SEPTEMBER 2007
Volume 2, Issue 4
PELAYANAN ANAK-ANAK JEMAAT PAMULANG
Change! Berubah! kita terus-menerus memiliki hubungan dengan Tuhan, dengan sekejap Tuhan akan menggantikan perilaku kita yang tidak berkenan kepada hukumnya, dan menjadi semakin hari semakin lebih baik.
Langkah Kecil
Berubah seperti Ultraman Gaia!
Salah satu dari kata-kata yang paling populer di film terkenal seperti Kesatria Baja Hitam atau Ultraman Gaia adalah kata-kata “Berubah!” yang diucapkan oleh sang jagoan. Dari manusia biasa berpakaian seragam, ia berubah menjadi robot berpakaian besi dengan kekuatan luar biasa, dan mampu melawan monster raksasa. Sesungguhnya sang Ultraman sudah memberikan sebuah contoh yang
sangat baik kepada kita mengenai perubahan. Perubahan karakter yang kita inginkan persis seperti perubahan yang dilakukan oleh jagoan. Kita ingin ’berubah‘ dan memiliki kekuatan luar biasa yang mampu melawan monster besar, si ular tua yaitu Iblis. Apakah kita bisa mengubah diri kita menjadi kuat sekejap saja?! Mengapa
tidak?
Jika
Tidak ada hal yang lebih menyenangkan Allah selain melihat anak-anak menjadi lebih dekat dengan Allah, suka melayani, menyadari kehendak Tuhan dan mau mengubah diri. Coba perhatikan: Ultraman biasanya tetap berkomunikasi dengan teman-temannya sesama robot dan berkomunikasi dengan markas besar mereka. Demikian juga dengan anak-anak. Agar bisa berubah, anakanak harus terus berkomunikasi dengan Tuhan, sebagai pemimpin di markas besar surga. Berubah!
Dalam Nomor Ini: Yesus Pernah Lahir
2
Bang Ales Mau Jadi Pendeta
2
Awas Banjirr
2
Pelantikan Adventurer 3 & Pathfinder Kupu-kupunya Cantik 3
Bergembira di Alam
3
Basile Memanggil Pendeta
4
Hari Ini Saya Membawa Seorang Tamu
4
Mereka Yang Melayani
5
Tempat Tidur untuk Max
5
Seorang Anak Yang Tidak Belajar
5
SSA & PAA
6
Siapakah Yang Sudah Berubah? Siapakah diantara anakanak di Jemaat Pamulang yang sudah ‘Berubah’? Sudah dua triwulan kita berusaha. Triwulan yang lalu kita :Berubah, triwulan ini kita: Berubah Lebih Baik….! Coba
perhatikan
dan
pikirkan baik-baik, siapa yang sudah dapat berubah tidak lagi berlari-lari di gereja? Siapa yang berubah tidak lagi mengetuk-ngetuk mike, atau berbicara keraskeras di mike pada saat tidak ada kebaktian? Siapa yang sudah berubah tidak lagi me-
masukkan jari ke hidung atau ke mulut? Siapa yang berubah tidak lagi ngobrol di gereja…? Mari kita sama-sama merenungkan dan berusaha, ajak orangtua untuk juga mendukung usaha anak-anak untuk BERUBAH!
Tema 2007
•
Kepercayaan
•
Berubah!
•
Berubah Lebih Baik!
•
One Bible One Child!
Langkah Kecil Page 2
Yesus Pernah Lahir di Dunia Foto ini diambil pada akhir tahun 2006. Pada hari Sabat siang, semua anak-anak berkumpul di rumah Jeremi. Waah...apa ada pesta? Sebenarnya bukan pesta. Anak-anak mengakhiri tahun 2006 dengan cara bergembira bersama-sama, ber-
main-main, dan belajar firman Tuhan. Siapa masih ingat, ada permainan memancing ikan, membuat puzzle, merangkai pohon dan mewarnai gambar? Semua yang datang memakai baju merah, putih atau hijau. Foto-fotonya jadi kelihatan sangat bagus. Ibu-ibu guru memberikan cerita-cerita yang bagus, lalu semua anak-anak menyanyi dan bergembira. Lihat saja
senyum mereka yang cerah! Dalam acara ini diingatkan kepada anak-anak bahwa Yesus pernah lahir di Betlehem, beribu tahun yang lalu untuk kemudian mati di kayu salib, menyelamatkan manusia dari dosa. Karena Yesus sudah mati, maka kita, anak-anak dan orangtua nanti bisa masuk ke dalam surga, bertemu lagi dengan Yesus dan menikmati kehidupan yang kekal.
Ales Mau Jadi Pendeta Suatu hari Bang Ales datang kepada mama-nya dan berkata, “Ma, kalau sudah besar saya mau jadi pendeta!” Mamanya yang sedang membersihkan sayuran untuk makan siang terkejut, dan sangat gembira, karena ada anaknya yang mau jadi pelayan Tuhan. Lalu mama membawa Bang Ales kepada
Pak Pendeta untuk belajar lebih banyak. Loh...tapi kok Bang Ales pakai baju aneh, pake topi sorban pula...Bang Ales mau jadi pendeta dimana? Rupanya ini adalah drama untuk Sabat ke-13 akhir tahun 2006, mengenai seorang teman kita di Afrika yang walau-
pun miskin, tetapi suka untuk belajar dan bercitacita jadi pendeta. Temanteman kita di Afrika belum memiliki sebuah gedung untuk perbaktian. Kita sudah mengumpulkan persembahan dan mengirimkannya ke Afrika, mudah-mudahan sekarang mereka sudah dapat berbakti lebih nyaman.
Awasss Banjirrrr!!! Salah satu kegiatan dari kelas anak-anak adalah berlatih drama boneka. Saat Pestari diadakan di Cibubur, bulan Mei yang lalu, anak-anak Pamulang dengan semangat ikut pergi untuk mengisi acara. Walaupun dapat giliran nomor 90an, sudah hampir jam 5 sore baru manggung, tetapi semangat tetap
tinggi untuk boneka.
panggung
Drama-nya tentang keluarga Nuh yang membuat bahtera. Setelah bahtera-nya selesai, binatang-binatang berbaris masuk ke dalam bahtera. Bisa dibayangkan seekor anjing dengan bunyi nguik guk guk, gajah, harimau, kucing, dan macam-macam binatang berjalan masuk ke dalam
bahtera dengan bunyi masingmasing, membuat penonton tertawa. Ketika pelangi muncul di langit, penonton mendesah membayangkan janji Tuhan bahwa tidak akan ada air bah. Sebuah piala kenangkenangan sudah diberikan kepada Anak-anak Jemaat Pamulang untuk acara ini. Bravo Panggung Boneka!
Volume 2, Issue 4 Page 3
Pelantikan Adventurer & Pathfinder Apa sih Pathfinder? Apa Adventurer? Naaah...buat yang belum tahu, Adventurer atau Petualang dan Pathfinder adalah klub pemuda yang menampung anak-anak berusia 6 hingga 15 tahun. Walaupun klub-klub ini sebenarnya bagian dari PA, tetapi juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Departemen Pelayanan AnakAnak. Kelas-kelas Adventurer dan Pathfinder biasanya belajar
dari Alkitab, belajar mengenai alam, belajar mengenai tumbuhan dan hewan, juga belajar mengenai pekerjaan-pekerjaan di rumah dan pekerjaan pelayanan di gereja. Anak-anak berlatih menyanyi, berkhotbah, mengajar, berbicara dengan jelas, dan terutama berlatih disiplin. Jika sudah waktunya kelas tidak lagi anak-anak berlarilari dan berteriak-teriak di gereja, semuanya berbaris dengan teratur mematuhi per-
intah pembinanya. Adventurer akan menyahut dengan lantang: Yes, yes, yes!! kepada s e t i a p panggilan. Dan Pathf i n d e r menyahut dengan Siap!
Cantik Sekali Kupu-kupunya! Ada seorang petani menggarap tanah pada suatu hari, lalu ia tinggalkan tanah garapannya itu. Seorang petani lain melihat tanah yang lapang, langsung menanaminya, petani yang lain,
melihat tumbuhan yang hijau, menyiangi kebun itu hingga bersih. Ketika panen, ketiga petani itu memperebutkan buah-buahan hasil tanah. Siapa yang menang? Alkitab berkata, pertumbuhan datangnya dari Tuhan, jadi tidak usah berebut...bagi rata saja ya…!
Bergembira di Alam Setelah mengisi liburan dengan APTA selama tiga hari di bulan Juni, anak-anak bergembira bersama-sama lagi dengan piknik selama sehari ke Situgintung Pulo. Selama bulan Januari-Juni, anak-anak giat menabung, dan hasilnya digunakan untuk keperluan piknik ini, hingga tidak memberatkan orangtua. Semua anak-anak suka piknik
bukan? Apalagi di Situgintung bisa berenang, dan outbound. Anak-anak merayap di lumpur, meloncat, memanjat, melewati jembatan yang bergoyang dan meluncur turun dari atas pohon dengan flying fox. Kelihatannya semua anak menikmati permainanpermainan, walaupun ada yang agak-agak takut saat
melewati jembatan ga ntung, tapi saat meluncur semuanya gembira. Aah….kap an lagi ada acara piknik ya…..???
Teman-teman kita bermain sebagai kupu-kupu dan tanaman-tanaman….Waktu kupukupu datang tiba-tiba ada yang berkomentar, “Wah cantik sekali kupukupunya…..” hahaha.. ….orangtua yang mendengar jadi tertawa. Untung para kupu-kupu tidak jadi marah, dan tetap terbang dengan indah mengelilingi tanaman.
Langkah Kecil Page 4
Basile Memanggil Pendeta Ayah Basile, seorang anak Afrika yang tinggal di Nigeria, masih menyembah berhala. Ayah Basile percaya kepada roh-roh dan berdoa kepada mereka. Basil, yang sudah mendapatkan pelajaran dari pendeta tidak setuju dengan tindakan ayahnya.
Suatu hari, paman Basile mengabarkan bahwa bibi-nya sakit keras, ayah Basile dengan doa dan usaha kepada berhalaberhala mencoba menyembuhkan bibi. Akhrinya ayah Basile menyerah, penyakit bibi semakin parah.
menjadi percaya.
Basil memanggil pendeta untuk berdoa. Setelah pendeta berdoa, bibi Basile merasa lebih baik, dan meminta makanan dan minuman. Begitulah maka ayah Basile pun
Terimakasih untuk kelas Primary….untuk drama-nya. Tentunya jika anak-anak bermain drama, lain kali boleh dihapal baik-baik supaya lebih baik lagi!
Itu adalah drama yang dibawakan oleh anak-anak Afrika...eh...maksudnya anakanak Pamulang di acara Kebaktian khusus anak-anak tanggal 15 September 2007.
Sabat ini Saya Membawa Seorang Tamu Pada jam 8:15, hari Sabat tanggal 15 September 2007, ruangan gereja, yang biasanya masih sunyi senyap, sudah dipenuhi oleh anak-anak. Hampir separuh tempat duduk sudah terisi. Daripada bosan menunggu, Ibu S. Sianturi kemudian memimpin anak-anak untuk belajar beberapa lagu yang ada di dalam buku panduan acara. Acara sekolah sabat dimulai tepat pada jam 09:00 dipimpin oleh Kak Findy, dan doa pembukaan dipimpin oleh Jerika. Semakin lama, semakin banyak tamu yang datang, hampir tidak ada anak-anak yang datang
tanpa membawa seorang teman bersama mereka. Seluruh jumlah tamu yang hadir adalah 26 anak, ditambah 9 orang dewasa. Pada acara khotbah, diakon menambah kursi-kursi karena tempat duduk kurang. Hebatnya, walaupun begitu banyaknya orang dan anakanak yang hadir, tetapi suasana gereja begitu nyaman dan tenang, mendengarkan temanteman bernyanyi dan berkhotbah. Yang membawakan nyanyian adalah: Michelle, Gaby dan Jeremi, sedangkan yang membawakan khotbah: Bang Ales, Bang Nick, Bang Willi dan Ibu S. Hutabarat. Bang Ales memulai khotbahnya dengan mengeluarkan isi sebuah pasta gigi kedalam mangkuk. Komentar dari Kak Chris-
tine: “Aduh, s a y a n g banget!” Komentar yang bagus! Karena Ales mengingatkan agar kita menjaga lidah kita untuk tidak berbicara kasar dan menyakiti hati teman kita. Seperti odol yang sudah keluar, tidak bisa dimasukkan lagi, sayang kan?
daunnya berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda bentuknya, tetapi semuanya berasal dari pohon yang sama… Aneh, tapi nyata.
Bang Nick membawa biskuit Oreo, menjelaskan bahwa cara untuk mengenal Tuhan juga dengan cara merasakannya, seperti merasakan sebuah biskuit Oreo.
Setelah makan siang, tamu-tamu dan anak-anak yang membawa tamu mendapatkan hadiah sebuah kaus….Waahh...sudah makan enak, dapat hadiah lagi! Senang sekali!
Bang Willi membawakan khotbah dengan alat peraga koin, menggambarkan bahwa kalau kita tidak bersatu, kita seperti koin yang berisik.
Anak-anak masih bertahan tinggal untuk acara PA yang dibawakan oleh Ibu Y. Mandey dan Ibu. S. Sianturi. Anak-anak begitu antusias dalam acara ini. Mudahmudahan semangat mereka juga mengilhami orang muda ~~yang agak-agak kurang semangat nih~~ dan orang-orang tua untuk menginjil!!
Khotbah penutup dibawakan oleh Ibu S. Hutabarat, yang menggambarkan keluarga Allah seperti sebuah pohon, yang
Langkah Kecil Page 5
Mereka Yang Melayani
Terimakasih untuk pelayanan anda! Searah jarum jam: Ales, Nick Ryan, William, Ibu S. Hutabarat, Findy dan Jerika, Michelle, Jennifer dan Gaby. Terimakasih juga untuk: Gabriel, Theo, Jeremi, dan untuk Jovim dan Melvin yang sudah mengumpulkan persembahan. Tuhan Memberkati!
Dua Cerita Untuk Anak-anak Tempat Tidur Max Suatu hari ada seorang anak bernama Max. Max susah sekali disuruh tidur. Max selalu mengulur-ulur waktu tidur, dan menangis, menjerit, marah, berteriak dan berguling-guling jika dipaksa tidur oleh orangtuanya.
Teresa kemudian memberitahu orangtua mereka mengapa Max sukar disuruh tidur. Mereka cepat-cepat membawa Max ke toko, untuk membeli sebuah tempat tidur baru yang lebih besar.
Max merasa begitu bahagia. Ia menyukai tempat tidur barunya, dan tidak pernah lagi mengeluh jika disuruh tidur. Malahan, sekarang waktu tidur adalah waktu kesukaannya.
Suatu malam, kakaknya yang bernama Teresa bertanya, mengapa Max sangat susah disuruh tidur. Max mejawab, “Karena….tempat tidurnya sudah kekecilan, saya harus menekuk kaki saya sehingga saya tidur seperti monyet" "Oh!" Kata Teresa, dia baru mengerti mengapa Max bertingkah aneh.
Max memilih sebuah tempat tidur dengan tiang besi yang berwarna merah, bertingkat dua dengan hiasan binatang-binatang, yang ukurannya cukup besar, dilengkapi seprai dan bantal yang nyaman. Bahkan Max mendapatkan bonus sebuah meja kecil untuk ditaruh disamping tempat tidur.
Ia tidak melupakan Teresa, ia sangat berterimakasih kepada kakaknya yang memberitahu orangtua mereka. Ia mengijinkan Teresa tidur di tingkat atas dari tempat tidurnya kapan saja Teresa menginginkannya.
Seorang Anak Yang Tidak Belajar Suatu hari, ada seorang anak laki-laki bernama Clyde. Ia tidak pernah memperhatikan di kelas. Ia main-main dan makan permen, sehingga setiap mingggunya ia mendapatkan dua peringatan dari gurunya. Suatu hari, ia membawa semua bukunya ke kelas, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan. Tetapi itu belum cukup, karena ia tidak membuka satu bukupun. Saat pelajaran membaca, seisi kelas mengerjakan soal-soal ujian berupa katakata baru. Kata-katanya sebenarnya cukup mudah, anak kelas satu SD saja dapat melakukannya. Clyde ingin segera lulus dari kelas 6, kelasnya yang sekarang. Sebelumnya, ia
selalu naik kelas karena gurunya bosan mempunyai murid senakal dia di kelas.
orangtuanya Clyde.
Ternyata, Clyde tidak sanggup untuk menyelesaikan soal-soal ujian tersebut. Tentu saja, walaupun mudah jika tidak pernah belajar, tentu tidak akan bisa. Gurunya memberi waktu kepada Clyde untuk belajar selama sehari untuk ujian perbaikan.
Akhirnya diputuskan Clyde boleh ikut ujian perbaikan sekali lagi, yang sebenarnya tidak lazim dilakukan. Keesokan haharinya, Clyde mengikuti ujian dan kali ini ia mendapatkan 80%. Sejak itu Clyde mencoba untuk belajar sebaikbaiknya, dan mengubah semua nilai F-nya menjadi C atau lulus.
Esoknya, Clyde membuat ujiannya, dan mendapatkan hasil 10% saja. Lumayan, daripada 0%. Clyde tidak puas, dan Bapak guru kemudian memanggil kepala sekolah. Kepala sekolah memanggil guru pembimbing untuk melihat apa yang bisa dilakukan untuk Clyde. Mereka memahami bahwa perilaku Clyde juga disebabkan karena
kurang
memperhatikan
Tahun berikutnya Clyde tetap duduk di kelas 6, tetapi Clyde sudah berubah. Ia tidak lagi bermain-main dan makan permen di kelas. Ketika saatnya tiba, ia lulus, dan melanjutkan sekolahnya terus hingga ke tingkat
yang lebih tinggi malah hingga ke Universitas, dan sekarang ia menjadi seorang manager Bank.
PELAYANAN ANAKANAK JEMAAT PAMULANG
Sekolah Sabat Anak– anak dan Pelayanan Anakanak? Ibu L. Sihombing Koordinator Departemen Pelayanan Anak-anak Jemaat Pamulang 0817-9881878 Ibu Y. Mandey Pemimpin Kelas Primary Koordinator Drama& Panggung Boneka 0813-16580054
Ibu S. Hutabarat Pemimpin Kelas Beginner & Kindergarten Koordinator Musik & Koor 0812-9357485
Ibu S. Sianturi Pemimpin Kelas Power Point Koordinator Kegiatan Alam 93277914
Ibu T. Napitupulu Guru Kelas Beginner & Kindergarten
Kebanyakan anggota jemaat, belum dapat membedakan antara Sekolah Sabat Anak-anak dan Pelayanan Anak-anak. Sebenarnya, sekolah sabat anak-anak adalah satu dari berbagai kegiatan departemen Pelayanan Anak-anak. Pelayanan anak-anak sendiri tidak dapat dibatasi hanya kepada kegiatan acara sekolah sabat, walaupun inti-nya sejauh ini lebih dititikberatkan kepada acara sekolah sabat yang rutin dilakukan setiap hari sabat. Sesungguhnya, setiap hal yang berkenaan dengan anak-anak di Jemaat berada dalam tanggungjawab departemen Pelayanan anak-anak.
Alkitab memiliki perspektif yang jelas terhadap anak-anak:
•
Anak-anak adalah pemberian Allah (Ul 7:13, Mzm 127:3)
•
Anak-anak perlu diajari untuk mengenal Allah (Kel 12:26, Ul 6:1-7, Am 22:6) Memang Pelayanan Anak-anak baru resmi menjadi departemen tersendiri sejak tahun 1995, tetapi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah menyadari pentingnya pelayanan khusus kepada anak-anak sejak tahun 1800-an.
Karena itulah Pelayanan Anak-anak telah membuat beberapa acara seperti:
Mengenai Sekolah sabat anak-anak Pamulang terbagi menjadi empat kelompok:
1.
•
Beginner, yang masih bayi hingga berusia 2 tahun.
• •
Kindergarten, usia 3 hingga 5 tahun.
Hari Membaca untuk Anak-anak semua anak-anak yang sudah bisa membaca mendapatkan sebuah buku dan diminta untuk membaca dan membuat ringkasan dari buku tersebut 2. Membuat Catatan Khotbah— mendorong anak-anak untuk mendengarkan dan memperhatikan firman Tuhan, bukan mengobrol atau menggambar saja 3. Sabat anak-anak — mendorong anak-anak untuk berlatih melayani dan menginjil 4. VG dan Paduan Suara anak-anak 5. Piknik—mengakomodasi keinginan anak-anak untuk bermain sesuai dengan usia mereka 6. Sekolah Injil Liburan — mendorong mereka untuk menginjil untuk mengakomodasi kebutuhan anakanak di Jemaat Pamulang. PAA juga mendorong anak-anak untuk mengikuti kelas-kelas kemajuan seperti Adventurer dan Pathfinder sebagai bagian dari kegiatan inti mereka.
Primary, usia 6 hingga 10 tahun dan sudah bisa membaca,
•
Power Point untuk usia 10 hingga 14 tahun. Jika ada anak-anak yang berusia 14 tahun tetapi ingin belajar alkitab lebih dalam untuk menerima baptisan, maka Kelas Khusus Pendalaman Alkitab terbuka untuk mereka. Apa saja sih yang dipelajari di sekolah sabat? Sebuah buku penuntun telah disiapkan setiap triwulannya. Selain itu, anak-anak juga belajar cara membaca alkitab, menghafalkan ayat, menyanyikan lagu dengan baik, tidak berteriakteriak dan tidak fals, dan cara berdoa. Kurikulum yang digunakan di kelaskelas mengacu kepada Gracelink yang telah ditetapkan oleh General Conference.