Abstrak— Ada nilai tambah yang didapat seseorang dalam melakukan kegiatan membaca. Satu diantaranya, orang menjadi luas cakrawala kehidupannya, terbebas dari penjara dunia yang sempit dan terbatas, baik dari segi waktu maupun segi ruang. Melalui membaca dapat diperoleh bermacammacam ilmu pengetahuan dan informasi lainnya yang cenderung dapat membuka wawasan, pola hidup, dan mengembangkan daya pikir dan daya nalar. Semakin jelaslah bahwa kegiatan membaca merupakan sesuatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Termasuk para siswa, dengan membaca akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat mengambil manfaat dari berbagai ilmu yang mereka baca tersebut untuk bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penting diperhatikan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membantu siswa memahami wacana. Dengan menggunakan model yang tepat, siswa dapat memahami apa yang dibaca, walaupun siswa mengalami kesulitan dalam membaca. Ketepatan dalam menggunakan model pembelajaran berpengaruh kepada proses membaca. Model Cooperative Integrated Reading and Composition selanjutnya disingkat CIRC, merupakan satu alternatif model yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami wacana. Apa dan bagaimana, seta langkah-langkanya akan di paparkan dalam artikel ini. Kata Kunci— Pembelajaran, Membaca Pemahaman, CIRC
1.
Pendahuluan Membaca merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan tertentu,
misalnya untuk memperoleh pesan penulis, memperoleh pemahaman arti/makna dalam bahasa tertulis. Ini berarti dengan membaca kita akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat pula mengambil manfaat dari berbagai ilmu yang kita baca. Ini berarti dengan membaca kita akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat pula mengambil manfaat dari berbagai ilmu yang kita baca. Ini berarti dengan membaca kita akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat pula mengambil manfaat dari berbagai ilmu yang kita baca. Berbagai informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diperoleh lewat membaca. Oleh sebab itu, membaca mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Manusia memperoleh pengalaman baru melalui membaca. Tidak dapat dibayangkan kalau saat ini manusia yang hidup normal tidak mempunyai kemampuan membaca, dan menulis. Dengan kemampuan membaca dan menulis kita dapat berkomunikasi bukan saja dengan orang yang berasal dari tempat dan waktu yang sama, melainkan juga dengan orang dari tempat dan waktu yang berlainan.
Kegiatan membaca merupakan sesuatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Termasuk para siswa, dengan membaca akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat mengambil manfaat dari berbagai ilmu yang mereka baca tersebut untuk bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang. Materi membaca pemahaman penting untuk siswa. Membaca pemahaman adalah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai. Banyak siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi wacana, menentukan ide pokok, dan menyimpulkan hasil bacaan, sehingga hasil belajarnya pun kurang baik. Tentu ada yang salah dalam kegiatan pembelajaran ini. Bisa disebabkan oleh metode yang tidak menarik mengakibatkan siswa tidak bersemangat untuk belajar. Atau media yang digunakan tidak menarik untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa. Artikel ini memaparkan model pembelajaran CIRC sebagai solusi untuk menyampaikan pembelajaran membaca pemahaman. Membaca Pemahaman
2.
Menurut Fredick Mc Donald (dalam Burn, 1996:8) bahwa membaca merupakan rangkaian respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulasi. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa subketerampilan, yang meliputi: sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstuktif. Menurutnya aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilan tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Kemampuan membaca menurut Fredick Mc Donald (dalam Burn, 1996) tergantung pada beberapa faktor penentu di antaranya yaitu: a.
Sensori, yaitu aspek kemampuan melihat dan menyerap simbol-simbol tertulis;
b.
Perseptual, yaitu kemampuan menangkap dan menginterpretasikan apa yang dilihat sebagai simbol atau kata;
c.
Urutan, yaitu kemampuan mengikuti pola-pola urutan, logika, dan gramatika teks;
d.
Asosiasi, yaitu kemampuan mengenalkan hubungan antara simbol dan bunyi serta kata-kata yang dipresentasikan;
e.
Eksperensial, yaitu kemampuan menghubungkan kata-kata dengan pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan makna kara;
f.
Belajar, yaitu kemampuan mengingat apa yang telah dipelajari dan menghubungkan dengan gagasan dan fakta yang baru dipelajari;
g.
Berpikir, yaitu kemampuan konseptual dalam membuat inferensi dan evaluasi materi yang dipelajari;
h.
Apektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca dalam membaca.
Berdasarkan penjelasan tersebut, jelaslah bahwa dalam memahami suatu teks diperlukan adanya berbagai keterampilan dan subketerampilan. Semua keterampilan dan subketerampilan tersebut bekerja secara serentak, tidak sendiri-sendiri. Oleh karena itu, seseorang tidak dapat memahami salah satu aspek saja seperti ide pokok tanpa memahami aspek-aspek lainnya seperti makna kata, struktur kalimat, dan ide penunjang, hal tersebut membuktikan bahwa keterampilan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang tidak dapat berdiri sendiri. Finocchiaro (1989:113) berpendapat bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi seseorang memahami bacaan, yaitu kemampuan intelektual, pengetahuan yang luas, strategi membaca. Kemampuan intelektual dapat digunakan untuk menghubungkan fakta-fakta yang ada dalam bacaan, sehingga pembaca dapat menarik kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan isi bacaan dengan tepat. Pengetahuan yang luas diperlukan untuk membantu menafsirkan informasi-informasi yang ada dalam bacaan. Penggunaan strategi secara tepat dan afektif dalam memahami bacaan dapat berpengaruh terhadap pemahaman bacaan. Membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun sejumlah pengetahuan. Membangun sejumlah pengetahuan itu bisa berupa kemampuan pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya adalah memahami bacaan secara tepat dan cepat. Menurut Turner (dalam Estil 1988:170-171) bahwa memahami bacaan sebagai tujuan hakiki dari proses membaca memiliki tiga jenjang, yaitu memahami literal, memahami inferensial, dan memahami evaluatif. 3.
Model Pembelajaran CIRC Model pembelajaran adalah seperangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan
untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau ditempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran (Aunurrahman, 2009:146). Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) didefinisikan sebagai salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang secara khusus didesain untuk pembelajaran membaca pemahaman. Siswa mempelajari materi pelajaran dan mengerjakan tugas secara perorangan dalam kelompok kecil yang heterogen. Para siswa saling memeriksa pekerjaan dengan temannya dan membantu teman lainnya dalam mempelajari materi pelajaran dan mengerjakan tugas. Skor kelompok didasarkan pada jumlah satuan tugas yang dapat diselesaikan dan ketepatan pengerjaannya. Pembelajaran CIRC ini, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yaitu terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi dalam kelompok ini sebaiknya ada
siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu dengan yang lainnya. Menurut Slavin, (1995) langkah-langkah pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah: a.
Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara hetorogen.
b.
Guru memberi wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
c.
Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
d.
Siswa mempresentasikan hasil kelompok
e.
Guru memberikan penguatan
f.
Siswa dan guru membuat kesimpulan. Cara untuk menentukan anggota kelompok adalah sebagai berikut:
1)
Menentukan peringkat siswa
2)
Menentukan jumlah kelompok
3)
Penyusunan anggota kelompok
Model pembelajaran CIRC menurut Slavin dalam Suyitno (2005:3-4) memiliki delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut adalah: a. Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa; b. Placement test, misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu. c. Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya; d. Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkan; e. Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas; f.
Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok;
g. Fact test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; h. Whole class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
Kegiatan pokok CIRC dalam membaca pemahaman adalah sebagai berikut: (1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. (2) Guru membagikan lembar kerja, siswa membaca wacana yang terdapat dalam lembar kerja. (3) Siswa berdiskusi secara aktif dalam kelompok tentang permasalahan yang ada dalam lembar kerja yang dibagikan guru. (4) Masing-masing siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya ke dalam buku latihannya dan siswa saling merevisi hasil pekerjaan mereka (5) Masing-masing kelompok menunjuk wakilnya untuk membacakan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. (6) Siswa dari kelompok lain menanggapi (bertanya, memberi pendapat, menyanggah) hasil kerja kelompok penyaji. (7) Guru memberi penguatan terhadap kerja kelompok. (8) Guru dan siswa membuat kesimpulan. (9) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran. Berikut disajikan kerja siklus CIRC: Membentuk kelompok terdiri dari 4 orang
Guru membagi wacana
Perwakilan kelompok presentase
Siswa saling merevisi hasil pekerjaan
Kelompok lain memberi tanggapan
Guru memberi penguatan
Siswa bekerja sama memecahkan
masalah
Masing-masing siswa mencatat hasil diskusi
Siswa dan guru membuat kesimpulan
Guru dan siswa refleksi
Gambar 1. Kerja siklus CIRC
Model pembelajaran CIRC dalam memahami bacaan ini dibagi menjadi beberapa fase. a.
Fase pertama, yaitu orientasi. Pada fase ini, guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan. Selain itu juga memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa
b.
Fase kedua, yaitu organisasi.
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan memperhatikan keheterogenan akademik. Membagikan bahan bacaan tentang materi yang akan dibahas kepada siswa. Selain itu menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran berlangsung. c.
Fase ketiga, pengenalan konsep Dengan cara mengenalkan tentang suatu konsep baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Pengenalan ini bisa didapat dari keterangan guru, buku paket atau media lainnya.
d.
Fase keempat yaitu evaluasi. Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan guru.
e.
Fase kelima, yaitu fase publikasi. Siswa
mengkomunikasikan
hasil
temuan-temuannya,
membuktikan,
memperagakan tentang materi yang dibahas baik dalam kelompok maupun di depan kelas. f.
Fase keenam, yaitu fase penguatan dan refleksi
Pada fase ini guru memberikan penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari melalui penjelasan-penjelasan ataupun memberikan contoh nyata dalam kehidupan seharihari. Selanjutnya siswa pun diberi kesempatan untuk merefleksikan dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Supaya proses pembelajaran berjalan dengan baik, demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan perlu dikaji dan dipersiapkan rencana, proses pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Ketiga unsur ini merupakan faktor penting pencapaian hasil belajar siswa secara maksimal. Rencana pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal a.
Siswa diperlihatkan teks pendek lewat LCD.
b.
Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal yang dibicarakan dalam teks.
c.
Guru mengemukakan materi pokok pembelajaran yang akan dipelajari
d.
Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran dan
indikator
keberhasilannya e.
Guru menjelaskan manfaat pembelajaran bagi kehidupan siswa.
2. Kegiatan Inti a.
Siswa dikelompokkan dalam kelompok kecil yang anggotanya berjumlah antara 4 orang yang heterogen
b.
Guru membagikan bahan bacaan yang telah disiapkan kepada siswa.
c.
Dalam kelompoknya, siswa membahas pertanyaan yang ada dalam wacana, menentukan ide pokok tiap paragraf, dan menyimpulkan wacana ke dalam satu paragraf.
d.
Masing-masing siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya ke dalam buku latihannya dan siswa saling merevisi hasil pekerjaan mereka.
e.
Masing-masing kelompok menunjuk wakilnya untuk membacakan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.
f.
Siswa dari kelompok lain menanggapi (bertanya, memberi pendapat, menyanggah) hasil kerja kelompok penyaji.
g.
Guru memberi penguatan terhadap kerja kelompok.
3. Kegiatan Akhir a.
Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajarannya.
b.
Guru
dan
siswa
melakukan
refleksi
dengan
cara
mengungkapkan
hambatan/kesulitan dan hal-hal yang memudahkan siswa memahami materi pembelajaran. 4.
Penutup Dalam memaknai setiap teks yang dibaca tentu tidak hanya melibatkan otak, tetapi
pembaca juga memadukannya dengan aspek-aspek psikologis. Seorang pembaca tidak hanya tahu dan paham terhadap informasi yang diperolehnya melalui membaca, tetapi juga bagaimana dia menyikapi informasi tersebut sering muncul menjadi bagian dari hasil membaca. Perencanaan dan proses sangat penting di dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran sangat penting untuk memilih metode pembelajaran. Dalam model pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas (task), sehingga terbentuk pemahaman yang dan pengalaman belajar yang lama. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental atau sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan yang tinggi semangat yang besar, dan rasa percaya diri sendiri. Model pembelajaran CIRC bisa digunakan untuk pembelajaran membaca pemahaman karena langkah-langkahnya mudah dilakukan bagi guru.
5.
Daftar Pustaka
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Burn, Paul Burn, dkk. (1984). Teaching Reading in today’s Elementary School. Boston: Houghton, Mifftin Company. Estil, Alexander.J. (1988). Teaching Reading USA: Scott Foresman and Company Finocchiaro, Mary. (1989). English as A Second / Foreign language: From Theory to Practice. New Jersey. Printice-Hail Regents. Huda, Miftahul, (2012). Cooperative Learning. Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slavin, E.Robert. (2008). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Suyitno, Amin, (2005). Mengadopsi Pembelajaran CIRC dalam meningkatkan Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita. Seminar Nasional. F.MIPA UNNES