Sampai saat ini Bumi merupakan satu-satunya planet yang terdapat kehidupan dan merupakan tempat tinggal bagi manusia. Sebagai tempat tinggalnya, manusia berusaha untuk mengetahui seluk beluk tentang Bumi.
Sejarah Pembentukan Bumi Teori Lempeng Tektonik (Tectonic Plate Theory) Teori Lempeng Tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilson. Berdasarkan Teori Lempeng Tektonik, kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer yang berwujud cair kental. Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.
Gambar 1. Ilustrasi pergerakan lempeng Sumber: http://geoenviron.blogspot.com
Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Lothar Wagener, seorang ahli meteorologi dan geologi dari Jerman dalam buku The Origin of Continents an Oceans (1915), mengemukakan bahwa benua yang padat sebenarnya terapung dan bergerak di atas massa yang relatif lembek (continental drift). Selain itu, berdasarkan hasil pengamatannya beberapa bagian benua terdapat kesamaan bentuk pantai antara benua satu dengan lainnya. Ia juga mendapati kesamaan geologi dan kesamaan makhluk yang hidup di pantai seberang. Inti dari teori lempeng tektonik adalah kerak Bumi sebetulnya terdiri atas lempenganlempengan besar yang seolah mengapung dan bergerak pada lapisan inti Bumi yang lebih cair. Teori ini dibuktikan oleh pakar-pakar geologi dengan waktu hampir setengah abad dan diterima sejak tahun 1960-an. Hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, serta bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Teori ini juga membuktikan bahwa benua-benua selalu bergeser. Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng-lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
2 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012
Sejarah Pembentukan Bumi a) Konvergen, Konvergen yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng
tektonik.
Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua, atau antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra. Pada bidang batas pertemuan akan terjadi palung laut atau lipatan. Zona atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dan benua disebut zona konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua Eurasia
yang
menghasilkan
terbentuknya
Gambar 2. Gerakan Konvergen Sumber: http://geoenviron.blogspot.com
pegunungan lipatan muda Himalaya dan
merupakan pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng Italia dengan Eropa yang menghasilkan terbentuknya jalur Pegunungan Alpen. Zona berupa jalur tumbukan antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra, disebut zona subduksi (subduction zone), contohnya, tumbukan antara lempeng benua Amerika dan lempeng dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Andes. Di wilayah ini umumnya rawan terhadap gempa bumi dan banyak ditemui gunung api b) Divergen Divergen yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng
Afrika
dan
Amerika
bagian selatan. Zona berupa jalur tempat
berpisahnya
lempeng-
lempeng tektonik disebut zona divergen
(zona
sebar
pisah).
Lempeng bergerak saling menjauh Gambar 3. Gerakan Divergen Sumber: http://geoenviron.blogspot.com
(
berlawanan
).
Pada
batas
pergerakan akan terbentuk kerak 3 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012
Sejarah Pembentukan Bumi bumi yang baru karena naiknya materi dari lapisan mantel ( magma ) ke permukaan bumi dan membeku sehingga membentuk punggung laut. c) Sesar Mendatar (Transform) Transform yaitu gerakan saling bergesekan
(berlawanan arah)
antarlempeng tektonik. Contohnya gesekan antara lempeng Samudra Pasifik
dan
lempeng
Amerika
Utara
mengakibatkan Sesar
San
membentang
daratan yang
terbentuknya Andreas
yang
Gambar 4. Transform Sumber: http://geoenviron.blogspot.com
sepanjang kurang
lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar Mendatar (zona transform). Terjadi pergeseran dua lempeng dengan arah yang berlawanan. Pergersaran tidak menimbulkan penghilan atau pemunculan kerak bumi, tetapi akan terjadi patahan (sesar). Gerakan ini akan menimbulkan terjadi gempa tektonik.
Inti Teori Lempeng Tektonik ialah bahwa bumi kita yang padat ini sebenarnya terdiri atas sekitar selusin lempengan-lempengan tipis dan kaku. Lempengan yang disebut litosfer ini berada pada lapisan astenosfer yang selalu bergerak. Lempenglempeng ini selanjutnya mengalami perusakan dan pembangunan kembali melalui gerakan mendorong, menggilas, menunjam, juga saling menjauh yang berlangsung terus menerus. Di beberapa tempat, lempengan-lempengan tersebut bergerak saling menjauh (divergent), dan terjadi lantai samudra baru, punggung-punggung samudra diantaranya menjadi batasnya. Jika lempengan-lempengan itu bergerak saling mendekat dan bertabrakan (convergent) serta tumpang tindih, gunung-gunung muda, busur-busur, dan palung-palung akan menjadi batasnya. Adapula gerakan lempeng
4 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012
Sejarah Pembentukan Bumi litosfer yang saling bergesekan secara mendatar, maka pada bidang batasnya akan ditemui patahan atau sesar mendatar (keretakan transformasi). Teori lempeng tektonik menjelaskan bahwa benua-benua itu seperti rakit yang membeku di dalam es dari suatu arus yang mengalir, terseret bersama dasar samudra di sekitarnya di dalam lempeng-lempeng raksasa. Terdapat 6 lempeng utama : a. Lempeng Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Selatan serta setengah dasar Samudra Atlantik bagian barat. b. Lempeng Afrika, terdiri dari Afrika dan sebagian besar dasar samudra sekitarnya. c. Lempeng Eurasia, terdiri dari Eropa, Asia dan dasar laut disekitarnya d. Lempeng Antartika, terdiri dari Antartika dan laut disekitarnya e. Lempeng India, terdiri dari India, Australia dan semua dasar laut diantara lempeng-lempeng itu. f. Lempeng Pasifik, mendasari samudra Pasifik. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa wilayah-wilayah yang berada di batas lempeng merupakan wilayah yang memiliki banyak gunung api dan daerah rawan gempa. 1. Persebaran Gunung api Menurut catatan para ahli vulkanologi, di Indonesia terdapat tidak kurang dari 400 gunung berapi, tetapi yang masih aktif kira-kira 80 buah saja. Adapun sisanya adalah gunung api yang sudah tidak aktif atau dalam fase istirahat. Persebaran gunung api di Indonesia membentuk busur yang sejajar dengan palung dasar samudra yang merupakan tempat-tempat di mana lempeng litosfer saling bertemu, menukik dan menyusup. Ada tiga sistem pokok penyebaran pegunungan yang bertemu du Indonesia, yaitu Sistem Sunda, Sistem Busur Asia, dan Sistem Sirkum Australia.
5 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012
Sejarah Pembentukan Bumi a. Sistem Sunda Sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar, sampai ke Kepulauan Banda di Maluku. Panjangnya + 7.000 km. Terdiri dari 5 busur pegunungan, yaitu : 1) Busur Arakan Yoma, berpusat di Shan (Myanmar) 2) Busur Andaman Nicobar, berpusat di Mergui 3) Busur Sumatera-Jawa, berpusat di Anambas 4) Busur Kepulauan Nusa Tenggara, berpusat di Flores 5) Busur Banda, berpusat di Banda Sistem Sunda terbagi atas dua busur, yakni : busur dalam yang vulkanis, busur luar yang tidak vulkanis, yang terletak di bawah permukaan laut. b. Sistem Busur Tepi Asia Sistem ini dimulai dari Kamsyatku melalui Jepang, Filipina, Kalimantan, dan Sulawesi. Di Filipina busur bercabang tiga, yakni : 1) Cabang pertama : dari Pulau Luzon melalui Pulau Palawan ke Kalimantan Utara. 2) Cabang kedua : dari Pulau Luzon melalui Pulau Samar ke Mindanau dan kepulauan Sulu. 3) Cabang ketiga dari Pulau Samar ke Mindanau, Sangihe ke Sulawesi. c. Sistem Sirkum Australia Sistem ini dimulai dari Selandia Baru melalui Kaledonia Baru ke Irian. Bagian Utara dari sistem pegunungan ini bercabang dua, yakni : 1) Dari ekor Pulau Irian melalui bagian tengah sampai ke Pegunungan Charleslois di sebelah barat 2) Dari Kepulauan Bismarck melalui pegunungan tepi utara Irian sampai ke kepala burung menuju Halmahera. Ketiga sistem pegunungan ini bertemu di sekitar Kepulauan Sulu dan Banggai. Indonesia adalah daerah pertemuan rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum Pasifik dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung. Itu sebabnya di Indonesia banyak terjadi gempa bumi. 6 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012
Sejarah Pembentukan Bumi 2. Persebaran Gempa Bumi Gempa bumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman tertentu. Kerak bumi tempat kita tinggal ini terdiri atas sejumlah lempeng atau bongkahan besar yang selalu bergerak. Pergerakan ini menyebabkan terlepasnya energi yang menimbulkan getaran sehingga dapat mengguncangkan permukaan bumi, Peristiwa inilah yang disebut gempa bumi.
Gambar 5. Persebaran lempeng Sumber: http://geoenviron.blogspot.com
Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum. Dari hiposentrum ini getaran di teruskan ke segala arah. Tempat hiposentrum ini ada yang dalam sekali dan ada yang dangkal. Di Indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500 km. Contohnya dibawah laut Flores yang dalamnya + 720 km. Pusat gempa pada permukaan bumi diatas hiposentrum disebut episentrum. Kerusakan yang terbesar terdapat di sekitar daerah episentrum. Di Indonesia, episentrum kebanyakan terdapat dibawah permukaan laut, sehingga kerusakan yang terjadi di daratan tidak begitu besar. Akan tetapi rawan terjadi gempa bumi tsunami seperti yang terjadi di daerah Nanggro Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatra Utara pada tanggal 26 Desember 2004 yang menimbulkan akibat yang sangat dahsyat. Gempa bumi ini banyak terjadi di daerah yang masih labil. Misalnya daerah :
7 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012
Sejarah Pembentukan Bumi a) Rangkaian Mediterania, mulai dari Eropa (pegunungan Apenina dan Dinarida), Asia (Iran, India, dan Indonesia). b) Rangkaian Sirkum Pasifik, mulai dari Amerika Selatan ( Pegunungan Andes ), Amerika Tengah ( Guatemala ), Amerika Utara ( Pegunungan Rocky di tepi pantai Pasifik ), Asia ( Jepang, Philipina dan Indonesia ). c) Alpen Australia, meliputi daerah Papua, Hebrides, Salomon, Tongga dan Kermadock, Selandia Baru.
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan: Berdasarkan Penyebab 1. Gempa bumi tektonik Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran
lempeng-
lempeng
tektonik
mendadak
yang
secara
mempunyai
kekuatan dari yang sangat kecil hingga Gempa
yang bumi
sangat
besar.
ini
banyak
menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. 2. Gempa bumi tumbukan Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi 3. Gempa bumi runtuhan Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal. 4. Gempa bumi buatan 8 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012
Sejarah Pembentukan Bumi Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. 5. Gempa bumi vulkanik (gunung api) Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Berdasarkan Kedalaman 1. Gempa bumi dalam Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya. 2. Gempa bumi menengah Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa. 3. Gempa bumi dangkal Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar. Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa 1. Gelombang Primer Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum. 2. Gelombang Sekunder Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
9 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012
Sejarah Pembentukan Bumi Daftar Pustaka Anjayani, Eni.dkk. 2009.BSE Geografi Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional. Endarto, Danang. dkk. 2009. BSE Geografi Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional. Prihadi, Singgih. Dkk. 2011. E-Book Animation Geographyc SMA/MA Kelas X. Surakatra. Sulistiyo, Iwan G. 2009. BSE Geografi Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional. Tjasyono, Bayong. 2006. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wardiyatmoko, K. 2012. Geografi untuk SMA/MA Kelas X 1. Jakarta. Erlangga. TIM MGMP Kota Surakarta. 2012. LKS INOVASI Kelas X a. Surakarta: Pustaka Mulia. http:// geoenviron.blogspot.com, diakses pada 12 Oktober 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi, diakses pada 12 Oktober 2012. http://geomangraho.blogspot.com, diakses pada 12 Oktober 2012.
10 MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI
2012