M e n ja li n S i la t u r a h m i A lu m n i D2 2 - 2 5 IP B
WARTA ALFAPET
Edisi 12 O kt -N o v
09
ALAMAT REDAKSI: PONDOK PEKAYON INDAH BLOK D9 NO 4 BEKASI 17148
Hampir 30 Tahun Mimpi itu …….. Menjelma Nyata
Temukan juga di dalam:
Sorotan Utama
3
Seputar Kampus
5
Wawancara
6
Jendela Hati
8
Dana kita
9
Langkah
10-11
Gallery
11-12
Warta Alfapet, bacaan yang sama sekali tidak resmi, illegal tapi spektakuler. Warta AlFapet merupakan media yang diterbitkan oleh alumni Fapet angkatan 2225. Namun dalam penyajian dan isi tidak dibatasi bagi ke-empat angkatan tsb. Redaksi mengharapkan respon dari semua pembaca, agar diketahui daya sebar dan siapa saja yang membaca. Semua respon akan sangat berguna bagi kami untuk meningkatkan kualitas isi dan tampilan. Redaksi menerima berbagai tulisan dalam berbagai format digital, faksimil, tulisan tangan, serta sms. Tulisan yang akan dimuat berhak untuk diedit dan diselaraskan oleh Tim Redaksi.
Setelah sekian lama terpisah, akhirnya waktu yang ditunggu itu tiba. Dengan wajah yang penuh ceria, satu persatu teman dan rombongan (karena banyak yang membawa keluarga) hadir di kampus tercinta. Wajah-wajah yang tampak lebih muda dari aslinya muncul karena dipenuhi dengan aura kenangan yang sangat indah. Betapa dulu kita pernah ditempa di tempat ini, tempat yang penuh aroma dan
SUSUNAN KEPENGURUSAN WARTA ALFAPET Pendiri : M. JIHAD F. Pimpinan Redaksi : AGUNG PRIANTHO; Redaksi Pelaksana: KALIH RAKSASEWU, SUHERMAN, ERWIN ZULKARNAEN; Humas WA : RUNI K USODO; Humas alFapet LINIANINGSIH Distribusi : KRISTY ; Bendahara: NADYA NAFIES; Koresponden: Korwil Jakarta : AGUS PURWOKO; Korwil
kotoran (dalam arti sebenarnya) karena memang kita besar di kandang. Namun hari ini tampak lebih berbeda, hampir 30 tahun lalu tubuh kuyu, karena walaupun tahu dan mengerti betapa pentingnya protein hewani, apa daya wesel tak mencukupi, sosok yang hadir begitu harum, tegap berisi, bersih dan berhias aksesori mutahir. Syukurlah, kehidupan ini bergulir lebih baik,
Bogor: ERWIN Z, SYARIFULLAH; Korwil Detabek :DENNY POERDIYANTORO, AFLIMAR, Korwil Bandung : WIWIN WINTARSIH, RAHMA DEWI, AMALIA; Korwil Timur (JatengJatim-Bali): ROSA TRI HERTAMAWATI, IDA PURWANINGTYAS; Korwil Luar Jawa ( Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan wilayah di luar Korwil Timur ) : ERMAN ASNAWI, IKHSAN JACK.
kita dapat melaluinya walau tak semua mudah. Hari pertemuan ini begitu membahagiakan. Dulu kita tidak menyadari bahwa Fapet merupakan kampus terisolir, namun pergaulan antar angkatan kurang harmonis. Seharusnyalah kita kompak. Namun kesadaran itu muncul sekarang, tak apalah, betapa besar dan berharganya sebuah persaudaraan, yang selalu kita rindukan.
Alamat Redaksi ( Pos ) : Pondok Pekayon Indah Blok D9 No 4 (KRISTY). Tlp & Fax : 021-82432572 (KRISTY); 0251-8320924 (KALIH). Email:
[email protected] Rekening WA : BCA KCP DEPOK an NADYA NAFIES No Rek 4219091327
Pa g e 2
E di s i 1 2
Ahoy...ahoy.....ahoy...
dibuktikan....
Pertama-tama, redaksi mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H, mohon maaf lahir dan bathin. Walau terlambat ini adalah kesempatan pertama kita berjumpa setelah hari reuni yang mengharukan dan membahagiakan lalu.
Ternyata kita banyak berubah... Gadis tadi sekarang sudah memilkii gadis lagi yang jauh lebih beruntung nasibnya daripada sang ibu... Ha..ha.. Bahkan pemuda tegap dulu itu sudah memutih rambutnya... Hanya kenangan lah yang dapat Karena sudah minta maaf duluan, keterlambatan mengatakan bahwa ia pernah menjadi pujaan... terbitnya WA Edisii 12 ini menjadi termaklumi Betapa banyak kenangan yang ada di kepala kita. dengan sendirinya (pede aja-red). Sebenarnya Betapa banyak kepenasaran yang ada akhirnya ingin sekali WA langsung hadir dihadapan temans terpuaskan. Dengan tawa lepas, seolah semua. Namun apadaya, tidak ada alasan menertawakan diri sendiri, kita kembali kemasa sebenarnya (karena kesibukan bukan alasan), 80-90an. ternyata ada saja hal yang tidak bisa membuat Temans, bagiku kalian tidak berubah. Kalian kata segera itu ada, padahal bahan tulisan dari adalah bagian pembentuk kehidupanku sekarang reporter eksekutif kita sudah lengkap, tim sirkulasi ini. Diantara kalian ada yang menjadi teladan dan sudah siap, bagian administrasi dan keuangan cermin perjuangan, yang aku sendiri mungkin tak juga, apalagi para pembaca sudah siaga satu. dapat bertahan apabila menjadi dirimu. Diantara Tapi yang jelas sekarang terbit. Titik. kalian ada pula yang menjadi penghibur hatiku Edisi ini masih berkutat dengan pemuasan dahaga akan kerinduan, jadi tidak banyak artikel yang rumit, tapi semua penuh nuansa nostalgia. Lebih seperempat abad (bayangkan.... ABAD!!-lebay dikit) kita tidak bertemu. Sungguh kita ingin tau kabar sahabat kita. Apakah dia masih seperti dulu? Apakah dia masih ingat padaku? Padahal diriku dulu suka padamu.... Sayang waktu memisahkan kita, dirimu hampir DO sehingga kau meninggalkanku Ha..haa. Lebay lagi... Apakah masih seperti dulu, gadis manis berbadan langsing dengan senyuman yang menggoda dosen muda..? Ataukah dia masih sebagai pemuda tampan berambut gondrong yang keren? Saatnyalah
BAPAK A. PURWANTO ( simpatisan D 15 ) Komentar saya tentang WA ed 11 simpel saja...excellent. Belum ada yang bisa menyaingi di lingkup alumni Fapet angkatan lain. Saya minta ijin untuk ‗forward‘ WA ed 11 di millis Hanter biar angkatan lainnya pada ngiri....lalu ikutan... (terima kasih supportnya kepada kami yang muda dan dengan senang hati kami ijinkan WA untuk di ‘forward’ di millis Hanter, red ) IDAT GALIH PERMANA Ketua Dept IPTP Fapet )
(Kembali kasih... Jangan salah lho...angkatan 22 kan termasuk juga dalam Alfapet D22-25. Jadi boleh dong...kalau mau ikutan ngumpul. Wong angkatan di luar Alfapet juga boleh koq...jika mau ikutan ngumpulngumpul. No hp Edy Harto sudah diterima kan ?, red ) YETTI LIZA ( D 25 ) Thanks atas kiriman WA. Ternyata sudah edisi 11 ya. Koq saya baru tahu ya ? Padahal ‗everyday‘ saya berkecimpung di media peternakan (Majalah Poultry Indonesia. www.poultryindonesia.com (red ). Apa saya yang ga‘ gaul
Temans, betapa senangnya kami, ternyata teman kita dari tempat yang jauh berkesempatan hadir, ada kel. Budi Sarwoto dari Surabaya, Bang Jack & Mas Sutaryono dari Lampung, Kang Ajat dari Solo, Kang Uga dan Teh Nina dari Ciamis, Mas Mujur Untung dan Teh Rahma dari Bandung, dan banyak lagi. Moga-moga di kesempatan berikutnya kita dapat bertemu kembali dan melibatkan lebih banyak lagi antara kita.
Namun dibalik kebahagiaan, ada pula kesedihan dan duka. Beberapa hari sebelum WA ini terbit, bencana besar di negara ini melanda. Jawa Barat dan Sumatera Barat diguncang gempa dahsyat. Banyak temans yang tinggal disana, semoga mereka dan keluarga dilindungi dan diselamatkan. Kita juga tetap harus waspada terhadap bencana dikala rindu dengan keluarga jauh di desa... ini, karena kemungkinan bencana ini di masa depan masih mengancam. Sampai batas waktu, Betapa berartinya dirimu... reporter kami mencoba mengontak temans yang di Dalam kerendahan hati dan permohonan maaf Sumatera, alhamdulillah masih dilindungi Allah. atas segala kekurangan, WA yang memfasilitasi pertemuan turut berbangga dan berbesar hati. Bagi temans yang memiliki rezeki lebih, marilah Upaya kami ternyata menumbuhkan semangat kita membantu semampu kita. Selain itu kita persaudaraan yang begitu kuat diantara kita. berdoa semoga kita menjadi golongan yang Bahkan jauh lebih kuat daripada masanya dulu. diselamatkan. Syukurlah... Memang itu yang kami harapkan. Tali Nah, temans. Selamat bernostalgia di edisi ini. persaudaraan itu bahkan kita harap akan terus Jagalah terus hubungan antara temans semua, terjalin melalui anak-anak kita. Walaupun dan kami menunggu tulisan, berita, cerita anda perjumpaan mereka sesaat, semoga dengan untuk kita sebarkan di edisi berikutnya. berbagai permainan dapat mengingatkan mereka Teriring salam—redaksi
ya....he..he...tapi tega juga tuh Syarifullah & Aflimar yang satu angkatan tapi ga‘ kasih info. Selamat untuk WA...selamat berjuang untuk infoinfo terkini peternakan. (Nah, lho...Epol & Aflimar... apa kata Mbakmu ini...kan sudah dibilangin tho...untuk kasih no kontak temans angkatanmu ? Akhirnya kejadian deh.. Ayo...mana no kontak temans yang ada pada kalian yang belum masuk Alfapet. Yetti Liza... alangkah senangnya redaksi WA jika kamu mau mengirimkan tulisan untuk WA kita ini. Bagaimana teman ? Red )
(D 22,
Runi & Kalih, makasih ya sudah dikirimi WA. Bagus sekali isinya, apalagi lihat foto-foto, jadi ingat dulu jaman di Kampus Gn Gede. Kita angkatan 22 jadi ngiri juga nih, soalnya kita jarang ngadain kumpulkumpul. Salam buat teman-teman Alfapet. Kalau boleh..kasih dong no hp Edy Harto, lama nggak dengar kabarnya. Tapi kalau lihat fotonya sih...kayaknya dia nggak berubah ya... Terima kasih.
terhadap keluarga dari sahabat-sahabat orangtua tercintanya.....
FITRI KEWE ( D 24 ) WA sudah aku terima...tks ya. Salam aja buat si mutiara hitam, aku ingat wajahnya tapi lupa namanya....juga buat Novi yang ikut bantu aku timbang ayam.
(Alhamdulillah.. akhirnya tali kita nyambung... semoga bisa menjadi sebuah rajutan indah yaitu silaturahim yang tak kan putus. Wah... dengan senang hati jika Bahij menawarkan bantuan. Banyak yang bisa dibantu, misal mengirim biodata beserta foto, kirim tulisan untuk WA, sekedar memberi konfirmasi jika WA telah diterima juga sangat membantu redaksi untuk mengetahui kepastian WA telah tersampaikan. Apalagi jika ditambah dengan kesediaannya menjadi donatur untuk WA....he..he..he..., red ) ETTY AMAR ( D 25 ) (Komentar yang menulis dan mengirim adalah Fadhil, putranya ) Bu Lik emailnya dah nyampe, mama senang banget deh... Mama menunggu edisi selanjutnya. Kalau nampilin foto mama yang cantikan dong Bu Lik. He..he..he...
(Aduh Terima kasih, keponakan Bu Lik yang cakep.. Ok, untuk edisi2 berikutnya dikirim via email saja yaa.. biar cepat sampainya. Wah,. sayangnya bukan Bu Lik yang pilih foto2 untuk ditampilkan. Ada Om Kalih.... beliau yang pilih foto2 yang mau ditampilkan. Tetapi jangan kecewa,mamanya tetep cantik koq.., red ) IBU RARAH MAHESWARI ( D 18 ) Aww. Wah...sudah semakin beritanya. Selamat yaa... W3.
(Terima kasih Bu atas perhatiannya kepada kami. Saran dari Ibu tetap kami nantikan, red ) ATIK SUCIATI D23 Runi...tks ya, udah repot-repot ngadain acara ini tadi (reuni, red). Mudahmudahan Allah membalas dengan yang lebih berlipat ganda...
(Sama-sama.. Novi ?? Kayaknya ga’ ada deh teman kita yang namanya Novi..ada juga Novrandy. Apa dia maksudnya ? Red ) YUYUN D ( D 23 ) Hei....aku baik-baik saja. Kabar temanteman mah nyampe ke saya lewat Alfapet ( WA, red ). Thanks ya... (Bu, jangan menghilang lagi yaa.. Ganti no hp ya gpp, asal jangan lupa diberikan kepada kami ya.. Untung kalian nongol di FB, maka dari Novran kami dapatkan no kontak Iqbal kemudian no hp kamu juga, red ) AHMAD BAHIJ ( D 23 ) Terima kasih, buletin dah ketrima dengan baik.... Gimana prospek ke depannya ? Ada yang bisa dibantu ?
mantap
WA turut menghadiri halalbihalal angkatan senior, Bpk. Erwin Soetirto, Bpk. Purwanto dan Bu Eka
W a r ta A l f a p e t
Pa g e 3
YUVI VIDYA ( D 23 ) Baca WA di laptop enak deh...karena tulisannya besar dan jelas. Terus ketika di‘print‘.....aduh Bu...koq tulisannya jadi imut2 banget sampai susah bacanya. Usul untuk edisi yang akan datang tulisan agak diperbesar, soalnya mata gak bisa diajak kompromi nih... Thx (He..he..he... Masak iya sih..imut2 sekali? Masih kebaca...ah. Ini artinya, Yuvi sudah harus pakai ‘tambahan mata’ alias kaca mata. Kadang kita ini gak nyadar jika sudah tua...jadi semua kerja organ tubuh sudah berkurang...he..he..he... Mungkin setting saat printnya diatur saja, red ) SRI HARYATI ( D 24 ) Terima kasih, buletin sudah diterima malah sampai 2 buah ( via pos ). Satu tiba di rumah dan yang lain tiba di kantor. Lain kali satu saja. (Ok, untuk berikutnya via email saja yaa biar cepat sampai. Jadi nanti tidak dikirim via pos lagi, red ) ZULKARNAIN HARAHAP / UCOK ( D 23 ) Salut buat teman2 semua.... Bravo WA, info alumninya ditambah. Kalau bisa no rekening jangan BCA aja, bisa
bank yang lain. Biar aku gak ke bank dulu kalau mau ngirim ke WA. Btw, sukses buat semua. (Tks atas supportnya. Insyaallah yaa...tentang penambahan info alumni. Bisa saja via bank selain BCA asal dikomunikasikan kepada kami. Tetapi untuk buka rekaning baru di bank lain....saat ini belum waktunya karena berhubungan dengan masalah saldonya. Via Bank Mandiri, Bank BNI, CIMB Niaga...silahkan...bisa kami terima, kami tunggu kiriman dananya untuk WA, red ) BAPAK ERWIN SOETIRTO Mas Agung yang Priantho dan Mba Runi yang wartawan, saya dapat alamat kalian dari bosnya alumni Fapet yang hebat ( setujuuu...., red ), namanya Aprillani Purwanto. Kenalin dulu, aku angkatan paling tua di Fapet IPB. Aku jadi mahasiswa, kalian ada yang baru lahir atau paling2 baru masuk ‗play group‘. Ijazah sarpetku James Bond atau 007. ―At least‖ aku ucapkan selamat buat kalian atas gagasan dan kreasi menyatukan alumni Fapet IPB. Moga2 terus berkembang. Sekali lagi selamat. (Tks....salam kenalnya kami terima dengan senang hati. Tks juga atas doanya. Kami bukan apa2 tanpa dukungan dan support dari semuanya. Jalinan silaturahmi tidaklah mengenal angkatan karena kita
semua adalah satu keluarga besar Fapet IPB. Saran, nasehat, kritikan yang sifatnya membangun....pastilah akan sangat berguna untuk kami yang masih baru belajar untuk berdiri, red ) ENDANG SRI KUSUMO ASTUTI ( D 23 ) Ass.wr.wb. Maaf semua teman2, aku baru bisa kasih kabar. Aku selalu terima WA, tapi aku belum bisa berbagi karena sangat sibuk ngurus anak2ku. Sekarang aku tidak bekerja lagi dan murni jadi ibu rumah tangga. Pinginnya cari kerja tapi aku kesulitan. O ya, maaf aku belum bisa cara gimana kirim email. Ini saja aku belajar dadakan agar bisa kirim email. Begitu saja ya, sukses selalu buat WA. Wass. (Wa’alaikum salam wr.wb. Alhamdulillah...akhirnya kita bisa ketemu dalam dunia maya. Terus kontak dengan kami yaa sayang....jangan menghilang lagi, he..he..he... Ayo siapa diantara temans yang bisa bantu Endang untuk mendapatkan pekerjaan lagi karena boleh dikatakan teman kita ini adalah juga tulang punggung keluarga. Ndang...gak apa2...yang penting kita selalu mau untuk belajar. Nyatanya bisa tuh...kirim email kepada redaksi. Foto2 anakmu lucu2. Mestinya sekalian foto bapak juga ibunya dong yang dikirim ke redaksi...tks yaa, red )
CERITA DIBALIK LAYAR REUNI 2009 Oleh :Runi (wartawan WA) WAKTU
kurang dua minggu lagi pendaftaran untuk ikut reuni ditutup, yang daftar hanya beberapa ‗ekor‘ diluar panitia tentunya. Hingga kurang satu minggu menjelang penutupan pun yang daftar hanya bertambah sedikit. Padahal dari awal.... jauh -jauh hari sudah dikumandangkan beritanya. Tak kurang akal.... SMS pun dikirim ke semua teman. SMS pertama, respon rendah... begitu pun yang kedua dan yang selanjutnya. Diperlukan kesabaran yang tinggi untuk sekedar menanti jawaban temans tentang kesediaannya datang atau tidak di acara reuni. Akhirnya hingga malam menjelang keesokan harinya acara akan digelar, masih ada teman yang daftar. Pada satu minggu menjelang acara, terdaftar 71 temans yang menyatakan kesediaannya untuk hadir. Tapi di hari-hari akhir menjelang hari H, temans banyak yang konfirmasi bahwa mereka membatalkan ikut reuni karena berbagai macam alasan. Kebanyakan karena alasan tugas kantor yang mendadak. Tidak sedikit pula temans yang akhirnya tidak datang tetapi mereka tidak memberitahukan sebelumnya, sehingga kami menganggap mereka bisa hadir. Repotnya lagi.... semuanya kan berhubungan dengan anggaran biaya dll. yang disiapkan. Iuran silahkan belakangan, bahkan saat hari H pun tidak apa-apa asalkan benar-benar diwujudkan. Kasihan panitia kan... disamping iuran, mereka juga ikut memberikan sumbangan untuk hadiah, doorprize, konsumsi, bahkan ada juga yang memberikan dana lebih disamping juga sumbang waktu, tenaga dan pikiran. Mereka dengan ikhlas memberikan yang bisa mereka berikan, dengan harapan semua berjalan lancar dan sukses.... temans yang hadir tidak merasa kecewa, ketika pulang membawa kenangan indah bersama temans lama. Dari yang semula 71 temans...akhirnya berdasarkan buku tamu diketahui yang hadir 55 keluarga alumni. Lumayan....sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu 50 keluarga alumni. Beberapa teman
mengatakan jika yang hadir hanya sedikit. Dari segi jumlah alumni yang 50 ‗ekor‘... memang betul, tapi jika dilihat dengan anggota keluarga yang dibawa...ruangan pasti tidak akan muat. Karena itu anak-anak diberi acara tersendiri, disamping agar mereka senang juga agar bisa saling kenal satu sama lain. Pada saat rapat terakhir panitia, ternyata banyak yang tidak bisa hadir karena anggota keluarga menderita sakit. Mba Mara putra bontotnya sakit radang pencernaan, Etty Amar suami dan anaknya juga sakit, Nadya yang lagi liburan di kampung (Malang) tidak bisa segera kembali pulang karena suami harus dirawat di Rumah Sakit karena tiphus dan demam berdarah, Novrandy anaknya jatuh dari sepeda padahal anaknya baru saja sembuh dari khitannya. Begitu banyak ujian. Puncaknya terjadi disaat hari H, Kristy tidak bisa hadir karena harus ke Semarang mewakili keluarga menghadiri pemakaman kerabat. Kesedihan saya makin menjadi-jadi karena dulu ketika reuni pertama diadakan Kristy juga tidak bisa ikut karena pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan, padahal dia kan ikut sibuk mempersiapkan semuanya. Kejadian ini terulang lagi saat reuni kedua. Saya sedih, prihatin dan entah apalagi kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya ketika dia pamit. Tidak tega melihat raut wajah Kristy ketika dia pamitan..... ingin menangis rasanya. Saat saya bersama La Musa maju didepan berhadapan dengan temans....saya ingin menyampaikan sesuatu yang ada hubungannya dengan ketidakhadiran Kristy ditengah-tengah temans, tetapi bibir... mulut.. juga kerongkongan mendadak kering... lalu saya urungkan niat dan berusaha keluar ruangan untuk mencari air minum. Bagi temans yang tidak tahu dan belum kenal dia... hal yang terjadi pastilah tidak penting dan tidak ada artinya. Temans yang mengenalnya semua menanyakannya....Kristy mana ??? Adalagi cerita temans kita Ikhsan alias Jack. Hampir tiap hari dia SMS saya menanyakan
persiapan reuni. Dia merasa tidak sabar lagi untuk menunggu hari H. Tiba-tiba saya dan temans dekatnya (gengnya) hari Kamis, 9 Juli dikejutkan oleh SMS-nya yang mengatakan dia tidak bisa hadir reuni karena kakak iparnya meninggal dunia (Jack menjadi tuan rumah). Sedih... haru...prihatin, campur aduk saya rasakan. Tetapi bukan Jack namanya kalau tidak bikin kejutan. Hingga malam Minggu (Maghrib), dia bilang tidak bisa berangkat ke Bogor. Via telepon saya katakan kalau temans masih berharap dia bisa datang. Dari hasil pembicaraan tersebut, dalam hati saya ada keyakinan 50% dia datang. Di Bel Center, Kalih yang sedang mengerjakan ‗film dokumenter‘ yang akan ditayangkan esok hari, bersama kami (La Musa, Sutaryono, Risman, Lina & saya) yang membereskan segala sesuatunya untuk keperluan esok hingga lewat tengah malam.... masih membicarakan tentang ketidakhadiran Jack. La Musa akhirnya telepon Jack... dan bilang dia harus datang kalau tidak artinya La
Musa kalah taruhan sama Aflimar. Dari pembicaraan telepon, terdengar suara deburan ombak dan desiran angin. Kami semua menduga dia lagi diatas kapal. Artinya dia akan datang. SMS yang diterima Musa setelah pembicaraan via telepon membuktikannya. Jack akan datang. Dalam SMS dia juga pesan untuk menghapus SMS yang dikirimnya. Bukannya dihapus, sama Musa malah diperlihatkannya kepada kami semua. Kami tertawa senang karena akhirnya keinginan kami terkabulkan. Dalam hati saya mau bikin kejutan juga buat dia. Keesokan harinya, pagi-pagi Musa jemput saya dan Lina di penginapan dan ternyata Jack ikut serta. Tak ayal saya kerjai... saya suruh balik saja karena namanya sudah dicoret dari daftar peserta reuni. Dia diam dengan wajah khasnya. Tak tega juga lamalama ngerjai dia.... akhirnya saya ucapkan selamat datang...dan kami senang dengan kedatangannya. Satu hal yang membuat saya salut akan pertemanan mereka (Musa, Jack, Taryono, Adjat, Erwin and the genk) adalah sikap solidaritasnya yang tinggi dan tidak berubah
meski waktu dan jarak telah memisahkan mereka. Teman-temannya yang datang dari luar kota dijemputnya di terminal. Padahal mereka datangnya tidak berbarengan. Musa melayani mereka dengan sebaik-baiknya dan bertindak sebagai tuan rumah. Dengan tidak mengecilkan kerja keras teman panitia yang lain, Musa cs bantuannya sangat saya rasakan. Siapa yang tak kenal Ester D23.... pastinya temans sekelasnya dulu. Dia termasuk teman yang suka kumpul-kumpul dengan teman lainnya. Begitu dengar mau ada reuni, dia sebarkan berita tersebut kepada teman-temannya sambil mengajak untuk datang menghadirinya. Tetapi keinginannya tinggal angan-angan manakala dia akhirnya malah gak bisa datang reuni karena harus ke Semarang untuk urusan kantor. Kekesalannya diungkapkan via SMS kepada saya. ―Aduh....Runi, sebel...ada kerjaan kantor yang mengharuskan aku untuk ke Semarang. Manyun deh... Padahal aku dah woro-woro ke teman-teman untuk datang.... eh last minute malah gua ga bisa datang. Sangat menyebalkan..!! Usul dong Jeng... gimana kalau ajang kumpul-kumpul, nantinya tidak sekedar kumpul tapi ada kegiatan yang bermanfaat yang melibatkan alumni yang komit. Contohnya kerjasama dengan kampus untuk kelola ternak atau apa gitu... Nitip salam sama teman-teman yaa...tolong bilangin ke mereka kalau gua masih manis dan imut-imut...huahahaha...‖. Itulah Ester...teman kita ini pembawaannya selalu ceria. Cerita lain datang dari kampus tercinta. Kita sebenarnya mengundang juga dekan beserta wakilnya, disamping dosen dan alumni diluar komunitas kita yang selama ini menjadi simpatisan. Kita juga mengundang Ketua Hanter. Tapi semuanya tak ada yang hadir. Beberapa dari beliau, memberikan konfirmasi ketidakhadirannya karena berbagai sebab. Beliau adalah Bpk Purwanto, Bpk Erwin Soetirto, Ibu Rukmiasih, juga dekan Fapet sekarang yaitu Luki Abdullah. Sebelum pendaftaran ditutup, Bp Luki memberitahukan bahwa beliau tidak bisa hadir karena ada tugas ke Belanda. Padahal beliau ingin bisa menghadiri reuni. Beliau berangkat bersama dengan Idat Galih Permana. Kepada beliau saya minta oleh-oleh berita sekalian tentang kesediaan beliau untuk dimuat profilnya dalam WA. Semoga keinginan kita bisa terwujud. ( R )
Pa g e 4
E di s i 1 2
KUMPULAN KESAN & PESAN REUNI TH 2009 Yetti Liza D24 Semoga dapat menjalin silaturahim. Hj Nina Herlina D 23.0086 Menyenangkan, cuma waktunya akhir liburan jadi terburuburu untuk pulkam. Haristiyanti Ratna K ( Ratna ) D 23. 1524 Lupa...lupa...lupa...lupa namanya. Ingat...ingat...ingat...ingat...cuma ingat wajahnya. Makasih banget untuk teman-teman panitia atas jerih payahnya untuk terselenggaranya acara ini. Tika Ani Chairunisa D 24. 1041 Bagus, tapi sayang yang hadir kurang banyak. Aflimar Asli D 24 Perlu acara reuni tiap 3 th sekali. Diadakan terus agar hubungan silaturahmi antar alumni tetap eksis. Budi Sarwoto D 24. 1630 Alhamdulillah saya bisa hadir pada reuni ke-2 ini. Sudah lama juga ada keinginan untuk hadir dan temu kangen dengan teman semua, tapi baru hari ini kesampaian. Acara semacam ini menurut saya sangat bermanfaat untuk menjalin tali silaturahmi kita yang sudah mulai kendur karena jarak dan waktu yang memisahkan kita. Harapan saya, ikatan yang terjalin lewat Alfapet ini dapat tetap eksis dan bermanfaat bagi kita semua dan syukur-syukur bagi orang lain dan kemajuan kampus kita tercinta. Salam hormat bagi penggagas acara ini sehingga kita bisa berkumpul disini.
Widya Hermana D 23. 1751 Alhamdulillah meriah, walau Widya datang menjelang acara ditutup. Tapi senang bisa bertemu teman lama. Banyak yang sudah berubah wajahnya, tapi ada juga yang masih seperti dulu. Semoga reuni yang akan datang lebih meriah lagi dan lebih banyak teman-teman yang dapat hadir. Pemilihan waktu pelaksanaan harap lebih cermat lagi agar yang dapat hadir lebih banyak. Semoga Alfapet tambah kompak. Ahoy..Ahoy..Ahoy... Heri Ahmad Sukria D 23 / Susi Sulbiah D 25.1375 Lumayan rame.
Semie Ardarita D 23. 1128 Alhamdulillah....kita bisa kumpul lagi. Ketemu temanteman kuliah. Udah lama ga‘ ketemu, kenal wajah tapi lupa nama. Menyenangkan.... Agus Mulyanto ( Uga ) D 25 Yang hadir sedikit amat !! Novrandy D 23. 0949 Menyenangkan bisa bertemu teman-teman kuliah.
Jekiyandar D 23 Bagus...bagus...
Ikhsan ( Jack ) D 23.0024 Nggak bisa diucapin dengan kata-kata. Gua seneng ketemu teman-teman dan sahabat yang udah lama nggak ketemu. Bahagia banget.... Ahoy..Ahoy..Ahoy...!!!!
Zulkarnain Harahap Maaf ....telat, seru banget.
Nanang Kartiwan D 23 Lumayan seru. Kalau bisa diadakan 1 th sekali.
Mustafidah D 23 Cukup seru, ternyata banyak wajah lama tapi baru dikenal kembali.
Asmiril Anwar D 21.1988 ( Simpatisan ) Atractive dan menarik, mengingatkan masa kuliah dulu yang penuh perjuangan. Perlu dilakukan 2-3 th sekali.
Dwi Zuliyana D 23. 1681 Alhamdulillah...senang, banyak ketemu teman-teman.
Sutaryono D 24.1513 Perlu dibudayakan secara permanen.
Afifa Nachrawi Lebih dari 15 th ga‘ ketemu, lupa-lupa ingat nama ataupun wajah. Banyak yang berubah tentu. Tapi masih seperti yang dulu, gaya, logat, lagak. Lupa...lupa...lupa...lupa lagi namanya. Ingat...ingat...cuma ingat-ingat wajahnya.
La Musa D 25.0334 Rameh / Seruh...!! Ela Patriana D 25.0312 Alhamdulillah....reuni juga. Moga persaudaraan kita berlanjut ke anak-cucu.
resonansi APA KABAR? Selalu itu yang kita sapakan kepada temans.... apalagi jika kita lama tak pernah berkomunikasi apalagi bersua. Dari satu kalimat sederhana itu, banyak hal bisa kita dapatkan dari temans. Berita baik...sehat....bahkan juga berita yang membuat kita merasa prihatin. Tentu kita semua berharap temans yang kita sapa tadi dalam keadaan baik-baik saja sama halnya dengan kita. Dari satu kalimat tersebut bisa pula kita mengetahui sebuah kisah kehidupan yang memang tidak lepas dari kehidupan kita di dunia fana ini.
Kembali kepada kalimat sapaan yang sederhana tadi, kadang ada yang membuat saya merasa bahagia sekali jika temans yang sudah lama sekali tidak ada kontak....saat sapaan tadi diberikan, mereka langsung merespon bahkan tak jarang malah via telepon. Perbincangan juga berlangsung hangat, tak jarang pula keluar candaan-candaan segar. Kita yang kadang hampir kehabisan energi juga semangat, jadi segar dan bersemangat kembali. Dari perbincangan tersebut bisa didapatkan sebuah cerita ataupun kisah, bahkan informasi lain yang sangat penting. Misalkan kita jadi tahu Satu hal yang menarik dari kalimat sederhana tersebut adalah kita bisa mengetahui respon dari keberadaan temans yang belum ―ditemukan‖ atau hal-hal lain yang bersifat informatif. temans yang kita sapa saat itu. Paling tidak Harapan kita komunikasi yang telah nyambung perhatiannya kepada kita sebagai orang yang tadi tidak akan terputus lagi. mengajak berkomunikasi. Ada yang langsung merespon dengan jawaban sejuk...ada yang Sampai saat ini banyak hal yang sifatnya positif beberapa saat baru merespon....ada yang saya terima. Untuk pribadi saya sendiri maupun berhari-hari baru ada respon...dan tak jarang untuk Alfapet juga Warta Alfapet. Tetapi ada pula malah suara kita hilang ditelan juga yang sifatnya negatif yang saya rasakan angin....entah angin yang mana. Angin Bohorok terutama untuk diri saya pribadi. SMS ―aneh‖ tak di Deli Sumut, angin Brubu di Makasar atau jarang saya menerimanya, bahkan juga telepon. Jika hal ini terjadi harus ekstra hati-hati angin puting beliung. menyikapinya, jangan sampai hubungan Sudah menjadi kebiasaan saya untuk selalu pertemanan jadi rusak, apalagi sampai putus tali menanyakan apakah Warta Alfapet telah silaturahminya.... karena pada intinya kita diterima temans tiap kali terbit, meskipun tidak ke semua temans tapi boleh dikatakan sebagian berkomunikasi juga kan untuk menjaga besar dari komunitas kita ini. Secara acak saya silaturahmi agar tetap ada....untuk itu pula lahir Warta Alfapet. Pada kesempatan ini pula saya ambil yang bisa dikatakan mewakili daerah tersebut karena temans kan tersebar domisilinya mohon maaf jika telepon temans tidak saya angkat. Hal ini dikarenakan nama temans tidak di seantero nusantara. Kami merasa karena muncul dilayar hp, sehingga saya menganggap Warta Alfapet adalah merupakan hak dari yang menelepon adalah orang yang tidak saya temans untuk menerimanya. Jadi sedapat kenal. Mengapa saya melakukan ini ? Karena mungkin jangan sampai ada yang terlewatkan, saya pernah mengalami kejadian yang tidak baik yang dikirim via pos maupun email. Bagi mengenakkan yang membuat trauma. temans yang dikirim via pos jika belum menerimanya saat saya mengeceknya....paling saya bilang ditunggu saja karena masih di jalan. Tetapi untuk temans yang dikirim via email....biasanya saya akan mengirimnya kembali karena mungkin kiriman pertama ―nyangkut‖ entah dimana.
Didalam pikiran kita jika mendapati sapaan tak berjawab, akan muncul berbagai pertanyaan. Apakah teman sedang ada masalah...teman sibuk.... kerjaan banyak bahkan menumpuk... apa kita telah mengganggunya dengan sms yang telah kita kirim.... atau teman sedang
dalam keadaan sakit.... atau ??? Selaksa pertanyaan itu akan muncul. Jika kita mendapati hal semacam ini, kita hanya bisa berdoa semoga temans baik-baik saja, hanya karena kesibukan saja yang menyebabkannya. Kita hanya bisa berharap temans akan membalasnya ketika waktunya telah agak longgar, sehingga bisa menjawab pertanyaan yang selaksa tadi. Bagaimana temans ?? Deal yaa... Tak jarang saya yang memang lebih banyak punya waktu dibanding temans yang bekerja, menyapa temans dengan kalimat yang sederhana tadi. Kadang juga sekedar mengingatkan temans untuk segera istirahat karena waktu makan siang telah tiba. Banyak dari temans jika lagi ada kerjaan lupa akan waktu hingga waktu makan pun jadi telat. Entah....saya tidak tahu apa yang ada dibenak temans dengan sapaan saya tadi, mu-dahmudahan tanggapannya positif. Karena kadang maksud baik kita tidak selalu dapat diterima dengan baik. Yah.....itulah hidup, itu baru sebagian kecilnya saja. Kala pagi...sapaan mentari terasa hangat...mengusap seluruh tubuh.... membasuh jiwa dan raga...agar selalu tetap bersemangat tuk berkarya....bekerja dengan sungguhsungguh. Tetapi bila mentari tiada bersinar pancarkan cahayanya.... tetap yakinlah dia ada mengawasi kita....memberikan energinya.... meski kita tak melihatnya. Suatu waktu...kita yang akan menyapanya..... apa kabar sang surya ?? Mungkin itu akan terjadi bila dia lama menghilang.... ( Rn )
W a r ta A l f a p e t
Pa g e 5
SEPUTAR KAMPUS
A D A A PA D I R A N C H J O N G G O L ? Mendengar kata ―Jonggol‖, langsung saja berlompatan dalam benak kita ini....berbagai macam pertanyaan. Paling tidak ada satu
pertanyaan yang sama diantara kita semua yaitu seperti apakah Jonggol sekarang ? Setidaknya Nadya juga Koko yang menanyakan hal yang sama. Koko juga menanyakan apakah bisa ke sana sendiri, maksudnya tidak dengan rombongan warga kampus. Bisa saja....karena Jonggol terbuka untuk umum. Ada petugas yang menerima tamu. Disediakan juga buku tamu yang harus kita isi, bahkan Bpk Dekan sekalipun. Setelah mengalami perjalanan yang panjang untuk sampai ke ranch Jonggol ( baca juga Sepenggal Kisah Dibalik Perjalanan ke Ranch Jonggol, red ), akhirnya kami sampai juga. Kami disambut Ketua UP3J yaitu Bpk Ir. Abdul Djamil Hasjmy, MS di ‗guest house‘. Masih seperti dulu ketika kita masih kuliah, meski telah mengalami perbaikan untuk perawatan gedung. ‗Guest house‘ dibagi menjadi 2 bangunan yang terpisah, untuk pria dan wanita. Ketika kita memasuki ruangan yang tampak adalah kursi-kursi yang tertata rapi. Ada sebuah peta lokasi Jonggol yang besar tergantung pada dinding ruang tamu. Peta menggambarkan wilayah lokasi dan peruntukannya. Sekedar informasi, ranch Jonggol mempunyai luas 169 ha. ‗Guest house‘ mempunyai 4 buah kamar tidur yang terbagi menjadi 2 tempat, sebuah dapur dan kamar mandi. Dua kamar tidur yang berada dibagian depan, mempunyai 2 tempat tidur dengan kamar mandi berada di luar kamar. Dua kamar tidur lainnya berada dibagian belakang bangunan, dengan tempat tidur yang lebih besar ukurannya dan mempunyai kamar mandi didalam. Tetapi jika kita mau menginap disana ramairamai, masih muat kamar-kamar tersebut menampung kita, karena bisa memakai kasur lipat dalam kamar.
Hanter meninjau Jonggol adalah untuk tindak lanjut sebuah pembicaraan yang pernah dilakukan dengan pihak kampus, dalam hal ini Dekan dan Wakilnya. Dengan datang ke sana, melihat sendiri keadaannya dan bertemu dengan yang diserahi tugas mengurusi Jonggol, yaitu Bpk Djamil, diharapkan Hanter bisa membantu mengembangkan Jonggol dengan tidak melupakan Tri Darma Perguruan Tinggi. Di sana kami mengelilingi ranch dengan mengendarai sebuah traktor karena kondisi medan yang berat. Sebuah pengalaman yang menarik yang belum pernah saya merasakannya....naik traktor. Sepanjang perjalanan, banyak hal yang kami bisa lihat. Dari ternak kuda yang menyambut kedatangan kami....sapi, domba yang dilepas di padang luas yang menghampar dihadapan...kandang ternak...bekas pabrik pakan....perumahan
pegawai...hingga bangunan ruang kuliah juga laboratorium. Yang tak kalah menakjubkan adalah pemandangan yang begitu indah...tampak dihadapan kita hampir disepanjang perjalanan yang memakan waktu kira-kira 45 menit. Beruntung saya telah siap dengan medan yang bakal dihadapi. Bayangkan....untuk naik traktor yang sedemikian tingginya saya memakai sepatu atau sandal yang ada hak-nya....wah bisa ‗kecelakaan‘. Sengatan sinar mentari yang sangat panas....seperti tak terasakan karena sebanding dengan yang kita dapatkan dari perjalanan tersebut. Saya merasa seperti kuliah lagi, karena begitu banyak hal-hal baru yang harus dipelajari disamping mengingat pelajaran yang dulu pernah kita dapat ketika masih menjadi mahasiswa. Meskipun pada akhirnya memang benarbenar sudah tak mengingatnya lagi. Ternyata saya ini sudah terlalu lama didalam ‗kandang‘ sehingga tak begitu tahu banyak perkembangan yang terjadi didalam dunia peternakan. Saya lebih banyak mendengarkan daripada ikut berbicara dalam pertemuan dengan pengelola Jonggol. Sesekali saya lontarkan pertanyaan yang saya tidak mengerti, meskipun barangkali bagi mereka itu adalah istilah yang sudah umum. Terus terang, saya baru mendengar istilah ayam organik atau domba organik (payah
memang.... taunya cuma cabe bawang... he..he..). Beruntung.... saya akhirnya mendapatkan penjelasannya, bahwa yang dinamakan ayam ataupun domba organik itu adalah ayam ataupun domba yang separuh waktunya dilepas di luar kandang untuk mencari makan sendiri. Jadi ternak tersebut tidak sepanjang hari berada dalam kandang ( wah...coba kalau diantara pembaca WA ini ada yang ahli dan lebih banyak tahu tentang dunia peternakan sekarang, bersedia dan mau menuangkannya dalam bentuk tulisan...lalu dikirimkan kepada redaksi WA....alangkah senangnya kami ). Kalau hanya mengandalkan ‗wartawan WA‘ yang ‗kupenget‘ alias kurang pengetahuan dan ‗gaptek‘ lagi....tak akan menambah pintar pembaca WA. Ayo dong....bapak-bapak, ibuibu...saudara-saudara sekalian...kami dibantu. Jangan biarkan Runi berbicara sendiri, karena tiada ilmunya, jadi tak akan menambah pintar pembaca WA. Runi itu ada untuk WA karena rasa prihatinnya ‗bayi yang telah dilahirkan‘ ( WA ) tak ada yang cukup waktu untuk mengasuh, merawat dan membesarkannya. Padahal tak ada yang Runi punya untuk semuanya itu kecuali perhatian dan rasa sayangnya ( eh...koq malah curhat...he..he..biar saja yaa, kalau curhatnya ke banyak orang / pembaca...kan siapa tahu ada yang ‗menangkap‘ curhatan ini....soalnya jika curhatnya ke satu orang...seringnya malah salah ‗arti‘ dalam menangkap curhatan ). Tanah Jonggol adalah milik pemerintah. IPB hanya mengelola sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi. Prioritas di UP3J adalah domba dan sapi potong. Hal ini karena didukung oleh lahan yang luas yang belum termanfaatkan secara maksimal. Dekan Fapet sekarang, Bpk Luki Abdullah, mempunyai obsesi yaitu UP3J tidak hanya aset IPB tetapi kalau bisa adalah menjadi aset nasional bahkan internasional. Secara bertahap telah dilakukan perbaikan ‗guest house‘ yang masuk pada anggaran tahun 2009. Tahun 2010 direncanakan 70 % anggaran diperuntukkan kepada UP3J dan 30 % untuk kampus. Selama ini pihak luar yang bekerjasama dengan UP3J selalu mengajukan tuntutan untuk perbaikan fasilitas kepada kampus / UP3J. Sedangkan dana yang ada tidaklah mencukupi untuk itu semua. Yang saya lihat....jalan menuju UP3J sudah bagus jika dibandingkan jaman kita kuliah dulu, meskipun masih ada di sana- sini yang memang memerlukan perbaikan. Dulu ada pihak luar yang bekerjasama dengan UP3J, yang bekas peninggalannya masih
bisa kita lihat saat ini, misalnya bangunan pabrik pakan dan beberapa bangunan yang kondisinya sudah rusak. Hanter ingin melakukan kerjasama dengan UP3J secara bertahap dengan memanfaatkan program dari pemerintah sehingga dana yang diperlukan dibiayai dari bank. Kita juga mendapatkan pembinaan dari pemerintah, misalnya program ‗breeding‘. Kita harus cermat dalam menangkap peluang. Secara bertahap dalam jangka panjang, Hanter tidak hanya berbisnis tetapi juga ingin mengembangkan wisata edukasi (mudah-mudahan meskipun berbisnis... Hanter tetap pada tujuan awal didirikannya yaitu mengedepankan silaturahmi dengan sesama alumni dengan tidak memandang angkatan, karena kita semua adalah satu keluarga ). Sebagai tahap awal untuk sebuah kerjasama, perlu dilakukan analisa usaha. Kita harus jalankan kerjasama berbisnis dengan ‗strarting‘ yang positif supaya hasilnya bagus. Jangan sampai investor rugi karena target tak terpenuhi yang bisa menyebabkan
pembagian keuntungan berubah. Setiap uang yang dikeluarkan harus menguntungkan bagi Hanter tetapi juga bisa memberikan nilai tambah bagi Fapet. Keuntungan yang diperoleh nantinya diharapkan bisa untuk memberikan bea siswa kepada mahasiswa Fapet, disamping juga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Semua alumni bisa menjadi investor dengan cara membeli saham yang akan dikeluarkan, sehingga semua merasa memiliki....semoga. Jalan memang masih panjang untuk sebuah rencana. Masih perlu pembicaraan lebih lanjut lagi ke berbagai pihak yang terkait. Tetapi meskipun jalan masih panjang, marilah kita dukung sebuah rencana yang bagi kita mungkin juga sebagai sebuah angan-angan. Tetapi dari anganangan juga bisa menjadi sebuah kenyataan. Tinggal bagaimana kita semua saling bekerjasama dalam tali ikatan silaturahmi....satu keluarga besar...untuk mewujudkan sebuah rencana ataupun anganangan besar. Insyaallah...jika kita semua bersatu....bergandengan tangan...melangkah bersama... dengan satu tujuan mulia.... apa yang menjadi cita-cita akan terwujud. ( Rn )
Pa g e 6
E di s i 1 2
Adhi Maretnas HARapan
D 24.0085 Mungkin saat kuliah dulu tidak semua mengenalnya, khususnya gol.3, karena tokoh ini memang gol. 1 yang selalu berbeda waktu baik dalam praktikum maupun responsi. Tapi bagi yang aktif di berbagai kegiatan keagamaan, atau pembinaan akhlak generasi muda, nama kawan kita ini sangat dikenal, bahkan di kalangan pelajar SMA kota Bogor saat itu. Lewat majalah remaja religius saat itu, Permata, sosoknya dikenal luas. Mungkin kalau sekarang, ustad Uje, ustad Subki lewaaat lah. Hanya karir yang ditempuhnya jauh dari gemerlap lensa kamera. Malah sosok ini tetap berkarya di jalur idealis yaitu pembinaan generasi muda baik lewat formal, informal maupun nonformal. Berikut kita jumpai sosoknya lewat wawancara khusus reporter WA. Bisa diceritakan selepas dari Fapet? Alhamdulillah menikah tahun 1994 dan sampai sekarang dikaruniai 3 orang anak putera dan 2 orang anak puteri. Pertama Muhammad Fatih Nashrullah (sekarang kelas 9 SMPIT Dar el Falah, Pandeglang Banten, lagi cari SMU/Aliyah di Bogor). Kedua Muhamad Afif Sholahuddin (sekarang kelas 8 SMPIT Insantama Bogor) dan ketiga Muhamad Hanif Abdurrahman (sekarang kelas 3 SDIT Insantama Bogor). Kan sering berhadapan dengan remaja, pertanyaan remaja nih: Kalo warna favorit gak fanatik amat ya, tapi kayaknya sih biru deh. Makanan favorit gak fanatik juga tuh, tapi cukup seneng kalo ada cakue, kerupuk dan ngopi sama es doger..Prinsip hidup yang umum-umum aja deh : Jangan Jadi Beban, Banyak Beri Peran.. Nah kalau motto hidup yang selama ini dipegang ya.. Hidup Berkah Manfaat Dunia Akhirat... Bgmn ceritanya come back to Bogor dari Pandeglang? Pesantren bagaimana kabar selanjutnya ? Profil saya dikit pernah dimuat ya di edisi-edisi awal WA kita, saat itu pas saya lagi ngurus sebuah pesantren agribisnis sekaligus berbagai kegiatan pengembangan masyarakat yang berokasi di Menes, Pandeglang Banten. Sebenarnya tugas saya waktu itu seharusnya cukup 3 tahun aja, karena lebih sebagai ‘starter‘ dan mengembangkan SDM lokal supaya bisa jalan mandiri, tapi akhirnya bisa dituntaskan dalam
6 tahun. Jadi ya sekarang ini sudah bisa balik lagi ke Bogor dan kegiatan disana alhamdulillah sudah bisa dilanjutkan oleh tim yang selama ini sudah disiapkan. Dalam 1-2 bulan biasanya saya review juga kesana sekaligus ada beberapa kegiatan lain yang masih harus dipantau reguler. Di Bogor ini saya kembali ngurusi bidang pendidikan dibawah bendera Yayasan Insantama Cendekia yang membawahi Sekolah Islam Terpadu Insantama (SDIT dan SMPIT). Tapi secara personal bersama beberapa teman tetep menggagas Pesantren Agribisnis suatu saat nanti, doain deh mudah-mudahan lancar ya Amiin... Di Yayasan Insantama ini saya sebagai seorang pendiri dan pegurus juga. Nyaris semuanya alumni IPB angkatan 23 sampe 28, hanya satu yang dari luar IPB. Sekarang pun muridmuridnya mayoritas dari keluarga alumni IPB juga.. sampe-sampe orang biang ini sekolahannya anak IPB juga! Info tambahan lain aja, karena Yayasan Insantama ini kan buka cabang juga di kota-kota lain (sampe sekarang dah 4 cabang; di Serang, Bekasi, Banjar Ciamis dan Banjarmasin) nah yang pegang yayasan di Bekasi itu adalah Mas Bambang Suharno dan Bu Siti Rezeki (mbak Titi). Itu lho, Ketua Senat Fapet sebelum Pak Luki Abdullah.. Jadinya ketemu lagi ma sesama Fapet. Terus pas lagi ke Insantama Ciamis, mau mengisi acara pembekalan Orang Tua Murid.. eh ketemu sama Nur Rohman (Fapet 24) yang ternyata anaknya juga sekolah disana jadi deh temu kangen disana. Apa pandangan Adhi terhadap sistem pendidikan sekarang ?: Kalo sedikit mereview ke belakang, keberadaan Yayasan ini muncul dari suasana keprihatinan juga ya dengan pola pendidikan yang selama ini ada, terutama karena minimnya porsi aspek pembentukan kepribadian dalam sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Jadilah sistem pendidikan anak-anak sekarang hanya sebatas sistem ‘pengajaran‘ ilmu/sains semata. Pokoknya anak bisa naik kelas dan sudah melewati kurikulum yang dituliskan, tanpa memperhatikan lebih dalam soal pembentukan kepribadian/ karakternya. Kebutuhan ini makin terasa ketika kita-kita sudah punya anak
usia sekolah. Karena itu kita coba wujudkan konsep-konsep Pendidikan Terpadu terutama keterpaduan materi pengajaran nya yang memiliki waktu pembelajaran kepribadian/ akhlaq islami lebih banyak dari yang ada di sekolah umum. Kebutuhan terhadap hal ini makin terlihat ketika realitasnya saat ini anak-anak kita makin terkungkung oleh budaya teknologi informasi yang makin permisif. Banyak anak-anak produk pendidikan sekarang yang sangat permisif dalam sikap dan berperilaku. Ini makin menambah panjang keprihatinan pada anak-anak kita. Makanya konsep pendidikan Islam terpadu, cukup banyak diminati masyarakat meskipun untuk mendapatkan pola pendidikan ini para orang tua mesti ‘membayar‘ biaya pendidikan jauh lebih mahal dari pendidikan lain pada umumnya... Benar, kondisi jaman sekarang berbeda dengan waktu kita anakanak dulu. Perbedaan paling nyata adalah mewabahnya infiltrasi budaya permisivisme melalui teknologi media informasi. Anak-anak zaman sekarang ini ditemani media audio visual yang menjadi ‘guru‘ utama kehidupan mereka. Karenanya model pendidikan paling tepat memang harus lebih menekankan aspek kepribadian dan budaya hidup yang benar sebagai landasan dalam pengembangan diri dan penguasaan iptek. Bagi seorang muslim, pendidikan seperti inilah yang disebut pendidikan Islam. Pola ini diharapkan dapat menjadikan anak-anak kita memiliki sikap hidup yang benar sekaligus ‘filter‘ terhadap informasi dan ajakan yang ada disekitar mereka. Dan sebagai pelengkapnya adalah pendampingan dan pencontohan kehidupan yang benar dari para orang tua. Kayaknya ada kesibukan/usaha baru ya... Saya pernah lht Adhi di salah satu acara TV, yaitu ELSHINTA. Tolong dong diceritakan kegiatan usahanya ? Oh ya, film yang tampil di Elshinta TV itu sebenarnya pertama kali ditayangkan Indosiar dalam acara Kisi-Kisi (kisah pengusaha/ wirausaha). Isinya sebenarnya menceritakan salah satu unit bisnis dari Pesantren Agribisnis Terpadu yang saya kelola selama 5 tahun terakhir itu. Unit usahanya adalah produksi kerajinan kreatif dari batok kelapa. Jadi memang bukan bisnis baru, karena film itu diambil hampir 2 tahun lalu. Kalo
Muhamad Adhi Maretnas Harapan, lahir di Bogor 6 Maret 1968, Jl. Otista 76, Babakan Peundeuy Bogor. Isteri Noor Hendrawati, kelahiran Cilacap 12 Agustus 1970, alumni Statistika FMIPA IPB, A‘26 sekarang memang konsentrasinya di bidang Pendidikan sekaligus bidangbidang lainnya yang mulai dirintis lagi di Bogor; diantaranya jadi EO (benderanya Mastermind EO) dan beberapa usaha kecil lainnya yang lagi dirintis. Kesibukan apa yang paling menyita waktu Adhi, bagaimana membagi waktu dengan keluarga? Kalau soal kesibukan, yang paling menyita waktu ya kerjaan itu. Tiap hari normalnya saya ‘nongol‘ di sekolah, meskipun gak pernah pegang kelas. Soalnya di sekolah saya kan cuma ‘representasi yayasan‘ jadi hanya mendampingi sistem yang ada dan sudah jalan. Tapi, kesibukan lainnya ya sebagaimana yang sejak di kampus juga sudah dirintis, yaitu aktivitas dakwah sosial. Saya masih cukup sering isi pengajian remaja, bapak-bapak dan umum. Kalo soal bagi waktu ya pinter-pinteran kita aja ya. Tapi saya beruntung karena sampe sekarang masih merasa cukup banget waktunya buat keluarga. Soalnya rumah dan tempat kerja gak jauh, terus kalo sedang ada tugas-tugas masih bisa bawa anak-anak. Masuk kerja gak ketatketat amat, jadi tiap hari masih bisa anter anak saya yang masih kecil ke TK baru ke tempat kerja. Apa harapan putrinya?
Adhi
kepada
putra-
Kalo soal harapan saya ke anak-anak saya, nampaknya sama dengan mayoritas orang tua lainnya. Kita berharap anak-anak menjadi generasi yang lebih baik dalam segala hal dengan kita. Makanya modal utama buat mereka ada tiga hal penting yaitu bekal ilmu dan bekal contoh dan bekal pendampingan dari orang tuanya. Adakah pengalaman yang menarik atau berkesan bagi Adhi ketika kuliah dulu dan saat sekarang setelah keluar "kandang"? Ceritakan dong.......
W a r ta A l f a p e t Saya termasuk yang bersyukur karena di setiap perjalanan hidup, kok banyak yang baikbaiknya daripada yang sedihsedih/ kurang berkesan. Selama kuliah ya jelas cukup banyak kenangan, baik dalam hal kuliah langsung, kegiatan non akademis di kampus dan diluar kampus. Semuanya cukup berkesan, kecuali satu. Yang paling gak enak yak waktu terakhir-terakhir, hampir semua temen udah pada lulus, saya kok jadi nyaris paling akhir... he..he..he. Saya masih inget waktu pertama masa orientasi, Jihad yang disuruh naik tower, perjalanan & aktivitas di Jonggol, penutupan di jonggol waktu Bibin atraksi ‘follow me..‘, yang rame juga ya waktu pertama kali kita praktek ngitung nutrisi sapi, yang mesti jagain masukan nutrisi dan segala buangan sapi/feses sapi 24 jam, yang malem-malem mesti rondain sapi sampe pagi, ya yang lain-lain masih banyak lagi ya.
Pa g e 7 Apa pesan Adhi untuk Alfapet ? Kalo pesan saya buat Warta Alfapet nya, ya satu aja yang utama: Alfapet adalah jembatan, jadi jangan bosen jadi jembatan. Jembatan sebenarnya sangat diperlukan banyak orang sebagai penghubung diantara mereka, meskipun banyak yang tidak menyadari fungsi jembatan itu, Cuma mau enaknya aja. Terus berkarya Insya Allah sedikit maupun banyak, manfaat itu terasa kok. Nah kalo buat para pembaca Warta Alfapetnya juga satu aja : jangan cuma baca tapi kita jaga terus bersama deh jembatan ini, mudah-mudahan banyak nambah keberkahan buat kita juga keluarga dan anakanak kita. WA layak dibaca dan perlu, patut dijaga dan disuport.. Bagamana pandangan Adhi terhadap sarjana peternakan yang bekerja di sektor non peternakan? Soal temen-temen peternakan yang
alumni akhirnya
berkiprah di dunia selain peternakan, saya rasa wajarwajar saja. Hampir semua bidang pendidikan pasti mendapatkan alumni-alumninya tidak mungkin 100% pada bidang kuliahnya. Realitas di tengah masyarakat jelas berbeda dengan realitas dunia kampus. Hanya saja secara pribadi saya berpendapat sebaiknya ada penjagaan ilmunya, minimalnya yang tetep nyambung sama bidang pendidikannya dalam porsi yang sesuai dengan pekerjaannya. Misalnya selain kerja di berbagai bidang, ya punya ternak ayam atau investasi di peternakan atau sejenisnya deh... Masih layakkah WA dibaca oleh temans ALFAPET? Nah buat komunitas kita di Alfapet & WA, saya melihat banyak hal yang bisa kita kerjakan dalam bidang kepeternakanan maupun bidang sosial kemasyarakatan lainnya.
Kita bisa coba bangun komitmen bersama untuk misalnya saja berinvestasi /mengembangkan usaha agribisnis yang keuntungannya bisa kita suport sebagai beasiswa bagi mahasiswa peternakan berprestasi tapi kurang mampu, atau mensuport beberapa proses penelitian bidang peternakan, atau buat sekolah menengah peternakan yang khas, dll. Kita juga bisa jadikan komunitas ini jadi wadah tolong menolong sesama teman yang membutuhkan, misalnya dengan membuat tabungan sosial, BMT dll. Cuma yang biasanya paling merepotkan memang bukan usulan -usulan kayak gini, tapi ya itu.... mewujudkannya! Saya harap saya pribadi dan semua temans Alfapet untuk selalu berpikir & bersikap positif.. Moga-moga semua temen tetap sabar dan selalu dipermudah dalam banyak hal... Amiin.
P E R I N G ATA N I T U. .. . . M E N G H E N YA K K A N demikian juga dengan Tulus Santosa. Banyak teman yang menghubungi saya untuk menanyakan kabar dari teman-teman yang ada di Sumatra khususnya di Padang dan sekitarnya. Alhamdulillah... mereka yang bisa saya kontak dalam keadaan sehat dan baik-baik saja, termasuk Yuspi Handrian yang tinggal di Pekan Baru (sehubungan dengan gempa yang terjadi di Jambi).
Disaat sebagian masyarakat tengah santai beristirahat di waktu sore menjelang senja...disaat sebagian lagi sedang bersenang-senang menikmati pemandangan senja... disaat sebagian lagi... masih sibuk beraktifitas... tiada yang dapat menduga... tiada yang dapat memperhitungkan kapan datangnya... Tiba-tiba seluruh dunia tersentak... dikejutkan oleh bumi yang menggeliat sekitar 2 menit... di pukul 17.16 WIB. Barangkali bumi ini sudah capai diinjak-injak oleh kaki-kaki yang tak dikehendakinya...barangkali juga bumi sudah tidak tahan ‗digelitikin‘ tangan-tangan jahil....barangkali bumi ini sudah pedih melihat tingkah polah kita yang makin jauh dari Sang Pencipta. Kita semua sudah tahu apa yang baru-baru ini terjadi di bumi pertiwi yang membuat seluruh negeri...orang-orang yang perduli dan masih punya hati nurani...menangis pedih. Apalagi bagi saudara -saudara kita, teman-teman kita beserta keluarganya... yang terkena musibah tersebut... demikian juga yang ada disekitar tempat bencana yang terkena dampaknya...disana ada Fitri kewe (Bukit Tinggi), Syaiful Bahri Siregar (Sidempuan), Indrasyah Batubara (Medan), keluarga Ikhsan Jack (Padang), keluarga Aflimar (Painan), keluarga Yetti Liza (Padang), dan masih banyak lagi teman kita yang lainnya. Hingga kini kita kehilangan kontak dengan Budi Satria yang tinggal di Padang,
Syaiful yang tinggal di Sidempuan yang berjarak sekitar 400 km dari Padang, tidak terkena dampak yang dahsyat. Yang ada adalah terjadi kepanikan yang luar biasa akibat trauma... Lain halnya dengan Fitri, seperti yang diceritakannya kepada saya. Fitri yang tinggal di Bukit Tinggi, sekitar 2 jam perjalanan dari kota Padang menceritakan bahwa di tempatnya benda-benda seperti gelas yang tersimpan di lemari berjatuhan. Barangkali jika pusat gempa berada di daratan... kerusakan yang terjadi di Bukit Tinggi pasti akan sangat dahsyat karena letak geografisnya. Berdasarkan penuturan pengungsi dari Pariaman (salah satu daerah dengan kerusakan sangat parah selain Padang & Pasaman), tanah yang terbelah.... mengeluarkan mata air. Hal ini terjadi di dalam sebuah rumah warga. Indrasyah yang bekerja di Himpunan Alumni Medan juga menceritakan bahwa di Medan yang berjarak tempuh sekitar 22 jam dari Padang... tidak merasakan dampak dari gempa. Hanya yang tinggal di gedung bertingkat saja yang merasakan getaran gempa. Berdasarkan informasi Indra, ada 2 orang alumni yang meninggal, di Hotel Ambacang. Salah seorang dari mereka sudah ditemukan jenazahnya dan sudah dimakamkan (Ang 01 Faperta, Pensiunan Kakanwil Pertanian Sumbar) dan seorang lagi belum diketemukan jenazahnya (Angk 24 Faperikan, Pegawai Dinas Perikanan). Hingga saat ini HA IPB Sumbar masih mendata korban jiwa dan cedera dari Keluarga Besar Alumni. Menurut Indra, Himpunan Alumni yang ada disana terjun langsung ke lapangan, ke daerah
bencana, agar bisa memberikan bantuan secara langsung kepada korban karena hal ini lebih dapat dirasakan oleh masyarakat yang terkena bencana. Banyak korban yang masih membutuhkan bantuan dan sebaiknya menurut Indra, bantuan diserahkan langsung kepada korban atau via media elektronik, karena lebih cepat bisa dirasakan oleh korban. Ikhsan Jack, yang asli Padang, meskipun dia tidak berdomisili disana tetapi keluarganya yang ada disana juga ikut terkena bencana. Rumah saudara dan keluarganya hancur, rata dengan tanah tetapi masih beruntung tidak ada korban jiwa. Menurutnya kerusakan yang terjadi di Padang sekitar 80%. Senada dengan Indra, Jack juga mengatakan jika bantuan sebaiknya diserahkan langsung kepada korban atau via media elektronik. Dari perbincangan dengan Jack, saya mengetahui bahwa tatanan kehidupan di Padang sudah jauh berubah dibandingkan 20 tahun yang lalu, atau setidaknya 10 tahun terakhir ini. Dahulu ranah Minang dikenal dengan adat dan agama yang kuat, kini sudah berubah drastis. Apapun kini yang terjadi harus membuat diri kita sendiri melakukan instrospeksi...apa yang selama telah kita perbuat ?? Aflimar yang tinggal di Serang, Banten, keluarganya di Painan juga terkena dampaknya. Rumahnya gentingnya berjatuhan dan mengalami kerusakan, tetapi keluarganya semua selamat. Demikian juga teman kita Yetii Liza yang berasal dari Padang, semua keluarganya selamat. Apa yang terjadi di bumi pertiwi ini, yang mengundang perhatian dari banyak pihak, perlu kita renungkan bersama...kita ambil pelajaran dari sana...agar kita bisa memperbaiki diri sebelum semuanya terlambat. Bumi kita sudah tua, demikian pula angkasa dan segala isinya yang menaunginya.... tidak sopan rasanya jika kita tidak menghormatinya dengan menjaganya agar selalu tetap sehat dan kuat agar panjang umurnya... jangan lupa kita numpang hidup kepadanya..... ( RN )
Pa g e 8
E di s i 1 2
JENDELA HATI RENCANA YANG TERTUNDA ATAU GAGAL ??? Jauh-jauh hari sebelum Lebaran, dalam benak terbersit suatu keinginan yaitu mengadakan halal bil halal sembari merayakan ulang tahun ALFAPET yang ke-4. Ketua sudah memberikan lampu hijau dan menyerahkan kepada pengurus untuk merencanakannya. Temans langsung dikontak untuk memberikan saran/usul tentang kegiatan apa yang sebaiknya kita lakukan untuk merayakan ulang tahun ALFAPET. Saran juga usul dari temans sudah banyak yang masuk. Tapi apa mau dikata....rencana tinggallah rencana....lampu hijau itu meredup....bahkan akhirnya mati. Pelajaran bagi kita semua bahwa tanpa kebersamaan dari semuanya ( terlebih ketua dan jajarannya ) takkan bisa terkabul suatu keinginan. Semangat yang tinggi tanpa dukungan kongkret dari semua pihak, pastilah tak akan bisa berjalan dengan sempurna. Beberapa teman seperti Budi Sarwoto, Zulkarnain Harahap, L i ni an in gs ih , Na d ya me n ya tak an dukungannya terhadap acara halal bil halal. Amat disayangkan memang...sekaligus memprihatinkan. Dalam halal bil halal terkandung silaturahmi yang mestinya kita junjung tinggi. Apa yang bisa diperbuat jika alunan suara tak didengar...rangkaian kata tak digapai ??? Akhirnya banyak waktu yang telah diluangkan temans dengan menjawab SMS saya...jadi sia-sia. Barangkali tidak hanya waktu yang terbuang sia-sia..... Sebetulnya ada satu teladan dari senior kita yang patut kita teladani. Bapak Purwanto dan Ibu Nana Purwanto...beliau berhasil mengumpulkan alumni dari berbagai angkatan juga adik-adik kita yang masih kuliah...bersama-sama hadir dalam satu ruang untuk bersilaturahmi yang dikemas
Akhirnya Redaksi berkesempatan bertemu dengan para Super Senior dalam acara halal bil halal di kediaman beliau di Ciomas, Bogor. Keakraban dari semua yang hadir ditambah kehangatan t ua n ru mah da l am m e n ya m bu t kami....menyirnakan jarak domisili, rentang usia, status dll....menyatu dalam kebersamaan bahwa semua adalah satu k e l u a r g a F a p e t I P B . Mengagumkan....apalagi jika hal ini bisa ditularkan kepada kelompok-kelompok alumni yang lain. Hal yang mestinya dilakukan terlebih dulu adalah berbenah terhadap diri sendiri dulu untuk kemudian secara bersama-sama membangun sebuah keluarga besar.... Sekali lagi...saya jalan sendiri ( beruntung suami dan putri saya berkenan menemani ) mewakili ALFAPET disamping juga saya datang atas nama pribadi. Suatu „moment‟ yang pas untuk bersilaturahmi...bertatap muka terlebih kepada yang „sepuh‟ seperti
Bp Erwin Soetirto ( angk -2 ), Ibu Lily Aboenawan ( angk -2 ), Bp Kartiarso ( D 03 ), Bp Subagio Ruslan ( D 02 ) dll yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Hadir pula perwakilan dari kampus yaitu Bp M. Yamin. Ada rasa kecewa dihati saya karena tidak bisa memenuhi keinginan beliau untuk bisa bertemu paling tidak pengurus ALFAPET selain saya sendiri. Apapun itu...semua akan berbalik pada diri kita sendiri. Bagaimana....kita mau lanjut atau berhenti sampai disini. Kesibukan atau bahkan waktu sekalipun sepertinya kurang pantas jika dijadikan kambing hitam. Semua tinggal niat kita....lalu berusaha untuk bisa. Tanggalkan atribut masalah pribadi, karena silaturahmi jauh lebih berarti jika kita mau memahami. ( Rn )
BERITA DUKA CITA Innalillahi wa ina illaihi roji‟un...telah meninggal dunia dengan tenang, Ananda Faisal (putra Sri Herawati Kohari D23 ) pada tanggal 9 September 2009, Ibunda dari Nunieq Winarti (D 24) pada tanggal 10 September dan Ayahanda dari Linianingsih (D 23) pada tanggal 6 Oktober 2009. Semoga yang telah tiada, diterima dipangkuan Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan juga ketabahan dalam menerima semuanya. Amin. (Redaksi dan atas nama ALFAPET, mengucapkan ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya ) BERITA BAHAGIA Alhamdulillah telah lahir putra pertama dari La Musa dengan selamat, pada hari Senin, 21 September 2009, pkl 21.40 WIB, dengan BL 3.64 kg, panjang 52 cm. Bayi cakep tersebut bernama Jabar Hamdan La Ngadu. Semoga dengan kehadiran buah hati, rumah tangga menjadi makin bahagia dan Jabar akan menjadi anak yang soleh serta berbakti kepada kedua orang tuanya. Amin Telah lahir dengan selamat anak ke-3 putra, Delvin Asadel ( putra dari Novrandy ). Bayi laki-laki tersebut lahir pada hari Jum‟at, 19 Juni 2009 pukul 05.58 WIB dengan bobot lahir 3,3 kg dan panjang 49 cm. ( Atas nama Alfapet, kami nengucapkan selamat atas kelahiran putranya. Semoga menjadi anak yang sholeh, membawa kebahagiaan dan menjadi penyejuk serta menjadi penebar kasih sayang dalam keluarga, amin. Red )
W a r ta A l f a p e t
Pa g e 9
Laporan Posisi Keuangan Dana Sosial dan Kas & Reuni Berhubung tempat yang sempit, maka laporannya sementara di-cut langsung Saldo ya.. Semata-mata masalah ruang, data lengkap ada di redaksi, kalo diantara temans yang mau tau, siapa paling dermawan diantara kita.... Ha..ha...
Keuangan Reuni :
I. PEMASUKAN: A. B.
Iuran & Donasi : Penjualan Bundel Warta Alfapet Total A & B
13.090.000 210.000 13.300.000
II. PENGELUARAN : Total Pengeluaran SALDO
11.659.700 1.640.300
Saldo kaso Sosial SALDO AKHIR
355.000
Saldo kas
SALDO AKHIR
11.109.100
D AT A T E R B A R U YA N G T E R C AT AT CHATRIN
[email protected], DYAH BRATA
[email protected], DENNY POER
[email protected], FRIDA EKA
[email protected], LISWAN HARDI
[email protected], SITI SUNDARI
[email protected], IDAT GALIH P
[email protected], LA MUSA
[email protected], BIBIN BINTANG
[email protected], DWI RAHMAWATI
[email protected], BERNADETA FATTI
[email protected], JUNIATI A.
[email protected], LINIANINGSIH
[email protected], NADYA NAFIES
[email protected], RUNI
[email protected], AGUNG P
[email protected], SUHERMAN
[email protected], KRISTY
[email protected], ERWIN Z
[email protected] ;
[email protected], SITI ZAKIAH
[email protected], VERNI I
[email protected], ESTHER
[email protected], MUKHLIS HAKIM
[email protected], ROSA T. H
[email protected], RAHMA DEWI
[email protected], RUSITA
[email protected], TIEN MUTIARA
[email protected], TISNAWATI
[email protected], JIHAD
[email protected], ZULKARNAEN H
[email protected], YUSPI H
[email protected], AGUS WAHYUDI
[email protected], TAAT PRIHATIN
[email protected], B RARAH RAM
[email protected], P PURWANTO
[email protected],B RIFDA A rifda
[email protected], DJOKO KRIS
[email protected], LUKI A
[email protected], M. YAMIN
[email protected], MAS JAYADI
[email protected],B HENNY
[email protected], B ASIH
[email protected], NOVRANDY
[email protected], P. RUBI
[email protected] ( simpatisan ), ADHI MARETNAS H
[email protected], HERA HENRAKANCANA
[email protected], WIDYA HERMANA
[email protected], ANITA S. TJAKRADIDJAJA
[email protected], YENNI YUSRIANI yenni
[email protected], TRIANI ADELINA
[email protected], IWAN PRIHANTORO
[email protected], SIMEL SOWMEN
[email protected], ERMIN WIDJAJA
[email protected], RUDY IVAN NOOR
[email protected], RINI YULIANI
[email protected], NURHAYATI
[email protected], I NYOMAN J/MINING
[email protected];
[email protected], JEKIYANDAR
[email protected], ELA PATRIANA
[email protected], BUDI SARWOTO
[email protected], IDDA P
[email protected];
[email protected], IWAN KURNIAWAN
[email protected], RAHMAT SUBUR
[email protected], ATIK SUCIATI
[email protected], MUSTAFIDAH
[email protected], ADE SINTAWATI
[email protected], LULUSNO
[email protected], JULIANTO SUDARTO
[email protected], YOSEPHINA DEWANTI /VINCE
[email protected],SEMIE ARDARITA
[email protected],AFLIMAR
[email protected], AGUS MULYANTO/UGA
[email protected], HENDRY/ CHALID
[email protected], ERWIN SOETIRTO
[email protected], ASMIRIL ANWAR
[email protected], YETTI LIZA ( D24 )
[email protected], ANGGRAINI SUKMAWATI. ( D23 )
[email protected],
[email protected], LIES KHAIRIS ( D23 )
[email protected],
[email protected], ZULKIFLI (D24 )
[email protected], YUVI VIDYA (D23)
[email protected], ( via putrinya ), YUS ELIDAWATI ( D23 )
[email protected], ( emailkn WA g bs ), ABDUL ROZAK ( D24 )
[email protected], IMAN NURACHMAN ( D24 )
[email protected], AMALIA / IMAS
[email protected], ETTY AMAR ( D23 )
[email protected], WIDIATI SACHRONI ( D24 )
[email protected],
[email protected], SRI HARYATI ( D24 )
[email protected], BUDI SATRIA ( D23 )
[email protected], ENDANG SRI KUSUMO ASTUTI ( D23 )
[email protected],
[email protected], BURHANUDIN
[email protected], ESWARI / ERI ( D25 )
[email protected], EDI SUBONO (D25)
[email protected],
[email protected], SRI HERAWATI KOHARI / WATI ( D23 )
[email protected], MONICA MARIA SIBARANI ( D25 )
[email protected], NUNING KUSUMAWARDANI ( D25 )
[email protected], HJ. NINA HERLINA ( D23 )
[email protected], HANNY HANDRIYANI ( D24 )
[email protected], AHMAD JALI ( D23 )
[email protected], TRI HARYO BUDIANTO (D23 )
[email protected], ANDARI ( D25 )
[email protected], JUNIATI ARITONANG ( D24 )
[email protected], LEANIKA TANJUNG
[email protected], HERI AHMAD SUKRIA
[email protected],
Pa g e 10
E di s i 1 2
PUTRI DAERAH MERAIH SUKSES D25 0312 Teman kita kali ini adalah seorang putri daerah, tepatnya Bengkulu, yang dalam perjalanan karirnya begitu beragam menjalani bidang pekerjaannya....dan semuanya tidak ada yang berhubungan langsung dengan ilmu yang dulu digelutinya waktu kuliah di Jurusan Nutrisi, Fakultas Peternakan IPB. Disamping tugasnya sebagai istri juga ibu dengan dua anak, tentu sangatlah berat karena teman kita ini juga bekerja. Tetapi semua itu dijalaninya dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, sehingga pekerjaan lancar...sukses, keluarga juga harmonis dan bahagia. Ela Patriana, kelahiran 28 Mei 1969 di Curup, Bengkulu. Ibu dua anak ini, Adinda Putri (9 th.) dan A. Milzam (6 th.) dan bersuamikan pria asal Jakarta, M Yadi, masih sempat memasak untuk keluarga. Anak-anak ke sekolah membawa bekal dari rumah karena lebih aman dan sehat. Dalam membuat makanan, misalkan kue, Ela juga melibatkan anak-anak sehingga tercipta keakraban ibu dan anak. Ela sangat menyadari, dia tidak bisa bersama mereka 24 jam, karena itu Ela memanfaatkan waktu yang ada untuk selalu bisa bersama mereka. Anak-anak juga diajari mandiri. Mereka merapikan tempat tidur sendiri, membereskan perlengkapan sekolah juga mandi sendiri. Mereka juga membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah dengan menyiram bunga, menyapu dan bersih-bersih rumah. Dari sejak kecilpun anak-anak diajarkan untuk sholat. Anak-anak dibesarkan secara demokratis. Jadi banyak kesepakatan yang dibuat agar semua merasa nyaman. Mereka juga diajarkan untuk bertanggungjawab terhadap pilihan yang diambil oleh mereka, tentunya dengan bimbingan orang tua. Masa kanak-
kanak Ela yang indah, membuat Ela ingin putra-putrinya juga mengalami hal yang sama. Mereka dimasukkan di sekolah alam di Ciganjur, Jakarta Selatan, dekat dengan tempat tinggal mereka yaitu di daerah Jagakarsa, Jaksel. Ela berharap buah hatinya bisa merajut mimpi masa kecil (childhood dream). Anak-anak bagi Ela adalah harta yang tak ternilai karena lewat merekalah doa terlantun disaat jiwa tak lagi membutuhkan raga.....‘save our children‘. Anak adalah kunci surga..... Mie goreng dan spagheti adalah merupakan
makanan favorit keluarga. Ela juga sering membuatkan mereka makanan ringan seperti bolu kukus, bolu koja, pempek juga coklat praline ( boleh dong.... kita ikutan nyicipi...., red ). Tempat berlibur favorit keluarga adalah wisata alam (Bali & Bandung) dan kidzania, Jakarta. Ela juga mengatakan kunci keharmonisan dalam rumah tangganya adalah saling percaya & menjaga komunikasi (bersama suami telah menunaikan ibadah haji tahun 2004). Ela juga berharap buah hatinya bisa mendapat contoh yang baik jika mereka sudah berkeluarga nanti. Penyuka warna senja matahari terbenam (weeiiisss.... romantis yaa..., red) ini, dulu ketika kuliah mengambil skripsi tentang Evaluasi Ransum Berbahan Dasar Leguminosa Pohon secara In Vitro & In Sacco, yang dibimbing oleh Pak Toha (alm) dan Ibu Anita. Kini punya keinginan mempunyai peternakan dari hulu hingga hilir. Sapi perah-susu segar – es krim – yoghurt – coklat – permen – rekreasi keluarga. Sungguh suatu keinginan yang besar dan luhur, karena bisa membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang. Mudah-mudahan keinginan Ela bisa terkabul. Apa yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak ?? Sejak lulus sarjana Oktober 1993, Ela bekerja dibanyak tempat dengan bidang yang berbeda. Desember 1993 – Februari 1995, Ela di ICMI Orsat (Organisasi Satuan) Ulul Albab di Jl Blora, Jakpus sebagai Sekretaris Pelaksana (Ela bergabung disini karena diajak Rastina Muhaiyang D24). Maret 1995 – September 2005 (10 th) bekerja di Takaful Jakarta. Tanggal 1 September 2005 ‗resign‘ dari Takaful karena pertimbangan anak membutuhkan perhatian lebih banyak. Ela sempat bergabung dengan Ida Leman juga Anne Rufaidah (perancang busana muslimah), terus Tira Pustaka, Prudential. Februari 2006 menjadi dosen honorer di Fak Syariah & Hukum Jurusan Muamalat ( Perbankan & Asuransi Syariah). Sejak 1 Januari 2008 menjadi dosen tetap Fak Ekonomi UIN SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT (jadi PNS nih...ceritanya setelah 10 th di swasta, red). Jadi Ela mengajar di dua fakultas. Ela bertemu suami waktu di Takaful. Sekarang suami masih di Asuransi Takaful Umum kantor pusat, Jakarta. Waktu reuni kemarin, ketika Ela bertemu Dwi Zuliana dan Semie Ardarita...sempat ‗heboh‘ karena mereka dulu sempat mengisi pelatihan di Takaful Bogor.... dan lama mereka tak pernah bertemu kembali hingga waktu reuni kemarin. Wah.... sebagai ‗orang tua‘ kami ikut senang jika reuni membawa manfaat bagi ‗anak-anak‘... he..he..he..
Meski dunia kerja yang digelutinya tidak ada hubungannya secara langsung dengan dunia peternakan, tetapi Ela menikmatinya.... mensyukurinya.... Seperti perkataannya via SMS beberapa waktu lalu, ―Seperti masuk zona tanpa batas. Tinggal mau ke arah mana.... mengajar, meneliti, diskusi, bimbingan skripsi, konseling mahasiswa.... dan setiap tahun ada mahasiswa baru... jadi dinamis sekali lingkungan kampus itu. Auranya sehat...‖ Memang.... waktu kuliah dulu Ela termasuk mahasiswi yang lincah... begitulah setidaknya yang ada diingatan Edi Subono (teman yang lain..lupa-lupa ingat, seperti Kuburan Band). Nunieq juga urun komentar..‖Ela adalah seorang yang kuat tekadnya untuk mewujudkan keinginannya. Suka berteman dan sangat perhatian pada teman juga suka menolong. Hidupnya teratur dan suka akan keteraturan ―. Dety hingga sekarang, telah masuk tahap editing, belum memberikan komentarnya. Kenapa Nunieq dan Dety ?? Ya karena dulu mereka penghuni APUCI, Cikuray, malah satu kamar dengan Dety D24. Persahabatan & persaudaraan terjalin sampai sekarang. Ela berkesempatan kuliah lagi ketika masih ada di Takaful. Dia mengambil S2 di bidang Manajemen Pemasaran di Universitas Budi Luhur, Jakarta. Dan ternyata ijazah S2-nya ini yang terpakai di kampus. Salut dengan teman-teman yang tak kenal waktu dan usia untuk terus menggali ilmu lain selain yang dipelajari di Fakultas Peternakan dulu. Dan mereka bisa ‗survive‘ disana. Ada beberapa teman yang juga menjadi dosen di berbagai perguruan tinggi, misalkan Rosa TH di Universitas Negeri Jember, Rusita di Universitas Muhamadiah, Cirebon, Hayatun Novrida di Stiper bumi si lampari, Idat Galih P di IPB, Burhanudin di IPB, Widya Hermana di IPB dan masih banyak lagi. Pendidikan Taman Kanak-Kanak hingga SMA, diselesaikan di Curup, Bengkulu. Dengan teman-teman semasa sekolah dulu masih ada kontak, bahkan pernah mengadakan reuni di Jakarta. Ela tak pernah merasa sendiri karena ada banyak teman dimana-mana...teman masa sekolah, teman IPB, ICMI, Takaful juga UBL (Universitas Budi Luhur ). Menurut Ela, mahasiswa sekarang sangat beda dengan jaman dulu waktu kita kuliah. Iklim berkompetisi, semangat belajar dan meraih prestasi...tidak sebaik waktu kita dulu kuliah. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Rosa, ―Mahasiswa sekarang kurang berusaha. Tidak bisa menyalahkan juga karena hal tersebut didukung adanya fasilitas lingkungan, seperti Hp, motor, komputer. Yang harus ditingkatkan untuk mahasiswa sekarang adalah ‗soft skill‘nya‖. Berbicara tentang pendidikan dasar, menurut Ela...., ada kebingungan juga karena pemerintah mewajibkan pendidikan dasar 9 tahun, tetapi sekarang banyak muncul SBI (Sekolah Bertaraf Internasianal) yang kurikulumnya belum pasti. Yang sudah pasti adalah bayarannya yang mahal... sama dengan swasta. Ela merasa prihatin melihat anak sekarang.... lebih berat
mendidiknya dibanding anak-anak jaman dulu. Sekarang banyak akses lewat TV, VCD, DVD, HP, Internet....sementara dunia pendidikan sudah menjadi lahan bisnis banyak pihak. Kita masih sistem ‗top-down‘ jadi harus ada keinginan kuat dari pemerintah mengubah iklim pendidikan diikuti hingga pelaksana dilapangan. Wanita berjilbab, putri Bengkulu...punya prinsip dalam hidup yaitu memberi bukan meminta. Berilah sebanyaknya & Allah akan membalasnya. Motto dalam hidupnya adalah ‗everything is runningwell‘ ( segala sesuatunya berjalan dengan lancar ). Impiannya yang belum terlaksana.....jalan ke pegunungan Alpen, Swiss. Ela...pribadi yang hangat...dan romantis.... Ketika saya minta untuk sampaikan apa saja dalam WA ini, Ela menuliskannya via SMS, yaitu : SYUKURKU PADAMU...... Syukurku padaMu adalah, keikhlasan hati membimbing anak-anak, syukurku padaMu adalah kesabaran langkah mengejar takdirMu, syukurku padaMu adalah eratnya genggaman kami mengarungi gelombang hidup, syukurku padaMu adalah hening disujud malam berkelopak basah. Ya...Allah satu nafasku untuk satu kali kusebut nama Mu. Begitulah satu lagi kisah teman kita yang bisa kita ketahui. Meski dengan perjuangan mendapatkannya karena waktu ‗ngobrol‘ dengan Ela tidak bisa saya lakukan via telepon karena saya dalam kondisi yang kurang sehat akibat demam, batuk- pilek... Alhamdulillah akhirnya kelar...dan kita bisa kenal lebih dekat dengan Ela Patriana.
PERJUMPAAN SINGKAT : MEIKE BHARIANA-D24.1580 Pasti kita akan dengan mudah mengingat teman kita yang satu ini. Selain Ade Sintawati, yang memiliki Frame Size besar di Fapet tidak begitu banyak. Salah satunya Meike Bhariana ini. Biasanya tampak selalu bersama
dengan Ni Putu Ayu (dimana sekarang?-red).. Kisah hidup Meike ini sekaligus membuktikan pula bahwa alumni Fapet memang sulit diprediksi akan menjadi apa kedepan, serta tidak ada yang mustahil bagi alumni kita.
Ada seorang alumni kita yang menjadi anggota TNI, Mujur Untung (D22), namun prestasi sahabat kita ini sungguh luar biasa. Salah satu aktivitasnya ialah mengajar militer dan diplomat AS! Bagaimana
kisahnya wanita yang menjadi single parent ini? Selepas dari Fapet, Meike berangkat ke AS. Kesempatan di AS dimanfaatkan dengan melanjutkan studi di California State University at
W a r ta A l f a p e t Monterey Bay, hingga meraih gelar M.Ed. Jadi haluan berpindah dari peternakan ke pendidikan. Minatnya di Women Study dan Curriculum & Instruction. Nam un berkat k edekat annya dengan pembimbingnya, Meike berkesempatan mengikuti beberapa project, yang akhirnya mendamparkan
Pa g e 11 Aktifitasnya saat ini di bidang pendidikan, selain memberikan pelatihan kepada Para Diplomat dan Militer yang akan bertugas ke Indonesia. Kehidupannya yang mandiri di negara yang jauh membuat Meike sekarang menjadi pribadi yang matang dan dewasa. Walaupun sang anak berkomentara bahwa sang Mami bukan orang yang fun.... Ha...ha.... (Fara, teman2 Mami-mu orang-orang yang aneh semua lho...-red). Rencana kedepannya, Meike ingin melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi, yang mengharuskan keluarganya meninggalkan tempat indah ini.
dirinya beserta buah hati tercintanya yang bernama Fara Chaerani (16) ke suatu tempat di pinggiran Danau Tahoe. Sebuah kota kecil yang sunyi, yang di waktu musim panas beruang masih berkeliaran ke rumah-rumah.... (Hm....hm... Bisa dibudidayakan tuh-red). Kota yang terkenal dengan film Bonanza-nya.
Redaksi belum sempat berbincang panjang lebar, karena sebenarnya WA ingin menurunkan edisi khusus internasional, dalam arti temanteman kita yang meniti karir di seberang sana. Namun Meike menyampaikan salam kerinduan buat teman-teman yang selalu diingatnya. Suatu saat berharap berjumpa. Apabila teman ingin berkomunikasi dengannya, silahkan email dengan alamat:
[email protected]. Kita mendoakan kesuksesanmu di negeri orang, jangan lupa berbagi kisahnya ya.
Berikut sebagian cuplikan peristiwa reuni Fapet 22-25 Jilid 2, yang berlangsung di kampus Gunung Gede (almarhum). Semoga gambar ini membawa kenangan betapa kita dulu pernah bersama begitu akrab dan semoga kehangatan ini dapat kita wariskan ke generasi berikutnya. Wajah-wajah temans belum masuk semua, disebabkan space media kita yang terbatas, edisi depan Insya Allah berlanjut. Apabila temans ingin mendapatkan fotol lengkap dalam bentuk CD silahkan hubungi redaksi
Bukan maksud kami yang tua mengganggu kerinduanmu, kami hanya rindu kamera......
Inilah wajah-wajah F1, mengabadikan asalusulnya... Ternyata memang berasal dari kandang ya......
PESAN SPONSOR IURAN WAJIB ANGGOTA ALFAPET Rp 15.000,-/bl atau Rp 180.000,-/thn IURAN SUKARELA UNTUK DANA SOSIAL JG DONASI UNTUK WA, BESARNYA ATAS DASAR KERELAAN TEMAN2. TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA. (hubungi redaksi/Nana)
Soulmate hingga kini.. Edi & Nanang
Maaf, numpang beken bentar ya.....
“Kalian kecepetan lulus.... Liat aku, awet muda, baru lulus” kata La Musa
Mumpung ada tukang foto.... Mejeng dulu, yang lain ga peduli....
Eri & Nurul menampkan ekspresi bahagia melihat spanduk (baru liat spanduk...)
Boss, kayaknya ini jatah kita ya.... Bentar gue cek dulu ya.....
Semoga persaudaraan ini berlanjut ke anak-anak kita. Permainan anak-anak... Moga-moga kalian sehat dan pintar-pintar ya...
Makasih Bang & Mba... Jauh-jauh nyempetin.... Asmiril (D21)& Nina (D23)
Lagi casting KCB 3, Verni & Atiek
Asal kita sama.... Karir berbeda..... Lulusno, Mara, Mujur Untung
Nah, yang ini banyakan di kantin daripada kuliah... Ha..ha..., menu kantin lebih menarik daripada kuliah sih.....
Percaya ngga? Dulu... Dulu nih, orang-orang ini mahasiswi yang cantik-cantik..... Sekarang cantiknya pada diturunin ke F1 ya...... Sutaryono & Risman, sudah sibuk dari semalam
Persiapan menjelang H-1
Galeri Keluarga
Kel. Burhanuddin (D23)
Sahabat lama telah kembali
Kel. Uga dari Tasikmalaya
Mara & gadisnya Rahma bersama pengawalnya dari Bandung
Jekiyandar dari Aceh (aslinya.. sekarang di Bogor)
Widya ga jauh2 dr Bogor
Novrandy dari Palembang... Dulu, sekarang di Bogor
Bang Ucok dari Lampung
Kel. Budi Sarwoto, asli dari Surabaya
Bu, gaya dikit.... Masuk TV....
Monica
Ratna
Nuning
Lulusno
Verni & Yus
Widya H
Afifa Nahrawi
J A C K dari Lampung Sutaryono, Lampung
Semi Ardarita
Ajat cinta Batik, Solo
Lina dari Malang
Ini Syafril.... Ha..ha..
Ucok, Lampung
Ade “superMom” Sintawati