1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa yang dapat membentuk masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam dunia pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia agar dapat hidup mandiri dan berkompeten sebagai bagian dari masyarakat. Pendidikan sangat berperan penting bagi manusia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 (Arifin, 2013: 40) adalah sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan sekolah dasar mengajarkan berbagai mata pelajaran yang dapat memperluas wawasan siswa terhadap alam semesta. Mata pelajaran yang diajarkan antara lain Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan konsep pembelajaran alam yang mempunyai hubungan sangat luas terkait dengan kehidupan manusia dan alam semesta. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Wahyana (dalam Trianto, 2010: 136) menerangkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. IPA dilakukan dengan
1 Upaya Meningkatkan Kerja..., Ella Puput Herdiana, FKIP, UMP, 2017
2
pengalaman langsung melalui pengamatan, diskusi, dan praktek langsung yang dilakukan oleh siswa agar pembelajaran IPA lebih bermakna. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung yaitu dengan melakukan pengamatan dilapangan atau melakukan percobaan sederhana, sehingga penyampaian isi materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan jelas dan siswa memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru. Pada saat materi pembelajaran sifat benda padat, cair dan gas guru bersama siswa melakukan percobaan sederhana untuk mengidentifikasi sifat-sifat benda padat, cair dan gas. Proses pembelajaran IPA di SD Negeri Karanglo belum terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada guru kelas IV dan siswa di SD Negeri Karanglo tahun ajaran 2016/2017 ditemukan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran pada kelas IV yaitu pada pembelajaran IPA. Kegiatan pembelajaran di SD Negeri Karanglo masih menggunakan
metode
ceramah,
guru
belum
menggunakan
model
pembelajaran pada saat proses pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan menjawab pertanyaan yang ada di LKS. Siswa menjadi tidak aktif dan bosan karena hanya mendengarkan penjelasan dari guru sehingga prestasi belajar siswa rendah dan tidak mengalami peningkatan.
Pembelajaran
yang
menyenangkan
akan
memberikan
pengalaman yang berkesan bagi siswa sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat.
Upaya Meningkatkan Kerja..., Ella Puput Herdiana, FKIP, UMP, 2017
3
Hasil observasi yang dilakukan pada Magang 3 di SD Negeri Karanglo pada kelas IV yang terdiri dari 27 siswa. Pada saat pembelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya terlihat kurangnya kerja keras siswa apabila diminta untuk menyelesaikan tugas, siswa mudah menyerah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Beberapa siswa masih ada yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Siswa dalam mengerjakan tugas tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Keadaan kelas yang kurang kondusif juga berpengaruh terhadap
kelancaran
dan
kenyamanan
belajar
siswa.
Berdasarkan
permasalahan yang telah diuraikan, perlu diupayakan pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif menyenangkan dan tidak membosankan. Hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Karanglo tanggal 28 November 2016, bahwa penguasaan konsep pada materi Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah. Siswa masih banyak yang memperoleh nilai di bawah KKM, hal ini ditunjukkan dari pemerolehan nilai ulangan harian siswa pada materi alat indera manusia, fungsi, dan pemeliharaannya dapat terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian (UH) Mata Pelajaran IPA Materi Alat Indera Manusia, Fungsi, dan Pemeliharaannya Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 Jumlah Siswa 27
KKM 70
Angka 12
Tuntas Persentase 44,4 %
Tidak Tuntas Angka Persentase 15 55,6%
Upaya Meningkatkan Kerja..., Ella Puput Herdiana, FKIP, UMP, 2017
4
Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai ulangan harian di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 70, persentase ketuntasan sebesar 44, 4% dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu 12 dan persentase tidak tuntas yaitu 55,6% dengan jumlah siswa yang tidak tuntas yaitu 15. Siswa banyak yang tidak tuntas menjadi permasalahan yang harus diatasi di SD Negeri Karanglo. Permasalahan yang terjadi di kelas IV sudah dijelaskan, untuk memperbaiki kondisi seperti meningkatkan prestasi belajar dan meningkatkan kerja keras siswa dalam pembelajaran IPA yaitu dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kondisi tersebut dapat diatasi dengan metode pembelajaran Index Card Match. Suprijono (2014: 139) menyatakan bahwa metode pembelajaran Index Card Match (mencari pasangan kartu) cukup
menyenangkan
untuk
digunakan
dalam
mengulangi
materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya atau materi baru yang sedang diajarkan. Hasil diskusi dengan guru kelas IV sepakat untuk menerapkan metode pembelajaran Index Card Match didasarkan pada alasan bahwa dalam metode pembelajaran Index Card Match ini cukup menyenangkan, karena siswa dapat belajar sambil bermain, dapat mengatasi kebosanan siswa saat proses pembelajaran dan dapat dijadikan strategi alternatif dalam memahami karakteristik siswa. Proses pembelajaran Index Card Match yaitu guru membuat kartu soal dan kartu jawaban sejumlah siswa, guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban. Guru mengarahkan siswa untuk mencari pasangannya, setiap pasangan membacakan kartu soal dan kartu jawaban
Upaya Meningkatkan Kerja..., Ella Puput Herdiana, FKIP, UMP, 2017
5
yang telah didiskusikan, guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. Guru membuat bentuk kartu Index Card Match dengan berbagai bentuk disetiap pertemuan sehingga siswa tertarik dengan kartu yang diperolehnya. Pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match mengharuskan siswa memahami materi yang sedang diajarkan sehingga siswa dapat mencari kartu jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang ada dikartu. Setiap siswa memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama karena siswa
mencari
jawaban
atas
pertanyaan
yang diperolehnya.
Guru
menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yang dicetak menggunakan banner berukuran 100 x 75 cm. Media gambar berfungsi untuk memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga menarik perhatian siswa untuk melihat dan mendengarkan penjelasan guru melalui media gambar yang dapat membantu siswa untuk mempunyai gambaran materi yang diajarkan oleh guru. Metode pembelajaran Index Card Match berbantu media gambar
sangat
memungkinkan
untuk
membangkitkan
siswa
dalam
memahami materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Diharapkan setelah diterapkannya metode pembelajaran Index Card Match berbantu media gambar, dapat meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Upaya Meningkatkan Kerja..., Ella Puput Herdiana, FKIP, UMP, 2017
6
1.
Bagaimana upaya meningkatkan kerja keras pada mata pelajaran IPA melalui metode pembelajaran Index Card Match berbantu media gambar kelas IV di SD Negeri Karanglo?
2.
Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA melalui metode pembelajaran Index Card Match berbantu media gambar kelas IV di SD Negeri Karanglo?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diawal, penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Meningkatkan sikap kerja keras siswa pada mata pelajaran IPA melalui metode pembelajaran Index Card Match berbantu media gambar pada kelas IV SD Negeri Karanglo.
2.
Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui metode pembelajaran Index Card Match berbantu media gambar pada kelas IV SD Negeri Karanglo.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi referensi bagi guru untuk meningkatkan sikap kerja keras siswa dalam belajar IPA yang berkaitan dengan materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Siswa
Upaya Meningkatkan Kerja..., Ella Puput Herdiana, FKIP, UMP, 2017
7
Siswa dapat meningkatkan kemampuan sikap kerja keras tidak hanya pada materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan, tetapi mencakup materi lainnya yang ada pada pembelajaran IPA maupun pembelajaran yang lain. Sikap kerja keras siswa yang meningkat tentunya akan terus menggali dan melatih kemampuan komunikasi dengan pasangannya. b.
Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan untuk menerapkan metode Index Card Match berbantu media gambar dalam upaya meningkatkan kerja keras dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA.
c.
Bagi Sekolah Sekolah dapat meningkatkan pembelajaran IPA dan sebagai salah satu acuan untuk menggunakan metode pembelajaran yang membuat siswa lebih mampu untuk melakukan kerja keras di dalam proses pembelajaran.
d.
Bagi Peneliti Penelitian
ini
dapat
memberikan
penggunaan metode pembelajaran
manfaat
mengenai
Index Card Match berbantu
media gambar yang diterapkan pada siswa kelas IV mata pelajaran IPA dalam materi perubahan lingkungan fisik terhadap daratan.
Upaya Meningkatkan Kerja..., Ella Puput Herdiana, FKIP, UMP, 2017