Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI pd Farewell Presiden dg Perwira dan Prajurit TNI,di Magelang, tgl. 17 Okt 2014 Jumat, 17 Oktober 2014
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA FAREWELL PRESIDEN
DENGAN PERWIRA DAN PRAJURIT TNI-POLRI,
SERTA TARUNA AKADEMI MILITER, AKADEMI ANGKATAN LAUT,
AKADEMI ANGKATAN UDARA, DAN AKADEMI KEPOLISIAN
DI AKADEMI MILITER, MAGELANG, JAWA TENGAH
TANGGAL 17 OKTOBER 2014
Â
Bismillahirrahmanirrahim,
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Yang saya hormati Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, dan Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Kepala Staf Angkatan Udara, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Akademi Militer, para Pejabat Utama di jajaran TNI dan Polri, para Taruna Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian, para Taruna dan Taruni SMU Taruna Nusantara, Keluarga Besar jajaran TNI dan Polri, dan para prajurit Tentara Nasional Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan,
Â
Alhamdulillah, di hari yang istimewa ini, kita bersama berada di Lembah Tidar, Akademi Militer Magelang. Kita berkumpul di tempat ini untuk menyatukan semangat, tekad, dan upaya kita bersama untuk meningkatkan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Saya mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat tadi. Sebagai seorang alumnus Akademi Militer yang sekian puluh tahun yang lalu digembleng di Lembah Tidar ini, dan kemudian mendapatkan kesempatan sejarah untuk berbakti kepada Nusa dan Bangsa, dan Insya Allah sebentar lagi saya akan mengakhiri bakti saya sebagai Presiden Republik Indonesia, Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas apa yang disampaikan oleh Saudara KSAD tadi
Â
Sungguh saya mendapatkan kehormatan dan saya bersyukur kepada Allah karena alhamdulillah saya telah memenuhi janji saya ketika digembleng di Lembah Tidar ini untuk berbakti kepada bangsa dan negara. Kegiatan saya beserta rombongan hari ini, sebagaimana Saudara-saudara ketahui, pertama adalah tadi telah mendengarkan penjelasan dari Kepala Staf Angkatan Darat tentang peningkatan kualifikasi prajurit satuan lintas udara menjadi kualifikasi Para Raider. Yang kedua, saya juga akan meresmikan dibentuknya Skuadron baru di jajaran TNI Angkatan Udara, yaitu Skuadron ke-16, saya ulangi Skuadron Udara 16, yang semula akan saya resmikan di Pekanbaru.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Demikian juga, akan saya resmikan pembentukan Batalyon Infanteri ke-10 Marinir yang semula juga akan saya resmikan di Kepulauan Riau. Karena kegiatan saya yang sangat padat di akhir penugasan sebagai Presiden Republik Indonesia, maka saya tidak bisa menghadiri pembentukan kedua satuan tersebut, baik di Riau maupun Kepulauan Riau, maka kedua-duanya sekaligus kita laksanakan di Kesatrian Akademi Militer ini. Saya juga akan meresmikan Museum Paviliun V di Akademi Militer yang saya berharap bisa memberikan semangat, motivasi, dan inspirasi bagi para Taruna sekalian di dalam melanjutkan pendidikan di Lembah Tidar ini untuk meraih cita-cita dan harapan kalian semua, yang saya pasti kalian miliki.
Â
Hadirin dan para Prajurit yang saya cintai,
Â
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat tadi, benar bahwa hari ini adalah hari-hari terakhir saya mengemban tugas sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pelaksanaan tugas jajaran Tentara Nasional Indonesia dan Polri. Juga terima kasih kepada Akademi-akademi di jajaran TNI dan Polri, dan terima kasih untuk semua. Dengan harapan semoga Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia tetap jaya sepanjang masa.
Â
Sepuluh hari yang lalu, tanggal 7 Oktober 2014, dilaksanakan Peringatan Hari TNI yang dipusatkan di Surabaya, Jawa Timur. Rakyat menyaksikan dengan suka cita peringatan Hari TNI yang megah, yang menunjukkan bahwa tentara kita makin kuat dan makin modern, dan makin siap, dan http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
makin siaga untuk menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Â
Rakyat Indonesia sungguh berharap tentaranya kuat, sebab rakyat tahu kalau tentaranya kuat, kepolisiannya kuat, maka negara juga kuat. Kalau tentaranya lemah, polisinya lemah, negara juga akan lemah. Kita bersumpah negara harus kuat karena negara menjalankan amanah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Kemarin, dalam Peringatan Hari TNI, kita semua menyaksikan hadirnya sistem persenjataan yang canggih dan modern. Kekuatan TNI yang terus bertambah kuat. Ini penting karena adalah menjadi amanah konstitusi, Undang-Undang Dasar 1945 bahwa kita harus menjaga kedaulatan Indonesia dan keutuhan wilayah NKRI. Hanya dengan kekuatan seperti itu kita bisa menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI tersebut.
Â
TNI menjadi sangat penting karena TNI adalah pilar untuk menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah. Polri juga penting untuk menegakkan hukum, melindungi rakyat, dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kita semua mengetahui bahwa dunia terus berubah. Indonesia kita juga terus berubah. Tantangan dan ancaman yang kita hadapi juga terus berkembang dari masa ke masa. Dengan tantangan dan ancaman yang berkembang, maka misi atau tugas pokok dan tugas-tugas kita tidaklah menjadi semakin ringan. Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan kekuatan yang tangguh, utamanya kekuatan Tentara Nasional Indonesia. Di samping kekuatan yang tangguh, diperlukan pula strategi, taktik, dan doktrin yang tepat. Dan agar kita semua, seluruh satuan jajaran TNI, termasuk para perwira, bintara, dan tamtama senantiasa siap untuk mengemban tugas-tugas pertahanan maka setelah kita memiliki strategi, taktik, dan doktrin, pendidikan dan pelatihan perlu terus ditingkatkan agar makin efektif, dan semua akhirnya siap mengemban tugas bangsa dan negara.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Saya katakan tadi bahwa dunia terus berubah. Kalau kita ingat setelah Perang Dunia II berakhir, dunia memasuki era Perang Dingin. Perang Dingin berlangsung begitu lama. Akhirnya, dengan runtuhnya Tembok Berlin, maka Perang Dingin berakhir. Tetapi dunia tidak menjadi aman seketika. Ketika pada tahun 2001 terjadi aksi terorisme berskala besar di Amerika Serikat, maka dari era pasca perang dingin, kini dunia menghadapi situasi baru, tantangan baru, dan ancaman baru. Kita saksikan di belahan bumi masih terjadi kekerasan, konflik, dan bahkan peperangan. Apakah itu di Timur Tengah, di Afrika Utara, di Afrika, di Eropa Timur, ketegangan di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara, dan sejumlah wilayah di seluruh dunia membuktikan bahwa dunia tetap tidak stabil, dunia belum boleh dikatakan damai. Ancaman setiap saat akan datang, termasuk ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Â
Oleh karena itu, Indonesia harus siap, TNI harus siap, Polri harus siap, kita semua harus siap. Indonesia sendiri ketika Perang Dunia II berakhir, sejarah menakdirkan kita memproklamasikan kemerdekaan kita. Tahun-tahun setelah itu, kita terlibat dalam peperangan untuk mempertahankan kemerdekaan. Setelah tugas besar itu dapat kita laksanakan, kita kembali bertugas untuk menjaga integritas dan keutuhan wilayah NKRI. Kita menghadapi berbagai aksi-aksi pemberontakan di banyak tempat di negeri ini. Kemudian, setelah di antaranya kita menghadapi tantangan untuk keutuhan NKRI seperti operasi Trikora, berlanjut dengan operasi Dwikora, dan yang belakangan ada operasi Seroja, yang bagi TNI semuanya itu adalah tugas negara, bebas dari kepentingan politik apa pun. Bagi TNI, kita juga menghadapi tantangan dan ancaman baru, baik itu sisa, atau residu, atau benih yang masih tersimpan dalam insurgency maupun aksi-aksi kekerasan dan terorisme.
Â
Itu ancaman kita yang masih kita hadapi sekarang ini. Kemudian, kita juga menghadapi ancaman yang bersifat non tradisional. Yang tradisional atau yang konvensional adalah ancaman militer dari negara mana pun, ataupun ancaman militer dari kegiatan insurgency di dalam negeri. Tetapi, militer juga harus mengemban tugas-tugas militer selain perang. Misalnya, mengatasi bencana alam, dengan operasi tanggap darurat, mengemban tugas sebagai pasukan pemelihara perdamaian, yang lazimnya di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ataupun juga mengambil bagian dalam menghadapi aksi-aksi terorisme.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Operasi-operasi militer selain perang itulah yang kita sering lakukan pada tahun-tahun terakhir ini. Artinya apa? Dunia tetap tidak stabil, tidak damai, dan dipenuhi dengan konflik kekerasan dan peperangan. Langsung atau tidak langsung, cepat atau lambat, akan memiliki dampak dan pengaruh terhadap negara kita. Di Indonesia pun, kita masih menghadapi ancaman-ancaman militer yang bersifat non tradisional tadi. Oleh karena itu, sekali lagi, seraya kita bersiap menghadapi ancaman konvensional, meskipun sekarang kita tidak memiliki musuh dari luar negeri, karena kita menjalankan kebijakan luar negeri million friends zero enemy, yang artinya sejuta kawan tidak satupun lawan, dan kemudian kita menjalankan Politik Bebas Aktif dan politik luar negeri ke segala penjuru, all directions foreign policy. Namun, bagaimanapun, kita harus memiliki standing out forces, kekuatan militer yang harus siaga manakala di kelak kemudian hari sungguh ada ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan NKRI. Tetapi, ancaman yang sifatnya non konvensional itu nyata, dan oleh karena itulah, kita bukan hanya harus bersiap, tetapi kita akan terus-menerus melibatkan diri dalam aksi-aksi militer itu. Baik pemeliharaan perdamaian, maupun tanggap darurat mengatasi bencana, maupun pula aksi lawan terorisme.
Â
Hadirin sekalian, utamanya para Prajurit sekalian yang saya cintai,
Â
Setiap negara pasti memiliki kepentingan nasionalnya. Indonesia juga memiliki kepentingan-kepentingan nasional kita. Pertama, kepentingan yang bersifat nilai dasar kebangsaan, yaitu Pancasila dan hidup dalam kemajemukan yang harmonis adalah kepentingan kita yang harus kita jaga sepanjang masa. Kita ingin terus membangun ekonomi, agar dengan ekonomi yang makin tumbuh, kesejahteraan rakyat juga dapat kita tingkatkan. Itu juga kepentingan nasional kita. Kita bersumpah menjaga kedaulatan negara, menjaga keutuhan NKRI, baik itu di wilayah darat, laut, maupun udara. Itu juga kepentingan nasional kita. Kita ikut aktif dalam http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
pemeliharaan perdamaian dunia di wilayah mana pun sebagaimana yang sekarang terus kita lakukan. Itu juga kepentingan nasional kita.
Â
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar dan Undang-undang, mendapat tugas untuk mengambil bagian mengamankan, melindungi, dan memperjuangkan kepentingan-kepentingan nasional itu. Secara militer, kepentingan pertahanan keamanan bisa kita jabarkan sebagaimana yang saya sampaikan tadi. Kita harus bisa mencegah dan manakala tidak bisa kita cegah, mengatasi gerakan insurgency melawan negara yang sah di mana pun di wilayah kita. Kita harus bisa mencegah dan apabila tidak bisa mencegah, menanggulangi, memerangi, dan mengalahkan aksi-aksi terorisme. Kita juga harus mampu, utamanya jajaran kepolisian untuk menjaga keamanan publik, serta ketertiban publik yang sering kita sebut dengan keamanan dan ketertiban masyarakat. Itulah jabaran dari kepentingan nasional kita dari aspek pertahanan dan keamanan.
Â
Saudara-saudara,
Â
Setelah saya jelaskan semuanya tadi, di samping kita mengetahui tugas-tugas militer dan kepolisian di masa damai, dalam arti bukan masa perang, maka kita harus benar-benar mempersiapkan kemampuan dan kesiapan kita. Saya katakan tadi strategi, taktik, dan doktrin harus tepat. Saya katakan juga pendidikan dan pelatihan harus efektif. Dan kita bisa menimba pengalaman dari banyak negara di dunia. Banyak negara-negara maju yang tidak berhasil benar mengatasi aksi-aksi insurgency di berbagai negara. Negara maju memiliki keunggulan teknologi, memiliki kecanggihan persenjataan militer dan logistik yang tidak terbatas karena ekonominya kuat, tetapi ternyata seringkali mereka tidak bisa memenangkan peperangan. Ini harus kita pelajari. Ini harus http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
kita timba, kita analisis, dan sekali lagi, kita pelajari mengapa hal itu terjadi.
Â
Saya bisa menyimpulkan, kalau kita hanya mengandalkan keunggulan teknologi dan kecanggihan sistem persenjataan serta logistik semata, dan kita tidak bisa menyelesaikan peperangan di darat, termasuk mencegah, mengatasi, dan mengalahkan insurgency dan aksi-aksi terorisme, hampir pasti operasi militer tidak akan berhasil. Oleh karena itu, kebijakan yang saya letakkan sepuluh tahun terakhir ini dalam kapasitas saya sebagai Presiden Republik Indonesia dan Panglima Tertinggi TNI adalah bagaimanapun kekuatan kita harus cukup, sistem persenjataan kita harus modern dan canggih, dan logistik kita harus kuat.
Â
Itu kemampuan yang kita perlukan, sebagaimana yang dimiliki oleh tentara-tentara di negara-negara modern. Namun, bersamaan dengan itu, kita harus memiliki kemampuan lain, kemampuan prajurit-prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertempuran lawan insurgency, serta aksi-aksi lawan terorisme yang tepat, yang efektif, dan menghasilkan capaian yang nyata. Yang kedua inilah yang harus benar-benar kita lakukan dengan sunggguh-sungguh. Yang kedua ini barangkali belum semuanya dimiliki oleh negara-negara maju yang menghadapi tantangan dan permasalahan mengatasi terorisme dan insurgency. Kita punya pengalaman yang panjang. Kita pernah melaksanakan perang gerilya dan berhasil. Kita juga pernah melaksanakan operasi lawan insurgency dan berhasil. Oleh karena itu, mari kita hidupkan kembali, mari kita gali kembali, mari kita mutakhirkan doktrin dan taktik lawan insurgency dan lawan terorisme itu, agar sekarang dan ke depan kita mampu melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang konvensional.
Â
Kualifikasi Komando, Kualifikasi Para Raider, kualifikasi http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
ataupun skill dan keterampilan melaksanakan operasi lawan insurgency inilah yang sungguh diperlukan agar kita menjadi tentara yang paling efektif, tentara yang paling maju dalam menghadapi kegiatan terorisme dan juga insurgency. Saya sambut dengan baik prakarsa dari para pimpinan TNI untuk mengasah dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan operasional, sekali lagi menghadapi kegiatan insurgency maupun aksi-aksi terorisme berskala besar. Saya juga sambut dengan baik upaya terus menerus jajaran kepolisian untuk menegakkan keamanan dan ketertiban masyarakat di era keterbukaan, di era demokrasi, dan reformasi sekarang ini. Juga, peran Kepolisian Indonesia dalam melaksanakan operasi lawan terorisme.
Â
Kalau semuanya kita padukan, kita sinergikan, insya Allah TNI dan Polri kita akan mampu melaksanakan tugas mulia, tugas-tugas yang diharapkan oleh rakyat Indonesia, yaitu menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, dan mengalahkan semua ancaman terhadap keamanan kita, apakah insurgency, terorisme, dan ancaman-ancaman yang lain. Dengan penjelasan itu semua, saya menggarisbawahi pentingnya peran pendidikan. Saya berharap pendidikan di akademi, apakah itu di Akmil, di AAL, AAU, maupun Akpol terus ditingkatkan kualitas dan efektivitasnya. Kemudian, pelatihan-pelatihan di satuan, baik di lingkungan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, saya berharap juga dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sehingga setiap saat prajurit kita siap bertempur dan kemudian menang.
Â
Operasi militer yang modern adalah operasi yang bersifat gabungan, memerlukan keterampilan dari Angkatan Udara kita, keterampilan dari Angkatan Laut kita, dan juga keterampilan dari Angkatan Darat kita. Semua akan bisa dilaksanakan secara efektif kalau operasi gabungannya, sejak perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan, dan operasi-operasi lanjutan juga dilaksanakan dengan baik. Itu semua menjadi faktor penting agar semua tugas, sekali lagi, bisa dilaksanakan dengan baik. Kita juga memiliki kerja sama dengan negara-negara sahabat di lingkungan ASEAN, lingkungan tetangga-tetangga kita, mengatasi banyak hal, kejahatan lintas negara, mengatasi bencana alam, menghadapi terorisme, dan semua kejahatan terhadap negara, kejahatan lintas negara. Maka, TNI dan Polri kita juga harus sanggup melaksanakan kerja sama dengan negara-negara sahabat. Oleh karena itu, bukan hanya operasi gabungan yang juga penting dilakukan, tetapi operasi bersama antara Indonesia dengan negara-negara sahabat, negara-negara tetangga juga penting untuk dilakukan dan disukseskan.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Itulah para Perwira, Bintara, Tamtama, dan semua yang hadir di tempat ini, hal-hal penting yang perlu saya sampaikan. Yang jelas, NKRI akan tetap tegak dan berdiri sepanjang masa. Yang jelas, Indonesia akan tetap memiliki kepentingan nasionalnya, yang kepentingan itu diabdikan seluruhnya untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Yang jelas, TNI harus kuat. Yang jelas, Polri harus kuat. Agar kuat, kekuatannya memang harus ditingkatkan dan dimodernisasi. Agar kuat, siap, dan siaga, maka harus senantiasa berlatih dan melaksanakan pendidikan-pendidikan dengan baik. Agar tugas bisa dilaksanakan dengan baik, diperlukan strategi, taktik, dan doktrin yang benar. Dan kita semua, hari ini di Lembah Tidar ini, akan melakukan semua tugas pokok ini sebagai darma bakti kita kepada Sang Merah Putih, kepada bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai dan banggakan. Itulah pengarahan saya.
Â
Tanggal 20 Oktober yang akan datang, secara resmi saya akan mengakhiri tugas saya. Saya mohon diri ke hadapan jajaran TNI dan Polri. Terima kasih, sekali lagi, atas dukungan, kebersamaan, dan pelaksanaan tugas jajaran TNI dan Polri. Saya meskipun tidak lagi menjadi Presiden, akan tetap berbakti kepada negara dan bangsa. Kemudian Saudara akan memiliki Presiden baru dan pemerintahan yang baru. Laksanakan tugas yang diberikan oleh pemimpin yang baru dan pemerintahan baru nanti dengan sebaik-baiknya. Saya mendoakan agar kalian semua, TNI dan Polri, tetap Berjaya. Sampaikan salam sayang saya kepada seluruh keluarga jajaran TNI dan Polri. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi kita semua.
Â
Sekian.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Terima kasih.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 28 September, 2017, 16:38