1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Penerimaan di sektor pajak sekarang ini sedang gencar-gencarnya diintensifkan untuk meningkatkan ...
Latar Belakang Kerja Praktek Penerimaan di sektor pajak sekarang ini sedang gencar-gencarnya
diintensifkan untuk meningkatkan penerimaan negara. Penerimaan negara ini dapat diperoleh dari ekspor migas maupun ekspor non migas dan penerimaan pajak langsung maupun pajak tidak langsung, bea cukai, dan retribusi. Untuk mendorong dan meningkatkan ekspor non migas pemerintah memberikan insentif dan kemudahan impor kepada perusahaan-perusahaan yang bahan bakunya seluruh maupun sebagian diimpor tetapi produknya akan diekspor. Sesuai dengan tuntutan persaingan global perdagangan internasional dan tuntutan kebutuhan masyarakat khususnya dunia usaha, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan upaya peningkatan fungsi sebagai Trade Fasilitator (memberi kemudahan fasilitas perdagangan), Industrial Assistance (dukungan terhadap industri dalam negeri), Community Protector (pelindung masyarakat) dan Revenue Collector (pemungut penerimaan negara). Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) adalah salah satu perangkat yang diberikan pemerintah dalam memfasilitasi para pengguna jasa dalam
mempermudah
proses
pelaksanaan
kegiatan
perdagangan
tanpa
mengurangi kewajiban pengguna jasa sebagai wajib pajak. Pembebasan Bea Masuk yang diberikan merupakan fasilitas untuk menghilangkan beban yang 1
2
dipikul oleh importir produsen yang akan memberikan nilai tambah terhadap barang atau bahan impor, kemudian mengekspor barang jadinya. Oleh karena itu, dipandang perlu menyederhanakan tata cara pemberian pembebasan dan atau pengembalian Bea Masuk dan atau Cukai serta Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah tidak dipungut, sebagai penunjang perekonomian dalam negeri yang perlu semakin ditingkatkan. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 580/ KMK. 04/ 2003 tanggal 13 Desember 2003 sebagai pengganti KMK Nomor : 129/ KMK. 04/ 2003 fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor adalah pemberian pembebasan dan atau Cukai serta PPn dan PPnBm tidak dipungut atas impor barang dan atau bahan untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lainnya yang hasilnya terutama untuk tujuan ekspor, pemberian fasilitas ini merupakan perwujudan salah satu tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa. Berdasarkan dengan uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisis mengenai proses penerimaan jaminan dan monitoring jaminan pemberian fasillitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor dengan judul “Tinjauan Terhadap Prosedur Pemberian Fasilitas Pembebasan Bea Masuk dan PPN Tidak Dipungut Atas KITE Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Jawa Barat”.
3
1.2
Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1.2.1
Maksud Kerja Praktek Maksud dari kerja praktek yang dilaksanakan dalam rangka penyusunan
laporan kerja praktek ini adalah penulis ingin menambah wawasan serta pengetahuan dalam bidang kepabeanan dan bagaimana prosedur pemberian fasilitas pembebasan Bea Masuk dan PPN tidak dipungut atas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat.
1.2.2
Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini,
adalah : 1.
Untuk mengetahui pelaksanaan prosedur pemberian fasilitas pem-
bebasan Bea Masuk dan PPN tidak dipungut atas Kemudahan Impor
4
Tujuan Ekspor (KITE) pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat. 2.
Untuk mengetahui bagian-bagian yang terkait dalam pemberian
fasilitas pembebasan Bea Masuk dan PPN tidak dipungut atas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat.
1.3
Kegunaan Kerja Praktek Kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Manfaat atau kegunaan kerja praktek tersebut adalah : 1. Bagi Penulis Pelaksanaan kerja praktek ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis khususnya pengetahuan mengenai prosedur pemberian fasilitas pembebasan Bea Masuk dan PPN tidak dipungut atas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) pada Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Barat. Selain itu juga diharapkan menambah pengalaman penulis agar dapat lebih baik lagi dalam melakukan pekerjaan dan siap dalam menghadapi dunia kerja nanti.
5
2. Bagi Perusahaan Laporan kerja praktek ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan yang berguna dalam menganalisis masalah yang timbul dari penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan prosedur pemberian fasilitas pembebasan Bea Masuk dan PPN tidak dipungut atas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) pada Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Barat. 3.
Bagi Pihak Lain Laporan kerja praktek ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan yang berguna untuk perusahaan-perusahaan yang akan memperoleh fasilitas pembebasan Bea Masuk dan PPN tidak dipungut atas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).
1.4
Metode Kuliah Kerja Metode yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan kerja praktek
adalah metode semi release yaitu pelaksanaan kuliah kerja praktek dalam satu periode tertentu (dari hari Senin sampai Jumat, sedangkan jam kerja prakteknya mulai dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam12.00 WIB). Sedangkan metode yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek
adalah
metode
deskriptif
naratif
yaitu
suatu
metode
yang
menggambarkan suatu keadaan atau masalah yang terjadi berdasarkan data atau fakta yang diperoleh selama melaksanakan kerja praktek.
6
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam menyusun laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut : 1. Studi pustaka (Library Research), yaitu penelitian sumber-sumber data dan informasi dari perpustakaan yang meliputi literatur yang ada, baik berasal dari peraturan perundangan-undangan Kepabeanan, karangan maupun tulisan, dan bahan lainnya yang mempunyai hubungan dengan objek penelitian penulis. 2. Studi Lapangan (Field Research) a.
Praktek langsung (observasi), yaitu teknik pengumpulan
data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap data yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. b.
Wawancara (interview), yaitu teknik pengumpulan data
yang diperoleh dengan cara tanya jawab langsung dengan pihakpihak yang berkompeten di Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Barat di seksi Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). c. dengan
Dokumen (document), yaitu teknik pengumpulan data mengadakan
pencatatan
yang
didentifikasi
dari
dokumentasi yang ada kaitannya masalah yang dengan masalah yang akan dibahas dalam laporan kerja praktek ini.
1.5
Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
7
Tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek adalah di Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Barat di bagian Fasilitas Kepabeanan bidang Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), Jalan Asia Afrika No. 114 Bandung. Waktu yang ditempuh penulis dalam melaksanakan kerja praktek yaitu selama 1 (satu) bulan terhitung mulai dari tanggal 6 Juli 2009 sampai dengan tanggal 5 Agustus 2009. Hari dan jam kerja praktek adalah hari Senin sampai Jumat, mulai dari jam 08.00 WIB sampai dengan jam 12.00 WIB.
Tabel 1.1
8
Pelaksanaan Kerja Praktek
No
Kegi atan
Juni
Juli
Agustus
1
Meminta surat izin KP
2
Mencari tempat KP
3
Menentukan tempat KP
4
Mengajukan surat permohonan KP ke perusahaan
5
Meminta surat pengantar ke perusahaan
6
Memulai kerja praktek dengan mengenal ruang lingkup, keadaan tempat KP
7
Mempelajari peraturan dalam prosedur pemberian fasilitas KITE
8
Menyusun dokumen PEB dan PIB perusahaan yang mendapat kemudahaan fasilitas KITE
9
Memasukan data pemeriksaan fisik barang
10
Memeriksa laporan PEB dan PIB perusahaan yang mendapat kemudahaan fasilitas KITE
11
Mengumpulkan bahan yang berkaitan dengan masalah penelitian