GAMBARAN KONDISI FISIK IBU PADA HARI KETIGA POST PARTUM SETELAH DIBERIKAN REMINDER TENTANG PERAWATAN POST PARTUM MELALUI SMS DI RUANG DAHLIA RSUD SUMEDANG Sarah Ridhasha Fathurrohman1 Ermiati1 Tetti Solehati1 1
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat
ABSTRAK Perawatan post partum merupakan kegiatan sangat diperlukan dalam periode post partum. Perawatan yang dilakukan dengan benar akan mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu post partum yang dapat dilihat dari keadaan fisik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kondisi fisik ibu pada hari ke 3 post partum setelah diberikan reminder tentang perawatan post partum melalui SMS di Ruang Dahlia RSUD Kota Sumedang. Penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan pre-eksperimental designs menggunakan metode one-shot case study. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner dengan analisa data distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan sub variabel yang diteliti, suhu (94,1%), nadi, pernapasan, involusi uterus, eliminasi, nutrisi (100%), tekanan darah (85,3%), luka perineum (61,8%), tungkai, konsistensi payudara, tingkat energi (88,2%), putting (82,4%), ASI (79,4%), Nyeri tekan (85,3%) semua keadaan normal. Penyuluhan serta reminder tentang perawatan post partum melalui SMS dapat dilaksanakan sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan ibu post partum. Kata Kunci : SMS, Proses Pemulihan Kesehatan, Ibu Post Partum ABSTRACT The care of post partum is an indispensable activity in pos partum period. The treatment that provided by properly will accelerate the recovery process of health the post partum mothers. It can be seen from the physical state. The purpose of this study is to determine the description physical condition on the third day post partum after being given about post partum’s reminder via SMS in Dahlia’s room RSUD SUMEDANG. This study was designed using descriptif research method with pre-eksperimental designs approach in one-shot case study method. Data was collected by observation sheets and questionnaires with distribution frequency analyses. Based on the variables of this research, temperatures (94,1%), pulses, respiration, uterine involution, eliminations, nutriens (100%), blood pressure (83,51%), the wound perineum (61,8%), the limbs, breast consistence, energy level (88,2%), nipples (82,4%), breastfeeding (79,4%), pressure pain (85,3%) of respondents are normal. Counseling and post partum care reminders via SMS can be implemented that will improve the health of the mother post partum. Keywords : SMS, The Recovery Process, Post Partum Mothers Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
1
PENDAHULUAN Perawatan yang dilakukan pada periode post partum meliputi perawatan fisik dan psikologis ibu untuk mencapai kesehatan yang optimal. Perawatan post partum mengacu pada pelayanan medis dan keperawatan yang diberikan kepada wanita selama masa nifas (Stright, 2004). Perawatan post partum ini sangat diperlukan karena dalam periode post partum sering terjadi kematian pada ibu yang disebabkan oleh berbagai macam masalah seperti perdarahan dan infeksi, hal ini dapat terjadi karena perawatan masa nifas yang kurang baik (Bobak, 2005). Untuk mencegah terjadinya komplikasi selama pada periode post partum seperti perdarahan dan infeksi tersebut dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan mengenai perawatan post partum yang baik selama dirumah. Penyuluhan kepada ibu post partum merupakan intervensi keperawatan pasca partum utama untuk memenuhi kebutuhan ibu akan pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan perawatan diri, perawatan bayi baru lahir, proses pascapartum, adaptasi keluarga, dan pemulihan kesehatan. Penyuluhan serta demo yang diberikan perawat kepada ibu post partum adalah berupa perawatan perineum, perawatan payudara, nutrisi dan hidrasi, istirahat dan tidur, latihan (ambulasi, latihan kegel dan pascapartum) serta teknik menyusui yang baik (Reeder, 2011). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya serta pengamatan dilapangan, masih banyak ibu post partum yang melalaikan bagian-bagian dari perawatan post partum dan masih banyak ibu post partum yang melahirkan di RSUD Kota Sumedang yang memiliki leaflet/booklet mengenai materi perawatan nifas dan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
2
bayi baru lahir, akan tetapi ibu kurang termotivasi untuk menggunakan leaflet tersebut sebagai alat bantu mereka dalam memenuhi pengetahuan serta melakukan perawatan nifas dan bayi baru lahir di rumah. Apabila ibu termotivasi untuk membaca leaflet tersebut, pengetahuan ibu pun akan terpenuhi serta melakukan perawatan nifas dengan baik, maka proses pemulihan kesehatan ibu post partum pun akan optimal. Proses pemulihan kesehatan pada masa post partum merupakan hal yang sangat penting bagi ibu setelah melahirkan. Sebab masa kehamilan dan persalinan telah terjadi perubahan fisik dan psikis (Farrer, 2001). Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang dapat mendorong ibu post partum untuk membaca leaflet yang diberikan setelah discharge planning, terutama untuk ibu primipara, agar ibu dapat mencapai proses pemulihan kesehatan yang optimal. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam hal ini adalah melalui cara SMS (short message service) Pesan singkat SMS merupakan layanan messaging yang pada umumnya terdapat pada setiap system jaringan wireless digital. SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari manapun kepada perangkat bergerak (Mobile Device) (Mishra, 2010). Reminder SMS ini adalah suatu penyampaian pesan yang bisa menjadi sarana alternatif untuk mengingatkan ibu tentang informasi yang telah didapat setelah diberikan penyuluhan dengan cara mengajak ibu untuk membaca leaflet tentang perawatan post partum dan bayi baru lahir serta memotivasi ibu post partum untuk mempraktekan secara mandiri di rumah.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
3
Dengan membaca leaflet dapat meningkatkan pengetahuan ibu post partum untuk melakukan perawatan nifas dengan baik, maka proses pemulihan kesehatan ibu post partum pun akan baik, sehingga dapat mampu untuk menurunkan angka kematian ibu post partum. Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Gambaran Kondisi Fisik Ibu Pada Hari Ketiga Post Partum Setelah Diberikan Reminder Tentang Perawatan Post Partum Melalui SMS Di Ruang Dahlia RSUD Kota Sumedang.
METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan pre-eksperimental designs (nondesigns) menggunakan metode one-shot case study (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum primipara dengan persalinan normal di kelas 3 Ruang Dahlia RSUD Sumedang. Jumlah populasi ibu post partum primipara yang pulang setelah 24 jam persalinan dalam 3 bulan terakhir yaitu bulan Februari, Maret, April 2012 berjumlah 70 ibu dan dari jumlah tersebut diambil sebanyak 34 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan sendiri dan dibantu dengan kolektor data. Peneliti melakukan informed consent kepada responden dan meminta nomer handphone
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
4
responden. Setelah responden pulang dari rumah sakit, peneliti SMS mengajak (persuasi) untuk membaca leaflet yang telah diberikan setelah penyuluhan, serta memotivasi untuk melakukan perawatan nifas. SMS dikirim setiap hari selama 2 hari. Selama responden diberi perlakuan SMS, responden membalas SMS. Setelah perlakuan SMS dilaksanakan, peneliti melakukan post-test kepada responden dengan cara bertemu di poli kandungan RSUD Kota Sumedang serta melakukan home visit ke rumah responden yang kontrol ke bidan terdekat pada hari ke-3 setelah melahirkan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif, dengan menggunakan analisis persentase distribusi frekuensi. Lokasi penelitian di Ruang Dahlia RSUD Kota Sumedang dan rumah responden di daerah Kota Sumedang. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012.
HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi frekuensi karakterisitk responden (n=34) Variabel Frekuensi Usia < 20 tahun 12 20-35 tahun 22 Pekerjaan Tidak bekerja 30 Bekerja 4 Pendidikan Pendidikan Dasar 17 Pendidikan Menengah 17
% 35,3 64,7 88,2 11,8 50,0 50,0
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
5
Tabel 2 Distribusi frekuensi keadaan tanda-tanda vital (n=34) TTV Frekuensi Suhu 0 <36 32 36-38 >38 2 Nadi <60 0 34 60-80 >80 0 Pernafasan 0 <18 34 18-24 >24 0 Sistol 0 <90 90-120 29 5 >120 Diastol <60 0 60-80 29 >80 5 Tabel 3 Distribusi frekuensi keadaan involusi (n=34) INVOLUSI Frekuensi a. UTERUS Tinggi Fundus Uteri <2 0 2 34 >2 0 Konsistensi fundus Keras 34 Lunak 0 b. LOKEA Warna Merah terang 34 Merah tua 0 Jumlah lokea Banyak 0 Sedang 34 Sedikit 0 Sangat sedikit 0 Bau bau amis 34 bau busuk 0
% 0 94.1 5,9 0 100 0 0 100 0 0 85.3 14.7 0 85.3 14.7
%
0 100 0 100 0
100 0 0 100 0 0 100 0
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
6
Tabel 4 Distribusi frekuensi keadaan luka perineum (n=34) REEDA Frekuensi REEDA 13 0 21 1-3 0 >3
% 38,2 61,8 0
Tabel 5 Distribusi frekuensi keadaan tungkai (n=34) TUNGKAI Tidak ada edema Edema
Frekuensi 30 4
% 88,2 11,8
Tabel 6 Distribusi frekuensi keadaan payudara (n=34) a.
b.
c.
d.
e.
PAYUDARA Konsistensi payudara Mengeras Tidak mengeras Putting Lecet Tidak lecet Status laktasi Tidak menyusui Menyusui Produksi ASI Tidak keluar Keluar Nyeri tekan Ya Tidak
Frekuensi
%
30 4
88,2 11,8
6 28
17.6 82,4
7 27
20,6 79,4
7 27
20,6 79,4
29 5
85,3 14,7
Tabel 7 Distribusi frekuensi keadaan eliminasi (n=34) ELIMINASI Eliminasi Urin a. Kandung Kemih distensi kandung kemih Tidak ada distensi kandung kemih b. Buang Air Kecil Lancar Tidak lancar Eliminasi Feses a. Bising Usus <6 6-12 >12
Frekuensi
%
0 34
0 100
34 0
100 0
0 30 0
0 100 0
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
7
b. Buang Air Besar Lancar Tidak lancar
30 4
Tabel 8 Distribusi frekuensi keadaan tingkat energy (n=34) Tingkat energy Frekuensi
88,2 11,8
%
Tidak melakukan aktivitas
4
11,8
Melakukan aktivitas
30
88,2
Tabel 9 Distribusi frekuensi keadaan nutrisi (n=34) Nutrisi Frekuensi a. Nafsu Makan Ada nafsu makan Tidak ada nafsu makan b. Frekuensi Makan <3 3 >3
%
34 0
100 0
0 20 14
0 58,8 41,2
PEMBAHASAN Gambaran Tanda-Tanda Vital Ibu Post Partum Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden yang terdapat pada tabel 2 keadaan tanda-tanda vital dalam keadaan normal yang sesuai dengan teori Reeder (2011) yang menyebutkan bahwa suhu tubuh diantara 36-38°C adalah perubahan fisiologis yang normal untuk ibu post partum pada hari ketiga. pada frekuensi nadi, keadaan bradikardi merupakan perubahan fisiologis normal selama 6-10 hari pasca partum dengan nadi 40-70 x/menit. Tekanan darah pada ibu post partum dapat juga mengalami peningkatan atau menunjukan hipertensi, hal ini diakibatkan oleh proses kehamilan. Gambaran Keadaan Involusi Uteri Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh responden yang terdapat pada tabel 3 keadaan involusi uteri dalam keadaan normal yang sesuai
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
8
dengan teori Reeder (2011) menyebutkan bahwa pada akhir tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilikus. Keadaan konsistensi uterus harus keras. Jumlah lokea perlahan-lahan berkurang, lokea berwarna merah terang (rubra) pada 1 sampai 3 hari pertama setelah persalinan dan biasanya berjumlah sedang. Bau lokea sama dengan bau darah menstruasi normal. Berdasarkan karakter responden sesuai tabel 1 umur responden tergolong muda, sesuai hasil penelitian Mayuni (2005) menyebutkan bahwa umur yang muda sangat mempengaruhi otot-otot rahim/uterus pada saat melakukan suatu kegiatan atau latihan seperti senam nifas sehingga akan mempercepat proses penurunan fundus uteri, kontraksi dan konsistensi uteri semakin baik, serta pengeluaran lokea pun semakin lancar. Gambaran Keadaan Luka Perineum Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh responden yang terdapat pada tabel 4 keadaan luka perineum dalam keadaan normal yang sesuai dengan teori Littleton dan Engebreston (2002) yang menyatakan bahwa pada minggu pertama pascapartum jumlah skor REEDA biasanya dalam rentang 0-3 sedangkan pada minggu kedua pascapartum score berada dalam rentang 0-1. Menurut Abraham et al (1990, dalam Reeder, 2011) menyebutkan bahwa kelambatan penyembuhan perineum dan keutuhan introitus yang melebihi waktu diakibatkan dari edema perineal lebih dari 3 hari setelah melahirkan. Seluruh responden telah mendapatkan penyuluhan perawatan perineum yang baik serta diingatkan kembali dengan menggunakan SMS, hal ini sejalan dengan penelitian Kurniawati (2011) yang menyatakan bahwa perawatan perineum yang baik dan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
9
kesembuhan luka perineum memiliki hubungan, maka semakin baik perawatan perineum, semakin cepat kesembuhan luka perineum. Gambaran Keadaan Tungkai Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden yang terdapat pada tabel 5 keadaan tungkai responden dalam keadaan normal yang sesuai dengan teori Reeder (2011) menyatakan bahwa keadaan ekstremitas bawah terutama tungkai pada hari ketiga edema berkurang hingga sudah tidak ada edema dan tanda homan pun negatif. Ekstremitas diamati seperti tungkai untuk mendeteksi tanda-tana tromboflebitis post partum yang merupakan suatu komplikasi yang serius. Gambaran Keadaan Payudara Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden yang terdapat pada tabel 6 keadaan payudara responden dalam keadaan normal yang sesuai dengan teori Reeder (2011) yang menyatakan bahwa pada hari ketiga dan keempat ASI biasanya keluar. Pada hari ketiga ataupun keempat baik ibu menyusui maupun tidak menyusui dapat mengalami pembengkakan dan disertai dengan nyeri. Semua responden diberikan penyuluhan demonstrasi perawatan payudara, serta diingatkan kembali melalui SMS. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Werna (2006) menyatakan bahwa ibu post partum yang telah diberikan penyuluhan dengan cara demonstrasi perawatan payudara ASInya dapat keluar dengan lancar, sedangkan ibu post partum yang tidak diberikan penyuluhan dengan cara demonstrasi ASInya tidak keluar dengan lancar.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
10
Gambaran Keadaan Eliminasi Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden yang terdapat pada tabel 7 keadaan eliminasi responden dalam keadaan normal yang sesuai dengan teori Reeder (2011) yang menyatakan bahwa ibu pascapartum dianjurkan untuk berkemih sesegera mungkin setelah melahirkan guna menghindari distensi kandung kemih, keadaan pada hari ketiga pascapartum wanita sudah mulai lancar dalam berkemih. Pada eliminasi feses, konstipasi merupakan hal yang sering terjadi, BAB secara spontan bisa tertunda selama 2 hari setelah ibu melahirkan dan biasanya dibantu dengan pelunakan feses atau laksalatif. Seluruh responden telah dianjurkan untuk berkemih sesegera mungkin lalu dianjurkan untuk melakukan bladder training, sejalan dengan penelitian Ermiati dkk (2008) yang membuktikan bahwa bladder training dapat mempercepat terjadinya eliminasi BAK terlihat dari perbedaan waktu terjadinya eliminasi BAK dimana kelompok yang diberikan intervensi bladder training kemampuan eliminasi BAKnya lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan. Gambaran Keadaan Tingkat Energi Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hampir seluruh responden yang terdapat pada tabel 8 keadaan tingkat energi responden dalam keadaan normal yang sesuai dengan teori Reeder (2011) menyatakan bahwa pada umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan. Umumnya pada hari kedua hingga hari ketiga sudah bisa duduk dan bergerak dengan lambat pada awalnya, serta energy kembali tetapi bervariasi (Bobak, 2005).
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
11
Gambaran Keadaan Nutrisi Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh responden yang terdapat pada tabel 9 keadaan nutrisi responden dalam keadaan normal yang sesuai dengan teori Reeder (2011) menyatakan bahwa mortilitas dan tonus otot sistem gastrointestinal kembali normal dalam 2 minggu setelah melahirkan. Kebanyakan ibu sangat haus pada 2 sampai 3 hari pertama karena perpindahan cairan antara ruang intertisial dan sirkulasi akibat dieresis. Pada sebagian besar responden tidak memiliki pantangan makanan apapun dan memakan makanan yang bergizi yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, sayur-sayuran, buahbuahan dan asupan cairan seperti susu dan air mineral, semua responden telah diberikan penyuluhan nutrisi yang baik pada masa post partum dan menyusui, serta diingatkan dengan menggunakan SMS. Hal ini sesuai dengan teori Sujyatini (2010) menyatakan bahwa kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui diasarankan memperoleh tambahan zat makanan 700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa setelah diberikan penyuluhan perawatan post partum serta diberikan reminder tentang perawatan post partum melalui SMS, keadaan sub variabel pemulihan kesehatan ibu post partum pada hari ketiga yang dilihat dari keadaan tanda-tanda vital, involusi uteri,
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
12
luka perineum, tungkai, payudara, eliminasi, tingkat energy, dan nutrisi hampir seluruh responden dalam keadaan normal.
SARAN Beradasarkan hasil penelitian, penyuluhan perawatan post partum serta dengan memberikan reminder tentang perawatan post partum melalui SMS dapat berkontribusi dalam mendorong dan mengingatkan ibu post partum untuk melakukan perawatan post partum yang akan mengoptimalkan proses pemulihan kesehatan ibu post partum. Peneliti akan memberikan saran kepada pihak RSUD Kota Sumedang untuk menggunakan SMS sebagai alat reminder tentang perawatan post partum dan bekerja sama dengan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi, dengan SMS ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu dalam melakukan perawatan post partum yang akan meningkatkan derajat kesehatan pada ibu post partum serta memantau keadaan post partum dengan melakukan kerja sama dengan perawat komunitas untuk melakukan home visite (kunjungan rumah) sehingga dapat terdeteksi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA Bobak, I. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC Ermiati dkk. 2008. Efektiivitas Bladder Training Terhadap Fungsi Eliminasi Buang Air Kecil (BAK) Pada Ibu Post Partum Spontan. http://www.scribd.com/doc/88358885/992-1052-1-PB . Diakses pada tanggal 14 Juni 2012 Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
13
Kurniawati, D. 2011. Hubungan Perawatan Perineum Dengan Kesembuhan Luka Perineum Pada Masa Nifas Hari Ke Tujuh Di Rumah Bersalin Atiah Jambi 2011. http://akbid.info/library/gdl.php?mod=browse&op=read&id=suptakbpp -gdl-dedekurnia-81. Diakses pada tanggal 16 Juni 2012 Littleton and Engebreston. 2002. Maternal, Neonatal, and Women’s Health Nursing. American. Delmar Mayuni, I.O. 2005. Ibu Post Partum Hari I Sampai VII dengan dan tanpa Senam Nifas terhadap Involusi Uterus di Pos Praktik Poltekes Denpasar Tahun 2005. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/15308419430.pdf. Diakses pada tanggal 14 Juni 2012 Mishra, A.R. 2010. Cellular Technologies for Emerging Markets: 2G, 3G and Beyond. New Delhi. Wiley Reeder, S.J, Leonide,L.M, Deborah, K. Griffin. 2011. Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga. Edisi 18. Volume 2. Jakarta. EGC Stright, B.R. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Edisi 3. Jakarta. EGC Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kauntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Afabeta Sujiyatini, dkk. 2010. Asuhan Ibu Nifas Askeb III. Yogyakarta. Cyrrilus Publisher Werna, N.A. 2006. Pengaruh Metode Demonstrasi Cara Perawatan Payudara. http://med.unhas.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&i d=262:pengaruh-metode-demonstrasi-cara-perawatanpayudara&catid=115&Itemid=48. Diakses pada tanggal 14 Juni 2012
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email :
[email protected]
14