saTUan aCara perKULiaHan (sap) Mata Kuliah : Etika Islam Nomor/kode : Bobot/SKS : 3 SKS Semester/jurusan : II (PAI Pendidikan Karakter) Tim Pengampu Mata Kuliah: DR. Sarifa Suhra, S. Ag., M.Pd. I DR. Wardhana, S. Ag., M.Pd. I DR. Ahmad Rafi, M.Ag
pasCa sarjana program magisTer seKoLaH Tinggi agama isLam negeri WaTampone 2016
saTUan aCara perKULiaHan (sap) Mata Kuliah Nomor/kode Bobot/SKS Semester/jurusan Dosen
: Etika Islam :: 3 SKS : II (PAI Pendidikan Karakter) : DR. Sarifa Suhra, S. Ag., M.Pd. I DR. Wardhana, S. Ag., M.Pd. I DR. Ahmad Rafi, M.Ag
Standar Kompetensi
KompeTensi Dasar
: Mahasiswa dapat memahami konsep dasar etika Islam, sumber dan karakteristik etika Islam, Hubungan agama dengan etika, Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan etika Islam, Bentuk-bentuk etika Islam, Metode pembentukan etika Islam, pandangan ulama klasik dan pemikiran kontenporer tentang etika Islam, serta menganalisis peran etika Islam dalam berbagai bidang kehidupan seperti komunikasi, penerapan iptek, politik, pelestarian lingkungan hidup, dan seni, serta peran etika Islam dalam mengantisipasi problematika sosial kemasyarakatan di era kekinian. DesKripsi maTeri
1. mahasiswa dapat 1. Overview dan kontrak perkuliahan, memahami peta berisi perkenalan, ketentuan yang berlaku selama konsep materi perkualiahan dan penjelasan ringkas setiap topik Etika Islam dan perkualiahan serta pembagian topik/kepada pengembanganny masing-masing mahasiswa. a dalam berbagai aspek kehidupan. 2. Mahasiswa dapat 2. Konsep dasar etika dalam Islam a. Pengertian etika Islam dari segi etimologi, etika memahami dan berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak menjelaskan kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa konsep dasar Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang etika Islam serta azaz-azaz akhlak (moral). Adapun arti etika dari segi membedakan istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan antara makna yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. akhlak, karakter, budi pekerti, Menurut ahmad amin mengartikan etika adalah ilmu
Time Line Pertemuan I Overview dan kontrak perkuliahan
referensi 1. Ibn Miskawaih, The Refinement of Character, Beirut: The American University of Beirut, 1986 2. M. Amin Abdullah, Etika Tauhid
sebagai Dasar Kesatuan Epistemologi Keilmuan Umum dan Agama, Yogyakarta: SUKA press, Pertemuan II Konsep dasar 3. etika dalam Islam (Pengertian, ruang lingkup, 4. tujuan dan fungsi)
2003 A. Baiquni,
Islam dan Ilmu pengetahuan Modern, Bandung,
Pustaka, 1983 Masnur Muslich,
Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. 5. Chapman Audrey R, Sains, Agama dan Lingkungan, Bandung: Mizan,
pengaLaman BeLajar
evaLUasi
Mahasiswa memperesentasikan materi yang diberikan dan mendiskusikannya di dalam kelas serta dosen memberikan solusi dan penjelasan terperinci mengenai topik yang yang dibahas pada setiap pertemuan.
1. Kehadiran : 20% 2. Makalah dan Presentasi : 30% 3. Partisipasi : 20% 4. UAS : 30%
moral dengan kaitannya dengan pengembangan etika Islam.
yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya rusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan buatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Etika Islam dari bahasa Arab: Arab )أﺧﻼق إﺳﻼﻣﯿﺔatau "Adab dan Akhlak Islamiyah" adalah etika dan moral yang dianjurkan di dalam ajaran Islam yang tercantum di dalam Al-Quran Quran dan Sunnah, dengan mengikuti contoh dari teladan Nabi Muhammad b. Ruang lingkup etika Islam Ruang lingkup akhlak yang terpuji terp adalah mencakup hubungan terhadap sesama manusia, juga hubungan hamba terhadap Allah. Secara umum jika ditinjau dari objeknya, adab dan akhlak mulia di dalam Islam bisa ditemui di dalam lima objek yaitu; Adab kepada Allah, Adab kepada Al Qur’an, Adab kepada k Rasulullah, Adab kepada diri sendiri, Adab kepada makhluk Allah. c. Tujuan dan fungsi etika Islam Tujuan dan fungsi etika akan membuat manusia memiliki kebersihan batin dan melahirkan perbuatan terpuji. Dengan perbuatan terpuji ini, akan lahirlah lahirl keadaan masyarakat yang damai, sejahtera, harmoni lahir dan batin, yang memungkinkan ia dapat beraktifitas guna mencapai kebahagiaan hidup didunia dan juga di akhirat. 3. Mahasiswa mampu 3. Sumber dan karakteristik Etika Islam Pertemuan III mengkaji dan a.Sumber akhlak. Bagi seorang muslim adalah al- Sumber etika mengelaborasi Qur’an dan as-Sunnah. Sunnah. Sehingga ukuran baik atau Islam sumber dan buruk, patut atau tidak secara utuh diukur dengan alal karakteristik etika Qur’an dan as-Sunnah. Sunnah. Sedangkan tradisi merupakan Islam pelengkap selama hal itu tidak bertentangan dengan apa yang telah digariskan oleh ole Allah dan Rasul-Nya. Di dalam islam, etika yang diajarkan dalam islam berbeda dengan etika filsafat. b.Karakteristik Etika Islam sebagai berikut:
2007
Mahasiswa memperesentasikan materi yang diberikan dan mendiskusikannya di dalam kelas serta dosen memberikan solusi dan penjelasan terperinci mengenai topik yang yang Bandung: Mizan, 2000. M. Quraish shihab, Wawasan al- dibahas pada setiap pertemuan. Qur’an, Bandung: Mizan, 2010.
6. Armahedi Mahzar, Revolusi Integrasi Islam: Merumuskan Paradigma Sains dan Tekhnologi Islami, Bandung: Mizan, 2004. 7. M. Quraish shihab, Membumikan al-Qur’an: Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan, 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjang Rentan Kehidupan, 1980 Fathul Muin, Pendidikan Karakter Konstruksi Teori dan Praktik. Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Zubaidi, Desain Pendidikan Karakter. Thomas Lickona, Educating for Character. Abdur Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan Beretika. Muchlas Samani, Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam.
17. Jonathan E. Brockoop, and Thomas Eich ((ed.), Muslim Medical ethics: from teory to practice, South California, California Press, 2008. 18. Majid Fakhry, Ethical Theories In Islam, New York, Ej. Ball, 1994 19. Ibn Sina, Adapted by Lelah
Sda
4. mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Hubungan agama dengan etika,
-Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk. -Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral adalah al-Qur’an dan al-Hadits yang shohih. -Etika Islam bersifat universal -Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya memanusiakan manusia. 4. Hubungan agama dan etika Islam Ini terlihat pada Ruang lingkup agama Islam tidak terbatas kehidupan akhirat saja melainkan berurusan dengan kehidupan dunia, agar maunusia mencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi. membahas masalah-masalah disekeliling kita, membahas soal hubungan antar sesama manusia, membahas kehidupan sosial dan politik, aturan perkawinan, pelayanan terhadap kepentingan umum dan bahkan binatang dan urusan-urusan lain yang kalau ditangani dengan baik, maka manusia raih hidup bahagia.
5. Mahasiswa mampu5. 5. Faktor pembentuk etika Islam mengidentifikasi a. Instinct (naluri) Nutritive instinct (naluri makan sejak lahir) Faktor-faktor yang mempengaruhi Sexual instinct (naluri berjodoh) Paternal instinct (naluri keibuan dan kebapakan) pembentukan etika Combative instinct (naluri berjuang) Islam, Naluri bertuhan b. Keturunan c. Pendidikan dan lingkungan 6. mahasiswa dapat 6. Bentuk-bentuk etika Islam memetakan dan a. Akhlak Mahmudah/Karimah (baik) seperti sabar, memberikan jujur, displin, syukur, dll.
Bakhtiar, The Cannon of Medicine: Mahasiswa
English Translation of al-Qanun memperesentasikan fial-Tibb Vol I Chicago, Kazi materi yang diberikan Publication, 1999.
Pertemuan IV Hubungan agama dengan etika Islam
Pertemuan V Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan etika Islam
Pertemuan VI Bentuk-bentuk etika Islam
dan mendiskusikannya di dalam kelas serta dosen memberikan solusi dan penjelasan terperinci mengenai topik yang yang dibahas pada setiap pertemuan.
Sda
contoh Bentukb. Akhlakul Madzmumah (akhlak yang tercela) adalah bentuk etika Islam sebagai lawan atau kebaikan dari akhlak yang baik dalam pergaulan sebagaimana tersebut di atas misal : Ujub, Riya’, sehari-hari. Dengki, Iri, Dendam, Hasud. 7. mahasiswa dapat 7. Metode Pembentukan etika menjelaskan dan a. metode uswah (keteladanan) mengidentifikasi b. metode pembiasaan Metode c. metode amtsal (perumpamaan) pembentukan etika d. metode mauidzah (nasehat) Islam, e. metode hiwar qur’ani (dialog) f. metode al- targib wa al-tarhib (hadiah dan hukuman) 8. mahasiswa dapat 8. Pendidikan etika dalam pandangan ulama klasik membedakan dan pemikiran kontenporer. konsep etika islam Etika atau akhlak menurut pandangan al-Ghazali dalam pandangan bukanlah pengetahuan tentang baik dan jahat atau ulama klasik ma’rifah dan kemauan (qudrah) untuk baik dan dengan pemikiran buruk, bukan pula pengamalan (fi’il) yang baik dan ulama kontenporer. jelek, melainkan suatu keadaan jiwa yang mantap. Yusuf al-Qardawi memandang bahwa etika Islam terkait dengan isu2 modern meliputi aspek hukum keluarga, pidana, gender, medis, politik, teknologi dan aspek ibadah lainnya.
9. Mahasiswa ampu 9. Etika Islam dalam penerapan sains Modern menganalisis Sains modern harus dibangun atas kemampuan akal peran etika Islam manusia dan spirit agama yang berdasar pada aldalam penerapan Qur’an (QS.2:269). Sains tanpa agama akan merusak sains modern. keharmonisan ekologis maupun sosial, sains tanpa
Sda
Pertemuan VII Metode pembentukan etika Islam
Pertemuan VIII Pendidikan etika dalam pandangan ulama klasik dan pemikiran kontenporer
Pertemuan IX Etika Islam dalam penerapan Sains Modern
etika islam akan membuktikan skeptisme para ilmuan itu sendiri. Einstein berkata: science without religion is lame, religion without science is blind. 10.Etika Islam dalam komunikasi 10.mahasiswa dapat a. unsur yaitu; komunikator, khalayak, media, pesan, Pertemuan X dan metode. Islam menuntut komunikator harus Etika Islam menganalisis peran etika islam memiliki dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam dalam
Mahasiswa memperesentasikan materi yang diberikan dan mendiskusikannya di dalam kelas serta dosen memberikan solusi dan penjelasan terperinci mengenai topik yang yang dibahas pada setiap pertemuan.
Sda
dalam berkomunikasi
menyampaikan pesan berbicara, berpidato, berkhotbah, berceramah, menyiarkan berita, menulis artikel, mewawancarai, mengkritik, melukis, menyanyi, bermain film, bermain sandiwara di panggung pertunjukan, menari, berolahraga, dan sebagainya. Seorang komunikator tidak boleh menggunakan simbol-simbol atau kata-kata yang kasar, yang menyinggung perasaan komunikan atau khalayak, juga tidak boleh memperlihatkan gerak-gerik, perilaku, cara pakaian yang menyalahi kaidah-kaidah agama. b. prinsip dasar etika komunikasi dalam Al-Qur’an dan hadits, antara lain: 1. …. berkatalah kamu kepada semua manusia dengan cara yang baik (QS. Al-Baqarah: 83) 2. Perkataan yang baik dan pemberi maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan (QS. Al-Baqarah: 263). 3. ……sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…. (QS. Ali Imran: 154). 4.hadis “Hendaklah kamu berpegang pada kebenaran (shidqi) karena sesungguhnya kebenaran itu memimpin kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga” (HR. Muttafaq ‘Alaih). 5.hadis “Katakanlah kebenaran walaupun pahit rasanya” (HR Ibnu Hibban). c. etika dalam berkomunikasi: 1. Qaulan Sadida (jujur) 2. Qaulan Baligha (Perkataan Membekas Pada Jiwa) 3. Qaulan Ma’rufa (Perkataan Baik) 4. Qaulan Karima (Perkataan Mulia) 5. Qaulan Layyinan (Perkataan Lembut) 6. Qaulan Maisura (Perkataan Ringan) 11. mahasiswa dapat 11.Etika Islam dalam Medis Ilmu medis/kedokteran bukanlan sesuatu yg baru dalam menganalisis peran etika Islam Islam.
komunikasi
Pertemuan XI Etika Islam dalam Medis
Sda
Mahasiswa memperesentasikan materi yang diberikan dan mendiskusikannya di dalam kelas serta dosen memberikan solusi dan penjelasan terperinci mengenai topik yang yang dibahas pada setiap pertemuan.
Sda
dalam ilmu a. Tokoh kedokteran Muslim dan karya-karyanya kedokteran/Medis -Ibnu Sina atau Avicenna (980-1037 M). Salah satu kitab kedokteran fenomela yang berhasil ditulisnya adalah Al-Qanon fi Al- Tibb atau Canon of Medicine. Kitab itu menjadi semacam ensiklopedia kesehatan dan kedokteran yang berisi satu juta kata. Hingga abad ke17, kitab itu masih menjadi referensi sekolah kedokteran di Eropa. -Ibnu Rusdy atau Averroes (1126-1198 M). Dokter kelahiran Granada, Spanyol itu sangat dikagumi sarjana di di Eropa. Kontribusinya dalam dunia kedokteran tercantum dalam karyanya berjudul 'Al- Kulliyat fi AlTibb' (Colliyet). Buku itu berisi rangkuman ilmu kedokteran. Buku kedokteran lainnya berjudul 'AlTaisir' mengupas praktik-praktik kedokteran. b. Etika Islam dalam pelayanan pasien 1. Profesionalisme Rasulullah SAW. Bersabda : “Barang siapa menjadi tabib (dokter) tetapi ia tidak pernah belajar ilmu kedokteran sebelumnya maka ia akan menanggung risikonya” (ditakhrij Abu Daud dan Nasa’i 2. Pertanggungjawaban 3. Setiap penyakit ada obatnya 4. Spesialisasi Rasulullah SAW bersabda: “janganlah kamu mengobati seseorang sehingga kamu yakin benar penyakitnya”. 12.Etika Islam dalam hukum, politik, demokrasi dan Pertemuan XII 12. Mahasiswa good governance Etika Islam dalam mampu a. pengertian hukum, politik, Demokrasi hubung hukum, politik, menjelaskan dan annya dalam meyujudkan good governance . demokrasi dan menganalisis sistem peradilan harus ditegakkan secara adil, kehadiran good governance hubungan antara UU no 31 tahun 1999 Jo UU no 20 tahun 2001 tentang penegakan hukum, korupsi. Islam menyadari perlunya birokrasi terpecaya politik, demokrasi dan bersih. dan good b. langkah-langkah mewujudkan good governance governance 1. Sistem penggajian yg layak
Sda
Mahasiswa memperesentasikan materi yang diberikan dan mendiskusikannya di dalam kelas serta dosen memberikan solusi dan penjelasan terperinci mengenai topik yang yang dibahas pada setiap pertemuan.
Sda
13. mahasiswa dapat memahami etika dalam pelestarian lingkungan hidup serta bentuk2 pelestariannya.
2. larangan suap 3. audit harta kekayaan 4. keteladanan pemimpin 5. memberikan hukuman setimpal kepada pelaku kejahatan 13. Etika Islam dengan pelestarian lingkungan hidup Dalam Islam dikenal 3 bentuk pelestarian lingkungan hidup yaitu: hima (kawasan yang dilindungi untuk kemaslahatan umum) , al-harim (zona larangan lindung) dan ikhya al-mawat (menghidupkan lahan mati/terlantar)
Sda
Pertemuan XIII Etika Islam dan Pelestarian lingkungan hidup
14. Etika Islam dengan Seni Pertemuan XIV 14.Mahasiswa Menurut Islam, setiap hasil karya seni adalah karya Etika Islam dan mampu ibadah (pengabdian kepada Allah) sekaligus seni memahami peran mengandung dan mengungkapkan keindahan estetis. etika Islam dalam Estetika hanya bisa disadari melalui perenungan menyikapi terhadap kreasi artistik yang akan mengarahkan berbagai bentuk kemajuan seni. pemerhati kepada suatu intuisi kebenaran yang hakiki bahwa Allah juga seluruh ciptaan-Nya sebagai sesuatu yang tak tergambarkan dan terkatakan. Kaidah estetika Islam merujuk pada penelitian dan hukum Islam tertinggi sehingga seni dalam etika Islam dibatasi oleh nilai-nilai azasi, etis dan norma-norma Illahi yang umum serta dibatasi pula oleh manusia sebagai abdi Allah. 15.
Etika
Islam
dan
problematika
sosial
I
15. mahasiswa dapat (kemiskinan, KDRT, traffiking) menjabarkan a. kemiskinan peran etika Islam kemiskinan timbul karena berbagai sebab: 1. kejahatan manusia terhadap alam (QS 30:41) dalam 2. ketidakpedulian dan kebakhilan kelompok kaya (QS mengantisipasi 3: 180, QS 70:18) berbagai bentuk 3. manusia bersikap dzalim, eksploitatif, dan menindas problematika kepada sebagian manusia yang lain (QS 9:34), sosial
Pertemuan XV Etika Islam dan problematika sosial I (kemiskinan, KDRT, traffiking)
Mahasiswa memperesentasikan materi yang diberikan dan mendiskusikannya di dalam kelas serta dosen memberikan solusi dan penjelasan terperinci mengenai topik yang yang dibahas pada setiap pertemuan.
Sda
kemasyarakatan di era kekinian khususnya kemiskinan, KDRT, dan perdagangan manusia
4. konsentrasi kekuatan politik, birokrasi, dan ekonomi di satu tangan. 5. bencana alam atau peperangan sehingga negeri yang semula kaya berubah menjadi miskin. Islam memiliki berbagai prinsip-prinsip terkait kebijakan publik pengentasan kemiskinan dan sekaligus penciptaan lapangan kerja. 1. Islam mendorong pertumbuhan ekonomi yang memberi manfaat luas bagi masyarakat (pro-poor growth). Islam mencapai pro-poor growth melalui dua jalur utama: pelarangan riba dan mendorong kegiatan sektor riil. 2. Islam mendorong penciptaan anggaran negara yang memihak kepada kepentingan rakyat banyak (propoor budgeting). Dalam sejarah Islam, terdapat tiga prinsip utama dalam mencapai pro-poor budgeting yaitu: disiplin fiskal yang ketat, tata kelola pemerintahan yang baik, dan penggunaan anggaran negara sepenuhnya untuk kepentingan publik. 3. Islam mendorong pembangunan infrastruktur yang memberi manfaat luas bagi masyarakat (pro-poor infrastructure). 4. Islam mendorong penyediaan pelayanan publik dasar yang berpihak pada masyarakat luas (pro-poor public services). Terdapat tiga bidang pelayanan publik yang mendapat perhatian Islam secara serius: birokrasi, pendidikan, dan kesehatan. 5. Islam mendorong kebijakan pemerataan dan distribusi pendapatan yang memihak rakyat miskin (pro-poor income distribution). Terdapat tiga instrument utama dalam Islam terkait distribusi pendapatan yaitu aturan kepemilikan tanah, penerapan zakat, serta menganjurkan qardul hasan, infak, dan wakaf. b. KDRT KDRT merupakan salah satu bentuk kekerasan suami
Sda
Mahasiswa memperesentasikan materi yang diberikan dan mendiskusikannya di dalam kelas serta dosen memberikan solusi dan penjelasan terperinci mengenai topik yang yang dibahas pada setiap pertemuan.
Sda
kepadanistrinya ataupun sebaliknya. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan lahirnya UU no 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT. Untuk mencegah hal tersebut Islam menganjurkan; 1. suami istri harus saling memahami kelebihan dan kekurangan pasangan. 2. Istri yang nuzuz dinasehati dengan penuh kasih sayang 3. Menunaikan kewajiban suami istri dengan sebaikbaiknya. c. Traffiking Trafficking atau praktek penjualan manusia adalah sebuah praktek yang dilakukan oleh oknum tertentu yang tujuannya adalah untuk mencari harta dengan cara mudah. Kelompok manusia yang rentang korban adalah perempuan dan anak2.Dalam memberikan perlindungan kepada anak-anak, Rasul SAW telah bersabda dalam sebuah hadits yaitu sebagai berikut : ﻓَﺎ ِ ﱠن أَوْ َﻻ َد ُﻛ ْﻢ ھَ ِﺪﯾﱠﺔُ إِﻟَ ْﯿ ُﻜ ْﻢ,اَ ْﻛ ِﺮ ُﻣﻮْ ا أًوْ َﻻ َد ُﻛ ْﻢ َوأَﺣْ ِﺴﻨُﻮْ ا أَدَا ﺑَﮭُ ْﻢ “Muliakan dan tumbuh kembangkan anak-anakmu dengan baik. Sesungguhnya anak-anakmu merupakan karunia bagimu.” (HR. Ibnu Majah). Memuliakan anak-anak merupakan bagian dari pemberian nafkah bathin, termasuk didalamnya adalah memberikan perlindung dari berbagai bahaya dan yang membuat mereka menderita. Dengan demikian, memberi perlindungan kepada anak-anak dari bahaya traficking adalah salah satu bentuk kasih sayang kita sebagai orang tua kepada mereka. 16. Etika Islam dan problematika sosial II (free sex, 16. mahasiswa dapat kekerasan, narkoba) menjabarkan a. free sex peran etika Islam Pergaulan dan bebas. Pengertian pergaulan adalah dalam merupakan proses interaksi antara individu atau individu mengantisipasi berbagai bentuk dengan kelompok. Sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama dan norma
Sda
Pertemuan XVI Etika Islam dan problematika sosial II (free sex, kekerasan, narkoba)
Sda
problematika sosial kemasyarakatan di era kekinian khususnya free sex, kekerasan, dan narkoba.
kesusilaan. Pergaulan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seorang individu baik pergaulan positif atau negatif. Islam menjelaskan pembatasan dalam pergaulan khususnya bagi para remaja. Batasan-batasan itu di antaranya adalah menutup aurat dan menjauhi dari perbuatan/perkataan yang mendekatkan diri kepada zina, dan berpuasa. b. kenakalan remaja cara mengatasinya: 1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. 2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama. 3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. 4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. 5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh. c. narkoba Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lainnya adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun disalahgunakan. Islam tidak menghendaki merusak diri sendiri apalagi oranglain.
Sda
Sda