2/24/2015
Apakah pajak itu? Kenapa pajak timbul dalam masyarakat? Apakah peranan pajak bagi negara?
“Iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa-timbal (kontra-prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum” (Prof.Dr. Rachmat Soemitro, S.H.)
“Sama seperti pajak, namun terdapat imbalan (kontra-prestasi) secara langsung yang dapat dirasakan oleh pembayar retribusi”
“Pungutan yang tidak berdasarkan undang-undang , yang tidak bersifat memaksa, dan lebih bersifat pada gotong-royong masyarakat, yang dilakukan oleh dan untuk kepentingan masyarakat tertentu”
1
2/24/2015
Pemungutannya harus berdasarkan UU Sifatnya dapat dipaksakan Tidak terdapat kontra-prestasi secara langsung Pemungutan dilakukan oleh negara Digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran pemerintah bagi kepentingan masyarakat umum
Pajak = Kebijakan Fiskal Budgeter • menghimpun penerimaan negara, untuk tersedianya public goods dan services Regulerend • fungsi pengaturan melalui kebijakankebijakan perpajakan, di bidang ekonomi, sosial dan politik.
2
2/24/2015
Negara membutuhkan dana yang cukup untuk membiayai pelayanan umum antara lain :
Dana Alokasi Umum
Infrastruktur
Subsidi Bahan Bakar
Pertanian
Penegakan Hukum Kesehatan
Transportasi Pendidikan
Pertahanan dan Keamanan
6
3
2/24/2015
TEORI-TEORI DALAM PEMUNGUTAN PAJAK
TEORI ASURANSI Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Dalam hal ini pajak diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut.
TEORI-TEORI DALAM PEMUNGUTAN PAJAK TEORI KEPENTINGAN Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan (misalnya perlindungan) masing-masing orang. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar.
TEORI DAYA PIKUL Pembagian beban pajak didasarkan pada daya pikul masing-masing orang. Daya pikul dapat dilihat secara objektif dan subjektif.
4
2/24/2015
TEORI-TEORI DALAM PEMUNGUTAN PAJAK
TEORI BAKTI Pajak dianggap sebagai wujud bakti rakyat kepada negara, yang dianggap sebagai suatu kewajiban sebagai warga negara.
TEORI ASAS DAYA BELI Pajak dianggap sebagai sarana untuk menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga negara. Selanjutnya negara akan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Kepentingan masyarakat lebih diutamakan.
SYARAT-SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK
Syarat keadilan Syarat yuridis Syarat Ekonomis Syarat Finansiil Syarat kesederhanaan
5
2/24/2015
PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK Stelsel Pemungutan Pajak: Riel Stelsel Fictieve Stelsel Stelsel Campuran Asas Pemungutan Pajak: Asas Domisili Asas Sumber Asas Kebangsaan Sistem Pemungutan Pajak: Official Assessment System Self Assessment System Withholding System
HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK 1. Perlawanan Pasif Keengganan masyarakat membayar pajak 2. Perlawanan Aktif Tax Avoidance Tax Evasion
6
2/24/2015
Menurut Sifatnya
Menurut Sasarannya
Menurut Lembaga Pemungutnya
Pajak Langsung
Pajak Subjektif
Pajak Pusat
Pajak Tidak Langsung
Pajak Objektif
Pajak Daerah
7
2/24/2015
PPh (Pajak Penghasilan) Dikenakan atas penghasilan yg diterima
Pajak Pusat Rp Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Dikenakan atas setiap penyerahan Barang dan Jasa Kena Pajak serta Barang Mewah (pajak konsumsi)
Pajak Bumi & Bangunan Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan (PBB-P3) Dikenakan atas pemanfaatan Bumi & Bangunan
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PENGELOLA PAJAK PUSAT Bea Meterai Pajak atas pemanfaatan dokumen tertentu
Bioskop
Pajak Daerah Provinsi
• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB); • Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; • Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; Kota/Kabupaten • Pajak Air Permukaan; dan • Pajak Rokok • Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan dan Perkotaan • • • • • • • • • •
(PBB-P2) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Pajak Restoran Pajak Reklame (Iklan) Pajak Parkir Pajak Hiburan Pajak Penerangan Jalan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Pajak Parkir 16 Pajak Air Tanah Pajak Sarang Burung Walet
8
2/24/2015
Tarif Sebanding /proporsional: Tarif berupa persentase yang tetap terhadap berapapun jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak Tarif Progresif: Tarif berupa persentase yang semakin besar bila jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar Tarif Degresif: Tarif berupa persentase yang semakin kecil bila jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar Tarif Tetap: Tarif pemungutan pajak yang besar nominalnya tetap tanpa memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak
9