Men j a l in S i la t u r a h m i A l u m n i D2 2 - 25 I P B
WARTA ALFAPET
E d isi 1 1 Juni 2009
ALAMAT REDAKSI: PONDOK PEKAYON INDAH BLOK D9 NO 4 BEKASI 17148
REUNI JILID-2 Reuni... Satu kata beribu makna. Akhir-akhir ini kita (khususnya para pengguna facebook dan program sejenis lainnya) disibukkan dengan berbagai janjian. Lebih-lebih yang kemana mana menggenggam Blackberry, seolah setiap saat dapat berkomunikasi dengan kawan lawas.
Temukan juga di dalam:
Sorotan Utama
3
Seputar Kampus
5
Wawancara
6
Tips & Info
8
Dana kita
9
Langkah
10-11
Gallery
11-12
Warta Alfapet, bacaan yang sama sekali tidak resmi, illegal tapi spektakuler. Warta AlFapet merupakan media yang diterbitkan oleh alumni Fapet angkatan 2225. Namun dalam penyajian dan isi tidak dibatasi bagi ke-empat angkatan tsb. Redaksi mengharapkan respon dari semua pembaca, agar diketahui daya sebar dan siapa saja yang membaca. Semua respon akan sangat berguna bagi kami untuk meningkatkan kualitas isi dan tampilan. Redaksi menerima berbagai tulisan dalam berbagai format digital, faksimil, tulisan tangan, serta sms. Tulisan yang akan dimuat berhak untuk diedit dan diselaraskan oleh Tim Redaksi.
Tidak luput kita Para koboy mania pun ngga mau ketinggalan. Walaupun tidak semua temans lulus kejar paket F (alias melek IT), akhirnya dengan ucas-acos (tertatih-tatih, tapi jari tangan), berhasil pula mengetik dan mengenter. Tumbuhlah grupgrup milinglist, dan akhirnya berkumpul pula di facebook. Tidak sekedar ber-sms ria, sekarang kita bisa berbagi video, foto, dll. Dunia terasa dekat lagi... Bagaimanapun teknologi memudahkan kita dalam kehidupan. Kita masih ingat, sewaktu kuliah penyusunan ransum dari Pa Rasyaf . Betapa susahnya pake rumus-rumus yang cocoknya buat jurusan matematika. Tapi setelah lab. Komputer INMT ada, digawangi Bp. Idat, serasa mudah dengan bantuan software terbaru (padahal masih harus bikin programnya pake bahasa Basic..., tapi lumayanlah). Itulah pula salah satu cikal bakal adanya jurusan komputer di IPB, malah sekarang sudah lengkap dari mulai Diploma, dan tidak terbatas hanya menyusun ransum. Diruangan pojok, kampus Gunung Gede itulah, awal mulanya Lab komputer di
SUSUNAN KEPENGURUSAN WARTA ALFAPET Pendiri : M. JIHAD F. Pimpinan Redaksi : AGUNG PRIANTHO; Redaksi Pelaksana: KALIH RAKSASEWU, SUHERMAN, ERWIN ZULKARNAEN; Humas WA : RUNI K USODO; Humas alFapet LINIANINGSIH Distribusi : KRISTY ; Bendahara: NADYA NAFIES; Koresponden: Korwil Jakarta : AGUS PURWOKO; Korwil
IPB (boleh kan kita mengklaim... Ga ada yang protes kok). Kembali ke...Reuni.. (laptop lagi...! Salah!). Kita pernah melakukannya 2 tahun berselang. Walaupun hanya 20,87% yang hadir Komisi Penyelenggaraan Reuni-@ (biar signifikan), pertemuan itu memberikan kesan yang begitu Setelah reuni pertama yang cukup mendalam buat para pelakunya. sukses, dengan indikator anakAnak-anak mengenal, bahwa anak dan pasangan masingBapak Ibunya pernah punya masing tidak protes, temans yang teman yang patut untuk tidak belum berkesempatan saling ditiru. Kita pun mengenal, bertemu ingin bertemu pula. bahwa teman-teman kita pun Moga-moga reuni jilid-2 ini akan ternyata mampu beranak pinak. lebih semarak, dan makin Namun yang lebih penting, mempererat persaudaraan. ternyata semangat Reuni pertama berlangsung di Bel kebersamaan itu tidak pernah Center Bogor, (foto terlampir, hilang. Bahkan makin hari kayak surat kelurahan aja), dan makin kuat. Perbedaan acara selingan ke Fapet. Nah (dikotomi yah?) yang pernah sekarang dibalik. Acara terjadi masa lalu merupakan utamanya di Fapet, kampus gambaran kekonyolan yang tercinta yang sudah almarhum. sekarang kita tertawai. Dahulu Sekarang sudah dimiliki MMA hanya karena perbedaan kecil, IPB. Jadi lah kita tak kita mengedepankan keributan. berkandang... Untuk itu panitia Memang sangat hewani.... telah mengadakan rapat 2 kali, Sehari-hari di kandang gitu... pertama di rumah Mustafidah Namun sekarang serasa tanggal 12 April 2009, rapat kedua terhapus oleh hujan yang tanggal 2 Mei di tempat Kalih di menyejukkan. Dahulu, Jihad Bogor. Keputusan rapat akhirnya dan Suhe dengan lantang membentuk panitia lengkap mendukung Persebaya dan anti berikut seksi-seksinya, serta Bandung, sekarang memilki menghitung kebutuhan anggaran keterkaitan dengan orang yang diperlukan (lihat rubrik Bandung. Dahulu Kalih sangat Rembuk Reuni, pada edisi ini). mendukung Persib, sekarang makin... Teu puguh...
Bogor: ERWIN Z, SYARIFULLAH; Korwil Detabek :DENNY POERDIYANTORO, AFLIMAR, Korwil Bandung : WIWIN WINTARSIH, RAHMA DEWI, AMALIA; Korwil Timur (JatengJatim-Bali): ROSA TRI HERTAMAWATI, IDA PURWANINGTYAS; Korwil Luar Jawa ( Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan wilayah di luar Korwil Timur ) : ERMAN ASNAWI, IKHSAN JACK.
Alamat Redaksi ( Pos ) : Pondok Pekayon Indah Blok D9 No 4 (KRISTY). Tlp & Fax : 021-82432572 (KRISTY); 0251-8320924 (KALIH). Email:
[email protected] Rekening WA : BCA KCP DEPOK an NADYA NAFIES No Rek 4219091327
Pag e 2
E d is i 1 1
Ahoy...ahoy.....ahoy... Tidak terasa kita jumpa lagi setelah sekitar 3 bulan kita lalui dengan kesibukan masingmasing. Banyak kejadian yang sudah terjadi di kurun tersebut. Salah satunya pemilu. Kita diingatkan masa lalu saat pemilihan ketua Senat dan Hipromater. Keduanya penuh dengan manuver-manuver politik ala Senayan. Makanya tidak heran alumni IPB pun banyak yang berkarir di dunia politik. Masa itu terdapat beberapa kubu, baik di senat maupun himpunan. Ada kubu yang berkiblat ke Mekah (emang ada kiblat yang diluar mekah??), ada juga yang ke Texas. Ada juga yang kesana kemari, dan sebenarnya lebih banyak lagi yang apriori. Demikian juga ramainya kampanye ―partai‖ di himpunan. Paling seru kompetisi ―Partai ―ABC‖ melawan ―Partai Nutrisi‖, dua partai besar ini (selain ada partai penyuluhan kalo ga salah), selalu mengkampanyekan keunggulannya masing-masing.
sudah lebih maju 25 tahun demokrasi Republik Mimpi ya...
daripada gaji dibayar suaminya. Padahal, buletin ini tidak hanya dibaca manusia, tapi juga Entahlah kondisi dinamika kampus saat ini. ternak. Oleh karena itu, wartawan kami Tentunya lebih baik ya. Mungkin nanti ada dibenarkan menerima isi amplop dari artikel khusus tentang itu. Itu pun kalo ada sumber beritanya... Malah s angat dianjurkan!!! temans yang kirim.. Temans, edisi WA 11 ini kami sajikan kali ini lebih apa adanya. Diusahakan se-ngga serius-mungkin. Mengapa demikian? Ditengah keseriusan media yang ada dan penuh dengan berita-berita yang sama membosankan, kita perlu menyegarkan dengan satu media yang beda. Untuk itulah WA ini hadir.
Apa adanya.... Begitulah yang redaksi inginkan (Padahal alasan utamanya memang harfiahnya begitu. Berhubung kesibukan semua.....) Tapi semoga berkesan, setidaknya mengingatkan bahwa kita pernah muda, pernah kuliah, pernah ujian, dan pernah lulus. Memang kita hidup ini kan cuma mencari pernah... Agar nanti anak cucu kita tahu bahwa kita pernah.... Jurkam Partai ABC, dengan program Apa perlu slogan Bersama kita bisa, kita unggulannya m e n g k a m p a n y e k a n ganti aja, Bersama kita pernah...... perkawinan silang antara entog dengan Edisi 10 lalu banyak (<15 banyak ya?) meri, jadilah lambang partainya kepala togri. masukan dari teman, terutama isi dan Di pihak l a w an P ar t ai N u t r i s i disain. Memang kami akui, bahwa sektor itu mengunggulkan penggalian sumber nutrisi masih lemah. Masalahnya di waktu dan baru yang efisien, kalo perlu ditemukan dana. Kalau cadangan kas dibayarkan pakan yang bisa jadi lauk mahasiswa....., hanya pada sektor itu, sangat disayangkan. bahkan dosen. Untuk kita ketahui bersama, wartawan HU Itulah sekelumit kenangan kita terhadap suasana demokrasi yang nyaris mirip dengan keadaan negara kita saat ini. Artinya pembelajaran demokrasi peternakan
Nah, temans. Sekali lagi mohon jangan dilihat tampilannya, tapi hatinya. Semoga dapat menjalin kebersamaan diantara kita. Hal yang selalu kami tunggu adalah ceritacerita dari temans semua. Kita merindukan temans semua. Seperti lagu Kangen Band, kamu dimana, sama siapa, semalam berbuat apa....... Namun termyata tidak semudah mendengar lagu hanya untuk sekedar mendapatkan cerita-cerita itu. Untunglah wartawan WA kita sangat gigih. Dengan kepiawaiannya, banyak kisah temans yang bisa kita ikuti. Selain itu, kami harap WA ini dapat dikabarkan pada semua alumni Fapet yang belum terlacak. Apalagi edisi email ini bisa diforwardkan kemana saja. Ayo kita sambungkan tali perasudaraan kita tanpa pamrih apapun. Temans, edisi ini mengetengahkan wacana Reuni. Semoga temans semua dapat meresponsnya dengan semangat yang sama. Dan kita dapat bertemu tidak hanya di alam maya dan WA ini, tapi benar-benar berjumpa.
Selamat membaca... nasional bergaji minimal 3 jutaan. Belum layout hitungannya per cm persegi. Untuk (Sebaiknya di komputer temans telah itu kami minta permakluman. Untuk terins tal ADOBE READER, untuk menghemat, wartawan WA cukup 1, dengan memudahkan membaca WA ini)
D A P U R W A R TA A L FA P E T K I TA Penggodokan buletin kita hingga matang dan siap disajikan ke hadapan temans, mulai edisi 10 kemarin berbeda dari edisi sebelumnya. Kini buletin kita diolah diudara....dalam dunia maya. Semua bahan yang diperlukan dikirim via email ke
[email protected] dan yang menerima dan mengolahnya adalah Kalih, chef kita yang lain selain Suhe. Temans bisa merasakan racikan bumbu-bumbu dan cara saji yang berbeda dari kedua chef yang kita miliki. Setelah semua bahan diolah oleh Pimred juga saya diminta mencicipi dengan layanan delivery via udara (mencicipi maksudnya mengedit gitu loh... ). Jika ada yang kurang maupun kelebihan... kami lapor kepada chef untuk disempurnakan demi kepuasan konsumen setia kita (temans adalah konsumen
kita). Iiihhh...memang restoran apa yaa..?? Masakan yang telah disempurnakan.... akhirnya didistribusikan chef (Redpel) sendiri via udara.... dan via darat (Pos) oleh bagian delivery ( distribusi ). Konsumen harap maklum, karena perubahan sistem layanan maka delivery agak terganggu. Keuntungan buat konsumen yang punya alamat email karena dengan mudah dan cepat dapat menerima masakan yang dihantarkan dengan penuh warna, sekaligus bisa mencetaknya dengan ukuran sesuka hati. Mau sebesar banner caleg juga boleh. Sedangkan yang belum punya, harus menunggu lama untuk bisa menerima hantaran masakan yang siap saji. Tak apa..... yang penting semua terhantar dengan baik tanpa ada yang terlewatkan. Pengalaman baru buat Runi....
(satu-satunya wartawan kita) dalam pengerjaan WA kali ini karena biasanya saya mengandalkan Suhe dalam memindahkan foto-foto dari kamera digital maupun HP ke dalam komputer sebagai pelengkap isi berita. Buat temans semuanya bukan hal yang sulit mengerjakannya. Tetapi bagi Runi yang tahunya ulekan dan cobek... merupakan masalah besar. Beruntung saya punya pembimbing seorang profesor, Kalih, seperti halnya Suhe, dengan telaten dan sabar mengajari saya. Demikian juga cara scan foto, saya jadi tahu caranya karena saya ada dalam WA... maksudnya ikut membantu Redpel dalam pengerjaan WA. Sebenarnya malu menceritakan ini semua... tetapi dengan cerita saya ini ada hal yang bisa diambil pelajaran. Bahwa kita tidak boleh malu untuk bertanya dan harus terus belajar... dan belajar supaya kita maju sejengkal (biar saja maju sejengkal
kan.. tidak perlu sampai selangkah... terlalu jauh... daripada kita berhenti dan diam ditempat... he...he...). Begitulah temans... dapur kita kini. Semoga temans menyukai juga masakan chef kita yang lain, Kalih, selain masakan chef Suhe. Komentar temans berupa saran ataupun kritikan yang membangun akan sangat membantu Redaksi untuk bisa lebih baik lagi menerbitkan WA. Terimakasih untuk Teh Verni, Aa Jihad, Mbak Yu Nurhayati, Bang Jack, Dik Ela Patriana, Beli Nyoman, Bang Jeki (no hp nya yang baru dong.. kasih ke redaksi), juga temans lainnya yang memberikan apresiasinya kepada kami. Jangan biarkan semua berlalu... lewat tanpa kesan. Jangan biarkan nada yang mengalun tanpa sahutan. ( Rn )
W ar t a A l Fap et
Pag e 3 di daftar kontak itu butuh WA ?? Kan masing-masing punya urusan dan problem. Saya aja sudah alami dari semua teman yang saya hubungi, tidak semuanya merespon dan antusias untuk sekedar silaturahmi, apalagi masalah WA. (Ok...usul ditampung. Tks atas supportnya. Memang kita harus banyak bersabar.... harus panjang usus..., telaten dan berjiwa besar. , Red ).
IKHSAN JACK—Lampung Tampilkan juga profil teman yang wanita dong.... Gimana dana ?? Lancar nggak ?? Eh, Runi buka aja rubrik kontak jodoh. Temans yang bujang mungkin gak ada....tapi yang mau nambah mungkin banyak...he..he..he.. Suruh kontak kamu aja, pakai uang pendaftaran & bawa ijazah asli serta tak perlu bawa ortu karena kita dah tua-tua. Buat kamu 15 % aja....setujuuu ??? (Profil teman wanita, insyaallhah yaa... Dana ?? Tersendat-sendat Bang... Pasti Bang Jack bercanda....buka kontak jodok bagi bapak-bapak yang mau nambah. Runi mah...kagak setujuuu !!!, Red ) NOVRANDY– Bogor Usul...tampilkan juga pimpinan Fapet, Dekan dan Dosen juga di WA. Pokoke WA harus jalan terus, saya siap bantu. Yang sulit kita pahami apa semua alumni yang ada
TARIMIN Gue masih ingat koq sama elo ( Runi, red ) & Evol juga sering cerita tentang elo ( wah, cerita apa nih.., red ). Oke kapan ngumpul-ngumpul lagi. Gue tunggu beritanya. Salam buat Kojec yang udah kasih no HP gue (kepada redaksi maksudnya, red ). IWAN KURNIAWAN - Jakarta Semoga WA dapat terus berlanjut kepengurusan yang baru. ( Amiin, red ) NYOMAN & MINING - Bali
dengan
Salam damai buat semua temans. Saya Nyoman dan Mining sudah menerima Warta Alfapetnya. Terima kasih ya. Damai di hati damai di alam semesta. OM Canti Canti Canti OM YOSEPHINA VINCE Ahoiii Buat teman-teman pendiri warta alfapet q ucapkan salut dan selamat ya, maju terus pantang mundur. Q ngerasa betapa beratnya teman-teman ntuk menghidupkn warta alfapet, tapi jangan putus asa ya. mohon maaf q tidak bisa bantu banyak, tapi yg pasti q bantu doa, mudah-mudahan teman-teman sehat-sehat semua, AMIN. btw bgm klo mo dapat alamat email, telp, dan teman-teman semua secara komplit ya? tq kumasih dikirim alfapet walau q termasuk anggota pasif. 1000x lg bravo. dan salam kuangeeen (Alamat nanti dikirim via japri-red)
BERBAGI CERITA Oleh :Runi (wartawan WA) Rasa sedih juga kangen yang saya rasakan dahulu ketika teman belum bisa dikontak alias belum ditemukan... kini terulang kembali. Perasaan senang juga bahagia yang saya rasakan hanya sesaat. Barangkali temans yang lain juga merasakan hal yang sama. Mengapa demikian? Yah...., di awal ketika jumpa lagi, ceritanya seru banget karena telah mengendap sekian belas tahun. Tetapi dengan berjalannya waktu .... semua itu bisa lenyap dalam sekejap. Dikontak ... tidak ada sahutan adalah hal yang biasa terjadi .... bukan hal yang tidak mungkin terjadi jika akhirnya hubungan terputus kembali. Hal ini memang sudah benar-benar terjadi. Kedekatan hati barangkali telah musnah diantara kita .... karena tiadanya kepentingan lagi. Sungguh amat disayangkan. Apa kemudian yang bisa kita harapkan jika keadaan seperti ini terus berlangsung? Saya miris membayangkannya. Masih adakah benang-benang halus yang tersisa ... karena masa telah melapukkannya. Masih adakah perekat yang tersimpan di hati ... untuk bisa merapatkannya kembali. Masih adakah hati yang terbuka ... untuk menerima uluran tali-tali rasa saling memiliki kebersamaan ... Masih adakah tangan yang terentang merangkul kita ... untuk tetap berjalan berdampingan. Tak perlu kawan bersembunyi .... tak perlu kawan menyelinap dibalik pintu .... karena di sana selalu ada kisi-kisi yang bisa dilalui.... Temans yang baru bergabung dengan Alfapet, seperti Ikhsan juga Novrandy, mengungkap-kan kekecewaannya karena ternyata
rasa bahagia mereka bisa bertemu kembali dengan temanteman tidak mendapat-kan respon yang mereka harapkan ketika mereka mengontak temans untuk yang pertamakalinya. Bahkan ada juga yang tidak merespon sama sekali. Novrandy bilang, ―Padahal saya kan hanya mau bersilaturahmi saja ... Tapi tidak apa-apa mungkin temans semua sibuk‖. Akhirnya, saya-lah yang jadi‖korbannya‖ (eh, dia marah ketika saya bilang begitu...). Simak saja jawabnya, ―Saya kan hanya mau silaturahmi .... jika tidak mau ya tidak apa-apa. Bebas aja..‖. Begitu nyambung dengan kita, baik Ikhsan maupun Novran sering kontak saya, menanyakan berbagai hal, yang selama ini mereka ketinggalan berita. Memang sudah menjadi tugas saya sebagai Humas... jadi ya harus dilayani sebaik mungkin. Maaf yaa... jika ada yang tidak berkenan dari ucapan saya..... padahal maksudnya cuma bercanda. Cerita yang kebalikannya juga ada. Temans yang baru bergabung dengan Alfapet, ketika saya kontak untuk pertama kali, tidak ada respon sama sekali... ya karena kontak saya terbang tertiup angin. Tidak ada jawab sama sekali. Kecele deh saya .... padahal sudah dengan semangat menyambut mereka dengan menginfokan keberadaan kita dengan segala sesuatu yang kita punya, semisal buletin ini. Ya tidak apa-apa .... toh maksud kita kan baik. Jika penerimaannya seperti itu, anggap tantangan saja. Memang harus banyak bersabar. Ada juga cerita lain lagi. Begitu
saya mendapat no kontak teman yang baru ―ditemukan‖, seperti biasa langsung saya kontak lewat SMS. Yaa... begitu, saya dicuekin. Selang beberapa lama, saya kontak kembali. Eehh... masih dicuekin. Ya sudahlah, tidak mau bergabung kali.... pikir saya dalam hati. ‗Niat baik‘ saya yakin akan selalu ada pertolongan. Di lain kesempatan pada suatu acara, ―ndilalah‖.... apa yaa bahasa Indonesianya..... ‖tak sengaja‖ kali yaa..., saya bertemu dengan teman tersebut. Saya jabat tangannya, saya peluk, cipika-cipiki.... (tentu saja dia teman wanita ), saya tanya kabarnya..., saya ceritain perkumpulan kita..., saya sodorkan WA... Barangkali terus dibacanya. Setelah itu dia saya tinggalkan tapi masih ada di satu tempat. Kadang saya berpikir... koq seperti orang gak ada kerjaan yaa... saya ini. Kemana-mana nenteng WA seperti pedagang asongan, itu.... yang jualan surat karbar ataupun tabloid (gak nyadar... saya ini... kan memang gak ada kerjaan, wong tidak bekerja...he..he.. ). WA yang tadi saya sodorkan, saya minta kembali dan saya tawarkan yang bagusnya. Teman tadi akhirnya mau saya beri yang bagusnya karena yang saya bawa telah ―kumal‖ saking seringnya berpindah tangan. Oleh Kalih dikirimlah WA via email. Selang beberapa waktu, teman tadi mengabari kalau WA telah diterima dan jika ada edisi selanjutnya minta dikirimi lagi. Akhirnya.... TAK AKAN ADA PERJUANGAN YANG SIA-SIA. Mungkin ada temans yang berpendapat, apa yang saya lakukan ini terlalu berlebihan..., tapi memang itulah kenyataannya
( maaf yaa teman yang merasa hal di atas adalah cerita dirinya, saya tak bermaksud jelek... ini barangkali ada hikmah yang bisa diambil oleh kita semua, bahwa perjuangan itu tak akan sia-sia...). Cerita yang berbeda juga saya alami ketika mengontak mereka untuk pertamakali. Begitu mengetahui no hp nya, saya SMS tetapi identitas tidak saya berikan... tetapi dengan ‗clue‘ yang saya berikan, harapan saya dia bisa menebak siapa saya karena waktu kuliah dulu sering satu kelompok dalam menyelesaikan tugas kuliah. Ternyata harapan saya meleset. Dia tidak bisa menebaknya dan akhirnya berlalu begitu saja. Selang beberapa waktu saya SMS lagi, eh.... tak ada jawab. Saya telepon juga tak diangkat. Tidak putus asa saya telepon lagi setelah selang beberapa hari. Akhirnya tersambung juga dan dengan penuh semangat teman kita tadi berbicara di telepon. Akhirnya kami mengucapkan SELAMAT BERGABUNG dengan keluarga besar ALFAPET, semoga silaturahminya nyambung terus, kita bisa bekerjasama, saling bantu saling dukung, berjalan bersama beriringan.....aduh, indahnya kebersamaan... ( Rn )
Pag e 4
E d is i 1 1
Integritas, Alfapet, dan Secangkir Kopi Susu Oleh: M. Jihad Fisabilillah Enam puluh empat tahun negeri ini merdeka, tak membuatnya piawai memelihara integritas. Keniscayaan yang utopis. Integrito la dolce vita. Di tengah kelezatan pizza dan perburuan scudetto Seri-A, ucapan demikian bisa jadi keluar dari bibir orang Italia. Artinya, integritas adalah hidup yang indah. Integritas memang indah. Jauh lebih mempesona ketimbang Italia la dolce vita, pameo yang meski narsistis, namun sebenarnya lebih kerap terdengar di sana. Keindahan integritas meninggalk an romantisme Venezia yang terkenal akan kota airnya, melewati hingar-bingar festival lagu rakyat dan pesta kembang api, Almond Blossom Festival yang dihelat di Agrigento, dan bahkan lenggak-lenggok model kelas dunia ala Milano. Jika integritas sudah ditanamkan, tumbuh, dan berkembang, maka nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti kejujuran, kesederhanaan, komitmen, tanggung jawab, dan sebagainya, akan mewarnai setiap sendi kehidupan. Nilai-nilai itu pada akhirnya akan menjadi ruh dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Korupsi tak lagi menggeliat, kesederhanaan tak lagi sekadar make up, dan kehidupan berbangsa dan bernegara tidak lagi carut-marut. Betapa indahnya... Saya mungkin melamun terlalu jauh mengenai integritas. Saya mungkin terlampau lemah dan tak mampu melawan pusaran ketakutan akan polah para wakil rakyat, elit politik, dan banyak pemimpin di negeri ini. Saya mungkin takut, karena banyak di antara mereka yang tidak takuttakut lagi menenggelamkan secuil integritas yang mereka punyai di dalam lautan ambisi dan keserakahan. Namun ya itulah. Bagaimana pun saya memang harus sadar, apalah saya ini, yang bukan siapa-siapa. Saya hanya ingin membawa kita semua ke alam angan-angan — bahkan mungkin utopia -- bahwa integritas, yang konsepsinya telah disebut
filsuf Yunani kuno, Plato, dalam The Republic, sekitar 25 abad silam, memang benar adalah tiang utama dalam kehidupan bernegara. Rasanya, semua elemen bangsa harus memiliki integritas tinggi. Bukan hanya penyelenggara negara, namun juga pihak swasta dan masyarakat pada umumnya. Anda dan saya, kita semua. Tanpa integritas, kita menipu diri sendiri dan orang lain, serta meremehkan setiap usaha keras yang dilakukan. Mengapa saya menekankan hal ini? Lantaran saya punya cerita pahit tentang integritas. Begini. B eb er ap a t ahu n l al u s aya mewawancarai seorang pucuk pimpinan lembaga tinggi negara ini, setingkat presiden. Ditemani secangkir kopi susu, saya bertanya banyak hal kepadanya, termasuk mengenai integritas itu sendiri. Panjang lebar sang pejabat berbicara. Di dalam ruang kerjanya yang sangat nyaman itu dia mengatakan, integritas dan kompetensi adalah pilar utama dalam lembaga dan bahkan negara. Sampai akhirnya, saya mengajukan pertanyan kunci, ―Jika harus memilih, mana yang terpenting, integritas atau kompetensi? Mengapa?‖ Sang pejabat terdiam sesaat, membiarkan saya menatap sekejap secangkir kopi susu yang belum juga saya reguk kenikmatannya kala itu, baru kemudian dia menjawab mantap, ―Integritas!‖ Mengapa? Meminjam adagium, ―Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya,‖ sang pejabat berkata, ―Karena di balik integritas ada trust, kredibilitas, dan karakter.‖ Lalu dia pun menguraikan, bahwa miskinnya integritas, telah membuat bangsa ini terjebak ke dalam kepura-puraan. ―Kita berpura-pura hidup berdemokrasi, meski sejatinya nafas kita masih otoritarian. Kita juga kerap mengatakan bahwa negara ini adalah negara yang gemah ripah loh jinawi, padahal nyata-nyata kita masih miskin.“ Kita, lanjutnya, sebenarnya ingin menipu diri sendiri. ―Seperti burung unta yang menyusupkan kepalanya saat melihat bahaya. Dia pura-pura tidak melihat, padahal bahaya itu telah berada di depan mata,‖ begitu katanya. Hampir tiga tahun silam saya mewawancarai pejabat tersebut. Saya masih terngiang betul ucapan-ucapannya. Bukan semata-mata lantaran apa yang dikatakan memang teramat
TANPA MEREKA, KITA TAK MUNGKIN SEHANGAT INI....
mengena, namun karena beberapa waktu setelah dia bercerita banyak tentang integritas kepada saya, sang pejabat justru ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan diseret ke Pengadilan Tipikor! Sungguh, saya kecewa. Bukan lantaran secangkir kopi susu yang dulu tidak sempat saya habiskan, namun karena integritas yang arti sesungguhnya adalah bersatunya ucapan dan perbuatan, ternyata memang sulit diimplementasikan. Idealisme akan terwujudnya integritas memang merupakan keniscayaan, namun keserakahan dan keangkaramurkaan, justru menjadi pilihan populis saat ini. Menyedihkan. Lantas, bagaimana dengan kita? Menukik pada komunitas ini, rasanya insan Alfapet juga harus mawas diri. Kita harus mafhum, kondisi saat ini sewaktu-waktu bisa menyeret kita ke dalam pusaran deras unintegrity. Tak peduli siapapun kita, PNS, karyawan swasta, maupun ibu rumah tangga. Semua bisa terseret. Yang PNS bisa memanfaatkan posisinya untuk memark up angka-angka dan perilaku abuse of power lainnya, yang swasta bisa terjebak ke dalam kolusi demi meloloskan tendertender, dan yang ibu rumah tangga bisa menyuburkan praktik-praktik koruptif dalam keseharian. Saatnya jujur kita menjawab, bagaimana sikap kita tatkala mengurus KTP, SIM, dan sebagainya? Juga, apa yang kita lakukan ketika di tengah jalan tiba-tiba ditilang polisi lantaran melanggar aturan? Apakah kita mengikuti prosedur yang ada meski terkadang mempersulit diri sendiri, ataukah kita terjebak ke dalam perilaku tadi? Sungguh, kita ditantang untuk melawan semua itu. So? Mudah-mudahan kita mampu menanamkan nilai nilai-nilai yang terkandung di dalam integritas ke dalam kehidupan kita. Dengan begitu, integritas tak hanya menjadi lipstik semata, namun juga ruh dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pada akhirnya, kita pun akan berkata, integritas adalah matahariku, matahari Anda, matahari bagi kita semua. Integrito, sole mio... (/*mjf)
atas dukungannya. Mereka ini antara lain: Mas Gatmir (suami Kristy), Dibalik kehadiran media dihadapan temans semua, ada Mas Duddy (suami Mara), beberapa orang yang berperan sangat penting. Namun kehadirannya seolah luput dari penerbitan WA, bahkan sejak Mas Ganif (suami Nana), nomor-nomor perdana. Siapakah mereka? Mas Hely (suami Runi), Kita patut memberi penghargaan dan apresiasi yang tinggi atas Dik Nunung (nyonya Agung), kesabaran dan ketabahannya mendampingi sosok-sosok Mba Rini (istri Kalih), pengurus, mengantar pasangannya ke luar kota, bahkan Dik Tuti (istri Suhe) bercucuran keringat memetik buah untuk dikirim kepada sahabat-sahabat pasangannya. Kadang seharian mereka ini dan beberapa pasangan luar biasa lainnya. Tanpa mereka, menunggu, kadang kita lupa untuk sekedar menghidangkan kita tidak akan seakrab sekarang ini. Sungguh, persaudaraan minuman karena saking seriusnya kita bercanda... Tidak ada ini sangat kita rasakan. sedikitpun rona ketidaksabaran, apalagi cemburu. Luar biasa, hanya itu yang dapat kita ungkapkan seraya berterima kasih
W ar t a A l Fap et
Pag e 5
SEPUTAR KAMPUS
FAPET KU SAYANG Berita apalagi yaa... tentang kampus kita, bingung sendiri... Bagaimana jika berita tentang Kampus Fapet yang saya dengar dari Bpk. Dekan kita, Luki Abdullah, ketika saya bersama-sama dengan rombongan Hanter berkunjung ke sana. Yah... inilah salah satu tu-gas berat dari Pimred yang diberikan kepada saya (Pimred support saya untuk masuk dalam kepengurusan Hanter, agar ada wakil kita yang duduk di sana ). Tahukah temans jika kita sekarang tidak ada lagi KKN seperti waktu kita kuliah dahulu ? Ternyata KKN ditiadakan sejak terjadinya krisis moneter di negara kita beberapa waktu yang lalu. Mahasiswa enggan untuk tinggal terlalu lama di desa (??) juga barangkali masalah pembiayaan. Fapet yang mempunyai visi kompeten, sejahtera, bermartabat, diharapkan bisa menghasilkan SDM berdaya saing tinggi dalam penguasaan IPTEK dalam kewirausahaan peternakan. Kini dengan tenaga pengajar dan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai, visi tersebut bisa dicapai. Misalnya ranch Jonggol, yang kita semua telah ketahui, sangat menunjang untuk mewujudkan hal ini. Tanah seluas 169 ha tersebut sebagian dibisniskan dengan pihak luar kampus dan sebagian lagi untuk urusan akademis. Bagian yang untuk bisnis inilah yang kemudian ditangkap oleh Hanter untuk dilakukan kerjasama,
meskipun masih dalam tahap penjajakan. Sedangkan yang untuk akademik, dipakai untuk riset dalam skala nasional. Jangan anggap remeh Fapet sekarang... yang dulu dianggap tempat ―buangan‖, kini tidak lagi karena mahasiswa yang masuk Fapet adalah mereka yang benarbenar menginginkannya, sehingga mahasiswa diambil dari yang mencantumkan Fapet sebagai pilihan pertama atau kedua saja. Mahasiswa yang masuk Fapet juga dibatasi. Dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang masuk Fapet, 20% diambil langsung dari putra daerah, yang membiayai Pemda setempat untuk kemudian jika telah lulus, mereka kembali untuk membangun daerahnya. Untuk urusan ini Bapak Dekan turun langsung ke daerahdaerah memilih calon mahasiswa yang potensial. Hal yang unik menurut kacamata saya adalah bahwa antara Dekan dan Wakil Dekan (Bpk. Yamin), terjadi kerjasama yang harmonis dan kompak di antara beliau berdua. Dekan lebih kepada urusan keluar kampus, misalnya mengadakan negosiasi dengan pihak luar kampus dalam kaitannya dengan dana, karena Fapet harus membiayai dirinya sendiri. Sedangkan Wakil Dekan, lebih kepada urusan ―dalam negeri‖. Ada hal yang sangat memprihatinkan bahwa 30% dari jumlah mahasiswa Fapet mengalami kekurangan dana untuk menyelesaikan
kuliahnya. Meskipun bea siswa juga ada untuk para mahasiswa, baik dari perusahaan maupun alumni (angkatan 14 -15). Besarnya beasiswa dari perusahaan adalah Rp 8 juta, sedangkan yang dari alumni Rp 9 juta per semester, yang Duet LA & MY, siap menyongsong era baru telah berjalan 2 wilayah Jabar. Event besar semester. Beasiswa yang ada tersebut di antaranya berisi masih kurang mencukupi. seminar, pameran juga Hal yang sangat menarik dari berbagai lomba, yang kampus kita adalah adanya bertempat di Kampus Fapet Program Student Working, kita tercinta. Sedangkan pada meskipun masih wacana, tapi tanggal 28 & 29 Oktober 2009, hal ini perlu kita dukung di Fapet juga ada event besar bersama untuk lainnya yaitu Seminar mewujudkannya. Program ini International Industry, dimana diperuntukkan bagi mahasiswa seminar tersebut membahas semester akhir dan yang masih tentang transfer teknologi dari ada perkuliahan. Mahasiswa Perguruan Tinggi/Universitas yang masih ada kuliah, kepada pihak industry. pelaksanaannya ketika libur Dari pertemuan tersebut kuliah. Program ini terlontar suatu keinginan Bpk. memungkinkan alumni yang Dekan, yaitu ada Production bukan dosen bisa memberikan House yang mau mengangkat pengajaran kepada mahasiswa Jonggol kepada publik/ sebagai dosen luar biasa. khalayak, supaya lebih dikenal Informasi penting lainnya masyarakat luas, sehingga adalah nanti pada tanggal 19diharapkan bisa terbentuk 21 Oktober 2009, Fapet kerjasama bisnis yang saling menjadi tuan rumah Pesta menguntungkan. (Rn) Patok (Pesta Peternakan) se-
PULANG KANDANG! Bogor Kuliner Temans, Bogor selain dikenal dengan nama kota hujan, saat ini dikenal dengan kota sejuta angkot. Apa artinya? Artinya kalau angkotnya ada sejuta, berarti penumpangnya berjuta-juta. Nah kalau penumpangnya berjuta-juta. Terus? Terus, banyak orang datang lagi ke Bogor mau bertemu orang yang berjuta-juta tadi. Jadi? Jadi, mereka perlu makan. Makannya bagaimana? Untuk memenuhi hajat para pengunjung dan warga Bogor tersebut, bertebaranlah para penjual makanan di sekitar Bogor. Ada yang memang turun temurun berjualan, misalnya Sop Buntut Ma Emun di Air Mancur Jl. Sudirman., Soto Pak Salam di Sukasari, Nasi Goreng Kambing/Pete di Bondongan, dsb., juga ada yang mendadak-dadak. Siapa tau orang-orang kepincut rasanya. Itu dicontohkan dengan Apple Pie berikut groupnya Coklat, Schootel & Macaroni serta Pasta, di Jl. Pangrango. Sepanjang jalan Pandu Indraprasta pun berjejer
Rumah Makan. Ada ayam geprek, Imah Hejo (Pasha Ungu), ada Manjabal, ada Pecel Madiun, Lagita dsb. Kalo mau seger-seger, asinan Gedong Dalem di tiap FO ada. Kalo yang nostalgia, Mie Ayam Taman Kencana masih menanti, Es Doto di Sukasari dan Es Doger. Atau mau Batagor Gunting dekat Bel Center. Mungkin temans yang jarang mengunjungi Bogor, perlu juga mencicipi makanan-makanan baru lainnya. Karena dulu semasa kuliah pakan kita terbatas, hanya untu Metabolisme Basal saja, terdiri dari nasi campur sayur toge + ikan kembung, itu juga kalo dapat wesel. Selebihnya mie instan. Kalo ada yang penelitian ayam, lumayan dapat kepala dan ceker sekantong. Nah, saatnya lah memanjakan perut temans dan putra-putrinya. Tapi ingat... Usia sudah > 40. Makan secukupnya saja, sisanya kirim-kirim ke redaksi. Jika perlu info kuliner, silakan hubungi Kalih di Bogor.
Pag e 6
E d is i 1 1
SANG MUTIARA HITAM
D 25.0034 Meskipun awalnya mengalami kesulitan kontak dengan beliau ini, tetapi entah angin mana yang pada akhirnya bisa menyambungkan keinginan kita untuk menampilkan profil beliau. Selintas dari luar jika kita lihat, beliau adalah orang yang keras... bahkan cenderung terlihat ‗dingin‘ tanpa ekspresi. Tetapi kenyataannya jika kita berbicara dengan beliau, orangnya seru.. ramai dan hangat, penuh canda yang membuat kita tertawa-tawa hingga lupa apa yang mau kita obrolkan dengan beliau. Hal ini tejadi saat saya berbicara via telepon dengan beliau untuk ―wawancara‖ (pinjam istilah Jack). Pertanyaan yang sudah dibibir tak jadi meluncur keluar... apalagi pertanyaan yang masih ada dipikiran.... lupa deh.. Mutiara kita yang punya hobi olah raga, main bilyar juga suka akan karaoke-an ini berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara. Dilahirkan di Muna, 12 Juni 1968 dan beristrikan Retno Wulandari (asal Samarinda) yang kelahiran tahun 1974. Mereka menikah tanggal 29 Desember 2007, dan masuk dalam daftar tunggu hadirnya momongan buah cinta mereka berdua (istri sedang hamil 4 bulan, yang merupakan calon anak yang pertama). Ada kisah tersendiri dalam berjuang mendapatkan jodohnya. Mimpi yang hadir saat dalam lelap tidurnya, yang dikira merupakan jawaban nyata yang selama ini dicarinya, ternyata bukan merupakan jawab nyata. Dalam mimpi beliau bertemu gadis berjilbab... maka dikiranya itulah jodohnya.... seorang gadis yang berjilbab. Ternyata jilbab disitu adalah arti kiasan, yaitu tabir yang masih tertutup, artinya jodohnya belum ketemu. Tak kenal menyerah dalam mengejar keinginan adalah suatu hal yang melekat pada diri beliau ini. Begitu juga dengan jodoh. Maka begitu hati merasa ‗sreg‘ dengan seorang dara impian, dikejarnya hingga tertangkap. Wulan, panggilan dara tersebut, waktu itu adalah mahasiswa S2 Fak Kehutanan IPB. Kini teman kita Sang Mutiara Hitam, sedang dalam pendidikan di UNPAK mengambil S2 bidang Hukum, yang baru sampai pada semester II. Semoga saja kuliahnya kali ini cepat selesai, karena kan bidang yang diambilnya adalah pilihan sendiri.... jadi harus bersemangat menyelesaikannya. Meskipun waktu kuliahnya longgar (Jum‘at dan Sabtu),bukan berarti terus nyantai lho yaa...
Perjalanan kuliahnya yang panjang dan melelahkan ditempuhnya selama 7 tahun. Bagaimana tidak, masuk pada tahun 1988 dan lulus sarjana tahun 1995. Wisuda dia ikuti tahun 1997 dan ijazah sarjana baru diambilnya tahun 2008. Pernah terancam DO karena 2 kali pernah tidak naik tingkat, yaitu tingkat II dan tingkat III. SPP pun beliau tak membayar seperti mahasiswa kebanyakan lainnya. Hanya sekali beliau membayar sebesar Rp 150 ribu ketika masuk dan 6 tahun kemudian beliau baru bayar SPP lagi sebesar Rp 300 ribu, itu pun untuk petugas administrasi Rp 50 ribu. Bagaimana caranya melihat nilai di transkrip ?? Tak kurang akal... beliau bertanya pada petugas administrasi, untuk melihat mata kuliah apa yang harus diulangnya. Kejadian yang langka tetapi tak perlu untuk dilestarikan. Pasti temans sutuju akan hal ini. Salah seorang teman kita ketika saya minta memberi komentar tentang beliau ini... malah balik bertanya kepada saya, ―Memang lulus ya dia? Selesai...kuliahnya?‖. Ha..ha..ha... ternyata beliau tidak dipercaya teman sendiri jika telah menyelesaikan kuliahnya, wah... kasihan buaaangeett. Teman yang lain pun, Jack, turut memberi komentar tentang beliau ini. ―Menurutku, dia punya karakter, bertanggung jawab, solider, punya prinsip tegas dan berani. Perjalanan hidup membentuk pribadi yang kuat. Penampilan luar memang sangar dan galak. Makanya semasa kuliah gak pernah pacaran― (Iya...kata beliau juga ada seorang gadis incaran yang meleset setelah ditunggunya selama 1 tahun. Apa kata gadis itu...‖Abang jadi kakak saya aja deh yaa..‖ Aduh...duh..., nelangsa banget.. Setelah sekian lama kutunggu... seperti syair sebuah lagu....). Bukan hal yang mudah pula ketika beliau mau mengadakan penelitian. Apa lacur ?? Ternyata tidak ada dosen yang mau membimbing beliau dalan penelitiannya. Sepertinya semua dosen sudah ‗eneg‘ dengan beliau ini....he..he.. Waktu yang terus mengejar...dosen yang tak perduli sama dia...membuat teman kita ini kebingungan. Akhirnya datang juga pertolongan. Beliau ditawari oleh Bpk. Tantan untuk meneliti dengan materi domba. Penelitian tersebut adalah sebuah proyeknya Bpk. Tantan sehingga teman kita tidak perlu mengeluarkan biaya penelitian.
Setelah lulus tahun 1995, beliau tak pernah melamar pekerjaan. ― Bagaimana mau melamar pekerjaan, nilai saya kan dua koma sembilan...‖. Saya bilang ―Lho kan bagus, lebih dari cukup―. Eh, tertawa teman kita ini... ‖Dua koma sembilan belas Mbak..!!‖ Saya tertawa hingga lupa pertanyaan yang mau saya ajukan kepadanya. Berbicara dengan beliau ini kita tak akan bosan dan jenuh karena beliau orangnya ternyata juga humoris. Beliau setelah lulus juga tidak pulang kampung tetapi menetap di Bogor. Gaji pertama yang beliau terima ketika pertama kali masuk dunia kerja adalah Rp 300 ribu. Hingga tahun 2002-2003, gaji yang diterimanya sekitar Rp 1.3 juta. ―Wah, mana cukup untuk hidup?‖ (Kenyataannya cukup kan? Lha, sampai sekarang kan masih hidup tho ?? He.. he..). Penggemar warna gelap (hitam, coklat tua) segelap warna kulitnya (bercanda lho...) tetapi yang penting hatinya tetap putih (apa ada yaa... hati berwarna putih..). Berbicara masalah hati... saya jadi teringat obrolan saya dengan salah seorang teman kita D 23... Ketika itu saya tanya ‖Memang bisa... hati berpindah, yang ada juga tetap diam di tempat― (Padahal saya tahu maksudnya... tapi biar sajalah.. ingin tahu jawabannya dia ). ―Maksudnya itu arti kiasan...‖, jawabnya. ―Tahu tidak, kenapa hati itu berbelah dan tidak utuh. Gambar hati juga perlambang cinta. Kamu tahu maknanya? tanya saya kemudian. Karena sang teman diam, maka akhirnya saya yang jawab... hati bentuknya berbelah karena hati sebagai perlambang cinta (universal), tidak mungkin berdiri sendiri. Pasti ada melibatkan yang lain. Cinta anak...ya melibatkan kita dengan anak, cinta teman... ya melibatkan teman kita tersebut , begitu seterusnya. Bahkan cinta terhadap diri sendiri pun melibatkan hal lain. Arti yang lebih luas adalah karena kita sebagai manusia punya banyak cinta. Sang Mutiara Hitam ini pun punya sifat spontanitas. Dalam memilih pakaian misalnya, sang istri belum mendapat satu pun, tetapi beliau sudah dapat beberapa potong pakaian. Beliau melihat... menyukainya... langsung membelinya, tanpa
Inilah Tokoh Kita edisi ini. LM memilih milih lagi yang akan memerlukan waktu lama. Begitulah salah satu sifat penikmat makanan seafood ini. Untuk urusan makanan favoritnya, Muara Karang adalah tempat favoritnya, dimana di sana kita bisa membeli ikan segar langsung dari nelayan atau penjual ikan segar untuk kemudian dibawa ke salah satu restoran yang ada di situ untuk dimasak sesuai selera kita....hhmmm....nyammiiii. Boleh juga tuh kita coba..siapa mau ??? Apa sih dulu jurusan yang diambilnya waktu kuliah di FAPET? Biar nanti beliau sendiri yang jawab saat kita semua ketemu di acara reuni nanti. Sebetulnya dulu waktu kuliah beliau tidak berkeinginan masuk FAPET, tetapi Perikanan atau Sosek. Hal inilah yang menjadikan beliau bermalas-malas mempelajari bidang peternakan sehingga harus kuliah super lama dan hampir DO. Perjuangan hidup yang dari bawah akan berbuah sangat manis ketika kita pandai bersyukur dengan apa yang kita dapat dari Allah swt. Istilahnya makan hanya pakai sambel... alhamdulillah, makan pakai kerupuk aja... alhamdulillah.. berapa pun rejeki yang diberiNya selalu kita syukuri. Itulah yang terjadi pada teman kita ini. Kerja keras pantang menyerah. Beliau ‗membalikkan‘ sebuah pepatah ― Berani karena benar, takut karena salah‖ menjadi ―Berani karena benar, salah tetap berani‖. Artinya jangan karena kita berbuat salah terus menjadi takut tanpa berbuat apaapa. Tetapi karena kesalahan itu kita harus berani mengakui dan belajar untuk memperbaiki. Beliau juga punya prinsip..... Bergaul dengan siapa saja !! Jika kita mempermudah jalan orang, maka jalan kita juga akan dipermudah ( begitu kan Dik ?? takut salah kutip ). Pria dari delapan bersaudara ini (beliau
W ar t a A l Fap et
Pag e 7
anak no 5), mempunyai motto dalam hidup...Hidup ini sudah susah, jangan dibuat susah. Hidup itu gampang, jangan dibuat gampang. Artinya dalam hidup ini kita mengalir saja... tidak usah ‗ngoyo‘ (bahasa Indonesianya apa yaa ...), tetapi juga jangan terus santai... kita harus tetap berusaha (begitukan Adikku ?? ). Menurutnya rejeki ada 2, yaitu rejeki yang sifatnya baik dan yang sifatnya buruk. Rejeki yang sifatnya baik misalnya adalah menerima kenaikan gaji, mendapat hadiah mobil dlsb. yang itu semua membuat kita senang dan bergembira menerimanya. Rejeki yang sifatnya buruk misalnya adalah kita sakit, kehilangan mobil dlsb. yang itu semua biasanya kita menyebutnya dengan musibah. Tetapi bagi teman kita ini
musibah itu juga rejeki. Pengalaman hidup yang keras membuatnya lebih bijak dalam menyikapi dan menjalani hidup ini. Beliau yang tadinya bukan apa-apa dan bukan siapasiapa... tetapi kini kita bisa melihatnya hidup sukses tentunya dengan perjuangan yang teramat berat. Dari kisah perjalanan di dunia kerja, kita bisa lihat dari yang pekerja bergaji Rp 300 ribu terus meningkat... hingga pernah bekerja di bidang konsultan pada tahun 1995-1997, di PT LUNINA LAMU PERSADA, SAMPITKALIMANTAN, tahun 1997-2001 bekerja di PUSAT STUDI PENGEMBANGAN IPB, sempat nganggur pula teman kita ini di tahun 2002. Di tahun itu juga beliau diterima bekerja sebagai staf di PT HAMAS AEBA MANAGEMENT. Hebatnya... di
tahun 2006, beliau menjadi pemilik dari perusahaan tersebut hingga sekarang. Beliau duduk sebagai pimpinan tertinggi sedangkan istri sebagai Kepala Kantor.
duduk dipinggir jalan sambil menghisap rokok. Sementara orang ribut membicarakannya.... gak tahunya yang dicari lagi nyantai di pinggir jalan sambil memperhatikan orang–orang yang melihat kecelakaan tersebut, barangkali juga mencari pengemudinya atau penumpang yang ada di dalamnya... hidupkah... atau matikah...
Ada kejadian yang beliau alami di tahun 2006 yang membuat saya terkesima mendengar ceritanya. Bagaimana tidak... menurut saya teman kita ini punya nyawa ‗double‘. Tatkala beliau meluncur di jalan tol dengan kendaraannya... terjadi kecelakaan yang menimpanya. Beliau bersama mobilnya ditindih truk tronton. Mobil gepeng tak berbentuk. Tetapi Allah Maha Kuasa... Maha Berkehendak... ‘tangan‘ Allah menyelamatkannya dari kecelakaan maut tersebut. Beliau bisa keluar sendiri dari mobilnya yang seperti rempeyek dalam keadaan hidup... lalu
Dari awal sengaja saya tidak membuka jati diri teman kita yang satu ini. Tetapi saya yakin, temans ada yang bisa menebaknya.... siapa sebenarnya Sang Mutiara Hitam tersebut. Jika ada yang belum tahu siapa beliau.... cari tahu yaa...karena ini adalah bagian kuis yang ada di acara reuni kita nanti. Siapa tahu temans yang jadi pemenangnya. ( Rn )
L A P O R A N R A PAT : R E M BU K R E U N I Pertemuan I, dilaksanakan hari Minggu, 12 April 2009 berrtempat di kediaman Mustafidah ( Depok ). Temans yang hadir yaitu : Agung, Kristy, Nadya, Koko, Etty Amar, Novrandy, Ade Sintawati, Runi dan Ida sbg tuan rumah.
Undangan kepada alumni beserta keluarga, ditargetkan sekitar 50 alumni beserta keluarga
pemasukan dari donatur.
Undangan juga ditujukan kepada beberapa dosen dan simpatisan. Total yang hadir diperkirakan 170 orang.
TEMAN ADALAH INSPIRASI UNTUK KITA
Pada pertemuan I, berhasil dibentuk susunan kepanitiaan, penentuan tema reuni kita, sekaligus penentuan tempat reuni berlangsung dan waktu pelaksanaan reuni disamping juga membuat anggaran pembiayaan reuni serta membuat susunan acara dan tata laksana dari reuni itu sendiri.
Waktu & Tempat Pelaksanaan Reuni
Pertemuan II, dilaksanakan hari Minggu, 4 Mei 2009 bertempat di Bel Center ( Kalih ) di Bogor. Pertemuan kedua lebih ditekankan kepada pematangan pada pertemuan I. Temans yang hadir yaitu : Aflimar, Novrandy, Edy Harto, Syarifullah, La Musa, Jekiyandar, Kristy, Agung, Suherman, Etty Amar, Amalia ( Imas ), Nadya, Mustafidah, Runi serta tuan rumah Kalih.
Tempat
Kampus Gunung Gede
Waktu
Minggu, 12 Juli 2009, pukul : 10.00 WIB
Acara Acara dibagi menjadi dua yaitu untuk alumni dan untuk anak2. Acara untuk alumni dilaksanakan dalam ruangan dan anak2 ada acara tersendiri yang akan dipandu dari tim Kalih. Dalam reuni nanti diadakan pemutaran film yang dibuat dari foto2 waktu kuliah hingga sekarang, disamping acara yang lainnya yang tak kalah menariknya. Tata Laksana Reuni
Susunan Panitia
Alumni yang hadir mengisi buku tamu, diberi blanko isian biodata, blanko isian teman yang paling diinginkan untuk ditampilkan saat reuni, dimana semua yang hadir boleh bertanya apa saja kepada mereka ini ( diambil sekitar 3-5 orang ), diambil fotonya oleh petugas dokumentasi, dan diberi nomor untuk door prize serta souvenir.
Bp Luki Abdullah Bp Agung Priantho
Ketua
Bp Aflimar
Wakil Ketua
Bp Novrandy
Bendahara
Ibu Nadya Nafies
Sekretaris
Ibu Linianingsih
Sumbangan Yang Sudah Masuk Sewa Gedung beserta perlengkapannya (La Musa dan Syarifullah ) Minuman air mineral 10 dus (Novrandy dan Kristy ) Buah 20 kg (Agung ) Susu kemasan 100 buah (Edy Harto ) Kantong sampah, tissu, bingkisan anak-anak (Nadya) Door prize (Runi, Kristy, Novrandy, Syarifullah, Mustafidah) Dana Masuk dari Donatur La Musa Rp 500.000,Edy Harto Rp 250.000,-
Hasil akhir dari rembuk reuni adalah sbb : Penasehat
Tema Reuni
Pendaftaran Seksi Acara
Ibu Kristy, Ibu Runi K Usodo
Pendaftaran ditunggu hg tgl 30 Juni.
Seksi Konsumsi Mustafidah
Ibu Etty Amar, Ibu Mara, Ibu
Pendaftaran kepada :
Rencana Anggaran Pembiayaan Reuni Konsumsi : Nasi boks + Snack: Rp 20.000 x 170 = Rp 3.400.000,Batagor Rp 600.000,Es doger Rp 300.000,Bingkisan anak-anak Rp 5000 x 375.000,-
75 = Rp
Souvenir alumni & undangan Rp 5000 x 70 = Rp 350.000,Souvenir anak-anak Rp 5000 x 75 = Rp 375.000,-
Seksi Perlengkapan Bp La Musa, Bp Syarifullah, Bp Edy Harto, Bp Koko, Bp Jekiyandar
Ibu Nadya (0818.134.625 ), Ibu Linianingsih (0856.3524.207, 0878.5216.7712 ), Ibu Runi (0815.8115.024, 0819.0460.6262 )
Seksi Dokumentasi Herra
Bp Kalih, Bp Suherman, Bp Biaya Pendaftaran : Rp 150.000/keluarga alumni
Seksi Dana Ibu Amalia, Ibu Runi
Bp Aflimar, Bp Novrandy,
Dokumentasi Rp 300.000,-
Sumber Dana
INFO PENTING !!
Donatur dan iuran peserta. Biaya pendaftaran kemungkinan masih bisa berubah kurang dari yang telah ditetapkan, tergantung dana yang masuk dari para donatur. Perhitungan untuk biaya pendaftaran ( Rp 150.000 ) dihitung tanpa
Donasi & iuran untuk reuni diberikan mulai dari sekarang kepada bendahara sdr Nadya Nafies melalui transfer ke BCA KCP DEPOK NO REK 4219091327. Jangan lupa memberikan kabar kepada Nadya jika telah menstransfer dana disertai keterangan yang jelas untuk donasi atau iuran.
Seksi Penerima Tamu Ibu Ade Sintawati, Ibu Yuvie MC Undangan
Bp Hendry, Ibu Yetiliza
Permainan anak-anak Rp 300.000,Tenda Rp 500.000,Dekorasi Rp 500.000,Total Rp 7.500.000,-
Pag e 8
E d is i 1 1
JENDELA HATI KATA-KATA MAS DJOKO PUDAR Dihati...nuansa biru yang memenuhi kalbu... Tersapu perlahan oleh genangan air mata Mimpi yang menemani tidur pun tlah pergi Angan jua harapan tlah lebur tiada bentuk Menyisakan serpihan tajam yang melukai
Orang biasa, menganggap target sebagai beban, tetapi orang hebat seperti Anda, menganggap beban sebagai target yang menantang untuk dilampaui. Hari kerja untuk pemalas adalah besok. Hari liburnya adalah hari ini. Untuk pribadi hebat seperti Anda, hari kerja adalah sekarang dan liburnya adalah besok.
Raisa 23 MUSNAH
Orang sukses berfokus pada keuntungan untuk melakukan yang harus dilakukan dan kerugian jika tidak melakukannya. Orang gagal berfokus pada resiko, ketakutan dan kerugiannya.
Mata yang berbinar telah redup Bunga yang memenuhi hati tlah layu Bibir tak lagi meluncurkan kata manis Tawanya bukan candanya lagi..... Tapi wujud amarah yang terpendam
Dibalik kesulitan ada kemudahan. Orang biasa hanya mampu melihat pada kesulitannya. Juara sejati mampu melihat sampai dengan kemudahannya. Optimis, jadilah juara sejati. Sang juara sejati menaruh cita-citanya setinggi bulan, karena bila gagal pun, sang juara sejati akan jatuh diantara bintangbintang.
TAK PERDULI Air itu terus mengalir dengan tenangnya........ Tak perduli telah menghancurkan sekeping hati Menghantam batu karang yang kokoh berdiri.... Menghanyutkan angannya untuk tetap tegar disana
Apabila orang tidak bisa memimpin dirinya sendiri, maka tak dapat pulalah ia memimpin orang lain, bila tak dapat mengalahkan dirinya sendiri, maka sulitlah menjadi juara.
Bikin sendiri ternyata mudah, tidak harus menggunakan mesin pembuat es krim (Eismaschine) Bahan Dasar 475 ml Sahne (cream/kepala susu)
100 ml gula (lebih bagus lagi kalau feiner Zucker / gula halus)
Terserah anda (apokat, coklat, strawberry, pisang, dll). Contoh: 1 buah alpukat Alat Blender, Freezer, Panci kecil, Wadah es krim, Kompor
Apokat diblender, kemudian ditaruh ke dalam panci. Masukkan Sahne dan susu/santan. Seluruhnya dipanaskan pelan-pelan sambil terus diaduk. Jika sudah panas (gelembung udara mulai naik), panci diturunkan. Telur (kuning+putihnya), gula, dan vanili diblender (dikocok). Lalu dituangkan ke dalam panci berisi adonan 1.
4 butir telur
Rasa
Adonan 1
Adonan 2
125 ml susu cair (atau bisa juga santan kelapa)
1 sendok teh vanilli
Raisa 23
Semuanya kemudian dipanaskan lagi, sambil diaduk terus hingga mengental. Setelah kental, dituangkan ke dalam wadah es krim (rantang atau sejenisnya) ditaruh ke dalam kulkas selama 3-4 jam. Setelah itu dipindahkan ke dalam freezer, setiap 1 jam diaduk, supaya tidak terjadi pengkristalan es. Setelah 3-4 kali pengadukan (± 3-4 jam) menurut pengalaman tidak perlu lagi diaduk. Jika es krim yang jadi terlalu keras/liat, sebaiknya 10 menit dikeluarkan sebelum disantap. Selamat Mencoba Kiiman Erwin vJ
Cara Pembuatan
BERITA BAHAGIA Telah lahir dengan selamat anak ke-3, putri dari Ade FH dengan operasi caesar pada tanggal 1 April 2009. Bayi cantik tersebut lahir dengan BB 2,9 kg dan panjang 47 cm, dinamai Dinda Aprillia Putri. (Selamat berbahagia dengan kelahiran putrinya, semoga menjadi anak yang solehah dan berbakti pada kedua orang tua, amin. Red) BERITA DUKA CITA Telah meninggal dunia ayahanda dari Tuti ( Istri Suhe ) pada hari Jum‘at, 3 April 2009 pukul 03.30 WIB. Jenazah dimakamkan di Purworejo. ( Semoga arwahnya diterima disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan juga keikhlasan dalam menghadapinya, amin. Red )
N e ws le t te r T it l e
Pag e 9
Laporan Posisi Keuangan Dana Sosial dan Kas: Akhirnya Nana Bicara…... TANGGAL
KETERANGAN
MASUK
KELUAR
SALDO
SALDO AWAL 09 Mei '08
-
Terima dr Agung
100.000
100.000
Terima dr Runi
100.000
200.000
Terima dr Nadya
100.000
300.000
Terima dr Mustafidah
100.000
13 Mei '08
Transfer utk Endang SK
06 Juli '08
Terima dr Rosa
10 Juli '08
400.000 400.000
25.000
25.000
Terima dr Idda P
20.000
45.000
Terima dr Agung
100.000
145.000
Terima dr Runi
TANGGAL
100.000
KETERANGAN
MASUK
245.000
KELUAR
Saldo awal
SALDO 6.557.100
25-Mar-09
Terima dr Novrandy
200.000
10-Apr-09
Terima dr Nadya
100.000
13-Apr-09
Transfer utk biaya buletin ed.10
02-May-09
Terima dr Rini Yuliani
200.000
6.597.100
03-May-09
Terima dr Agung Priantho
200.000
6.797.100
03-May-09
Terima dr Etty Amar
200.000
6.997.100
03-May-09
Terima dr Imas
150.000
7.147.100
03-May-09
Terima dr Aflimar
60.000
7.207.100
03-May-09
Terima dr Syarifullah
200.000
7.407.100
03-May-09
Terima dr La Musa
180.000
D AT A T E R B A R U
6.857.100 460.000
SALDO
6.397.100
7.587.100
YA N G T E R C A T AT
[email protected], 081804900916, 087820939607
[email protected] Rini Yuliani
[email protected] Idda P...................................
[email protected],
[email protected] [email protected] Nyoman
[email protected] [email protected] Erwin
[email protected],
[email protected]
Berita Selintas
6.757.100
Ela
[email protected] Iwan
[email protected] Rahmat Subur
[email protected] Chalied Hendry S.................+62812.1999.347 Julianto/Rahmawati 08161651468
[email protected] Mustafidah Yosephina Dewanti
[email protected] [email protected]
AGRINEX EXPO 2009
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 11-14 Maret 2009 yang bertempat di Jakarta Convention Center ( JCC ), SenayanJakarta, diselenggarakan Agrinex Expo 2009. Sebuah pameran agribisnis yang dikemas dengan beberapa acara seperti lomba, seminar & talk show. Agrinex kali ini adalah yang ketiga yang digelar atas kerjasama Deptan, IPB, HIPMI, Dekopin & Performax. Agrinex Expo merupakan ajang tahunan bagi berbagai sektor agribisnis guna mempromosikan potensinya kepada para mitra bisnis, pemerintah, media dan masyarakat luas. Penyelenggara Agrinex ‘09, Ibu Rifda Ammarina (Ketua Hanter IPB), menyatakan bahwa penyelenggaraan expo tahun ini dirasa berat akibat tekanan krisis.
Banyak juga yang bertanya, apa hubungannya Agrinex dengan Hanter ? Ketua penyelenggara adalah juga Ketua Hanter, beliau ingin Hanter itu sendiri bisa muncul ke permukaan dan dikenal orang. Jangan salah, banyak dari alumni Fapet sendiri tidak tahu dan tidak kenal...apa itu Hanter ? Dalam ajang yang sifatnya nasional ini, adalah
salah satu kesempatan kita memperkenalkan Hanter. Pada salah satu seminar yang diadakan, khusus mengangkat potensi peternakan di kawasan Indonesia Timur, dan disinilah kita dari Hanter ikut terjun mengurusinya. Dari sana juga kita bisa mengisi kas Hanter. ( Rn )
Pag e 1 0
E d is i 1 1
ADE SINTAWATI-D24.1580: Berkulit putih, badan tinggi besar, selalu berpenampilan segar, wajah imut... dan lesung pipitnya itu lho... menambah manis jika dia tersenyum. Teman kita ini aktif dalam pertemuan yang diadakan oleh ALFAPET. Meskipun tempat tinggalnya di Tangerang, tapi jika ada pertemuan di Bogor, Depok, teman kita ini menyempatkan hadir. Dengan mengendarai kendaraan sendiri yang no. mobilnya sama dengan Nrp nya yaitu 1580 (cinta banget Fapet kalee-red), dia dengan leluasa bisa bergerak. Ibu tiga putra tersebut adalah Ade Sintawati, angkatan 24. Menikah dengan B. Satya Prakasa, yang dikenalnya semasa kerja di Bank Umum Servitia, Surabaya, pada tanggal 17 April 1994. Pernikahan dilangsungkan di Jakarta, setelah sebelumnya sempat sakit hepatitis A yang menyebabkan Ade akhirnya keluar dari pekerjaannya di Bank Bira selepas kerja di Bank Umum Servitia. Ade boleh dibilang tidak lama berada di dunia kerja kantoran. Setelah lulus sarjana tahun 1991, Ade bekerja di Surabaya hingga tahun 1993, untuk kemudian pindah kerja di Bank Bira yang dilakoninya hanya sekitar 3 bulan sebelum akhirnya menikah. Setelah menikah Ade menjadi ibu rumah tangga, yang mengurus segala urusan rumah tangga sendiri. Dari mengantar jemput anak sekolah, memasak dll. semuanya dikerjakan sendiri (he... he... akhirnya Runi punya teman senasib.. tetapi tidak sepenanggungan ).
MAMI IMUT LESUNG PIPIT
hatinya yang dikatakannya juga baik-baik saja... tak ada masalah, membuatnya banyak bersyukur. Si sulung Muhammad Rizky (14 th, kls VIII ) punya hobi main band bersama teman sekolahnya dan artinya si sulung sudah punya dunia sendiri. Yang kedua adalah Safira Nur F. (11 th, kls V) dan yang ketiga adalah Azzura Riskia (7 th, kls I). Pada ketiga buah hatinya Ade punya harapan bahwa mereka nantinya tidak akan menyusahkan orang tua. Sebuah harapan yang kelihatannya sepele tetapi maknanya dalam sekali. Penyuka warna merah dan penggemar masakan Sunda ini, mengatakan bahwa hidup itu harus dinikmati dan hadapi apa yang ada di depan kita. Hidup mengalir apa adanya. Memang hingga saat ini tak ada batu tajam yang harus dilalui... mulus aja... Kita hampir kehilangan Ade, yang sempat mau pindah ke Singapura karena suami dipindah kerja di sana. Mudahmudahan Ade masih ada di dekat kita semua. Ade adalah anak ketiga dari 7 bersaudara. Kedua orang tuanya sudah almarhum. Ade punya hobi berenang dan sekarang lagi getol ber FB (facebook). Bandung adalah kota favorit untuk menikmati liburan bersama keluarga dan sekaligus kota impian di masa tua nanti.
Ade yang kelahiran 2 Mei 1968 tersebut, mengaku bingung ketika saya minta menulis tentang kisah hidupnya secara singkat, sejak dari lulus kuliah hingga sekarang. ―Apa yang mau aku tulis? Kisah hidupku lurus-lurus aja... gak ada macam-macam...biasa aja ―.
Anak-anak sangat menyukai masakan Ade (boleh dong.... kita ikut mencicipinya?). Pepes ikan mas dan soto ayam adalah masakan Ade yang paling digemari oleh anak-anaknya. ― Tapi sebenarnya apa aja yang aku masak... anak-anak suka― Wah... benar, perlu dan harus kita coba nih masakan Ade...pasti teman-teman setuju...Bagaimana ? Ok?
Begitulah katanya ketika Ade telepon saya. Ketiga buah
Apa komentar Ade tentang ALFAPET dan juga WA ??
―Alfapet harus terus dipertahankan terus... selamanya dan WA isinya jangan hanya dari satu orang aja, sebaiknya dari yang lain juga ada― Wah, setuju 1000 persen deh... Ayo dong... makanya teman-teman bantu merealisasikan keinginan Ade dan barangkali keinginan banyak teman yang lain. Jangan biarkan saya ngoceh sendiri tanpa ada yang menemani... kan jadi bosen. Ayo korwil...bagaimana nih ?? Barangkali kisah hidup Ade ini adalah kisah yang ‗lempeng‘ tanpa banyak belokan tajam. Hal ini kebalikan dari kisah hidup Mr kita yang ceritanya sudah dimuat WA edisi 10... tetapi ternyata ada kisahnya yang tertinggal. Mr kita Novrandy, ternyata menyimpan kenangan hidup yang pahit. Di awal-awal setelah lulus sarjana... dia pernah dagang koran di kereta Jabotabek, sekedar tes mental katanya... sambil menunggu lamaran kerjanya dapat panggilan. Tetapi karena dia tidak masuk dalam perkumpulan para pedagang koran, dia dimusuhi lalu berhenti berjualan koran. Ketika bekerja di PT Tiga Raksa, yang digaji Rp 200 rb/bln, dia hanya bisa makan
mie instan yang memang menjadi makanan kesukaannya sejak dulu. Mie harus pedas... dengan dicampur lada bubuk... saos dan kecap. Uang gaji yang minim tersebut dia gunakan sebaik-baiknya. Tiap bulan dia menaruh uang Rp 30 rb di warteg dan Rp 60 rb untuk uang kos. Sisanya untuk uang bensin dan operasional. Tetapi semua ini dia nikmati tanpa mengeluh. Dia juga pernah bekerja pada teman semasa SMA dulu di bidang penjualan onderdil mobil Honda. Bekerja di sana dia digaji Rp 150 rb, tetapi baru 3 bulan kerja dia menerima THR yang membuat teman-teman kerjanya iri. Teman kita ini menikmati semua apa yang dia terima juga dia kerjakan. Semua yang diterimanya patut disyukuri. Akhirnya perjuangan hidup yang berliku-liku yang dijalaninya dengan ikhlas penuh rasa syukur itu berbuah manis sekarang. Pelajaran yang bisa kita petik adalah bahwa perjuangan itu tidak akan sia-sia jika kita pandai mensyukuri nikmat yang diberikan Allah swt. ( Rn )
I N Y O M AN J AT M I K A D 2 4 . 1 3 7 4 Sudah lama sekali saya ingin sharing dengan temans semua tentang kisah hidup saya sejak meninggalkan Kampus tercinta beberapa belas tahun silam. Waktu
itu
sambil
menyusun
karya ilmiah, saya sambi dengan kuliah di Ekstension FEUI, kalau nggak salah barengan Yulianto, tapi saya cuma kuliah sampai semester 2, karena sangat sulit membagi waktu antara bekerja
dan kuliah malam. Pertama kali saya belajar bekerja di Perus ahaan Perdagangan Valas, yang memang menjamur waktu itu. Hanya bertahan beberapa bulan di Perusahaan
tsb., kemudian saya diterima bekerja di Bank Tiara Asia th. 92 di Dealing Room Divisi Treasury. Di Bank Tiara pun saya tidak bertahan lama, karena di bajak oleh ING Indonesia Bank pada
N e ws le t te r T it l e
Pag e 1 1 sangat sulit untuk ditolak. Saya pun bekerja di Bank I n t e r P a c sampai akhir tahun 1999, k a r e n a keadaan krisis yang berat, d a r i p a d a bertahan lebih b ai k ambil pes angon selagi masih mampu Bank membayar.
tahun 1994, tetap di bidang yang sama, Treasury Division. Pada waktu bekerja di ING Bank itulah saya menikah dengan Mining, yah lumayan deh capek pakai 4 kali resepsi hehehe, Bali, Yogya dan di Jakarta 2 kali. Kayak nikah 4 kali aja jadinya, tapi dengan pasangan yang sama hehehehe.
Setelah itu, dari karyawan saya mencoba u n t u k m e m b u k a usaha sendiri, yaitu di bidang yang saya gemari, yaitu bengkel mobil, karena memang salah satu hobby saya adalah utak atik mobil. Tetapi ternyata jadi pengusaha itu sangat sulit, yang ada ditipu sama rekanan usaha, jadi saya pun memutuskan berhenti dan menutup bengkel mobil tersebut,
Pada tahun 1996, saya pun kembali pindah bekerja, karena tawaran Bank Inter Pacific
Sejak tahun 2002 saya hanya berbisnis serabutan lah istilahnya, yah lumayan juga
sih bisa buat bertahan hidup. Pada tahun 2004 Kami berdua memutuskan untuk mencari suasana baru sekalian mencerahkan hidup yaitu dengan pindah ke tanah kelahiran saya, Nusa Dewata, Nusa Damai, BALI. Saya sekeluarga pun sangat menikmati harihari kami di Bali, mengantar dan menjemput anak ke sekolah, les dsb dsb nya, waktu kami pun disibukan dengan kegiatan adat dan ritual yang tidak ada habisnya, tapi kami sangat menikmati. Membuat pikiran tenang dan jernih, kalau kata bule kan Money cant buy. Saya sangat menikmati hidup sebagai pensiunan muda dan petani ―Bunga‖, sampai saya dipanggil untuk kembali bekerja di Bank Sinar Harapan Bali, sejak Maret 2009. Tambah satu kegiatan saya sekarang, yaitu bekerja. Hehehehehe capek dehhhh. O iya, mengenai keluarga saya, Anak kami 2 orang, Cowok dan Cewek, yang besar sudah klas 1 SMP dan adiknya klas 5 SD. Kami tidak tinggal di kota Denpasar, tapi di desa lho, desa kelahiran orang tua saya, yaitu di Mengwi, kira2 20 KM ke utara dari Denpasar. Saya sangat bersyukur sama Tuhan, kami diberi kesempatan lebih awal untuk lebih men g en alN ya, s er t a m engh ayat i keberadaanNya. Mudah2an bermanfaat buat temans semua… Ingat pepatah bule What goes up Must goes down. Semua yang ada awalnya tidak ada, dan yang ada akan menjadi tak ada.
Aflimar dari Serang dan Amalia dari Bandung, khusus datang urun rembuk Reuni. Evol lagi interogasi, gimana Etty sama Fahri bisa jadian? Kok aku ga bisa.....
Satu-satunya wartawan kita berburu sumber berita. Wartawan WA dibekali tanda pengenal berupa buletin Alfapet lusuh. Tidak dibenarkan memberikan amplop (kecuali isinya) kepada wartawan WA
Jeki, si pelukis cepat. Cepat dibayar, cepat kelar Edi Sr dan Edi Jr.
PESAN SPONSOR IURAN WAJIB ANGGOTA ALFAPET Rp 15.000,-/bl atau Rp 180.000,-/thn IURAN SUKARELA UNTUK DANA SOSIAL JG DONASI UNTUK WA, BESARNYA ATAS DASAR KERELAAN TEMAN2. TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASINYA. (hubungi redaksi/Nana)
Ade: Ty, apa kita ga ngehabisin konsumsi buat yang lain..? Udah 2 x lho... Kristy : Sikat aja, De, yang lain urusan ntar... Mumpung lagi pada di depan...
Mustafidah
Etty Amar
Etty: Na, kebangetan, diabisin Ade sama Kristy... Nana : Mana Ida sama anak-anak belum makan.....
Novrandy, Agung, lagi dengar H. Koko ceramah
HUNTER– wadah yang selalu kita dukung, sekarang dipimpin Mba Rifda, bersama pimpinan FAPET, dan sesepuh FAPET Prof Sudharmadi
Inilah almuni produksi yang masih produktif... Selamat ya De..
Novran: Ustad, boleh kawin lagi? Koko : Tar, ana liat kitab dulu..., menurut ana sih, dulu dosen kite pernah bilang, tunggu nyapih dulu, baru kawinin lagi... Ntar siape yang nyusuin anak sapinye......