Sekretariat Negara Republik Indonesia
Pernyataan Pers oleh Presiden RI mengenai BDF VII, di BICC, Bali, tgl 10 Oktober 2014 Jumat, 10 Oktober 2014
PERNYATAAN PERS
OLEH
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENGENAI PENYELENGGARAAN BALI DEMOCRACY FORUM VII
Â
EVOLVING REGIONAL DEMOCRATIC ARCHITECTURE: THE CHALLENGES OF POLITICAL DEVELOPMENT, PUBLIC PARTICIPATION AND SOCIO-ECONOMIC PROGRESS IN THE 21STÂ CENTURY
BAUDITORIUM BALI INTERNATIONAL CONVENTION CENTRE (BICC)
BALI, INDONESIA, 10 OCTOBER 2014
Â
Â
Silakan duduk, please be seated.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Bismillahirahmanirrahim,
Saudara-saudara,
Â
Bali Democracy Forum yang kita selenggarakan hari ini dan esok hari sebagaimana Saudara ketahui adalah forum yang ketujuh. Dan, BDF sejak awal diniatkan sebagai forum untuk berbagi bukan untuk mengajari, sharing not lecturing. Ini yang  membedakan barangkali BDF dengan forum-forum democracy di tempat-tempat yang lain.
Â
Sejak berdirinya Institute for Peace and Democracy, IPD dan diselenggarakannya BDF, kami membangun suatu kerangka atau framework yang kemudian diwujudkan setiap tahunnya dalam pilihan tema dan topik yang bernafaskan bahwa dalam kehidupan sebuah bangsa atau kehidupan di masyarakat luas demokrasi itu tidak berjalan sendiri, berpasang-pasangan dengan apa yang dikehendaki oleh rakyat di sebuah negara. Berpasang-pasangan dengan isu-isu penting lainnya juga menjadi aspirasi rakyat. Misalnya kita harus sering bicara bahwa demokrasi atau politk, dan pembangunan ekonomi sama pentingnya, tidak boleh memilih salah satu. Ekonomi saja atau politik saja, dua-duanya diperlukan. Tidak harus bertentangan satu sama lain.  Sama halnya pilihan antara kebebasan, yang itu menjadi nilai dasar demokrasi dengan keamanan. Keamanan publik misalnya, yang juga penting bagi kehidupan sebuah bangsa. Di sini, kita tidak juga harus memilih antara liberty  dengan security. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Dua-duanya penting, dua-duanya tidak harus dihadap-hadapkan. Dan, bahkan ketiga-tiganya itu bisa kita satukan. Sebuah bangsa, rakyat juga menginginkan liberty, prosperity, and security. Kebebasan, kesejahteraan, dan keamanan. Dan, inilah yang menjadi tema sentral atau framework yang dibangun oleh BDF sejak berdiri, sejak kita selenggarakan pada tahun 2008 dulu.
Â
Saudara-saudara,
Â
Berbicara tentang demokrasi, BDF juga selalu mengingatkan bahwa tidak ada satu model dari demokrasi, tidak ada satu model pun yang mesti dianut apa adanya oleh bangsa-bangsa sedunia yang menganut sistem demokrasi.  Tentu, ada nlai-nilai universal yang harus ada di mana-mana.  Apa pun bentuk pilihan atau model demokrasi itu, ada yang universal, tetapi juga ada yang lokal. Sangat bergantung kepada budaya, sejarah, dan praktek demokrasi yang dianut oleh bangsa atau negara itu.  Intinya, demokrasi itu yang penting adalah kedaulatan ada di tangan rakyat, rakyatlah yang berdaulat. Dan, pilihan atau model demokrasi seperti apa pun, selalu ada kelebihan dan kekurangannya, plus, plus dan minusnya.
Â
Saudara-saudara,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Bali Democracy Forum VII Tahun 2014 ini, mengambil tema atau membahas hal-hal yang berkaitan dengan arsitektur demokrasi. Tiga hal yang kami soroti, pertama adalah political development, penting. Yang kedua adalah socio- economic progress, juga penting. Dan yang ketiga, yang ini menjadi values atau nilai dalam kehidupan demokrasi termasuk pembangunan ekonomi adalah yang disebut dengan public participation, partisipasi publik. Ini tidak bisa dipisah-pisahkan. Oleh karena itulah hari ini dan besok, dan akan dielaborasi nanti dalam sesi-sesi berikutnya bagaimana ketika hal penting itu hidup secara serasi, harmonis, saling memperkuat, dan saling melengkapi agar rakyat benar-benar mendapatkan apa yang dikehendakinya. Sekali lagi, political development, socio- economic progress, dan public participation,
Â
Saudara-saudara,
Â
Saya sebagai tuan rumah, dan ini kesempatan saya yang terakhir sebagai Presiden Republik Indonesia untuk menyampaikan pidato di forum BDF ini. Tadi saya mengangkat sejumlah isu baik global, regional, maupun nasional yang terkait dengan pilihan tema BDF VII ini. Saudara mendengarkan tadi bahwa pemimpin siapa pun, pada level apa pun harus sungguh mendengar kehendak dan aspirasi rakyat. Memang kehendak dan aspirasi rakyat itu bisa berbeda-beda, tidak selalu sama.  Tetapi, sebenarnya dengan ketajaman intuisi dan dengan cara-cara yang scientific, misalnya melalui polling atau survey itu bisa diketahui mayoritas dari rakyat itu apa yang dikehendaki.  Sekaligus karena pemimpin ingin membawa perubahan ke arah yang lebih baik, karena pemimpin mengelola kehidupan bernegara, kalau itu head of state dan menjalankan pemerintahan kalau itu head of government, maka pemimpin juga tahu mana-mana yang sudah baik, mana-mana yang belum baik. Yang belum baik itulah yang harus diperbaiki. Itulah yang disebut demokrasi ataupun perubahan. Kalau berdimensi luas berjangka panjang, itulah transformasi. Dengan demikian, mendengarkan dan memenuhi harapan dan  aspirasi rakyat, itu menjadi kewjiban seorang pemimpin, tapi pemimpin itu sendiri juga harus bisa berkomunikasi dengan rakyatnya, meyakinkan rakyatnya, mendidik http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
rakyatnya bahwa perbaikan dan perubahan atas sesuatu itu perlu dilakukan.
Â
Saya tadi mengambil contoh pemilihan kepala daerah yang beberapa hari yang lalu menjadi isu hangat dalam dunia perpolitikan kita. dari dulu sebelum ada voting di lingkungan DPR RI, karena saat voting berlangsung saya sedang mengemban tugas internasional. Saya sedang berada di Perserikatan Bangsa-Bangsa waktu itu. Tapi hari-hari sebelumnya saya katakan bahwa yang terbaik tetap mempertahankan Pilkada langsung dengan perbaikan-perbaikan karena selama sepuluh tahun saya memipin negeri ini, mengelola pemerintahan, memang ada ekses, penyimpangan dan hal-hal yang negatif dari Pilkada langsung. Tetapi saya pribadi, lebih bagus dilakukan perbaikan, dan perbaikan itu dituangkan dalam Undang-undang dari pada tiba-tiba dengan perjuangan yang panjang melalui proses reformasi yang juga tidak mudah akhirnya kita bisa mendekatkan antara rakyat dengan pemimpinnya di daerah-daerah. Rakyat bisa memilih langsung pemimpinnya yang diberikan mandat untuk memimpin mereka, kemudian diubah kembali menjadi dipilih oleh DPRD.
Â
Dengan contoh itu, saya hanya ingin menunjukkan bahwa sebagai pemimpin, sebagai presiden meskipun tinggal sepuluh hari saya memahami dan mengetahu bahwa rakyat masih menginginkan sistem Pilkada langsung. Ketika Sidang Paripurna DPR RI menetapkan waktu itu Pilkada oleh DPRD, saya merasakan dan mendapatkan kemarahan rakyat. Mestinya rakyat marahnya dibagi dua. Boleh marah ke saya karena barangkali tidak bisa mencegah Pilkada oleh DPRD itu, ya barangkali saudara kita berfikir Presiden bisa berbuat apa saja. Tapi marahnya mestinya juga kepada mereka-mereka yang ingin mengganti  dari Pilkada langsung ke Pilkada oleh DPRD. Tapi tidak apa-apa, karena saya sebagai pemimpin yang penting saya pahami bahwa rakyat kita masih menghendaki Pilkada langsung.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Dan, saya sudah mendapatkan hasil polling atau survei, memang lebih dari 75%, ulangi lebih dari 90% itu tahun 2010, 2012, dan 2013. Survei dilakukan rakyat menghendaki baik tingkat gubernur, tingkat bupati, maupun tingkat walikota, itu 90% lebih menghendaki sistem Pilkada langsung. Ketika saya mengeluatrkan Perpu, kemaren, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang, intinya kembali ke Pilkada langsung dengan perbaikan-perbaikan dan kemudian kita laksanakan polling, survei,  lebih dari 75% rakyat bersetuju dengan Perpu itu.  Saya hanya ingin mengatakan bahwa itulah aspirasi rakyat. Tapi, saya juga harus menyampaikan bahwa rakyat Indonesia kalau tidak kita lakukan perbaikan memang ada kelemah-kelemahannya Pilkada langsung itu. Itulah yang kita tuangkan dalam Perpu, ada sepuluh hal utama yang kita perbaiki ditambah dengan perbaikan-perbaikan yang lain.
Â
Saya mengambil conto tadi Saudara-saudara, untuk mengaitkan dengan tema yang dipilih dalam BDF VII ini, dan mudah-mudahan ya berguna bagi siapa pun karena forum ini saling belajar, saling berbagi, dan saling menimba pengalaman. Barangkali negara-negara lain yang hadir bisa menimba pengalaman Indonesia, termasuk urusan Sistem Pemilihan Kepala Daerah tadi dan yang lain-lain tentunya. Tetapi Indonesia juga bisa belajar membandingkan dan menimba pengalaman dari negara-negara lain.
Â
Itulah Saudara-saudara yang ingin saya sampaikan, dan tentunya BDF ini diselenggarakan dalam dunia yang tetap dinamis dan tidak mudah sekarang ini beserta, disertai dengan situasi-situasi yang hangat bahkan panas di banyak belahan dunia.  Saya sampaikan tadi di Timur Tengah misalnya, kekerasan terjadi di mana-mana baik faktor ISIS ataupun faktor-faktor yang lain. Demikian juga di Timur Tengah yang lain, lantas di Ukraina, ketegangan di Asia Timur dan Asia Tenggara, situasi di Afrika termasuk penyakit Ebola yang mematikan dan sebagainya. Memang dunia sedang berada dalam titik yang menurut saya memerlukan kesadaran besar dari bangsa-bangsa sedunia untuk mengatasinya dengan tepat dan bijak. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Beberapa saat yang lalu, ketika saya berdiskusi dengan pemimpin Isalm di Amerika Serikat, dan juga pemimpin dunia di Perserikatan Bangsa-Bangsa ketika  membahas persoalan ISIS di Timur Tengah, saya katakan bahwa memang kekerasan, apalagi kekerasan yang indiscriminate, yang tidak pandang bulu dari mana pun datangnya, termasuk dari ISIS harus dihentikan,  has to be stopped, has to be defeated.
Â
Persoalannya adalah ketika kita bisa menghentikan kekerasan itu karena akarnya ada di mana-mana, maka harus dicari solusi yang lebih permanen, solusi yang tepat dan bijak, bukan hanya military solution, tapi juga political and other solutions yang kira-kira bisa menyentuh akar masalah yang sesungguh-sungguhnya. Dan kemudian, diupayakan secara bersama maka setahun dua tahun, satu dekade atau dua dekade, masalah itu bisa diatasi.
Â
Indonesia adalah penduduk yang beragama Islam terbesar di dunia. Secara pribad,i saya juga tergerak apakah tidak bisa dihentikan permusuhan yang begini dalam antara Islam dengan Barat, what went wrong?  Kalau dibiarkan akan terus bahkan semakin buruk. Tetapi, kalau semua duduk bersama dengan genuine,  dengan penuh kesadaran dan niat baik mencari solusi, kedua belah pihak mungkin tersedia solusi, tersedia opsi, dan jalan keluar. Sangat tidak mudah, rumit, kompleks, dan kait-mengait, tapi there is a way. Kalau memang kita ingin melihat paradigma kita masing-masing, cara melihat masing-masing untuk menghentikan siklus kekerasan, permusuhan, dan kebencian ini.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Itulah yang Indonesia sampaikan, saya sampaikan secara pribadi, anggaplah sekarang ada operasi militer untuk menghentikan kekerasan  di syria dan Irak, tapi setelah itu what? Mari kita berpikir, cara-cara yang lebih tepat, lebih  bijak, dan tentunya peaceful  harapan kita untuk suatu saat bisa kita kurangi paling tidak, bisa kita redakan paling tidak konflik yang berkepanjangan antara Islam dengan Barat.  Belum misalnya antara Rusia dengan pihka-pihak yang lain, karena selama ini hubungan antara major powers bagus, stabil, ada G-20, ada G-8, di mana semua duduk bersama, tiba-tiba sekarang ada perubahan mendasar di Ukraina ataupun di tempat lain. Saya khawatir, kalau arsitektur kerja sama global seperti G-8, G-20, itu akan terganggu, dan kembali lagi dunia dalam format perang dingin yang lalu, dan itu kemunduran besar dalam sejarah dunia dan juga politik dalam tingkat internasional.
Â
Indonesia dengan kapasitas yang dimiliki, ikut menyeru dan secara moral kami juga ingin terlibat bersama bangsa-bangsa yang lain untuk mengelola persolaan dunia yang kian kompleks, yang rumit, dan penuh dengan tantangannya menjadi dunia yang semakin baik. A better world is possible, menurut pendapat saya.
Â
Itulah yang ingin saya sampaikan. Besok, Menteri Luar Negeri, Bapak Marti Natalegawa akan memberikan penjelasan pasca sesi hari ini dan sesi esok, apa saja yang dibahas, yang menjadi topik yang hangat dalam Bali Democracy Forum selama dua hari ini.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Terima kasih atas perhatian Saudara, utamanya sahabat-sahabat kami, para wartawan, dan  insya Allah bertemu tahun depan di  Bali Democracy Forum,  saya akan menyampaikan pada pengganti saya, Bapak Joko Widodo, Presiden kami nanti, kiranya tradisi yang baik ini, Bali Democracy Forum ini, termasuk Bali Media Dialogue. Sesuatu yang penting, itu dilanjutkan. Kembali kepada Media Dialogue, saya masih ingat, dulu ada yang disebut Cartoon Crisis. Gara-gara kartun, terbelah, teganglah dunia, Barat dan Islam.
Â
Di Bali inilah dulu kita selenggarakan Global Intermedia Dialogue, saya kira Bapak Harimurti dan banyak teman-teman bersama-sama saya hadir waktu itu. Sponsornya adalah Indonesia dan Norwegia, dan itu cara yang baik. Pers di mana pun bisa memilih, memanaskan atau meneduhkan? Saya kira Pak Bagir Manan sebagai Ketua Dewan Pers juga paham, pilihan itu ada. Tapi ketika situasinya sungguh kritikal, dan kalau dibiarkan membawa malapetaka yang luar biasa, I do believe,  bahwa siapa pun termasuk pers want to be part of the solution,  ingin meneduhkan suasana, mencari solusi yang paling baik.  Saya sedikit masuk ke Global Media Dialogue, karena juga sangat penting agar antarperadaban, antarbangasaitu bisa belajar hidup berdampingan secara damai, belajar memahami pikiran masing-masing. No single t-shirt that fix all. Ini filosopinya menurut saya, dan itulah indahnya unity in diversity, harmony in diversity, harmony among civilization.
Â
Terima kasih atas perhatiannya. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Â
Â
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 6 October, 2017, 05:17