SEBUAH LAGU BISA MELUNTURKAN FUNGSI PANCASILA BAGI MASYARAKAT BANYUWANGI
DISUSUN OLEH:
JULIAR ALSI PERDANA 11.11.5083 UNTUK MEMENUHI SALAH SATU MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
DAFTAR ISI BAB I. A.Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah BAB II. A.Pendekatan Historis 1. Tentang Genjer-Genjer 2. Sejarah Lagu Genjer-Genjer 3. Lirik Lagu Genjer-Genjer 4. Unsur Kekuatan PKI 5. Bung Karno Masuk Angin 6. Unsur PKI Di Banyuwangi 7. Fungsi Pancasila
B. Pembahasan BAB III. A.Kesimpulan
BAB I Latar Belakang Masalah Sebagai suatu system filsafat, pancasila mempunyai nilai kedudukan dan peran utama sebagai dasar filsafat Negara.Dengan kedudukannya seperti, Pancasila merupakan tujuan Negara sebagai tujuan hidup bersama. Konsekuensi nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam keadilan bersama meliputi: 1. Keadilan distributive yaitu hubungan keadilan antara Negara dan warganya dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk membagi kesejahteraan, bantuan, subsidi, dan kesempatan dalam hidup bersama yang didasar atas hak dan kewajiban. 2. Keadilan legal yaitu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap Negara, dalam masalah ini pihak warga lah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentukmentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Negara. Pancasila memberikan suatu peran kriteria yang jelas mengenai layak dan tidaknya suatu sikap dan tindakan yang dilakukan oleh setiap warga negara indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Begitu pula dengan kehidupan seniman Banyuwangi yang sampai sekarang masih di cap sebagai PKI. Padahal para seniman dan rakyat asal Banyuwangi tersebut bukanlah PKI seperti yang ada pada jaman G30 S/PKI. Terlepas dari semua itu, ada satu sisi lain yang tidak banyak diketahui masyarakat umum yakni lagu genjer-genjer.Sebagian orang menuding Lagu Genjer-genjer dicipta PKI untuk menyemangati perjuangan mereka merebut kekuasaan.Tapi sejarah mencatat, inspirasi penciptaan lagu tersebut adalah situasi kehidupan warga Banyuwangi yang teramat menderita di masa penjajahan Jepang. Dari lagu tersebut tercipta ketidak adilan pada masyarakat banyuwangi sampai sekarang.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: “tanggapan pemerintah tentang keterlibatan para seniman Banyuwangi yang tidak tahu menahu dengan keterlibatan lagu genjer-genjer pada masa G30 S/PKI.Bagaimana penerapan fungsi pancasila sebagai nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang sampai sekarang masih dirasa sangat kurang berfungsi bagi warga Banyuwangi?” Apakah Arti Pancasila cuma untuk dasar terciptanya Negara Indonesia saja dan tidak berfungsi sama sekali bagi masyarakat Indonesia?
BAB II Pendekatan Historis
1. TentangGenjer-Genjer Film G30 S/PKI untuk masyarakat umum saat ini adalah dianggap sebagai sebuah “filmpolitik” sebagai salah satu upaya mempertahankan kekuasaan dan “pembenaran” sikappemerintah (baca:soeharto) pada masa itu. Bagi sebagian masyarakat pun, narasi film tersebutmencoba
“membelokkan”
dan
“menghilangkan”
fakta
kebenaran
sejarah
sesungguhnya.Terlepas dari semua itu, ada satu sisi lain yang tidak banyak diketahui masyarakat umum yaknilagugenjer-genjer. Genjer-genjer adalah sebuah nama tanaman yang terkenal dengan sebutan ecenggondok. Aku pun mengetahui bahwa tanaman ini bias menjadi lauk pauk dari lirik lagu genjer-genjer. Sebelumnya di daerahku, genjer atau eceng ini dianggap sebagai tanamanyang mengganggu perairan. Namun setelah mencari tahu via internet, ternyata daun dan bunga genjer pun sangat enakdiolah menjadi lauk.Untuk daunnya biasanya dipilih daun yang muda, sedangkan untukbunganya dengan kuncup bulat sedikit panjang di ujungnya juga diambil yang belum mekar.Batang tanaman ini berpori-pori halus mirip batang pisang karena merupakan tanaman air. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat dikenal tumis genjer dengan tauco atau dengan oncom merah. Selain enak, sayuran ini pun sarat nutrisi dan kaya akan serat sehingga baik untuk menjaga saluran pencernaan jika rajin mengkonsumsinya. Tak hanya itu, daun dan bunganya juga berkhasiat untuk menambah nafsu makan.
2. Sejarah Lagu Genjer-Genjer Lagu genjer-genjer diciptakan oleh Muhammad Arif, seorang seniman pemukul alat instrument angklung.Berdasarkan keterangan teman sejawat almarhum Arif, lagu GenjerGenjer itu diangkat dari lagu dolanan yang berjudul “Tong Alak Gentak”.Lagu rakyat yang hidup di Banyuwangi itu, kemudian diberi syiar baru seperti dalam lagu genjer-genjer. Syair lagu Genjer-Genjer dimaksudkan sebagai sindiran atas pendudukan jepang di indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, lagu “Genjer-genjer” menjadi sangat populer setelah banyak dibawakan penyanyi-penyanyi dan disiarkan di radio Indonesia. Penyanyi yang paling dikenal dalam membawakan lagu ini adalah Lilis Suryani dan Bing Slamet.Sangking terkenalnya bahkan kemudian muncul pengakuan dari Jawa Tengah, bahwa lagu Genjer-Genjer ciptaan Ki Narto Sabdo seorang dalang kondang.Dalam sebuah tulisannya Hersri Setiawan, memberikan penjelasan tentang asal-muasal hingga lagu Genjer-Genjer menjadi terkenal. Namun kepopuleran lagu ini cukup tercederai dengan gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI).Yakni Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Partai Komunis Indonesia (PKI) melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitas.Lagu ini, yang menggambarkan penderitaan warga desa, menjadi salah satu lagu propaganda yang disukai dan dinyanyikan pada berbagai kesempatan.Akibatnya orang mulai mengasosiasikan lagu ini sebagai “lagu PKI”. Menurut versi TNI, para anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu ini ketika para jendral yang diculik diinterogasi dan disiksa. Peristiwa inilah yang digambarkan juga pada film Pengkhianatan G 30 S/PKI besutan Arifin C. Noer. Sehingga pada masa orde baru pun terdapat larangan penyebarluasan lagu genjer-genjer tersebut. Sedangkan pencipta lagu Muhammad Arief, meninggal dibunuh akibat dianggap terlibat dalam organisasi massa onderbouw PKI. Dengan berakhirnya rezim orde baru tahun 1998, larangan penyebarluasan lagu “Genjer-genjer” secara formal pun telah berakhir.Lagu “Genjer-genjer” mulai beredar secara
bebas melalui media internet.Walaupun stigmatisasi lagu ini kepada PKI sulit dihapuskan dari pandangan masyarakat Indonesia. 3. Lirik Lagu Genjer-Genjer Genjer-genjer nong kedokan pating keleler Genjer-genjer nong kedokan pating keleler Emake thulik teko-teko muputi genjer Emake thulik teko-teko muputi genjer Ulih sak tenong mungkur sedhot sing tulih-tulih Genjer-genjer saiki wis digowo mulih
Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar Genjer-genjer esuk-esuk didol ning pasar Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar Dijejer-jejer diuntingi podho didhasar Emake jebeng podho tuku nggowo welasah Genjer-genjer saiki wis arep diolah
Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak Genjer-genjer mlebu kendhil wedang gemulak Setengah mateng dientas yong dienggo iwak Setengah mateng dientas yong dienggo iwak Sego sak piring sambel jeruk ring pelonco Genjer-genjer dipangan musuhe sego
4. Unsur Kekuatan PKI Unsur kekuatan Presiden RI, yakni Presiden RI sebagai Kepala Negara, Kepala pemerintah, perdana mentri, pemimpin besar revolusi dan presiden seumur hidup, yakni Ir. Soekarno yang akrab dipanggil bung Karno. Anggota kabinet Dwi kora masuk dalam unsur kekuatan ini. Unsur kekuatan TNI AD ada dua kubu: kubu yani (Letjen TNI Ahmad Yani) dan kubu Nasution (Letjen TNI Abdul Haris Nasution). Soeharto awalnya termasuk dalam Kubu Nasution, walaupun kelak mendirikan kubu sendiri. Sedangkan unsur PKI berkekuatan sekitar tiga juta anggota, itu didukung sekitar tiga juta anggota. Itu didukung oleh sekitar 17 juta organisani-organisasi onderbouw PKI seperti BTI, SOBSI dan gerwani. Dengan jumlah itu PKI merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah RRT dan Uni Soviet. Dalam pemilu 1957 PKI menempati urutan ke-4. Dan, sebagaiman umumnya partai besar, PKI juga memiliki anggotanya di kabinet. Mereka adalah DN Aidit, Menko/ketua MPRS. Lukman sebagai Menko Wakil Ketua DPRDGR dan Nyoto Menteri urusan Land-reform.
5. Bung Karno Masuk Angin Menurut Dr. H Soebandrio (2000:13) Ada peristiwa kecil, namun dibesar-besarkan oleh kelompok banyangan Soeharto, sehingga kemudian menjadi sangan penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa itu adalah sakitnya Bung Karno pada awal Agustus 1965. Dalam buku-buku sejarah banyak ditulis bahwa sakitnya Bung Karno pada saat itu adalah sangat berat.Dikabarkan, pimpinan PKI DN Aidit sampai mendatangkan dokter dari RRT.Dokter RRT yang memeriksa Bung Karno menyatakan bahwa BungKarno sedang kritis.Intinya, jika tidak meninggal dunia, Bung Karno dipastikan bakal lumpuh.Ini menggambarkan bahwa Bung Karno saat itu benar-benar sakit parah. Dari peristiwa itu (seperti ditulis di berbagai buku) lantas dianalisis bahwa PKI - yang saat itu berhubungan mesra dengan Bung Karno - merasa khawatir pimpinan nasional bakal beralih ke tangan orang AD.PKI tentu tidak menghendaki hal itu, mengingat PKI sudah bermusuhan dengan AD sejak pemberontakan PKI di Madiun, 1948.Menurut analisis tersebut, begitu PKI mengetahui bahwa Bung Karno sakit keras, mereka menyusun kekuatan untuk merebut kekuasaan.Akhirnya meletus G30S. Ini alibi rekayasa Soeharto yang mendasari tuduhan bahwa PKI adalah dalang G30S. Ini juga ditulis di banyak buku, sebab memang hanya itu informasi yang ada dan tidak dapat dikonfirmasi, karena pelakunya - Bung Karno, DN Aidit dan dokter RRT - ketiga-tiganya tidak dapat memberikan keterangan sebagai bahan perbandingan. Bung Karno ditahan sampai meninggal. Aidit ditembak mati tanpa proses pengadilan; sedangkan dokter RRT itu tidak jelas keberadaannya. Itulah sejarah versi plintiran. Tetapi ada saksi lain selain tiga orang itu, yakni saya sendiri dan Wakil Perdana MenteriII, dr. Leimena. Jangan lupa, saya adalah dokter yang sekaligus dekat dengan Bung Karno.Saya juga mengetahui secara persis peristiwa kecil itu.
Yang benar demikian: memang Bung Karno diperiksa oleh seorang dokter Cina yang dibawa oleh Aidit, tetapi dokternya bukan didatangkan dari RRT, melainkan dokter Cina dari Kebayoran Baru, Jakarta, yang dibawa oleh Aidit. Fakta lain: Bung Karno sebelum dan sesudah diperiksa dokter itu juga saya periksa. Pemeriksaan yang saya lakukan didampingi oleh dr. Leimena. Jadi ada tiga dokter yang memeriksa BungKarno. Penyakit Bung Karno saat itu adalah: masuk angin. Ini jelas dan dokter Cina itu juga mengatakan kepada Bung Karno di hadapan saya dan Leimena bahwa Bung Karno hanya masuk angin.DN Aidit juga mengetahui penyakit Bung Karno ini.Mengenaipenyebabnya, sayalah yang tahu.Beberapa malam sebelumnya, Bung Karno jalan-jalan meninjau beberapa pasar di Jakarta.Tujuannya adalah melihat langsung harga bahan kebutuhan pokok.Jalan – jalan keluarmasuk pasar di malam hari tanpa pengawalanyang memadai sering dilakukan Bung Karno.Nah, itulah penyebab masuk angin. Tetapi kabar yang beredar adalah bahwa Bung Karno sakit parah.Lantas disimpulkan bahwa karena itu PKI kemudian menyusun kekuatan untuk mengambil-alih kepemimpinan nasional.Akhirnya meletus G30S yang didalangi oleh PKI. Kabar itu sama sekali tidak benar. DN Aidit tahu kondisi sebenarnya.Ini berarti bahwa kelompok Soeharto sengaja menciptakan isu yang secara logika membenarkan PKI berontak atau menyebarkan kesan (image) bahwa dengan cerita itu PKI memiliki alasan untuk melakukan kudeta. Ketika Kamaruzaman alias Sjam diadili, ia memperkuat dongeng kelompok Soeharto.Sjam adalah kepala Biro Khusus PKI sekaligus perwira intelijen AD. Sjam mengaku bahwa ketika Bung Karno jatuh sakit, ia dipanggil oleh Aidit ke rumahnya pada tanggal 12 Agustus 1965. Ia mengaku bahwa dirinya diberitahu oleh Aidit mengenai seriusnya sakit Presiden dan adanya kemungkinan Dewan Jenderal mengambiltindakan segera apabila Bung Karno meninggal. Masih menurut Sjam, Aidit memerintahkan dia untuk meninjau kekuatan kita dan mempersiapkan suatu gerakan.Pengakuan Sjam ini menjadi rujukan di banyak buku.
Tidak ada balance, tidak ada pembanding. Yang bisa memberikan balance sebenarnya ada lima orang yaitu Bung Karno, Aidit, dokter Cina (saya lupa namanya), Leimena dan saya sendiri. Tetapi setelah meletus G30S semuanya dalam posisi lemah.Ketika diadili, saya tidak diadili dengan tuduhan terlibat G30S, sehingga tidak relevan saya ungkapkan. Kini saya katakan, semua buku yang menyajikan cerita sakitnya Bung Karno itu tidak benar. Aidit tahu persis bahwa Bung Karno hanya masuk angin, sehingga tidak masuk akal jika ia memerintahkan anak buahnya, Sjam, untuk menyiapkan suatu gerakan. Ini jika ditinjau dari logika: PKI ingin mendahului merebut kekuasaan sebelum sakitnya Bung Karno semakin parah dan kekuasaan akan direbut oleh AD. Logikanya, Aidit akan tenang-tenang saja, sebab bukankah Bung Karno sudah akrab dengan PKI? Mengapa PKI perlu menyiapkan gerakan di saat mereka disayangi oleh Presiden Soekarno yang segar bugar? Intinya, pada bulan Agustus 1965 kelompok bayangan Soeharto jelas kelihatan ingin secepatnya memukul PKI.Caranya, mereka melontarkan provokasi-provokasi seperti itu. Provokasi adalah cara perjuangan yang digunakan oleh para jenderal AD kanan untuk mendorong PKI mendahului memukul AD. Ini taktik untuk merebut legitimasi rakyat.Jika PKI memukul AD, maka PKI ibarat dijebak masuk ladang pembantaian(killing field). Sebab, AD akan dengan seolah-olah terpaksa - membalas serangan PKI. Dan, serangan AD terhadap PKI ini malah didukung rakyat, sebab seolah-olah hanya membalas.Ini taktik AD Kubu Soeharto untuk menggulung PKI. Jangan lupa, PKI saat itu memiliki massa yang sangat besar, sehingga tidak dapat ditumpas begitu saja tanpa taktik yang canggih. Tetapi PKI tidak juga terpancing.Pelatuk tidak juga ditarik meskipun PKI sudah diprovokasi sedemikian rupa.Mungkin PKI sadar bahwa mereka sedang dijebak.Peran Aidit sangat besar, dengan tidak memberikan instruksi kepada anggotanya.Tetapi toh akhirnya PKI dituduh mendalangi G30S, walaupun keterlibatan langsung PKI dalam peristiwa itu belum pernah diungkap secara jelas. Pelaku G30S adalah tentara dan gerakan itu didukung oleh Soeharto yang juga tentara.
Sedangkan Aidit langsung ditembak mati tanpa proses pengadilan.
6. Unsur PKI Di Banyuwangi Menurut Miskawi (2004:15) Kemerdekaan Bangsa Indonesia di dapat bukan dengan jalan yangmudah tetapi melewati perjuangan yang panjang. Gagalnya perjuangan fisik yang dilakukanbangsa Indonesia sejak pertama kali Kolonialis Belanda ke Indonesia menjadikan kaum terpelajar Indonesia tahun 1596 menjadikan kaum terpelajar Indonesia merubah arah perjuangan kearah perjuangan non fisik melalui sistem kepartaian. Bentuk perjuangan tersebut salah satunya berupa organisasi-organisasi salah satunya munculnya organisasi Budi Utomo (1908).Sejak munculnya Budi Utomo inilah bermunculan pula organisasi-organisasi masyarakat yang pada akhirnya berubah menjadi organisasi politik yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Salah satu organisasi politik yang terbentuk pada waktu itu adalah Indische Sociaal Demokratische Vereeniging (ISDV) pada tahun 1913 yang kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia. Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan satu-satunya organisasi politik di Indonesia yang beraliran sosialis.Dalam perkembangannya PKI banyak mendapatkan simpati dari masyarakat bawah yang terdiri dari golongan pedagang dan petani serta buruh karena tertarik dengan propaganda-propaganda yang didengungkan oleh anggota PKI. PKI juga menerapkan kebijakan politik partai untuk menyusup dan memecah belah partai lain agar akhirnya bergabung dengan PKI. Hal tersebut terjadi pada Sarekat Islam yang kemudian pecah menjadi Sarekat Islam Putih dan Sarekat Islam Merah (Cahyo, 2004:17). Keberadaan PKI di Indonesia berkembang sangat pesat terutama setelah Indonesia Merdeka.Perasaan benci bangsa Indonesia terhadap negara barat dan paham-pahamnya membuat Indonesia awal kemerdekaan lebih dekat dengan aliran sosialis. Hal ini juga ditambah lagi oleh pihak pemerintah Orde lama menasionalisasikan berbagai modal orang-orang eropa
tanpa memberi ganti rugi (Soewarso, 1989: 168) .Kurannya keharmonisan tersebut dimanfaatkan oleh Komunisme.
Sejak tahun 1965 PKI mampu menjadi partai politik besar yang disegani oleh lawan politiknya.Pada tahun 1965 PKI banyak melakukan pembunuhan demi mencapai tujuannya untuk membentuk negara komunis Indonesia salah satunya pembunuhan terhadap para Jenderal di Jakarta yang buang kedalam Lubang Buaya dikenal sebagai pahlawan revolusi. Hal inilah yang nantinya dibalas pada tahun 1966 lewat pembantaian anggota PKI secara besar– besaran oleh berbagai lapisan masyarakat terutama masyarakat yang beragama Islam (Hermawan Sulistyo, 2000 :505). Pembantaian PKI tersebut juga berdampak di Pulau Jawa bagian paling Timur yaitu Kabupaten Banyuwangi.Akan tetapi, tragedi pembantaian ini terjadi setelah pembunuhan para jendral yang dikenal gerakan 30 September 1965.Pembantaian PKI yang berada di Kabupaten Banyuwangi terjadi di Dusun Cemethuk, Desa Cluring Kecamatan Cluring merupakan saksi berdarah yang dilakukan terhadap 62 orang Ansor oleh PKI.Pembantaian tersebut dimasukkan kedalam 3 sumur tempat penguburan massal para korban pembantaian.(Data Prasasti Monumen Pancasila di Dusun Cemetuk, 1965). Dilihat dari nilai sejarahnya, peristiwa yang terjadi di Cemetuk terdapat keunikan, yang pertama: akibat pembantaian PKI terhadap Pemuda Anshor maka dibuatkan monumen pancasila yang sebelah kanan kirinya terdapat patung raksasa dan sekaligus untuk mengenang peristiwa sejarah yang cukup penting dalam sejarah Banyuwangi sekaligus penanda pengembangan jaringan partai berlambang palu arit, seperti halnya Monumen Pancasila para Pahlawan Revolusi sebagai korban dari keganasan G 30 S/PKI, maka dibangun sebuah monumen pancasila; keunikan yang kedua terdapat sebuah relief yang menceritakan tentang pemberontakan antara PKI dan pemuda Anshor di daerah cemetuk; dan keunikan yang ketiga di Cemetuk terdapat tiga lubang buaya sebagai tempat penguburan massal.
Apabila kejadian-kejadian lokal ini diinventarisasi, maka mampu menambah khasanah sejarah Nasional Indonesia, bermanfaat bagi pembangunan substansi penulisan sejarah kontemporer Indonesia yang belum terjangkau sampai saat ini dan lebih-lebih dijadikan sarana pembelajaran bagi siswa-siswi, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Pengkajian sejarah PKI di Cemetuk didukung oleh sumber primer yang merupakan saksi hidup dari tragedi pembantaian tahun 1965. Namun Sejarah Nasional hanya sedikit sekali menyediakan ruang untuk mengungkap sejarah PKI di Dusun Cemethuk Kabupaten Banyuwangi.Hal ini dibuktikan dengan minimnya buku-buku sejarah yang bisa menjelaskan tragedi di Cemethuk secara komprehensif atau tidak terkover secara maksimal sedangkan Pemerintah terlalu memfokuskan penulisan sejarah PKI dalam Gerakan 30 September dan mengabaikan penelitian sejarah di tingkat lokal.Padahal bila melihat pada banyaknya korban dan juga saling keterkaitan dengan perkembangan PKI di Nusantara, seharusnya Tragedi Cemethuk sangat relevan untuk menjadi bagian tak terpisahkan dari Sejarah Nasional.Hal yang lebih parahnya lagi, masih banyak masyarakat Banyuwangi belum banyak mengetahui tentang keberadaan Monumen Pancasila dan lubang buaya sebagai akibat keganasan PKI cemetuk.
7. Fungsi Pancasila Adanya realita semacam ini, menunjukkan bahwa arti dan fungsi Pancasila bukan saja menjadi dasar negara, tetapi juga mempunyai arti dan fungsi yang semakin banyak lagi. Kedudukan dan fungsi Pancasila dapat menjadi: 1. Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia Hal ini berarti bahwa Pancasila melekat erat pada kehidupan bangsa Indonesia, dan menentukan eksistensi bangsa Indonesia.Segala aktivitas bangsa Indonesia disemangati oleh Pancasila. 2. Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia: Hal ini berarti bahwa sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri khas yang dapat membedakan dengan bangsa lain. Ciri-ciri khas inilah yang dimaksud dengan kepribadian, dan kepribadian bangsa Indonesia adalahPancasila. 3. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia: Hal ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk, penuntun, dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Pancasila adalah falsafah hidup bangsa Indonesia: Falsafah berasal dari kata Yunan “philosophia”.Philos atau philein berarti to love (mencintai atau mencari).Sophia berarti wisdom,kebijaksanaan atau kebenaran.Jadi secara harafiah, falsafah berartimencintai kebenaran.Dengan demikian, Pancasila sebagai falsafahhidup bangsa Indonesia mempunyai arti bahwa, Pancasila olehbangsa Indonesia diyakini benar-benar memiliki kebenaran.Falsafahberarti pula pandangan hidup, sikap hidup, pegangan hidup,atau tuntunan hidup. 5. Pancasila sebagai weltanshauung bangsa Indonesia atau sebagai
philosophische grondslag bangsa Indonesia: Kata-kata ini diucapkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 di muka sidang BPUPKI. Welt berarti dunia,anshauung berarti pandangan. Dalam kamus Jerman-Inggris weltanschauung diberi arti conception of the world, philosophy oflife.Jadi weltanschauung berarti pandangan dunia atau pandangan hidup, atau falsafah hidup atau philoshopischegrondslag (dasarfilsafat).
6. Pancasila adalah perjanjian luhur rakyat Indonesia: Hal ini berarti bahwa Pancasila telah disepakati dan disetujui oleh rakyat Indonesia melalui perdebatan dan tukar pikiran baik dalam sidang BPUPKI maupun PPKI oleh para pendiri negara.Perjanjian luhur tersebut dipertahankan terus oleh negara dan bangsa Indonesia.Kita semua mempunyai janji untuk melaksanakan, mempertahankan serta tunduk pada azas Pancasila. 7. Pancasila adalah dasar Negara Repbuplik Indonesia: Hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara.Isi dan tujuan dari semua perundang-undangan di Indonesia harus berdasarkan, Pancasila dan tidak boleh bertentangandengan jiwa Pancasila.Pancasila dalam pengertian ini disebut dalam Pembukaan UUD 1945. 8. Pancasila adalah landasan idiil: Kalimat ini terdapat dalam ketetapan MPR mengenai Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).Hal ini berarti, bahwa landasan idiil GBHN adalah Pancasila. Arti dan fungsi Pancasila sebenarnya masih banyak lagi, salah satunya adalah: Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa.
PEMBAHASAN Lagu bukanlah sebagai unsur untuk berpolitik. Yang lebih menyedihkan lagi ialah sebuah lagu rakyat banyuwangi dijadikan lagu kebangsaan PKI yaitu Genjer-Genjer. Sampai sekarang lagu tersebut masih dianggap lagu yang terlarang. Dari peristiwa lagu tersebut lah para seniman asli Banyuwangi sampai sekarang masih merasakan penderitaan, padahal para seniman itu tidak ikut andil apa-apa dan tidak ber peran apa-apa dalam tubuh PKI. Bagaikan pepatah tidak ikut memakan tapi kena getahnya,Itulah nasib para seniman banyuwangi sampai sekarang belum bisa merasakan keadilan sepenuhnya. Nilai-nilai pancasila kurang berfungsi disebagian besar seniman-seniman tersebut.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Nilai-nilai sila ke-5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya didalam pemeratahan kesejahteraan di daerah Banyuwangi masih di rasa kurang bagi sebagian besar rakyatnya termasuk para seniman di era jaman G 30/S PKI. Saran untuk pemerintah jangan membeda-bedakan status orang tanpa adanya bukti tertentu, Disamping itu pancasila dirasa masih kurang bisa berfungsi sepenuhnya untuk rakyat banyuwangi dan masyarakat Indonesia, oleh sebab itu kiami maupun pemerintah wajib meluruskan fungsi pancasila tersebut.
ABSTRACT Pancasila mempunya kedudukan sebagai dasar terciptanya sebuah negara dan mempunyai fungsi-fungsi penting agar sebuah negara tersebut mencapai titik kemerdekaan yang sepenuhnya. Namun disamping itu masih banyak rakyat yang belum merasakan fungsifungsi pancasila, salah satunya ialah masyarakat Banyuwangi yang menciptakan lagu Genjergenjer dan para seniman lainya. Sebagian orang menuding Lagu Genjer-genjer dicipta PKI untuk menyemangati perjuangan mereka merebut kekuasaan.Tapi sejarah mencatat, inspirasi penciptaan lagu tersebut adalah situasi kehidupan warga Banyuwangi yang teramat menderita di masa penjajahan Jepang. Dari lagu tersebut tercipta ketidak adilan pada masyarakat banyuwangi sampai sekarang. PKI merupakan salah satu partai yang kejam dan menghalalkan segala cara demi untuk merebut sebuah kekuasaan. Dari permasalahan lagu genjer-genjer, sampai sekarang masyarakat banyuwangi belum bisa merasakan keadilan sepenuhnya. Itu menandakan bahwa pemerintah masih belum tegas untuk membuktikan fungsi pancasila sila ke lima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia merupakan salah satu sila yang ke lima pada pancasila. Pancasila bagi sebagian besar rakyat dianggap sebagai landasan negara yang tidak berfungsi sama sekali. Hal itu terjadi di Banyuwangi.
DAFTAR PUSTAKA Sumarwan Antonius S.J. (2007). Menyeberangi sungai air mata. Kanius, Yogyakarta. Samsudin. (2004). Mengapa G 30 S/PKI Gagal?. IKAPI, DKI Jakarta. Khairudin Udin. (2006). Filsapat Pancasila Menurut Bung Karno. IKAPI, DKI Jakarta. Irfan Thalib. (1999). Doktrin Zionismedan Idiologi Pancasila. Wihdah Prees, Yogyakata.