KECEMASAN (ANSIETAS) Niken Andalasari
1. Definisi Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak jelas dan berhubungan dengna
perasaan yang tidak menentu dan tidak berdaya (stuart & sundeeen,1995). Kecemasan adalah respon emosi tanpa objek
yang spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal.
2. Tingkat kecemasan 1. Ansietas ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan seharihari; ansietas ini menyebabkan individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi belajar dan mengahasilkan pertumbuhan serta kreativitas. 2. Ansietas sedang Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Ansietas ini mempersempit lapang persepsi individu. Dengan demikian, individu mengalami tidak perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya
3. Ansietas berat Sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir tentang hal lain. Semua prilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain. 4. Tingkat panik dan ansietas berhubungan dengan terperangah, ketakutan, dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. karena mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan.
Rentang respon Ansietas Respon adaptif
Respon maladaptif
Ansietas Ringan Sedang
Berat
Panik
Respon fisiologis terhadap ansietas: Kardiovaskuler
Jantung berdebar Tekanan darah meningkat Rasa ingin pingsan
pernafasan
Nafas cepat Sesak nafas Tekanan pada dada Nafas dangkal Pembengkakan pada tenggorokan Sensasi tercekik Terengah-engah
Neuromuskuler
Refleks meningkat Reaksi terkejut Mata berkedip-kedip Insomnia Tremor Rigiditas Gelisah, mondar-mandir Wajah tegang Kelemahan menurun Tungkai lemah Gerakan yang janggal
gastrointestinal
Kehilangan nafsu makan Menolak makan Rasa tidak nyaman pada abdomen Nyeri abdomen Mual Nyeri ulu hati Diare
Saluran perkemihan
Tidak dapat menahan kencing Sering berkemih
kulit
Wajah kemerahan Berkeringat setempat (telapak tangan) Gatal Rasa panas dan dingin pada kulit Wajah pucat Berkeringat seluruh tubuh
Faktor penyebab kecemasan: 1. Faktor patologi Setiap faktor yang menganggu kebutuhan dasar manusia atau makanan, air, kenyamanan, dan keamanan. 2. Situasional (orang, lingkungan) Ancaman aktual yang dirasakan terhadap konsep diri, sekunder terhadap : perubahan status dan prestise, kegagalan, kehilangan benda-benda yang dimilki, kurang pengahargaan dari orang lain, dilema etik.
3. Maturasi Bayi/ anak-anak Berhubungan dengan dengan perpisahan, lingkungan atau orang asing, perubahan dalam hubungan sebaya. Reamaja Berhubungan dengan ancaman terhadap diri sekunder terhadap : perkembangan seksual, perubahan hubungan dengan teman sebaya. Dewasa Berhubungan dengnan konsep diri, sekunder terhadap : kehamilan, menjadi orang tua, efek penuaan. Lansia Berhubungan dengna anacaman terhadap konsep diri, sekunder terhadap : kehilangan sensori, motorik, masalah finansial, perubahan pensiun.
Mekanisme koping 1. Reaksi orientasi tugas
Upaya yang disadari dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi tuntutan situasi stres secara realitis 2. Mekanisme pertahanan ego Membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang. Tetapi karena mekanisme tersebut berlangsung secara relatif pada tingkat tidak sadar dan mencakup penipuan diri dan distorsi realitas, mekanisme ini dapat menjadi respons maladaptif terhadap stres.
Pengkajian dapat dilakukan pada 3 aspek 1. Aspek fisiologis - Mengidentifikasi respon sistem saraf Nadi meningkat Tekanan darah meningkat Susah bernapas Rasa tercekik Mulut kering berkeringat pada telapak tangan
2. Aspek kognitif ( pikiran) Susah konsentrasi Lapangan pandangan menurun Perhatian kurang 3. Aspek emosi / prilaku Mudah tersingung Menarik diri Mudah menangis Rasa tidak berdaya
Masalah Keperawatan 1. Ansietas tingkat panik 2. Ansietas tingkat berat 3. Ansietas tingkat sedang
Tindakan Keperawatan Prinsip : Menolong mengembangkan kemampuan mentoleransi ansietas ringan dan menggunakan mekanisme enyelesaian masalah yang kontruktif
1. Pada klien Ansietas berat-panik a. Membina trust
mengurangi ancaman dari orang lain b. Menyadari dan mengendalikan perasaan sendiri Ansietas dapat dikomunasikan secara interpersonal c. Menyakinkan klien manfaat mekanisme koping Memberikan kesempatan pada klien untuk mengenali ansietas
d. Mengidentifikasi dan berusaha menurunkan situasi yang dapat menimbulkan ansietas prilaku klien mungkin dapat dimodifikasi dengan mengurangi interaksi klien dengan lingkungan e. Menganjurkan klien melakukan kegiatan yang menarik baginya Membatasi waktu klien untuk koping destruktif sambil menolong meningkatkan peran serta dalam menikmati hidup
f. Tingkatan kesehatan fisik dan kesejahteraan untuk dapat mengendalikan ansietas sehingga klien merasa nyaman
2. Pada klien ansietas sedang a. Membina trust b. Menyadari dan mengendalikan perasaan sendiri c. Membantu klien mengenal ansietas d. Memperluas kesadaran klien terhadap perkembangan ansietas dan Membantu klien mengatasi pencetus timbul nya ansietas.
e. Membantu klien menyadari respons koping yang adaptif. - menganalisa mekanisme koping masa lalu, menilai kembali penyebab ansietas f. Meningkatkan respon relaksasi - mengatasi ansietas dengan mengatur tekanan emosi
Terapi ansietas 1. Teknik relaksasi
latihan napas dalam 2. massage. 3. Mengendalikan situasi
Terima kasih....