Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Niken Andalasari
Periode Post Partum • Periode post partum adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil • Periode ini disebut juga puerperium (masa nifas)
Perubahan Fisik Post Partum Penurunan kadar estrogen dan progesteron yang cepat setelah melahirkan, menimbulkan berbagai perubahan fisiologis dan anatomi.
Immediate Post Partum (6-8 jam PP) • Mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri • Mendeteksi dan merawat penyebab pendarahan berlanjut. • Memberikan konseling pada Ibu atau salah satu keluarga, bagaimana mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri • Pemberian asi awal • Melakukan bonding attachment • Mencegah hipotemi pada bayi • Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi
Early Post Partum (6 hari PP) • Menilai adanya tanda-tanda demam infleksi atau pendarahan abnormal • Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat • Memastikan Ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit • Memberikan konseling pada Ibu mengenai asuhan pada bayi , tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
Late Post Partum (6 minggu PP) • Menanyakan pada ibu tentang penyulit penyulit yang dialami bayi • Memberikan konseling untuk KB secara dini.
Perubahan fisiologis post partum • Uterus Terjadinya involusi uterus, yaitu kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot uterus. Pada akhir tahap persalinan uterus berada 2cm dibawah umbilikus, setelah 12 jam tinggi fundus uterus 1 cm di atas umbilikus, setelah hari ke-6, tinggi fundus berada di pertengahan umbilikus dan simpisis pubis.
Setelah bayi lahir, kontraksi uterus meningkat, dan plasenta pun dilahirkan. Segera setelah plasenta lahir, dilakukan masase uterus untuk merangsang uterus berkontraksi. • Serviks Serviks menjadi lunak setelah ibu melahirkan. 18 jam setelah melahirkan, kosistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke bentuk semula • Vagina Vagina yg meregang akan kembali ke ukuran semula secara bertahap 6-8 minggu setelah melahirkan
• Abdomen Hari pertama post partum, abdomen masih tampak menonjol seperti hamil. 2 minggu post partum, dinding abdomen akan rileks dan kembali ke keadaan semula, dan akan meninggalkan garis-garis halus (striae). • Payudara Setelah melahirkan, hormon prolaktin meningkat sehingga produksi ASI meningkat, payudara post partum akan membesar.
Lochea Lochea adalah sekret dari uterus yang keluar melalui vagina selama masa puerperium • Lochea Rubra Mengandung darah dan berwarna merah segar, berlangsung selama 1-3 hari • Lochea Serosa Berwarna kecoklatan, 4-10 hari • Lochea Alba Warna cairan menjadi kuning sampai putih setelah hari ke-10 sampai 6 minggu setelah melahirkan
Pemeriksaan Fisik Post Partum 1. Monitor TTV • Jam pertama : tiap 15 menit • Jam kedua: tiap 30 menit • Jam ketiga sampai 24 jam: tiap 1 jam • Setelah 24 jam: tiap 8 jam 2. Payudara Produksi kolostrum 48 jam pertama. 3. Uterus Periksa tinggi fundus uterus dan kontraksi
4. Perineum Periksa luka episiotomi, adanya edema, kondisi vagina 5. Insisi SC Balutan dan insisi, drainase, edema, dan perubahan warna. 6. Kandung Kemih dan Output Urine Pola berkemih, jumlah urine, dan nyeri saat berkemih 7. Bowel Biasanya pola BAB normal setelah hari ketiga
8. Lochea Tipe, jumlah, bau dan adanya gumpalan 9. Payudara Terdapat keluaran kolostrum, payudara lunak saat 2-24 jam setelah melahirkan, dan mulai mengeras setelah hari ke-2
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit pada hari pertama post partum untuk mengkaji kehilangan darah pada saat melahirkan • Pemeriksaan kultur urine
Psikologis Ibu Post Partum Penyesuaian maternal • Fase menerima (taking-in) Fase ini merupakan periode ketergantungan, terjadi pada hari ke-1 sampai 2. Pada fase ini ibu mengharapkan segala kebutuhannya dapat dipenuhi orang lain. Ibu cenderung terfokus pada dirinya sendiri, dan cenderung pasif. Hal ini disebabkan karena ketidaknyamanan fisik dan kelelahan yang terjadi akibat proses persalinan
• Fase taking hold Fase ini berlangsung antara 3-10 hari postpartum. Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Pada fase ini memungkinkan untuk terjadinya depresi post partum (baby blues). Sebagai perawat, pada fase ini harus memberikan dukungan dan memberikan penkes yang dibutuhkan ibu, misalnya cara merawat bayi dan cara menyusui yang benar.
• Fase letting-go Terjadi pada 10 hari setelah melahirkan, ibu mulai dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan bayinya. Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran barunya dan lebih mandiri
Pengkajian Psikologis 1. Pengalaman melahirkan Bagaimana pengalaman melahirkan yang ibu alami 2. Perubahan peran bagaimana persepsi ibu terhadap perannya saat ini 3. Citra tubuh Bagaimana perasaan ibu tentang perubahan tubuhnya selama masa nifas 4. Interaksi orang tua-bayi Bagaimana interaksi orang tua dengan bayi
Diagnosa Keperawatan • Nyeri akut • Kekurangan volume cairan • Kerusakan integritas jaringan • Resiko infeksi • Kesiapan pemberian ASI • Ketidakefektifan pemberian ASI
Intervensi • Manajemen nyeri • Perawatan luka • Mengkaji tanda-tanda infeksi pada luka episiotomi atau luka SC • Pantau hasil laboratorium • Mempersiapkan ibu untuk menyusui anaknya • Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan ibu post partum dan bayi