237,76 235,34 276,89 249,19 249,16 231,19 264,71 217,79 228,34 180,00 244,09 170,47 184,07 185,47 179,85 180,20 191,34 171,68 178,62 184,60 167,75 246,28 283,43 283,43 169,00 202,73 242,49 156,15 226,65 226,65
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
71
Lampiran 11. Inflasi PDRB Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011(Persen) LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*)
2011**)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas 1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair b. Industri Tanpa Migas 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 7. Logam Dasar Besi & Baja 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9. Barang lainnya 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Kabupaten Blitar Dengan Migas PDRB Kabupaten Blitar Tanpa Migas
7,70 7,93 7,22 8,04 14,02 11,23 6,07 6,07 6,37 6,37 6,32 6,42 7,48 6,15 5,53 6,69 6,38 1,52 1,38 5,35 8,92 7,16 7,16 5,65 7,49 2,36 2,84 3,13 2,64 4,49 0,50 0,27 1,24 5,91 6,56 5,98 6,93 5,91 4,82 11,15 12,88 12,88 5,71 7,29 4,61 5,72 7,73 7,73
5,06 2,33 5,81 8,76 12,32 4,22 4,26 4,26 4,60 4,60 4,46 5,55 6,95 4,88 3,87 3,96 5,26 1,37 1,22 5,48 6,33 5,95 5,95 4,44 5,40 2,80 3,61 7,17 3,31 4,51 0,03 0,04 0,01 7,15 4,92 5,75 5,08 8,26 4,43 4,39 5,44 5,44 5,90 6,28 6,62 6,93 5,36 5,36
4,97 4,28 4,07 6,11 11,49 4,69 3,94 3,94 6,21 6,21 6,19 7,12 9,36 4,69 6,03 6,68 6,26 1,20 1,04 5,64 9,40 5,01 5,01 4,81 4,52 3,54 3,80 7,59 3,49 4,89 3,33 3,21 3,67 5,86 4,75 2,61 3,07 7,80 2,18 5,80 5,75 5,75 7,53 6,73 8,54 8,27 5,38 5,38
5,08 3,93 5,29 6,60 10,73 5,72 7,99 7,99 3,21 3,21 3,07 4,83 3,79 4,26 3,37 3,45 3,38 3,08 3,01 4,77 7,90 4,55 4,55 3,87 4,70 3,13 3,52 7,88 3,38 3,93 2,38 3,18 0,01 5,69 5,39 4,48 0,01 7,06 3,18 6,88 7,99 7,99 4,79 4,43 5,65 5,31 5,33 5,33
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
PDRB Kabupaten Blitar 2012
72
Lampiran 12. Agregrat PDRB Di Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2011 LAPANGAN USAHA
2008
2009
2010*)
2011**)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
1.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
9.935.944,23
11.011.362,01
12.308.947,48
13.785.005,89
2.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 (Juta Rupiah)
5.126.942,58
5.392.757,37
5.720.374,71
6.082.188,80
3.
Penduduk Tengah Tahun (Jiwa)
1.107.663
1.112.395
1.116.639
1.122.922
4.
PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rupiah)
8.970.186,99
9.898.787,76
11.023.211,15
12.276.013,73
5.
PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 (Rupiah)
4.628.612,29
4.847.879,91
5.122.850,54
5.416.394,73
6.
Indeks Berantai Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)
114,24
110,82
111,78
111,99
7.
Indeks Berantai Atas Dasar Harga Konstan Th. 2000 (Persen)
106,04
105,18
106,08
106,33
8.
Pertumbuhan PDRB (Persen)
6,04
5,18
6,08
6,33
9.
Indeks Harga Implisit (Persen)
193,80
204,19
215,18
226,65
7,73
5,36
5,38
5,33
10. Inflasit (Persen)
Keterangan : *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara
Sumber Data : BPS Kabupaten Blitar
PDRB Kabupaten Blitar 2012
73
PDRB Kabupaten Blitar 2012
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR Jl. Brigjen Katamso No. 5 Blitar Telp. : (0342) 801474, 803361 Email :
[email protected]
74