PENGAJARAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS PADA ANAK PAUD NON-FORMAL DI KELURAHAN ROWOSARI, KECAMATAN TEMBALANG, SEMARANG MELALUI METODE GLENN DOMAN:
SEBUAH PENELITIAN R&D Ngasbun Egar, A.B. Prabowo K.A, Siti Musarokah, Fitri Yulianti IKIP PGRI Semarang
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui permasalahan yang muncul dalam KBM membaca di PAUD, (2) mengetahui penerapan media LDR (Lihat, Dengar, Rasakan) dalam mengajarkan kosa kata Bahasa Inggris (English Vocabulary) pada anak, dan (3) mendapatkan hasil yang akurat tentang penerapan media LDR dalam pengajaran membaca bagi anak PAUD. Penelitian ini adalah penelitian R&D (Research and Development) yang terdiri dari 3 langkah, yaitu: (1) Analisis Kebutuhan (Eksploration), (2) Pengembangan Produk (Developing of Products), dan (3) Pengujian (Testing). Subjek penelitian ini adalah siswa PAUD non-formal Nusa Indah (kelompok eksperimen) dan siswa PAUD Anggrek Putih (kelompok kontrol) di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang. Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Dari analisis data ditemukan adanya perubahan secara signifikan terhadap pencapaian hasil belajar membaca kosakata bahasa Inggris pada anak di setiap tahapnya. Oleh karena itu, media LDR (modifikasi metode Glenn Doman) efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini. Kata Kunci: metode Glenn Doman, media LDR, pengajaran bahasa Inggris, siswa Play Group BSTRACT This study aims at (1) finding out the problems in teaching reading at Play Group, (2) finding out the application of LDR media in teaching English vocabulary to young learners, and (3) obtaining accurate results on the application of LDR (See, Listen, Memorize) media (modification of Glenn Doman method) in teaching reading to young learners applied to Play Group students. This is R & D (Research and Development) consists of three steps: (1) Exploration, (2) Developing Products, and (3) Testing. The subjects of the study were students of non-formal Play Group of Nusa Indah (the experimental group) and Anggrek Putih (the control group) in Rowosari, Tembalang District, Semarang. The instruments used in this study were test and observation sheet. The data were collected by recording children’s vocabulary on each stage. Based on the data analysis, there are significant changes to the achievement of the students’ learning outcomes of English vocabulary on each stage. Therefore, the LDR media was effective to improve the reading ability of young learners/children. Keywords: Glenn Doman method, LDR media, teaching English, Play Group students
1
PENDAHULUAN Setiap pembelajar bahasa perlu untuk menguasai empat kemampuan berbahasa secara urut, mulai dari menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Orang tersebut mengawali proses panjang perjalanannya dari kemampuan menyimak (listening). Namun, di dalam sebuah artikel menyebutkan bahwa membaca (reading) merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua makhluk hidup di dunia. Hampir semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Dari hasil penelitian yang sama disebutkan bahwa anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, mampu membaca sebuah kalimat ketika berusia dua tahun, dan akhirnya mampu membaca sebuah buku ketika berusia tiga tahun. Sebuah tim ahli dunia yang terdiri dari dokter, spesialis membaca, ahli bedah otak, dan psikolog mengadakan penelitian di tahun 1961 tentang perkembangan otak anak-anak. Menurut hasil penelitian tersebut, anak yang mengalami cidera otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau bahkan lebih muda lagi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa diperkirakan ada sesuatu yang salah pada anak-anak sehat jika di usia ini mereka belum bisa membaca dengan lancar, baik “kesalahan” secara mental ataupun fisik. Anak-anak di usia mereka yang masih belia membutuhkan cara khusus untuk dapat mengenali dunia. Keistimewaan ini pula lah yang dapat diterapkan ketika balita mungil nan lucu ini belajar membaca. Untuk dapat mengajarkan keterampilan membaca pada anak, khususnya anak balita, diperlukan sebuah perlakuan khusus (special treatment) yang unik, menyenangkan, namun berhasil bagi anak-anak. Tak jarang orang tua melakukan beragam cara untuk membekali hal-hal terbaik bagi putraputrinya, termasuk bekal membaca. Ada banyak metode yang dilakukan dalam mengajar membaca pada anak. Metode belajar membaca dengan cara konvensional yang memulai pelajaran membaca dengan memperkenalkan abjad yang tidak punya arti bila berdiri sendiri-sendiri masih tetap digunakan hingga kini. Namun perlu menjadi catatan bagi orang tua dan juga pengajar di Pos PAUD, baik formal ataupun non-formal bahwa membaca bukanlah tolok ukur keberhasilan pendidikan anak usia dini di PAUD, karena di usia ini mereka masih “disibukkan” dengan aktivitas bermain dalam semakin mengenali diri dan lingkungan mereka. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertantang untuk membuktikan keberhasilan metode Glenn Doman yang menurut banyak pihak diakui sebagai sebuah metode pengajaran membaca yang praktis namun efisien bagi balita. Hal ini dikarenakan dalam metode ini anak-anak diajari dalam suasana santai, tenang, menyenangkan, sehingga hasil yang dicapai dapat benar-benar maksimal namun tidak memberi rasa bosan pada pembelajar muda ini (Aulia, 2011). Untuk menerapkan metode ini dalam pembelajaran, anak tidak diajarkan membaca abjad, tetapi mereka diajarkan membaca kata dengan cara melihat kata tersebut tanpa mengucapkannya. Dalam metode ini ada beberapa tahap pengajaran yang harus dilalui yaitu: Tahap I (Latihan Perbedaan Penglihatan/ Vision Differ), Tahap II (Pengenalan Diri/Self-Introduction), dan Tahap III (Rumahku/My House & Family). Permasalahan dan Kebutuan di Masyarakat (Need Analysis) yang mendasari pelaksanaan penelitian ini adalah masih kurang efektif dan kurang efisiennya penggunaan metode dan media belajar membaca bagi anak serta menilik hasil penelitian serupa di tahun 2011 yang telah dilaksankan oleh tim peneliti terdahulu dari IKIP PGRI Semarang yang salah satu anggotanya pernah terlibat di dalamnya. Di dalam penelitian ini, peneliti mengambil populasi yang juga menjadi sampel dari murid-murid PAUD Nusa Indah di Kelurahan Rowosari, Tembalang, 2
Semarang. Selama ini anak diajarkan untuk membaca dengan cara konvensional, yaitu dengan belajar menghafal abjad yang tidak bermakna, selanjutnya belajar mengeja kata dari pelafalan per suku kata, dan selanjutnya kata menjadi frasa dan kalimat. Cara lama ini membutuhkan waktu yang sangat lama, dan sering kali menjadi tidak efisien karena anak didik harus hafal abjad terlebih dahulu sebelum dapat merangkai menjadi kata. Dari permasalahan di atas, peneliti mengembangkan media (Developing) Glenn Doman menjadi media baru bernama “LDR [Lihat, Dengar, Rekam]”. Untuk menguji validitas dari media baru ini, peneliti melaksanakan tes (Testing) kepada para ahli untuk memperkuat hasil penemuan penelitian yang dilaksankan ini yang selanjutnya dilaksanakan uji materi kepada murid-murid PAUD Nusa Indah Kelurahan Rowosari, Tembalang, Semarang. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Apa sajakah permasalahanpermasalahan yang muncul dalam Kegiatan Belajar Mengajar membaca di PAUD Nussa Indah, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang? (2) Bagaimanakah pengembangan media “LDR” yang dimodifikasi dari metode Glenn Doman dalam kegiatan pembelajaran pengenalan kosa kata Bahasa Inggris (English Vocabulary) kepada anak?, dan (3) Apakah media LDR mampu meningkatkan kemampuan membaca anak? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul dalam KBM membaca di PAUD, (2) untuk mengetahui penerapan media LDR (modifikasi metode Glenn Doman) dalam mengajarkan kosa kata Bahasa Inggris (English Vocabulary) pada anak, dan (3) untuk mendapatkan hasil yang akurat tentang penerapan media LDR (modifikasi metode Glenn Doman) dalam pengajaran membaca bagi anak PAUD. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk mendapatkan data kuantitatif dalam ranah penelitian pendekatan R&D (Research and Development) untuk menghasilkan dan menganalisis efektivitas hal-hal baru. R&D dalam bidang pendidikan, "produk" diuji melalui kegiatan eksperimen dengan membandingkan efektivitas dan efisiensi (Arsyad, 2011: 302). Metode R & D dalam pendidikan terdiri dari 3 langkah: 1). Analisis Kebutuhan (Need Analysis/ Eksploration), 2). Pengembangan Produk (Developing Products), dan 3). Pengujian (Testing). Langkah-langkah tersebut menjadi pernyataan-pernyataan penelitian yang akan dieksplorasi lebih dengan melakukan kegiatan penelitian. Tahapan penelitian ini dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut: Skema 1 tahapan penelitian R&D Eksplorasi
Pengembangan Produk (media LDR)
Uji coba (media LDR)
Populasi dari penelitian ini adalah 2 titik PAUD non-formal yang menjadi kelompok Kontrol dan kelompok Eksperimen. Sedangkan sampelnya adalah seluruh anak murid PAUD non-formal Nusa Indah di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke-1 Juli – Minggu ke-1 Agustus 2012 (5 minggu) bertempat di PAUD non-formal di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang. Arikunto (1993) menyatakan bahwa instrumen pengumpulan data dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: tes dan bukan tes (dokumentasi). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen tes berupa data rekam perkembangan penguasaan kosa kata baru oleh anak Pos PAUD 3
Formal Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang setelah menerima media LDR, modifikasi Glenn Doman sebagai data penelitian dan lembar observasi untuk mencatat proses KBM yang dilakukan guru dan siswa. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Peneliti merekam jumlah kosakata baru yang disampaikan kepada murid. (2) Di akhir setiap tahapan, peneliti merekam prosentase penguasaan kosa kata yang dipelajari oleh setiap murid. Data yang telah diperoleh akan diolah menjadi data siap saji dengan bentuk analisis dengan rumus sederhana sebagai berikut: : mean (rata-rata) x x : total prosentase pencapaian belajar murid x x= N N : total sampel peneliti HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam Kegiatan Belajar Mengajar membaca di PAUD Pada tahap eksplorasi, masalah yang muncul adalah (a) guru yang tidak mampu melafalkan kosakata bahasa Inggris dengan tepat, (b) guru terjebak konsep mengajar anak hanya bermain, (c) siswa hanya fokus pada permainan yang tersedia di ruang kelas atau game yang diberikan guru sehingga siswa terkesan menunggu game berikutnya segera diberikan, (d) siswa masih suka ditunggui orang tuanya saat KBM bahkan orang tua siswa masuk ke ruang kelas agar anaknya tidak menangis, (e) jadwal belajar di PAUD yang dilaksanakan hanya 2 kali dalam seminggu membuat siswa kurang intensif dalam menerima pelajaran dengan menggunakan metode Glenn Doman, dan (f) jumlah siswa dalam kelas yang cukup besar (lebih dari 20 siswa) membuat siswa kurang maksimal untuk menyerap materi yang diberikan oleh guru. 2. Penerapan Media LDR (Modifikasi Kartu Glenn Doman) dalam kegiatan pembelajaran kosa kata Bahasa Inggris (English Vocabulary) kepada anak Pada tahap pengembangan (developing), sebagaimana telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya, peneliti membuat modifikasi media yang terinspirasi dari metode Glenn Doman dalam pengajaran bahasa Inggris di PAUD. Modifikasi yang kami kembangkan ini dinamai “media LDR (Lihat, Dengar, dan Rekam)” sebagai berikut: Gambar 1 Media LDR
Media LDR (Lihat, Dengar, dan Rekam) kemudian diterapkan di Pos PAUD Nusa Indah Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang dimana dalam setiap pertemuan murid-murid mempelajari 5 kosa kata baru dengan cara meLihat kata pada kartu kata (flash card) yang ditunjukkan guru sambil menDengarkan guru melafalkan kata-kata tersebut dan tanpa menirukan kata tersebut anak meRekam dalam ingatan dalam waktu ±@3 detik, diulang 4
sebanyak 3 kali dalam 1 putaran dan akan diulang lagi 3x putaran yakni di awal proses belajar mengajar, sebelum istirahat, dan sebelum proses pembelajaran berakhir. Media ini diterapkan dalam 3 dimana setiap tahapnya anak diajarkan 10 kata. Di akhir penelitian, total kartu kata yang diajarkan adalah 30 kata. 3. Peningkatan kemampuan membaca anak menggunakan Modifikasi Kartu Glenn Doman (media LDR) Dari analisis data, hasil kemampuan membaca siswa dari kelompok kontrol dibandingkan dengan hasil kemampuan membaca siswa dari kelompok ekperimen (tahap 3) menunjukkan bahwa kelompok kontrol lebih rendah hasilnya dibanding kelompok ekperimen, yakni 42% dari 30 kosakata bisa dikuasai anak. Dalam hal ini kelompok kontrol tidak menggunakan media LDR (modifikasi metode Glenn Doman) sedangkan kelompok eksperimen menggunakan media LDR. Lagipula, pengajaran di kelompok eksperimen menggunakan media LDR disetiap tahapnya penguasaan kosakata anak meningkat secara signifikan. Pada tahap 1 dari 10 kosakata bahasa Inggris yang diberikan, anak hanya bisa menguasai 40%-nya. Pada tahap 2 penguasaan kosakata anak bertambah; dari 20 kata yang diajarkan anak mampu menguasainya hingga 60%-nya. Dan di tahap 3, 70% dari 30 kosakata bisa dikuasai anak. Oleh karena itu, media LDR, modifikasi metode Glenn Doman lebih efektif digunakan dalam pembelajaran di PAUD. Pembahasan Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang di lakukan di dua POS PAUD di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang (PAUD Nusa Indah dan Anggrek Putih). PAUD Nusa Indah sebagai kelompok ekperimen dan PAUD Anggrek Putih sebagai kelompok kontrol. Karena penelitian ini adalah jenis penelitian R&D, maka ada tiga tahapan dilakukan, yakni 1) Analisis Kebutuhan (Need Analysis/ Eksploration), 2) Pengembangan Produk (Developing Products), dan 3) Pengujian (Testing). Pada tahap eksplorasi, masalah yang muncul adalah (a) guru yang tidak mampu melafalkan kosakata bahasa Inggris dengan tepat, (b) guru terjebak konsep mengajar anak hanya bermain, (c) siswa hanya fokus pada permainan yang tersedia di ruang kelas atau game yang diberikan guru sehingga siswa terkesan menunggu game berikutnya segera diberikan, (d) siswa masih suka ditunggui orang tuanya saat KBM bahkan orang tua siswa masuk ke ruang kelas agar anaknya tidak menangis, (e) jadwal belajar di PAUD yang dilaksanakan hanya 2 kali dalam seminggu membuat siswa kurang intensif dalam menerima pelajaran dengan menggunakan metode Glenn Doman, dan (f) jumlah siswa dalam kelas yang cukup besar (27 siswa) membuat siswa kurang maksimal untuk menyerap materi yang diberikan oleh guru. Pada tahap pengembangan (developing), peneliti membuat “media LDR (Lihat, Dengar, dan Rekam)”, modifikasi media yang terinspirasi dari metode Glenn Doman untuk digunakan dalam pengajaran bahasa Inggris di PAUD Nusa Indah sebagai kelompok eksperimen. Pada tahap pengujian (testing), terjadi peningkatan penguasaan kosakata anak disetiap tahapnya dengan menggunakan media LDR (modifikasi metode Glenn Doman. Pada tahap 1 dari 10 kosakata bahasa Inggris yang diberikan, anak hanya bisa menguasai 40%-nya. Pada tahap 2 penguasaan kosakata anak bertambah; dari 20 kata yang diajarkan anak mampu menguasainya hingga 60%-nya. Dan di tahap 3, 70% dari 30 kosakata bisa dikuasai anak. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ini dapat diterima, yakni media LDR (modifikasi metode Glenn Doman) efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini 5
dan adanya perubahan signifikan terhadap pencapaian hasil belajar membaca pada anak usia dini dengan menggunakan Media LDR (modifikasi metode Glenn Doman) SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa: 1. Beberapa masalah muncul sebelum media LDR, modifikasi metode Glenn Doman, diaplikasikan yakni (a) guru yang tidak mampu melafalkan kosakata bahasa Inggris dengan tepat, (b) guru terjebak konsep mengajar anak hanya bermain, (c) siswa hanya fokus pada permainan yang tersedia di ruang kelas atau game yang diberikan guru sehingga siswa terkesan menunggu game berikutnya segera diberikan, (d) siswa masih suka ditunggui orang tuanya saat KBM bahkan orang tua siswa masuk ke ruang kelas agar anaknya tidak menangis, (e) jadwal belajar di PAUD yang dilaksanakan hanya 2 kali dalam seminggu membuat siswa kurang intensif dalam menerima pelajaran dengan menggunakan metode Glenn Doman, dan (f) jumlah siswa dalam kelas yang cukup besar (27 siswa) membuat siswa kurang maksimal untuk menyerap materi yang diberikan oleh guru. 2. Hasil kemampuan membaca siswa dari kelompok kontrol dibandingkan dengan hasil kemampuan membaca siswa dari kelompok ekperimen (tahap 3) menunjukkan bahwa kelompok kontrol lebih rendah hasilnya dibanding kelompok ekperimen. Oleh karena itu, media LDR, modifikasi metode Glenn Doman lebih efektif digunakan dalam pembelajaran di PAUD. 3. Pernyataan di atas diperkuat dengan hasil penghitungan skor rata-rata penguasaan kosakata bahasa Inggris dari kelompok kontrol sebesar 42% dan kelompok ekperimen sebesar 70%. Saran 1. Dalam pengajaran bahasa Inggris di tingkat PAUD, guru sebaiknya mengajarkan kemampuan membaca kata secara bertahap, dari mulai kata yang sederhana sampai yang rumit/panjang. 2. Penyampaian informasi kepada anak sebaiknya menggunakan pendekatan personal atau kasih sayang (melibatkan perasaan sayang terhadap anak). 3. Penggunaan media sebaiknya menarik dan sederhana untuk pengajaran anak usia dini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press Aulia. 2011. Mengajarkan Balita Anda Membaca. Yogyakarta: Intan Media Prasetyo, Agung dkk. 2011. Analisisn Kemampuan Penguasaan Kosakata Baru pada Anak POS PAUD Non-Formal Mutiara Semarang melalui Metode Glenn Doman. Scoot, Wendy A. and Lisbeth H. Ytreberg. 1993. Teaching English to Children. New York: Longman Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta http://dranak.blogspot.com/2006/06/mengajar-bayi-anda-membaca-metode.html[diunduh pada 21 Mei 2011]
6
LAMPIRAN Table 1 Penguasaan Kosakata Siswa PAUD (Kelompok Kontrol) NO
KODE SISWA
HASIL PENGUASAAN KOSAKATA
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27
14 16 13 19 14 13 16 10 11 8 12 14 12 10 11 9 10 10 12 14 19 17 10 12 9 10 14 339
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Jumlah kata Rata-rata
12,55
Rata-rata penguasaan kata Prosentase
13 42%
Tabel 2 Peningkatan Penguasaan Kosakata Siswa PAUD Nusa Indah (Kelompok Eksperimen) NO
KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8
HASIL PENGUASAAN KOSAKATA TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 (1-10 KATA) (1-20 KATA) (1-30 KATA) 5 14 20 4 11 21 2 6 15 6 13 24 4 10 23 3 7 14 6 12 23 4 15 25 7
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27
3 5 3 8 6 5 2 2 6 3 4 4 5 6 3 3 2 4 2
13 14 7 15 15 15 7 8 16 12 15 14 16 14 11 12 14 16 15
19 24 18 23 24 22 19 21 24 19 23 20 22 21 23 22 20 25 22
Jumlah kata
110
337
576
Rata-rata
4,07
12,48
21,33
4
12
21
40%
60%
70%
Rata-rata penguasaan kata Prosentase
8
