SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA KUNJUNGAN KE PASAR PERCONTOHAN LOMBOCCA KAB. BANTAENG, PROVINSI SULAWESI SELATAN TANGGAL 18 MARET 2011 Yth. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan atau yang mewakili ; Yth. Bupati Bantaeng; Nurdin Abdullah Yth. Saudara para Pejabat eselon 1 dan 2, Kementerian Perdagangan; Yth. Saudara Kepala Dinas Perindag Provinsi Sulawesi Selatan; Yth. Hadirin dan para Undangan yang kami hormati. Serta Masyarakat dan rekan-rekan media yang kami cintai.
Selamat Pagi, Salam Sejahtera untuk kita semua. Saya berterima kasih dan bersyukur kita bisa berada disini pada tanggal 18 Maret dimana air laut yang menyegarkan dan udara yang bersih dan segar membuat suasana menyenangkan. Inilah kekayaan daerah dan potensi daerah yang harus terus menerus kita jaga.
Untuk kunjungan kerja kali ini kami hadir terkait dengan pasar, kunjungan pasar dan revitalisasi pasar yaitu yang terkait dengan sektor perdagangan dan juga terkait dengan ekspor. Kemudian banyak hal yang harus kita lakukan jika kita berkunjung ke suatu daerah. Khusus mengenai program program revitalisasi pasar yang sudah dilakukan oleh Kementerian Perdagangan, tahun ini kita memulai dengan suatu program yang siapkan yaitu pasar percontohan. Dimana Lombocca adalah salah satu pasar percontohan yang akan kita canangkan.
1
Saya
ingin
sedikit
bercerita
mengenai
mengapa
Kementerian
Perdagangan merasa perlu adanya pengolaan di berbagai pasar percontohan yang terdapat di berbagai daerah. Kita sangat menyadari bahwa pasar tradisional memiliki fungsi yang strategis, tetapi belum berhasil benar-benar kita kembangkan di seluruh daerah di Indonesia karena banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapinya. Mengapa pasar itu strategis? Mungkin kita harus menyadari bahwa pasar itu tempat penjual dan pembeli bertemu sehingga tentunya dampak ekonominya sangat singnifikan dan juga menciptakan lapangan pekerjaan bukan saja untuk yang berdagang di pasar tetapi tentu yang menjadi supplier kepada pasar tersebut. Jadi kalau tidak ada pasar, akan menyulitkan supplier untuk mencari tempat untuk menjual produknya.
Dengan demikian meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan usaha kecil dan menengah yang bekerja atau berdagang di pasar dan juga yang menjadi supplier ke pasar. Untuk harga, kestabilan harga dimana terjadi rotasi perputaran uang dan jika dikelola dengan baik bisa menjadi sumber pendapatan hasil daerah. Jadi jangan melihat pasar sebagai sesuatu yang disubsidi oleh pemerintah tetapi justru dia bisa menjadi profit center bisa menjadi penghasilan kepada daerah.
Dimanapun kita melihat pasar itu juga mempunyai nilai sosial budaya karena disitulah tempat orang bertemu. Jadi orang datang ke pasar itu tidak hanya sekerdar untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya tetapi juga untuk melakukan pertemuan. Bahkan di Lombocca saya dengar ada tempat untuk ibadah juga ada pelayanan kesehatan di pasar Lombocca itu. Jadi bukan saja untuk jual beli tapi juga tempat masyarakat bertemu. Pengalaman kita berdasar beberapa kunjungan yang sudah dilakukan, setiap pasar di setiap daerah memiliki perbedaan tertentu yang terkait dengan daerah tempat mereka berada. Ini juga harus kita sadari didalam melakukan revitalisasi pasar. Tidak ada satu perarturan baku yang berlaku 2
untuk
semua
daerah
di
seluruh
Indonesia.
Kita
harus
sangat
memperhatikan kebiasaan tradisional disetiap daerah tersebut.
Kita menyadari juga permasalahan yang dihadapi setiap pasar di Indonesia terkait dengan tata kelola pasar dan akses pembiayaan bagi pedagang dan pengelola, logistik, tata pasar, kondisi fisik pasar dan juga penanganan atau pengelolaan pasar dan bagaimana kita menjaga sosial budaya dari wilayah pasar yang ada. Dalam mencanangkan revitalisasi pasar tidak cukup sekedar mempebaiki kondisi fisik pasarnnya. Karena kalau kita hanya memperbaiki kondisi fisiknya dan tidak memperhatikan zonasinya, penataannya, pengolaannya, pemberdayaan dari pedagangnya dan pendampingan yang aktif baik dari pusat daerah dan masyarakat setempat, dua tiga tahun setelah pasar dibangun maka pasarnya sudah tidak baik lagi. Maka dari itu, Kementerian Perdagangan akan mulai benarbenar bersama kementerian lain yang terkait melakukan revitalisasi pasar bersama masyarakat dan pihak yang lain yang mempunyai program revitalisasi. Sehingga penanganan dan pelaksanaan revitalisasi benarbenar komprehensif. Jadi tidak hanya memikirkan fisiknya, namun juga memikirkan pengelolaannya, pemberdayaannya dan kita tidak hanya setahun ini saja kemudian kita pergi dan lupakan, tapi kita ingin dalam tiga tahun kedepan kita menjalankan program pemberdayaan dan pengelolaan yang akan membuat pasar itu berkesinambungan dan berkembang terus. Jadi ini adalah tahun pertama kita melakukannya dan tentu kita tidak mungkin melakukan ini tanpa komitmen dari pemerintah daerah dan tokohtokoh masyarakat setempat dan tentunya pedagang dan pengelola pasar setempat.
Apa pasar percontohan yang dimaksud? Pasar percontohan adalah pasar yang sesuai dengan kehidupan sosial dan budaya setempat. Sangat penting untuk kita memperhatikan kebiasaaan di daerah tersebut. Misalnya pasar percontohan yang ada di 3
Bali itu ada Pura didalamnya dan masing-masing lapak itu ada tempat untuk sembahyang untuk sesaji. Di setiap daerah kita menonjolkan ciri khas yang berbeda-beda.
Tentunya kita ingin pasar yang bersih, nyaman, segar, aman, jujur, higienis dan ramah lingkungan. Tidak membuang sampah sembarangan. Sebetulnya jika sampah dikelola dengan baik itu juga bisa menghasilkan uang. Di jual lagi sebagai kompos atau dijual sebagai pupuk itu masih bisa digunakan.
Tahun ini Kementerian Perdagangan mengembangkan sepuluh pasar percontohan di berbagai daerah. Lombocca yang tadi sudah saya sebut menjadi salah satu lokasi, Takalar juga. Jadi tahun ini di Sulawesi Selatan terdapat dua program pasar. Tetapi Lombocca mendapat hadiah pertama: itu dari 88 milliar untuk 10 pasar percontohan, Lombocca mendapat dana paling banyak, yaitu 15 milliar. Jadi semoga return-nya, pengembaliannya nanti berhasil untuk benar-benar mengembangkan daerah ini. Tadi saya disepanjang jalan diceritakan oleh Bapak Bupati bahwa Kabupaten Bantaeng sudah keluar dari status daerah tertinggal, namun demikian masih banyak masyarakatnya yang miskin, yang tentu ingin kita tingkatkan kesejahteraannya.
Kita ingin tujuan dari pengembangan pasar percontohan juga dapat meningkatkan transaksi perdagangan. Saya ingin nanti omset penjualan sebagai salah satu nilai plus dari adanya pasar percontohan. Jika pasar sudah di revitalisasi maka PAD di daerah ini harus menjadi lebih baik.
Saya yakin bahwa Kabupaten ini akan mengalami peningkatan PAD dari Pasar Percontohan yang telah direvitalisasi dan berharap tentunya Lombocca akan menjadi kisah yang sukses dengan pengembangan pasar, sehingga pasar percontohan lain mengikuti jejak Lombocca. Apalagi disini 4
akan
dikembangkan
sebagai
pasar
wisata
supaya
menginspirasi
pemerintah daerah dan masyarakat di tempat lain untuk terus menerus mengembangkan pasar di daerahnya.
Bagaimana kita akan mengembangkan pasar percontohan? Kita tentunya tidak bisa hanya bergantung kepada APBN. APBN itu merupakan salah satu sumber pembiayaan, tetapi kita tidak bisa bergantung hanya dari APBN. Idealnya, bagaimana kita mengelola pasar bersama-sama dalam anggaran APBN, APBD, dan sekaligus bekerjasama dengan BUMN, BUMD dan swasta. BUMN di bidang perbankan, seperti BRI, atau Bank Pemerintah daerah, seperti Bank SulSel, itu bisa berperan untuk mengembangkan antara lain permodalan. Banyak bank dan sumbangan dari perusahaan swasta, termasuk dalam pengolahan limbah, yang dapat dikerjasamakan, yang harus kita manfaatkan bersama untuk memperbaiki pengolaan pasar dan pemberdayaan pedagang. Jadi ini dua hal yang menjadi kata kunci. Kita juga akan mengajak instansi pemerintah lainnya yang memiliki program pengembangan pasar-pasar di daerah untuk berkolaborasi juga dengan kita. Seperti Kementerian Kesehatan punya Program Pasar Bersih, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga punya program untuk transportasi yang terkait dengan pasar dan pusat-pusat perdagangan.
Intinya, kita tidak ingin membangun pasar, terus kemudian kita pergi dan melupakannya. Kita ingin, benar-benar ada pendampingan mulai dalam pengembangan konsep perencanaan, proses konstruksi pasarnya, hingga pemberdayaan pelaku pasar dan pengelolaannya. Kita akan melakukan proses pendampingan baik dari pusat maupun dari daerah selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu, kita juga akan melibatkan LSM yang sudah berpengalaman dalam pemberdayaan komunitas-komunitas setempat, terutama di daerah Sulawesi Selatan. Jadi dengan adanya sinergi tersebut, pengelolaan dan pemberdayaan pasar lambat laun akan beralih 5
kepada masyarakat setempat yang akan menjaga supaya Pasar Lombocca maupun pasar wisata yang akan dibangun di sini mempunyai kesinambungan. Jadi ini sangat penting bagi kami.
Pasar Lombocca itu adalah pasar Inpres yang dibangun pada tahun 80-an, sehingga sudah 30 tahun umurnya. Survey memang membuktikan bahwa lebih dari 90% pasar di seluruh Indonesia itu umurnya sudah lebih dari 20 tahun. Jadi program besar-besaran untuk revitalisasi pasar itu terakhir waktu program Inpres di tahun 80-an. Ini yang harus kita gerakkan kembali.
Mengapa pasar Lombocca kita pilih sebagai pasar percontohan? Karena lokasinya sangat stretegis, sehingga dia berubah menjadi pasar sentral tidak hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi masyarakat sekitar Bantaeng seperti Jaleponto, Bulu Kumba, Sinjai, Selayar dan Takalar. Lokasinya juga sangat menarik karena pasar ini menghadap pantai. Ke belakang menghadap pantai dan ke depan menghadap gunung, sehingga sudah ada rencana untuk membangun food court di lantai dua sebagai tempat wisata kuliner yang menghadap ke laut. Ini sangat menarik.
Biasanya kita membayangkan pasar hanya untuk jual beli, tetapi dalam hal ini kalau kita lihat pasar Lombocca, tidak hanya bahan pokok yang dijual di pasar tersebut, melainkan semua barang, termasuk keperluan pertanian dan sebaginya. Sebagai pasar, dia menjadi tempat untuk bertemu dimana semakin banyak kegiatan yang dilakukan di pasar, maka akan semakin ramai pasar tersebut. Ini sebenarnya merupakan konsep retail. Begitu ada restoran di pasar, maka akan semakin banyak orang datang ke pasar. Oleh sebab itu, jadikan pasar untuk tempat wisata kuliner maupun wisata untuk beli oleh-oleh.
6
Hal tersebut juga merupakan bagian dari bagaimana kita melakukan aktivasi untuk pembinaan ruang publik. Pasar sebenarnya adalah ruang publik yang bisa digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Seperti kita lihat di Lombocca, di dalam pasar bisa dijadikan tempat ibadah dan tempat pelayanan kesehatan masyarakat setempat dan juga tempat yang dilayani oleh kendaraan, termasuk kendaraan tradisional seperti Andong yang masih digunakan. Ini juga
dapat mengembangkan
kesejahteraan masyarakat setempat dan menciptakan skill over atau kegiatan ekonomi lain yang harus mendukung pasar, mulai dari transportasi dan berbagai kegiatan yang lainnya.
Selain itu, dapat juga menjadi pasar grosir dan pasar eceran yang diharapkan menjual produk-produk yang berkualitas. Jadi akan ada semacam standar, apakah akan menjadi pasar yang seperti sekarang yaitu pasar Senin-Kamis atau menjadi pasar yang buka setiap hari karena banyaknya aktivitas kreatif yang dilakukan di pasar tersebut. Kita harus membuat konsumen tertarik untuk ke pasar setiap hari. Jadi ini adalah aktifasi yang kreatif dimana kita menjadikan pasar sebagai tempat berbisnis dan berdagang yang akan berkembang terus. Ini yang saya harap terus dipikirkan dalam melakukan pendampingan dan pengelolaan pasar. Tantangan untuk membuat pasar menjadi menarik memang besar, namun kita sudah melakukan kunjungan, dan kita bersama-sama akan membuat pasar menjadi menarik melalui pengaturan zonasi dan tata kelola ruangan.
Kami diberitahu bahwa pada hari pasar dibuka, pasar penuh sekali, dan tempat parkirnya penuh dengan PKL maupun pedagang, sehingga kendaraan harus parkir di pinggir jalan. Hal ini menyebabkan jalanan menjadi macet sekali. Dalam keadaan seperti itu, tentunya kurang nyaman untuk orang datang ke pasar. Ini adalah tantangan yang harus kita perbaiki. Fasilitas kios dan los pasar harus digunakan sesuai dengan 7
peruntukannya. Jadi dengan adanya perluasan tempat parkir di pasar ini, maka kita harapkan pasar menjadi tempat yang lebih nyaman.
Pada area pantai, masih banyak terdapat rumah penduduk setempat yang kumuh dan merusak pemandangan pasar. Padahal mengembangkan tempat wisata itu sangat penting untuk kita lakukan. Disamping itu, kurangnya area penghijauan yang membuat pasar Lombocca menjadi panas dan kering juga perlu diperhatikan. Jadi untuk penanganannya, perlu ditanami pohon di sekitarnya.
Jalur perdagangan di dalam pasar yang tidak teratur juga harus kita perbaiki dengan melihat alur masyarakat dan pedagangnya, sehingga tidak sumpek dan tertata dengan baik. Selanjutnya, hal lain yang harus diperbaiki adalah pengelolaan sampah yang masih belum dilakukan secara optimal, serta tantangan lainnya yang saya yakin dapat kita atasi bersama.
Saudara-saudara sekalian, Komitmen merupakan hal yang penting. Kita tidak akan memberikan dana kepada pasar percontohan jika kita menilai tidak ada komitmen dari daerah. Selain pemerintah daerah, masyarakat setempat juga harus mempunyai komitmen untuk bisa mengatasi tantangan kita bersama dan mengembangkan pasar Lombocca sebagai pasar yang akan menjadi pasar percontohan untuk daerah lain.
Dalam mengatasi tantangan yang ada kita harus berkolaborasi, bertindak cepat dan tegas, serta mempunyai suatu keyakinan bahwa kita semua bisa mengatasi tantangan dan menciptakan pasar untuk rakyat setempat. Ini adalah tujuan utama kita. Saya mendengar bahwa respons dari warga sekitar
terhadap
rencana
pembangunan
pasar
yang
baru
dan
pemberdayaan pasar sangat baik. Badan Usaha Milik Desa sudah akan 8
aktif dan punya komitmen, dan bahkan akan mengambil bagian dalam pengelolaan pasar. Rencana BUMDES antara lain adalah mengolah sampah menjadi ekonomis. Ini sangat melegakan bagi kami karena itulah komitmen yang kita harapkan dari daerah. Kita harapkan uang yang dihasilkan oleh pengelolaan pasar itu juga bisa dikembalikan untuk terus menerus memperbaiki pasar.
Oleh karena itu, kalau pemerintahan daerah sudah mendapatkan persetujuan DIPA dimana persetujuan ini sudah ada, tinggal masalah implementasi, kita harapkan dapat secepatnya melengkapi masalah administrasi
agar
kegiatan
pembangunan
pasar
dapat
segera
dilaksanakan. Saya juga berharap tidak terjadi permasalahan dalam proses biaya (fee) alokasi para pedagang pasar ke tempat penampungan sementara dan kembali lagi dari tempat penampungan sementara ke pasar. Jadi pengelolaan pedagang di daerah ini pun menjadi problematika tersendiri. Tapi saya yakin dengan pendekatan langsung, pendekatan pribadi, pendekatan ke massa dimana mereka diberi pengertian, maka saya yakin bapak Bupati dan masyarakat setempat akan dapat mengatasi itu dengan baik, karena memang prioritas harus diberikan kepada pedagang
yang
lama.
Ini
merupakan
keberpihakan
kita
kepada
pengelolaan pasar.
Banyak orang bertanya, biasanya Menteri itu datang hanya sekedar ceremonial. Pada saat pasar sudah cantik dan sudah jadi, baru Menteri datang untuk menyaksikan hasilnya. Tapi kami justru ingin ini terbalik dalam arti kami ingin melihat keadaan sebelum dilakukan renovasi dan revitalisasi untuk memahami benar apa yang menjadi tantangan di lapangan, dan apa yang sebetulnya ingin kita benahi serta perbaiki. Kami berharap tentunya, jika pasar sudah selesai dan pedagang sudah kembali melakukan perdagangan di sana, kemudian sudah mengalami perubahan pada pasar, maka mudah-mudahan transaksi yang akan terjadi jumlahnya 9
dapat mencapai dua kali lipat daripada saat pasar belum direvitalisasi. Kita akan kembali ke pasar ini dan saya berharap pada saat saya datang kembali, saya ingin dapat melihat baik pedagang, pembeli maupun pengelola pasar tersenyum dan menikmati pasar Lombocca yang baru karena pasar ini adalah milik kita semua, yaitu pasar rakyat.
Jadi dengan demikian kita akan mencintai pasar, dan berkeinginan untuk datang ke pasar secara rutin, atau bahkan setiap hari. Jadi pasar Lombocca bukan hanya pasar yang buka pada hari Senin dan Kamis saja, tetapi juga akan menjadi pasar yang ramai pengunjung setiap hari. Jadi komitmen kami di tahun-tahun mendatang adalah Kemendag akan tetap mendukung pasar Lombocca, tetapi setelah itu diharapkan pasar Lombocca akan menjadi pasar yang dikelola masyarakat setempat dengan komitmen dari pemerintah dan daerah setempat yang ingin menjadikan pasar Lombocca sebagai pasar percontohan, bukan hanya tiga tahun saja tetapi
juga
untuk
seterusnya.
Sehingga
semua
yang
menikmati
keuntungan dari pasar Lombocca itu akan benar-benar menjaga bersama.
Jadi ini beberapa pesan dari kami, hari ini kita juga mencanangkan rest area Pantai Marina yang saya dengar direncanakan akan menjadi pasar wisata, yaitu pasar wisata yang terkait dengan bahari. Kemudian ini akan menjadi rest area pertama di Sulawesi Selatan, sehingga mungkin dijadikan sebagai percobaan juga. Pentingnya rest area untuk perjalan dari satu lintas daerah ke daerah lainnya, tentunya itu menciptakan tempat untuk melakukan perdaganan. Di sini diharapkan juga akan menjadi wisata daerah. Jadi pasar itu memang banyak jenisnya dimana ada pasar pokok, pasar untuk kuliner, pasar untuk wisata dan pasar untuk spesialis, seperti pasar untuk grosir, sayur-mayur dan lain sebagainya. Jadi pasar perlu perencanaan dan pengelolaan yang baik, ini sebetulnya pesan utama dari kami.
10
Akhir kata, mari kita cintai pasar Lombocca dan pasar Marina karena dengan mencintai pasar, berarti kita 100% Cinta Indonesia. Seperti yang terpapar di sini. Ini bagian dari bagaimana kita mengembalikan hal-hal yang mendasar dari kehidupan kita sehari-hari. Lombocca, butta para punggatta sangeng kamisih alo padjaniatta.
Jadi akhir kata tentunya kita ucapkan syukur kepada Tuhan YME, dengan ini kami canangkan pembangunan pasar percontohan untuk rakyat Lombocca, Desa Biangkeke, Kecamatan Pajukukang, dan pencanangan pembangunan rest area Pantai Marina, Korong Batu, Desa Baruga, Kecamataan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng.
Jadi dengan ini marilah kita sama-sama membangun pasar untuk rakyat.
Terima Kasih.
Menteri Perdagangan
MARI ELKA PANGESTU
11