SAMOSIR MEMBACA
Latar Belakang Kabupaten Samosir merupakan daerah pulau yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba ditambah sebagian wilayah daratan Pulau Sumatera. Luas wilayahnya mencapai 2.069,05 km², terdiri dari luas daratan 1.444,25 km² dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal, dan luas danau 624,80 km². Struktur tanahnya labil dan berada pada jalur gempa tektonik dan vulkanik. Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Kabupaten Samosir diapit oleh 7 kabupaten sebagai batas-batas wilayah yaitu, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir. Masyarakat Samosir bekerja lebih banyak di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan yaitu sebanyak 59.123 jiwa (84,26 persen), disusul oleh sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan dan jasa akomodasi sebanyak 4.607 jiwa (6,57 persen), sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak 4.143 jiwa (5,90 persen), sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 1.210 jiwa (1,72 persen), sektor industry pengolahan sebanyak 586 jiwa (0,84 persen), dan sektor konstruksi sebanyak 500 jiwa (0,71 persen). (BPS Samosir, 2009). Di sektor pendidikan, hingga tahun ajaran 2008/2009 ketersediaan sarana pendidikan di Kabupaten Samosir adalah 4 Sekolah Taman Kanak- Kanak (TK) dengan guru sebanyak 18 orang dan murid 285 orang, 200 Sekolah Dasar (SD/Sederajat) dengan guru sebanyak 1.655 orang dan murid 19.850 orang, 35 Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) dengan guru sebanyak 667 orang dan murid 9.723 orang, 13 Sekolah Menengah Umum (SMU), dengan guru sebanyak 324 orang dan murid 5.206 orang, serta 6 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan guru sebanyak 172 orang dan murid 2.472 orang (BPS Samosir, 2009). Dari pantauan ALUSI TaoToba di lapangan, sangat minim sekali sarana pendidikan nonformal luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada yang berkenaan dengan peningkatan pendidikan non-formal juga sangat minim. Oleh karena itu sangat diperlukan sebuah sarana pembelajaran yang dapat membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat Samosir. Peningkatan kualitas sumbedaya manusia dapat dilakukan dengan membaca. Rendahnya minat baca menjadikan kebiasaan membaca yang rendah dan kebiasaan membaca yang rendah menjadikan kemampuan membaca yang rendah dan akhirnya akan menghambat kesejahteraan mereka. Dengan meningkatnya minat baca masyarakat, tentu sejalan dengan membentuk masyarakat yang berpengetahuan yang baik dalam menyikapi dan mengambil sikap yang selalu berwawasan lingkungan.
Samosir MEMBACA
1
Tujuan Membentuk budaya membaca sejak dini guna terciptanya masyarakat yang cerdas dan kritis untuk kesejahteraan mereka dan kelestarian Danau Toba.
Deskripsi Program Samosir MEMBACA ini diwujudkan dalam 2 (dua) bentuk yaitu: A. Lumbung Belajar Lumbung Belajar ini sudah dimulai sejak bulan Mei 2010 dengan dana swadaya yang berlokasi di desa Pardomuan, Lontung, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Buku-buku yang ada di Lumbung Belajar ini merupakan donasi dari masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia yang ingin berbagi. Saat ini ada 727 eksemplar buku di Lumbung Belajar ini. Dari awal ALUSI TaoToba mendirikan Lumbung Belajar ini bukanlah hanya sekedar perpustakaan biasa. Tapi ingin membuat Lumbung Belajar ini menjadi arena belajar dengan berbagai macam aktivitas seperti Klub Baca, Kelas Kreatif, English for Fun, pemutaran film dan kegiatan-kegiatan belajar lainnya yang nantinya disusun bersama dengan masyarakat di desa. Namun demikian, kegiatan ini belum semuanya dapat diwujudkan, dikarenakan keterbatasan sumberdaya baik manusia maupun dana. Saat ini, masyarakat sudah berharap adanya penambahan buku seperti buku pelajaran KTSP 2009/2010, cerita rakyat, buku pertanian, buku keterampilan, buku pengetahuan umum dan lain-lain.
Sopo (Lumbung) yang berusia lebih dari 150 tahun yang dipinjamkan oleh Kepala Desa Pardomuan. Lumbung yang bermetamorfosa dari lumbung padi menjadi lumbung ilmu
Samosir MEMBACA
2
Seorang relawan ALUSI TaoToba sedang memfasilitasi proses belajar
Koleksi buku yang masih sedikit di ruang perpustakaan di lantai 2
Samosir MEMBACA
3
B. Kapal Pendidikan Keliling Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,25 km² didiami oleh penduduk sebanyak 131.549 jiwa, yaitu terdiri dari 64.766 jiwa penduduk laki-laki dan 66.783 jiwa penduduk perempuan dengan angka kepadatan penduduk sebesar 91,08 jiwa/km² rasio jenis kelamin sebesar 96,98, tinggal dalam rumah tangga sebanyak 31.274 rumah tangga dengan dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,21 jiwa/rumah tangga. Penduduk tersebut tersebar di 9 kecamatan dan 117 desa/kelurahan. Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan tahun 2007 adalah sebanyak 36,1 ribu jiwa atau 27,76 persen (BPS Samosir, 2009). Desa-desa ini tersebar luas di pulau Samosir dan sekitarnya. Beberapa desa berada di pinggiran Danau Toba dan juga di daratan yang jauh dari danau. Infrastruktur jalan darat yang belum baik menyebabkan banyak desa yang terisolir di pinggiran danau. Dengan terisolirnya desa, maka informasi dari luar tidak dapat diakses oleh masyarakat disana. Selain itu, banyak desa tertinggal yang ada disekitar Danau Toba yang tidak memiliki fasilitas pendidikan yang memadai. Solusi dari keterbatasan ini adalah dengan membangun perpustakaan keliling. Kapal Pendidikan Keliling ini akan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dan desa atau dusun (huta) di sekitar Pulau Samosir. Di sekolah, akan dilakukan presentasi tentang pelestarian lingkungan khususnya Danau Toba. Selain itu juga akan dilakukan permainan-permainan yang bisa meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan. Jika memungkinkan, pada sore harinya akan dilakukan aksi seperti mengumpulkan sampah, membuat tempat sampah, menanam pohon dan kegiatan lainnya yang akan disepakati bersama dengan anak-anak pelajar ini. Sementara itu, kunjungan di desa atau dusun akan dilakukan pemutaran film tentang lingkungan dan presentasi serta diskusi. Selama di desa atau dusun ini, akan dilakukan pengamatan tentang potensi, sosial, ekonomi dan budaya desa tersebut. Kapal Pendidikan Keliling akan menetap di sebuah desa atau dusun sekitar 2-3 hari (tergantung luasnya wilayah desa atau dusun tersebut).
Samosir MEMBACA
4
Salah satu desa yang ada dipinggiran Danau Toba yang hanya bisa dijangkau dengan kapal
Kapal di Danau Toba
Samosir MEMBACA
5
Anggaran A. Lumbung Belajar Untuk satu Lambung Belajar diperlukan dana sebesar Rp. 74.700.000 selama 1 tahun. Perincian anggaran yang diperlukan adalah sebagai berikut: No Aktivitas 1 Insentif
Deskripsi - Edukator - Pustakawati
- Pembelian buku + dvd - Kegiatan belajar - TV 21" - DVD Player
2
Education
3
Operational - Komunikasi - Listrik - Logistik - Fasilitas perpustakaan - Transportasi lokal - Travel
TOTAL
Bulanan
Unit
Jlh Total
Rp Rp
1.800.000 800.000
Bulan Bulan
13 13
Rp 23.400.000 Rp 10.400.000 Rp 33.800.000
Rp 20.000.000 Rp 300.000 Rp 1.500.000 Rp 500.000
Unit Bulan Unit Unit
1 12 1 1
Rp 20.000.000 Rp 3.600.000 Rp 1.500.000 Rp 500.000 Rp 25.600.000
Rp Rp Rp
100.000 100.000 500.000
Bulan Bulan Bulan
12 12 12
Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
1.500.000 200.000 1.000.000
Unit Bulan Unit
1 12 3
Rp 1.500.000 Rp 2.400.000 Rp 3.000.000 Rp 15.300.000
1.200.000 1.200.000 6.000.000
Rp 74.700.000
Target Capaian Selama 1 (satu) tahun, anggaran yang ada akan mewujudkan target capaian yaitu: 1. Pengadaan buku sebanyak 1.000 eksemplar 2. Klub Baca sebanyak 36 kali pertemuan 3. Kelas Kreativitas sebanyak 36 kali pertemuan 4. English For Fun sebanyak 36 kali pertemuan 5. Pemutaran film sebanyak 72 kali pertemuan 6. Belajar dan Bermain di Alam sebanyak 9 kali pertemuan 7. Pengunjung Lumbung Belajar sebanyak 1.000 orang.
Samosir MEMBACA
6
B. Kapal Pendidikan Keliling Pada tahap awal, diperlukan dana yang cukup besar yaitu sebesar Rp. 247.800.000 untuk pembuatan kapal dan segala fasilitasnya serta operasionalnya. Perincian anggaran yang diperlukan adalah sebagai berikut: No Aktivitas 1 Insentif
Unit
Jlh
1.800.000 1.200.000 1.000.000
Bulan Bulan Bulan
13 13 13
Rp Rp Rp Rp
- Pembelian buku + dvd - Kegiatan Belajar
Rp 30.000.000 Rp 500.000
Unit Bulan
1 12
Rp 30.000.000 Rp 6.000.000 Rp 36.000.000
- Kapal + Fasilitas - LCD Projector + layar - Laptop
Rp 100.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000
Unit Unit Unit
1 1 1
Rp 100.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 116.000.000
Rp Rp Rp Rp Rp
Bulan Bulan Bulan Bulan Unit
12 12 12 12 3
Rp 2.400.000 Rp 18.000.000 Rp 14.400.000 Rp 6.000.000 Rp 3.000.000 Rp 43.800.000
Rp Rp Rp
2
Pendidikan
3
Kapal
4
Operasional -
TOTAL
Bulanan
Deskripsi - Edukator - Junior Edukator - Pengemudi kapal
Komunikasi Logistik Bahan Bakar Kapal Perawatan Kapal Travel
200.000 1.500.000 1.200.000 500.000 1.000.000
Total 23.400.000 15.600.000 13.000.000 52.000.000
Rp 247.800.000
Catatan: • Kapal ini panjangnya + 12 meter dengan fasilitas ruang perpustakaan, ruang baca, ruang kemudi, dapur dan wc. • Untuk tahun-tahun selanjutnya biaya Kapal Pendidikan Keliling sebesar Rp. 131.800.000.
Target Capaian Selama 1 (satu) tahun, anggaran yang ada akan mewujudkan target capaian yaitu: 1. Pengadaan buku sebanyak 1.500 eksemplar 2. Kunjungan sekolah di 70 sekolah 3. Kunjungan desa/dusun di 100 desa/dusun 4. Kapal Pendidikan Lingkungan akan diakses sekitar 10.000 orang.
Samosir MEMBACA
7
Apa yang bisa kita lakukan? Jika ada yang bertanya: pengorbanan kecil apa yang bisa kita berikan dan membuat perubahan besar bagi hidup orang lain dan alam ciptaan Tuhan ini, apa jawaban yang akan kita sampaikan? Sebagian besar dari kita mungkin tidak mampu untuk menyampaikan jawaban karena kita cenderung percaya bahwa untuk membuat perubahan besar maka diperlukan pergorbanan yang besar pula. Padahal, hanya dengan menyisihkan 2000 rupiah per hari selama 365 hari, maka akan banyak saudara-saudara kita di sekitar Danau Toba yang akan bisa mendapatkan akses kepada buku, peningkatan ekonomi keluarga melalui pertanian organik yang berkelanjutan dan air bersih yang begitu langka. Dengan 2000 rupiah per hari selama 365 hari, kita menjadi saluran berkat bagi banyak orang! •
Satu Lumbung Belajar dapat diwujudkan oleh 103 orang dengan menyisihkan 2000 rupiah per hari selama 365 hari (Rp. 730.000/orang/tahun). Pembayaran dapat dilakukan sebanyak 4 kali (@ Rp. 182.500).
•
Kapal Pendidikan Keliling dapat diwujudkan oleh 340 orang dengan menyisihkan 2000 rupiah per hari selama 365 hari (Rp. 730.000/orang/tahun) ditahun pertama. Pembayaran dapat dilakukan sebanyak 2 kali (@ Rp. 365.000).
•
Perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga yang tertarik untuk mendukung Samosir MEMBACA dapat menjadi sponsor dengan menanggung penuh anggaran yang diperlukan. Nama sponsor akan menjadi nama dari Lumbung Belajar atau Kapal Pendidikan Keliling.
•
Jika perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga ingin membantu Samosir MEMBACA dapat memberikan donasi buku, alat tulis menulis, alat menggambar atau mewarnai, alat permainan olahraga dan film-film yang mendidik.
Penutup Mari bersama membangun masyarakat yang gemar membaca. Karena dengan kegiatan membaca akan terbentuk masyarakat yang berkualitas sehingga mampu menghadapi berbagai permasalahan baik pada masa kini maupun masa yang akan datang demi meraih masa depan yang lebih indah. Dukungan kita bisa mewujudkan mimpi mereka. Mari berbagi untuk sesama!
Samosir MEMBACA
8
LAMPIRAN 1. Informasi desa yang mendapatkan manfaat dari Lumbung Belajar di Desa Pardomuan Dari hasil survey lapangan ALUSI TaoToba bulan April 2010, beberapa data yang bisa ditampilkan adalah sebagai berikut: Menuju Desa Pardomuan Menuju desa Pardomuan dapat ditempuh dengan angkutan umum pedesaan dari tomok dengan ongkos Rp. 6.000. Jarak antara Tomok dan desa Pardomuan seitar 8 Km. Walaupun jarak yang dekat, tapi waktu tempuh dari Tomok ke Lumbung Belajar di Desa Pardomuan ditempuh selama kurang lebih 40 menit. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang rusak. Jika dari Medan rute perjalanan: Medan - Ajibata dengan bus dengan ongkos Rp. 22.000, kemudian menyeberang dari Ajibata - Tomok dengan kapal angkutan penumpang dengan ongkos Rp. 4.000. Adapun jadwal keberangkatan kapal penumpang dari Ajibata - Tomok dan sebaliknya Tomok Ajibata setiap jam. Waktu penyeberangan kurang lebih 40 menit dengan kapal penumpang. Jika membawa mobil dapat dilalui dengan penyeberangan kapal ferry. Ongkos bervariasi mulai dari Rp. 95.000 - Rp. 150.000. Adapun jadwal keberangkatan kapal ferry dari Ajibata - Tomok dan sebaliknya Tomok - Ajibata adalah sebagai berikut: Tomok - Ajibata
Ajibata - Tomok
Trip I : Pukul 07.00 WIB
Trip I : Pukul 08.30 WIB
Trip II : Pukul 10.00 WIB
Trip II : Pukul 11.30 WIB
Trip III : Pukul 13.00 WIB
Trip III : Pukul 14.30 WIB
Trip IV : Pukul 16.00 WIB
Trip IV : Pukul 17.45 WIB
Trip V : Pukul 19.30 WIB
Trip V : Pukul 21.00 WIB
Sketsa lokasi desa melalui jalan darat dari Tomok
Kecamatan Simanindo Kecamatan Onan Runggu Parbalohan
Pardomuan
Parmonangan
Huta Ginjang
TOMOK (Pelabuhan)
Batas Kecamatan dan batas pelayanan angkutan umum
Samosir MEMBACA
9
Desa Pardomuan Jumlah penduduk: 567 jiwa terdiri dari 271 laki-laki dan 296 perempuan. 1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cerdas PAUD Cerdas berdiri pada Oktober atas prakrasa Ny. Rumondang Gultom. PAUD Cerdas memilik 25 murid, terdiri dari 2 ruangan yaitu 1 ruangan untuk kelas dengan siswa sebanyak 15 orang dan 1 ruangan untuk kelas kecil dengan siswa sebanyak 6 orang. Paud Cerdas memiliki 3 orang tutor. Aktif belajar hari Senin – Kamis mulai pukul 08.00 – 11.00 WIB. Biaya pendidikan PAUD Cerdas sebesar Rp. 20.000/bulan/siswa ditambah dengan biaya transportasi mulai dari Rp. 15.000 – Rp. 30.000/bulan/siswa tergantung jarak rumah ke PAUD. Mulai tahun 2009 PAUD Cerdas mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten Samosir sebesar Rp. 15.000.000/tahun yang dipergunakan untuk membayar honor tutor dan biaya operasional PAUD Cerdas.
2. SD Negeri 175834 Hasahatan Lontung – Pardomuan Kelas Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah
Laki-laki 5 8 4 4 6 4 31
Perempuan 8 4 4 8 1 7 32
Jumlah 13 12 8 12 7 11 63
SD Hasahatan Lontung memiliki 7 orang guru terdiri dari 5 guru PNS dan 2 guru honor. Biaya operasional sekolah dan keperluan lainnya dibiayai oleh Dana BOS dimana besarnya tergantung dari jumlah murid yaitu Rp. 375.000/murid/semester. Untuk guru honor gaji dari dana BOS sebesar Rp. 150.000/bulan ditambah bantuan dari perusahaan Aqua Farm sebesar Rp. 500.000/bulan dan tunjangan sosial dari pemerintah Kabupaten Samosir sebesar Rp. 250.000/bulan. Gaji guru honor di SD Hasahatan Lontung sudah di atas UMR Kabupaten Samosir dimana UMR Kabupaten Samosir sekitar Rp. 750.000 – Rp. 800.000/bulan. SD Hasahatan memiliki perpustakaan namun masih keterbatasan buku bacaan. Untuk buku pelajaran sudah cukup dimana buku disediakan dari dana BOS dan bantuan Pemerintah Kabupaten Samosir. Gedung sekolah direhabilitasi pada tahun 2008 dan tahun 2009 ada penambahan gedung yang dipergunakan untuk kantor, dewan guru, perpustakaan, dan ruang UKS. Ruang UKS belum difungsikan sebagimana mestinya karena masih baru selesai dibangun.
Samosir MEMBACA
10
3. SMP Negeri 3 Simanindo Lontung – Pardomuan Kelas Kelas VII-1 Kelas VII-2 Kelas VII-3 Kelas VIII-1 Kelas VIII-2 Kelas VIII-3 Kelas IX-1 Kelas IX-2 Kelas IX-3 Jumlah
Lakilaki 17 10 19 20 21 18 17 22 19 163
Perempuan Jumlah 15 23 16 14 16 20 23 22 20 169
32 33 35 34 37 38 40 44 39 232
SMP Negeri 3 Simanindo memiliki 21 guru yang terdiri dari 13 guru PNS dan 8 guru honor.
Desa Parbalohan Jumlah penduduk: 541 jiwa terdiri dari 264 laki-laki dan 277 perempuan. SD Negeri 173812 Parbalohan – Lontung Kelas Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah
Laki-laki 17 10 12 9 10 8 66
Perempuan 12 5 10 17 6 6 56
Jumlah 29 15 22 26 16 14 122
Guru di SD Parbalohan ada 8 orang, 6 guru PNS dan 2 guru Honor. Ketersediaan guru di SD ini masih kurang terkadang guru mengajar dua bidang studi. Untuk guru honor, gaji yang diberikan adalah berasal dari dana BOS ditambah dengan tunjangan kesejahteraan dari pemerintah Kabupaten Samosiar yaitu Rp. 400.000 + Rp. 250.000 / bulan. Ketersediaan buku pelajaran sudah cukup yang disesuaikan dengan KTSP, tetapi tidak diperbolehkan siswa membawa pulang buku pelajaran, dibagikan hanya pada saat pelajaran berlangsung. Untuk buku-buku bacaan masih kurang. SD Negeri 173812 dibangun pada tahun 1955 dan baru direhabilitasi pada tahun 2006.
Samosir MEMBACA
11
Desa Parmonangan Jumlah penduduk desa Parbalohan sebanyak 709 jiwa terdiri dari 365 laki-laki dan 345 perempuan. 1. PAUD Pelita Kasih PAUD Pelita Kasih berdiri atas prakrasa Ny. G. Sidabutar. PAUD Pelita Kasih memiliki 10 murid, terdiri dari 2 ruangan yaitu 1 ruangan untuk kelas dengan siswa sebanyak 5 orang dan 1 ruangan untuk kelas kecil dengan siswa sebanyak 3 orang. PAUD Cerdas memiliki 3 orang tutor. Aktif belajar hari Senin – Kamis mulai pukul 08.00 – 11.00 WIB. Biaya pendidikan PAUD Cerdas sebesar Rp. 20.000/bulan/siswa. Mulai tahun 2009 PAUD Pelita Kasih mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten Samosir sebesar Rp. 15.000.000/tahun yang dipergunakan untuk membayar honor tutor dan biaya operasional PAUD Pelita Kasih.
2. SD Negeri Parmonangan Kelas Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah
Laki-laki 18 3 12 13 11 6 63
Perempuan 16 8 5 4 8 4 45
Jumlah 34 11 17 17 19 10 108
Guru di SD Parbalohan ada 8 orang, 6 guru PNS dan 2 guru Honor. Untuk guru honor, gaji yang diberikan adalah berasal dari dana BOS dan ada tambahan dari perusahaan Aqua Farm sebesar Rp. 500.000 dan tunjangan kesejahteraan sebesar Rp. 250.000. Ketersediaan buku pelajaran sudah cukup yang disesuaikan dengan KTSP, buku-buku pelajaran dibagikan kepada siswa dan akan dipulangkan kepada sekolah akhir semester.
Samosir MEMBACA
12
LAMPIRAN 2. Informasi tentang ALUSI TaoToba ALUSI TaoToba adalah sebuah organisasi lingkungan yang mempunyai visi “Kesejahteraan Masyarakat untuk Kelestarian Danau Toba”. ALUSI TaoToba ini dibentuk pada tanggal 18 Juni 2009 dengan tujuan untuk membantu melestarikan Danau Toba yang sudah semakin rusak oleh perilaku-perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab baik dari eksternal maupun internal. Kami percaya bahwa kelestarian Danau Toba akan terwujud jika masyarakatnya sejahtera terlebih dahulu. Untuk mewujudkan visi tersebut, ALUSI TaoToba akan melakukan 3 program utama yaitu Pendidikan, Lingkungan dan Penguatan Masyarakat. ALUSI TaoToba nantinya akan melayani di 8 Kabupaten yang ‘memiliki’ Danau Toba. Kedelapan kabupaten tersebut adalah Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hansundutan, Kabupate Karo, Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat. ALUSI TaoToba akan resmi berbadan hukum Yayasan. Saat ini sedang dalam proses pengesahan oleh Menteri Hukum dan HAM dengan akte notaris nomor 12 tanggal 29 Juli 2010 oleh notaris Henry Sinaga, SH yang berdomisili di Pematang Siantar.
Struktur Yayasan ALUSI TaoToba Pembina: DR. Ir. Jamartin Sihite Hari Kushardanto, M.Sc Pengurus: Togu Simorangkir, M.Sc (Ketua) Yuanita Indah Ryarti, SE, MdevPract (Sekretaris) Dr. Junita Rosalina Sitanggang (Bendahara) Pengawas: Pahrian Ganawira Siregar, STP, ME
Rekening Yayasan ALUSI TaoToba Bank Mandiri Kantor Cabang Pematang Siantar No. Rek: 107-00-0592909-8
Alamat Lumbung Belajar & Field Office Huta Lontung Na Godang, Desa Pardomuan Kec. Simanindo, Samosir, Sumatera Utara
Mobile Office Contact person: togu simorangkir (085828467888) Email kontak:
[email protected]
Samosir MEMBACA
13