Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Barat 16 Mei 2016, di Surabaya – Jawa Timur
Sagu Sebagai Solusi Swasembada Pangan Nasional Oleh :
Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, M.Si
Geografis Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan daerah yang sangat strategis, karena terletak di pesisir timur Sumatera yang berbatasan dengan daerah Segitiga Pertumbuhan Ekonomi (Growth Triagle) Indonesia - Malaysia - Singapore (IMS-GT ) dan secara tidak langsung sudah menjadi daerah Hinterland Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam Tj. Balai Karimun. Dalam rangka memanfaatkan peluang dan keuntungan posisi geografis dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah perbatasan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura, maka wilayah kabupaten Kepulauan Meranti sangat potensial berfungsi sebagai Pintu Gerbang Internasional, niaga dan industri.
Tantangan dan Peluang Swasembada Pangan Target swasembada pangan yang ditetapkan pemerintah pada Tahun 2017 memiliki banyak tantangan yang perlu dihadapi. Tantangan tersebut mencakup berbagai hal seperti kondisi geografis, sosial, ekonomi, kultural, dan politik. Saat ini produk pertanian dalam negeri sangat sulit bersaing dengan produk luar negeri. Ditambah lagi, petani dalam negeri sangat sulit bersaing dengan produk pangan asing dalam hal pemenuhan beras berkualitas baik.
TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KAB. KEPULAUAN MERANTI 1. PERUBAHAN IKLIM /ANOMALI CUACA 2. KETERBATASAN LAHAN 3. INFRASTRUKTUR PERTANIAN 4. SARANA PRODUKSI 5. ASPEK DISTRIBUSI 6. GEJOLAK HARGA PANGAN GLOBAL 7. PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK 8. SDM SEKTOR PERTANIAN 9. PERMODALAN 10. LAJU URBANISASI
PELUANG PEMBANGUNAN PERTANIAN 1. Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki peluang besar meningkatkan produksi pangan lokal seperti SAGU. 2. Sektor pertanian mampu mengentaskan kemiskinan dan menyerap tenaga kerja yang banyak. 3. Secara geografis, Kab. Kepulauan Meranti memiliki posisi yang strategis jika mampu mengembangkan sektor pertanian secara komprehensif dan berkelanjutan. 4. Optimalisasi luas areal pertanian. 5. Swasembada pangan akan terwujud jika kelembagaan pertanian solid dan terkoordinasi dengan baik.
Potensi Pertanian • Luas Lahan Produktif Tahun 2010
2.285 Ha
(Saat baru pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti) • Luas Lahan Sawah Tahun 2011 • Penambahan
Lahan sawah
200 Ha 2.421 Ha
dari Tahun 2012 s/d 2015 • Luas Lahan Sawah Tahun 2015
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kab. Kepulauan Meranti
4.241 Ha
Lanjutan…
Produktivitas Pertanian Tahun 2015 • Luas Tanam Padi Sawah 3.162 Ha • Luas Panen Padi Sawah 3.510 Ha • Produksi Gabah Kering Panen 12.496 Ton
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Kab. Kepulauan Meranti
Sagu Sebagai Solusi • Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan penghasil Sagu terbesar di Indonesia. Sekitar 50 % kebutuhan Sagu nasional di suplai dari Kab. Kepulauan Meranti. Bahkan Kabupaten Kepulauan Meranti telah dinobatkan sebagai Pusat Pengembangan Tanaman Sagu Nasional.
• Luas tanaman Sagu di Kab. Kepulauan Meranti mencapai 60 ribu hektar. Sekitar 37 ribu hektar dikelola langsung oleh masyarakat. Terdapat 69 buah kilang Sagu dan 1 perusahaan Sagu milik swasta yang dibangun dilahan pasang surut. • Dari tujuh komoditas perkebunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Sagu mendominasi 77 % dari total produksi sektor perkebunan. Total produksi tanaman Sagu tahun 2015 sebesar Rp 198 ribu ton/tahun.
Lanjutan..
• Sagu dapat dijadikan sebagai sumber pangan yang mendukung ketahanan pangan. Nilai gizinya tak kalah dengan sumber pangan lain seperti beras, jagung, ubi kayu dan kentang. • Kabupaten Kepulauan Meranti telah meluncurkan varietas sagu dengan nama Sagu Selatpanjang Meranti. Peluncuran varietas Sagu unggulan itu atas hasil penelitian Badan Penelitian Tanaman Palma (Balitpalma) Manado. Langkah yang di ambil selanjutnya setelah peluncuran varietas Sagu tersebut, akan membangun kebun induk sagu sebagai sumber tanaman pengembangan sagu yang berkualitas.
• Kebutuhan akan pati sagu di tingkat nasional dan internasional mengalami peningkatan yang cukup besar antara lain untuk kebutuhan industri pangan dan non pangan maupun energi (bioetanol). Kondisi seperti ini akan sangat menguntungkan usaha agroindustri Sagu di Indonesia khususnya Kabupaten Kepulauan Meranti.
Inovasi Teknologi untuk Membangun Ketahanan Pangan Nasional
Inovasi Teknologi Pengolahan Sagu untuk Membangun Ketahanan Pangan Nasional • Industri pengolahan bahan pangan sagu yang dimiliki masyarakat yang sudah berupa tepung (basah/kering) menjadi produk pangan siap saji seperti Mie Sagu, Sempolet, Gobak Sagu, Lempeng Sagu, Cendol Sagu, Kerupuk Sagu, dll masih dilakukan secara tradisional dan semi mekanis. • Masih terdapat permasalahan dalam pengelolaan Sagu : Kurangnya Modal Pengusaha skala Mikro dan menengah, alat yang digunakan masih tradisional dan semi mekanis, SDM terhadap pengembangan Sagu, akses pasar yang masih terbatas dan kurangnya pendampingan atau pemberdayaan.
Presiden Joko Widodo Blusukan ke Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2014
Strategi Pengembangan Sagu •
Menyediakan bahan pangan pokok lokal bagi masyarakat sebagai bahan pangan sumber karbohidrat sandingan beras dan terigu melalui penumbuhan kelembagaan UKM (Usaha Kecil Menengah) dan/atau industri pengolahan pangan.
•
Mendorong pengembangan usaha pengolahan pangan skala Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga komuditas makanan tradisional dapat dikembangkan ke arah yang lebih komersial.
•
Menjalin kerjasama dengan pihak perbankan untuk memudahkan pengusaha tingkat menengah ke bawah dalam mendapatkan pinjaman lunak sebagai MODAL untuk mengalihkan proses produksi yang selama ini dilakukan secara tradisional, semi mekanis dan mekanis sederhana kepada proses produksi berbasis Inovasi Teknologi.
Aktivitas Pertanian dan Penghargaan Nasional
Menteri Pertanian Arman Sulaiman melakukan panen raya di Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2015.
Kegiatan menanam kedelei di Kabupaten Kepulauan Meranti bersama-sama dengan TNI Angkatan Darat
Penganugerahan dari Sindo Weekly Award Bidang Ketahanan Pangan tahun 2016.
Bupati Kepulauan MerantiDrs. H. Irwan Nasir yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Yulian Norwis mendapat penghargaann dari Sindo Weekly Award Bidang Ketahanan Pangan tahun 2016 yang diberikan langsung oleh Kepala Bappenas Sofyan Jalil.
15