Satker PLP-BM Samakan IPA PDAM Sungai Ringin Lomba Komik Sanitasi Komitmen Melalui PKS Sintang Siap Layani 2016 Sanimas IDB 16000 Jiwa
15
17
Edisi 08/Tahun XIV/Agustus 2016
19
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Karya Cipta Infrastruktur Permukiman
Investasi Masa Depan Duta Sanitasi
Sebarkan Virus Sanitasi LENSA CK • Menteri PUPR : Kerja Nyata Wujudkan Infrastruktur Andal • Meriahkan HUT RI ke-71, Kementerian PUPR Gelar Fun Bike 2016
daftar isi
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
Berita Utama Masa Depan 4 Investasi Duta Sanitasi
Sebarkan Virus Sanitasi
liputan khusus Asian Games 11 Sukseskan XVIII-2018, Cipta Karya
Alokasikan Rp. 2,8 Triliun Untuk Rehabilitasi Venue GBK
Cipta Karya 13 Ditjen Hibahkan BMN Rp. 886,8
4
Miliar Ke 3 Provinsi, 57 Pemda dan 2 Yayasan
16
info baru
15
Satker PLP-BM Samakan Komitmen Melalui PKS Sanimas IDB
Karya 16 Cipta Optimalkan Pendanaan PHLN untuk Pencapaian 100-0-100
PDAM Sungai Ringin Sintang 17 IPA Siap Layani 16000 Jiwa
18
Cipta Karya Terima Kunjungan Mahasiswa Internship Program Universitas Seoul, Korea Selatan
11 18
inovasi
19 Lomba Komik Sanitasi 2016 Tematik Infrastruktur 23 KKN Permukiman Gaet Perguruan
19
Tinggi Di Seluruh Indonesia
Pengolahan Sampah 28 Teknologi Menjadi Bahan Bakar Alternatif di Industri Semen
Sebaiknya ANDA TAHU
30 Ayo Kelola Air Limbah Kita
PLUS!
lensa ck • Menteri PUPR: Kerja Nyata Wujudkan Infrastruktur Andal • Meriahkan HUT RI ke-71, Kementerian PUPR Gelar Fun Bike 2016
2
23
editorial Pelindung Pelindung Budi Yuwono P Andreas Suhono Penanggung Jawab Penanggung Jawab Antonius Budiono Rina Agustin Indriani Dewan Redaksi Susmono, Danny Sutjiono, Dewan Redaksi M. Sjukrul Amin, Amwazi Dwityo A. Soeranto, AdjarIdrus, Prajudi, Rina Farida, Guratno Hartono, Tamin MZ. Amin, Dodi Krispratmadi, Mochammad Natsir Nugroho Tri Utomo Pemimpin Redaksi Pemimpin Redaksi Mardi Parnowiyoto Dian Irawati, Sudarwanto Penyunting dan Penyelaras Naskah Penyunting Redaksi T.M. Hasan, Bukhori Ardhani P, Indah Raftiarty ER, Astaf Aji Pranaya Bagian Produksi Bagian Produksi Erwin A. Setyadhi, Djoko Karsono, Ari Iswanti, Bramanti Nawang Sari, Diana Kusumastuti, Bernardi Rizqiah Darmawiasih, BukhoriHeryawan, M. Sundoro, Chandra RP. Situmorang, Fajar Santoso, Ilham Muhargiady, Bagian Administrasi & Distribusi Sri Murni Edi K, Desrah, Fajar Drestha Birawa, Harniati Ulfah Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto, Bhima Dhananjaya, Djati Waluyo Widodo, Kontributor Indah Raftiarty, Danang Pidekso Sri Murni Edi K, Sudarwanto, Taufan Madiasworo, Edward Abdurrahman, Tanozisochi Lase, Bagian Administrasi & Distribusi Diana Kusumastuti, Dian Irawati, Luargo, JoniPasaribu, Santoso,Didiet Nurfathiah Marsaulina A. Akhdiat, Nieke Nindyaputri, Prasetyo, M. Sundoro, Kontributor Darmawel Umar, Sandhi Bramono, Dwityo A. Soeranto, HadiEko Sucahyono, Ade Syaiful Rachman, Kusumawardhani, Nieke Nindyaputri, R. Mulana MP. Sibuea, Indah Widyahapsari, Bhima Dhananjaya, Adjar Prajudi, Rina Farida, Didiet A. Akhdiat, Meinar RG. EkoManurung Djuli S, Dedy Permadi, Th Srimulyatini Respati, Joerni Makmoerniati, Syamsul Hadi, Alamat Redaksi Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S, Rina Agustin, Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 Handy B. Legowo, Dodi Krispatmadi, Telp/Fax. 021-72796578 Rudi A. Arifin, Endang Setyaningrum, Alex A. Chalik, Djoko Mursito, N. Sardjiono, Hilwan, Kun Hidayat S, Oloan M. Simatupang, website Deddy Sumantri, Halasan Sitompul, http://ciptakarya.pu.go.id Sitti Bellafolijani, M. Aulawi Dzin Nun, Ade Syaiful Rahman, Aryananda Sihombing, Agus Achyar, twitter Ratria Anggraini, Dian Suci Hastuti, @ditjenck Emah Sudjimah, Susi MDS Simanjuntak, Didik S. Fuadi, Kusumawardhani, Airyn Saputri, Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar, Wahyu K. Susanto, instagram Putri Intan Suri, @ditjenck Siti Aliyah Junaedi Alamat Redaksi facebook Jl. PatimuraDitjen Cipta Karya Baru 12110 No. 20, Kebayoran
Benih Duta Sanitasi, Menuai Indonesia Sehat Upaya pencapaian target SDGs bidang sanitasi terus dilaksanakan dengan me ningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi di seluruh Indonesia. Namun pembangunan bidang sanitasi tidak hanya selalu berkaitan dengan infrastruktur, tapi juga memerlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan melalui peningkatan kesadaran, edukasi, dan kampanye perubahan perilaku untuk peduli sanitasi. Tujuannya adalah mewujudkan perubahan perilaku sanitasi masyarakat, dengan terlebih dahulu meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan sanitasi, sehingga masyarakat dapat merasakan pentingnya sanitasi yang baik untuk kesehatan. Salah satu kampanye peduli sanitasi dituangkan dalam kegiatan Jambore Sanita si Nasional yang dilaksanakan setiap tahunnya sejak tahun 2008. Jambore Sanitasi merupakan program inovatif dengan peserta yang terdiri dari pelajar sebagai agen perubahan untuk Ditjen Cipta Karya, meningkatkan kondisi sanitasi yang lebih baik di lingkungan sekolah dan permukimannya. Para duta sanitasi diharapkan mampu menyebarluaskan informasi, pemahaman, dan pengalaman kepada keluarga, temanteman di sekolah, serta kepada seluruh masyarakat dalam jangkauan. Pemilihan duta sanitasi di setiap provinsi menjadi kebanggaan bagi anak-anak Indonesia. Hal ini dikarenakan selain mendapat pengetahuan yang lebih luas tentang bidang sanitasi (air limbah, sampah, dan drainase) namun juga dapat kesempatan berinteraksi langsung dengan masyarakat dalam praktek kerja lapangan. Pada acara Jambore Sanitasi, duta sanitasi juga dilibatkan dalam berbagai kampanye dan edukasi dalam rangka membangun kesadaran dan semangat untuk peduli sanitasi seperti Car Free Day (CFD), dan kunjungan lapangan ke berbagai infrastruktur terkait sanitasi seperti Tempat Pengelolaan Sampah dengan pola reuse, reduce, dan recycle. Gagasan mengikutsertakan bibit muda unggulan dalam kampanye dan edukasi dibidang sanitasi ini merupakan bagian dari pendekatan universal access air minum dan sanitasi 2019, yaitu melalui community outreach menggunakan anak-anak sebagai agen perubahan (agent of change). Namun yang perlu ditanamkan kepada duta sanitasi ini adalah menjadi seorang duta atau agen perubahan bukanlah hal yang mudah untuk diemban, karena nantinya akan menjadi teladan bagi lingkungan sosial dalam mencapai Indonesia sehat. (Teks : Redaksi)
Telp/Fax. 021-72796578 Email youtube
[email protected] Ditjen Cipta Karya
e-mail
[email protected] Cover : Duta Sanitasi 2016
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email
[email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
3
berita utama
Investasi Masa Depan
Duta Sanitasi Sebarkan Virus Sanitasi Sanitasi Aman Belajarku Nyaman. Tema ini menghiasi acara Jambore Sanitasi 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 3-9 Agustus 2016 di Jakarta diikuti oleh 204 siswa-siswi SLTP yang merupakan pemenang lomba poster dan lomba karya tulis dari 34 provinsi di seluruh Indonesia, serta 68 orang pendamping. 4
J
ambore Sanitasi kali ini mengangkat pentingnya sanitasi yang layak dan aman, dalam mendukung nyamannya proses belajar dan mengajar di rumah, sekolah, dan lingkungan tempat belajar lainnya. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya melakukan strategi untuk meningkatkan persentase capaian akses sanitasi, demi mendukung tercapainya target 100% akses sanitasi layak di tahun 2019. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Andreas Suhono, dalam pembukaan Jambore Sanitasi 2016, di
berita utama Ancol, Jakarta, Kamis (04/08/2016). Kegiatan Jambore Sanitasi tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke tujuh kalinya, setelah sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014. “Masalah sanitasi bukanlah masalah pembangunan infrastruk tur semata, namun sangat bergantung pada pola perilaku hidup sehat. Persepsi masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan masih belum menjadi kebutuhan, di lihat dari masih banyak ditemuinya praktek Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat ataupun membuang sampah sembarangan,” tutur Andreas. Lanjut Andreas, berkaca dari hal ini, kampanye perubahan perilaku menjadi suatu kebutuhan. Hal inilah yang dilihat oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR untuk melakukan kegiatan kampanye perubahan perilaku bagi anak usia 11-14 tahun melalui kegiatan Jambore Sanitasi. Jambore Sanitasi tahun ini diikuti oleh 204 Duta Sanitasi tahun 2016 yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, yang terpilih melalui kegiatan lomba poster dan lomba karya tulis bagi siswasiswi tingkat SMP. Rangkaian kegiatan Jambore Sanitasi 2016 terdiri dari kegia tan workshop dengan mengundang berbagai narasumber lin tas sektor yang bermanfaat bagi peserta Jambore, juga ada ke giatan kunjungan lapangan ke unit pengolahan air limbah dan pengolahan sampah, kerja lapangan di daerah Kampung LioDepok, Deklarasi Sanitasi, serta penjurian untuk memilih Duta Sanitasi tingkat nasional. “Melalui Jambore Sanitasi ini Pemerintah terus mengajak peran aktif masyarakat secara bahu-membahu untuk terus meng gemakan dan melanjutkan pembangunan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri di masa depan,” ujar Andreas.
Di sela-sela kegiatan Jambore Sanitasi 2016, Kasatker Pengem bangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi Sulawesi Utara Abubakar Idrus menuturkan, Duta Sanitasi Provinsi Sulawesi Utara siap membantu Pemerintah dalam mewujudkan 100% akses sanitasi yang layak lewat kegiatan kampanye mengenai
pentingnya sanitasi yang sehat kepada seluruh masyarakat In donesia terlebih khususnya yang ada di daerah Sulawesi Utara. Abubakar menjelaskan, para Duta Sanitasi Provinsi Sulawesi Utara telah dibekali dengan pengetahuan mengenai bagaimana sanitasi yang baik dan layak bagi masyarakat sebelum datang untuk mengikuti kegiatan Jambore Sanitasi 2016. Oleh karena itu, diharapkan mereka dapat berprestasi dalam kegiatan ini dan dapat terpilih sebagai Duta Sanitasi di ting kat nasional serta dapat membantu Pemerintah dalam men sejahterakan rakyat Indonesia lewat virus-virus yang baik di lingkungan masyarakat, seperti ajakan untuk tidak BAB Sem barangan dan membuang sampah pada tempatnya.
Dengan begitu masyarakat dapat berperan aktif dalam meng gemakan dan melanjutkan pembangunan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa depan. Pembekalan bagi Duta Sanitasi yang berkaitan dengan bidang Pembangunan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) antara lain tampung air hujan sebagai aplikasi lapangan terutama di wilayah yang memiliki curah hujan rendah, agar memanfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari. Pemanenan air hujan dilakukan dengan menampung air hujan yang jatuh di atap rumah untuk disalurkan ke tong penampungan air. Duta Sanitasi juga dibekali untuk materi daur ulang air limbah agar mereka dapat memahami konsep daur ulang air limbah domestik, dan aplikasi di lapangan teruma di kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang telah melakukan hal tersebut, serta manfaat dari daur ulang air limbah. Dari sisi sektor persampahan, Duta Sanitasi mendapatkan pembekalan mengenai 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yang meru pakan metode dalam mengurangi timbulan sampah dengan cara mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Sawo kecik sebagai pemateri 3R juga memberikan praktek kepada anak-anak dalam
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
5
berita utama membuat bahan daur ulang dari kardus, untuk menjadi barang yang memiliki nilai seni dan dapat dijual kembali. Pembekalan ini diberikan agar Duta Sanitasi dapat mengaplikasikan di rumahnya sendiri serta menyampaikannya di lingkungan sekitarnya. Pembekalan lainnya adalah Teknik Presentasi dan Public Speaking yang disampaikan oleh Fonda Rafael. Pembekalan ini agar Duta Sanitasi dapat memahami dan menerapkan Tek nik Presentasi dan Public Speaking yang baik, pada saat menyampaikan kampanye atau informasi terkait sanitasi secara efektif dan efisien di depan audiens. Pembekalan selanjutnya adalah berkreasi dengan komik yang disampaikan oleh Komikus Mice. Tujuan dari pembekalan ini ada lah agar anak-anak dapat membuat materi kampanye dari me dia komik, yang dianggap dapat menampilkan pesan yang lugas melalui gambar dan kata-kata dengan cara yang menarik. Selain itu komik umumnya disukai oleh segala lapisan umur sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Seto Mulyadi salah seorang psikolog anak juga memberikan pembekalan seputar bagaimana mengenai potensi diri, hal ini dianggap perlu disampaikan agar Duta Sanitasi dapat menggali potensi diri dan lebih percaya diri terutama sebagai agen pe rubahan di bidang sanitasi. Sebagai dukungan terhadap salah satu program Nawa Cita yaitu melakukan revolusi karakter bangsa, maka para Duta Sanitasi juga diberikan pembekalan revolusi mental dengan narasumber Arief Rahman. Revolusi mental adalah gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Revolusi mental, tidak hanya berbentuk slogan/gerakan se mata, tetapi perlu aksi nyata dari para Duta Sanitasi untuk mau membangun karakter peduli sanitasi sejak dini dan memberikan peran aktif dalam perubahan perilaku di masyarakat. Mengingat
6
akhir-akhir ini marak dengan kasus narkoba, kekerasan dan bullying pada anak-anak, maka Direktorat Pengembangan PLP juga mengundang Badan Narkotika Nasional dan Komisi Perlin dungan Anak untuk memberikan pembekalan mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh narkoba dan obat-obatan sejenisnya dan pentingnya perlindungan terhadap diri sendiri untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan seksual dan bullying baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal. Duta Sanitasi 2016 Siap Terjun Praktek Kerja Lapangan Sabtu (6/08/2016), Duta Sanitasi melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan sebagai rangkaian dari kegiatan Jambore Sanitasi 2016, dan keprihatinan yang mendalam karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap sanitasi yang merupakan elemen penting dari kesehatan. Dalam kegiatan tersebut dilakukan pemetaan masalah sanitasi di lokasi kerja lapangan dan disertai dengan solusinya. Pertama, Duta Sanitasi mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Halim Perdana Kusuma. Para Duta Sanitasi 2016 ditunjukkan cara membuat Kompos, karena TPST Halim memiliki visi Sukses Membuat Kompos dari Sampah. Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TPST Halim Serma Asep Riyanto menjelaskan, sekitar 20 ton sampah per hari yang dikumpulkan kemudian dipilah. Proses pembuatan Kompos yaitu, pertama, pengambilan dari warga dan perkantoran Lanud Halim, kedua, sampah yang sudah diangkut kemudian dilakukan pemisahan antara organik, non organik dan B3. Ketiga, proses fermentasi yaitu sampah organik ditumpuk dan diberi EM4 selama penumpukan 4 hari kemudian proses pencacahan pertama sampah organik yang terlalu besar dicacah supaya ukuran sampah merata 5-6 cm, setelah itu proses pencacahan kedua, sampah
berita utama yang sudah dicacah kemudian dicacah lagi, hingga benar-benar ukurannya sama rata. Keempat, proses pengayakan kemudian dilakukan agar sam pah organik yang halus sudah terpilah dari bahan plastik. Kelima, proses komposter yaitu sampah organik masuk dalam tabung komposter kemudian diberi kotoran kambing dan kotoran sapi lalu diberikan bakteri kemudian di putar sebanyak 4 putaran pagi dan sore selama 7 hari. Setelah 7 hari proses komposter, kompos diturunkan dan kemudian di packing dan siap dipasarkan.
Lokasi kedua, SDN Pancoran Mas 01, Depok, Jawa Barat, dila kukan oleh 204 duta sanitasi dari 34 provinsi di Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian dan perilaku hidup bersih dan sehat, mencintai lingkungan, serta dukungan terhadap pem bangunan sanitasi di Indonesia. “Saya sangat senang berada disini bersama dengan anak-anak Indonesia yang sangat peduli sanitasi, sebagai wujud komitmen kita bersama dalam menyikapi masalah sanitasi secara lebih bijak sana, yaitu melalui perubahan perilaku, yang dimulai dari diri kita sendiri,” kata Kasubdit Standarisasi dan Kelembagaan Direktorat Pengembangan PLP Marsaulina F.M. Pasaribu. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa masih banyak dijum pai masyarakat melakukan praktik BAB Sembarangan, membakar sampah secara terbuka, membuang sampah sembarangan, dan kebiasaan hidup tidak sehat lainnya. Berbagai upaya peningkatan infrastruktur sanitasi, yaitu per sampahan, air limbah, dan drainase lingkungan, sebenarnya sudah banyak dilakukan baik oleh Pemerintah, swasta maupun masya rakat, namun akan tidak akan ada artinya, apabila tanpa diimbangi dengan perubahan perilaku masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. “Saya percaya, bahwa apabila kita saling bahu-membahu dan bekerja keras untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, maka optimis kita akan dapat mengejar ketertinggalan di bidang sanitasi dan mewujudkan 100% akses sanitasi layak bagi masyarakat Indonesia pada tahun 2019,” ujar Marsaulina. Para Duta Sanitasi menunjukkan antusiasme yang luar biasa selama mengikuti kegiatan Jambore, yang tanpa mengenal lelah tetap bersemangat untuk mengikuti berbagai acara termasuk
pada kegiatan kunjungan lapangan. Duta sanitasi diharapkan akan menjadi contoh bagi anak-anak lain di Indonesia, dan bahkan kepada orang-orang yang lebih tua untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Serta kegiatan praktek kerja lapangan ini tidak hanya berhenti hari ini, tetapi juga terus dilakukan kepada keluarga di rumah, teman-teman di sekolah, dan kepada semua orang yang bisa dijangkau. CFD di Jakarta Tumbuhkan Peduli Sanitasi Salah satu strategi pemenuhan kebutuhan sanitasi masyarakat adalah melalui kampanye dan edukasi bidang sanitasi. Kampanye dan edukasi yang dilaksanakan melalui Car Free Day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Minggu (07/08/2016). Dirjen Cipta Karya yang diwakili oleh Direktur Pengembangan PLP Dodi Krispratmadi mengatakan, melalui kegiatan tersebut, masyarakat pejalan kaki di CFD akan ditumbuhkan peduli sanitasi dan lebih mengerti mengenai peran penting sanitasi, sekaligus terdorong untuk berperan serta dalam pembangunan sanitasi dan turut mengkampanyekan peningkatan sanitasi. “Masih ada masyarakat yang belum peduli akan pentingnya sanitasi, sementara bersamaan dengan Pemerintah membuat in frastruktur sanitasi, masyarakat juga harus menciptakan kesadaran terhadap sanitasi yang baik. Dengan adanya Duta Sanitasi diha rapkan kesadaran tersebut dapat tercipta,” tutur Dodi.
Dodi mengingatkan akan eratnya keterkaitan sanitasi dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Bahwasanya perilaku serta ke biasaan manusia dapat menjadi penyebab buruknya sanitasi, yang nantinya akan mempengaruhi kualitas hidup serta kesehatan masyarakat. Upaya untuk mengelola sanitasi tidak hanya dilakukan melalui pembangunan infrastruktur sanitasi semata, namun juga melalui perubahan pola pikir atau perilaku hidup bersih dan sehat untuk peduli sanitasi. Upaya promosi sanitasi ini perlu terus dilakukan dan didukung oleh berbagai unsur, yang terdiri dari Pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat.
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
7
berita utama
Selanjutnya, para Duta Sanitasi dari seluruh daerah di In donesia berjalan dari Patung Sudirman ke Monumen Nasional (Monas) sambil mengkampanyekan gerakan peduli sanitasi. “Aksi peduli ini tidak hanya dilakukan dengan pembawaan atribut atau peneriakan kepedulian akan sanitasi, namun juga pentingnya aksi nyata untuk peduli sanitasi dengan cara tidak membuang sampah sembarangan atau dengan memungut sam pah yang ditemui sepanjang perjalanan menuju Monas. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan kepada orang yang dijumpai dan mencari tahu pemahaman mereka tentang sanitasi,” ujar Dodi.
8
Dodi mengharapkan, kegiatan aksi peduli ini tidak hanya ber henti di hari itu saja namun juga terus dilakukan kepada orangorang di sekitar, terutama kepada keluarga, Bapak/Ibu Guru dan teman-teman di sekolah, serta kepada setiap orang yang bias dijangkau. Duta Sanitasi diharapkan agar nantinya dapat terus menjadi agen perubahan masyarakat sehingga tercipta perilaku masyarakat yang peduli dengan sanitasi, dengan cara memanfaatkan berbagai media yang ada, termasuk diantaranya media sosial. Duta Sanitasi 2016 Lakukan Kunjungan ke Kemendikbud Masih dalam rangkaian Jambore Sanitasi 2016, pada Senin (8/08/2016) 204 Duta Sanitasi dari 34 provinsi melakukan Pertemuan dangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Gedung Utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud), di Jakarta. Dalam kunjungan tersebut juga diberikan beasiswa kepada para Duta Sanitasi yang berprestasi. Direktur Pengembangan PLP, Dodi Krispratmadi mengungkapkan apresiasi kepada Kemendikbud atas beasiswa prestasi yang diberikan kepada seluruh Duta Sanitasi 2016. “Hal ini menunjukkan komitmen Kemendikbud untuk turut mendukung pembangunan sanitasi di Indonesia,” tutur Dodi. Dodi juga menjelaskan, untuk memaksimalkan tugas sebagai Duta Sanitasi yang telah mendapatkan pembekalan mengenai sanitasi, bahaya narkoba dan perlindungan diri dari kekerasan seksual dan cyber bullying, teknik presentasi, pengembangan
berita utama yang dapat dijangkau oleh para Duta Sanitasi. Dengan begitu, Duta Sanitasi dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan sanitasi yang baik dan sehat. Anak adalah masa depan bangsa, dengan memberikan kampanye dan edukasi mengenai pentingnya sanitasi kepada anak di tingkat SLTP melalui kegiatan Jambore Sanitasi, merupakan investasi masa depan. “Duta Sanitasi harus menjadi contoh yang baik dalam berperilaku dalam kaitannya dengan sanitasi seperti tidak membuang sampah sembarangan, bahkan mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat,” kata Basuki. Keluar sebagai Duta Sanitasi Nasional Juara I yaitu Ahmad Alfarizy dari Provinsi Sulawesi Selatan, Juara II Rahmalia Diana Saffana dari Provinsi Kalimantan Barat, Juara III Bernicha Alfitri, serta Anisa Rusianti dari Provinsi Kalimantan Selatan meraih Juara Harapan I, dan Vanya Efferensia dari Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Juara Harapan II.
potensi diri dan kreativitas anak, serta aksi peduli sanitasi di car free day. “Sebagai bentuk nyata proses pembelajaran yang sesungguhnya para peserta melakukan kunjungan lapangan ke TPS 3R Halim untuk melihat proses pengolahan sampah dan ke IPAL Sanimas Lenteng Agung untuk melihat proses pengolahan air limbah domestik. Kemudian peserta juga melakukan Praktek Kerja Lapangan dalam bentuk Pemetaan Sanitasi di Kampung Lio, Kota Depok,” tutur Dodi. Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Me nengah, Kemendikbud Hamid Muhammad mengapresiasi atas kegiatan Jambore Sanitasi yang telah dilaksanakan selama 7 kali oleh Kementerian PUPR. Hamid me nambahkan, perlunya peningkatan kepedulian dan perilaku hidup bersih dan sehat, mencintai lingkungan, serta dukungan terhadap pembangunan sanitasi di Indonesia dan nantinya akan mampu memotivasi masyarakat luas untuk terus melakukan kampanye peduli sanitasi, sehingga dapat merubah masyarakat hidup lebih sehat. Saat acara penutupan Jambore Sanitasi 2016 di Jakarta, Senin (08/08/2016), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, kinerja sanitasi tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan infrastruktur seperti MCK dan TPA, namun lebih ke peningkatan perilaku sadar akan sanitasi. Basuki mengharapkan, para Duta Sanitasi dapat menyebar luaskan informasi, pemahaman, dan pengalaman kepada ke luarga, teman-teman di sekolah, dan kepada seluruh masyarakat
Duta Sanitasi Sulawesi Selatan Raih Juara I Duta Sanitasi Nasional 2016 Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permu kiman (PSPLP) Provinsi Sulawesi Selatan merasa bangga dengan perwakilan Duta Sanitasi 2016 yang diutus ke ajang tingkat na sional Ahmad Alfarizy dari SMPN 1 Kabupaten Bulukumba yang meraih Juara I Duta Sanitasi Nasional. Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan Andi Bakti Haruni memberikan apresiasi yang tinggi terhadap prestasi yang diraih oleh para Duta Sanitasi Provinsi Sulawesi Selatan karena hal ini bukan hanya membawa nama Satker PSPLP saja tetapi juga membawa nama Provinsi Sulawesi Selatan ke tingkat nasional. “Suatu kompetisi ada kalah dan ada yang menang, jadi para perwakilan Duta Sanitasi Provinsi Sulawesi Selatan jangan pernah ada yang berkecil hati bagi yang tidak mendapatkan juara, tetapi tetaplah berkarya karena perjalanan masih panjang,” himbau Bakti. Sementara, Kepala Satker Provinsi PSPLP Provinsi Sulawesi Selatan Hasir Tjenne, Rabu (10/08/2016) di Makassar mengungkapkan, prestasi yang sangat luar biasa dimana sebelumnya para Duta
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
9
berita utama
Sanitasi Provinsi Sulawesi Selatan hanya sampai ke -5 besar, namun tahun ini langsung meraih dua gelar yaitu Juara I Duta Sanitasi Nasional dan Juara Duta Sanitasi Favorit. “Ini merupakan prestasi yang membanggakan, dan tentunya semua ini berkat kerja keras dari para duta perwakilan dan dukungan besar dari para orang tua, guru dan para pendamping. Saya harap para Duta Sanitasi dapat menjalankan tugasnya sebagai agen perubahan. Peran mereka bukan hanya sampai disini tetapi mereka juga harus aktif dalam melakukan sosialisasi
10
baik di lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah atau dimana saja mereka berada, akan pentingnya kebersihan lingkungan. Hal ini terkait dalam mendukung Gerakan 100-0-100 yaitu 100% akses aman air minum, 0% kawasan kumuh, 100% akses sanitasi layak dapat terpenuhi pada tahun 2019,” harap Hasir. Hasir menambahkan, semoga para Duta Sanitasi dapat menjadi contoh bagi teman-teman lainnya agar mereka bersemangat dan lebih giat belajar untuk mengikuti ajang pemilihan Duta Sanitasi selanjutnya. ( Teks : Puji PLP/Randal/bns)
liputan khusus
Sukseskan Asian Games XVIII-2018, Cipta Karya Alokasikan Rp. 2,8 Triliun Untuk Rehabilitasi Venue GBK
Dalam rangka menyukseskan perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, sejumlah proyek pembangunan fasilitas utama dan pendukung sudah dan sedang disiapkan Pemerintah.
S
ejalan dengan pelaksanaan Asian Games XVIII/tahun 2018, Presiden RI Joko Widodo melalui Instruksi Pre siden Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penye lenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pe nan datanganan kontrak untuk pembangunan dan rehabilitasi venue Gelora Bung Karno (GBK), di Jakarta, Senin (15/8/2016). Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR me nandatangi empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build) untuk pembangunan dan rehabilitasi venue GBK dan lima paket konsultan manajemen konstruksi senilai Rp. 1,2 triliun. Penandatanganan kontrak pembangunan atau rehabilitasi venue GBK tersebut disaksikan langsung oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
11
liputan khusus Empat paket konstruksi terintegrasi rancang dan bangun yang ditandatangani antara lain, renovasi stadion utama GBK dengan penyedia jasa PT.Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp. 769,6 miliar, renovasi stadion renang (aquatic) dengan penyedia jasa PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp. 274,6 Miliar. Kemudian renovasi stadion hoki, Panahan, dan sepak bola A/B/C dengan penyedia jasa PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan nilai kontrak Rp. 95,5 miliar dan renovasi stadion tennis indoor dan tenis outdoor centercourt dengan penyedia jasa PT Brantas Abipraya (persero) dengan nilai kontrak Rp. 92,8 miliar. Lalu lima paket kegiatan konsultasi manajemen konstruksi antara lain, manajemen konstruksi induk pembangunan dan renovasi bangunan venue dan penataan kawasan komplek GBK dan Wisma Atlet Kemayoran dengan penyedia jasa PT.Virama Karya (persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 5,8 miliar, lalu manajemen konstruksi stadion utama GBK dengan penyedia jasa PT.Deta Decon dengan nilai kontrak Rp. 9,5 miliar. Kemudian manajemen konstruksi stadion renang (aquatic) GBK dengan penyedia jasa PT.Sangkuriang dengan nilai kontrak Rp. 4 triliun dan manajemen konstruksi lapangan hoki, panahan, lapangan sepakbola A/B/C GBK dengan penyedia jasa PT.Artefak Arkindo dengan nilai kontrak Rp. 1,7 miliar dan manajemen konstruksi stadion tenis indoor, tenis outdoor centercourt GBK dengan penyedia jasa PT Arkitek Team Empat dengan nilai kontrak Rp. 1,7 miliar. Pembangunan atau rehabilitasi venue GBK tersebut dilakukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan kegiatan Asian Games XVIII pada tahun 2018 mendatang. Menteri PUPR Basuki dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan pekerjaan tersebut harus memperhatikan Sistem
12
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dengan memperhatikan SMK3 maka pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan menjadi lebih tertib. Contohnya pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang mampu menerapkan SMK3. “Kenapa dia (pelaksana proyek MRT) bisa kita tidak bisa,” katanya. Renovasi GBK ditargetkan akan selesai pada Oktober 2017 karena pelaksanaan Asian Games XVIII akan berlangsung pada Agustus 2018 mendatang. Renovasi GBK tersebut belum termasuk kawasannya karena ini baru venue-nya seperti GBK, atletik, pana han, tenis indoor dan lainnya. Menteri PUPR Basuki mengingatkan agar dalam proses pem bangunan ini setiap kontraktor dapat mengerjakan dengan benarbenar rapi dan harus teliti agar hasilnya nanti bisa dibanggakan, terlebih bangunan yang dibangun tersebut berada di tengah kota Jakarta. Pada saat yang bersamaan, Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Adjar Prajudi mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Cipta Karya telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 2,8 triliun yang dilaksanakan melalui mekanisme pendanaan tahun jamak (multiyears) untuk 10 paket kegiatan fisik, 10 paket kegiatan jasa konsultasi mana jemen dan dua paket kegiatan perencanaan penataan ka wa san. Pendanaan multiyears tersebut terbagi dalam dua ta hun anggaran kegiatan yaitu tahun anggaran 2016 dan 2017 untuk melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 2/tahun2016 dalam men dukung penyelenggaraan Asian Games XVIII/tahun 2018. Dukungan Ditjen Cipta Karya untuk Asian Games XVIII/tahun 2018 berupa pembangunan atau rehabilitasi 12 bangunan venue olahraga, training facilities, penataan kawasan GBK Senayan dan penataan kawasan Wisma Atlet Kemayoran. (Teks : ari)
liputan khusus
Direktorat Jenderal Cipta Karya Hibahkan BMN Senilai Rp. 886,8 Miliar Kepada 3 Provinsi, 57 Pemda dan 2 Yayasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghibahkan Barang Milik Negara (BMN) berupa infrastruktur permukiman senilai Rp. 1 triliun kepada 3 provinsi, 39 Pemerintah Kabupaten, 20 Pemerintah Kota dan 7 yayasan, di Jakarta, Rabu (31/8/2016). Sedangkan Untuk Direktorat Jenderal Cipta Karya menghibahkan aset BMN senilai Rp. 886,8 miliar.
B
MN infrastruktur permukiman yang diserahkan an tara lain bangunan MCK (mandi, cuci, kakus), ins talasi pengolahan sampah, instalasi air permukaan dan mata air kapasitas sedang, jaringan air minum dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), jalan desa, rumah susun, peralatan dan mesin, ser ta aksesibilitas bangunan gedung. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Taufik Widjoyono dan Dirjen Cipta Karya yang diwakili oleh Sesditjen Cipta Karya Rina Agustin menyaksikan langsung acara Penandatangan Serah Terima BMN dari Kementerian PUPR kepada Pemerintah Daerah dan yayasan. Hibah ini merupakan bentuk pengalihan kepemilikan ba rang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, tanpa memperoleh penggantian yang dilaksanakan dengan per tim bangan kepentingan sosial, kemanusiaan, dan budaya, serta kebutuhan dasar permukiman bagi masyarakat. “Ini adalah kali kedua kita menyerahkan aset dan kali ini aset yang diserahkan lebih besar dari yang sebelumnya. Tahun lalu baru sekitar Rp. 400 miliar, hari ini aset yang diserahkan mencapai Rp. 1 triliun,” kata Taufik. Ia menjelaskan bahwa BMN senilai Rp. 1 triliun tersebut terdiri dari BMN Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya senilai Rp. 886 miliar dan BMN Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan senilai Rp. 114 miliar. “Memang kalau pembangunan bisa cepat namun penye rahannya bisa lebih lambat, sementara tantangan kita (Kemen
Dukungan PSD Lingkungan Permukiman Nelayan Desa Pulau Tiga Kabupaten Natuna TA 2009
terian PUPR) adalah kita tidak mungkin membiayai operasi dan maintenance setelah bangunan itu jadi. Karena itulah proses se macam ini (serah terima BMN) menjadi sangat penting untuk se gera dilaksanakan,” tutur Taufik. Sementara, Kepala Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pe ngadaan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR, Sumito menga takan BMN Direktorat Jenderal Cipta Karya diserahkan kepada 62 provinsi/kabupaten/kota dan yayasan yang terdiri dari BMN
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
13
liputan khusus
Hibah ini merupakan bentuk pengalihan kepemilikan barang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
di bidang Pengembangan Kawasan Permukiman senilai Rp. 549 miliar, dan BMN di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan senilai Rp. 87 miliar. Lalu BMN di bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman senilai Rp. 43 miliar dan BMN di bidang Pengembangan SPAM senilai Rp. 226 miliar. Beberapa Pemerintah Daerah yang menerima BMN dari Kementerian PUPR di antaranya adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Bireun, Kabu paten Boalemo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Dumai, Kota Gorontalo, Kabupaten Muara Enim, dan Kota Palembang. Pemerintah Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu penerima hibah BMN dari Kementerian PUPR. Wakil Bupati Muara Enim Nurul Aman hadir untuk menerima hibah tersebut. Pada kesempatan tersebut Nurul Aman menjelaskan bahwa
14
dengan telah ditandatanganinya berita acara serah terima percepatan pembangunan infrastruktur di Muara Enim akan berjalan. “Kebijakan pemerintah ini bukan hanya sebatas wacana ataupun rencana melainkan tindakan nyata,” kata Nurul. Lanjut Nurul, ke depan, seluruh infrastruktur permukiman di Muara Enim baik dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten akan semakin bagus, lanjutnya “Intinya percepatan pembangunan Kabupaten Muara Enim yang telah dicanangkan akan segera berjalan,” tutur Nurul Aman. (Teks : ari)
info baru
Satker PLP-BM Samakan Komitmen Melalui PKS Sanimas IDB Satuan Kerja Penyehatan Lingkungan Permukiman Berbasis Masyarakat (PLPBM) menggelar Workshop Ke-2 PPIU dan DPIU Sanitasi Berbasis Masyarakat Islamic Development Bank (Sanimas IDB) yang di dalamnya terdapat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Sanimas IDB di Tanjung Pandan, Rabu (10/08/2016).
P
enandatangan tersebut untuk membangun komit men Pemerintah Pusat dan Daerah dalam penentuan lokasi penyelenggaraan pembangunan Sanimas IDB. Kegiatan tersebut merupakan komitmen dari Peme rintah Daerah dari titik lokasi yang akan terbangun. Perjanjian Kerja Sama Sanimas IDB dilakukan oleh Sekda
Kabupaten/Kota atau yang mewakili dalam program Sanimas IDB antara lain, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Tenggara, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh, Kota Prabumulih, Kota Pariaman, Kota Jambi, Ka bupaten Bangka, Kota Pekanbaru , Kabupaten Muara Enim, Kota Sijunjung, Kabupaten Lima Puluh Kuto, Kota Bogor, Kota Bandung, dan Kabupaten Pandeglang. Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dodi Krispratmadi mengatakan, perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk mengajak peran aktif Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota dalam mengawal program Sanimas IDB. “Saya harap agar kita bersama-sama mewujudkan sinergi an tara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam men jaga kesinambungan program ini di masa yang akan datang,” harap Dodi. (Teks : TimPub.PLPBM/bns)
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
15
info baru
Cipta Karya Optimalkan Pendanaan PHLN untuk Pencapaian 100-0-100 Mengacu Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Blue Book 2015 – 2019, rencana alokasi pendanaan pinjaman luar negeri untuk bidang Cipta Karya sebesar USD 8,6 miliar atau sekitar Rp. 120,17 triliun yang akan digunakan untuk mendanai 26 kegiatan strategis bidang Cipta Karya.
H
al tersebut diungkapkan Dirjen Cipta Karya, Andreas Suhono, saat membuka Rapat Koordinasi Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Ditjen Cipta Karya Tahun 2016 di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Selasa (02/08/2016). Andreas mengatakan, berdasarkan evaluasi penyiapan mulai ter bitnya blue book pada Juni 2015 sampai dengan pertengahan tahun 2016 ini, kegiatan yang sudah ditandatangani perjanjian pinjamannya atau loan agreement sebanyak 4 kegiatan dengan nilai pinjaman sebesar USD 682 juta. “Kebutuhan pendanaan untuk memenuhi target nasional bidang ke-Cipta Karya-an sampai dengan tahun 2019 diperkirakan sekitar Rp. 800 triliun, sedangkan ketersediaan dana rupiah murni APBN untuk 5 tahun yang akan datang sangat terbatas, diperkirakan hanya sebesar Rp. 128 triliun, sehingga terdapat gap kebutuhan pendanaan infrastruktur bidang Cipta Karya yang sangat besar. Untuk mengurangi gap tersebut, perlu adanya alternatif sumber pendanaan lainnya untuk membiayai kegiatan bidang Cipta Karya. Salah satu alternatif sumber pendanaan lain yang potensial untuk membiayai kegiatan bidang Cipta Karya
16
adalah melalui pemanfaatan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri,” ujar Andreas. Andreas menjelaskan, Rakor PHLN Tahun 2016 ini merupakan forum koordinasi tahunan Ditjen Cipta Karya dalam rangka peren canaan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang dibiayai melalui Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, melalui kegiatan ini diharapkan akan mampu mengoptimalkan perencanaan dan pemanfaatan pinjaman luar negeri serta menjamin hasil keluaran dan dampaknya sesuai dengan target capaian dan indikator keberhasilannya. Sedangkan Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dwityo A. Soeranto menjelaskan, terdapat 12 kegiatan PHLN yang sedang berjalan saat ini, dan sebanyak 5 kegiatan di antaranya akan berakhir pada tahun 2016. Rakor PHLN Ditjen Cipta Karya ini juga dihadiri oleh Kementerian PPN/Bappenas dan para Development Partner yang telah memberikan dukungan pendanaan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya . Di sela acara Rakor tersebut, Dirjen Cipta Karya didampingi Wakil Bupati Belitung juga mengunjungi infrastruktur ke-Cipta Karya-an di Kabupaten Belitung yaitu Sistem Penyediaan Air Mi num (SPAM) Desa Bantan Kecamatan Membalong dengan ka pasitas 10 liter/detik. Dengan dibangunnya sarana air minum di wilayah tersebut diharapkan akan memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Belitung khususnya di Desa Simpang Rusa dan Desa Bantan Kecamatan Membalong. Selain itu, juga dikunjungi Tempat Pem buangan Akhir Sampah Juru Seberang dengan daerah layanan meliputi Kota Tanjung Pandan dan sebagian Kecamatan Badau. (Teks : Randal Babel/bns)
info baru
IPA PDAM Sungai Ringin Sintang Siap Layani 16.000 Jiwa Air baku bersih menjadi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, karena sesuai dengan persentase bahwa air bersih di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, masih sebesar 5,24%.
T
entunya hal tersebut dapat ditanggulangi dengan adanya IPA IKK di Sungai Ringin untuk memenuhi ke butuhan air bersih yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Provinsi Kalimantan Barat membangun IPA IKK di Sungai Ringin berkapasitas 40 liter/detik yang dapat melayani 16 ribu jiwa. “Pembangunan IPA ini, guna meningkatkan jangkauan dan ca kupan kebutuhan masyarakat dalam hal air minum berkualitas. Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah tentu terus mendukung PDAM dalam mewujudkan hal tersebut,” ungkap Bupati Sintang Jarot Wijanarko saat mendampingi tim DPR RI Komisi V meninjau pembangunan IPA Sungai Ringin, Selasa (02/08/2016). Dalam kesempatan yang sama, Kasatker Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi Kalimantan Barat Muham mad Ali Tasrif memaparkan, IPA di Sungai Ringin memiliki jang kauan mulai dari Simpang Tugu Jam hingga ke Bandar Udara Tebelian.
Dengan pembangunan IPA di Sungai Ringin Kabupaten Sin tang, diharapkan air bersih diatur menggunakan sistem penga turan air minum yang berstandar dari segi kualitas, dan kuantitas. “Karena air bersih merupakan sarana sebagai wujud pelesta rian sumber daya air, dalam pengelolaan penyelenggaran SPAM harus sesuai prosedur dengan memperhatikan limbah dan sam pah, sehingga lingkungan terhindar dan terlindung dari pen cemaran,” harap Ali. (Teks : raymond/ ms/Randalkalbar/bns)
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
17
info baru
Cipta Karya Terima Kunjungan Mahasiswa Internship Program Universitas Seoul Dalam rangka Internship Program bidang Cipta Karya, Sesditjen Cipta Karya Rina Agustin bersama Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, Dwityo A. Soeranto, pada Senin (1/08/2016) menerima kunjungan enam orang perwakilan dari University of Seoul di Gedung Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kegiatan Internship ini akan berlangsung selama enam hari.
T
ujuan dari kegiatan Internship tersebut yaitu untuk diskusi dan melakukan kunjungan lapangan pada sektor air minum, sektor penyehatan lingkungan per mukiman, pengembangan kawasan permukiman dan bina penataan bangunan. “Ini merupakan suatu kebanggan bagi kami karena kegiatan seperti ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk bertukar pikiran serta memperluas jaringan. Kegiatan ini juga sekalian menjadi wadah publikasi dalam pencapaian target 100-0-100,” tutur Rina.
18
Selain diskusi, Rina juga mengajak para perwakilan dari University of Seoul tersebut berkeliling lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selanjutnya rombongan yang dipimpin oleh Profesor Young Tae Kim tersebut, berencana mengunjungi beberapa lokasi terkait infrastruktur permukiman seperti Waduk Setiabudi (PD PAL Office), stasiun pompa drainase di Ancol, KOTRA (Korean Trade Investment Promotion Agency), DAM Karian di Serang, Gelora Bung Karno dan Rusunawa Rempoa dan Jatinegara. (Teks : ari)
inovasi
Lomba Komik Sanitasi 2016 Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memandang pembangunan infrastruktur saja tidak cukup tanpa diikuti dengan peningkatan peran serta masyarakat melalui kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat terhadap sanitasi.
Ir. M. Sjukrul Amien (Pemerhati Sanitasi dan Air Minum)
Mice (Komikus)
S
ebagai perwujudan perubahan perilaku sanitasi di masyarakat adalah dengan melakukan kampanye dan edukasi peningkatan kepedulian bidang PLP (persampahan, drainase, dan air limbah) kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur sanitasi yang telah dibangun. Secara nasional kampanye tersebut direp resentasikan melalui kegiatan Jambore Sanitasi yang telah dilak sanakan sebanyak 7 kali sejak tahun 2008, dan di Jambore Sanitasi tahun 2016 ini salah satu kegiatan pra-eventnya adalah Lomba Komik Sanitasi. Lomba Komik Sanitasi bertujuan untuk mendorong penye barluasan informasi terkait sanitasi melalui pengembangan media komunikasi yang menarik dan efektif. Dengan komik diharapkan
Beng Rahadian (Pengajar IKJ dan Komikus)
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
19
inovasi dapat menampilkan pesan yang lugas melalui gambar dan katakata dengan cara yang menarik, karena komik umumnya disukai oleh segala lapisan usia sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Melalui komik juga diharapkan pesan-pesan sanitasi dapat lebih diterima dengan baik dan untuk mendukung upaya kampanye perubahan perilaku sanitasi dalam mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan serta meningkatkan kualitas dan penyebaran media komunikasi yang mengandung pesan-pesan sanitasi. Karya komik yang disyaratkan berisi informasi tentang sanitasi yang bersifat kampanye perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan mewujudkan kondisi layak, sehingga mem buat suasana hidup lebih nyaman. Cerita komik dapat berkaitan dengan “Stop BAB Sembarangan”, “Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle)”, “Penerapan Drainase Berwawasan Ling kungan”, serta dapat merupakan kombinasi dari ketiga topik diatas yang dihubungkan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di bidang sanitasi.
Pemerhati Sanitasi dan Air Minum M. Sjukrul Amien mengu capkan terima kasih kepada Direktorat Pengembangan PLP yang telah memprakarsai penyelenggaraan Lomba Komik Sanitasi, untuk mendorong penyebarluasan informasi pentingnya pena nganan sanitasi yang baik dan benar dalam kehidupan, seka ligus sebagai media bacaan populer dan digemari seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Bersama dengan Muhammad Misrad (Mice), Komikus alumni Desain Grafis Institut Kesenian Jakarta ini membuat strip komik Mice yang berisi kritik-kritik sosial. Mice sempat terkaget-kaget dan takjub dengan 94 karya komik yang masuk dan hampir semuanya bagus. Mereka dapat menuangkan isu sanitasi yang kurang populer menjadi komik yang komunikatif. Beng Rahadian, seorang pembuat komikstrip mingguan di koran nasional, editor di penerbitan komik, dan sampai saat ini masih menjadi pengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yakin bahwa komik adalah bacaan populer, dan buku kumpulan hasil lomba komik sanitasi bukan hanya merupakan aset konten informasi, namun sebuah ciri bangsa yang beradab dan berpikiran maju. Kriteria penilaian Lomba Komik Sanitasi 2016 meliputi kesesuaian dengan tema (40%), logika cerita (30%), dan kualitas
20
inovasi gambar (30%) dan dilaksanakan dalam 3 tahapan. Tahap pertama merupakan tahap pengumpulan dan verifikasi yang dilaksanakan sejak tanggal 1 Mei 2016 yaitu pengumpulan karya komik serta melakukan verifikasi baik terhadap biodata peserta maupun keabsahan isi karya komik apakah sudah sesuai dengan kriteria lomba komik sanitasi sebagaimana yang telah disyaratkan. Isi karya tidak diperkenankan mengandung SARA, pornografi, diskriminatif, dan tidak melanggar hak cipta orang atau lembaga lain. Pada tahap kedua, tahap seleksi dan nominasi yang dilak sanakan sampai dengan tanggal 15 Juli 2016, semua karya yang lulus verifikasi akan dinilai oleh Dewan Juri untuk masuk tahap nominasi. Setiap Dewan Juri berhak memilih sejumlah karya yang dinilai sesuai dan memenuhi kriteria penilaian. Pada Tahap Ketiga yang merupakan tahap paling akhir adalah tahap pemilihan pemenang, dimana pada tanggal 21 Juli 2016 karya-karya yang dinominasikan akan masuk pada tahap sidang dewan juri. Pemilihan pemenang berdasarkan hasil penilaian terhadap kriteria yang telah ditentukan dan kesepakatan dewan juri dan akhirnya akan dipilih 5 karya terbaik untuk dijadikan sebagai pemenang. Setelah melalui berbagai tahapan pelaksanaan lomba, akhirnya diputuskan 5 peserta terbaik dari Lomba Komik Sanitasi
2016. Sebagai Pemenang pertama diraih oleh I Gusti Ketut Oktabayuna dengan judul Komik “Sanitasi OK, Hidup Oyeee!”. Gusti menceritakan tentang penduduk Kampung Banjarbaru yang masih kurang peduli terhadap Sanitasi dan banyak terserang penyakit. Setelah warga mendapatkan penyuluhan tentang pengelolaan sanitasi yang baik dan Pola Hidup Bersih dan Sehat, maka kehidupan di kampung Banjarbaru berubah menjadi kampung yang bersih dan terhindar dari berbagai penyakit. Sebagai Pemenang I, Gusti berhak mendapatkan Piagam Penghargaan serta hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 10 juta. Pemenang kedua diraih oleh Supriyanto dengan judul komik “Inspirasi Dari Bobon”. Komik ini bercerita tentang Kak Jojo, pemuda yang peduli dengan lingkungan dan Bonbon salah seorang anak desa dari kampung kaum urban. Karena perilaku warga kampung yang kurang peduli terhadap pengelolaan sanitasi, menyebabkan kampung menjadi banjir saat turun hujan deras dan banyak warga yang terserang penyakit. Setelah mendapat penjelasan tentang pengelolaan sanitasi yang baik oleh Kak Jojo akhirnya warga bersama-sama melakukan aksi pembenahan sanitasi di kampung
Edisi 064Tahun XIV4Juli 2016
21
inovasi mereka. Tidak hanya dimulai dengan pemilahan sampah, namun warga juga menampung air hujan di rumah mereka ke dalam tandon untuk dapat dimanfaatkan pada saat musim kemarau. Pemenang kedua mendapatkan Piagam Penghargaan dan Hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 7,5 Juta. Sebagai Pemenang ketiga adalah Aris Budiyanto dengan ju dul komik “Abita Generasi Sanitasi”. Komik ini bercerita tentang Abita generasi sanitasi, yang terdiri dari Albert, Renaldi, Ucil, Lita dan Bima, mereka adalah siswa SD yang bersahabat. Kondisi tempat tinggal mereka yang kurang peduli terhadap sanitasi mengakibatkan lingkungan tempat mereka tinggal tidak sehat. Berkat Mbah Waris, tokoh peduli sanitasi akhirnya seluruh warga mulai membenahi pengelolaan sanitasi di lingkungan tempat tinggal mereka. Pemenang III mendapatkan Piagam Penghargaan dan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 5 juta. Pemenang Harapan pertama diraih oleh Mujiono dengan judul komik “Si Amed dan Bahaya Buang Air Besar Sembarangan”. Komik ini bercerita mengenai bahaya Buang Air Besar Sembarangan (BABS) karena dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan dan penularan berbagai macam penyakit. Mujiono mendapatkan Piagam Penghargaan dan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 3juta.Dan yang terakhir sebagai Pemenang Harapan II diraih oleh Putu Dedi Kurnia Pratama dengan judul komik “Duta Sanitasi” yang bercerita mengenai peran Duta Sanitasi yang ikut peduli dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Pemenang Harapan kedua berhakmendapatkan piagam penghargaan dan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 2 juta. Karya peserta menjadi milik Direktorat Pengembangan PLP Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dan akan digunakan untuk kepentingan kampanye publik tentang sanitasi dengan tetap mencantumkan nama komikusnya. Dengan demikian diharapkan kegiatan ini merupakan langkah awal dari kegiatan kampanye dan edukasi peningkatan kepedulian bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman yang akan terus berlanjut guna penyebarluasan pesan sanitasi kepada masyarakat.
Lomba Komik Sanitasi bertujuan mendorong penyebarluasan informasi terkait sanitasi melalui pengembangan media komunikasi yang menatik dan efektif.
22
inovasi
KKN Tematik Infrastruktur Permukiman Gaet Perguruan Tinggi di Seluruh Indonesia Yoyok Setio Utomo *)
Dalam Rangka mensukseskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015 – 2019, bidang Cipta Karya yang mengamanatkan pencapaian target akses aman air minum 100%, luasan kawasan kumuh 0%, dan akses sanitasi layak 100%, atau yang dikenal dengan Gerakan 100-0-100.
K
ementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merangkul 25 Perguruan Tinggi yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia untuk bekerja sama dalam Gerakan 100-0-100 melalui Kesepakatan Bersama (KSB) yang ditandatangani oleh Rektor dan Direktur Jenderal Cipta Karya pada Oktober 2015. Program infrastruktur permukiman merupakan program yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat karena terkait dengan kebutuhan dasar manusia, dalam rangka percepatan pencapaian target tersebut diperlukan stakeholder yang berpotensi yakni perguruan tinggi perlibatan masyarakat untuk menjamin pem berdayaan yang sistematis dan keberlanjutan layanan infrastruktur pemukiman. Kerja sama tersebut dirasa sangat bermanfaat karena dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa serta meningkatkan kompetensi dan empati mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sehingga pemerintah dapat memastikan infrastruktur permukiman yang dibangun dikelola dengan baik. Pada awal tahun 2015, Sekretariat KKN Tematik pada Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman (Randal PIP) telah menyusun Road Map 2015-2019 sebagai berikut :
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
23
inovasi
Program infrastruktur permukiman merupakan program yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat karena terkait dengan kebutuhan dasar manusia.
Dengan asumsi setiap Perguruan Tinggi menyasar kepada 20 lokasi dan per lokasi terdapat 15-20 mahasiswa tematik pendampingan infrastruktur permukiman yang dapat dilakukan oleh mahasiswa pada tahun 2014 hanya kepada sektor penyediaan air minum saja. Namun pada tahun 2015-2019 sudah dikembangkan seluruh sektor yang ada pada Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan uraian sebagai berikut : 1. Kegiatan Pendampingan Tematik Pilihan : SPAM Desa Kegiatan pendampingan tematik Sistem Penyediaan Air Tujuan Memperkuat kapasitas masyarakat dalam pengelolaan SPAM yang telah dibangun melalui alokasi dana APBN
24
Minum (SPAM) desa dilakukan oleh mahasiswa Universitas Dipenogoro di Kabupaten Temanggung, Kecamatan Bansari dengan luas 426,37 ha. Berbagai permasalahan terjadi di desa ini seperti debit air yang kurang mencukupi, aliran air bak reservoir di Tegalrejo pada musim hujan menghasilkan air yang kotor, aliran air yang tidak terjangkau ke semua pelanggan, ditambah sulitnya penarikan uang retribusi se hingga terhentinya program SPAM di desa Bansari selama satu tahun.
Target Hasil Pendampingan • Terbentuk dan mulai berfungsinya Badan Pengelola SPAM • Disepakatinya iuran dan peraturan penggunaan air minum • Tersusunnya Rencana Pengelolaan SPAM
Langkah Kegiatan • Melakukan kajian aspek teknis, aspek kelembagaan, aspek sosial, aspek keuangan dan aspek lingkungan • Menemukan permasalahan terkait lima aspek di atas • Memberikan bantuan teknis dalam mengatasi permasalahan sesuai dengan prioritas permasalahan yang mendesak.
inovasi
2. Kegiatan Pendampingan Tematik Pilihan : Sanitasi Kegiatan pendampingan tematik sanitasi desa seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Lampung di Kecamatan Ciamaris. Tingkat kepadatan Desa Ciamaris yang tinggi Tujuan Memperkuat kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kegiatan sanitasi masyarakat
membuat ketidaktersediaan kualitas buangan air limbah yang sesuai standar, serta pengolahan sampah dengan cara pembakaran yang berakibat tercemarnya lingkungan.
Target Hasil Pendampingan • Terbentuk dan mulai berfungsinya Gerakan STOP BAB Sembarangan • Gerakan pengelolaan sampah dengan 3R • Keberlanjutan pengelolaan sarana SPAL Komunal oleh masyarakat (jika telah dibangun
Langkah Kegiatan • Memetakan permasalahan sanitasi di masyarakat. • Menyiapkan tim/gugus tugas Sanitasi Masyarakat • Promosi Higiene dan Sanitasi • Gerakan STOP BAB Sembarangan • Gerakan pengelolaan sampah dengan 3R • Pembentukan/penguatan kelompok pengelola SPAL Komunal
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
25
inovasi 3. Kegiatan Pendampingan Tematik Pilihan : Bina Penataan Bangunan Tujuan Memperkuat kapasitas masyarakat dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan di kelurahan
Target Hasil Pendampingan • Peta dan perencanaan bangunan gedung • Peta dan perencanaan terkait program Kota Hijau
4. Kegiatan Pendampingan Tematik Pilihan : Pengembangan Kawasan Permukiman Kegiatan pendampingan tematik Pengembangan Kawasan Permukiman desa dilakukan oleh mahasiswa Universitas Mulawarman, Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi yang menjadi Tujuan Memperkuat kapasitas masyarakat dalam perencanaan pengembangan kawasan permukiman kumuh
Langkah Kegiatan • Memetakan permasalahan • Menetapkan prioritas aksi • Melakukan aksi
tempat pengembangan kawasan permukiman berada di 20 kelurahan dalam 3 kota, yaitu Kota Samarinda meliputi 11 kelurahan, Kota Balikpapan meliputi 7 kelurahan dan Kota Kutai Kertanegara meliputi dua kelurahan.
Target Hasil Pendampingan • Peta IMAP yang menggambarkan kondisi eksisting permukiman kumuh • Rencana kerja perbaikan infrastruktur permukiman kumuh • Pendampingan Aksi
Langkah Kegiatan • Menggambarkan kondisi eksisting • Menyusun Rencana Kerja penyediaan utilitas publik dan prasarana dasar yang dibutuhkan • Dukungan dalam melakukan Aksi
Kerjasama tersebut dirasa sangat bermanfaat karena dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa
Siklus Pendampingan KKN Tematik Infrastruktur Permukiman
26
inovasi KKN Tematik Infrastruktur Permukiman yang dilakukan oleh Per guruan Tinggi sejak tahun 2015 sampai dengan Juli 2016 adalah sebagai berikut :
KKN Tematik Infrastruktur Permukiman Tahun 2015 – 2016 2015 NO
PERGURUAN TINGGI
JUMLAH LOKASI SPAM
1
PPLP
PKP
BPB
2016 JUMLAH MAHASISWA
JUMLAH LOKASI SPAM
PPLP
PKP
UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON
2
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
3
UNIVERSITAS MULAWARMAN
4
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5
UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
7
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
8
UNIVERSITAS DIPONEGORO
9
UNIVERSITAS HALU OLEO
10
UNIVERSITAS HASANUDDIN
11
UNIVERSITAS TADULAKO
BPB
JUMLAH MAHASISWA
10
138
20
200
6
80 17
17
340 16
140
4 6
124
11
653 200 175
20
628
10
75
UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS LAMPUNG
14
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
15
UNIVERSITAS PATTIMURA
5
75
16
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
20
300
17
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2
30
5
113
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS TANJUNG PURA
20
UNIVERSITAS MATARAM
21
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
22
UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT
23
UNIVERSITAS ANDALAS
24
UNIVERSITAS GADJAH MADA
25
UNIVERSITAS INDONESIA Jumlah
1
80 13
13
20
21
12
18
240
50
13
19
10
276
3
78
205
20
350
300 43
949
277
3851
Perguruan Tinggi yang belum melakukan pendampingan KKN Tematik akan didorong untuk melakukan program tersebut pada tahun berikutnya. Diharapkan dengan adanya program Pendampingan Pengembangan Infrastruktur Permukiman de ngan pola tematik, kerja sama antara Kementerian PUPR dengan Perguruan Tinggi dapat menjadi mitra yang harmonis dan sinergi dalam pengembangan pembangunan bidang Cipta Karya untuk mencapai Gerakan 100-0-100. *) Kasatker Sekretariat Nasional Habitat
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
27
inovasi
Teknologi Pengolahan Sampah Menjadi Bahan Bakar Alternatif di Industri Semen Arindita Dessi Permatasari dan Andi Putrastio Jati*)
Dewasa ini kehidupan masyarakat modern mempunyai dampak langsung terhadap peningkatan timbulan sampah.
Gambar 1: TPA Sampah yang dioperasikan dengan Proses Pembuangan Terbuka
H
al ini terpotret jelas khususnya di kota-kota besar, dengan semakin sulitnya ketersediaan lahan untuk penempatan infrastruktur pengolahan sampah, se perti Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang berada di tengah kepungan kepadatan penduduk yang terus bertambah. Selain itu, kinerja teknis pengelolaan sampah yang masih di bawah standar minimal yang diharapkan, dimana banyak ditemukan TPA sampah dioperasikan hanya
28
dengan proses pembuangan terbuka (open dumping), dibawah harapan kinerja operasi lahan urug terkendali (controlled landfill) ataupun lahan urug saniter (sanitary landfill). Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, cara pandang terhadap sampahpun nyatanya perlu diubah. Sampah juga bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi, karena salah satunya dapat diolah menjadi bahan bakar pada industri semen. Dengan memanfaatkan momentum tumbuhnya berbagai industri yang rakus terhadap kebutuhan energi, maka harus mulai dikembangkan mengolah sampah men jadi sumber energi. Salah satu industri yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah industri semen. Proses pembakaran sebagai bagian dari proses produksi se men di dalam tanur semen, menggunakan sumber energi untuk pembentukan klinker, yang saat ini paling umum bersumber dari batu bara, bahan bakar minyak, kokas minyak bumi, dan gas alam. Dengan semakin terbatasnya jumlah energi tak terbarukan, maka dibutuhkan teknologi untuk memperoleh energi alternatif yang terbarukan, di antaranya melalui pemanfaatan sampah yang dio lah untuk menjadi substitusi bauran energi dalam industri semen. Proses yang dilakukan adalah dengan memperkecil ukuran partikel sampah (proses pencacahan), serta proses pengeringan, untuk memperoleh material baru dengan luas permukaan sentuh yang meningkat dan kadar air lebih rendah, sehingga dapat dibakar dalam tanur semen. Proses ini dikenal sebagai proses Refuse Derived Fuel (RDF) dalam proses tersebut pencacahan dan pengeringan itu sendiri dapat menggunakan sampah makanan, sampah halaman, sampah kertas, sampah plastik, sampah karet, dan sampah tekstil, serta meminimalisir kandungan sampah logam dan kaca, kare na karakteristiknya yang sulit terbakar dan menghasilkan abu sebanyak 99% saat dibakar dalam tanur semen. Standar kualitas sampah yang dapat dibakar dalam tanur semen, diatur dalam pedoman yang dikeluarkan oleh American
inovasi Waste
Acceptence
Primary Shredding
Metal Separating Iron Aluminium Secondary Shredding
Separating/Drying Incombustible
RDF (Refuse Derived Fuel)
Gambar 2: Konversi Sampah dalam Proses Pencacahan dan Pengeringan
Standard Testing and Material (2006), dimana menyebutkan se bagai bahan bakar cacah yang diturunkan dari sampah, setelah sampah logam, sampah kaca, dan sampah lainnya dihilangkan, dengan ukuran partikel 95% berat dan lolos ayakan 2 inchi. Selain itu, dibutuhkan kadar air di bawah 20%, sehingga meningkatkan proses pembakarannya. Untuk menurunkan kadar air dari sampah tercacah tersebut, terdapat pilihan proses biologis atau proses thermal. Secara umum, beberapa bentuk material yang siap dijadikan umpan dalam ta nur semen adalah fluffy, bulk, atau pellet, dengan ukuran yang disarankan adalah maksimal 20 mm, karena dapat diumpankan ke dalam sistem dengan infrastruktur yang sudah tersedia secara umum di pabrik semen, misalnya sistem conveyor pneumatik. Dalam penggunaanya sampah dapat dimanfaatkan sebagai ba han bakar alternatif yang hasil pembakarannya yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan batu bara, lebih mudah dalam pengangkutan, dan mempunyai nilai kalor yang relatif tinggi, yaitu berkisar antara 3.500 – 5.000 kcal/kg. Dengan didukung oleh Peraturan Menteri Perindustrian Nomor12/M-IND/PER/1/2012 yang menyebutkan bahwa industri semen diharapkan dapat secara sukarela mengurangi emisi spesifik gas rumah kaca sebesar dua persen dalam kurun waktu 2011 – 2015, ditambah kewajiban untuk mengurangi tiga persen emisi gas rumah kaca dalam kurun waktu 2016 – 2020, dengan menghitung ber dasarkan emisi spesifik gas rumah kacanya pada tahun 2009. Untuk mendukung kebijakan tersebut, maka dirasakan perlu untuk dibuat standar emisi khusus terkait dengan
kualitas emisi hasil pembakaran sampah yang telah diolah dengan proses pencacahan dan pengeringan tersebut. Selain itu, menggunakan proses pembakaran yang ada dalam industri semen, secara langsung berarti menutup siklus sampah menjadi produk inert, sehingga dapat langsung diurug di TPA sam pah sebagai residu. Teknologi pengendalian pencemaran udara juga sudah lebih terjamin pada industri semen, dimana akan sangat terbantu dalam penurunan potensi emisi gas buang sisa pembakaran dari sampah itu sendiri, sebelum dilepas ke ling kungan. Teknologi konversi sampah menjadi sampah tercacah dan kering, merupakan salah satu opsi dalam teknologi masa depan pada pengolahan sampah, yang sangat potensial untuk terus dikembangkan. Setiap proses pengolahan sampah memiliki kele bihan dan kekurangan masing-masing, akan tetapi jika hanya mengandalkan pada proses pengurugan saja, seperti di TPA sam pah, maka hal ini bukan menjadi solusi jangka panjang yang te pat, karena akan dibutuhkan pertambahan lahan yang menerus. Oleh karenanya, berbagai upaya untuk mereduksi kebutuhan TPA sampah harus terus digalakkan, sehingga akan dihasilkan optimalisasi dari berbagai teknologi, yang paling cepat dapat menurunkan kebutuhan luas lahan pada TPA sampah. *) Seksi Wilayah I, Subdirektorat Pengelolaan Persampahan, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis:
[email protected]
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
29
sebaiknya anda tahu
30
(Sumber : berbagai sumber)
sebaiknya anda tahu
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
31
lensa ck
Menteri PUPR: Kerja Nyata Wujudkan Infrastruktur Andal
32
lensa ck
Meriahkan HUT RI ke-71, Kementerian PUPR Gelar Fun Bike 2016
Edisi 084Tahun XIV4Agustus 2016
33
seputar kita
SPAM IKK Longalo Akan Layani 300 Sambungan Rumah Gubernur Provinsi Gorontalo Rusli Habibie meresmikan peng operasian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibukota Kecamatan (IKK) Bulango Utara, di Desa Longalo, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jumat (12/08/2016).
Walikota Bandar Lampung Launching KOTAKU Tahun 2016 Walikota Bandar Lampung Herman melaunching Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) serta meresmikan hasil kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) di Way Lunik Panjang Bandar Lampung, Selasa (23/8/2016). Pelibatan beberapa pihak secara kolaboratif diharapkan memberikan berbagai dampak positif, antara lain meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam pencapaian kota layak huni, meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat dalam memanfaatkan dan memelihara hasil pembangunan, menjamin keberlanjutan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan swasta terhadap Pemerintah.
Pemprov Sulsel Dukung Rencana Aksi Daerah Gerakan 100-0-100 Gerakan Nasional 100-0-100 yang diinisiasi oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merupakan upaya mewujudkan akses universal ter hadap air minum dan sanitasi serta pengurangan luasan permukiman kumuh yang membutuhkan dukungan Peme rintah Daerah melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah Ge rakan 100-0-100.
34
DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA