SALAM KEPERAWATAN
KEPERAWATAN TROPIS
TBC (TUBERCULOSIS) NAMA KELOMPOK : 1. KETUT ARIANI 2. NI KADEK ARIANI 3. I KADEK ARIAWAN 4. EKA JULIASRINI 5. ELY PRAYUNIKA DEWI 6. NI LUH INDRAYANI
(13060140015) (13060140016) (13060140017) (13060140047) (13060140052) (13060140057)
TBC ( TUBERCULOSIS )
A.DEFINISI 1. Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium pat merupakan tuberculosis. Kuman batang tahan aerobic dan tahan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. (Silvia A Price, 2005) 2. Tuberculosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang paremkim paru, dengan agen infeksius utama Mycobacterium tuberculosis. ( Smeltzer & Bare, 2001). 3. Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri yang tahan asam. ( Suryadi, 2001). 4. Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberculosis ( Mycobacterium tuberculosis) yang ditularkan melalui udara ( Droplet nuclei) saat seorang pasien tuberculosis batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernapas. ( Widoyono, 2008 ).
B.ETIOLOGI ( PENYEBAB )
Penyebab tuberculosis atau TBC adalah Mycobacterium Tuberculosis yang merupakan kuman berbentuk batang dengan ukuran sampai 4 mycron dan bersifat anaerob yang penyebaranya melalui roplet nukles , kemudian dihirup oleh manusia dan menginfeksi. (Depkes RI, 2002).
C. GEJALA TUBERCULOSIS
D. PATOFISIOLOGI (CARA PENYEBARAN)
E. PENATALAKSANAAN MEDIS ( PENGOBATAN )
1. PENGOBATAN NON FAMAKOLOGI • Pemeriksaan kontak • Mass chest X-ray • Vaksinasi BCG • Kemofolaksis • Komunikasi, informasi, dan edukasi tentang penyakit tuberculosis kepada masyarakat ( Muttaqin, 2008 )
2. PENGOBATAN FARMAKOLOGI
Tuberculosis paru diobati terutama dengan agen kemoterapi ( agen antituberculosis ) selama periode 6 sampai 12 bulan. Lima medikasi garis depan digunakan adalah Isoniasid (INH ), Rifampisin ( RIF ), Streptomisin (SM ), Etambutol ( EMB ), dan Pirazinamid ( PZA ). Kampremiosin , kanamisin, etionamid, natrium para – aminosilat, amikasin, dan siklisin merupakan obat –obat baris kedua. ( Smeltzer & Bare, 2001 ).
F. OBAT ALAMI TBC Khasiat ekstrak kulit manggis mengandung zat xanthones yang merupakan zat antioksidan yang sangat tinggi. Zat ini mampu menjelajah seluruh tubuh, menetralkan radikal bebas, memiliki sifat antivirus, antijamur, antibakterial, antiparasti, antiinflamasi bahkan antikanker. Hasil penelitian di Tokyo pada tahun 2003
Lanjutan…. Daun sirsak Daun sirsak mengandung berbagai senyawa sangat baik bagi kesehatan tubuh kita, dalam berbagai penelitian di temukan bahwa daun sirsak mengandung zat acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid dan muricapentocin. daun sirsak memiliki sifat antivirus dan antibakterial sehingga mampu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit tbc.
Penelitian yang di lakukan oleh Takashi dkk. (2006),
G. PENCEGAHAN Tindakan pencegahan TBC paru oleh orang yang belum terinfeksi • Selalu berusaha mengurangi kontak dengan penderita TBC paru aktif. • Selalu menjaga standar hidup yang baik, caranya bisa dengan mengkonsumsi nakanan yang bernilai gizi tinggi, menjaga lingkungan selalu sehat baik itu di rumah maupun di tempat kerja (kantor), dan menjaga kebugaran tubuh dengan cara menyempatkan dan meluangkan waktu untuk berolah raga. • Pemberian vaksin BCG, tujuannya untuk mencegah terjadinya kasus infeksi TBC yang lebih berat. Vaksin BCG secara rutin diberikan kepada semua balita.
Tindakan pencegahan TBC paru oleh penderita agar tidak menular Bagi mereka yang sudah terlanjur menjadi penederita TBC aktif tindakan yang bisa dilakukan adalah menjaga kuman (bakteri) dari diri sendiri. Hal ini biasanya membutuhkan waktu lama sampai beberapa minggu untuk masa pengobatan dengan obat TBC hingga penyakit TBC sudah tidak bersifat menular lagi. Berikut ini adalah beberapa tips dan cara untuk membantu menjaga pencegahan TBC agar infeksi bakteri tidak menular kepada orangorang di sekitar anda baik itu teman atau keluarga di rumah.
• Selama beberapa minggu menjalani pengobatan sebaiknya tidak berpergian ke mana pun baik itu sekolah, tidak melakukan aktifitas di tempat kerja (ngantor), dan tidak tidur sekamar dengan orang lain meskipun keluarga sendiri sebagai usaha pencegahan TBC agar tidak menular. • Sifat dari kuman (bakteri) TBC adalah memiliki kemampuan menyebar lebih mudah di dalam ruangan yang tertutup di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan untuk sirkulasi udara kurang, bukalah jendela dan nyalakan kipas angin untuk meniupkan udalah dari dalam ke luar ruangan. • Selalu menggunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ketika didiagnosis TBC. Hal ini merupakan langkah pencegahan TBC secara efektif dan jangan membuang masker yang sudah tidak dipakai lagi pada tempat yang tepat dan aman dari kemungkinan terjadinya penularan TBC ke lingkungan sekitar.
• Jangan meludah di sembarangan tempat, meludah hendaknya pada wadah atau tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan atau air sabun. • Menghindari udara dingin dan selalu mengusahakan agar pancaran sinar matahari dan udara segar dapat masuk secukupnya ke ruangan tempat tidur. Usahakan selalu menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama di pagi dan di tempat yang tepat. • Tidak melakukan kebiasaan sharing penggunaan barang atau alat. Semua barang yang digunakan penderita TBC harus terpisah dan tidak boleh digunakan oleh orang lain bai itu teman bahkan anak, istri dan keluarga. Perlu dingat dan diperhatikan bahwa meraka yang sudah mengalami terkena penyakit infeksi TBC dan menjadi penderita kemudian diobati dan sembuh kemungkinan bisa terserang infeksi kembali jika tidak melalukan pencegahan TBC dan menjaga kesehatan tubuh. • Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kadar karbohidrat dan protein tinggi.
SALAM KEPERAWATAN
SEKIAN DAN TERIMA KASIH